You are on page 1of 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang

BAB 2 KONSEP DASAR PENYAKIT TUMOR PANKREAS

2.1.Definisi Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrn pankreas, yatu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma, somastatinoma, dan gastrinoma.Gastrinoma adalah tumor pankreas yang menghasilkan hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan asam dan ensimnya sehingga terjadi ulkus peptikum.

(www.medicastore.com). Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas. (http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html)

2.2.Anatomi

2.3. Etiologi Penyebab tumor pankreas ini biasanya karena kebiasan merokok, kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan, minum-minuman beralkohol dan diet tinggi lemak daging atau keduanya memiliki hubungan dengan kanker pankreas meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya. Diabetes Militus, pankreasitis kronis dan pankreasitis herediter juga memiliki kaitan dengan kanker pankreas. Tapi penyebab seluruhnya belum jelas

Faktor Eksogen (Lingkungan) Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alcohol, kopi, dan zat karsinogen industry. Factor resiko yang paling konsisten adalah merokok. Factor Endogen (Pasien) Ada 3 hal penting sebagai faktor resiko endogen yaitu : usia, penyakit pancreas (pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik. C. Faktor Genetik Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak diketahui. Sekitar 10% pasien tumor pancreas mempunyai predisposisi genitik yang diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga merupakan akumulasi dari banyak kejadian mutasi genetik. Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki beberapa tumor lainnya yang berkelompok didalam atau didekat pancreas. 50% kasus merupakan suatu kegansan. Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian dari suatu kelainan bawaan yaitu neoplasia endokrin multiple. Neoplasia ini merupakan sumber yang berasal dari sel-sel pada kelenjar endokrin yang berlainan seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada pancreas. D. Faktor Predisposisi 1.Bertambahnya usia 2.Kebiasaan merokok 3.Diet rendah lemak 4.Diabetes 5.Radang pankreas kronik 6.Genetik

2.4. Patofisiologi Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di jaringan lemak peripankreas, seluruh limfe dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker kaput pankreas sering bermetastasis ke deodenum, lambung, peritoneum, hati dan kandung empedu. Kanker pankreas pada bagian dan ekor pankreas dapat bermetastasis ke hati, peritoneum, hati dan kelenjar adrenalin kiri. Karsinoma di kaput pankreas sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalami metastasis ke hati dan ke limpa Kanker pancreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus (70%), lokasi kanker pada kaput pancreas, 15-20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada waktu di diagnosis, ternyata tumor pancreas relative sudah besar. Tumor yang dapat direseksi biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar kasus tumor sudah besar (5-6cm), dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga tidak dapat direkseksi. Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas, melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati dan kandung empedu. Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat metastasis ke hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput pancreas sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstrahepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa.

2.5. Klasifikasi 1.Tumor pada kaput pankreas : Tumor ini menyebabkan obstruksi duktus koledokus tempat saluran yang berjalan melalui kaput pankreas untuk bersaru dengan duktus pankreatikus dan berjalan pada ampula fater ke dalam duodenum.Obstruksi aliran getah empedu akan menimbulakn gejala ikterusb yaitu feses yang berwarna pekat dan urine yang berwarna gelap. 2.Tumor pulau langerhans pankreas : Pankreas terdiri dari pulau-pulau langerhans yaitu kumpulan kecil sel-sel yang mengeksresikan produknya langsung ke dalam darah dan dengan demikian merupakan bagian dari sistem endokrin.Paling tidak ada 2 tipe tumor sel pulau langerhans yang telah diketahui yaitu tumor yang meneksrisikan insulin dan tumor yang tidak meningkatkan sekresi insulin. 3.Tumor ulserogenik : Sebagian tumor pulau langerhans berhubungan dengan hipersekresi asam lambung yang menimbulkan ulkus pada lambung,duodenum,dan bahkan jejuneum.Hipersekresi tersebut bisa terjadi begitu hebat sehingga sekalipun rekseksi parsial lambung sudah dilakukan tapi masih tersisa cukup banyak asam yang menimbulkan ulserasi lebih lanjut.Apabila terjadi kecendrungan untuk terjadinya ulkus lambung atau duodenum kemungkinan adanya tumor ulserugenik.

2.6. Komplikasi

1. Masalah dengan metabolisme glukosa tumor dapat mempengaruhi kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin sehingga dapat mendorong permasalahan di metabolisme glukosa, termasuk diabetes. 2. Jaundice Terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan bagian putih mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran empedu, yaitu semacam pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari. Warna kuning berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu dapat menyebabkan rasa gatal jika kelebihan bilirubin tersebut mengendap di kulit.

3. Metastasis ini adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas pankreas. 4. Selain itu dapat pula mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan lainnya seperti : Kanker pankreas , DM type 2, kolelitiasis.

2.7. Gejala Klinis Rasa nyeri,ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien,seiring dengan penurunan berat badan,gejala tersebut dipandang sebagai tanda-tanda klasik karsinoma pancreas.Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya memasuki stadium yang sangat lanjut.Tanda-tanda lain menyangkut penurunan berat badan yang cepat,mencolok,dan progresif.Disamping gangguan rasa nyaman atau nyeri yang samarsamar pada abdomen pada bagian atas atau bagian bawah gangguan ini susah dijlaskan dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal. Gangguan rasa nyaman tersebut menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan kebagian tengah punggung dan tidak berhungungan dengan postur tubuh dan aktivitas. Penderita karsinoma pancreas sering merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia membungkuk, rasa nyeri tersebut acap kali bertambah p0arah ketika ia berbaring terlentang. Ini dapat bersifat progresif dan hebat sehingga memerlukan penggunaan preparat analgesic

narkotik. Serangan nyeri ini sering terasa lebih berat pada malam harinya. Sel-sel ganas dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk kedalam rongga peritoneum sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites umunya terjadi. Suatu tanda yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala-gejala defiisiensi insulin yang terjadi atas glukosuria, hyperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal. Diabetes dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas. Makan sering meningkatkan nyeri epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah terjadi beberapa minggu sebelum munculnya ikterus serta pruritus. Pembuatan voto seri gastrointestinal memperlihatkan deformitas organ visera didekat pankreas yang disebabkan oleh massa pankreas yang terjepit itu. 1. Gejala Klinis: Nyeri di bagian epigastrium, berat badan turun, timbulnya ikterus (kaput pancreas), anoreksia, perut penuh, kembung, mual, muntah, intoleransi makanan, nyeri disekitar umbilikus dan badan melemah. Pada tumor di korpus dan kauda penkreas , nyeri

terletak di epigastrium. Namun terutama di hipokondrium kiri dan kadang menjalar ke punggung kiri, serangan hilang timbul. Timbulnya ikterus akibat adanya duktus koledukus. Kadang juga terjadi perdarahan pada gastrointestinal. Perdarahan tersebut terjadi karena adanya erosi duodenum yang disebabkan oleh tumor pancreas, dan dapat juga dikarenakan adanya steatorea dan gajala dibetes militus. 2. Tanda Klinis: Gizi kurang, pucat, lemah, kulit ikterik (kuning kehujauan), pruritus, hepatomegali, kandung empedu membesar, masa epigastrium, splenomegali, asites (berarti sudah terjadi invasi tumor ke peritoneum), tromboplebitis, edema tungkai, cairan asites bersifat hemoragik.

2.8. Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi: abdomen terlihat buncit namun badannya kurus 2. Palpasi: teraba masa pada abdomen 3. Auskultasi: bising usus meningkat

2.9. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan diagnosis kanker pancreas antara lain : dari pengambilan darah yang perlu di perhatikan adalah serum lipase, amylase dan glikosa darah.kadar limpase lebih sering meningkat bila di bandingkan serum amylase. Karsinoma di kaput pancreas sering menyebabkan sumbatan di saluran empedu, karena itu perlu di periksa tes faal hati. Dapat ditemukan karena kenaikan kadar serum bilirubin, terutama kadar serum bilirubin konugasi (direk), fosfatase alkali, dan kadar kolesterol. Pemeriksaan darah rutin umumnya masih dalam batas normal, hanya LED yang meningkat kalau ditemukan pasien animea, baru terlihat penurunan kadar Hb dan hematokrit. Petanda tumor CEA (carcinoembryonic antigen) dan Ca 19-9 (Carbohydrate antigenic determinant 19-9), pemeriksaan tinjapada pasien dengan ikterus akibat bendungan, tinjanya mengandung lemakyang busuk, gastroduodenografi, duodenografi hipotonis, ultrasonografi, CT (Computed Tomography), Skintigrafi pancreas, (magnetic resonance imaging) MRI, (Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatico Graphy) ERCP, ultrasonografi endoskopik, angiografi, (positron emission tomography) PET, bedah laparaskopi dan biopsy. 1.Pemeriksaan USG

2.CT Scan 3.pemindai CT 4.EARCP 5.Pemeriksaan kolangiografi 6.Pemeriksaan angiografi

2.10. Prognosis Pada penderita tumor pankreas biasanya ditemukan pada saaat terdignosis stadium lanjut dan tidak dapat direseksi ketika tumor tesebut ditemukan pertama kali kenyataannya karsinoma pankreas memiliki keberhasilan angka hidup kurang dari 5 tahun paling rendah bila dibandingkan pada 60 lokasi kanker lainnya.

2.11. Terapi atau Tindakan Penanganan Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi bedah definitif (yaitu,eksisi totalisi) sering tidak mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah begitu luas ketika tumor tersebut terdiaknosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya ke hepar, paru-paru dan

tulang.Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatip.

2.12. Penatalaksanaan Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun sering tidak mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah meluas ketika tumor tersebut terdiagnosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya di hepar, paru-paru dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan valiatif. Meskipun tumor pankreas mungkin resisten terhadap radiasi standar, pasien dapat diterapi dengan radioterapi dan kemoterapi. Jika pasien mengalami pembedahan terapi radiasi intraokuratif dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada jaringan tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain. Terapi radiasi intra okuratif dapat pula mengurangi rasa nyeri. Implantasi interstisia sumber radio aktif juga dapat dilakukan meskipun angka komplikasinya tinggi. Pemasangan stent bilient yang besar

dan dilakukan secara perkutan atau melalui endokoskopi dapat dilakukan untuk mengurangi gejalan ikterus. Penelitian kini sedang dilaksanakan untuk mengkaji efek preparat pankreas.

BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUMOR PANKREAS 3.1 Pengkajian
3.1.1. Identitas pasien Dalam idntitas pasien disini meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, agama , pekerjaan status, alamat dan sumber informasi lainnya berkaitan dengan pasien yang bersangkutan, serta diagnosa medis.

3.1.2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama Pada penderita tumor pankreas ini terdapat nyeri pada abdomen dan rasa nyeri menyebar kebagian tengah punggung. b. Riwayat Kesehatan Sekarang 1) Nyeri Abdomen 2) Malaise 3) Hipertensi 4) Berat badan menurun 5) Mual muntah 6) Membran mukosa kering c. Riwayat Kesehatan Dahulu Biasanya pada pasien tumor pankreas ini memiliki riwayat penyakit dahulu seperti Diabetes Militus d. Riwayat Kesehatan Keluarga Pada pasien dengan tumor pankreas ini Sekitar 10% pasien tumor pancreas mempunyai predisposisi genitik yang diturunkan.

3.1.3. Pola Fungsi Kesehatan (GORDON) A. Persepsi Terhadap Kesehatan Kesehatan itu sangat pentik tapi menjadi tidak penting ketika orang yang diberi nikmat berupa kesehatan tidak ingat yang memberi nikmat tersebut ( Allah SWT ).

B. Pola Aktivitas Latihan

Penderita tumor pankreas dalam aktivitas sehari-hari membutuhkan bantuan dari keluarga atau orang lain karena lemah dan nyeri. C. Pola Istirahat Tidur Pada pasien tumor pankreas terdapat gangguan pola tidur yang di sebabkan oleh nyeri pada abdomen dan ras nyeri yang menyebar ke bagian tengah punggung. D. Pola Nutrisi Metabolik Pada penderita tumor pankreas mengalami mual muntah, nafsu makan menurun. E. Pola Eliminasi Tidak ada gangguan F. Pola Kognitif Perseptual Penderita tumor pankreas mampu berkomunikasi dan berorientasi dengan baik dengan orang lain. G. Pola Koping Pada penderita tumor pankreas terbuka dngan anggota keluarga yang lain sehingga kita ada masalah selalu di pecahkan bersama. H. Pola Seksual Reproduksi Terganggu I. Pola Peran Hubungan Hubungan dengan keluarga dan masyarakat dan lingkungan sekitar baik. J. Pola Nilai Dan Kepercayaan Penderita tumor pankreas beribadah sesuai dengan keyakinan.
3.1.4. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda Tanda Vital N : Takikardi RR : Normal S : Hipertermi TD : Hipertensi b. Keadaan Umum Kesan umum : baik

Wajah : tidak ada kelainan bentuk Kesadaran : Compos mentis TB: BB: - . c. Kulit, rambut, kuku Inspeksi : warna kulit tidak normal, dan tidak ada lesi pada kulit, jumlah rambut tipis & warna kuku putih kemerahan dengan bentuk normal, kuku tampak panjang dan kotor . Palpasi : Suhu badn hipertermi, kelembapan kulit pasien kering turgor kulit kering. d. Kepala Inspeksi : mesocepale, simetri, dan tidak ada deformitas Pada mata : Mata Inspeksi : Bentuk bola mata : bulat, simetris Konjungtiva : pucat Sklera : tidak ikterik Pupil : isokor Gerakan : tidak terbatas Pada wajah : ekspresi wajah tampak lemah menahan nyeri f. Pemeriksaan thorak (dada) inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi pada saat inspirasi palpasi : gerakan dada pada waktu bernafas simetris, tidak terdapat adanya massa dinding thorak, tidak terdapat nyeri tekan Perkusi : terdapat bunyi redup Auskultasi : suara pernafasan vesikuler g. Pada abdomen inspeksi : abdomen tidak simetris,tampak adanya benjolan palpasi : adanya nyeri tekan perkusi : terdapat bunyi timpany Auskultasi : suara usus hiperaktif

3.2. Diagnosa keperawatan


DX 1 : Gangguan pola napas b/d distensi diafragma DX 2 : Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pancreas DX 3 : Kurang cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih DX 4 : Pemenuhan nutrisi dari keb. Tubuh b/d pemasukan asupan oral yang tidak adekuat DX 5 : Intoleransi aktifitas b/d kelemahan DX 6 : Kurang pengetahuan b/d status kesehatan, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.

3.3. Analisa Data 1. Ds : Nyeri pada abdomen Do : Wajah pucat tampak menahan nyeri Agen cedera biologis (tumor pankreas) Nyeri akut 2. Ds : mual/ muntah, tidak nafsu makan, berat badan menurun Do : nyeri pada abdomen Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh 3. Ds : Lemas Do : suhu tubuh lebih dari normal. Kegagalan dalam mekanisme pengaturan. Kekurangan volume cairan. 5. Ds : Do : kuku tampak panjang dan kotor kulit kepala dan rambut tampak kotor : devisit perawatan diri. 6. Ds : Do : Nadi meningkat. Tekanan darah meningkat. Gelisah Cemas Perubahan status kesehatan/ fungsi kesehatan

3.4. Rencana keperawatan


No 1. Dx Tujuan Intervensi 30o Rasional Gg. Pola napas b/d setelah distensi ditandai abdomen diberikan dengan tindakan Tinggikan posisi kepala Mendorong pengembangan diafragma / ekspansi paru optimal &

tidak maksimalnya keperawatan pola nafas. selama 3 x24

jam diharapkan pernapasan pasien normal dengan KH: -pasien Dorong latihan napas

meminimalkan tekanan isi abdomen pada rongga thorak

tidak dalam mengalami sesak Ubah posisi secara periodik Meningkatkan Berikan oksigen tambahan pengisian udara seluruh segment paru Meningkatkan ekspansi paru

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara ronchi

Memaksimalkan sediaan oksigen untuk pertukaran dan penurunan kerja napas Ronchi merupakan indikasi adanya obstruksi atau smapasme laringea yang membutuhkan evaluasi dan intervensi yang cepat dan tepat.

2.

Nyeri

akut

b/d Setelah diberikan

Kaji tanda-tanda adanya nyeri baik verbal maupun nonverbal, catat lokasi, intensitas(skala 0-10) dan lamanya.

Bermanfaat dalam mengevaluasi nyeri, menentukan pilihan intervensi, menentukan efektivitas terapi.

penekanan

obstruksi pankreas tindakan ditandai distensi abdomen. dengan keperawata pada selama 3x24jam diharapkan nyeri berkurang / terkontrol dengan KH: -TTV normal -pasien melaporkan nyeru hilang atau terkontrol.

Mencegah hyper Letakkan pasien dalam posisi supinasi. Membatasi pertahankan bel pemanggil dan barang yang sering digunakan dalam jangkauan yang mudah Teknik relakasai ajarkan teknik relaksasi (nafas dalam), dan pengalihan nyeri (menonton tv, mengajak mengobrol) dapat mengalihkan perhatian pasien terhadap nyeri. ketegangan, nyeri pada daerah abdomen. ekstensi .

Kurang cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih Ditandai diare

Setelah diberikan asuhan keperawatan

Kaji TTV

TTV untuk keadaan

bermanfaat mengetahui umum

Berikan intake cairan pasien Memenuhi kebutuhan cairan

dengan selama 3 x 24 sesuai kebutuhan jam diharapkan pemenuhan cairan elektrolit terpenuhi dengan KE: -pasien tidak dan

Observasi berat badan lebih cepat dan torgor kulit pasien Indikator pisiologi lanjut dari dehidrasi dan nutrisi kurannya

mengalami dehidrasi. 4 Pemenuhan nutrisi Setelah dari tubuh kebutuhan diberikan ditandai tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan nutrisi pasien terpenuhi dengan KH: -mual muntah diare -BB dapat di pertahankan cairan Berikan

makanan Untuk

dalam porsi kecil tapi meningkatkan sering selera makan pasien

dengan anoreksia

Anjurkan oral higine 2 Untuk mengurangi kali sehari mual muntah

Obs. Berat badan & Indikator turgor kulit pasien

fisiologi

lanjut dari dehidrasi dan nutrisi kurangnya

Intoleransi aktivitas b/d kelemahan ditandai dengan distensi abdomen

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 diharapkan pasien dapat beraktivitas dengan normal dengan KH: Pasien tidak mengeluhkan adanya intolerasi aktifitas

Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas, catat peningkatan kelelahan & perubahan TTV

Menetapkan kemampuan pasien beraktivitas

Berikan lingkunag tenang & batasi pengunjung. Dorong penggunaan manajement stres

Menurunan stres & rangsangan berlebihan, meningkatkan istirahat

Pasien mungkin Bantu pasien memilih posisi yang nyaman untuk istirahat Berikan informasi tentang penyakit yang diderita Agar pasien mengetahui informasi tentang penyakitnya Evaluasi tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya Agar kita mengetahui seberapa pengatahuan pasien tentang penyakitnya nyaman dengan kepala ditinggikan

Kurang pengetahuan b/d perubahan status

Setelah diberikan askep selama

kesehatan,prognosis 3x24 jam penyakit dan cara pegobatan ditandai dengan cemas diharapkan pasien mengerti tentang penyakit yang dideritanya dengan kriteria hasil pasien tdak cemas

BAB 4 PENUTUP 4.1. Kesimpulan Tumor pankreas adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas. Kebiasaan merokok,kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan, dan diet tinggi lemak,daging ataupun keduanya, memiliki hubungan dengan peningkatan kanker pankreas meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belu jelas seluruhnya.Resiko kanker pankreas akan meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasamn merokok,DM,Panmkreatitis kronis juga memiliki keterkaitan dengan kanker pankreas.

DAFTAR PUSTAKA Brunner dan Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. EGC : Jakarta. Sylvia, 2005. Patofisiologis Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. EGC : Jakarta. Doengoes. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta. Nursalam. 2006. ASKEP Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pencernaan. EGC : Jakarta. Corwin. 2000. Buku Saku Patofisiologi. EGC : Jakarta.

You might also like