You are on page 1of 21

Judul Latar Belakang Masalah Perumusan masalah Tujuan Penelitian : a) Umum b). Khusus 5. Manfaat penelitian 6.

Tinjauan pustaka 7. Kerangka konsep hipotesis, dan definisi operasional 8. Metode penelitian a) Jenis penelitian b) Populasi dan sampel c) Cara pengumpulan data d) Instrumen (alat pengumpul data) e) Rencana pengolahan dan analisis data 9. Rencana kegiatan 10. Organisasi penelitian 11. Rencana biaya (anggaran) 12. Daftar pustaka

1. 2. 3. 4.

I.

BEBERAPA CARA PENGUMPULAN DATA PENGAMATAN (OBSERVASI) Pengamatan adalah suatu perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-mula rangsangan dari luar mengenai indera, dan terjadilah penginderaan dan kemudian apabila rangsangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan adanya pengamatan

Contoh : Sebuah mobil di depan kita akan menyebabkan penginderaan pada kita.
Apabila mobil itu menarik perhatian kita, maka akan terjadi proses penginderaan. Pada penginderaan tidak disertai keaktifan jiwa, sedangkan pada pengamatan disertai keaktifan jiwa

Dalam penelitian, pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat, dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Jadi dalam melakukan opservasi bukan hanya mengunjungi, melihat, atau menonton saja, tetapi disertai dengan keaktifan jiwa atau peratian khusus dan melakukan pencatatan-pencatatan

Ahli lain mengatakan bahwa observasi adalah studi yang disengaja dan sistimatik tentang penomena sosial adalah studi yang disengaja dan sistimatik tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psychis dengan jalan mengamati dan mencatat

1. Pengamatan dan Ingatan Ingatan adalah kekuatan jiwa untuk menerima, meyimpan dan memproduksi kesan. Dalam pengumpulan data melalui ingatan ini diperlukan ingatan yang cepat, setia, teguh dan luas. Ingatan yang cepat artinya dalam waktu singkat dapat memahami sesuatu hal tanpa menjumpai kesukaran-kesukaran

Setia artinya kesan-kesan yang diterimanya akan disimpan sebaikbaiknya, tak akan berubah. Teguh artinya dapat menyimpan kesan waktu lama, tak mudah lupa Luas artinya dapat menyimpan kesan yang banyak Tetapi pada umumnya kita sulit untuk mempunyai sifat-sifat ingatan seperti tersebut diatas .

Oleh sebab itu untuk mengatasi kelemahan ini dan untuk mengurangi timbulnya kesalahan-kesalahan, observasi dapat dibantu bantu dengan jalan : 1. Mengklasifikasikan gejala-gejala yang relevan. 2. Observasi diarahkan pada gejala-gejala yang relevan. 3. Menggunakan jumlah pengamatan yang lebih banyak 4. Melakukan pencatatan dengan segerah 5. Didukung dengan alat-alat pencatat atau formulir isian (kuesioner) 6. Dapat didukung pula oleh alat-alat mekanik / elektronik seperti alat potret, film, tape recorder dll.

2. Sasaran Pengamatan Apabila seorang peneliti terjun ke tengahtengah masyarakat akan dijumpai banyak sekali kenyataan / gejala-gejala sosial yang dijadikan sasaran pengamatan. Tetapi tidak senua yang dilihat dan diamati itu diperlukan didalam penelitian. Oleh karena itu, sasaran pengamatan peneliti akan menghadapi kesukaran dalam menentukan apa yang harus diamati dan diperhatikan dengan seksama, dan apa yang diabaikan

Batasan tentang sasaran pengamatan ini, sebaiknya dipertimbangkan lebih dahulu sebelum peneliti memulai mengadakan pengamatan. Untuk membantu pembatasan sarana penelitian ini peneliti dapat mempelajari teori-teori maupun pengetahuanpengetahuan.

3. Beberapa Jenis Pengamatan a). Pengamatan terlibat (observasi partisipatif) Pada jenis pengatan ini pengamat (observer) benar-benar mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan sasaran pengamatan (observee) Yang perlu diperhatikan dalam pengamatan ini adalah jangan sampai mereka (observee) tahu bahwa pengamat yang sedang berada ditengahtengah mereka sedang memperhatikan gerak-gerik mereka.

Apabila observee tahu bahwa mereka sedang diperhatikan (diamati) maka akan terjadi kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut : Tingkah laku mereka akan dibuat-buat Kepercayaan mereka terhadap pengamat akan hilang, yang akhirnya menutup diri dan selalu perprasangka Dapat mengganggu situasi dan relasi pribadi Akibat dari ini semua akan diperoleh data yang bias

Agar observasi partisifatif ini berhasil, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Dirumuskan gejala apa yang harus diobservasi Diperhatikan cara pencatatan yang baik, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan Memelihara hubungan baik dengan observee Mengetahui batas-batas intensitas partisipasi Menjaga agar situasi dan iklim psichologis tetap wajar saja Mencegah timbulnya kecurigaan penolakan Sebaiknya pendekatan pengamat dilakukan melalui tokoh-tokoh masyarakat setempat (key person).

Dalam hal intensitasnya partisipasi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : 1). Partisipasi partiil (sebagian), yang hanya mengambil bagian pada kegiatankegiatan tertentu saja, di mana tingkahlaku-tingkahlaku yang akan diamati timbul. 2). Partisipasi penuh, dengan ikut serta pada semua kegiatan sosial yang ada.

b). Pengamatan Sistematis Ciri utama jenis pengamatan ini adalah mempunyai kerangka atau struktur yang jelas, dimana di dalamnya berisikan faktor yang diperlukan, dan sudah dikelompokkan ke dalam kategorikategori. Dengan demikian maka materi observasi mempunyai skope yang lebih sempit dan terbatas, sehingga pengamatan lebih terarah.

Pada umumnya observasi sistimatis ini didahului suatu observasi pendahuluan, yakni dengan observasi partisipatif guna mancari penemuan dan perumusan masalah yang akan dijadikan dsasaran observasi. Apabila dalam suatu observasi tidak sistimatika secra kategoris atau tidak mempunyai kerangka struktur, maka pengamatan ini digolongkan dalam observasi non-sistematis.

Hal ini yang perlu diperhhatikan oleh pengamat dalam pengamatan yang berstruktur ini adalah agar bermacammacam peralatan yang dipergunakan untuk mengadakan pencatatan jangan sampai mengganggu hubungan antara pengamat itu sendiri dengan observee (yang diamati) c). Observasi Eksperimental Dalam observasi ini observee dicoba atau dimasukkan kedalam suatu kondisi atau situasi tertentu.

Kondisi dan situasi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga yang akan dicari /diamati akan timbul. Pengamatan dilakukan dengan amat teliti, karena pada umumnya gejala-gejala sosial itu sulit untuk ditimbulkan lagi meskipun dalam situasi dan kondisi yang sama. Dalam jenis observasi ini semua kondisi dan faktor-faktornya dapat diatur dan dikendalikan, maka observasi eksperimen ini juga disebut pengamatan terkendali.

Keuntungan dari pengamatan terkendali ini antara lain : Orang tidak perlu menunggu terlalu lama timbulnya suatu gejala atau tingkah laku yang diperlukan. Sebab gejala / tingkah laku yang sulit timbul dalam keadaan normal, dengan stimulus / kondisi yang sengaja diciptakan itu, gejala gejala tersebut dapat muncul. Mis; gejala frustrasi, ketekunan, agresi, reaksi dsb

Pengamatan jenis ini mempunyai kelemahan kelemahan karena hasilnya sering bias hal ini disebabkan karena orang-orang yang m,enjadi sasaran pengamatan seolah-olah dipaksa untuk meninggalkan lingkungan meraka yang asli, dan memasuki suatu tempat atau ruangan yang asing bagi mereka, sehingga apa yang dilakukan mereka di tempat / situasi yang asing ini berbeda dengan tingkah laku meraka ditempat asal mereka. Jadi kemungkinan tingkah laku mereka selama didalam percobaan dibuat-buat

You might also like