Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) adalah salah satu fakultas di lingkungan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah J akarta yang sebelumnya dikenal dengan Program
Khusus Al-Azhar. Program ini merupakan implementasi dari kesepakatan kerjasama bidang
ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang ditandatangani oleh Rektor Universitas Al-Azhar
Kairo, Prof. Dr. Ahmad Omar Hasyim, dan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif
Hidayatullah J akarta, Prof. Dr. Azyumardi Azra MA, pada tanggal 17 September 1999 di
J akarta, yang kemudian direvisi pada tanggal 29 Maret 2002 menjadi Fakultas Dirasat
Islamiyah (Pedoman Akademik, 2009-2010: 198).
Sebagaimana fakultas lainnya maka FDI memerlukan alat dan barang pendukung agar
kegiatan akademik dapat berjalan dengan baik. Agar tertib administrasi maka diperlukan
pengaturan dalam rangka kegiatan pengadaan barang yang dibutuhkan dan menghimpun data
atau inventarisasi tentang barang yang sudah dimiliki sehingga dapat menghasilkan suatu
informasi yang efisien dan efektif. Untuk melakukan kegiatan pengadaan dan inventarisasi
barang di FDI dilakukan oleh Sub Bagian Umum (Subag Umum) yang merupakan salah satu
unsur pelaksana akademik yang berada dibawah Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) dan
Subag Umum bertanggung jawab kepada Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum
(Pudek 2) yang menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Dalam aktifitasnya membuat laporan pendataan inventaris barang, Subag Umum FDI
belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal. Ini dapat diamati ketika menyajikan
laporan tersebut penggunaan komputer hanya sebatas pengetikan seluruh data inventaris
barang yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan menggunakan aplikasi Ms-Word atau Ms-
Excel. Sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepat membutuhkan
waktu yang relatif lama atau bahkan kurang lengkapnya laporan yang dihasilkan.
Penulis tertarik mengangkat topik dengan judul Sistem Informasi Inventaris Pengadaan
Barang Berbasis Intranet (Studi Kasus di Fakultas Dirasat Islamiyah). Hal ini disebabkan
karena sistem informasi inventaris pengadaan barang di Fakultas Dirasat Islamiyah masih
bersifat manual.
Pembahasan
Dalam pengembangan sistem informasi inventaris pengadaan barang berbasis intranet
penulis menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan model proses
sequential linier atau waterfall (Pressman, 1997: 37).
Gambar 2.2 Model sequential linier atau waterfall
(Sumber: Roger S. Pressman.Software Engineering A practitioners Approach, 2010: 39)
1. Komunikasi (Communication)
Komunikasi merupakan pembicaraan awal antara pengembang perangkat lunak
dan pelanggan untuk menentukan nama proyek, analisis biaya, syarat dan kebutuhan
dalam pengembangan aplikasi, serta pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk
pengembangan aplikasi. Tetapi penulis tidak melakukan tahap komunikasi ini dan
langsung dari tahap perencanaan.
Communication
Project initiation
Requirement gathering
Planning
Estimating
Scheduling
Tracking
Modeling
Analysis
Design
Construction
Code
Test
Deployment
Delivery
Support
Feedback
2
2. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, beberapa hal penting untuk pengembangan sistem informasi
inventaris pengadaan barang berbasis intranet ini, antara lain:
a) Alokasi Waktu
Alokasi waktu penelitian sistem informasi inventaris pengadaan barang berbasis
intranet (studi kasus di Fakultas Dirasat Islamiyah) membutuhkan waktu kurang
lebih 6 bulan terhitung dari bulan Maret s/d Agustus 2010.
b) Cakupan
Cakupan pada sistem ini terdiri dari 6 (enam) fungsi, yaitu:
1) Inventaris Barang
2) Permintaan Barang
3) Pengadaan Barang
4) Mutasi Barang
5) Laporan-laporan dari transaksi inventarisasi dan pengadaan barang
3. Pemodelan (Modeling)
Pemodelan merupakan langkah ketiga dari model pengembangan ini. Terdapat dua
bagian dalam pemodelan ini yaitu analisis (analysis) dan perancangan (design).
1) Analisis (Analysis)
Pada tahap ini, akan dilakukan analisis atas informasi kebutuhan kepada aplikasi
kios informasi yang digunakan terdiri dari:
a. Analisis sistem yang sedang berjalan.
Pada prosedur pengadaan barang, maka setiap permintaan pengadaan barang
harus dilakukan pengajuan pembelian barang ke bagian Subag Umum.
Dalam hal kegiatan pengadaan barang dan inventarisasi terdapat ketentuan
sebagai berikut:
1) Kegiatan pengadaan barang dan inventarisasi barang harus melalui Subag
Umum.
2) Pengadaan barang hanya dapat dilakukan jika telah disetujui dalam rapat
yang dilakukan oleh Kabag, Pudek II dan Subag Keuangan.
3) Untuk proses persetujuan terakhir adalah Pudek II yang selaku PPK
(Pejabat Pembuat Komitmen).
4) Setiap kegiatan pengadaan barang dan inventarisasi barang harus
dilaporkan kepada Kabag dan selanjutnya diteruskan ke Pudek II dengan
tembusan kepada Dekan.
b. Identifikasi masalah dari sistem yang sedang berjalan.
1) Tidak terintegrasinya staf yang melayani permintaan pemakai dengan
pemakai dalam sistem yang berjalan sehingga menyebabkan lambatnya
proses pemesanan barang.
2) Masih manualnya proses penyimpanan data sehingga menemui kesulitan
jika sewaktu-waktu diperlukan.
3) Belum adanya laporan yang disusun secara sistematis
c. Usulan pemecahan masalah atas permasalahan yang telah teridentifikasi
adalah sebagai berikut:
1) Inventaris Barang
Setiap Sub Bagian harus mendata inventaris yang telah ada, yang nantinya
akan menjadi laporan untuk Bagian Umum.
2) Permintaan Barang
Setiap Sub Bagian yang membutuhkan barang akan mengajukan
permintaan barang kepada staf umum dengan mengisi form permintaan
barang.
3
3) Pengadaan Barang
Staf Umum melakukan pengajuan barang kepada pimpinan dan meminta
persetujuan untuk memenuhi permintaan barang dari Sub Bagian yang
dibutuhkan.
4) Penerimaan Barang
Staf Umum melakukan pendataan dari transaksi proses penyerahan barang
kepada Sub Bagian.
5) Mutasi Barang
Staf Umum melakukan pendataan dari transaksi proses mutasibarang dari
Sub Bagian kepada Sub Bagian yang lain.
6) Laporan
Staf Umum memberikan laporan berkaitan dengan kegiatan inventaris,
permintaan, pengadaan dan mutasi barang.
2) Perancangan (Design)
1) Desain arsitektur Data Flow Diagram (DFD)
Gambar Rancangan Diagram Konteks SIIPB FDI
a 1 - Login
- Isi form aset
- Isi form permintaan
a 2 - Hak akses
- Daftar aset
- Daftar permintaan
b 1 - Login
- Isi form pengadaan barang
- Isi form penerimaan barang
- Isi form mutasi barang
b 2 - Hak akses
- Daftar pengadaan barang
- Daftar penerima barang
- Daftar mutasi barang
c 1 - Login
- Validasi ke 1
c 2 - Hak akses
- Daftar pengadaan barang
d 1 - Login
- Validasi ke 2
d 2 - Hak akses
- Daftar pengadaan barang
e 1 - Login e 2 - Hak akses
f 1 - Login
- Isi form pengadaan barang
- Isi form penerimaan
f 2 - Hak akses
- Daftar pengadaan barang
- Daftar peneriamaan
4
Keterangan: Pihak User mendata aset barang yang telah ada sebelumnya,
dan mengajukan permintaan barang dengan mengisi form. Subag Umum
dapat mengetahui dan melaporkan aset barang, permintaan barang, dan
mengorganisir pengadaan barang dari tiap-tiap user. Untuk Kepala Bagian
TU (Kabag) bisa melihat laporan-laporan yang tersedia secara langsung
dan harus memvalidasi proses pengadaan barang yang selanjutnya akan
divalidasi oleh Pudek II/PPK. Sedangkan Pudek II/PPK juga bisa melihat
laporan-laporan secara langsung dari tiap-tiap bagian, dan untuk pengadaan
barang Pudek II akan memvalidasi permintaan barang jika Kabag sudah
memvalidasinya terlebih dahulu. Untuk Dekan bisa melihat laporan-
laporan secara langsung dari tiap-tiap bagian. Sedangkan Administrator
melakukan pengolahan bagian, pengolahan master aset barang, dan juga
mengelola laporan-laporan dari semua user.
2) Perancangan Database
Gambar Tabel Relasi
5
4. Pembuatan (Construction)
Pembuatan merupakan tahap pengalihan dari perancangan ke dalam bahasa
pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam peneliatan ini adalah PHP
dan menggunakan basisdata MySQL. Dalam pembuatan ini ada dua aspek yaitu kode
(coding) dan test (testing).
1) Pengkodean (Coding)
Peneliti menggunakan beberapa tools yang berbasis web (hypertext) dalam
pengembangan ini yaitu: Notepad, Edit+, Dreamweaver, Ultraedit. Sedangkan
database-nya disesuaikan dengan kebutuhan sistem yaitu dengan menggunakan
basis data MySQL versi 5.1.41 dengan alasan tingkat keamanannya cukup tinggi,
waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman web
lainnya yang berorientasi pada server-side scripting.
2) Pengujian (Testing)
Setelah dilakukan tahap pemrograman, tahap berikutnya yaitu pengujian sistem
secara keseluruhan dari sistem informasi inventaris pengadaan barang berbasis
intranet yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode:
a. Pengujian Mandiri
Yaitu dengan cara metode Black Box berfokus pada domain informasi dari
perangkat lunak, dengan melakukan test case. Metode black box dilakukan
tanpa melihat source code program dan dijalankan oleh user untuk mengamati
apakah program telah menerima input, memproses dan menghasilkan output
dengan benar.
b. Pengujian Lapangan dan Kuisioner
Ujicoba lapangan dilakukan dengan memberi kesempatan kepada calon user
untuk mencoba sendiri sistem yang telah dirancang serta memberikan
kuisioner seputar aplikaksi yang ditawarkan, ini dimaksudkan untuk mencari
tahu sejauh mana sistem dapat dimengerti dan diaplikasikan oleh calon user.
5. Penyebaran (Deployment)
Tahap penyebaran merupakan tahapan paling akhir dari model waterfall.
Penyebaran meliputi pengiriman (delivery), utility pendukung (support), umpan balik
(feedback). Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan tahapan penyebaran
(construction), karena pembuatan sistem ini bukan untuk diproduksi akan tetapi hanya
untuk penelitian.
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan dari uraian di atas antara lain sebagai berikut: dengan aplikasi sistem
informasi inventaris pengadaan barang yang telah dikembangkan dapat membantu dan
mempermudah kegiatan Sub Bagian Umum dalam proses pendataan inventaris barang,
permintaan-permintaan barang, serta pengajuan pengadaan barang serta peloporan-
pelaporannya kepada pimpinan, dan Sub Bagian dapat mengetahui aset apa saja yang
dimilikinya sehingga akan muncul rasa tanggung jawab untuk merawatnya.
2. Saran untuk pengembangan lebih lanjut yaitu, dikarenakan aset barang yang semakin
bertambah banyak maka perlu diadakan pengembangan sistem lebih lanjut dengan
penambahan fungsi sistem barcode sehingga penomoran barang dan manajemen data aset
barang lebih efisien.
6
Daftar Pustaka
Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005 Analisis dan Desain Sistem Informasi Graha Ilmu,
Yogyakarta
Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2006 Rekayasa Perangkat Lunak Graha Ilmu, Yogyakarta
CV. Novindo Pustaka Mandiri, 2010 Perpres N0. 95 Th 2007 Perub. ke-7 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah CV. Novindo Pustaka Mandiri,
J akarta
Fakultas Dirasat Islamiyah, 2009, Pedoman Akademik Fakultas Dirasat Islamiyah 2009-
2010 Fakultas Dirasat Islamiyah, J akarta
J ogiyanto, 2008 Metode Penelitian Sistem Informasi Andi, Yogyakarta
Kadir, Abdul, 2005 Pemrograman Web Mencakup HTML, CSS, Java Script & PHP Andi,
Yogyakarta
UIN Syarif Hidayatullah J akarta, 2009, Pedoman Akademik 2009-2010 UIN Syarif
Hidayatullah J akarta, J akarta
Pressman, Roger S. Rekayasa Perangkat Lunak Andi, Yogyakarta: 2002
Pressman, Roger S, 2005, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis, Original
English By McGraw Hill, Indonesian Translation By Andi, Yogyakarta
Pressman, Roger, S, 2010 Software Engineering sevent edition, McGraw Hill, America
Sidik, Betha, 2003 MYSQL Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembangan Aplikasi
Web Informatika, Bandung
Sommerville, Ian, 2003 Rekayasa Perangkat Lunak, edisi 6, jilid I, Erlangga, J akarta
Sukarno, Mohamad, 2006 Membangun Website Dinamis dan Interaktif Dengan PHP-
MYSQL (Windows dan Linux) Eska Media Press, J akarta
Sunarfriahantono, Bimo, 2002 PHP dan MYSQL untuk Web Andi, Yogyakarta
Umar, Husein, 2007 Metode Penelitian Raja Grafindo, J akarta