Professional Documents
Culture Documents
2.1
Distribusi Survival
Meninggalnya seseorang merupakan sesuatu yang pasti terjadi namun kapan terjadinya tidak dapat diprediksi. Karena itu, ketahanan hidup (survival ) seseorang sampai ia meninggal dapat dianggap sebagai variabel acak. Distribusi dari variabel acak ini disebut distribusi survival. Distribusi survival dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi distribusi F (x) atau fungsi survival s(x). 2.1.1 Fungsi distribusi dan fungsi survival
Misalkan X menyatakan usia meninggal (berarti X 0). Fungsi distribusi atau CDF dari X adalah fungsi F ( x) = P ( X x) , (2.1)
dan fungsi survival atau SDF (survival distribution function ) dari X adalah fungsi s( x ) = 1 F ( x ) = P ( X > x ) (2.2)
Nilai F (x) dapat dibaca peluang seseorang meninggal paling tua pada usia x dan s(x) dibaca peluang seseorang masih hidup di usia x. Sifat di ketakhinggaan dari SDF adalah
x
lim s(x) = 0.
Sifat ini diperoleh dari denisi SDF dan sifat di ketakhinggaan CDF, lim s(x) = 1 lim F (x) = 1 1 = 0.
x
Pada persamaan (2.1) dan (2.2) diasumsikan bahwa F (0) = 0 dan s(0) = 1. Dengan demikian persamaan (2.1) dapat dipandang sebagai peluang meninggal untuk bayi
Nunung Nurhayati
yang baru lahir sebab P (X x|X > 0) = P (X x, X > 0) P (0 < X x) = P (X > 0) P (X > 0) F ( x) 0 F (x) F (0) = = F ( x) = P ( X x) . = s(0) 1
Peluang meninggal
1) Peluang meninggal seseorang berusia x Nilai CDF F (t) menyatakan peluang bayi yang baru lahir akan meninggal dalam waktu t tahun. Bagaimana jika yang menjadi perhatian kita bukan bayi yang baru lahir tetap sesorang yang berusia x. Jika seseorang yang berusia x disimbolkan dengan (x), maka peluang bahwa (x) akan meninggal paling tua pada usia z adalah P ( x < X z ) | X > x) = 1 s( z ) s( x ) (2.3)
Bukti.
dapat dibaca peluang seseorang berusia x akan meninggal paling tua pada usia z. Berdasarkan denisi peluang bersyarat, P (x < X z ) | X > x) = P (x < X z, X > x) P ( X > x) P (x < X z ) = P ( X > x) F ( z ) F ( x) = 1 F ( x)
Nunung Nurhayati
2) Peluang meninggal dan peluang hidup bagi seseorang berusia x Misal didenisikan variabel acak T ( x) = X x yang menyatakan sisa hidup (x) atau seseorang berusia x. Selanjutnya, peluang P ( T ( x) t) dapat dibaca peluang (x) akan meninggal dalam t tahun. Untuk bayi yang baru lahir atau (0), sisa hidupnya adalah T (0) = X, sehingga P (T (0) t) = P (X t) = F (t).
Pada aktuaria, peluang hidup dan peluang meninggal untuk (x) masing-masing dinotasikan dengan
t px t qx
: :
peluang (x) akan hidup sampai t tahun lagi peluang (x) akan meninggal dalam t tahun
= P ( T ( x) t ) = P ( x < X x + t | X > x ) ,
dan
t px
= 1 t qx = P ( T ( x ) > t ) .
Untuk t = 1, notasi 1 qx dan 1 px cukup ditulis: qx px : : peluang (x) akan meninggal dalam setahun peluang (x) hidup setahun lagi
10
Nunung Nurhayati
s( x + t ) . s( x )
(2.4)
Bukti.
= P ( T ( x) t) = P ( x < X x + t | X > x) =1 s( x + t ) . s( x ) s( x + t ) . s( x )
Akibatnya, t px = 1 t qx =
= s( x ) .
(2.5)
= t px
t +u p x .
(2.6)
Bukti.
Berdasarkan denisinya,
t |u qx
= P ( t < T ( x ) t + u) = F ( t + u) F ( t ) = P ( T ( x ) t + u) P ( T ( x ) t ) =
t + u qx
t qx
t +u p x
= t p x u q x+ t .
(2.7)
Bukti.
Karena
t qx
=1
s( x + t ) s( x )
dan 11
t px
s( x + t ) s( x )
Nunung Nurhayati
maka
t |u q x
s( x + t ) s( x + t + u ) s( x ) s( x ) s( x + t ) s( x + t + u ) = s( x ) s( x + t ) s( x + t ) s( x + t + u ) = s( x ) s( x + t ) s( x + t + u ) = t px 1 s( x + t ) = = t p x u qx+ t .
Daftar lambang ( x) X T ( x) s( x )
t px t qx t |u q x
: : : : : : :
seseorang berusia x variabel acak yang menyatakan usia meninggal variabel acak yang menyatakan sisa hidup untuk (x) peluang hidup sampai usia x peluang (x) akan hidup sampai t tahun lagi (masih hidup di usia x + t) peluang (x) akan meninggal dalam t tahun peluang (x) akan meninggal antara usia x + t dan x + t + u
Latihan Apa arti dari simbol-simbol berikut: a. P (X 30) b. P (X > 30) c. s(40) d. F (50) e. 5 p20 f. 5 q20 g.
2|5 q20
12
Nunung Nurhayati
2.1.3
Curtate-Future-Lifetime (CFL)
CFL untuk (x) adalah variabel acak yang menyatakan bilangan bulat terbesar pada variabel acak T (x). Dengan kata lain jika K (x) CFL untuk (x) maka K ( x) = T ( x) dengan K (x) = 0, 1, 2, . . . Contoh Misal T (x)= 25 tahun 4 bulan 2 hari. Maka K (x) = 25 tahun. Misal T (x)= 20 tahun 11 bulan 26 hari. Maka K (x) = 20 tahun Distribusi dari CFL PMF dari K (x) adalah P (K (x) = k ) = P (k T (x) < k + 1) = P (k < T (x) k + 1) = k px = dan CDF-nya F K (x ) ( y ) =
k=0 k | qx k+1 px
(2.8)
y k | qx
y +1 qx .
2.1.4
Laju Kematian
Laju kematian (laju mortalitas) untuk (x) didenisikan sebagai (x) = lim P ( x < X x + x| X > x) x 0 x (2.9)
Laju kematian (x) juga dapat diartikan peluang (x) akan meninggal sesaat lagi (dalam waktu yang sangat singkat). Pada analisis survival laju kematian disebut juga fungsi laju kegagalan atau hazard rate function (HRF).
13
Nunung Nurhayati
Berikut akan ditunjukkan bahwa hubungan antara laju kematian, PDF, CDF, dan fungsi survival adalah ( x ) = f X ( x) s ( x ) f X ( x) = = 1 F X ( x) s( x ) s( x ) (2.10)
Bukti.
(x) = lim
= e
n 0
(x+s)ds
(2.11)
14
Nunung Nurhayati
Bukti.
atau (y )dy = d ln s(y ) Dengan mengintegralkan kedua ruas dari x sampai x + n diperoleh
x+ n
= ln
s( x + n ) s( x )
= e
n 0
(x+s)ds
Untuk kasus bayi yang baru lahir, hubungan antara peluang hidup, fungsi survival, dan laju kematian adalah
x p0
= s( x ) = e
x 0
(s)ds
x0
(2.12)
Bukti.
15
Nunung Nurhayati
s ( x + t ) s( x ) s( x + t ) s ( x + t ) = s( x ) s( x + t ) = = t p x ( x + t ) , Selain itu, karena fT (x) (t) = t 0 (dari persamaan (2.4) dan (2.10).
d q dt t x
dan t qx = 1 t px maka
d d d (1 t px ) = t px = t px (x + t) t qx = dt dt dt
2.2
Tabel mortalitas adalah tabulasi nilai fungsi-fungsi dasar qx , x , dx dan fungsi tambahan lainnya yang didaftar berdasarkan usia x atau rentang usia (x, x + 1) dengan x = 0, 1, 2, . . . , dan batas usia yang mungkin (contoh lihat Bowers, et al., 1997, hal. 60-63 ). Saat ini Indonesia sudah mempunyai tabel mortalitas sendiri yaitu TMI 2011 yang merupakan perbaikan dari TMI 1999. TMI 2011 disusun berdasarkan data mortalita dari 40 perusahaan di industri asuransi jiwa di Indonesia yang meliputi 23.511.563 satuan polis. 2.2.1 Hubungan TM dengan fungsi survival
Misalkan terdapat 0 bayi yang baru lahir dan setiap bayi diindeks dengan j = 1, 2, . . . , 0 . Denisikan variabel indikator I j ( x) = 1, jika bayi ke-j masih hidup di usia x 0, jika bayi ke-j meninggal sebelum usia x.
Ketika Ij (x) = 1, peluang bahwa bayi tersebut masih hidup di usia x, sama saja dengan nilai fungsi survival s(x), sehingga P (Ij (x) = 1) = s(x) dan P (Ij (x) = 0) = 1 s(x). Akibatnya, E [Ij (x)] = 0 P (Ij (x) = 0) + 1 P (Ij (x) = 1) = s(x).
16
Nunung Nurhayati
Jika Lx menyatakan jumlah bayi yang bertahan hidup sampai usia x, maka
0
Lx =
j =1
I j ( x)
E [Lx ] =
j =1
Selanjutnya, E [Lx ] disimbolkan dengan x . Dengan kata lain x menyatakan banyaknya bayi yang diharapkan masih hidup sampai usia x dan x = 0 s( x ) . (2.14)
Misalkan n Dx menyatakan banyaknya bayi yang meninggal antara usia x dan x + n, dan n dx menyatakan ekspektasinya. Maka
n dx
Ketika n = 1, 1 dx cukup ditulis dx . Penulisan t px , t qx dan (x) sebagai fungsi dari x : x+ t , t px = x Bukti
t px
x x+t , t qx = x
x (x) = x
0 s( x + t ) x+ t s( x + t ) = = s( x ) 0 s( x ) x x x+ t x+ t = t qx = 1 x x s ( x ) 0 s ( x ) x x = = = s( x ) 0 s( x ) x =
Akibatnya
17
Nunung Nurhayati
px =
x+1 x x x+1 dx qx = = x x
Daftar lambang K ( x) px qx
k | qx
: : : : : : : : : : :
bilangan bulat terbesar dari sisa hidup T (x) peluang (x) hidup setahun lagi peluang (x) meninggal dalam setahun peluang (x) meninggal antara usia x dan x + 1 peluang (x) akan meninggal dalam waktu yang sangat singkat jumlah bayi baru lahir yang masih hidup di usia x jumlah bayi baru lahir yang diharapkan masih hidup di usia x banyaknya (x) yang meninggal dalam n tahun banyaknya (x) yang diharapkan meninggal dalam n tahun banyaknya (x) yang diharapkan meninggal dalam setahun usia tertua pada tabel mortalitas
(x) atau x Lx x
n Dx n dx
dx
dengan menyatakan usia tertua dimana seseorang masih hidup. 2. Gompertz (1825) x = Bcx , 3. Makeham (1860) x = A + Bcx dengan B > 0, A B, c > 1, x 0 4. Weibull (1939) x = kxn dengan k > 0, n > 0, x 0 B > 0, c > 1, x 0
18
Nunung Nurhayati
Latihan 1. Untuk soal berikut, gunakan rumus-rumus yang menyatakan hubungan laju kematian dengan FX (x), fX (x), dan s(x). (a) Tentukan FX (x) dan fX (x) jika s(x) = ex , x 0. 1 , x 0. (b) Tentukan s(x) dan fX (x) jika F (x) = 1 1+x 2. Diberikan s(x) = 1 x/100, untuk 0 x 100. Tentukan (x), FX (x), fX (x), dan P (10 < X < 40). 3. Diberikan s(x) = (9000 10x x2 )/9000, untuk 0 < x 90. Tentukan q50 50 . 4. Diberikan s(x) = (a).
17 p19 ,
(b).
13 q36 ,
10 p35
6. Misal (x) = 0, 0001, untuk 20 < x < 25. Tentukan E [T ], Var(T ), median(T ), modus(T ). 8. Misal variabel acak T (x) mempunyai PDF f T (x) ( t ) =
t , 100x
1,
Tentukan ex = E [T (x)], Var[T (x)], median(T (x)). 9. Diberikan tabel mortalitas berikut: x 0 1 2 3 4 px 0,9 0,8 0,6 0,3 0 x 10000 dx ......
(a) Tentukan nilai s(x) untuk x = 0, 1, 2, 3, 4 (b) Isi kolom x dan dx . 10. Berdasarkan tabel pada soal sebelumnya, tentukan (a). 3 d0 , (b). 2 q1 , (c). 3 p1 , (d). 3 q2 .
19
Nunung Nurhayati
11. Diberikan x =
2 2 + , x + 1 100 x
0 x < 100
Tentukan banyaknya yang meninggal untuk usia antara 1 dan 4 tahun, jika 0 = 10000. 12. Misal x = k + e2x untuk x 0 dan 13. Diberikan x = 2500(64 0, 8x)1/3 , Tentukan PDF, mean, dan variansi dari X. 14. Misal 1| qx+1 = 0, 95, 2| qx+1 = 0, 171, dan qx+3 = 0, 2. Tentukan qx+1 + qx+2 . Tugas Buat tabel mortalitas dengan kolom-kolom x, x , dx , 1000qx , yang didasarkan pada hukum Makeham 1000(x) = 0, 7 + 0, 05(100,04 )x . Gunakan radix 0 = 100.000 dan usia tertua = 100. Software yang digunakan bebas, tetapi akan mendapatkan nilai tambah jika dikerjakan menggunakan pemrograman macro pada MS Excel. 0 x 80.
40 p0
= 0, 5. Tentukan nilai k.
20