You are on page 1of 11

Keuangan Negara

Kesesuaian Antara Anggaran dan Prioritas Pembangunan

Disusun Oleh :

1.Haikal Hamdani Ridwan (1206253262) 2.Irfan Rakhman Hidayat (1206273781) 3.Kusuma Indriyani (1206247991) 4.Rahmiyenti Zarni (120624914) 5.Septiyan Handika Saputra (1206251982)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia

Kesesuaian Antara Anggaran dan Prioritas Pembangunan

Dalam APBN 2014 setidaknya terdapat 11 prioritas nasional yaitu sebagai berikut : Prioritas pertama adalah reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang akan diarahkan untuk memantapkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum, transparan serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di pusat dan di daerah. Prioritas kedua, pendidikan untuk meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju kesejehteraan rakyat, kemandirian, keluruhan budi pekerti, karakter bangsa yang kuat, serta kewirausahaan. Prioritas ketiga, kesehatan, melalui pendekatan preventif terpadu, tidak hanya kuratif. "Sehingga secara keseluruhan dan dapat meningkatkan angka harapan hidup dan pencapaian keseluruhan sasaran millinnium development goal (MDGs) tahun 2015," ujar Djoko dalam Rapat Paripurna DPR, Jumat (12/7). Prioritas keempat, penanggulangan kemiskinan untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas pertumbuhan yang pro-rakyat, peningkatan kualitas dan dan perlusan kebijakan afirmatif untuk penanggulangan kemiskinan, serta peningkatan efektivitas program penanggulangan kemiskinan di daerah. Prioritas kelima, ketahanan pangan yang diarahkan untuk meningkatkan penyediaan bahan pangan melalui peningkatan produksi pangan dalam negeri terutama padi, jagung, kedelai, tebu, daging, dan ikan. Lalu, meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan, meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat, serta perlindungan dan pemberdayaan petani dan nelayan. Prioritas keenam, infrastruktur dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan sarana dan prasana infrastruktur sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM), mendukung peningkatan daya saing sektor riill dan meningkatkan Kerja sama Pemerintah dan Swasta (KPS), dalam penyediaan infrastruktur. Prioritas ketujuh, iklim investasi dan iklim usaha melalui perbaikan kapasitas hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta kebijakan ketenagakerjaan. Prioritas kedelapan, pembangunan ketahanan energi dan kemandirian energi diarahkan

untuk mencapai bauran energi yang dapat menjamin kelangsungan pasokan energi di seluruh wilayah Indonesia, penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), efisiensi konsumsi dan penghematan energi serta meningkatkan produksi dan pemanfaatan energi yang bersih dan ekonomis. Prioritas kesembilan, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana ditekankan pada upaya konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan serta meningkatkan daya dukung lingkungan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan dengan disertai upaya pengelolaan risiko bencana dan dampak perubahan iklim global. Prioritas kesepuluh, daerah tertinggal, terdepan, terluar,dan pasca konflik dimaksudkan untuk menurunkan tingkat kesenjangan antar wilayah yang ditunjukkan dengan masih tingginya jumlah kabupaten tertinggal serta masih beragamnya permasalahan keterisolasian daerah perbatasan, pulau terluar, terpencil, dan pesisir serta pecepatan pembangunan Papua dan Papua Barat. Prioritas kesebelas, kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi, dimaksudkan dalam rangka pengembangan dan perlindungan kebhinnekaan budaya, karya seni, serta untuk memperkaya khazanah artistik dan intelektual bagi tumbuh-mapannya jati diri dan kemampuan adaptif kompetitif bangsa yang disertai pengembangan inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan tiga prioritas nasional lainnya adalah, yang pertama, prioritas bidang politik, hukum dan keamanan, yang diarahkan untuk memantapkan kondisi aman dan damai, pencegahan tindak terorisme melalui upaya deradikalisasi yang antara lain dilakukan dengan kegiatan pengembangan nilai-nilai kebangsaan, pendayagunaan industri pertahanan nasional dan peningkatan perlindungan WNI/BHI, penguatan kelembagaan pemberantasan korupsi, pelaksanaan perlindungan saksi dan pelapor, pengembalian aset, peningkatan kepastian hukum dan perlindungan HAM, serta peningkatan peran RI dalam mewujudkan perdamaian dunia. Kedua, prioritas bidang perekonomian dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan industri manufaktur, peningkatan kerja sama ekonomi internasional, pelayanan bagi tenaga kerja Indonesia serta peningkatan daya saing koperasi, usaha kecil, mikro dan menengah. Ketiga, prioritas bidang kesejahteraan, dimaksudkan untuk pembangunan bidang kepariwisataan, agama, kepemudaan, olahraga, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Hipotesa kami bahwa secara teoritis semua prioritas tersebut seharusnya tercermin dalam APBN 2014.sekarang mari kita cermati APBN 2014.

Analisis Terhadap 11 Prioritas Pembangunan Dari Keseluruah 11 Prioritas Pembangunan Kami mengkritisi setidaknya ada 5 prioritas yang tidak sesuai dengan kenyataan atau melenceng dari program yang dicanangkan pemerintah dalam hal prioritas pembangunan.5 prioritas tersebut antara lain : 1.Prioritas Pertama reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.untuk melihat pendanaan pada sector ini mari kita lihat pembelanjaan pemerintah pada sector pelayanan umum.fokus pemeritah pada sektor ini masih terfokus pada eksekutif dan legislatif sedangkan untuk sektor litbang hampir tidak ada.padahal kami melihat bahwa sektor litbang mendapatkan porsi yang kecil dalam penganggaran.kami berpendapat,jika pemerintah benar benar konsern dalam hal reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan,seharusnya pemerintah memberikan pendanaan lebih dalam sektor penelitan dan pengembangan.sektor litbang memiliki andil penting baik dalam memformulasikan dan menganalisis implementasi kebijakan reformasi birokrasi itu sendiri. 2.Prioritas Kedua Pendidikan.Penganggaran dalam sektor pendidikan dapat terbilang baik.dengan memberikan anggaran yang luas maka pendidikan diharapkan dapat tumbuh dan menghasilkan penerus bangsa yang berkualitas.permasalahan dalam sektor pendidikan bukanlah pada jumlah anggaran yang ditetapkan oleh pemerintah,akan tetapi lebih pada efektivitas dan efisiensi program-program pendidikan itu sendiri.salah satu program pendidikan yang paling banyak mendapatkan sorotan adalah dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Permasalahan utamanya terletak dalam bagaimana dana dana tersebut dikucurkan dapat sampai dengan tepat pada penerimanya.pemerintah masih belum dapat sepenuhnya mengawasi penggunaan dana BOS secara baik,hal ini terkait dengan banyaknya dana BOS yang dikorupsi, Salah satu contoh di SMKN 1 Sukoharjo. Pelaku adalah salah satu guru yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) karena menyelewengkan dana rintisan BOS sebesar Rp 100 juta lebih ( Widiyanto, Danar , 2013) Berdasarkan audit BPK atas pengelolaan dana BOS tahun anggaran 2007 dan semester I 2008 pada 3.237 sekolah sampel di 33 provinsi, ditemukan nilai penyimpangan dana BOS lebih kurang Rp 28 milyar. Penyimpangan terjadi pada 2.054 atau 63,5 persen dari total sampel sekolah itu. Rata-rata penyimpangan setiap sekolah mencapai Rp 13,6 juta.

Penyimpangan dana BOS yang terungkap, antara lain dalam bentuk pemberian bantuan transportasi ke luar negeri, biaya sumbangan PGRI, dan insentif guru PNS. Periode 2004-2009, kejaksaan dan kepolisian seluruh Indonesia juga berhasil menindak 33 kasus korupsi terkait dengan dana operasional sekolah, termasuk dana BOS. Kerugian negara dari kasus ini lebih kurang Rp 12,8 milyar. Selain itu, sebanyak 33 saksi yang terdiri dari kepsek, kepala dinas pendidikan, dan pegawai dinas pendidikan telah ditetapkan sebagai tersangka. (Skandal Dana Bos, 2011) 3.Prioritas Ketiga Kesehatan.Kami menilai dana untuk kesehatan dalam mata anggaran 2014 masih terlalu kecil.kita tentunya masih ingat tentang pencangan SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional).Sistem jaminan social memberikan dampak yang besar terhadap pengeluaran dan belanja pemerintah.Pemerintah harus menjamin ketersediaan dana bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam hal kesehatan.permasalahan klasik yang dihadapi oleh pemerintah adalah permasalah pengadaan obat maupun pembayaran utang rumah sakit non pemerintah dikarenakan kekurangan dana tadi.kami melihat anggaran kesehatan harus dinaikan sebagai konsekuensi pemerintah mencanangkan program jaminan social/kesehatan bagi masyarakat. 4.Prioritas Keempat Penanggulangan Kemiskinan.Besaran anggaran untuk

penanggulangan kemiskinan dapat tercemin dalam perlindungan social.besaran mata anggaran ini cukup progresif dan memadai jika digunakan secara benar dalam masalah penanggulangan kemiskinan.dalam program pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan persentase penduduk miskin dipatok harus di bawah 10 persen pada tahun 2014. Itu artinya, persentase penduduk miskin harus turun minimal satu persen per tahun. Sayangnya, target ambisius itu kenyataannya jauh panggang dari api. Data statistik menunjukkan, pemerintah nampaknya hanya jago membuat target, tapi lemah dalam mewujudkannya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Maret 2009 Maret 2012, penurunan jumlah penduduk miskin berjalan lamban. Secara rata-rata, kurang dari satu persen per tahun. Padahal, di sisi lain kita tahu, dana yang telah digelontorkan pemerintah untuk segala rupa program pengentasan kemiskinan yang kian berlapis tidaklah sedikit dan terus meningkat dari tahun ke tahunmencapai Rp90 triliun pada tahun 2012.

Data yang dirilis BPS pada Senin lalu (2/7) menyebutkan, jumlah penduduk miskin pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang (11,96 persen), atau berkurang sebesar 0,89 juta orang (0,53 persen) dibandingkan kondisi Maret 2011. Jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2009 jumlah penduduk miskin mencapai 32,53 juta orang (14,15 persen)artinya dalam tiga tahun terakhir, penduduk miskin hanya berkurang sebesar 2,19 persen atau sekitar 0,73 persen per tahun.

5.Prioritas Kelima Ketahanan pangan. Di RPJMN, pemerintah menargetkan swasembada lima komoditas pangan yang meliputi beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi. Namun semua produk tersebut masih diimpor. Lalu pemerintah juga akan menciptakan surplus beras 10 ribu ton. Namun, bagaimana langkah mencapainya masih perlu mendapat perhatian.
Sebab, RAPBN 2014 hanya mengalokasikan 2,4 triliun untuk pembangunan jalan dan irigasi pedesaan.dalam prioritas ketahanan pangan,kami melihat tidak sinkronya antara anggaran dan

ambisi pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan.jika kita melihat subsidi pemerintah,kita bisa melihat bahwa subsidi pemerintah yang terbesar ada dalam hal energy (termasuk dalam hal ini listrik dan BBM).sedangkan untuk mata anggaran semisal subsidi pupuk,pertanian,pengadaan bibit mendapatkan porsi yang begitu kecil. Hal ini kami pertanyakan karena subsidi BBM dan listrik pada dasarnya hanya dinikmati oleh sebagian kalangan semisal pengusaha,dan segelintir orang saja.sedangkan untuk masalah pangan yang menyangkut hajat hidup orang banyak masih belum diperhatikan.tentunya masih hangat di telinga kita berita tentang mundurnya perdagangan Gita Wiryawan karena merasa dirinya gagal untuk menghadang laju impor beras yang menyebabkan harga beras di pasaran anjlok ataupun kasus pemerintah salah dalam memprediksi kebutuhan pupuk di tahun anggaran berikutnya,hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan spekulatif mengenai keseriusan pemerintah dalam mendukung sektor ketahanan pangan. Kesimpulan spekulatif kami yang lain adalah,subsidi yang diperuntukan oleh pemerintah dalam hal pangan dan pupuk hanya memikirkan dampak sementara yaitu kestabilan harga pangan pokok di masyakat.hal ini kami simpulkan karena melihat besaran anggaran yang kecil dalam hal pengembangan teknologi pertanian.dalam hal ini jika pemerintah memikirkan rencana

jangka panjang untuk kemandirian dan ketahanan pangan maka sektor teknologi haruslah dikuatkan agar produksi pertanian dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara Keseluruhan kami menilai aspek lain dari penganggaran 2014 yaitu besaran besaran yang kurang realistis yang diberikan oleh pemerintahan semisal pertumbuhan ekonomi di angka 6,5 dan angka inflasi sebesar 4,5.dimana angka ini jauh lebih rendah dibandingkan inflasi di tahun sebelumnya sebesar 7,2.tentunya kerja keras pemerintah akan sangat diuji dengan target yang begitu ambisius tersebut.

Sumber Bacaan :

1.Nota Keuangan 2014 2.www.jurnalparlemen.com.fraksi-ppp-kritisi-soal-belanja-negara-di-rapbn-2014.html 3.www.beritadewan.com.apbn-2014-pemerintah-janjikan-kualitas-penyusunan-lebih-baik 4. Widiyanto, Danar . (2013, October 27). Kasus Penyelewengan Dana BOS di SMKN 1 Sukoharjo Disidik Polisi. Kedaulatan Rakyat online 27 Oktober 2013

You might also like