You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Salah satu aspek terpenting dalam keperawatan keluarga adalah pemberian asuhan pada unit keluarga. Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resepien keperawatan. Secara empiris disadari bahwa kesehatan para anggota keluarga sudah ditanggulangi secara incidental, tetapi keluarga belum dilihat sebagai klien dari keperawatan. Sebenarnya, keluarga sebagai unit asuhan keperawatan sangat besar pengaruhnya terhadap individu dan kelompok. Oleh karena itu, penetapan keluarga sebagai klien atau sasaran asuhan keperawatan adalah hal yang tepat. Keluarga dalam hal ini tidak dipandang dari jumlah anggotanya, tetapi kesatuannya yang unuk dalam menghadapi masalah. Keunikannya terlihat dari cara berkomikasi, mengambil keputusan, sikap,nilai. B. TUJUAN 1. Bagaimankah konsep keperawtan menurut Marilyn F. Friedman? 2. Bagaimanakah contoh kasus dalam masyarakat? 3. Bagaimanakah respon keluarga terhadap masalah yang dihadapi? 4. Bagaimanakah implementasi perawat terhadap masalah? 5. Bagaimanakah hubungan implementasi perawat terhadap respon pasien dengan masalahnya? C. MANFAAT 1. Mengetahui konsep keperawtan menurut Marilyn F. Friedman. 2. Mengetahui contoh kasus dalam masyarakat. 3. Mengetahui respon keluarga terhadap masalah yang dihadapi. 4. Mengetahui implementasi perawat terhadap masalah.

5. Menggambarkan hubungan implementasi perawat terhadap respon pasien dengan masalahnya.

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep keluarga menurut Marylin M friedman 1. Pengertian keluarga Salah satu aspek terpenting dari keperawatan keluarga adalah pemberian asuhan pada unit keluarga. Secara empiris disadari bahwa kesehatan para anggota keluarga sudah ditanggulangi secara insidential, tetapi keluarga belum dilihat sebagai klien dari keperawatan. Friedman menguraikan alasan keluarga sebagai unit asuhan keperawatan : a. Keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga/unit perlu diperhitungkan. b. Keluarga sebagai suatu kelompok individu didalam keluarga dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan individu di dalam keluarga mulai dari awal sampai akhir akan dipengaruhi oleh keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarganya dan bukan individu itu sendiri yang mengusahakan tercapainya tingkat kesehatan yang diinginkan. c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh keluarga tersebut. Peran anggota keluarga akan mengalami perubahan apabila salah satu anggotanya menderita sakit. Di lain pihak, status kesehatan pasien juga sebagian besar ditentukan oleh kondisi keluarganya.

d. Dalam perawatan pasien sebagai individu, keluarga berperan sebagai pengambil keputusan. Bukan hanya anggota keluarga inti saja yang mengambil keputusan, anggota keluarga yang jauh juga ikut serta dalam dalam pengambilan keputusan pada keluarga berpenghasilan rendah karena ketidakmampuannya, biasanya penyakit dalam keluarga di tangani sendiri oleh keluarga dengan membeli obat diwarung. e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan efesiensi untuk berbagai usaha kesehatan masyarakat. Perawat dapat menjangkau masyarakat hanya melalui keluarga. Kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan terutama melalui peningkatan kesehatan keluarga. 2. Ciri ciri keluarga di setiap negara berbeda beda bergantung pada kebudayaan, filsafat hidup, dan ideologi negara, antara lain : a. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh semangat kegotongroyongan b. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran yang kental yang mempunyai tanggung jawab besar. c. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala tangga yang dominan dalam mengambil keputusan walaupun prosesnya melalui musyawarah dan mufakat. d. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesan dan di perkotaan Sehingga dapat disimpulkan bahwan: keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, terdiri dari 2 orang atau lebih dalam satu atap yang mempunyai hubungan yang intim, pertalian darah/perkawinan, terorganisasi di bawah asuhan kepala rumah tangga yang saling berhubungan satu dengan lainnya saling bergantung antar anggota keluarga, setiap anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi masing masing yang dikoordinasikan oleh kepala keluarga, mempunyai keunikan masing- masing serta nilai dan normal hidup yang

didasari system kebudayaan, mempunyai hak otonomi dalam mengatur keluarganya.

3. Tipe keluarga Friedman (1986) membagi tipe keluarga seperti berikut: a. Nuclear family (keluarga inti) : terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari sanak keluarga lainnya. b. Extended family (keluarga besar) : satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama lain. c. Single parent family : satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan anak anak yang masih bergantung kepadanya. d. Nuclear dyed : keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu rumah yang sama. e. Blended family : suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangannya, yang masung masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan terdahulu. f. Three generation family : keluarga bapak yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak, ibudan anak dalam satu rumah. g. Single adult living alone : bentuk keluarga yang hanya terdiri dai satu orang dewasa yang hidup dalam rumahnya . h. Middle age atau elderly couple : keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya. Marilyn M. Friedman (1998) membagi tipe keluarga menjadi keluarga inti (conjugal). Keluarga yang menikah. Sebagai orang tua, atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami, istri, dan anak (anak kandung, anak adopsi).

Keluarga orientasi (keluarga asal) : keluarga tempat seseorang dilahirkan. Dan yang terakhir keluarga besar : keluarga inti dan orang lain yang ada hubungan darah, misal sanak keluarga, kakek, nenek, tante, paman dan sepupu. 4. Fungsi keluarga Fungsi keluarga menurut friedman dan Undang-Undang No. 10 tahun 1992. Friedman membagi fungsi keluarga menjadi 5, yaitu: a. Fungsi afektif : berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota keluarga mengembangkan gambaran diri yang positif, peran dijalankan dengan baik, dan penuh rasa kasih sayang. b. Fungsi sosialisasi : proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dengan anggota keluarga dan belajar disiplin, norma budaya, dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehingga individu mampu berperan didalam masyarakat. c. Fungsi reproduksi : fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. d. Fungsi ekonomi : fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makan, pakaian, perumahan dan lain-lain. e. Fungsi perawatan keluarga : keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan dan asuhan kesehatan / keperawatan. 5. Tugas tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan menurut friedman : a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga. b. Mengambil keputusan untuk tindakan yang tepat. c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit.

d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga. e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas.

B. Kasus 1. Identifikasi Data Keluarga a. Nama Keluarga : Keluarga Inti No 1 2 3 4 5 Nama Sutarman Darmi Salimun Sutarji Lastri Hubungan Kepala Keluarga Isteri Anak Anak Anak Pekerjaan Petani Petani Petani Wiraswasta Pelajar Pendidikan SD SD SLTP SLTP SMK

b. Alamat : Jl. Tirto Agung Timur No 1A, Banyumanik, Semarang c. Komposisi Keluarga : Kakak dari Bapak Sutarman No 1 2 3 4 5 6 Nama Supawi Siti Parjo Endang Agung Tigor Hubungan Kepala Keluarga Isteri Anak Anak Anak Anak Pekerjaan PNS Wiraswasta PNS Pelajar Pelajar Pelajar Pendidikan Sarjana SMK Sarjana Mahasiswa SMK SLTP

d. Tipe Keluarga : Nuclear Familiy (Keluarga Inti) e. Latar Belakang Kebudayaan Keluarga Keluarga Bapak Sutarman bertempat tinggal di lingkungan suku jawa, Indonesia, bahasa yang digunakan yaitu bahasa jawa. Kegiatan kegiatan yang rutin di jalani olek keluarga Bapak Sutarman yaitu mengikuti pengajian rutin setiap malam jumat, mengikuti kerja bakti desa setiap sebulan sekali, anak dari Bapak Sutarman aktif dalam mengikuti IRJA (Ikatan Remaja) desa, mengikuti kegiatan budaya seperti sedekah bumi yang diadakan setiap setahun sekali. Kebiasaan makanan yang di konsumsi oleh keluarga Bapak Sutarman yaitu dengan memanfaatkan dari hasil kebun dan hasil buruh tani. Budaya yang ada di desa Bapak Sutarman yaitu sering mengunjungi klinik herbal atau pak kyai bila ada salah satu anggota keluarganya yang sedang sakit, dan keluarga Bapak Sutarmann pun meyakini dan menjalani budaya yang ada. f. Identifikasi Religius Di dalam keluarga Bapak Sutarman ini semua anggota keluarga beragama Islam, dan semua anggota keluarga tekun dalam melakukan ibadah. g. Status Kelas Sosial Keluarga Bapak Sutarman ini termasuk dalam kelas pekerja. Penghasilan dalam keluarga Bapak Sutarman ini mencapai Rp.700.000 Rp.1.000.000 dalam satu bulan, yang berperan dalam pencari nafkah dalam keluarga yaitu anak pertama Bapak Sutarman, dengan mendapatkan dana tambahan dari hasil buruh Bapak Sutarman. h. Aktifitas Rekreasi Keluarga Aktifitas rekreasi yang rutin dijalani oleh keluarga Bapak Sutarman yaitu hanya dengan sekedar nonton tv bersama di rumah dan mendengarkan radio di malam hari. i. Fungsi Koping Keluarga

Di dalam keluarga pengambil keputusan adalah bapak sutarman dengan pertimbangan dari keluarga kakak tertua dari bapak sutarman yaitu keluarga bapak Supawi. Keluarga bapak Supawi juga berperan dalam memberikan dukungan dan pengambilan keputusan terutama pada saat proses pengobatan ibu darmi selama menderita DM.

2. Riwayat Keluarga Inti Dalam Keluarga Bapak Sutarman terdapat anggota keluarga yang menderita Diabetes Melitus (DM) yaitu Ibu Darmi (istri bapak sutarman) yang saat ini berusia 52 th, riwayat keluarga Ibu Darmi ada yang menderita DM yaitu Bapak kandung dari Ibu Darmi. Ibu Darmi menderita DM selama 7 th. Saat ini Ibu Darmi mengalami luka ganggreen di kaki kanan. Pengobatan yang di jalani oleh Ibu Darmi yaitu dengan mengunjungi ke Puskesmas pada tahun 2006, akan tetapi dari pihak Puskesmas menyarankan kepada Ibu Darmi untuk kontrol ke RSUD karena keterbatasan alat dan tim tenaga medis, namun karena keterbatasan ekonomi dan pengaruh budaya yang ada di desa. Akhirnya pada tahun 2007 Ibu Darmi lebih memilih berobat ke klinik herbal dan pak kyai. Untuk pengobatan selanjutnya hingga saat ini Ibu Darmi tidak pernah mengunjungi RSUD untuk berobat.

3. Karakteristik Lingkungan Kondisi rumah keluarga Bapak Sutarman yaitu masih beralaskan tanah, yaitu tidak berlantai. sehingga beresiko untuk memperparah keadaan luka ganggren Ibu Darmi. Karakteristik di lingkungan tempat tinggal Ibu Darmi yaitu sering menggunjing orang lain. 4. Fungsi Keluarga a. Fungsi Afektif Semua anggota keluarga Bapak Sutarman selalu memberikan dukungan dan kasih sayang kepada Ibu Darmi yaitu dengan cara memperhatikan
9

pola diit makan. Walaupun jadwal rutin control Ibu Darmi tidak rutin, dikarenakan keterbatasan biaya. b. Fungsi Sosialisasi Keluarga Bapak Sutarman merasa malu akan keadaan keluarga nya saat ini terutama masalah ekonomi nya. Selain itu Ibu Darmi juga sering merasa minder dan malu untuk bersosialisasi di lingkungannya karena kondisi yang saat ini Ibu Darmi alami yaitu dengan adanya luka DM ataui ganggreen pada kaki kanan nya. c. Fungsi Ekonomi Faktor ekonomi sangat berperan dalam proses kesembuhan ibu darmi. Dimana status ekonomi keluarga ibu darmi adalah status ekonomi rendah sehingga pengobatan ibu darmi sering tertunda akibat tidak adanya biaya untuk berobat. d. Fungsi reproduksi Keluarga bapak sutarman sudah tidak bisa lagi memiliki anak atau menambah keturunan, hal ini dikarenakan ibu darmi sudah menopause sejak 8 tahun yang lalu. e. Fungsi perawatan keluarga Keluarga bapak sutarman masih mampu memenuhi kebutuhan sandang pangan papan walalupun dengan keadaan yang sangat sederhana. Dalam keadaan sakit ibu darmi tetap menyediakan makanan untuk keluarganya. Keluarga bapak sutarman selalu mengutamakan kesehatan mereka, walaupun harus mengunjungi kyai dari pada rumah sakit karena keterbatasan biaya pengobatan.

10

C. Tindakan keluarga 1. Pengobatan lanjutan ibu darmi di bawa ke kyai tidak dilanjutkan ke rumah sakit. 2. Ibu darmi sering minum obat obatan herbal yang disarankan oleh tetangga tetangganya. 3. Keluarga dari kakak bapak sutarman juga ikut andil dalam pengambilan keputusan masalah pengobatan ibu darmi. 4. Keluarga besar bapak sutarman dan keluarga bapak supawi sangat mendukung dan memberi motivasi yang besar kepada bu darmi untuk tetap sembuh. 5. Luka ganggren tidak dibersihkan secara teratur .

D. Implementasi perawat menurut Marlyn M. Friedman 1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah masalah kesehatan. 2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat. 3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit. 4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan jadi sehat. 5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. 6. Sebagai advokat untuk menghubungkan klien dengan petugas kesehatan lain demi pemnuhan kebutuhan klien. 7. Sebagai pendidik yang harus bisa membantu klien meningkatkan

kesehatannya dengan pemberian pengetahuan yang terkait dengan perawatan dan tindakan medik sehingga keluarga mampu bertanggung jawab dengan halhal yang terkait. 8. Sebagai coordinator, perawata memanfaatkan semua sumber yang ada baik materi maupun kemampuan keluarga secara terkoordinasi sehingga tidak ada intervensi yang terlewatkan maupun tumpang tindih.

11

9. Sebagai kolaborator, perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperwatan guna memenuhi kebutuhan dasar keluarga. 10. Sebagai pembaru, perawat mengadakan inovasi dalam cara berfikir, bersikap dan bertingkah laku serta meningkatkan ketrampilan keluarga agar menjadi sehat.

E. Pembahasan Menurut teori Marilyn M. Friedman dilihat dari bentuk keluarga, keluarga bapak sutarman termasuk tipe Nuclear family karena terdiri dari ayah, ibu dan dua anak. Marilyn M. Friedman mengatakan bahwa masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh keluarga tersebut. Peran anggota keluarga akan mengalami perubahan apabila salah satu anggotanya menderita sakit. Di lain pihak, status kesehatan pasien juga sebagian besar ditentukan oleh kondisi keluarganya. Begitupun kesehatan ibu darmi mempengaruhi kehidupan di keluarga bapak sutarman hal ini karena tidak ada lagi yang membersihkan rumah secara rutin, tidak ada lagi yang membantu bapak sutarman untuk mencari nafkah. perubahan keluarga sangat dirasakan saat bu darmi sudah tidak mampu lagi untuk bekerja membantu bapak sutarman mencari nafkah, sehingga pendapatan berkurang.

Menurut teori Marilyn M.Friedman tugas keluarga salah satunya mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga,keluarga bapak sutarman kurang begitu paham dengan penyakit yang dialami ibu darmi, mereka hanya tau jika ibu darmi sakit kencing manis dan harus mengatur pola makannya. Mengambil keputusan untuk tindakan yang tepat hal ini sesuai dengan keluarga bapak sutarman yaitu saat pengambilan keputusan untuk pengobatan bu darmi keluarga bapak sutarman juga melibatkan keluarga bapak supawi. Selain itu
12

keluarga juga memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas.

Implementasi yang dapat dilakukan oleh perawat adalah menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah masalah kesehatan, keluarga bapak sutarman sudah mampu menerima keadaan yang dialami oleh ibu darmi. Selain itu perawat juga menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dan Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, hal ini mungkin sulit untuk dilakukan karena keluarga bapak sutarman lebih percaya terhadap omongan dari tetangganya daripada harus pergi ke dokter. Perawat juga mampu memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dan Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan jadi sehat. Di lain pihak, sebagai perawat kita juga harus bisa berperan sebagai advokat klien dimana perawat bertugas sebagai penghubung antara klien dan tenaga kesehatan lain misalnya saja dokter, dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien.

13

You might also like