You are on page 1of 10

PENGENDALIAN ALANG-ALANG DENGAN POLA AGROFORESTRI

Pratiknyo Purnomosidhi dan Subekti Rahayu


ICRAF-SEA, Jl. Situgede, Bogor

Abstrak
Lahan alang-alang (Imperata cylindrica) dikategorikan sebagai lahan ang telah terdegradasi, biasan a ter!adi akibat "e#bukaan hutan untuk #e#enuhi kebutuhan akan lahan "ertanian dan "erkebunan. $elah ban ak %ara ang dilakukan oleh "etani untuk #erehabilitasi lahan alang-alang baik se%ara #ekanis #au"un se%ara ki#ia&i dengan #enggunakan herbisida. 'a#un %ara "engendalian ang dilakukan "etani tergantung "ada ke#a#"uan #odal dari "etani itu sendiri. Cara biologi dengan #enggunakan "ohon sebagai naungan dala# siste# agro(orestri telah di%oba untuk #erehabilitasi lahan alang-alang. Cara ini relati( #urah dan tidak #erusak lingkungan serta da"at #e#elihara kesuburan lahan sehingga da"at #en%i"takan kondisi "ertanian ang berkesina#bungan. )asil "enelitian a&al #enun!ukkan bah&a tana#an Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium da"at #engha#bat "ertu#buhan alang-alang, teta"i belu# da"at digunakan untuk #erekla#asi. *enelitian lan!utan dilakukan dengan #enggunakan naungan buatan ++,, -+,, .., dan tan"a naungan sebagai kontrol. )asiln a #enun!ukkan bah&a sa#"ai . bulan "enga#atan, bio#as alang-alang "ada naungan .., han a tinggal /.0 kg #-1. 'aungan .., lebih e(ekti( dala# #enekan "ertu#buhan alang-alang dibanding naungan ++,. Berdasarkan hasil "enelitian tersebut di atas, #aka sur2ei lan!utan dilakukan untuk #en%ari siste# agro(orestri ang u#u# dilakukan "etani di La#"ung 3tara dan 4a 5anan. 6ari sur2ei tersebut dite#ukan bebera"a !enis "ohon ang dihara"kan da"at digunakan untuk #enekan "ertu#buhan alang-alang berdasarkan "ada ke#a#"uan "enaungann a. Siste# agro(orestri karet dan Acacia mangium bisa #e#beri hara"an karena "ada u#ur 7 - tahun dengan basal area batang 8/ %# 1 #-1 "enetrasi %aha a berkisar 1/,.

Pendahu!uan

*adang alang-alang tersebar di seluruh Indonesia. 9enurut Sukardi et al. (unpub., dala# :arrit et al., 8;;-), luas "adang alang-alang di Indonesia #en%a"ai .,+ !uta ha atau sekitar <,<-, dari luas &ila ah Indonesia. *adang alang-alang se#akin berta#bah luas seiring dengan "erta#bahan "enduduk. 9eningkatn a !u#lah "enduduk, #enuntut ketersediaan lahan "ertanian dan "e#uki#an, sehingga #endorong adan a "er"indahan "enduduk dari daerah ang "adat ke daerah ang #asih !arang "endudukn a #isaln a dari *ulau Ja&a ke daerah La#"ung. 5e"adatan "enduduk ang se#akin tinggi #en ebabkan &aktu "e#beraan lahan ang dulun a #a#"u #e#berikan kese#"atan "ada "ohon untuk tu#buh ke#bali, #en!adi se#akin singkat. Se#akin singkatn a "e#beraan, #en ebabkan bukan "ohon ang tu#buh "ada lahan ang dibuka, teta"i alang-alang.

"#

*adang alang-alang dikategorikan sebagai lahan ang terdegradasi karena kesuburan tanahn a telah #enurun, sehingga #e#erlukan ta#bahan bia a untuk #enge#balikan #en!adi lahan ang lebih subur dan "rodukti(.

%a&aimana Lahan A!an&-a!an& Ter'adi(

3ntuk #e#enuhi kebutuhan akan lahan "ertanian, "erkebunan dan "e#uki#an, "ara "endatang atau trans#igran #e#buka hutan. *e#bukaan hutan tersebut #en ebabkan "erubahan lingkungan dari keadaan tertutu" #en!adi lingkungan ang terbuka, sehingga #endorong tu#buhn a alang-alang. Alangalang ter#asuk tana#an C< ang #e#butuhkan sinar #atahari "enuh untuk "ertu#buhann a, dengan kata lain alang-alang da"at tu#buh dengan baik "ada lahan ang terbuka. *ada tahun "erta#a setelah "e#bukaan hutan, "ara trans#igran #enana# tana#an "angan se"erti "adi, !agung, ka%ang tanah, kedele, ketela "ohon dan lain-lain. *ada tahun-tahun a&al hasil tana#an "angan ang di"eroleh sangat #engge#birakan "etani, na#un setelah < tahun ditana#i tana#an "angan se%ara terus-#enerus "roduksin a akan turun. 5arena "roduksin a telah #enurun, #aka #ereka #eninggalkan lahan tersebut sebagai lahan =bero= untuk #en%ari lahan ang baru lagi. Lahan ang ditinggalkan "etani (diberokan) inilah ang akan ditu#buhi dengan alang-alang. *enurunan "roduksi tana#an "angan tersebut disebabkan karena tidak adan a "enge#balian bahan organik. 5ang (8;.;) #e#"ertegas "ula bah&a a"abila tanah #asa# (se"erti di daerah La#"ung 3tara) digunakan untuk lahan "ertanian #eneta", "er#asalahan ang dihada"i adalah ketersediaan hara dan %ara "engelolaann a.

*saha-usaha Petani untuk +erek!amasi A!an&-a!an&

Alang-alang bukan han a sebagai "esaing bagi tana#an lain teruta#a tana#an "angan dala# #enda"atkan air, unsur hara dan %aha a teta"i !uga #enghasilkan >at alelo"ati ang #en ebabkan "engaruh negati( "ada tana#an lain ()airiah et al., 1//8). Lahan alang-alang dikategorikan sebagai lahan ang telah terdegradasi atau kondisi tanahn a tidak subur lagi sehingga "erlu usaha untuk #erehabilitasi agar #en!adi lahan ang lebih "rodukti(. 3saha-usaha untuk #erekla#asi alang-alang telah ban ak dilakukan oleh "etani baik dala# skala besar #au"un dala# skala ke%il tergantung dari ke#a#"uan "etani. *ada dasarn a ada dua %ara ang digunakan oleh "etani untuk #e#bersihkan lahann a dari alang-alang aitu? 8. Tanpa pengolahan tanah ang dilakukan dengan #enggunakan bahan ki#ia siste#ik berbahan akti( gl "hosate atau dikenal sebagai herbisida (#isaln a @Roundu"A, @S"arkA, B*olarisB dan lain-lain). Cara ini biasa dilakukan "etani ang #e#"un ai #odal dan dala# skala ang besar #isaln a untuk "enana#an kela"a sa&it dan sengon, karena diangga" lebih

#,

he#at. )erbisida dia"likasikan "ada alang-alang #uda ang tu#buh setelah "e#bakaran lahan atau ditebas-angkut. 1. Dengan pengolahan tanah. *engolahan tanah untuk #e#bersihkan alangalang da"at dilakukan se%ara #anual dengan #enggunakan %angkul atau ba!ak, atau dengan #enggunakan traktor. $eknik "e#bersihan dengan %ara #anual ini biasan a dilakukan oleh "etani ang tidak ber#odal dan han a untuk ke"erluan "enana#an tana#an "angan se"erti !agung, kedele dan ka%ang tanah. *etani #e#ilih #e#bersihkan alang-alang #enggunakan %angkul atau ba!ak dengan alasan "engolahan tanah ang dilakukan tidak terlalu dala# sehingga la"isan BkrokosB (konkresi besi) ang berada "ada la"isan dala# tidak ikut ter%a#"ur dengan la"isan atas. Sedangkan "engolahan dengan traktor da"at #e#balik tanah sa#"ai "ada kedala#an sekitar +/ %# sehingga la"isan ba&ah ang berkrokos #un%ul di "er#ukaan. Rekla#asi alang-alang ang dilakukan oleh "etani u#u#n a didahului dengan "e#bakaran atau "enebasan, teruta#a "ada lahan ang beralang-alang "adat untuk #e#"er#udah "engolahan selan!utn a. 6ala# "enggunaan siste# "e#bakaran lahan alang-alang ini da"at #eni#bulkan #asalah baru aitu ter!adin a kebakaran. Se%ara ske#atis "e#bukaan lahan alang-alang ang biasa dilakukan "etani disa!ikan "ada :a#bar 8.
$ebas*engu#"ulan -BakarCangkul (t"b%) BakarCangkul (b%) Bakar (!ika "adat)()erbisida))e&an (bhh) )erbisida)e&an (hh) 9ekanis +/, )e&an (C;/,) $raktor (D8/,) $ebas6iku#"ulkan(Bakar)-)e&an /.1+ haE0 hari 6ua kali ba!ak

5e%il G/--/,

9anual

9aksi#u# /.1+-/.+ haEkelEth, diker!akan "ada Juli - Fktober

+oda!

)erbisida +/, Besar 0/-</,

/.1+ haE0 hari (beker!a han a setengah hari)

:a#bar 8. Cara "e#bukaan lahan beralang-alang oleh "etani.

#1

- Po!a-.o!a A&ro/orestri untuk Pen&enda!ian A!an&-a!an&


6idasarkan "ada "er#asalahan #odal bagi "etani ke%il dan de#i ter"eliharann a kesuburan tanah serta untuk #enghindari baha a kebakaran ang #ungkin ti#bul, #aka dilakukan "enelitian dengan tu!uan untuk #engendalikan "ertu#buhan alang-alang. *enelitian ini dilakukan untuk #en%ari alternati( "engendalian dengan %ara biologi, aitu dengan #e#berikan naungan "ada "e#ukaan tanah sehingga sinar #atahari ang #asuk sangat sedikit. 5arena keterbatasan %aha a #atahari ang #asuk ke "er#ukaan tanah, #aka kese#"atan bagi alang-alang untuk da"at tu#buh ke#bali relati( ke%il. )asil "enelitian ang telah dilakukan #enun!ukkan bah&a a"abila sinar #atahari ang #asuk ke lahan alang-alang sekitar 8/,, #aka "ertu#buhan alang-alang da"at dikendalikan dala# &aktu < bulan. A"abila sinar ang #asuk +/,, #aka "erlu &aktu ang lebih la#a aitu sekitar . bulan. 'aungan 1+, (sinar ang #asuk sekitar -+,) tidak da"at digunakan untuk #engendalikan alang-alang, han a da"at #enurunkan 2iabilitas rhi>o#an a (*urno#osidhi et al., inpress dala# )airiah et al., 1///). *ara#eter ang digunakan sebagai indikator "ertu#buhan alang-alang adalah total bio#asan a (:a#bar 1).

:a#bar 1. 5ondisi bio#as alang-alang akibat "engaruh naungan. *engaruh naungan terlihat !elas "ada "ertu#buhan alang setelah dilakukan "enebasan (:a#bar 0). *ada naungan ++, rhi>o#a alang-alang #asih #a#"u untuk beregenerasi. )al ini da"at #en ulitkan "etani a"abila lahan ang dibuka ditu!ukan untuk tana#an "angan, karena "en iangan harus terus dilakukan. *ada naungan .., terlihat bah&a han a dala# !angka &aktu 1 bulan, ke#a#"uan rhi>o#a untuk beregenerasi sudah berkurang. 6i la"angan, "e#berian naungan da"at dilakukan dengan #enana# "ohon se"erti "ada "ola agro(orestri. 9enurut (Han 'oord&i!k et al., 8;;-) "enggunaan "ohon naungan untuk #engendalikan alang-alang #eru"akan #etode ang #urah. Jenis-!enis "ohon ang di"ilih sebagai naungan sebaikn a
#$

"ohon ang %e"at tu#buh, #enghasilkan ban ak serasah, #e#"un ai kano"i ang ra"at, relati( tahan terhada" alelo"ati dan tahan terhada" a"i. *ola agro(orestri ang biasa digunakan untuk #engendalikan alang-alang antara lain agro(orestri tana#an ka u, karet, sa&it, lada dan ko"i.

:a#bar 0. 5e#a#"uan regenerasi alang-alang "ada berbera"a "erbedaan naungan. 4.1. Pola agroforestri dengan berbagai jenis tanaman kayu *enana#an !enis ka u dala# "ola agro(orestri ban ak dilakukan oleh "etani dengan #eniru "ola "enana#an di )utan $ana#an Industri dan Inhutani. $ana#an ka u ang digunakan biasan a ang %e"at tu#buh #isaln a? a. Sengon (Paraserianthes falcataria). *ada a&aln a "etani #e#buka lahan ang beralang-alang dengan #enggunakan herbisida dan diba!ak. Selan!utn a ditana#i sengon (Paraserianthes falcataria) dengan !arak tana# 1 I 1 atau 1 I 1.+ atau 1 I < #1. *ada tahun "erta#a, di antara tana#an sengon ditana#i "adi gogo dan "ada tahun ke-1 sa#"ai ke-< ditana#i ketela "ohon. 'aungan dari sengon kurang begitu ra"at, sehingga setelah "anen tana#an "angan harus dilakukan "en iangan atau "e#ba!akan di antara barisan ka u. 9enurut $!itrose#ito dan Soer!ani (8;;8) "ada sengon ang beru#ur antara +-. tahun intensitas %aha a ang sa#"ai di "er#ukaan tanah antara 8.-1., dari total %aha a "enuh. *ada intensitas ini, alang-alang da"at ditekan "ertu#buhann a, teta"i #asih #a#"u untuk tu#buh ke#bali.

#)

b. Akasia (Acasia mangium). Akasia ang ditana# dengan !arak tana# 1 I < #1 (8.1+/ tana#an ha-8) dengan basal area 10 %#1 #-1 "ada u#ur < tahun intensitas %aha a ang sa#"ai di "er#ukaan tanah han a 8/,, sehingga %uku" baik digunakan untuk #erehabilitasi alang-alang. c. *etaian (Peltophorum dasyrrachis) P. dasyrrachis ang ditana# di antara alang-alang da"at #engha#bat "ertu#buhan alang-alang tersebut (Agro(orestree 6atabaseJ Han 'oord&i!k and Rud!i#an, 8;;-). Berdasarkan "enelitian ICRAF-B9SF, bio#asa alang-alang setelah satu tahun dinaungi dengan P. dasyrrachis adalah /,1+1 9g ha-8. Bio#asa ini lebih ke%il bila dibandingkan dengan alang-alang ang tan"a naungan aitu 8,-++ 9g ha-8. d. :a#al (Gliricidia sepium) G. sepium ter#asuk !enis tana#an ang %e"at tu#buh sehingga da"at digunakan untuk #engendalikan alang-alang. 6ari hasil "enelitian dida"atkan bah&a bio#asa alang-alang setelah satu tahun dinaungan G. sepium adalah /,/<+ 9g ha-8, !auh lebih ke%il bila dibandingkan dengan "ertu#buhan alang-alang tan"a naungan aitu 8,-++ 9g ha-8. Bio#asa alang-alang di ba&ah naungan P. dasyrrachis, G. sepium dan %a#"uran antara P. dasyrrachis dengan G. sepium sela#a satu tahun dita#"ilkan "ada :a#bar <.

:a#bar <. Bio#asa alang-alang setelah satu tahun dinaungi dengan bebera"a !enis "ohon naungan. 4.2. Pola agroforestri karet 5aret biasan a ditana# oleh "etani dengan !arak tana# 0.0 I G # 1 atau < I + #1 (+// tana#an ha-8). *ada u#ur sekitar - tahun basal area batang adalah 8/ %#1 #-1 dan intensitas %aha a ang sa#"ai di "er#ukaan tanah kurang dari 1/, total %aha a. *ada tahun "erta#a sa#"ai tahun ketiga, biasan a "etani #enana# ketela "ohon di antara barisan tana#an karet. Setelah tahun ketiga, di#ana
#-

"er%abangan tana#an karet telah terbentuk, tana#an "angan dan alang-alang #ulai tidak bisa tu#buh. Saat itu #enurut Bagnall-Fakele et al. (8;;-) disebut sebagai kondisi @transisiA dala# agro(orestri. 4.3. Pola agroforestri kelapa sawit *etani #engangga" kela"a sa&it sebagai "ilihan ang terbaik, karena bisa tu#buh ke#bali setelah terbakar, tahan terhada" kekeringan. Jarak tana# ang biasa digunakan "etani untuk bertana# kela"a sa&it adalah . I ; # 1 atau terda"at 80. tana#an ha-8. *ada u#ur 8-+ tahun, intensitas %aha a ang sa#"ai di "er#ukaan tanah di dekat kano"i tana#an dala# siste# ini antara +/-./, dari %aha a "enuh dan "ada !arak <-<,+ # dari tana#an #asih sekitar 8//,. *ada tana#an ang telah #en%a"ai ketinggian 8/ # intensitas %aha a ang sa#"ai di ba&ah tana#an sekitar tinggal 8+-1/,. *ada saat ini kela"a sa&it sudah da"at #enekan "ertu#buhan alang-alang. 4.4. Sistem agroforestri lada/kopi 3ntuk #e#ulai "enana#an ladaEko"i, "etani #enana# tana#an "enaung aitu Gliricidia sepium atau Erythrina orientalis lebih dahulu. $ana#an "enaung ang !uga ber(ungsi sebagai tana#an "era#bat, ditana# dengan !arak 1 I 1 # 1. Setelah tu#buh dengan baik (8-1 tahun) lada dan ko"i baru ditana#. Lada ditana# di dekat tana#an "enaung sedangkan ko"i ditana# di tengah luasan < #1. Sela#a #enunggu tana#an "enaung tu#buh dengan baik, biasan a "etani #enana# tana#an "angan se"erti "adi, !agung atau tana#an "angan ang lain. Selain itu, di dala# siste# ini biasa dite#ukan "ula tana#an buah dan tana#an lain se"erti "ete (Par ia spesiosa), !engkol (Phitecellobium dulce), durian (Durio !ibethinus), duku ("ansium domisticum) dan ka"uk (#eiba pentandra) ang tu#buh se%ara a%ak ang ber(ungsi sebagai "enaung dan batas ke"e#ilikan lahan. *ada u#ur < tahun dengan basal area batang + %# 1 #-1, intensitas %aha a ang sa#"ai di "er#ukaan tanah #asih berkisar antara <+-+/,, teta"i "ada u#ur 8/ tahun dengan basal area batang 8/ %#1#-1, intensitas %aha a ang sa#"ai di"er#ukaan tanah han a 1/, dari total %aha a "enuh. )al ini disebabkan selain "engaruh tana#an "enaung se"erti G. sepium atau E. orientalis, !uga ta!uk tana#an buah ang tu#buh se%ara a%ak ber"eran "ula sebagai "enahan %aha a ang #asuk. *ola-"ola agro(orestri dengan #enggunakan tana#an ka u, karet, kela"a sa&it dan ladaEko"i da"at dilakukan untuk #engendalikan alang-alang, na#un ke#a#"uan #asing-#asing "ola agro(orestri tersebut tergantung "ada "ertu#buhan u#ur tana#an dan kera"atan kano"in a. 5era"atan kano"i tersebut sangat #e#"engaruhi intensitas %aha a ang #asuk ke "er#ukaan tanah, selan!utn a ber"engaruh "ada bio#asa alang-alang ang ada di ba&ahn a (:a#bar +). *ada :a#bar +A terlihat bah&a bio#asa alang-alang turun se%ara drastis a"abila intensitas %aha a ang sa#"ai ke "er#ukaan tanah lebih ke%il dari 1/,, teta"i a"abila intensitas %aha a ang #asuk lebih besar dari 1/, alang#0

alang #asih da"at tu#buh ke#bali. :a#bar +B #enun!ukkan intensitas %aha a "ada berbagai !enis "ola agro(orestri dengan berbagai keadaan basal area.

12 Biomasa alang-alang$ kg m
-2

1 08 06 04 02 0 0 02 04 06 08 ,ntensitas (a"a-a 1

:a#bar +. )ubungan antara bio#asa alang-alang dengan intensitas %aha a (relati( "ada kondisi tan"a naungan) ang diukur dengan sensor *AR (A) dan intensitas %aha a dengan basal area "ada siste# agro(orestri karet, A. mangium, P. falcataria dan %a#"uran antara ladaEko"iEtan."enaung (%). *enggunaan "ola agro(orestri untuk #engendalikan alang-alang, atau kita sebut dengan "engendalian se%ara biologi sangat dian!urkan karena %ara tersebut relati( #urah dan ra#ah terhada" lingkungan. 6engan "ola agro(orestri aitu dengan #enana# "ohon naungan "ertu#buhan alang-alang #en!adi terganggu bahkan dala# &aktu tertentu alang-alang tidak akan tu#buh lagi, sehingga "etani tidak "erlu #enggunakan herbisida ang akan #en ebabkan ter%e#arn a lingkungan. Selain itu, "enana#an "ohon naungan da"at #e#bantu #en uburkan tanah karena adan a #asukan bahan organik dari serasah "ohon ang terde%o#"osisi, da"at #en!adi "enghalang bagi "en ebaran ha#a dan "en akit dan da"at #e#berikan =in%o#e= bagi "etani. 6engan de#ikian "ola agro(oresti "ada "engendalian alang-alang da"at #en%i"takan siste# "ertanian ang sehat dan berkelan!utan.

1esim.u!an

*adang alang-alang da"at direkla#asi dengan bebera"a %ara #isaln a dengan %ara ki#ia&i aitu dengan herbisida, dengan %ara #ekanis aitu dengan "engolahan tanah, dan dengan %ara biologi aitu #enggunakan "ohon naungan. )asil "enelitian #enun!ukkan bah&a alang-alang ang ternaungi .., dala# &aktu dua bulan sudah tidak da"at tu#buh lagi. *ola agro(orestri ang da"at digunakan untuk #engendalikan alang-alang antara lain "ola agro(orestri dengan tana#an ka u ang %e"at tu#buh (#isaln a
#2

P. falcataria, A. mangium, P. dasyrrachis, G. sepium ), "ola agro(orestri karet, "ola agro(orestri kela"a sa&it dan "ola agro(orestri ladaEko"i. *ada "ola agro(orestri dengan berbagai "ohon, intensitas %aha a ang #asuk ke "er#ukaan tanah ber2ariasi tergantuk !enis "ohon dan u#urn a. Intensitas %aha a ang #asuk adalah 8.-1., "ada P. falcataria u#ur + - . tahunJ 8/, "ada A. mangium u#ur < tahunJ D1/, "ada karet u#ur - tahunJ 8+-1/, "ada kela"a sa&it u#ur 8/ tahunJ dan 1/, "ada ladaEko"i ang dinaungi dengan Gliricidia di%a#"ur tana#an buah-buahan "ada u#ur 8/ tahun.

Da/tar Pustaka
Bagnall-Fakele ), Conro C, Fai> A, :una&an A, :ou on A, *enot E, Liangsutthissagon S, 'gu en )6 and C An&ar. 8;;-. Imperata #anage#entstrategies used in s#allholder rubber-based (ar#ing s ste#. Agro(orestr S ste# 0G?.0-8/<. :arrit 6* et al. 8;;-. $he Imperata grasslands o( tri"o%al Asia? area, distribution and t "olog . Agro(orestr S ste#s 0G? 0-1;. )airiah 5 et al. 1///. Re%la#ation o( Imperata :rassland using Agro(orestr . Le%ture 'ote +. ICRAF. (htt"?EE&&&.i%ra(.%giar.orgEsea). 5ang B$. 8;.;. 'utrient #anage#ent (or sustained %ro" "rodu%tion in the hu#id and subhu#id tro"i%. In Han der )eide (ed) *ro%. Int. S #". 'utrient #anage#ent (or (ood %ro" "rodu%tion in tro"i%al (ar#ing s ste#. IB-6LF and 3nibra& ?0-1.. $!itrose#ito S and 9 Soer!ani. 8;;8. Alang-alang grassland and land #anage#ent as"e%ts. In 9 Sa#bas Sabarnurdin et al. (ed). Forestation o( alang-alang (Imperata cylindrica Beau2. 2ar 5oenigii Benth) grassland ? lesson (ro# South 5ali#antan. ". 8/-0G. *urno#osidhi *, 2an 'oord&i!k 9 and S Raha u. 8;;.. Shade-based I#"erata %ontrol in the establish#ent o( agro(orestr s ste# ((ield sur2e re"ort).

#3

Han 'oord&i!k 9. 8;;-. Agro(orest as re%la#ation "ath&a (or i#"erata grassland use b S#allholders. In *ro%. *anel 6is%ussion on 9anage#ent o( I#"erata Control and $rans(er o( $e%hnolog (or S#allholder Rubber Far#ing S ste#. Balai *enelitian Se#ba&a, *usat *enelitian 5aret Indonesia. "" 1-8/. Han 'oord&i!k 9 and Rud!i#an. 8;;-. *elto"horu# das rha%his (9iKuel) 5ur>. In Faridah )anu# I L 2an der 9aesen LJ: (Eds.)? *lant Resour%es o( South-East Asia 'o. 88. AuIiliar *lants. *rosea Foundation, Bogor, Indonesia. "". 1/--1/;. (htt"?EE&&&.i%ra(.%giar.org).

#"

You might also like