You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Seriring dengan perkembangan zaman hingga kini dunia sudah memasuki era globalisasi yang digawangi oleh negara-negara barat yang liberal, penghormatan terhadap hak dasar manusia yakni Hak Asasi Manusia (HAM) serta prinsip-prinsip kebebasan memiliki jalan untuk berkembang. Hak tiap manusia dihargai, begitu pula hak anak-anak yang masih sangat membutuhkan perlindungan dan kebebasan. amun, !enomena pernikahan anak yang marak terjadi khususnya di A!rika dan Asia tidak sinkron dengan penghormatan hak anak-anak tersebut. "ika berbi#ara mengenai angka, satu dari tujuh anak perempuan di negara berkembang menikah di bawah $% tahun. Sedangkan, hampir separuh dari &&$ juta anak perempuan di negara berkembang diprediksi akan menikah ketika menginjak umur '( tahun. "ika di rata-rata, lebih dari $(( juta anak perempuan atau sekitar '%.((( anak per hari akan menjadi pengantin belia satu dekade mendatang.$ Sementara itu, menurut Demographic and Health Surveys ()HS), !enomena pernikahan anak terjadi di negara-negara miskin dan paling banyak terjadi di negara-negara subSahara A!rika dan Asia Selatan. *iset +,,- dan . -,A menunjukkan bahwa /(0 perempuan berusia antara $%-'1 tahun menikah dibawah usia $2 tahun di wilayah A!rika 3imur dan 4arat. ' 4ahkan di negara 5thiopia dan beberapa negara A!rika 4arat lainnya, kita masih dapat menemukan anak perempuan usia 6 tahun yang sudah dinikahkan.& 3ingginya angka pernikahan anak di negara miskin dan berkembang adalah masalah yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat dan komprehensi!. -enomena pernikahan anak ini terjadi tidak hanya berdasar pada !aktor tradisi atau pemahaman agama, tetapi lebih dilandasi !aktor ekonomi, kultural, dan sistem sosial yang berlaku dalam lingkungan yang mempraktikkan pernikahan anak. 7urangnya pendidikan, keterbukaan in!ormasi mengenai hak asasi manusia khususnya hak anak, ketidaktahuan akan dampak buruk yang bisa dialami anak yang menikah di usia muda, serta persepsi bahwa anak perempuan adalah objek menjadi !aktor-!aktor pendukung keberlangsungan pernikahan anak. Anak perempuan dinikahkan di usia muda dengan berbagai alasan. ,adahal, tindakan ini sangat merugikan anak perempuan yang menjadi korban pernikahan paksa tersebut. ,ernikahan anak membawa banyak dampak negati!, seperti gangguan kesehatan !isik dan juga psikologis. Anak juga akan kehilangan hak-haknya dan juga #enderung dieksploitasi dengan kewajibannya untuk mengurus suami dan mengalami tindak kekerasan dalam rumah-

8 ew +nsights on ,re9enting :hild Marriage;A <lobal Analysis o! -a#tors and ,rograms.= )iakses dari www.i#rw.org>do#s>'((6-new-insights-pre9enting-#hild-marriage.pd! , pada tanggal &( April '((? pukul $6.$% @+4. ' 8:hild Marriage is a )eath Senten#e !or Many Aoung <irls=. )iakses dari http;>>www.uni#e!.org>sow#(?>do#s>SB@:(?-:ountry5Cample-Mali.pd!, pada tanggal &( April '((? pukul $6.'1 @+4 & 8:hild Marriage -a#t Sheet=. )iakses dari www.un!pa.org>swp>'((%>presskit>factsheets>factsDchildDmarriage.htm, pada tanggal &( April '((? pukul $2.1& @+4

tangga. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan beragam kon9ensi mengenai hak asasi manusia serta hak anak. +su pernikahan anak ini kemudian mengundang perhatian dari beberapa pihak, seperti badan internasional . +:5- dan juga beragam civil society organizations (:SBs). Mereka bersama-sama ingin mengentaskan !enomena ini. Salah satunya adalah :SB Amerika Serikat yang bernama 3ostan. 3ostan bekerja di beberapa negara A!rika untuk mengedukasi masyarakat, khususnya perempuan, agar bisa bersama-sama menghentikan tradisi pernikahan anak. ,rogram yang 3ostan kerjakan, tentu menghadapi berma#am-ma#am tantangan dan juga peluang. ,eluang yang ada akan memudahkan kinerja 3ostan dalam mengentaskan !enomena ini. )alam makalah ini, penulis akan menganalisis program kerja 3ostan terkait usaha menghentikan pernikahan anak di Senegal, serta peluang yang ia miliki dan dapat memudahkan ter#apainya tujuan program ini. 1.2 Pertanyaan Permasalahan Adapun pertanyaan permasalahan yang menjadi pokok pembahasan penulis dalam makalah ini adalah; A a el!ang yang dimiliki "#stan dalam !sahanya !nt!k menyadarkan masyarakat negara $enegal mengenai %ahaya ernikahan anak sekalig!s meng!rangi angka ernikahan anak di Afrika&' 1.( )erangka )#nse 1.(.1 Pernikahan Anak Menurut United Nations Convention on the Rights of the Child, usia dibawah $2 tahun dikategorikan sebagai anak-anak, sehingga pernikahan yang dilakukan oleh anak usia di bawah $2 tahun disebut dengan pernikahan anak (child marriage).1 ,ernikahan anak yang erat hubungannya dengan pernikahan paksa ini umumnya terdiri dari dua tipe, yakni anak perempuan yang dinikahkan dengan pria dewasa yang umurnya jauh lebih tua atau pengaturan pernikahan antara anak perempuan dengan anak lelaki. ,engaturan pernikahan dilakukan oleh para orang tua yang saling menjodohkan anaknya sedari ke#il, sehingga jika anak perempuan dan lelaki tersebut sudah memasuki masa pubertas, mereka akan langsung menikahkannya. Sedangkan dalam pernikahan anak perempuan dengan pria dewasa, terjadi dalam sistem sosial yang masih kental dengan status>le9el keluarga. )alam pernikahan anak tipe ini, anak perempuan yang status sosialnya #ukup terhormat akan menikah dengan suami yang jarak umurnya tidak begitu besar. Sedangkan jika perempuan tersebut statusnya rendah, maka ia akan mendapat suami yang rentang usianya jauh lebih tua darinya. ,ernikahan anak tipe ini sebelumnya diawali dengan E#hild betrothalsE, dimana

4arbara S. Men#h, Moni#a ". <rant, Ann 7. 4lan#. 83he :hanging :onteCt o! SeCual +nitiation in Sub-Saharan A!ri#a= dalam Population and Development Review, Folume &' o. 1 ()e#.'((/), pp./??-6'6, diakses dari http;>>www.jstor.org>stable>'((%2?'1, pada tanggal $ Mei '((? pukul $&.%' @+4.

'

orangtua kedua belah pihak akan bertemu dan berjanji untuk saling menjodohkan anaknya kelak dengan pertimbangan kekayaan dan status sosial masing-masing keluarga. Anak perempuan seakan GdijualH untuk mempertahankan atau menaikkan status keluarganya. Mas kawin yang diterimanya ketika menikah juga menjadi moti! keberlangsungan pernikahan anak. Mahar yang seharusnya diterima dan dinikmati oleh pengantin wanita, justru sering dikuasai oleh pihak keluarga dan dihabiskan untuk membayar mahar #alon menantu wanita dari anak lelaki di keluarga tersebut. ,ernikahan dini ini juga dimaksudkan untuk menjamin keperawanan dari sang anak perempuan dan sebagai #ara men#egah anak memiliki hubungan intim dengan lelaki lain.% Meskipun !enomena pernikahan anak terjadi se#ara menyebar, dari Amerika Iatin, A!rika, Asia Selatan, dan 3imur 3engah, ada hal yang dapat ditarik sebagai benang merah terjadinya isu ini. 3ingginya angka pernikahan anak berkaitan dengan kondisi negara tersebut, seperti angka kemiskinan, kematian, dan kelahiran yang tinggi, besarnya angka kon!lik, serta tingkat pembangunan yang rendah mulai dari pendidikan dan pelayanan kesehatan yang menjadi kesamaan dari negara-negara yang mempraktikkan pernikahan anak. Hal ini dapat ditemukan dalam kelompok negara miskin dan berkembang. *endahnya tara! pendidikan dan ekonomi menjadi penyubur tindakan pernikahan anak, karena pernikahan dianggap sebagai jalan keluar masalah ekonomi. )i sisi lain, negara seperti 3aiwan, 7orea Selatan, dan 3hailand telah sukses menghilangkan pernikahan anak. 7etiga negara ini memiliki kesamaan, yakni telah sukses membangun ekonomi, mengalami penurunan angka kelahiran dan kematian, serta menaikkan kesempatan belajar dan bekerja bagi perempuan./ ,ernikahan anak, yang tentunya dipaksakan oleh orangtua, membawa kerugian yang tidak sedikit bagi anak perempuan. 7erugian pertama yang dialami adalah minimnya atau hilangnya kesempatan memperoleh pendidikan dan bekerja dengan layak. Hal ini karena anak perempuan yang sudah menikah, tidak boleh melanjutkan sekolah dan harus tinggal di rumah mengurus keluarga. 7urangnya pengetahuan mengenai hak yang seharusnya ia dapatkan, in!ormasi kesehatan dasar, dan keahlian telah membuat mereka tidak mengetahui resiko menikah di usia dini, serta membuat ia sulit mendapat pekerjaan ketika ia dewasa kelak. 7erugian yang kedua menyangkut masalah kesehatan. Anak perempuan yang sudah menikah dihadapkan pada tekanan untuk segera memiliki anak, sehingga ia tidak bisa menggunakan kontrasepsi dan tidak memiliki kekuatan untuk mengatakan hal itu terkait posisinya sebagai istri yang GlemahH. Hal ini tentu mengundang resiko dirinya terpapar 9irus H+F. ,ara orangtua berpikir bahwa pernikahan dini adalah strategi untuk menjauhkan anaknya dari resiko terkena H+F A+)S, padahal kenyataannya sering berkebalikan. Studi di 7enya dan Jambia justru menunjukkan bahwa rasio pengantin remaja terin!eksi H+F lebih tinggi dari gadis lajang yang sudah akti! se#ara seksual
%

Susanne Iouis 4. Mikhail, 8:hild Marriage and :hild ,rostitution; 3wo -orms o! SeCual 5Cploitation=, dalam <ender and )e9elopment Fol. $( o.$, 3ra!!i#kind and Sla9ery, (Mar,'(('), pp.1&-1?, diakses dari http;>>www.jstor.org>stable>1(&(/2$, pada tanggal $ Mei '((? pukul $1.(' @+4 / 8:hild Marriage -a#t Sheets=. p!cit!.

&

di wilayah yang sama. Selain resiko terkena A+)S, para pengantin belia ini juga beresiko terin!eksi beragam penyakit menular seksual lainnya, resiko kematian bayi ketika kehamilan, dan saat melahirkan. Brgan reproduksi anak perempuan yang belum matang, harus dipaksa untuk memiliki anak. Sehingga ketika melahirkan tidak jarang anak tersebut mengalami pendarahan, melahirkan se#ara prematur, o"stetric fistula. +a juga akan rentan akan terkena malaria dan kanker ser9iks. 7erugian yang ketiga terkait masalah mental anak perempuan dan hilangnya hak kontrol atas dirinya sendiri. Anak perempuan yang seharusnya bisa bebas bermain dan bersosialisasi menjadi terkurung dalam ruang gerak terbatas. 7ontrol atas masalah keuangan juga tidak dimilikinya. Suami juga memiliki kontrol penuh atas tubuh sang istri sehingga pemukulan dan tindak kekerasan lainnya sering terjadi. 3ermasuk saat istri sedang hamil. amun, karena sosialisasi dan tingkat edukasi yang kurang baik, para anak>remaja perempuan ini seringkali menganggapnya sebagai hal yang wajar dan memang boleh terjadi dalam pernikahan. 1.(.2 Definisi *i+il $#ciety ,rgani-ati#n .*$,/ Civil society>masyarakat sipil dalam pengertian kontemporer bisa diklasi!ikasikan dalam tiga pendekatan yang berbeda. ,endekatan yang pertama berasal dari tradisi Anglo-Amerika. )alam pendekatan ini, masyarakat sipil dilihat sebagai satu entitas yang bersi!at menengah, antara indi9idu dan keluarga di satu pihak, dan institusi negara di pihak lain. ,endekatan masyarakat sipil yang kedua mun#ul ketika mendapat tantangan serius dari komunis yang tumbuh di wilayah 5ropa 3imur! Masyarakat sipil mun#ul sebagai bentuk protes terhadap otoritarianisme di 5ropa 3imur, serta diktatorisme di Amerika Iatin, -ilipina, dan Amerika Selatan. ,endekatan ini menempatkan masyarakat sipil sebagai alat untuk men#iptakan satu proses demokratisasi di tengah struktur politik dan sistem yang menekan. ,endekatan yang ketiga mun#ul ketika free mar#et dan private enterprise mulai diterima se#ara uni9ersal di tengah perkembangan ekonomi yang semakin maju. Sektor publik dan sektor pri9at mulai tergantikan peranannya dalam pengembangan masyarakat. )engan kata lain, sektor ketiga (nama lain untuk bidang-bidang seperti <B, ISM, dsb.) dikonseptualisasi sebagai aktor yang paling berperan dalam proses pengembangan masyarakat. Bleh karena itu, masyarakat sipil dapat dide!inisikan sebagai suatu badan otonom yang bebas dari pengaruh negara dan juga pasar, yang melakukan interaksi dengan tujuan dan kepedulian yang sama terhadap isu-isu sosial dan berpihak pada pihak-pihak yang termarginalisasikan dengan bekerjasama untuk kepentingan umum. Hal ini tampak dari kerjasama mereka, hubungan yang dekat dan saling menghargai yang terbentuk dalam sebuah sistem. 4entuk dari masyarakat sipil sendiri ada yang berupa kelompok in!ormal seperti perkumpulan ibu-ibu rumah tangga, kelompok remaja, dan dapat juga berbentuk struktur !ormal misalnya organisasi, asosiasi atau yayasan seperti :SB, dan <B.6

)iakses dari situs http;>>www.worldbank.org.kh>pe#sa>resour#es>$/.understandingD#i9ilDso#ietyDeng.pd!, pada tanggal 1 Mei '((? pukul $%.&$ @+4

BAB II PE0BAHA$AN 2.1 "#stan 3ostan adalah sebuah empowerment di Senegal. <B Amerika Serikat yang didirikan oleh Molly Mel#hing, mantan ama 3ostan sendiri memiliki arti 8breaking out o! the eggE atau peserta pertukaran pelajar ke Senegal, yang concern dengan isu hak asasi wanita dan women 8breaktrough= dalam bahasa @olo!, bahasa yang digunakan mayoritas masyarakat Senegal (6,? juta orang).2 @alaupun berstatus sebagai :SB Amerika, 3ostan yang didirikan di tahun $??$ ini berbasis di Senegal untuk memudahkan jalannya proyek yang ia emban. +a bekerjasama dengan . +:5- dan ,emerintah Senegal. 3ostan mengad9okasi pengenalan dan penegakkan HAM dengan basis edukasi kepada masyarakat yang belum modern, terutama wanita di pedesaan. Hal ini ter#antum dalam misinya yakni, 8to empower A!ri#an #ommunities to bring about sustainable de9elopment and positi9e so#ial trans!ormation based on respe#t !or human rights.= ? Fisi 3ostan adalah 8human dignity !or all=. ,rogram kerja 3ostan merupakan katalis untuk diskusi, dialog dan aksi-aksi termasuk pergerakan masyarakat untuk perubahan sosial yang dimulai dari kesadaran partisipan dan masyarakat itu sendiri yang membagikan pengetahuan mereka dalam suatu siklus persahabatan, tetangga, dan keluarga, sehingga perubahan sosial yang terjadi bersi!at tahan lama dan semakin menyebar.$( @ilayah yang menjadi misi 3ostan adalah Muritania, Senegal, <ambia, 4urkina -aso, <uinea, Mali, Sudan dan Somalia. )alam hal ini se#ara khusus akan dibahas pada wilayah Senegal. Adapun wilayah-wilayah jangkauan 3ostan di Senegal meliputi; ? wilayah; )akar, 3hies, 7aola#k, -atik, St. Iouis, Matam, 3amba#ounda, 7olda, dan Jiguin#hor. egara di A!rika seperti Senegal, sebagai basis 3ostan, dan juga negara-negara lain adalah negara yang tradisi pernikahan anaknya masih kental dan terus dilestarikan. Bleh karena itu, 3ostan kemudian menghadirkan sebuah program edukasi yang ditujukan bagi masyarakat pedesaan, terutama wanita, agar mereka semakin pintar, mengenali hak-haknya sebagai insan manusia, dan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat dalam kehidupan bermasyarakat. 2.2 Pernikahan Anak di $enegal

ESenegal; 4an on -emale <enital Mutilation, $>1>??E, diakses dari http;>>www.a!ri#a.upenn.edu>.rgentDA#tion>api#D$1??.html pada tanggal &( April '((?, pukul $%.1% @+4 ? )iakses dari http;>>www.tostan.org>web>page>%/6>se#tionid>%%/>pagele9el>'>interior.asp, pada tanggal &( April '((? ,ukul $?.$$ @+4 $( 3ostan Annual *eport '((% diakses dari http;>>www.pop#oun#il.org>pd!s>!rontiers>-*D-inal*eports>SenegalD3ostan 0'(-<:.pd! pada tanggal '( April '((?, pukul $&.(( @+4.

,raktik pernikahan anak disebut-sebut paling banyak terjadi di Senegal, yaitu sekitar &/0 $$ terutama di daerah pedesaan Senegal. Seperti yang terjadi di 3amba#ounda, sebuah desa ke#il di Senegal, di mana rata-rata pernikahan terjadi ketika wanita berumur $%,? tahun $'. Hal yang serupa juga terjadi di 7olda di mana umur rata-rata wanita ketika menikah adalah $/,1 tahunK serta di Iouga dan Matam dengan umur rata-rata seorang wanita menikah adalah $/.% tahun$&. ,erbedaan rata-rata umur seorang wanita menikah terjadi di daerah perkotaan>kota besar Senegal, di mana pernikahan terjadi pada usia yang relati! wajar dan pantasK seperti yang terjadi di )akar dan 3hiLs di mana usia pernikahan rata-rata adalah '(,2 tahun dan $?,$ tahun. Sebuah data mengatakan bahwa median age wanita di daerah pedesaan Senegal ketika melakukan pernikahan pertamanya adalah $/,/ tahun. )ata ini membuktikan bahwa di daerah pedesaan Senegal, praktik child marriage sangat banyak terjadi. 4anyaknya praktik pernikahan anak di daerah pedesaan Senegal juga dapat dilihat dari data pada Lam iran 1, di mana %,/0 wanita yang tinggal di daerah pedesaan berumur $%-$? tahun telah mengandung anak pertamanya pada tahun $??'>$??&, sementara pada wanita yang tinggal di perkotaan, persentase wanita yang telah mengandung di usia yang sama adalah $,/0. Sebuah data yang dikumpulkan @HB juga mengatakan bahwa kelahiran anak di daerah perkotaan Senegal lebih banyak menggunakan bantuan tenaga persalinan pro!esional dibanding dengan kelahiran anak di daerah pedesaan, dengan perbandingan 210 ; '?0 pada periode $??'>$??& ( Lam iran II). )atadata tersebut membuktikan banyaknya terjadi pernikahan di usia dini pada daerah pedesaan SenegalK dan bahwa di daerah pedesaan Senegal, persalinan seringkali dilakukan tanpa bantuan tenaga pro!esional. Hal inilah yang mendorong 3ostan untuk lebih memusatkan kegiatannya pada daerah pedesaan Senegal. 2.( Pendekatan "#stan dalam 0eng!rangi Angka Pernikahan Anak di $enegal ,endekatan utama yang dilakukan oleh 3ostan adalah dengan endidikan yang diberikan pada masyarakat se#ara keseluruhan tanpa memandang jenis kelamin dan usia. 3ostan per#aya bahwa pengetahuan adalah !ondasi yang kuat bagi adanya trans!ormasi positi! dan pembangunan berkelanjutan. Sehingga dalam hal ini setiap indi9idu berperan dalam perubahan itu dengan berbadi dengan sesamanya dan komunitasnya serta menentukan sendiri keputusan dan arah pembangunan mereka. )engan kata lain, 3ostan merupakan alat untuk men#etak setiap indi9idu menjadi agenagen yang akti! dalam membangun daerah mereka. Mulai dari tahun $??$, 3ostan telah mengembangkan Community $mpowerment Program (:5,) yang mengedepankan pendidikan yang
$$

3he +nternational *esear#h !or *esear#h on @omen. %oo &oung to 'ed! )iakses dari http;>>www.i#rw.org>do#s>tooyoungtowedD$((&.pd!, pada tanggal & Mei '((? pukul '$.1% @+4 $' )iakses dari http;>>www.un!pa.org>swp>'((%>presskit>!a#tsheets>!a#tsD#hildDmarriageDhtm. pada tanggal & Mei '((? pukul '$.%' @+4
$&

("id!

menyeluruh lewat pembelajaran se#ara !ormal maupun non-!ormal (dengan berdialog atau diskusi). ,rogram ini kemudian dibagi menjadi dua bagian, yaitu #o"i (consciousness)raising* atau meningkatkan kesadaran masyarakat melalui pengadaan program pendidikan non-!ormal. Setelah itu dilanjutkan dengan +awde yaitu pembelajaran dasar dan program manajemen. Adapun pokokpokok pengetahuan yang diajarkan adalah kesehatan, kebersihan, HAM, dan demokrasi. ,okokpokok pendidikan ini kemudian dikembangkan lagi menjadi beberapa bagian yang disertai dengan praktek langsung (simulasi). Melalui program manajemen ini, masyarakat Senegal diajari keuangan mikro dan juga keahlian penyelesaian masalah baik itu masalah rumah tangga maupun masalah keuangan. 3ostan juga membekali penduduk dengan berbagai pelatihan yang memberdayakan wanita untuk memiliki usaha sebagai penunjang perekonomian keluarganya. 1. $ecara H#listik Aaitu program yang se#ara komprehensi! memberikan kontribusi ke seluruh perkembangan yang ada dalam masyarakat, baik se#ara indi9idu maupun se#ara kolekti!. Adapun beberapa bagian yang diangkat oleh 3ostan adalah; a. Hak Asasi 0an!sia .HA0/ %. 0asalah kesehatan dan ke%ersihan .Health &Hygiene/ c. Dem#krasi d. Problem Solving e. Youth Mobilization yang meliputi: Rural Community Education !rban "utreach dan Supporting #alib$% 2. Ber !sat ada em%ela1aran Se#ara akti!, program ini melibatkan partisipan melalui teknik yang tradisional maupun teknik yang modern misalnya dengan pertunjukan teater, permainan, nyanyian, dan berbagi pengalaman se#ara personal. (. $em!a %agian dalam masyarakat t!r!t %er artisi asi Semua partisipan turut belajar di dalam kelas dan juga menganalisis, berdebat, dan berpartisipasi dalam penelitian di tengah-tengah masyarakat. )engan demikian mereka dapat memahami benar masalah apa yang terjadi di dalam masyarakat itu. Selain itu semua partisipan berbagi dengan non-partisipan melalui 8Adopt a Iearner Strategy= (teman, saudara, keluarga, serta pemimpin desa atau wilayah mereka). 7elas yang dibentuk disusun sedemikian rupa untuk men#iptakan suasana nyaman untuk bertukar in!ormasi dan berdiskusi. 6

Strategi 3ostan yang lain adalah dengan membuat ertem!an kh!s!s yang juga melibatkan kaum agamawan dan pemimpin adat. Hal ini dilakukan untuk memperdalam pemahaman baik oleh 3ostan maupun oleh masyarakat sekitar untuk saling mendukung satu sama lain atas ide penghapusan pernikahan anak. 3ostan juga membuat pertemuan antar-desa .&nter'village meeting%) dengan semua kelompok dalam desa tesebut. 2. Re%pect(ul .rasa saling menghargai/ 4udaya A!rika menjunjung sikap saling menghargai. Sikap ini dipakai 3ostan sehingga dialog, negosiasi, mediasi antarkelompok dapat berlangsung dengan baik. 3. &mplementation Strategy ,erubahan sosial yang terjadi di Senegal bukanlah suatu proses yang singkat, tetapi melalui proses yang panjang. 3ahapan kerja 3ostan dalam menghapus pernikahan anak di Senegal dapat dilihat dari gambar di bawah ini;

Phase 2 Phase (

)i gambar di samping menjelaskan proses Senegal berbagai kerja tahapan di 3ostan

1 dan

dalam

menghentikan

kasus pernikahan anak. ,ada fase ertama4 badan komite yang ada di desa-desa pada Senegal programdiperkenalkan

program yang akan diterapkan oleh 3ostan. ,ada fase ked!a masyarakat dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan diajarkan empat pengetahuan dasar, yaitu; kesehatan, HAM, kebersihan, dan pendidikan dasar reproduksi. Pada fase ketiga4 orang-orang yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari 3ostan berbagi ilmu dengan orang lain, serta mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Pada fase keem at4 partisipan 3ostan yang telah mendapatkan pelatihan menyusun sebuah proses mobilisasi. :aranya dengan mengangkat isu yang ada dalam masyarakat, yaitu pernikahan anak. Bleh karena itu, diskusi publik marak dilakukan untuk bertukar pandangan dan solusi. ,emimpin diskusi men#ari dukungan dari masyarakat untuk menyuarakan bahaya dari pernikahan anak. Pada fase kelima, jika masyarakat setuju, maka pemimpin diskusi membuat ren#ana baru, yaitu untuk memberikan pelatihan dan akti9itas pada desa tetangga, sehingga jika dua desa ini dipertemukan 2

mereka sudah satu suara, yaitu menentang adanya pernikahan anak! Di fase keenam masyarakat dari desa-desa yang telah diberikan pendidikan selanjutnya menyusun sebuah deklarasi publik. )eklarasi ini menunjukkan posisi mereka yang menentang dan ingin menghentikan tradisi pernikahan anak. )ampak dari pergerakan ini tergantung pada jumlah warga yang telah mendapatkan pendidikan dari 3ostan, kemauan warga untuk membagikannya dengan orang lain, serta dinamika dari pemimpin desa tersebut. 2.2 "pportunity yang dida at "#stan 2.2.1 )et*or+ing dan ,unding Sebagai :SB berskala internasional, tentunya 3ostan telah memiliki jaringan yang luas dengan :SBs sejenis lainnya. "aringan luas yang terjalin ini membantu kerja 3ostan dalam mengurangi angka pernikahan anak yang ada. Adapun dalam berakti9itas, kerja 3ostan sehubungan pengurangan angka pernikahan anak di seluruh dunia dibantu oleh +:*@ (+nternational :enter !or *esear#h on @omen), +<@< (+nteragen#y <ender @orking <roup), ,a#t +n#., . +:5-, the State )epartmentHs @omenHs Iegal 5mpowerment +nitiati9e, the B!!i#e o! +nternational @omenHs +ssues (keduanya berbasis di Amerika Serikat), dan berbagai organisasi internasional lainnya. Melalui $mpowered Communities Networ# yang dibangunnya, 3ostan juga menjalin kerjasama dengan ,opulation Ser9i#es +nternational, the @orld 4ank, A!ri#are, -amily Health +nternational, dan :anadian )e9elopment -unds$1. Iuasnya jaringan>networ#ing yang berhasil dibangung 3ostan tersebut mempermudah kerja 3ostan dalam menyadarkan masyarakat Senegal akan bahaya pernikahan anak dan mampu mengurangi angka praktik pernikahan anak yang terjadi di Senegal. )engan adanya dukungan dari berbagai :SBs dan agensi-agensi tersebut, 3ostan mampu menggalang dana yang dibutuhkan. 3idak hanya bantuan dalam hal dana, luasnya networ#ing yang terjalin juga semakin mampu menyadarkan masyarakat dunia untuk lebih memperhatikan masalah pernikahan anak di Senegal dan membangun kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya penghentian praktik ini. ,elaksanaan segala akti9itas 3ostan untuk mengurangi angka pernikahan anak di Senegal tentu bukan tugas yang mudah. Segala akti9itas tersebut tentu membutuhkan dana yang besar. Sebagai organisasi non)profit dan voluntarily "ased, 3ostan bergantung pada ku#uran dana dari donasi, ataupun dari kerjasama dengan organisasi lain yang sejalan dengan 9isi-misi 3ostan. 4eberapa organisasi yang kerap memberikan donasi pada 3ostan adalah . +:5-, . -,A, .SA+) (the .S Agen#y !or +nternational )e9elopment), the Ameri#an "ewish @orld Ser9i#e, the Swedish +nternational )e9elopment Agen#y (S+)A), :onrad . Hilton -oundation, A#ademy !or 5du#ational )e9elopment (A5)), 4anyan 3ree -oundation, the Annenberg -oundation, the @alla#e <lobal -und, the @alla#e *esear#h -oundation, the Sigrid *ausing 3rust, the "a#ob and
$1

3ostan :ommunity-led )e9elopment. Donors and Partners. http;>>www.tostan.org>web>page>%6?> se#tionid>%%/>parentid>%%/>pagele9el>'>interior.asp, diakses pada &( April '((?, pukul '&.%1.

Hilda 4laustein -oundation, the .4S>Bptimus -oundation, "ust @orld +nternational, 5Muality ow, the . -oundation, the 4ill and Melinda <ates -oundation, the "ames *. <reenbaum "r. -amily -oundation, the *apidan -oundation, the @orld 4ank, <3J$%, dan banyak donasi dari indi9idu. )i sini, peran agen-agen pemberi dana sangat penting dalam menunjang kelangsungan segala program 3ostan untuk mengurangi angka pernikahan anak. 3anpa adanya donasi, 3ostan tidak mungkin dapat beroperasi dengan baik. Adapun berbagai dana yang didapatkan 3ostan dari hasil kerja samanya dengan berbagai agen pemberi dana dan badan-badan terkait tersebut digunakannya untuk membiayai proses pengajaran dan pendidikan yang dilakukan para volunteer 3ostan pada masyarakat, khususnya pada wanita Senegal. )ana tersebut, misalnya, digunakan untuk membangun ruang-ruang kelas tempat masyarakat Senegal diberi pengajaran akan e!ek negati! dari child marriageK untuk membeli berbagai peralatan pengajaran seperti papan tulis, kertas, bolpoint, dan lain-lainK untuk membiayai kehidupan para volunteer 3ostan di SenegalK serta untuk membiayai berbagai akti9itas lainnya. )ana yang dihasilkan dari kerja sama dengan berbagai agensi tersebut juga digunakan untuk memberikan pinjaman (grant,loan) kepada masyarakat Senegal yang turut akti! dalam menyukseskan program 3ostan, dengan tujuan untuk memperbaiki tara! hidupnya. Hal ini dikarenakan salah satu penyebab utama maraknya praktik pernikahan anak di Senegal adalah karena masih rendahnya kehidupan rakyat Senegal, sehingga !aktor pendidikan seringkali terabaikan. )ari penjelasan di atas, jelas dapat disimpulkan !aktor networ#ing and funding merupakan !aktor yang sangat berpengaruh dalam menyukseskan program-program yang dilaksanakan 3ostan, karena tanpa adanya jaringan yang luas dengan berbagai :SB dan berbagai organisasi internasional, serta tanpa adanya bantuan dana yang datang dari berbagai agensi donor, mustahil programprogram 3ostanNyang dilaksanakan dalam kurun waktu relati! lamaNdapat menuai keberhasilan. Sehingga dapat disimpulkan unsur networ#ing and funding merupakan salah satu unsur opportunity bagi 3ostan. 2.2.2 Legitimasi dari D!nia Internasi#nal ,ermasalahan pernikahan anak sebenarnya bukan masalah baru bagi ,44. Sejak $?12, ,44 bersama dengan berbagai organisasi-organisasi internasional lain telah melakukan berbagai usaha untuk menghentikan praktik pernikahan anak. Seperti yang disebutkan dalam +rticle $/ Universal Declaration of Human Rights, yaitu bahwa seseorang harus ada pada 8usia wajar= ketika menikah dan bahwa pernikahan harus dilakukan se#ara 8bebas= dan dengan 8persetujuan penuh kedua pihak=$/. )ari isi artikel tersebut, praktik pernikahan anak jelas dinilai tidak sesuai dengan konsep
$%

$/

3ostan 4oard o! )ire#tors! %ostan Strategic Plan, http;>>www.tostan.org>data>images>tostan0'('((%0 '(annual 0'(report.pd!, diakses pada $ Mei '((?, pukul ((.$6. .nited ations. Universal Declaration of Human Rights, http;>>www.un.org>B9er9iew>rights.html, diakses pada &( April '((?, pukul '&.12.

$(

pernikahan sesuai hak asasi manusia, selain karena dilakukan tidak pada 8usia wajar=$6, praktik pernikahan anak seringkali dilakukan tanpa persetujuan kedua pihak yang menikah, atau dengan kata lain merupakan pernikahan paksaan. Iarangan terhadap praktik pernikahan anak juga disampaikan dalam +rticle $/ Convention on the $limination of +ll -orms of Discrimination against 'omen tahun $?6?, yang mengatakan bahwa praktik pernikahan anak adalah ilegal$2. (nternational Conference on Population and Development juga menyebutkan bahwa segala bentuk koersi>paksaan dalam pernikahan harus dihilangkan, bahwa pernikahan harus dilakukan dengan persetujuan penuh dan prinsip kesamaan antar kedua subjek, dan bahwa pendidikan wanita haruslah didukung$?. 4erbagai peraturan dari ,44 dan dari berbagai kon!erensi internasional tersebut lantas memberi legitimasi bagi 3ostan untuk menyadarkan masyarakat Senegal akan pentingnya penghapusan praktik pernikahan anak. Adanya berbagai peraturan tersebut juga menunjukkan dukungan dari dunia internasional pada berbagai program dan akti9itas 3ostan untuk mengurangi, dan bahkan menghapus praktik pernikahan anak di Senegal. )ukungan dari dunia internasional lewat berbagai peraturan ,44 dan hasil-hasil kon!erensi internasional itu lantas menjadi !aktor opportunity bagi 3ostan dalam membantu kelan#aran program-programnya.

2.2.( D!k!ngan dari Pemerintah $enegal 5ksistensi 3ostan di Senegal tidak mun#ul begitu saja tanpa izin dan dukungan dari pemerintah Senegal terhadap kegiatan yang mereka lakukan di sana. ,ernikahan anak , -emale .enital Cutting (-<:), perbedaan perlakuan, hak asasi manusia, merupakan hal-hal yang menjadi persoalan yang tidak bisa diselesaikan oleh salah satu pihak. 7erja sama pemerintah dan 3ostan menjadi !aktor kun#i suksesnya misi yang dibawa 3ostan. Salah satu bukti bentuk dukungan pemerintah Senegal terhadap keberadaan 3ostan adalah ketika mantan ,residen Senegal Abdou )iou! memberikan dukungan total kepada perempuan dari Mali#ounda 4ambara dalam pidatonya di 7ongres -ederasi Hak Asasi Manusia +nternasional ke-&& di )akar pada tahun $??6. +a menyatakan bahwa 7ementerian .rusan ,erempuan, 7eluarga, dan Anak-anak telah mengembangkan sebuah ren#ana kerja yang harus diaplikasikan dengan kemauan yang keras. *en#ana kerja itu men#akup modi!ikasi hukum yang berlaku di Senegal guna memaksakan kesamaan hak setiap gender dalam bidang hukum, perlindungan sosial, masalah perburuhan, dan masalah keluarga. )iou! juga menekankan perlunya kerja sama antara pemerintah
$6

$2

$?

)alam hal ini, 8usia wajar= (/full age0) yang dimaksud ,44 adalah minimal $2 tahun, sesuai dengan peraturan hukum internasional dalam Convention on the Rights of the Child tahun $?2?. .nited ations. Convention on the $limination of +ll -orms of Discrimination against 'omen , http;>>www.un.org>womenwat#h>daw>#edaw>teCt>e#on9ention.htmOarti#le$/, diakses pada &( April '((?, pukul '&.%2. .nited ations. (nternational Conference on Population and Development, (CDP programme of action, http;>>www.un.org>popin>i#pd'.htm, diakses pada $ Mei '((?, pukul ($.$2.

$$

dan organisasi non-pemerintah guna membantu penegakan konstitusi yang mengatur tentang kesehatan bagi pihak perempuan.'( )alam )eklarasi )iabougou, hadirnya :heikh 3idiane )iop sebagai representasi 7ementerian .rusan ,erempuan, 7eluarga, dan Anak-anak juga semakin menguatkan bahwa pemerintah Senegal memang menaruh perhatian besar kepada urusan yang melibatkan perempuan dan anak-anak, termasuk di dalamnya persoalan pernikahan anak.'$ ,ada akhirnya, 3ostan berhasil membentuk suatu komunitas yang telah mampu membuat keputusan besar dalam menentang pernikahan anak ! 4entuk konkret mereka antara lain merintis pembentukan pusat pelayanan kesehatan dan komite spesial yang bertugas untuk berkoordinasi dengan pekerja kesehatan lokal yang ada di sana. Mereka juga membuat panduan yang mengatur bahwa wanita hamil dapat memperoleh pelayanan konsultasi sebelum dan sesudah melahirkan, demi meminimalisasi angka kematian karena proses melahirkan. 3ostan selaku !asilitator dalam agenda ini mendapat dukungan resmi pemerintah karena komunitas yang terbentuk merupakan komunitas yang diakui keberadaannya oleh pemerintah. Mel#hing selaku pemimpin 3ostan sendiri mengakui bahwa pesatnya perkembangan yang terjadi tidak bisa dilepaskan dari sokongan penuh pemerintah Senegal. '' 3erlibat akti!nya pemerintah Senegal dalam mendukung gerakan-gerakan yang dibangun oleh :SB, termasuk 3ostan, dilandasi oleh alasan kuat. )alam laporan 7omisi HAM ,44, pemerintah Senegal menyatakan bahwa konstitusi negara itu akan mempromosikan dan melindungi HAM, khususnya hak asasi bagi kaum perempuan. Hal itu tertuang dalam 7onstitusi Senegal di ,asal 6 paragra! ke-$$ yang menjunjung kesamaan kedudukan di antara sesama manusia di luar proses hukum dan kesamaan perlakuan pada laki-laki dan perempuan dalam menempuh proses hukum. Senegal juga telah merati!ikasi the Convention on the $limination of +ll -orms of Discrimination +gainst 'omen dan the Convention on the Rights of the Child.'& 7erja sama kolekti! antara pihak pemerintah Senegal dan 3ostan menjadi jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan masalah pernikahan anak. 3ostan merupakan satu lembaga yang telah memiliki pengalaman lebih terkait dengan penanganan komunitas warga A!rika, yang mayoritasnya masih lebih per#aya dan tunduk kepada aturan kampung, pemimpin spiritual, atau komunitasnya, dibanding ketundukan kepada pemerintah pusat. Sementara pemerintah Senegal #enderung masih terlalu konser9ati! dalam mengubah paradigma budaya yang telanjur sudah menan#ap kuat di masyarakatnya sejak lama. )engan demikian, hubungan yang terjalin antara pemerintah Senegal dengan 3ostan merupakan hubungan yang bersi!at mutualis. ,emerintah Senegal butuh kehadiran dan bantuan 3ostan serta :SB lain yang sejenis dalam mengimplementasikan aturan legal yang mereka miliki, seperti konstitusi dan rati!ikasi mereka terhadap the Convention on the $limination of +ll -orms of
'( '$

%he % S%+N 1asic $ducation Program, $???. Hal. &2-&? ("id! '' ("id! '& 85Muality ow=, dalam UN Human Rights Committee, /$st Session, Bktober $??6

$'

Discrimination +gainst 'omen dan the Convention on the Rights of the Child! "ika pemerintah Senegal gagal mengimplementasikan apa yang sudah mereka buat dan setujui, bisa dipastikan bahwa dunia internasional akan bergerak untuk menekan mereka. Sementara, 3ostan butuh izin dan dukungan dari pemerintah setempat agar segala kegiatan yang mereka lakukan memperoleh legalitas dari pemerintah dan akhirnya kegiatan yang diagendakan tidak bersi!at sembunyisembunyi. 7edua elemen ini bersinergi dengan baik dalam waktu yang tepat guna mengkampenyekan 8perang= terhadap pernikahan anak. 2.3 -chievement 2.3.1 Deklarasi tentang Pengha !san Pernikahan Anak di $enegal Sejak tahun $??6, 3ostan berhasil merangkul $,612 komunitas masyarakat Senegal yang telah menghentikan praktik perkawinan anak dan -<: melalui 21 Public .eclaration%, yang merupakan representasi dari &&0 seluruh masyarakat yang men#akup %,((( komunitas. Selanjutnya pada $% Mei '((%, terjadi gebrakan yang hebat, dimana lebih dari ?( persen perwakilan dari seluruh komunitas masyarakat dari 11 desa dan dari daerah yang terpen#il bergabung bersama-sama untuk mengumumkan keputusan mereka bersama uintuk menggentikan bahaya dari praktek -emale .enital Cutting and child and forced marriage. Seperti yang dikatakan oleh seorang partisipan deklarasi publik sebagai berikut, 8Saat ini kami ingin mengumumkan bahwa praktek yang selama ini dilakukan adalah berbahaya bagi kesehatan, dan saat ini kami ingin membagikannya dengan kelompok masyarakat lain.= )emikian juga reaksi +mam yang memimpin suatu kelompok masyarakat yang menyatakan komitmennya yang tidak hanya diterapkan pada desanya saja, tetapi juga di seluruh komunitas yang telah dibangkitkan kesadarannya akan hal ini dan berusaha untuk menyebarluaskan bahaya dan ketidak layakan -.C and child and forced marriage. 3entu saja deklarasi ini menunjukkan pengaruh yang sangat kuat dan besar yang telah diberikan 3ostan selama ini bagi masyarakat Senegal. 3ostan juga tidak hanya memberikatn kemajuan pada kehidupan mereka, tetapi juga telah membantu ter#iptanya perubahan so#ial yang positi! di komunitas lain dan juga egara lain.'1 )eklarasi ini berlanjut pada tanggal $& o9ember '((% dimana terdapat 6( desa yang berpartisipasi dalam menyuarakan pu"lic declaration ini dan dalam pertemuan itu seluruh warga masyarakat dari yang perempuan, mapun laki-laki baik yang tua dan muda, semuanya datang berduyun-duyun untuk mengikuti upa#ara ini. )alam upa#ara ini, :oumba 3okola, presiden dari Community 2anagement Committee inS3do +"ass, menyatakan kepentingan dari diadakannya deklarasi publi# ini. "#day5s cerem#ny is f#r 6#men and f#r the li%erati#n #f #!r children. "hr#!gh
"#stan 6e ha+e learned4 6e ha+e !nderst##d4 and n#6 6e ha+e !nited f#r change.' Melalui deklarasi
'1

a!issatou ". )iop, et. al 3he 3BS3A ,rogram 59aluation o! a :ommunity 4ased 5du#ation ,rogram in Senegal,,opulation :oun#il, August '((1 diakses dari http;>>www.#hildin!o.org>!iles>!gm#DtostanDeng.pd! pada tanggal '& April '((?, pukul $/.(/ @+4.

$&

ini memang hanya &( dari 6( desa yang kelola oleh 3ostan, namun pada akhirnya dengan strategi yang digunakan 3ostan untuk merubah system budaya masyarakat, se#ara tidak langsung && desa ini mempengaruhi &6 desa yang lainnya sehingga pada tahun '((% seluruh desa telah brsama-sama menyuarakan kesepakatan mereka tentang perkawinan anak dan -<:.'% 2.3.2 Pen!r!nan Angka Pernikahan Anak di $enegal Selama masa tugasnya di Senegal sejak tahun $??$ hingga tahun '((%, 3ostan telah berhasil men#apai beberapa kemajuan. 7emajuan lainNselain dikeluarkannya berbagai deklarasi seperti yang telah disebutkan sebelumnyaNadalah dari segi keberhasilan 3ostan dalam mengurangi angka pernikahan anak di Senegal. Hal ini terbukti lewat penelitian yang diadakan . +:5- untuk menguji keberhasilan proyek 3ostan di Senegal. . +:5- mengadakan penelitian pada tiga ma#am desa di Senegal, yaitu )esa -ati#k (selanjutnya disebut )esa A), )esa 7olda ()esa 4), dan )esa 3hies ()esa :). )esa A dan )esa : merupakan desa yang mendapat perlakuan>pemberian pendidikan dari 3ostan, sementara )esa 4 tidak diberi perlakuan pendidikan dari 3ostan. Sur9ey dilakukan pada tahun '((%, pada akhir masa tugas 3ostan. )ata yang diperoleh dari penelitian 3ostan adalah sebagai berikut (tabel di samping); Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sur9ey diambil pada tahun '((%. 4agian yang perlu diperhatikan dari data di atas adalah data )esa A pada periode (-1 tahun sebelum sur9ey (berarti tahun '(($-'((%) di mana jumlah wanita berusia $(-$1 tahun yang menikah berkurang drastis dari '&,$0 pada periode $??$-$??% menjadi hanya $$,60 pada periode '(($-'((%. Hal yang sama terjadi pada )esa : yang juga mendapat perlakuan pendidikan dari 3ostan, di mana jumlah persentase wanita berusia $(-$1 tahun yang menikah pada periode '(($-'((% telah mengalami pengurangan drastis dari periode $??$-$??%, yaitu dari $6,%0 menjadi $&,$0 pada periode '(($-'((% di mana pen#apaian 3ostan men#apai pun#aknya. 4erlawanan dengan kedua desa tersebut, pada )esa 4 yang tidak diberi perlakuan, persentase wanita berusia $(-$1 tahun yang menikah #enderung meningkat. ,ada periode $??$-$??%, persentase wanita usia muda yang menikah adalah &',10 dan pada periode '(($-'((% angka tersebut justru meningkat menjadi 1(0. Sehingga dapat disimpulkan, keberadaan 3ostan #ukup berpengaruh dalam mengurangi angka pernikahan anak yang terjadi di
'%

3ostan Annual *eport '((%, loc!cit., hal. ''

$1

daerah pedesaan Senegal. ,enelitian yang dilakukan . +:5- ini menunjukkan bahwa 3ostan telah berhasil mengurangi praktik pernikahan anak di Senegal. 2.7 Analisis $ecara )esel!r!han 7eberhasilan 3ostan untuk mengubah sistem sosial dan juga membangkitkan kesadaran masyarakat Senegal, khususnya masyarakat pedesaan, merupakan suatu bentuk keberhasilan gerakan :SB! Hasilnya adalah deklarasi publik yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan Senegal yang ditandai penurunan angka pernikahan anak di Senegal. Mengapa 3ostan, yang merupakan :SB berasal dari luar Senegal dapat berhasil setidaknya mengubah pola pikir masyarakat Senegal dalam kurun waktu $??$-'((%P Hal ini dapat dianalisis dari pertama4 endekatan "#stan terhada masyarakat edesaan $enegal. ,endekatan yang dilakukan 3ostan adalah pendekatan "ottom)up. 1ottom)up yang dimaksud adalah pendekatan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat pedesaan Senegal dalam interaksi yang dilakukan oleh 3ostan. Iangkah awal 3ostan beroperasi di Senegal adalah dengan mengenal dan memahami kondisi masyarakat Senegal itu sendiriNyang masih berpegang pada tradisi turun-temurun yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan aturan umum masyarakat saat ini, misalnya pernikahan anak, kekerasan dalam rumah tangga dan buta huru!. Bleh karena itu, 3ostan menilai bahwa masyarakat pedesaan Senegal membutuhkan pengetahuan dasar tentang tata #ara dan aturan dalam kehidupan mereka yang selama ini mereka anggap benar dan tidak bisa diubah. Iangkah kedua yang dilakukan 3ostan untuk mengubah pola pikir masyarakat Senegal adalah Pendidikan, dengan menggunakan #ara yang diadaptasikan dengan budaya setempat, misalnya dengan puisi, teater, nyanyian, dan juga pembelajaran resmi di kelas-kelas yang khusus dibangun oleh 3ostan. Is! Hak Asasi 0an!sia mer! akan is! k!nci yang menarik bagi masyarakat setempat, dari isu HAM inilah masyarakat dapat menerima kehadiran 3ostan dalam kehidupan sosial mereka, bukan hanya membahas masalah pernikahan anak , tetapi juga masalah kekerasan dalam rumah tangga. )ulunya kaum wanita beranggapan bahwa mereka tidak perlu berpartisipasi dan menyatakan pendapatnya dalam keluarga, apalagi dalam masyarakat. amun dengan pendidikan dasar tentang HAM, 3ostan berhasil mengubah pola pikir wanita pedesaan Senagal pada umumnya, sehingga mereka lebih akti! untuk berpartisipasi, menyatakan pendapat, dan juga untuk melawan kekerasan yang dilakukan orang lain terhadap dirinya. /edua4 opportunity yang berupa; +! 4aringan dan pendanaan melalui ketersediaan yang #ukup dari dana dan jaringan, 3ostan dapat lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas programnya. Sumber dana terbesarnya adalah .SA+). dan melalui jaringan yang luas, 3ostan sudah dapat memenuhi seluruh kebutuhan programnya. 4. Iegitimasi internasional, melalui berbagai kon!erensi internasional yang menyatakan bahwa usia minimal untuk menikah adalah $2 tahun. )engan adanya kon!erensi internasional yang dilakukan ini se#ara langsung melegitimasi bahwa apa yang $%

dilakukan 3ostan pada masyarakat pedesaan SenegalNyaitu berbagai program untuk mengurangi praktik pernikahan anak di SenegalNadalah benar. :. )ukungan dari pemerintah lokal, yaitu hubungan mutualis (saling menguntungkan). ,emerintah memberikan dukungan penuh pada 3ostan karena pertama, konstitusi Senegal sendiri mengandung pernyataan pada perlindungan HAM, khususnya kesetaraan dengan perempuan, selain itu, pemerintah Senegal telah merati!ikasi dua kon9ensi internasional yaitu Convention on the $limination of +ll -orms of Discrimination +gainst 'omen dan Convention on the Rights of the Child! 5edua karena pemerintah Senegal sendiri menyadari bahwa pola pikir masyarakat Senegal sulit diubah jika hanya melibatkan peran pemerintah yang terbatas. ,emerintah juga menyadari akan pentingnya suatu penggerak yang mau membekali masyarakat dengan pengetahuan dasar dan juga untuk mengubah beberapa tradisi yang salah. )engan demikian 3ostan mendapat legalitas dalam melakukan kegiatannya tanpa ada rasa takut dan sembunyi-sembunyi.

$/

BAB III )E$I0PULAN (.1 )esim !lan ,ernikahan anak di Senegal merupakan permasalahan serius karena menyangkut pada pelanggaran hak anak. 3radisi ini identik dengan pernikahan paksa karena anak perempuan dinikahkan atas dasar keinginan dan kepentingan orang tua dengan lelaki yang sebaya atau berusia jauh lebih tua darinya. ,raktik pernikahan anak terus berlangsung dengan moti! ekonomi dan didukung oleh kurangnya pendidikan di wilayah rural Senegal Q dimana praktik pernikahan anak banyak berlangsung Q serta sistem sosial yang berlaku di wilayah tersebut. ,adahal, praktik pernikahan di usia belia (kurang dari $2 tahun) ini membawa banyak kerugian bagi anak perempuan yang melakukannya. 3ostan adalah :SB Amerika Serikat yang bergerak untuk menghapuskan pernikahan anak di Senegal. )engan bekerja sama dengan pemerintah Senegal, berjalan seiring dengan kon9ensi-kon9ensi hak anak dari ,44, serta didanai oleh sejumlah donator asing, 3ostan menjalankan program edukasi di daerah pedesaan Senegal. ,endekatan 3ostan sangat soft dan menggunakan nilai-niai lokal A!rika. ,rogram edukasi yang diberikan kepada masyarakat desa Senegal kemudian mampu menyadarkan mereka untuk mengakhiri tradisi pernikahan anak yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Sehingga akhirnya mun#ul deklarasi-deklarasi publik yang digagas masyarakat Senegal sendiri bahwa mereka ingin mengakhiri pernikahan anak. Selain itu, terjadi penurunan angka praktik pernikahan anak di Senegal setelah program 3ostan tersebut berlangsung. 7eberhasilan 3ostan ini diraih tidak terlepas dari peluang atau opportunity yang ia miliki. pportunity yang 3ostan miliki terbagi menjadi networ#ing dan funding, serta legitimasi dari dunia internasional. "aringan luas dengan sesama :SB ber9isi serupa dan badan internasional lain memudahkan 3ostan dalam menjaring dana bagi program penghapusan pernikahan anak di Senegal. etworking ini juga membuka pintu agar 3ostan dikenal oleh donatur indi9idual yang memberi perhatian pada misi 3ostan sendiri. Selain dukungan dalam hal !inansial, 3ostan juga didukung oleh pemerintah Senegal. ,emerintah Senegal melegalkan akti9itas 3ostan dan juga menyatakan bahwa untuk menghapuskan pernikahan anak, pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 3ostan memiliki peluang networ#ing dan funding serta dukungan pemerintah dalam membantu usahanya untuk menghapuskan pernikahan anak di Senegal.

$6

You might also like