You are on page 1of 9

MENEJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Adapun yang melatarbelakangi penulisan makalah ini selain merupakan tugas kelompok uga merupakan materi bahasan dalam mata kuliah !epera"atan #edi$al Bedah. Dimana mahasis"a dari setiap kelompok akan membahas materi% sesuai udul materi yang telah ditugaskan kepada masing&masing kelompok. Adapun dalam makalah ini akan dibahas tentang 'AID( )A*uired Immuno De+i$ien$y (yndrome,- yang merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh manusia% yang dapat memudahkan atau membuat rentan si pendertia terhadap penyakit dari luar maupun dari dalam tubuh. AID( merupakan penyakit yang disebabkan oleh Human Immuno&de+i$ien$y .irus )HI.,. (ampai dengan /0 No1ember 2000% ter$atat 111/ orang mengidap in+eksi HI. dan telah 334 orang yang telah mani+es sebagai AID(. 5umlah ini bertambah 36 7 dari tahun sebelumnya 1.2. 8u uan Penulisan Adapun beberapa tu uan penulisan makalah ini antara lain 9 1.2.1. Bagi Pendidikan a, (ebagai bahan pertanggung a"aban mahasis"a dalam menger akan tugas kelompok dari mata kuliah !epera"atan #edi$al Bedah. b, (ebagai bahan penilaian terhadap tugas yang di berikan terhadap mahasis"a : baik dalam penyusunan makalah maupun presentasi makalah. 1.2.2. Bagi #ahasis"a a, (ebagai bahan pembela aran dalam diskusi kelompok. b, #ahasis"a mampu menguasai bahan makalah dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok 1./. Batasan #asalah 1./.1. Pendahuluan 1./.1.1. Latar Belakang 1./.1.2. 8u uan Penulisan 1./.1./. Batasan #asalah 1./.1.3. #etode penulisan 1./.2. Pembahasan 1./.2.1. Pengertian 1./.2.2. Etiologi 1./.2./. Pato+isiologi 1./.2.3. ;e ala Penyakit AID( 1./.2.6. !omplikasi 1./.2.4. Penyakit yang (ering #enyerang Perilaku AID( 1./.2.<. Pengobatan 1./.2.=. Penularan Penyakit AID( 1./.2.>. ?ara Penularan 1./.2.10. #ana emen !epera"atan 1./.2.11. Pengka ian 1./.2.12. Diagnosa !epera"atan

1./.2.1/. Peren$anaan 1./.2.13. E1aluasi 1././. !esimpulan dan (aran 1././.1. !esimpulan 1././.2. (aran 1.3. #etode Penulisan 1.3.1. Library resear$h@kepustakaan. Dimana data dikumpulkan dari buku&buku yang membahas tentang AID(% sampai kepada asuhan kepera"atan pada pasien dengan AID(. 1.3.2. (itus Aebsite Data dikumpulkan dari beberapa situs "ebsite di internet yang membahas tentang AID(. BAB 2 A?BUICED I##UND DEEI?IEN?F (FNDCD#E )AID(,

2.1. Pengertian AID( merupakan singkatan dari A$*uired Immuno De+i$ien$y (yndrome. A$*uired artinya didapat% adi bukan merupakan penyakit keturunan% immuno berarti sistem kekebalan tubuh% de+i$ien$y artinya kekurangan% sedangkan syndrome adalah kumpulan ge ala. 2.2. Etiologi AID( adalah penyakit yang disebabkan oleh 1irus yang merusak sistem kekebalan tubuh% sehingga tubuh mudah diserang penyakit&penyakit lain yang dapat berakibat +atal. Padahal% penyakit&penyakit tersebut misalnya berbagai 1irus% $a$ing% amur protoGoa% dan basil tidak menyebabkan gangguan yang berarti pada orang yang sistem kekebalannya normal. (elain penyakit in+eksi% penderita AID( uga mudah terkena kanker. Dengan demikian% ge ala AID( amat ber1ariasi. .irus yang menyebabkan penyakit ini adalah 1irus HI. )Human Immuno&de+i$ien$y .irus,. De"asa ini dikenal uga dua tipe HI. yaitu HI.&1 dan HI.&2. (ebagian besar in+eksi disebabkan HI.&1% sedangkan in+eksi oleh HI.&2 didapatkan di A+rika Barat. In+eksi HI.&1 memberi gambaran klinis yang hampir sama. Hanya in+eksi HI.&1 lebih mudah ditularkan dan masa se ak mulai in+eksi )masuknya 1irus ke tubuh, sampai timbulnya penyakit lebih pendek. 2./. Pato+isiologi (etelah terin+eksi HI.% 60&<07 penderita akan mengalami ge ala yang disebut sindrom HI. akut. ;e ala ini serupa dengan ge ala in+eksi 1irus pada umumnya yaitu berupa demam% sakit kepala% sakit tenggorok% mialgia )pegal&pegal di badan,% pembesaran kelen ar dan rasa lemah. Pada sebagian orang% in+eksi dapat berat disertai kesadaran menurun. (indrom ini biasanya akan menghilang dalam beberapa mingggu. Dalam "aktu / H 4 bulan kemudian% tes serologi baru akan positi+% karena telah terbentuk antibodi. #asa / H 4 bulan ini disebut "indo" periode% di mana penderita dapat menularkan namun se$ara laboratorium hasil tes HI.&nya masih negati+.

(etelah melalui in+eksi primer% penderita akan masuk ke dalam masa tanpa ge ala. Pada masa ini 1irus terus berkembang biak se$ara progresi+ di kelen ar lim+e. #asa ini berlangsung $ukup pan ang% yaitu 6 10 tahun. (etelah masa ini pasien akan masuk ke +ase +ull blo"n AID(. 2.3. ;e ala Penyakit AID( ;e ala penyakit AID( sangat ber1ariasi. Berikut ini ge ala yang ditemui pada penderita AID( 9 I Panas lebih dari 1 bulan% I Batuk&batuk% I (aria"an dan nyeri menelan% I Badan men adi kurus sekali% I Diare % I (esak napas% I Pembesaran kelen ar getah bening% I !esadaran menurun% I Penurunan keta aman penglihatan% I Ber$ak ungu kehitaman di kulit. ;e ala penyakit AID( tersebut harus dita+sirkan dengan hati&hati% karena dapat merupakan ge ala penyakit lain yang banyak terdapat di Indonesia% misalnya ge ala panas dapat disebabkan penyakit tipus atau tuberkulosis paru. Bila terdapat beberapa ge ala bersama&sama pada seseorang dan ia mempunyai perilaku atau ri"ayat perilaku yang mudah tertular AID(% maka dian urkan ia tes darah HI.. 2.6. !omplikasi Berdasarkan data&data hasil penilaian komplikasi yang mungkin ter adi men$akup 9 )(uGanne ?. (meltGer% Brenda ;. Bare% !epera"atan #edikal Bedah Brunner J (udarth ed. =% E;?% 5akarta% 20019 1</3, 1, In+eksi oportunistik 2, !erusakan pernapasan atau kegagalan respirasi /, (yndrome pelisutan dan gangguan keseimbangan $airan dan elektrolit 3, Ceaksi yang merugikan terhadap obat&obatan. 2.4. Penyakit yang (ering #enyerang Perilaku AID( Dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh% penderita men adi lebih mudah terserang penyakit in+eksi maupun kanker. Bahkan penyakit&penyakit inilah yang sering men adi penyebab kematian penderita. In+eksi yang timbul karena melemahnya kekebalan tubuh ini disebut in+eksi oportunistik. (ebagian besar penyakit in+eksi yang timbul merupakan reakti1asi )pengakti+an kembali, kuman yang sudah ada pada penderita% adi bukan merupakan in+eksi baru. (ementara itu% untuk in+eksi parasit@ amur tergantung pre1alensi parasit@ amur di daerah tersebut. Berikut penyakit yang ditemukan pada penderita AID( 9 I !andidiasis oral dan esophagus% I 8uberkulosis paru@ekstrapulmoner% I In+eksi 1irus sitomegalo% I Pneumonia rekurens% I Ense+alitis toksoplasma% I Pneumonia P. ?arinii% I In+eksi 1irus herpes simpleks.

2.<. Pengobatan Aalau belum ada obat penyembuh AID(% namun telah ditemukan beberapa obat yang dapat menghambat in+eksi HI. dan beberapa obat yang se$ara e+ekti+ dapat mengatasi in+eksi. 5adi sebagian besar masalah klinik dapat diobati% kualitas hidup dapat diperbaiki dan harapan hidup dapat ditingkatkan. Pada umumnya pengobatan penderita AID( dapat dibagi men adi / yaitu pengobatan terhadap HI.% pengobatan terhadap in+eksi oportunistik% dan pengobatan pendukung seperti nutrisi% olahraga% tidur% psikososial% dan agama. 2.=. Penularan Penyakit AID( Biaya pengobatan penyakit ini amat mahal% padahal hasilnya pun masih belum memuaskan% karena itu akan lebih baik men$egah timbulnya penyakit ini bila dibandingkan mengobati. Untuk melakukan upaya pen$egahan perlu diketahui bagaimana $ara penularan penyakit ini. Pada prinsipnya penularan penyakit ini dapat melalui hubungan seksual% parenteral% dan perinatal. !endati e+ekti+itas penularan seksual sangat ke$il dibandingkan alur penularan lain% yaitu berkisar 0%1 H 1 7% tetapi karena +rekuensi ke adiannya sangat besar maka prosentase penularan HI. se$ara seksual akhirnya men adi sangat besar. 2.>. ?ara Penularan Berikut $ara penularan pada 334 kasus AID( di Indonesia )data sampai /0 No1ember 2000,. I Hubungan seksual I Pengguna narkotika suntik I Perinatal I 8ran+usi darah BAB / #ANA5E#EN !EPECAAA8AN

/.1. Pengka ian pengka ian kepera"atan men$akup pengenalan +a$tor risiko yang potensial% termasuk praktik seksual yang berisiko dan penggunaan obat&obatan Intra1ena. (tatus +isik dan psikologis pasien harus di nilai. (emua +a$tor yang mempengaruhi +ungsi system imun perlu digali dengan seksama. (tatus nutrisi dinilai dengan menanyakan ri"ayat diet dan mengenalai +a$tor&+aktor yang dapat menggangu asupan oral seperti anoreksia% mual% 1omitus% nyeri oral atau kesulitan menelan. Disamping itu% kemampuan pasien untuk membeli dan mempersiapkan makanan harus dinilai. Pertimbangan berat badan% pengukuran antropometrik% pemeriksaan kadar BUN )blood urea nitrogen,% protein serum% albumin dan transperin akan memberikan parameter status nutrisi yang ob ekti+. !ulit dan membrane mukosa diinspeksi setiap hari untuk menemukan tanda&tanda lesi% ulserasi atau in+eksi. Congga mulut diperiksa untuk memantau ge ala kemerahan % ulserasi dan adanya ber$ak&ber$ak putih seperti krim yang menun ukkan kandidiasis. Daerah perianal harus diperiksa untuk menemukan ekskoriasi dan in+eksi pada pasien dengan diare pro+us. Pemeriksaan kultur

luka dapat dimintakan untuk mengidenti+ikasi mikroorganisme yang in+eksius. (tatus respiratorius dimulai dengan pemantauan pasien untuk mendeteksi ge ala batuk% produksi sputum% napas yang pendek dan ortopnea% takipnea% dan nyeri dada. !eberadaan suara pernapasan dan si+atnya uga harus diperiksa. Ukuran +ungsi paru yang lain men$akup hasil +oto roentgen thoraks% hasil pemeriksaan gas darah arteri dan hasil tes +aal paru. (tatus neurologist ditentukan dengan menilai tingkat kesadaran pasien% orientasinya terhadap orang% tempat dan "aktu serta ingatan yang hilang. Pasien uga di nilai untuk mendeteksi gangguan sensorik )perubahan 1isual% sakit kepala% patirasa dan parestesia pada ekstremitas, serta gangguan motorik )perubahan gaya alan% paresis atau paralysis, dan serangan ke ang. (tatus $airan dan elektrolit dinilai dengan memeriksa kulit serta membrane mukosa untuk menetukan turgor dan kekeringan. Peningkatan rasa haus% penurunan haluaran urin% tekanan darah yang rendah dan penurunan tekanan sistolik antara 10 dan 16 mm Hg dengan disertai kenaikan +rekuensi denyut nadi ketika pasien duduk% denyut nadi yang lemah serta $epat dan berat enis urin sebesar 1%026 atau lebih% menun ukkan dehidrasi. ;angguan keseimbangan $airan dan elektrolit seperti penurunan kadar natrium% kalium% kalsium% magnesium dan klorida dalam serum se$ara khas akan ter adi karena diare hebat. Pemeriksaan pasien uga dilakukan untuk menilai tanda&tanda dan ge ala deplesi elektrolit : tanda&tanda ini men$akup penurunan status mental% kedutan otot% denyut nadi yang tidak teratur% mual serta 1omitus% dan pernapasan yang dangkal. 8ingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya dan $ara&$ara penularan penyakit harus di e1aluasi. Disamping itu% tingkat tingkat pengetahuan keluarga dan sahabat perlu dinilai. Ceaksi psikologis pasien terhadap diagnosis penyakit AID( merupakan in+ormasi penting yang harus di gali. Ceaksi dapat ber1ariasi antara pasien yang satu dengan yang lainnya dan dapat men$akup penolakan% amarah% rasa takut% rasa malu% menarik diri dari pergaulan so$ial dan depresi. Pemahaman tentang $ara pasien menghadapi sakitnya dan ri"ayat stress utama yang pernah dialami sebelumnya kerapkali berman+aat. (umber&sumber yang dimiliki pasien untuk memberikan dukungan kepadanya uga harus diidenti+ikasi. /.2. Diagnosa Da+tar diagnosa kepera"atan yang mungkin dibuat sangat luas karena si+at penyakit AID( yang amat kompleks. 1, !erusakan integritas kulit yang berhubungan dengan mani+estasi HI. ekskoriasi dan diare. 2, Diare yang berhubungan dengan kuman pathogen pada usus dan atau in+eksi HI.. /, Cisiko terhadap in+eksi yang berhubungan dengan imunode+isiensi. 3, Intoleransi akti1itas yang berhubungan dengan keadaan mudah letih% kelemahan% malnutrisi% gangguan keseimbangan $airan dan elektrolit dan hipoksia yang yang menyertai in+eksi paru. 6, Perubahan proses pikir yang berhubungan dengan penyempitan rentang perhatian% gangguan daya ingat% kebingungan dan disorientasi yang menyertai ense+elopati HI.. 4, Bersihan saluran napas tidak e+ekti+ yang berhubungan dengan pneumonia pneumo$ystis $arinii )P?P,% peningkatan sekresi bronkus dan penurunan kemampuan untuk batuk yang menyertai kelemahan serta keadaan mudah letih. <, Nyeri yang berhubungan dengan gangguan integritas kulit perianal akibat diare% sar$oma !aposi dan neuropati peri+er. =, Perubahan nutrisi 9 kurang dari kebutuhan tubuh% yang berhubungan dengan penurunan asupan oral. >, Isolasi so$ial yang berhubungan dengan stigma penyakit% penarikan diri dari system

pendukung% prosedur isolasi dan ketakutan apabila dirinya menulari orang lain. 10, Berduka diantisipasi yang berhubungan dengan perubahan gaya hidup serta peranannya dan dengan prognosis yang tidak menyenangkan. 11, !urang pengetahuan yang berhubungan dengan $ara&$ara men$egah HI. dan pera"atan mandiri. /./. Inter1ensi !epera"atan 1, #eningkatkan integritas kulit !ulit dan mukosa oral harus dinilai se$ara rutin untuk mendeteksi perubahan dalam penampakan% lokasi serta ukuran lesi dan menemukan bukti in+eksi serta kerusakan kulit. An urkan pasien sedapat mungkin mempertahankan keseimbangan antara istirahat dan mobilitas. Pasien yang immobile )tidak dapat bergerak, harus dibantu untuk mengubah posisi tubuhnya setiap 2 am sekali. Alat&alat seperti kasur dengan tekanan yang berubah&ubah dan tempat tidur khusus )lo" and high&air loss beds, digunakan untuk men$egah disrupsi kulit. Pasien diminta untuk tidak menggaruk dan mau menggunakan sabun yang nion abrasi1e serta tidak membuat kulit men adi kering% dan memakai pelembab kulit tanpa par+um untuk men$egah kekeringan% kulit. Pera"atan oral yang rutin harus dian urkan pula. Lotion% salep% dan kasa steril yang dibubuhi obat )medi$ated, dapat digunakan pada kulit yang sakit sesuai ketentuan dokter. Penggunaan plester harus dihindari. Permukaan kulit dilindungi terhadap gesekan dengan men aga agar kain sprei tidak berkerut dan menghindari pemakaian pakaian yang ketat. Pasien dengan lesi kaki dian urkan menggunakan kaus kaki katun ber"arna putih dan sepatu yang tidak membuat kaki berkeringat. Dbat&obat antipruritus% antibioti$ dan analgetik diberikan menurut ketentuan medik. (ering periksa daerah perianal nilai perubahan gangguan integritas kulit dan in+eksi. Bersihkan setiap selesai de+ekasi dengan sabun nonabrasi1e. 2, #eningkatkan kebiasaan de+ekasi yang laGim. Nilai pola de+ekasi Pantau +rekuensi de+ekasi serta konsistensi +eses serta rasa sakit dan kram pada perut berkaitan dengan de+ekasi. Nilai +aktor&+aktor yang membuat diare yang +rekuen kambuh kembali% ukur kuantitas dan 1olume +eses% kultur +eses dilakukan untuk mengidenti+ikasi mikroorganisme pathogen penyebab diare. !olaborasi untuk $ara&$ara mengurangi diare yang perlu dilakukan pasien% pembatasan asupan oral serta $ontrol enis makanan yang boleh di konsumsi. /, #en$egah in+eksi. !epada pasien dan orang yang mera"atnya diminta untuk memantau tanda&tanda in+eksi : seperti ge ala demam@panas% menggigil% keringat malam% batuk dengan atau tanpa produksi sputum% napas yang pendek% kesulitan bernapas% rasa sakit pada mulut atau kesulitan menelan% ber$ak&ber$ak putih pada rongga mulut% penurunan berat badan% pembengkakan kelen ar lim+e% mual% muntah% diare persisten% sering berkemih% sulit untuk mulai dan nyeri saat berkemih% sakit kepala% perubahan 1isual dan penurunan daya ingat% kemerahan% pembngkakan atau pengeluaran se$ret pada kulit% lesi 1askuler pada "a ah% bibir atau daerah perianal. Pantau hasil laboratorium yanmg menun ukkan in+eksi.

Penyuluhan pasien men$akup strategi pen$egahan in+eksi. 3, #emperbaiki toleransi terhadap akti1itas. Pantau kemampuan pasien untuk bergerak )ambulasi,% dan ADL pasien. (usun ren$ana rutinitas harian yang men aga keseimbangan antara akti1itas dan istirahat yang mungkin diperlukan. Berikan terapi relaksasi dan ima inasi. !olaborasi untuk pengungkapan penyebab mudah lelah serta strategi menghadapinya. 6, #emperbaiki proses berpikir. Periksa keadaan status mental pasien. Bantu pasien dan keluarga untuk memahami dan mengatasi semua perubahan yang ter adi dalam proses berpikir. Lakukan tindakan untuk melindungi pasien dari $edera% seperti : penempatan lon$eng dan tombol pemanggil yang mudah di angkau. 4, #emperbaiki bersihan alan napas. !a i status respiratorius% men$akup +rekuensi% irama% penggunaan otot&otot aksesorius dan suara pernapasan. Lakukan pengambilan spe$imen sutum untuk dianalisis. 8erapi pulmoner dilakukan sedikitnya setiap dua am sekali untuk men$egah stasis sekresi dan meningkatkan bersihan alan napas. Berikan bantuan dalam merubah posisi. Berikan kesempatan istirahat yang $ukup. Berikan oksigen yang sudah dilembabkan untuk tindakan pengisapan lender )su$tioning, untuk mempertahankan 1entilasi yang memadai. <, #eredakan Nyeri dan !etidaknyamanan. Nilai kualitas dan kuantitas nyeri pasien yang berkaitan dengan terganggunya integritas kulit perianal% lesi sar$oma !aposi dan neuropati peri+er. Bersihkan daerah perianal untuk memberikan kenyamanan. Preparat anastesi topi$al atau salep dapat diresepkan ;unakan bantal yang lunak atau busa untuk kenyamanan saat duduk. !olaborasi untuk penggunaan preparat antiin+lamasi nonsteroid )N(AID, pada nyeri akibat sar$oma !aposi. Dan opoid% antidepresan untuk neuropati peri+er. =, #emperbaiki status nutrisi. Pantau berat badan% asupan makanan% hasil pengukuran antropometrik. !a i +aktor&+aktor yang mengganggu asupan oral seperti anoreksia% in+eksi kandida pada mulut serta esophagus% mual% nyeri% kelemahan dan keadaan mudah letih seerta intoleransi laktosa. Berikan obat antiemetik se$ara teratur untuk mengendalikan mual dan muntah. An urkan pasien memakan makanan yang mudah ditelan dan meghindari makanan yang kasar% pedas ataupun lengket serta terlalu panas atau dingin. An urkan pasien melakukan hygiene oral sebelum dan atau sesudah makan. An urkan pasien istirahat sebelum makan% ika keadaan pasien mudah lelah. !olaborasi dengan ahli giGi untuk masalah diet atau asupan giGi yang diperlukan pasien. >, #engurangi isolasi so$ial.

Lakukan penilaian tingkat interaksi so$ial pasien. Lakukan tindakan pengendalian in+eksi dirumah sakit atau dirumah untuk memberikan kontribusi atas emosi pasien. Pera"at harus memahami dan menerima penderita AID( dan keluarga serta pasangan seksualnya. Berikan in+ormasi tentang $ara melindungi diri sendiri dan orang lain dapat membantu pasien agar tidak menghindar kontak so$ial. Pendidikan bagi dokter% pera"at akan megurangi +aktor&+aktor yang turut membuat pasien meras terisolasi. 10, !oping terhadap kesedihan. Bantu pasien mengungkapkan dengan kata&kata bagaimana perasaannya. #oti1asi pasien untuk mempertahankan kontak dengan keluarga serta sahabatnya dan meman+aatkan kelompok&kelompok pendukung AID( lo$al maupun nasional serta saluran telepon hotline. 11, Pendidikan Pasien dan Pertimbangan Pera"atan di Cumah. Beritahukan kepada keluarga dan sahabat&sahabat pasien tentang $ara&$ara penularan AID(. Bi$arakan masalah ketakutan dan kesalahpahaman dengan seksama. (ampaikan tindakan pen agaan yang diperlukan untuk men$egah penularan 1irus HI.% termasuk penggunaan kondom selama melakukan hubungan seksual. /.3. E1aluasi Hasil yang diharapkan 9 1. #empertahankan integritas kulit. 2. mendapatkan kembali kebiasaan de+ekasi yang normal. /. 8idak mengalami in+eksi. 3. #empertahankan tingkat toleransi yang memadai terhadap akti1itas. 6. #empertahankan tingkat proses berpikir yang laGim. 4. mempertahankan klirens saluran napas yang e+ekti+. <. #engalami peningkatan rasa nyaman% penurunan rasa nyeri. =. #empertahankan status nutrisi yang memadai. >. #engalami pengurangan perasaan terisolir dari pergaulan so$ial. 10. mele"ati proses kesedihan@duka$ita. 11. melaporkanpeningkatan pemahaman tentang penyakit AID( serta turut berpartisipasi sebanyak mungkin dalam kegiatan kepera"atan mandiri. 12. tidak adanya komplikasi. BAB 3 !E(I#PULAN DAN (ACAN

3.1. !esimpulan AID( merupakan singkatan dari A$*uired Immuno De+i$ien$y (yndrome. A$*uired artinya didapat% adi bukan merupakan penyakit keturunan% immuno berarti sistem kekebalan tubuh% de+i$ien$y artinya kekurangan% sedangkan syndrome adalah kumpulan ge ala.

AID( adalah penyakit yang disebabkan oleh 1irus yang merusak sistem kekebalan tubuh% sehingga tubuh mudah diserang penyakit&penyakit lain yang dapat berakibat +atal. Padahal% penyakit&penyakit tersebut misalnya berbagai 1irus% $a$ing% amur protoGoa% dan basil tidak menyebabkan gangguan yang berarti pada orang yang sistem kekebalannya normal. (elain penyakit in+eksi% penderita AID( uga mudah terkena kanker. Dengan demikian% ge ala AID( amat ber1ariasi. .irus yang menyebabkan penyakit ini adalah 1irus HI. )Human Immuno&de+i$ien$y .irus,. De"asa ini dikenal uga dua tipe HI. yaitu HI.&1 dan HI.&2. (ebagian besar in+eksi disebabkan HI.&1% sedangkan in+eksi oleh HI.&2 didapatkan di A+rika Barat. In+eksi HI.&1 memberi gambaran klinis yang hampir sama. Hanya in+eksi HI.&1 lebih mudah ditularkan dan masa se ak mulai in+eksi )masuknya 1irus ke tubuh, sampai timbulnya penyakit lebih pendek. 3.2. (aran Pera"at dari segala bidang peker aan dapat diminta untuk memberikan pera"atan kepada penderita in+eksi HI.. 8antangan yang dihadapi pera"at disini bukan hanya tantangan +isik penyakit yang bersi+at epidemi$ tapi uga masalah emosi dan etis. !ekha"atiran% ketakutan akan tertular penyakit tersebut dialami oleh pera"at% tetapi di satu sisi itu merupakan tanggung a"ab untuk memberikan pera"atan% penghargaan terhadap klari+ikasi% kerahasiaan pasien. Perlu diingat bah"a disini pera"at tetap bertanggung a"ab terhadap kerahasiaan dan pri1asi pasien. Pera"at setiap hari bergelut dengan orang&orang yang sakit dan kematian% dan AID( adalah penyakit dengan tingkat mortalitas yang tinggi% yang kematiannya relati1e $epat% dan yang terutama adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. #aka akan ter adi peningkatan stressor pera"at% untuk menghindari itu pahami betul apa yang sedang kita hadapi. Proteksi diri kita sendiri% $egah in+eksi dan penularan penyakit tersebut pada saat kita harus berhadapan dengannya% karena itu merupakan tanggungg a"ab kita. 5angan sampai menun ukkan perasaan takut dan $emas tersebut dihadapan pasien karena itu sangat tidak etis% sebab kita merupakan orang yang dituntut untuk tahu banyak tentang penyakit AID( dan pen$egahan penularannya. DAE8AC PU(8A!A (uGanne ?. (meltGer% Brenda ;. Bare% !epera"atan #edikal Bedah Brunner J (udarth ed. =% E;?% 5akarta% 2001. #arylinn E. Doenges% Cen$ana Asuhan !epera"atan Ed./% E;?% 5akarta% 1>>>. Dr. H. (u udi% #ikrobiologi !edokteran% Binarupa Aksara% 5akarta% 1>>3. http9@@""".mer&$.org@m$@ina@ikes@ikesK0403Kaids.htm

You might also like