You are on page 1of 17

Perencanaan Struktur Kuda-kuda

Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

PERENCANAAN KUDA-KUDA
A. Pemodelan Struktur
Analisis struktur rangka kuda-kuda dilakukan dengan menggunakan program bantu SAP v14.2.2. Desain kuda-kuda dimodelkan sebagai berikut :

Gambar 1. Pemodelan struktur kuda-kuda pada SAP

B. Peraturan dan Standar Perencanaan


1. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung, SNI 031729-2002 2. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, PPPURG 1987 3. Tabel Profil Baja

C. Data Teknis
Bentang kuda-kuda Jarak antar kuda-kuda Profil kuda-kuda : 12 m :6m : - 2L 50.50.5 - L 40.40.5
Modul Pelatihan SAP 2000 1

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Mutu baja Alat sambung Tegangan leleh minimum (fy) Tegangan putus minimum (fu) Profil gording Berat profil gording Sudut kemiringan Penutup atap Berat penutup atap

: BJ 37 : baut : 240 MPa : 370 MPa : C 125.50.20.3,2 : 6,13 kg/m : 17 : metal deck : 12 kg/m

D. Kombinasi Pembebanan
1,4 D 1,2 D + 1,6 L 1,2 D + 0,5 L + 0,8 Angin Kanan 1,2 D + 0,5 L 0,8 Angin Kanan 1,2 D + 0,5 L + 0,8 Angin Kiri 1,2 D + 0,5 L 0,8 Angin Kiri

Kombinasi Pembebanan yang diinputkan ke SAP seperti pada gambar berikut :

Gambar. 2 Kombinasi Pembebanan yang digunakan dalam Analisis

Modul Pelatihan SAP 2000

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

E. Perhitungan Beban
1. Beban Mati (Dead Load) a. Berat Sendiri Struktur Berat sendiri struktur tidak dihitung manual, namun secara otomatis dihitung oleh SAP.

b. Beban Mati Tambahan (SDL) Beban penutup atap genteng 12 kg/m * 6 m * 1,25 m = 90 Beban gording C 125.50.20.3,2 6,13 kg/m * 6 m Beban Utilitas 20 kg/m * 6 m * 1,25 m Beban Mati Tambahan (SDL) total = 36,78 = 150 kg kg kg

= 276,78 kg

Beban mati tambahan (SDL) yang bekerja pada struktur kuda-kuda dimodelkan sebagai beban titik yang terpusat pada tiap joint. Input beban dilakukan dengan cara Assign Joint Loads Force SDL, dengan arah FZ (-). Maksud tanda negatif menunjukkan arah gaya dari atas kebawah. Input beban mati tambahan pada kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar. 3 Input Beban Mati Tambahan (SDL) pada struktur kuda-kuda

Modul Pelatihan SAP 2000

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Beban Mati Tambahan (SDL) yang bekerja pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar. 4 Beban Mati Tambahan (SDL) yang bekerja pada struktur kuda-kuda

2. Beban Hidup Berat Pekerja disetiap joint Berat air hujan = 40 0,8 40 0,8(17) Beban Hidup Total = 100 kg

= 26,4 kg = 126,4 kg

Beban Hidup (Live Load) yang bekerja pada struktur kuda-kuda dimodelkan sebagai beban titik yang terpusat pada tiap joint. Input beban dilakukan dengan cara Assign Joint Loads Force Live, dengan arah FZ (-). Maksud tanda negatif menunjukkan arah gaya dari atas kebawah. Input beban mati tambahan pada kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :

Modul Pelatihan SAP 2000

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Gambar. 5 Input Beban Hidup (Live Load) pada struktur kuda-kuda

Beban Hidup (Live Load) yang bekerja pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar. 6 Beban Hidup (Live Load) pada struktur kuda-kuda

3. Beban Angin Berdasarkan PPPRUG 1987, koefisien angin untuk gedung tertutup adalah sebagai berikut :
Modul Pelatihan SAP 2000 5

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Tekanan angin diluar daerah pantai (qw) Sudut kemiringan kuda-kuda

= 25 kg/m = 17

Koefisien angin tekan = 0,02 - 0,4 = 0,02(17) 0,4 = 0,06 Koefisien angin hisap = -0,4

a. Angin Tekan

(QT)

= L antar gording * L antar kuda-kuda * koeftekan * qw = 1,25 * 6 * 0,06 * 25 = 11,25 kg

Beban angin vertikal (VT) = QT * cos = 11,25 * cos 17 = 10,76 kg Beban angin horisontal (HT) = QT * sin = 11,25 * sin 17 = 3,29 kg

b. Angin Hisap

(QH)

= L antar gording * L antar kuda-kuda * koeftekan * qw = 1,25 * 6 * 0,4 * 25 = 75 kg

Beban angin vertikal (VT) = QT * cos = 75 * cos 17 = 71,72 kg Beban angin horisontal (HT) = QT * sin = 75 * sin 17 = 21,93 kg

Modul Pelatihan SAP 2000

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Input beban angin (dari arah kanan) pada struktur kuda-kuda dilakukan dengan cara Assign Joint Loads Force, dengan arah beban sumbu X dan Z seperti pada gambar berikut.

a.

Angin Tekan

b. Angin Hisap

Gambar. 7 Input Beban Angin dari arah kanan

Beban angin (Wind Load) dari arah kanan pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar. 8 Beban Angin (Wind Load) dari arah kanan pada struktur kuda-kuda

Input beban angin (dari arah kiri) pada struktur kuda-kuda dilakukan dengan cara Assign Joint Loads Force, dengan arah beban sumbu X dan Z seperti pada gambar berikut.
Modul Pelatihan SAP 2000 7

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

a.

Angin Tekan

b. Angin Hisap

Gambar. 9 Input Beban Angin dari arah kiri

Beban angin (Wind Load) dari arah kiri pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar. 10 Beban Angin (Wind Load) dari arah kiri pada struktur kuda-kuda

Setelah semua beban dimasukkan, struktur kuda-kuda harus di Release karena tiap joint kuda-kuda adalah sambungan, maka diasumsikan ada sendi pada tiap joint dengan cara Assign Frame Release Moment 33.

Modul Pelatihan SAP 2000

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Gambar. 11 Assign Frame Release, untuk Mengasumsikan Sendi pada Tiap Joint

Struktur kuda-kuda yng telah di release ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar. 12 Frame yang telah di release pada struktur kuda-kuda

Modul Pelatihan SAP 2000

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

F. Analisis Struktur
Acuan perencanaan yang akan digunakan pada analisis dengan SAP adalah AISC-LRFD 99. Untuk menentukan acuan perencanaan pada SAP dilakukan dengan cara Design Steel Frame Design View/ Revise Preferences. Kemuadian pilih AISC-LRFD 99.

Gambar. 13 Steel Frame Design Berdasarkan AISC-LRFD 99.

Memilih kombinasi pembebanan yang bekerja pada struktur dengan cara Define Steel Frame Design Select Design Combos, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ;

Modul Pelatihan SAP 2000

10

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Gambar. 14 Design Load Combination Selection

Karena struktur dianalisis secara 2 dimensi, maka pilih analysis options dengan sumbu XZ plane.

Gambar. 15 Set Analysis Option XZ Plane.

Modul Pelatihan SAP 2000

11

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Untuk mengetahui dan melihat kemampuan struktur dalam menerima beban dapat dilakukan dengan cara Design Steel Frame Design Start / check of structures.

Gambar. 16 rasio kapasitas struktur kuda-kuda.

Sedangkan untuk mengetahui nilai rasio kapasitas (perbandingan tegangan yang terjadi dengan tegangan yang direncanakan) dapat diketahui dengan cara Design Steel Frame Design Display Design Info PM Ratio Colour and Values.

Gambar. 17 nili rasio kapasitas struktur kuda-kuda.

Modul Pelatihan SAP 2000

12

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Untuk menampilkan gaya yang bekerja (gaya tekan dan gaya tarik) pada struktur dapat dilakukan dengan cara Display Show Table Analysis Result Elemenet Output Frame Output Element Forces.

Gambar. 16 Tabel Output analisis struktur kuda-kuda.

G. Kontrol Hitungan
Dari outout SAP diperoleh : Gaya tarik maksimum Gaya tekan maksimum = 81671,78 N = 85402,23 N

Profil baja yang dianalisis adalah 2L 50.50.5 dengan spesifikasi sebagai berikut :

Gambar 17. Section Properties Modul Pelatihan SAP 2000 13

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Mutu Baja yang digunakan adalah BJ 37 Tegangan leleh minimum (fy) Tegangan putus minimum (fu) Modulus Elastisitas (Es) Luas Penampang (A) Tinggi penampang Tebal Lebar penampang Tebal pelat simpul = 240 = 370 = 200000 = 960 = 50 =5 = 105 =5 MPa MPa MPa mm2 mm mm mm mm

1. Analisis Batang Tarik a. Cek kekuatan Batang Tarik (strength) Tegangan tarik yang terjadi,

= 85,07 N/mm

Tegangan tarik rencana, r = * fy r = 0,9 * 240 = 216 N/mm

Rasio tegangan, stress ratio =


= 0,394 < 1 OK,,, Syarat, < r 85,07 N/mm < 216 N/mm OK

Modul Pelatihan SAP 2000

14

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

b. Cek kekakuan Batang Tarik (stiffeness) Momen Inersia penampang, I = 110000 mm4 Jari-jari girasi, i= = Panjang batang, = 15,14 mm Lk = 1200 mm

Nilai kelangsingan, = = = 79,26

syarat kelangsingan batang tarik, < 300 79,26 < 300 OK

2. Analisis Batang Tekan a. Cek kekuatan Batang Tekan (strength) Panjang batang, L = 1254,83 mm

Faktor panjang efektif, k = 1 (ujung batang dimodelkan sendi) Panjang tekuk batang, Lk = k * L = 1 * 1254,83 = 1254,83 mm Jari-jari girasi, i= = = 15,14 mm

Kelangsingan batang tekan,

c =

=
-

= 0,91

0,25 < c < 1,2 = =


-

= 1,44

Modul Pelatihan SAP 2000

15

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

Tegangan tekan yang terjadi, = = = 88,96 N/mm2

Tegangan tekan rencana, r = = 0,85 * = 141,67 N/mm2 = <1 = = 0,63 < 1 OK Syarat, < r 88,96 < 141,67 OK

Rasio tegangan, stress ratio

c. Cek Kekakuan Batang Tekan (Stiffenes) Panjang Batang, Lk = 1254,83 mm Jari-jari girasi, i= = = 15,14 mm

kelangsingan batang, = = = 79

syarat kelangsingan batang tarik, < 200 82,88 < 200 OK

Modul Pelatihan SAP 2000

16

Perencanaan Struktur Kuda-kuda


Susanto Firdaus (085224603822) firdaussusanto.civil@gmail.com

3. Cek Lendutan Maksimum yang terjadi Lendutan yang terjadi akibat beban mati dan beban hidup dapat diketahui langsung dari SAP dengan cara. Display Show Deformed Shapes seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 18. Lendutan maksimum yang terjadi pada struktur

Kontrol lendutan : Lendutan yang terjadi < 15,30 mm 15,30 mm Lendutan yang diijinkan 40 mm OK

< 1/300 * L = 1/300 * 12000 mm = 40 mm <

H. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa struktur kuda-kuda aman dan mampu menerima kombinasi beban-beban yang direncanakan, meliputi : beban mati, beban hidup, dan beban angin.

Modul Pelatihan SAP 2000

17

You might also like