Professional Documents
Culture Documents
PERENCANAAN KUDA-KUDA
A. Pemodelan Struktur
Analisis struktur rangka kuda-kuda dilakukan dengan menggunakan program bantu SAP v14.2.2. Desain kuda-kuda dimodelkan sebagai berikut :
C. Data Teknis
Bentang kuda-kuda Jarak antar kuda-kuda Profil kuda-kuda : 12 m :6m : - 2L 50.50.5 - L 40.40.5
Modul Pelatihan SAP 2000 1
Mutu baja Alat sambung Tegangan leleh minimum (fy) Tegangan putus minimum (fu) Profil gording Berat profil gording Sudut kemiringan Penutup atap Berat penutup atap
: BJ 37 : baut : 240 MPa : 370 MPa : C 125.50.20.3,2 : 6,13 kg/m : 17 : metal deck : 12 kg/m
D. Kombinasi Pembebanan
1,4 D 1,2 D + 1,6 L 1,2 D + 0,5 L + 0,8 Angin Kanan 1,2 D + 0,5 L 0,8 Angin Kanan 1,2 D + 0,5 L + 0,8 Angin Kiri 1,2 D + 0,5 L 0,8 Angin Kiri
E. Perhitungan Beban
1. Beban Mati (Dead Load) a. Berat Sendiri Struktur Berat sendiri struktur tidak dihitung manual, namun secara otomatis dihitung oleh SAP.
b. Beban Mati Tambahan (SDL) Beban penutup atap genteng 12 kg/m * 6 m * 1,25 m = 90 Beban gording C 125.50.20.3,2 6,13 kg/m * 6 m Beban Utilitas 20 kg/m * 6 m * 1,25 m Beban Mati Tambahan (SDL) total = 36,78 = 150 kg kg kg
= 276,78 kg
Beban mati tambahan (SDL) yang bekerja pada struktur kuda-kuda dimodelkan sebagai beban titik yang terpusat pada tiap joint. Input beban dilakukan dengan cara Assign Joint Loads Force SDL, dengan arah FZ (-). Maksud tanda negatif menunjukkan arah gaya dari atas kebawah. Input beban mati tambahan pada kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Beban Mati Tambahan (SDL) yang bekerja pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar. 4 Beban Mati Tambahan (SDL) yang bekerja pada struktur kuda-kuda
2. Beban Hidup Berat Pekerja disetiap joint Berat air hujan = 40 0,8 40 0,8(17) Beban Hidup Total = 100 kg
= 26,4 kg = 126,4 kg
Beban Hidup (Live Load) yang bekerja pada struktur kuda-kuda dimodelkan sebagai beban titik yang terpusat pada tiap joint. Input beban dilakukan dengan cara Assign Joint Loads Force Live, dengan arah FZ (-). Maksud tanda negatif menunjukkan arah gaya dari atas kebawah. Input beban mati tambahan pada kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Beban Hidup (Live Load) yang bekerja pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
3. Beban Angin Berdasarkan PPPRUG 1987, koefisien angin untuk gedung tertutup adalah sebagai berikut :
Modul Pelatihan SAP 2000 5
= 25 kg/m = 17
Koefisien angin tekan = 0,02 - 0,4 = 0,02(17) 0,4 = 0,06 Koefisien angin hisap = -0,4
a. Angin Tekan
(QT)
Beban angin vertikal (VT) = QT * cos = 11,25 * cos 17 = 10,76 kg Beban angin horisontal (HT) = QT * sin = 11,25 * sin 17 = 3,29 kg
b. Angin Hisap
(QH)
Beban angin vertikal (VT) = QT * cos = 75 * cos 17 = 71,72 kg Beban angin horisontal (HT) = QT * sin = 75 * sin 17 = 21,93 kg
Input beban angin (dari arah kanan) pada struktur kuda-kuda dilakukan dengan cara Assign Joint Loads Force, dengan arah beban sumbu X dan Z seperti pada gambar berikut.
a.
Angin Tekan
b. Angin Hisap
Beban angin (Wind Load) dari arah kanan pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar. 8 Beban Angin (Wind Load) dari arah kanan pada struktur kuda-kuda
Input beban angin (dari arah kiri) pada struktur kuda-kuda dilakukan dengan cara Assign Joint Loads Force, dengan arah beban sumbu X dan Z seperti pada gambar berikut.
Modul Pelatihan SAP 2000 7
a.
Angin Tekan
b. Angin Hisap
Beban angin (Wind Load) dari arah kiri pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar. 10 Beban Angin (Wind Load) dari arah kiri pada struktur kuda-kuda
Setelah semua beban dimasukkan, struktur kuda-kuda harus di Release karena tiap joint kuda-kuda adalah sambungan, maka diasumsikan ada sendi pada tiap joint dengan cara Assign Frame Release Moment 33.
Gambar. 11 Assign Frame Release, untuk Mengasumsikan Sendi pada Tiap Joint
F. Analisis Struktur
Acuan perencanaan yang akan digunakan pada analisis dengan SAP adalah AISC-LRFD 99. Untuk menentukan acuan perencanaan pada SAP dilakukan dengan cara Design Steel Frame Design View/ Revise Preferences. Kemuadian pilih AISC-LRFD 99.
Memilih kombinasi pembebanan yang bekerja pada struktur dengan cara Define Steel Frame Design Select Design Combos, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ;
10
Karena struktur dianalisis secara 2 dimensi, maka pilih analysis options dengan sumbu XZ plane.
11
Untuk mengetahui dan melihat kemampuan struktur dalam menerima beban dapat dilakukan dengan cara Design Steel Frame Design Start / check of structures.
Sedangkan untuk mengetahui nilai rasio kapasitas (perbandingan tegangan yang terjadi dengan tegangan yang direncanakan) dapat diketahui dengan cara Design Steel Frame Design Display Design Info PM Ratio Colour and Values.
12
Untuk menampilkan gaya yang bekerja (gaya tekan dan gaya tarik) pada struktur dapat dilakukan dengan cara Display Show Table Analysis Result Elemenet Output Frame Output Element Forces.
G. Kontrol Hitungan
Dari outout SAP diperoleh : Gaya tarik maksimum Gaya tekan maksimum = 81671,78 N = 85402,23 N
Profil baja yang dianalisis adalah 2L 50.50.5 dengan spesifikasi sebagai berikut :
Mutu Baja yang digunakan adalah BJ 37 Tegangan leleh minimum (fy) Tegangan putus minimum (fu) Modulus Elastisitas (Es) Luas Penampang (A) Tinggi penampang Tebal Lebar penampang Tebal pelat simpul = 240 = 370 = 200000 = 960 = 50 =5 = 105 =5 MPa MPa MPa mm2 mm mm mm mm
1. Analisis Batang Tarik a. Cek kekuatan Batang Tarik (strength) Tegangan tarik yang terjadi,
= 85,07 N/mm
= 0,394 < 1 OK,,, Syarat, < r 85,07 N/mm < 216 N/mm OK
14
b. Cek kekakuan Batang Tarik (stiffeness) Momen Inersia penampang, I = 110000 mm4 Jari-jari girasi, i= = Panjang batang, = 15,14 mm Lk = 1200 mm
2. Analisis Batang Tekan a. Cek kekuatan Batang Tekan (strength) Panjang batang, L = 1254,83 mm
Faktor panjang efektif, k = 1 (ujung batang dimodelkan sendi) Panjang tekuk batang, Lk = k * L = 1 * 1254,83 = 1254,83 mm Jari-jari girasi, i= = = 15,14 mm
c =
=
-
= 0,91
= 1,44
15
Tegangan tekan rencana, r = = 0,85 * = 141,67 N/mm2 = <1 = = 0,63 < 1 OK Syarat, < r 88,96 < 141,67 OK
c. Cek Kekakuan Batang Tekan (Stiffenes) Panjang Batang, Lk = 1254,83 mm Jari-jari girasi, i= = = 15,14 mm
kelangsingan batang, = = = 79
16
3. Cek Lendutan Maksimum yang terjadi Lendutan yang terjadi akibat beban mati dan beban hidup dapat diketahui langsung dari SAP dengan cara. Display Show Deformed Shapes seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Kontrol lendutan : Lendutan yang terjadi < 15,30 mm 15,30 mm Lendutan yang diijinkan 40 mm OK
H. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa struktur kuda-kuda aman dan mampu menerima kombinasi beban-beban yang direncanakan, meliputi : beban mati, beban hidup, dan beban angin.
17