You are on page 1of 3

Batas Kedaulatan FIFA oleh Eka An Aqimuddin*

Kisruh dunia persepakbolaan nasional akhirnya sampai juga ke tangan Fdration Internationale de Football Association (FIFA). ebagai induk organisasi internasional di bidang sepak bola! FIFA memang memiliki kuasa untuk menengahi masalah yang sedang dialami salah satu anggotanya! "ersatuan epakbola eluruh Indonesia (" I).

ilang sengkarut yang terjadi dalam " I dan sepak bola nasional bermula atas keke#e$aan masyarakat terhadap kepengurusan " I! diketuai oleh %urdin &alid! yang dianggap gagal memberikan prestasi. " I semakin tersudutkan saat pen#alonan 'eorge (oisutta dan Ari)in "anigoro sebagai kandidat ketua " I digagalkan oleh komite pemilihan karena dianggap tidak memenuhi syarat. Karena dianggap penuh rekayasa! maka atas desakan publik serta arahan dari Andi *allarangeng! selaku menteri pemuda dan olah raga! komite banding akhirnya menganulir putusan komite pemilihan.

"ada titik itulah " I menganggap bah$a pemerintah telah melakukan inter+ensi terhadap kongres " I. Argumen " I didasarkan atas "asal ,- ayat , (g) jo. "asal ,. ayat , tatuta FIFA! yang mengatur bah$a dalam melaksanakan kegiatanya harus independen dan tidak diinter+ensi oleh pihak ketiga. Inter+ensi dalam tatuta FIFA tidak dijelaskan se#ara rin#i! namun dalam praktek! inter+ensi dapat diartikan sebagai #ampur tangan pemerintah terhadap kegiatan sepak bola. "residen FIFA! epp Blater! pernah menyatakan bah$a pemerintah tidak boleh men#ampuri urusan sepak bola anggotanya. etiap kegiatan sepak bola harus tunduk pada tatuta FIFA.

"emerintah sendiri berargumen bah$a apa yang dilakukan hanya menjalankan perintah "asal ,/! 00 %o.-1/223 tentang istem Keolahragaan %asional! yang mengatur bah$a pemerintah mempunyai ke$enangan untuk mengatur! membina! mengembangkan! melaksanakan dan menga$asi penyelenggaraan keolahragaan se#ara nasional. 4leh karena ada yang tidak patut dalam persepakbolaan nasional dan " I! maka pemerintah sesuai 00 berhak untuk membina serta menga$asi dan karenanya bukan bentuk inter+ensi.

Lex Sportiva

"erbedaan makna inter+ensi antara " I dengan pemerintah dapat dibedah melalui ka#a mata hukum olah raga internasional atau 5e6 porti+a. 5e6 porti+a adalah seperangkat hukum!

prinsip! lembaga dan proses untuk melaksanakan kegiatan olah raga. (%a)7iger 8/229) 5ahirnya 5e6 porti+a ini bermula dari kebiasaan:kebiasaan masyarakat internasional yang kemudian dikodi)ikasi oleh sebuah organisasi keolahragaan. *aka! dalam dunia sepak bola! 5e6 porti+a dapat dilihat dari aturan:aturan yang dibuat oleh FIFA.

FIFA adalah sebuah organisasi yang menaungi urusan sepak bola se#ara global. "endiri a$alnya merupakan asosiasi:asosiasi sepak bola dari beberapa negara Eropa. *eski dibentuk berdasarkan hukum nasional $iss! FIFA tetap memiliki dimensi internasional meski anggotanya bukan negara. Karena memiliki si)at internasional! tidak salah jika FIFA dapat dikategorikan sebagai organisasi internasional.

;alam hukum organisasi internasional setiap organisasi memiliki kedaulatan mutlak sebagai subjek hukum. Akan tetapi! kedaulatan ini terbatas dalam lingkungannya sendiri. aat berhadapan dengan subjek hukum di luar lingkungan mereka maka kedaulatan tersebut menjadi relati). <ika demikian! ketika FIFA atau anggotanya berhubungan dengan subjek hukum di luar mereka maka terdapat aturan lain yang berlaku.

5ogika hukum di atas dapat digunakan untuk memba#a perbedaan ta)sir inter+ensi antara " I dengan pemerintah. ebagai anggota FIFA! " I jelas harus mengikuti aturan yang ditentukan dalam statuta ih$al larangan inter+ensi pihak ketiga. %amun! karena " I juga berada dan berhubungan dengan Indonesia maka aturan hukum yang ada di Indonesia juga harus dipatuhi.

'agasan tersebut sendiri diadopsi dalam tandar Kesepakatan Kerjasama ( tandard =ooperation Agreement1 =A) FIFA! yaitu aturan yang mengatur hubungan antara FIFA! " I (asosiasi) dengan pemerintah. ;alam "asal 9 ayat ,! =A! disebutkan bah$a asosiasi dibentuk se#ara independen dan demokratis yang disesuaikan dengan hukum nasional! hukum FIFA dan hukum kon)ederasi. ;engan demikian! pembinaan dan penga$asan yang dilakukan oleh Andi *allarangeng atas dasar 00 %o.-1/223 tentang istem Keolahragaan %asional tidak dapat dianggap sebagai inter+ensi.

Solusi

"erihal debat ta)sir inter+ensi antara " I dengan pemerintah jangan dianggap remeh sebab resiko yang dapat diterima #ukup besar! yakni larangan mengikuti kompetisi sepak bola internasional di ba$ah otoritas FIFA. <ika hal itu terjadi maka yang dirugikan adalah masyarakat luas yang sangat men#intai sepak bola.

Ada beberapa kasus di mana FIFA akhirnya membekukan sepak bola suatu negara karena dianggap pemerintah menginter+ensi kegiatan sepak bola. Brunei ;arussalam #ontohnya. "ada tahun /22>! negara tersebut dilarang berpartisipasi dalam kegiatan sepak bola karena pemerintahnya menginter+ensi asosiasi dengan membuat asosiasi tandingan.

%amun! ada juga kasus yang berbeda! bah$a tidak selamanya inter+ensi pemerintah dapat diganjar hukuman oleh FIFA. 0ni Eropa #ontohnya. "ada kasus Bosman tahun ,>>3 tentang trans)er pemain! Bosman mengadukan kasusnya kepada "engadilan Eropa karena dianggap ketentuan trans)er dalam 0EFA (Kon)ederasi epak Bola Eropa) dan FIFA melanggar hak asasinya. "engadilan Eropa akhirnya memenangkan Bosman dan memerintahkan 0EFA untuk mematuhinya. A$alnya! 0EFA protes karena dianggap 0ni Eropa melakukan inter+ensi! tapi pada akhirnya mereka berhasil melakukan mediasi! dengan FIFA sebagai mediator. Ketentuan trans)er pemain di Eropa dan bahkan dunia akhirnya berubah! dan sepak bola di Eropa tidak dibekukan.

(entu saja kisruh yang terjadi antara " I dan pemerintah dapat diselesaikan dengan #ara yang elegan! seperti dalam kasus 0ni Eropa. ;engan demikian! mediasi adalah jalan yang harus ditempuh sesuai dengan ketentuan "asal -> =A FIFA. "ada tahap ini! masing:masing pihak diharapkan untuk mendahulukan kepentingan publik dibandingkan arogansi pribadi. "ublik sudah jenuh melihat kon)lik dan ingin segera menyaksikan kualitas sepak bola nasional yang membanggakan.

**ahasis$a "as#asarjana &ukum Internasional! 0ni+ersitas "adjajaran1 bla$ger di 8 http811senandikahukum.$ordpress.#om1

You might also like