You are on page 1of 80

Kode: KKN-PPM UGM - 13

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Sub Unit) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN: 2011
SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : : : : : SELILING 44 ALIAN KEBUMEN JAWA TENGAH

Disusun oleh: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Mahasiswa Teger Ivo Bangun Syarif Hidayat Gagah Aji Prambudi Fransiska Vena Agustiningrum Prima Yustitia Lukitasari Banu Prasetyo Arysthina Arysanto No. Mahasiswa 08/267208/SP/22809 08/268255/TK/33944 08/268292/EK/17117 08/268456/EK/17166 08/268475/EK/17172 08/268568/FI/3450 08/270489/TP/09322

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

HALAMAN PENGESAHAN Dengan telah selesainya rencana kegiatan KKN-PPM UGM yang kami kerjakan, maka kami: NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. NAMA MAHASISWA Arysthina Arysanto Banu Prasetyo Fransiska Vena Agustiningrum Gagah Aji Prambudi Prima Yustitia Lukitasari Syarif Hidayat Teger Ivo Bangun NO MAHASISWA 08/270489/TP/09322 08/268568/FI/3450 08/268456/EK/17166 08/268292/EK/17117 08/268475/EK/17172 08/268255/TK/33944 08/267208/SP/22809 TANDA TANGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN-PPM UGM.

Seliling, 24 Agustus 2011 Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

Muh. Anas Kepala Dusun

Drs. Agastya, MBA Dosen Pembimbing Lapangan

Mengetahui/Menyetujui

Sumadi, S.Sos Kepala Kecamatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan ridho-Nya sehingga usaha pembuatan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Kepada seluruh tim penyusun Laporan Pelaksanaan Kegiatan diucapkan terima kasih. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) adalah laporan yang disusun oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM). Laporan Pelaksanaan Kegiatan Individu disusun oleh setiap mahasiswa setelah menyelesaikan program yang telah selesai dilaksanakan di lokasi KKN-PPM. Sedangkan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Subunit disusun mahasiswa dalam lingkup subunit. Dalam KKN-PPM UGM yang berlokasi di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, yang berjudul Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran dan Pemasyarakatan Batik Kebumen dibagi menjadi tiga subunit, yaitu Seliling, Tanuraksan, dan Jemur. Di Subunit Seliling, pengrajin batik tulis terdapat di pedukuhan Pegandulan dan Beji sehingga untuk program utama, yang kaitannya dengan masalah batik, dari subunit Seliling lebih berpusat di kedua pedukuhan tersebut. Untuk subunit Seliling, berikut ini adalah Laporan Rencana Kegiatan yang telah kami susun. Harapan kami, semoga LPK subunit Seliling ini dapat berguna bagi peningkatan kualitas program KKN-PPM UGM dan kesejahteraan masyarakat bersama. Amin

Agustus 2011

Penyusun

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ 1 HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................. 2 KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 3 DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 4 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN INDIVIDU ARYSTHINA ARYSANT0..................................................................................... 5 BANU PRASETYO ........................................................................................... 14 FRANSISKA VENA AGUSTININGRUM........................................................... 24 GAGAH AJI PAMBUDI........................................................................................ 38 PRIMA YUSTITIA LUKITASARI......................................................................... 49 SYARIF HIDAYAT..................................................................................... 59 TEGER IVO BANGUN............................................................................................ 70

KODE : KKN PPM UGM 16

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN: 2011

SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROPINSI

: SELILING : 44 : ALIAN : KEBUMEN : JAWA TENGAH

Disusun oleh : Nama Mahasiswa Nomor Mahasiswa : Arysthina Arysanto : 08/270489/TP/09322

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
5

I.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Tema kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang diangkat oleh tim kami adalah Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik Kebumen. Dalam pelaksanaannya, unit 44 ini dibagi menjadi tiga tim kecil yang ditempatkan di tiga dukuh di tiga kecamatan yang berbeda, yaitu sebagai berikut: No 1 2 3 Dukuh Lengkong Tanuraksan Pegandulan Jemur Gemeksekti Seliling Desa Kecamatan Pejagoan Kebumen Alian

Dalam unit ini, saya berada di Dukuh Pegandulan. Pegandulan dipilih menjadi salah satu lokasi karena di dukuh ini tinggal beberapa pengrajin batik dan sangat berpotensi untuk dikembangkan karena batik hasil karya pengrajin di Pegandulan memiliki kualitas yang baik dibandingkan dengan daerah lainnya di Kebumen. Cakupan subunit kami pada dasarnya tidak hanya di dukuh Pegandulan, tetapi juga di dukuh Beji. Sebab dukuh ini juga menjadi domisili para pengrajin batik. Sehingga, dalam pelaksanaan program tema, pesertanya merupakan pengrajin dari Pegandulan dan Beji. Selama melaksanakan KKN ini saya melaksanakan lima program yang sesuai dengan bidang yang saya tekuni. Tiga dari lima program yang saya jalankan merupakan program yang menunjang tema besar diatas, dan dua diantaranya merupakan program pendukung yang saya sesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat. Kelima program tersebut adalah : 1. Demo dan Penyuluhan Penggunaan Pewarna Alami Batik di tingkat Sub Unit 2. Penyuluhan Pengelolaan Limbah Batik di tingkat Sub Unit 3. Pembentukan Link dengan Butik Batik di tingkat Unit 4. Penyuluhan akan Pentingnya Kecukupan Gizi pada Balita di tingkat Sub Unit
6

5.

Program Peningkatan Ketrampilan Ibu Ibu Rumah Tangga di tingkat Sub Unit Secara umum pelaksanaan kelima program tidak memenuhi kendala. Namun,

sangat perlu nantinya ada program-program pengembangan yang lebih lanjut, sehingga dalam jangka panjang mampu memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat di Desa Seliling ini.

1. Demo dan Penyuluhan Penggunaan Pewarna Alami Batik

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 01.1.1.55 : Program Pokok Tema : Mono Disipliner (MD) : A-04 : Aula Dinas Pendidikan dan Olahraga Kebumen

Demo dan penyuluhan penggunaan pewarna alami batik ini diadakan karena melihat potensi yang cukup besar dari para perajin batik di Kabupaten Kebumen khususnya desa Seliling, Jemur, dan Tanuraksan akan tetapi kurang diimbangi dengan pengetahuan yang cukup luas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya para perajin batik dalam pengembangan penggunaan pewarna alami pada batik sehingga dapat dihasilkan kain batik yang berkualitas. Demo dan penyuluhan penggunaan pewarna alami batik ini diadakan pada tanggal 15 Agustus 2011 dan bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Kebumen. Kegiatan ini dihadiri sekitar 50 perajin batik. Acara ini mengundang pembicara dari Balai Besar Kerajinan dan Batik, yaitu Bapak Syamsudin. Dalam acara penyuluhan ini pembicara memberikan materi tentang pewarna alami batik, cara mengekstrak pewarna alami, sumber sumber pewarna alami, dan metode pewarnaan batik menggunakan pewarna alami agar dapat dihasilkan warna yang optimal. Dalam acara ini juga dilakukan demo pewarnaan batik menggunakan pewarna alami dengan tiga macam metode fiksasi. Setelah selesai kemudian diadakan sesi tanya jawab. Para perajin batik selaku undangan sangat partisipatif dengan memberikan pertanyaan kepada pembicara terkait dengan pewarna alami batik. Selain itu para undangan antusias saat dilakukan demo pewarnaan kain dengan pewarna alami. Hal ini dapat dilihat saat dilakukan demo, para undangan turut serta secara aktif dalam kegiatan tersebut.
7

Secara umum pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar karena antusiasme para perajin batik dalam menyambut penggunaan pewarna alami ini.

2. Demo Pengelolaan Limbah Batik No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 01.1.1.55 : Program Pokok Tema : Mono Disipliner (MD) : A-03 : Aula Dinas Pendidikan dan Olahraga Kebumen

Program demo pengelolaan limbah batik ini dilakukan di Aula Dinas Pendidikan dan Olahraga Kebumen. Program pengelolaan limbah ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Kebumen khusunya para pengrajin batik dalam keturutsertaannya menjaga kelestarian lingkungan. Oleh karena selama ini mayoritas pengrajin batik membuang limbah batik langsung ke lingkungan, maka kami berinisiatif untuk memberikan penyuluhan cara mengelola limbah batik secara sederhana dengan harapan para pengrajin dapat mengelola limbah batik yang dihasilkan sebelum dibuang ke lingkungan. Program ini dilaksanakan pada Senin tanggal 15 Agustus 2011. Pada penyuluhan ini pertama tama para pengrajin diberikan definisi limbah menurut UU lingkungan kemudian dampaknya terhadap lingkungan jika dibuang tanpa pengolahan dan diakhiri dengan pemberian solusi berupa metode sederhana pengelolaan limbah batik. Para pengrajin cukup antusias dengan adanya penyuluhan ini ditandai dengan munculnya beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang diberikan dan minat untuk mempraktekkannya langsung dalam sistem produksinya. Hal ini berarti sudah mulai muncul kesadaran dari para pengrajn akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

3. Pembentukan Link dengan Butik Batik

No. Sektor Jenis Program Sifat Program

: 05.4.9.99 : Program Pokok Tema : Inter Disipliner (ID)


8

Kode Program Lokasi

: SH-09 : Malioboro, Yogyakarta

Pembentukan link dengan butik batik ini dilakukan dengan tujuan menambah jumlah alternatif konsumen dari para pengrajin batik. Pembentukan link ini dilakukan di Malioboro Yogyakarta yaitu salah satu pusat perbelanjaan batik di Yogyakarta. Selain itu, pembentukan link di Malioboro Yogyakarta ini juga bertujuan memperkenalkan batik Kebumen yang kurang dikenal masyarakat pada umumnya. Oleh karena Malioboro Yogyakarta juga merupakan salah satu objek wisata, baik wisatawan dalam maupun luar negeri, sehingga dapat menjadi kelebihan dari dibentuknya link ini. Pembentukan link ini dilakukan pertama dengan melakukan survey butik butik batik yang ada di Malioboro Yogyakarta kemudian dilakukan negosiasi dalam pembentukan link dengan pengrajin di Kebumen. Akan tetapi pembentukan link ini mengalami kendala, yaitu sebagian besar butik batik yang ada hanya menerima batik dalam bentuk pakaian bukan kain sedangkan para pengrajin batik menjual batik dalam bentuk kain sehingga tidak terlalu banyak link yang dapat dibentuk.

4. Penyuluhan akan Pentingnya Kecukupan Gizi pada Balita

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 13.1.1.58 : Program Pokok Non Tema : Mono Disipliner (MD) : KK-01 : Posyandu Kuncup Mekar Dusun Pegandulan

Kegiatan penyuluhan akan pentingnya kecukupan gizi Balita ini dilakukan sebanyak satu kali di tingkat sub unit. Kegiatan ini dilakukan di Posyandu Kuncup Mekar Dusun Pegandulan dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para ibu khususnya ibu muda yamg ada di dusun Pegandulan akan pentingnya kecukupan gizi pada usia dini. Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 20 Juli 2011 dengan memberi pengarahan kepada para ibu dalam meningkatkan kualitas gizi Balita. Pengarahan ini dibarengi dengan pembagian pudding susu gratis dengan tujuan menrik para ibu untuk datang selain pembagian pudding gratis ini digunakan sebagai contoh makanan yang bergizi bagi Balita.
9

Mayoritas Balita di dusun Pegandulan secara fisik sudah baik akan tetapi perkembangan kecerdasannya kurang oleh karena kurangnya perhatian para ibu terhadap kualitas gizi Balita. Para ibu merasa sangat terbantu dengan adanya pengarahan ini karena mereka menjadi sadar akan pentingnya kecukupan gizi Balita dalam tumbuh kembang anak. Kegiatan ini terkendala karena tingkat ekonomi masyarakat setempat yang masih minim sehingga guna mencukupi gizi Balita masih kurang memadai.

. 5. Program Peningkatan Ketrampilan Ibu Ibu Rumah Tangga No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 13.3.1.01 : Program Pokok Non Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-25 : Balai Desa Seliling

Program peningkatan keterampilan ibu ibu rumah tangga ini dilakukan pada tanggal 25 Juli 2011. Kegiatan ini dilakukan di Balai Desa Seliling dengan peserta para ibu PKK Desa Seliling. Kegiatan ini bertujuan menambah keterampilan ibu ibu rumah tangga dalam bidang pengolahan pangan dengan harapan adanya peningkatan keterampilan ini dapat menjadi salah satu alternatif para ibu dalam melakukan pekerjaan sambilan dalam bidang pengolahan pangan. Program ini dilakukan dengan memberikan demo cara pembuatan bakpao. Oleh karena kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan rapat ibu ibu PKK Desa Seliling, program ini diawali dengan rapat para ibu kemudian pengocokan arisan dan diakhiri dengan demo cara pembuatan bakpao. Program ini disambut dengan baik oelh para ibu PKK. Hal ini ditandai dengan antusiasme para ibu dalam menanggapi demo praktek yang dilakukan disertai dengan beberapa pertanyaan sekitar pembuatan bakpao. Selain itu, para ibu PKK ini juga turut membantu dalam proses pembuatan bakpao. Secara umum program ini berhasil dengan baik. Dengan harapan selanjutnya dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut oleh para ibu PKK dan dapat menghasilkan sesuatu yang berguna baik warga desa Seliling.

10

II.

KESIMPULAN Selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa Seliling, Kecamatan Alian, Kabupaten

Kebumen, keseluruhan program berjalan dengan lancar. Beberapa kendala yang timbul selama pelaksanaan kegiatan dapat diatasi dengan baik sehingga tidak mengganggu kegiatan program. Keberhasilan ini juga berkat dukungan dan partisipasi masyarakat sehingga terjalin kerjasama yang baik dengan mahasiswa KKN. Kerjasama dengan pemerintah desa juga menjadi faktor penting kelancaran program. Kegiatan KKN ini semoga mampu memberikan motivasi masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri, berperan aktif dalam pembangunan desa demi kemajuan bersama. KKN ini juga nantinya mampu memberikan motivasi bagi masyarakat untuk selalu membangun kesadaran membangun desa. Program-program yang dijalankan juga nantinya mampu diteruskan oleh masyarakat agar tercipta keseninambungan dan akan lebih terasa manfaatnya.

III.

SARAN Berdasarkan pengalaman yang didapat selama operasional KKN, maka dapat

diberikan saran untuk menunjang keberhasilan program KKN selanjutnya yaitu : Pentingnya kerjasama dengan pemerintahan setempat, minimal sampai tingkat kecamatan. Kerjasama yang baik dengan pemerintahan setempat akan sangat membantu sekali dalam pengaturan jadwal pelaksanaan program Jalin sosialisasi dengan masyarakat sekitar, karena dengan kita mengenal kondisi masyarakat maka program yang dijalankan akan tepat sasaran Untuk pihak LPPM sebaiknya pada waktu pembekalan lebih diintensifkan lagi tentang penjelasan teknis KKN, supaya saat pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar.

11

IV.

LAMPIRAN 1. Demo dan Penyuluhan Penggunaan Pewarna Alami Batik

2. Demo Pengelolaan Limbah Batik

3. Pembentukan Link dengan Butik Batik

12

4. Penyuluhan akan Pentingnya Kecukupan Gizi pada Balita

5. Program Peningkatan Ketrampilan Ibu Ibu Rumah Tangga

13

KODE : KKN PPM UGM 16

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN: 2011

SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROPINSI

: SELILING : 44 : ALIAN : KEBUMEN : JAWA TENGAH

Disusun oleh : Nama Mahasiswa Nomor Mahasiswa : Banu Prasetyo : 08/268568/FI/03450

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
14

II.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Batik

tulis salah satu potensi yang dimiliki Kabupaten Kebumen selain genteng, lanthing, maupun kerajinan anyaman. Di tahun 1960 hingga 1980an batik tulis menjadi komoditas andalan Kebumen. Keadaan itu berubah pada akhir tahun 1980an hingga sekarang. Pegembangan Batik Tulis Kebumen dipilih sebagai tema besar KKN UGM Unit 44. Judul tema tersebut adalah Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik Kebumen. Tujuan pemilihan tema ini adalah untuk mengembangkan batik Kebumen, khususnya batik tulis. Beberapa kendala pengembangan batik diantaranya inefisiensi produksi, pemasaran yang belum terintegrasi, limbah pewarna yang belum diolah dengan baik, kurangnya pemahaman akan potensi pewarnaan secara alami, tidak adanya pengetahuan akan hak cipta, kurangnya pengetahuan generasi muda terhadap potensi batik Kebumen.
Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut, Mahasiswa KKN diterjunkan di tiga desa yang aktif memproduksi batik, yakni Desa Seliling, Jemur, dan Gemeksekti. Pembagian ini bertujuan untuk mempermudah penyelesaian masalah terkait batik tulis. Selama pelaksanaan KKN saya melaksanakan tujuh program, empat di antaranya merupakan penjabaran dari tema di atas, sementara tiga program merupakan program pendukung sesuai kebutuhan masyarakat di Desa Seliling.

1. Promosi Via Media Cetak 2. Demo Praktek Membatik di SMK 1 Kebumen 3. Penyuluhan Urgensi Batik Pada Remaja 4. Pendekatan Kelompok Pengrajin Batik untuk Bergabung Pada Koperasi 5. Pembangunan Lapangan Voli dan Kegiatan Olaharaga Rutin Voli 6. Kerja Bakti Merenovasi Masjid 7. Pembinaan Organisasi Pemuda Pada umumnya semua program dapat berjalan dengan baik. Hal ini tidak lepas dari kerjasama yang dijalin antara warga dan mahasiswa KKN. Program yang telah dijalankan, diharapkan dapat menjadi program lanjutan agar dapat diteruskan mahasiswa KKN selanjutya.

15

1. Promosi Via Media Cetak

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 05.4.2.03 : Program Pokok Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-01 : Kebumen (Seliling)

Program promosi via media cetak ini bertujuan mengenalkan Batik Kebumen. Cara yang ditempuh dengan menyusun berita mengenai batik Kebumen dan memasukkan konten berita tersebut pada harian Suara Merdeka, yang dimuat pada tanggal 3 Agustus 2011 di halaman Suara Kedu dengan judul KKN UGM Menyelenggarakan Pameran Batik. Program ini direncanakan selama empat hari, yakni pada tanggal 30 Juli 2 Agustus 2011. Rincian kegiatannya berupa pengumpulan data pembatik, peliputan acara Expo Batik Kebumen, dan yang terakhir penyusunan berita yang akan dimuat. Konten berita berisi informasi terhadap Batik Kebumen dengan potensi ekonomi yang menjanjikan. Sayangnya, kurangnya perhatian dari pemerintah dan warga Kebumen sendiri menjadi kedala yang amat serius. Kendala lainnya berupa kurangnya generasi muda yang berminat terhadap kerajianan membatik. Diangkatnya beberapa kendala dalam usaha pemajuan Batik Kebumen bukan bermaksud memberikan citra buruk pada Kebumen. Hal tersebut dimaksudkan untuk menggugah perhatian pemerintah dan warga setempat agar memperhatikan potensi lokal yang mulai dilupakan. Dengan diangkatnya potensi batik Kebumen menjadi salah berita dalam harian Suara Merdeka, diharapkan batik Kebumen dapat dikenal, setidaknya dalam masyarakat Jawa Tengah. Dan diharapkan dengan program ini dapat menjadi momentum kebangkitan Batik Kebumen.

2. Demo Praktek Membatik Di SMK 1 Kebumen

No. Sektor Jenis Program Sifat Program

: 11.3.9.55 : Program Pokok Tema : Mono Disipliner (MD)


16

Kode Program Lokasi

: SH-32 : SMK 1 Kebumen

Program Demo Praktek Membatik dilakukan di SMK 1 Kebumen. Tujuan program tersebut untuk menjaga kelestarian Batik Tulis Kebumen. Dengan memberikan praktik langsung membatik pada pemudi SMK 1 Kebumen diharapkan muncul generasi penerus untuk mengembangkan Batik Kebumen. Acara ini berlangsung pada tanggal 3 Agustus 2011. Dibuka dengan presentasi mengenai potensi Batik Tulis Kebumen kemudian diteruskan dengan demo praktik membatik secara langsung. Demo ini bekerjasama dengan pembatik asli Seliling, bernama Teguh. Para siswi SMK 1 sejumlah 70 orang dari jurusan marketing. Mereka menilai acara semacam ini sangat menarik karena belum pernah diadakan sebelumnya. Selain siswa, para guru juga turut serta dalam kegiatan membatik ini. Praktek membatik dilakukan di atas kain kecil berukuran 10x10 cm. Kain tersebut berjumlah 20 buah dan sudah diberi pola oleh Tim KKN. Kemudian praktik membatik dilakukan oleh para siswi SMK 1. Meski kain yang disediakan tidak mampu mecukupi jumlah peserta, namun para peserta tetap antusias mengikuti kegiatan ini. Di akhir kegiatan, peserta diperkenankan membawa pulang kain hasil membatik tersebut. Setelah acara usai Tim KKN kemudian berpamitan dan terlibat diskusi kecil dengan para guru. Inti pembicaraan tersebut merupakan rangkuman kegiatan demo membatik. Dari Tim KKN sendiri secara khusus meminta para Guru SMK 1 agar tetap melestarikan Batik Kebumen melalui beberapa pelajaran, termasuk Muatan Lokal (MULOK) atau pelajaran lain.

3. Penyuluhan Urgensi Batik Pada Remaja

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 13.3.9.56 : Program Pokok Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-26 : Balai Desa

Program ini diganti karena ditemuinya kendala pada pengumpulan anak-anak remaja Pegandulan. Program penggantinya adalah Demo Praktik Membatik

17

4. Pendekatan Kelompok Pengrajin Batik untuk Bergabung Pada Koperasi yang Akan Dibentuk

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 05.4.9.99 : Program Pokok Tema : Intedisipliner (ID) : SH-10 : Rumah-Rumah Pengrajin Batik

Program pendekatan kelompok pengrajin batik untuk bergabung pada koperasi yang akan dibentuk bertujuan memberikan sosialisasi terhadap keuntungan berkoperasi. Tujuan lain adalah mempersatukan para pengrajin Batik Kebumen agar dapat terintegrasi satu sama lain. Hal tersebut dimaksudkan agar pengembangan Batik Kebumen dapat berkembang bersama. Seperti pada survey sebelumnya, tim KKN menemukan beberapa masalah terkait kurangnya integrasi antarpengrajin batik. Untuk itu, diadakan pendekatan ke beberapa pengrajin di Desa Seliling dan Beiji. Pendekatan itu dilakukan secara door to door. Cara tersebut dipilih karena sangat sulit mengumpulkan para pengrajin di satu tempat. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 5 - 14 Agustus. Beberapa pengrajin antusias dengan program ini. Terjadi diskusi yang menarik antara mahasiswa KKN dengan pengrajin batik. Bahkan banyak ditemui pengrajin batik yang telah sukses menjual hasil batikannya kepada beberapa pejabat dan artis terkenal. Dari kegiatan ini diperoleh hasil diantaranya beberapa pengrajin yang kemudian ikut bergabung dengan beberapa koperasi yang sudah ada. Para pengrajin batik bersedia ikut untuk menambah modal agar dapat mengembangkan usaha.

5. Pembangunan Lapangan Voli dan Kegiatan Olaharaga Rutin Voli

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 15.1.2.04 : Program Pokok Non-Tema : Interdisipliner (ID) : ST-1 : Halaman Depan Rumah Bapak Rosinin

18

Program pembangunan lapangan voli dan kegiatan olahraga rutin voli ini merupakan tindak lanjut dari program pembinaan pada pemuda. Pembangunan lapangan voli berlangsung pada tanggal 10 Juli 2011 bertempat di halaman depan Rumah Bapak Rosinin. Pembuatan lapangan voli tersebut melibatkan para pemuda dan masyarakat yang berjumlah delapan orang. Mahasiswa dan para pemuda bekerja secara gotong royong. Pembangunan berlangsung dari pukul 7.00-11.00 WIB. Adapun alat-alat yang dibutuhkan yakni cangkul, net voli, kapur, parang, dan cetok. Semua pengadaan alat tersebut disediakan oleh warga. Khusus untuk kapur, mahasiswa menyediakan sendiri, namun peralatan yang lain disediakan warga secara swadaya. Pembuatan lapangan voli berlangsung lancar. Seusai pembuatan lapangan voli, warga dan mahasiswa kemudian berencana untuk mengadakan kegiatan olahraga voli yang akan dimulai pukul 15.00 WIB. Pertandingan perdana dirasa cukup sukses. Sekitar 30 warga antusias untuk mengikuti pertandingan voli. Pada hari itu, setidaknya tiga kali pertandingan dapat dilaksanakan. Di hari-hari selanjutya warga tetap menyelanggarakan kegiatan voli secara rutin tiap sorenya. Kegiatan ini diharapkan dapat terus mengembangkan minat para warga untuk menyalurkan hoby di bidang olahraga.

6. Kerja Bakti Merenovasi Masjid No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 15.1.2.11 : Program Pokok Non-Tema : Interdisipliner (ID) : ST-03 : Masjid Baitul Ridwan Dukuh Pegandulan

Program kerja bakti merenovasi Masjid merupakan upaya mahasiswa untuk membantu pembangunan masjid yang belum usai. Kegiatan ini dirasa penting mengingat belum usainya pembangunan padahal bulan Ramadhan segera tiba. Kegiatan renovasi ini dilakukan pada tanggal 9-11 Juli 2011. Kegiatan dapat berlangsung lancar karena adanya kerjasama yang baik antara warga dan mahasiswa KKN. Segala perlengkapan pembangunan disediakan oleh warga secara swadaya. Warga menyamut baik program yang diakukan oleh mahasiswa ini. Dari tahap pengadaan kayu hingga pengecoran mahasiswa KKN ikut andil bagian bersama warga.
19

Pada tahapan selanjutnya yakni mengecat dan sebagainya kegiatan itu dilaksanakan oleh warga. Secara umum kegiatan ini memberikan efek nyata bagi kelangsungan pembangunan masjid. Hasil nyata yang lain adalah tergugahnya kesadaran warga untuk bergotong-royong membangun masjid.

7. Pembinaan Organisasi Pemuda

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 11.4.9.55 : Program Pokok Non Tema : Interdisipliner (ID) : SH-31 : Pondokan Mahasiswa KKN dan Lapangan Voli

Program pembinaan organisasi pemuda ini bertujuan untuk mengembangkang kreativitas para pemuda baik di bidang olahraga. Program ini diselenggarakan pada tanggal 4-6 Juli 2010 di Pondokan Mahasiswa dan rumah warga setempat. Kegiatan ini dihadiri sebanyak 10 orang yang terdiri atas Bapak Carik, Bapak Bayan, tokoh masyarakat, dan para pemuda. Dalam acara ini mahasiswa KKN, masyarakat dan para pemuda berdiskusi untuk merencanakan pengadaan kegiatan bagi para pemuda, khususnya di bidang olahraga. Diskusi berlangsung menarik karena para pemuda dan beberapa tokoh masyarakat aktif memberikan pendapatnya. Akhirnya disepakati untuk membangun lapangan voli untuk kegiatan rutin olahraga warga. Rencananya lapangan tersebut dibangun di halaman depan Bapak Rosinin. Secara umum pelaksanaan pembinaan pemuda ini berjalan dengan lancar karena faktor motivasi dari pemuda dan masyarakat yang ingin menciptakan acara yang sukses. Untuk tindak lanjut dari diskusi ini diadakan juga jadwal olahraga rutin untuk pemuda. Hal itu bertujuan agar pemuda dan warga dapat mengembangakan minatnya di bidang olahraga.

20

II.

KESIMPULAN
Selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa Seliling, Kecamatan Alian, Kabupaten

Kebumen, secara umum berjalan dengan lancar. Semua itu tidak lepas dari peran serta masyarakat setempat dan dukungan pemerintah daerah. Meski ada beberapa kendala, namun semua itu dapat diatasi bersama dengan baik. Pengembangan batik yang menjadi target utama KKN dapat dilaksanakan secara positif. Meski efeknya tidak langsung dirasakan warga, setidaknya telah ada upaya perintisan pengembangan batik. Langkah ini diharapkan menjadi pelopor bagi perkembangan Batik Kebumen.

III.

SARAN
Beberapa saran yang diajukan berdasarkan pengalaman KKN di Desa Seliling: Menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah setempat. Perlunya sosialisasi dengan masyarakat sekitar agar program dapat terlaksana secara tepat guna. Menjalin hubungan sosial yang baik dengan masyarakat agar tercipta suasana kekeluargaan sehingga setiap anggota KKN dapat diterima dengan baik di masayarakat.

Untuk pihak LPPM agar lebih memberikan materi yang lebih teknis pada acara pembekalan.

IV.

LAMPIRAN 1. Promosi Via Media Cetak 2. Demo Praktek Membatik di SMK 1 Kebumen 3. Pendekatan Kelompok Pengrajin Batik untuk Bergabung Pada Koperasi 4. Pembangunan Lapangan Voli dan Kegiatan Olaharaga Rutin Voli 5. Kerja Bakti Merenovasi Masjid 6. Pembinaan Organisasi Pemuda

21

1. Promosi Via Media Cetak

2. Demo Praktek Membatik di SMK N 1 Kebumen

E3.

3. Pendekatan Kelompok Pengrajin Batik untuk Bergabung Pada Koperasi

22

4. Pembangunan Lapangan Voli dan Kegiatan Olaharaga Rutin Voli

5. Kerja Bakti Merenovasi Masjid

6. Pembinaan Organisasi Pemuda

23

KODE : KKN PPM UGM 44

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (INDIVIDU)


KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN: 2010 SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : SELILING : 44 : ALIAN : KEBUMEN : JAWA TENGAH

Disusun oleh :

Nama Mahasiswa : Fransiska Vena Agustiningrum Nomor Mahasiswa: 08/268456/EK/17166

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
24

I.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Kabupaten Kebumen memiliki kerajinan batik dengan ciri khas yang unik. Warnanya

yang dominan klasik dan terlihat lebih elegan dan tingkat kerumitan pola merupakan dua ciri khas yang paling menonjol. Namun sayangnya, tidak banyak yang mengetahui keindahan batik tersebut, bahkan masyarakat di Kabupaten Kebumen sendiri tidak banyak yang mengetahui potensi di daerahnya tersebut. Di samping itu ada tiga permasalahan utama batik Kebumen, yaitu: 1. Kurangnya efektifitas dan efisiensi dalam melakukan produksi batik 2. Perlunya integrasi pemasaran dari ketiga titik sentra produksi batik (Jemur, Tanuraksan, dan Seliling) 3. Perlunya pengenalan adanya batik Kebumen kepada banyak kalangan terutama generasi muda. Oleh karena itu kami memilih Optimalisasi Proses Produksi Integrasi Pemasaran dan Pemasyarakatan Batik Kebumen sebagai tema besar KKN yang dilaksanakan tanggal 4 Juli sampai dengan 25 Agustus 2011 di tiga titik di Kabupaten Kebumen, meliputi Desa Jemur, Desa Tanuraksan, dan Desa Seliling. Ketiga titik tersebut dipilih karena ketiganya merupakan sentra produksi batik di Kabupaten Kebumen. Sedangkan pemilihan Batik Kebumen sebagai sasaran KKN dilatarbelakangi perlunya memasarkan dan menumbuhkan cinta budaya dan karya seni lokal di Kabupaten Kebumen, terutama batik, sebagai salah satu langkah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kebumen. Kami berharap dengan adanya pembinaan, pembelajaran, dan pemberdayaan masyarakat serta adanya pemasyarakatan batik Kebumen melalui KKN PPM ini dapat mengatasi sedikit permasalahan yang dialami batik Kebumen baik dari sisi perajin, pengepul, pemilik modal, maupun instansi lain yang terkait. Selama KKN ini saya menjalankan enam program, tiga program tema dan tiga program nontema, meliputi: 1) Pendekatan Koperasi Batik Sakti Kebumen Untuk Merintis Koperasi Produksi 2) Sosialisasi batik pada siswa SMP 3 Kebumen 3) Penyuluhan tentang pendaftaran hak cipta motif batik 4) Penyuluhan/motivasi kepada siswa SMP/SMA untuk melanjutkan pendidikan ke
25

jenjang yang lebih tinggi 5) Perbaikan saluran pembuangan air limbah 6) Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini Secara umum semua program berjalan dengan baik walaupun ada beberapa program yang tidak dapat berjalan lancar karena terkendala pihak eksternal dan campur tangan banyak kepentingan. Dibutuhkan pula upaya berkesinambungan agar terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan termasyarakatnya batik Kebumen secara nyata. Di bawah ini adalah laporan secara lebih terperinci terkait program-program yang telah dilakukan.

1. Pendekatan Koperasi Batik Sakti Kebumen Untuk Merintis Koperasi Produksi No. Sektor : 05.4.9.99 Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : Program Pokok Tema : Monodisipliner (MD) : SH-13 : Yayasan Batik Sakti Kebumen, Koperasi Batik Kebumen, Koperasi Pundi Mas, Paguyuban Batik Lawet Sakti Kebumen, Rumah masingmasing pengurus paguyuban.

Kondisi perajin batik yang terkotak-kotak berdasarkan daerah atau wilayah seringLatar belakang: perlunya organisasi bagi para perajin batik sebagai sarana untuk melakukan perajin ini kali menjadi kendala terciptanya kesejahteraan masyarakat secara

merata. Terkotak-kotaknya berdampak pada sulitnya mengembangkan batik pada tataran pemasaran. Oleh karena itu kami menciptakan program pendekatan kepada para pemangku kepentingan guna melakukan integrasi para perajin melalui sebuah organisasi berbentuk koperasi/paguyuban. Koperasi yang akan dibentuk adalah koperasi produksi dan simpan pinjam. Namun setelah dilakukan banyak pendekatan di lapangan dengan menggunakan metode wawancara ditemukan fakta-fakta bahwa: 1. Koperasi batik di Kebumen sudah ada bernama Koperasi Batik Sakti Kebumen, namun kondisinya saat ini sudah mati secara operasional namun secara hukum masih ada. Hal ini menjadi kendala kami karena terbentur dengan peraturan bahwa dalam
26

satu kabupaten hanya diperbolehkan membentuk koperasi dengan tipe sejenis. Padahal jika tim KKN harus menghidupkan koperasi tersebut dalam tempo kurang dari dua bulan tentu saja kami sangat kesulitan. Oleh karena itu kami mencoba menerapkan konsep koperasi tersebut pada paguyuban lawet sakti. 2. Kondisi Paguyuban Lawet Sakti juga tidak memungkinkan untuk diterapkan konsep koperasi simpan pinjam sederhana, tidak kompeten untuk diserahi tanggung jawab mengelola website batik Kebumen, dan tidak layak diserahi database perajin, database konsumen, dan database supplier. Kesimpulan ini kami tarik setelah banyak pendekatan dan interview kami lakukan kepada para pengurus dan anggota paguyuban diantaranya Bapak Chamami selaku ketua paguyuban, Bapak Imron selaku bendahara, Bapak Gozali selaku sekretaris, Bapak Sahilan, Ibu Yuni, Ibu Nurjanah, Bapak Akhiran dan Bapak Arif selaku perwakilan anggota paguyuban. Fakta-fakta yang kami temukan dari jajak pendapat yang kami lakukan adalah: a) Para pengurus Paguyuban Lawet Sakti sudah lanjut usia sehingga kurang cekatan dan tidak antusias jika akan dilakukan perbaikan pada organisasi yang sudah ada. b) Terjadi perselisihan di dalam tubuh pengurus paguyuban sehingga sulit untuk dilakukan integrasi. c) Terjadi kasus-kasus yang melibatkan pengurus paguyuban serta oknum pemerintah yang akhirnya berdampak konflik di dalam internal paguyuban. Contohnya kasus order 19.000 lembar kain dari Dinas Kesehatan yang dibawa ke perajin di luar Kabupaten Kebumen. d) Paguyuban hanya digunakan sebagai sarana untuk pengambilan modal atau alat jika ada bantuan saja atau pada saat ada proyek besar dari pemerintah sehingga sifatnya hanya temporal dan pengurus enggan untuk melakukan kegiatan operasi sewajarnya. 3. Pernah terjadi perselisihan antara Koperasi Batik Sakti Kebumen dan Yayasan Batik Sakti Kebumen terkait asset sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan penanam modal kembali. Di samping itu Yayasan Batik Sakti Kebumen tidak memiliki cukup modal untuk diinvestasikan. Keterangan tersebut diperoleh setelah menemui ketua yayasan Batik Sakti Kebumen.

Setelah dilakukan pendekatan kepada banyak pihak dan dilakukan pemaparan terhadap pengurus maka kesepakatan yang terjadi adalah akan dilakukan reorganisasi terlebih
27

dahulu terhadap kepengurusan Paguyuban Lawet Sakti Kebumen yang dilaksanakan pada bulan Oktober baru selanjutnya dilakukan perubahan dan perbaikan system dalam tubuh paguyuban sehingga terjadi kesatuan barulah melangkah lebih lanjut. Sedangkan programprogram lain yang menjadi rantai dengan program integrasi perajin tetap dapat dilaksanakan dengan sasaran yang berubah misalnya warga masyarakat atau pengurus organisasi di masyarakat.

2. Sosialisasi batik pada siswa SMP 3 Kebumen No. Sektor : 11.3.9.55 Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : Program Pokok Tema : Monodisipliner (MD) : SH-17 : Di lima ruang kelas SMP N 3 Kebumen

Program

sosialisasi

ini

dilaksanakan

dengan

tujuan

mengenalkan

dan

memasyarakatkan batik Kebumen kepada masyarakat di Kabupaten Kebumen terutama generasi muda. Di samping itu juga merupakan salah satu upaya promosi batik baik dari sisi produk maupun profesi pembatik. Acara tersebut telah sukses dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2011 pukul 09.0011.00. Penyuluhan tersebut dilakukan dengan metode presentasi terkait batik yang meliputi beberapa aspek yaitu sejarah batik Kebumen, alat dan cara membatik, kendala-kendala yang dihadapi para pembatik di Kebumen saat ini, prospek batik di masa depan, dan model pemasaran batik kontemporer. Acara tersebut dimeriahkan dengan pembagian door prize dalam sesi tanya-jawab. Acara ini menjadi semakin atraktif dan meriah. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang mengacungkan tangan saat sesi tanya-jawab. Selain melakukan pemaparan terkait batik, siswa juga dimotivasi untuk menjadi pelajar yang aktif dan berkarakter, hal ini memberikan stimulus dan nilai tambah di dalam proses penyuluhan dan pembelajaran siswa. Pihak guru dan sekolah juga terlihat antusias dengan adanya penyuluhan tersebut. Dari rencana awal hanya tiga kelas dengan tiap kelas merupakan penggabungan dua kelas (tiap kelas berjumlah 24 orang) berubah menjadi lima kelas besar karena pihak sekolah meminta tambahan untuk dilakukan penyuluhan lagi bagi siswa mereka.

28

Setelah acara penyuluhan dilakukan, demo membatik pun dilakukan guna memberikan gambaran riil bagaimana proses membatik kepada para siswa dan guru di SMP 3 Kebumen. Acara demo membatik dilakukan di halaman SMP 3 Kebumen dengan mengundang Bapak Teguh selaku perwakilan pembatik dari Desa Seliling. Acara tersebut berjalan lancar dan semarak karena banyak siswa yang ingin mencoba membatik bahkan bahkan beberapa siswa sampai berebut kain mori. Berebutnya siswa yang ingin membatik ini menjadi gangguan kecil dalam acara tersebut namun hal ini sekaligus menjadi indikator kesuksesan acara penyuluhan dan demo membatik. Semua siswa membatik sesuai pola yang sudah digambarkan oleh mahasiswa pada kain mori yang dibagikan. Sebagian siswa terlihat membatik dengan jeli mengikuti pola, sebagian lagi ada yang kurang rapi, dan sebagian lagi ada yang menonton saja. Acara demo membatik ini juga menarik perhatian siswa-siswi dari kelas lain. Secara keseluruhan acara berjalan sangat baik dan sukses. Siswa-siswa sangat antusias begitu juga para guru. Penyuluhan ini cukup efektif untuk menimbulkan rasa cinta batik, menarik minat untuk mengembangkan batik sebagai bisnis kerajinan, sekaligus memasarkan batik Kebumen.

3. Penyuluhan tentang pendaftaran hak cipta motif batik No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 17.2.3.55 : Program Pokok Tema : Monodisipliner (MD) : SH-30 : Balai Desa Seliling

Penyuluhan terkait pendaftaran hak cipta motif batik dan merk dagang dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya pengarajin batik untuk mendafatarkan motif hasil karyanya. Penyuluhan tersebut diadakan serentak dengan enam penyuluhan lainnya. Acara tersebut diadakan pada tanggal 18 Agustus 2011 pukul 09.00-12.00 di Balai Desa Seliling. Dari sekitar 50 undangan yang disebarkan, hanya sekitar 30 orang yang hadir. Hal ini karena perajin tersebut lebih cenderung memilih untuk berada di rumah untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, ada pula beberapa perajin yang sedang sakit. Dari perangkat desa sendiri
29

turut hadir, perangkat desa yang hadir antara lain Bapak Anas selaku lurah desa Seliling, Bapak Syaiful selaku carik, dan Bapak Endo selaku Ketua LKMD. Penyuluhan pendaftaran hak cipta dan motif batik ini bekerja sama dengan Bapak Budimanto dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi. Bapak Budimanto menggunakan metode tanya-jawab dan sharing dengan perajin dari pada presentasi. Hal ini ternyata lebih mengena ke masyarakat di bandingkan dengan metode presentasi. Metode sharing dengan perajin ini mampu mengurangi jarak antara fasilitator/penyuluh dengan warga sehingga warga dapat lebih berani untuk bertanya dan bercerita tentang kendala yang sedang dihadapinya kepada fasilitator. Selama pelaksanaan Pak Budi memamparkan prosedur dan teknis mendaftarkan hak cipta, pengalaman beberapa perajin yang sudah mendaftarkan hak ciptanya terkait motif batik atau penciptaan alat, selain itu beliau juga menyisipkan perlunya mengubah kebiasaan membatik dengan kompor minyak menjadi kompor gas. Disampaikan pula rencana anggaran tahun 2012 Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi untuk membantu perajin terkait HaKI sebesar lima puluh juta rupiah sehingga memberi semangat para perajin untuk berkarya dan mendaftarkan motif mereka ke Dirjen HaKI. Bapak Budi rupanya sudah sering melakukan penyuluhan dan berkunjung menyampaikan bantuan kompor dan alat batik bagi perajin sehingga beliau tidak terlihat canggung dengan pembatik Desa Seliling dan dalam penyampaiannya pun tidak terlihat kaku sehingga mudah dipahami perajin. Di akhir penyuluhan memang warga masih terlihat kurang tertarik untuk mematenkan motif mereka karena mereka kebanyak hanya buruh membatik dan tidak membuat desain mereka sendiri. Namun bagi beberapa orang yang memiliki kreatifitas dan kemandirian seperti Mas Teguh dan Bapak Tadin misalnya, mereka terlihat berniat untuk mendaftarkan motif batik mereka. Hal ini disambut baik oleh Bapak Budi yang mau membantu mereka, sama seperti tahun 2010 Bapak Budi sudah membantu Mas Teguh mendaftarkan motif batiknya.

4. Penyuluhan/motivasi kepada siswa SMP/SMA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi No. Sektor Jenis Program Sifat Program : 11.4.9.55 : Program Pokok Non Tema : Monodisipliner (MD)
30

Kode Program Lokasi

: SH-21 : Balai Desa Seliling

Penyuluhan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memotivasi pemuda/pemudi desa untuk bersekolah dan melanjutkan pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi. Penyuluhan tersebut dilaksanakan dengan memutarkan film yang dapat menginspirasi mereka misalnya Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi. Selanjutnya dilakukan pembahasan atau sharing tentang nilai-nilai yang terkandung dari film yang baru saja diputar. Penyuluhan dilakukan dua kali yang pertama pada Sabtu, 6 Agustus 2011 pukul tiga sore. Penyuluhan tersebut kurang begitu berhasil karena yang hadir hanya anak-anak kecil dan ibu-ibu sehingga tidak tepat mengenai sasaran, sharing pun juga tidak dapat dilakukan. Film yang diputar adalah Laskar Pelangi yang dilanjutkan dengan memutar flm berjudul Rio. Pemutaran film selanjutnya dilakukan Sabtu, 22 Agustus 2011 di halaman depan rumah Bapak Sodimin. Pemutaran film tersebut cukup ramai dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari pamong desa, pemuda/pemudi, dan warga setempat. Namun sharing tetap tidak dapat dilakukan. Hanya saja saya berharap semoga film yang telah diputar mampu mengena ke masyarakat sesuai tujuan kami mengadakannya; memberi semangat bagi pemuda/pemudi untuk belajar setinggi-tingginya. Dalam pelaksanaannya kami memutarkan film Sang Pemimpi yang dilanjutkan memutar film Residence Evil hingga dini hari. 5. Perbaikan saluran pembuangan air limbah No. Sektor : 15.1.3.10 Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : Program Pokok Non Tema : Interdisipliner (ID) : ST-06 : Kelima Pedukuhan Seliling (Jiwa Nalang, Dukuh, Pegandulan, Kragapitan, Era Kembang)

Program ini diadakan karena saluran air dan selokan warga tidak begitu baik sehingga dari tim KKN berinisiatif untuk memperbaiki saluran air dengan membuat goronggorong. Sayangnya dari pihak desa saat ini tidak memiliki dana untuk pembuatan goronggorong tsb. Untungnya usul kami ini ditanggapi positif oleh pihak desa sehingga tahun
31

depan pemerintah desa akan membuat saluran gorong-gorong dan menganggarkannya di Rencana Anggaran dan Belanja Desa. Sebagai pengganti program tersebut kami membuat acara lomba bersih desa untuk memacu kebersihan lingkungan sekaligus menyambut HUT RI ke-66. Dalam pelaksanaannya kami melakukan penilaian dengan dua komponen utama, yaitu kebersihan dan keindah. Komponen kebersihan juga dipecah kembali menjadi kebersihan jalan, lingkungan, dan selokan. Sedangkan keindahan dipecah menjadi atribut HUT RI. Penilaian dilakukan pada tanggal 31 Juli 2011 di dua puluh satu rukun warga di Desa Seliling. Pemenangnya adalah RT 01 RW 01 dukuh Jiwanalang (juara 1), RT 01 RW 07 dukuh Kragapitan (Juara 2), RT 02 RW 01 dukuh Jiwanalang (juara 3). Pembagian hadiah dilakukan pada saat tasyakuran peringatan HUT RI tanggal 16 Agustus 2011. Hadiah diserahkan oleh Bapak Lurah, Bapak BPD, dan perwakilan mahasiswa.

6. Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 11.1.9.55 : Program Pokok Non Tema : Monodisipliner (MD) : Sh-16 : PAUD Desa Seliling Dukuh Kragapitan

Progam ini bertujuan memberikan pelatihan keterampilan dasar bagi anak usia dini atau taman kanak-kanak. Sasaran dari program ini adalah anak usia 4-5 tahun. Dalam pelaksanaannya kami bekerja sama dengan pihak pengajar TK untuk dapat mengisi acara tsb. Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini ini diadakan pada tanggal 28 Juli 2011 pukul 07.00-09.00. Kami memberi kerampilan sederhana pembuatan kerajinan dengan serbuk gergaji. Siswa-siswa kelas nol besar kami beri gambar beraneka macam buah-buahan dan selanjutnya mereka diminta untuk memberinya warna dengan serbuk gergaji yang sudah diwarnai sesuai dengan warna buah. Siswa-siswi PAUD memang terlihat agak kesulitan memberi warna secara merata dan sering kali meraka berebut satu sama lain. Kenakalan dan sifat manja anak-anak terkadang membuat kacau kelas, namun hal ini justru menjadikan mengajar di PAUD lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu kami juga memberi permainan-permainan sederhana sehingga membuat para murid lebih
32

bersemangat. Secara keseluruhan selama pelaksanaan tidak terjadi kendala yang cukup berarti dan program berjalan dengan sukses.

7. Pameran Batik No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 11.3.4.01` : Program Pokok Tema : Monodisipliner (MD) : SH-02 : Pelataran Gedung Haji Kebumen

Pameran batik Kebumen merupakan salah satu langkah memasarkan batik Kebumen kepada masyarakat. Program ini bertujuan memperkokoh posisi batik Kebumen di kalangan masyarakat Kebumen yang kini semakin melupakan batik khas daerahnya. Dalam pelaksanaannya kami bekerja sama dengan pameran meubel yang diadakan oleh orang tua salah satu anggota KKN Kebumen 44. Pameran tersebut berlangsung setiap Sabtu dan Minggu yaitu tanggal 23-24 Juli 2011, 30-31 Juli 2011, dan 6-7 Agustus 2011. Untuk pameran tanggal 23-24 Juli 2011 menjadi tanggung jawab Subunit Seliling, untuk pameran selanjutnya menjadi tanggung jawab Subunit Tanuraksan dan Jemur. Kami mengumpulkan kain-kain batik dari para perajin di tiga titik KKN dan memajangnya di pameran. Kami juga melakukan mark up harga untuk memberi tambahan pemasukan bagi tim, juga sekaligus menjadi tameng ketika harga ditawar terus menerus oleh pembeli. Dalam pameran ini kami juga sekaligus menerapkan strategi pemasaran yang telah kami pelajari. Di dalam pelaksanaannya secara keseluruhan dapat dikatakan baik. Dari segi finansial kami sangat terbantu karena pajak penyelenggaraan pameran ditanggung oleh penyelenggara pameran meubel. Sedangkan animo masyarakat dapat dikatakan cukup baik. Adanya pameran meubel ini juga sekaligus menarik perhatian masyarakat untuk sekaligus mengunjungi stand batik Kebumen. Sayangnya cuaca sering mengganggu jalannya pameran apalagi pameran diadakan di luar ruangan. Kondisi angin yang berhembus besar membuat kain-kain batik tersebut terbang dan menjatuhkan rak-rak pemajang kain batik. Namun kendala tersebut tidak menjadi kendala yang cukup berarti karena kami bekerja bersama di dalam satu tim.
33

II. KESIMPULAN KKN yang berjudul Optimalisasi Proses Produksi Integrasi Pemasaran dan Pemasyarakatan Batik Kebumen bertempat di Pedukuhan Pegandulan Desa Seliling, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, dapat dikatakan berjalan dengan lancar dan baik. Walaupun ada kendala dan permasalahan teknis, hal itu tidak menjadi sesuatu yang berarti. Pelaksanaan program mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Pada akhirnya, saya optimis bahwa masyarakat dapat mengambil manfaat dari adanya KKN ini. KKN ini memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk bersikap mandiri dalam

mengembangkan kemampuan mereka sendiri. Hingga pada akhirnya, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan mereka. Hal itulah yang menjadi tujuan akhir KKN PPM bagi masyarakat tempat diadakannya KKN.

III. SARAN Berdasarkan pengalaman dan praktik saya dalam KKN ini, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan: Sebaiknya untuk periode selanjutnya KKN ini dilanjutkan oleh mahasiswa lain. Terutama untuk program integrasi pengrajin dengan menggunakan koperasi. Hal ini untuk tetap menjaga semangat masyarakat dalam berusaha mengembangkan serta melestarikan batik. Selain itu, juga untuk memantau perkembangan masyarakat dari adanya KKN ini. Adakan kontak secara berkala agar komunikasi dan kerja sama yang telah terjalin tidak terputus. Hal ini mengingat begitu positifnya tanggapan dari pemerintahan dan masyarakat di tempat dilangsungkannya KKN.

LAMPIRAN a. Pendekatan Koperasi Batik Sakti Kebumen untuk merintis Koperasi Produksi b. Sosialisasi batik pada siswa SMP 3 Kebumen
34

c. Penyuluhan tentang pendaftaran hak cipta motif batik d. Penyuluhan/motivasi kepada siswa SMP/SMA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi e. Perbaikan saluran pembuangan air limbah f. Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini Pendekatan Koperasi Batik Sakti Kebumen Untuk Merintis Koperasi Produksi

Sosialisasi batik pada siswa SMP 3 Kebumen

Penyuluhan tentang pendaftaran hak cipta motif batik

35

Penyuluhan/motivasi kepada siswa SMP/SMA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Perbaikan saluran pembuangan air limbah

Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini

36

Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini

37

KODE : KKN PPM UGM 16

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu)

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN: 2011

SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROPINSI

: SELILING : 44 : ALIAN : KEBUMEN : JAWA TENGAH

Disusun oleh : Nama Mahasiswsa Nomor Mahasiswa : Gagah Aji Prambudi : 08/268292/EK/17117

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

38

III.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Kebumen merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi batik tulis, selain daerah Solo dan Yogyakarta. Batik tulis di Kabupaten Kebumen pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1960-an sampai 1980-an. Namun, kondisi tersebut berubah seiring perkembangan zaman. Melihat kenyataan tersebut, tim KKN-PPM UGM Unit 44 memilih pengembangan batik tulis Kebumen sebagai tema pokok. Tema KKN Unit 44 adalah Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik Kebumen. Program KKN dilaksanakan dari 4 Juli 2011 25 Agustus 2011. Tema tersebut dipilih dengan melihat potensi batik tulis yang ada di berbagai lokasi di Kebumen. Beberapa kondisi yang turut mendorong pemilihan tema tersebut antara lain, pemasaran batik yang belum maksimal, adanya kecenderungan produksi yang kurang efisien, kurangnya pengetahuan pebatik mengenai pengelolaan limbah dan penggunaan pewarna alami, serta minimnya pengetahuan dan minat generasi muda Kebumen untuk terus melestarikan batik tulis khas Kebumen. Untuk lebih memaksimalkan perhatian tim KKN pada pebatik di Kebumen, mahasiswa dibagi menjadi tiga sub unit yang terletak di tiga kecamatan yang berbeda. Desa Seliling (Alian), Desa Gemeksekti (Kebumen), dan Desa Jemur (Pejagoan) dipilih karena adanya konsentrasi pebatik di daerah tersebut. Selama pelaksanaan KKN, saya melaksanakan lima program pokok yang terdiri dari tiga program pokok tema dan dua program pokok non-tema. Program tersebut adalah:
1. Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Database Perajin dan Konsumen 2. Penyuluhan Teknis Administrasi Pembukuan Paguyuban 3. Pengenalan Penggunaan Kompor Listrik 4. Pertandingan Olah Raga Remaja 5. Penyuluhan Pendidikan Anak pada Orang Tua 6. Pemberian Ketrampilan Siswa Sekolah Dasar Secara umum, kelima program pokok tersebut dapat berjalan dengan lancar. Terdapat beberapa kendala kecil selama pelaksanaan program, namun tidak mengganggu jalannya program. Hal ini tidak lepas dari peranan warga dan pamong desa. Namun, perlu adanya keberlanjutan program agar dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

39

1. Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Database Perajin dan Konsumen

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 05.4.9.55 : Program Pokok Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-06 : Kebumen (unit)

Program sosialisasi dan pelatihan pengelolaan database dilakukan sebanyak lima kali pada tingkat unit (Kebumen). Pada mulanya, program ini ditujukan bagi pengurus koperasi yang akan dibentuk. Namun, berhubung koperasi gagal dibuat, maka program ini dialihkan ke kelompok-kelompok dan dinas. Program ini menitikberatkan pada pembaharuan database yang telah ada. Program ini dilakukan setelah melihat adanya kecenderungan database pengrajin batik yang kurang terurus. Tujuan utama program ini adalah mendorong pembaharuan dan pelengkapan database serta pengelolaannya sehingga dapat bermanfaat. Acara penyuluhan dan pelatihan pengeloaan database dilakukan di lima tempat yang berbeda, yaitu: Dinas Perindustrian dan Koperasi Kebumen, BAPPEDA Kebumen, Desa Gemeksekti, Desa Seliling, dan Desa Jemur. Waktu pelaksanaan program ini adalah tanggal 18 19 Agustus 2011. Database yang diberikan dan dilatihkan terbagi menjadi dua kelompok besar: database pengrajin batik dan database konsumen dan pemasok bahan baku. Target database pengrajin batik adalah dinas terkait supaya pengelolaan terus dilakukan. Target database konsumen dan pemasok adalah pengrajin batik supaya memiliki gambaran lebih luas mengenai potensi pasar. Program ini baru dapat dilaksanakan setelah pengumpulan database tersebut dari masing-masing desa. Setelah dilakukan perekapan, database disusun dan diberikan kepada kelompok pengrajin di setiap desa. Program ini secara keseluruhan dapat dikatakan cukup lancar. Hal yang cukup menjadi sedikit halangan adalah lamanya waktu pengumpulan database di setiap desa sehingga membuat waktu pelaksanaan program menjadi lebih sempit. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan baik. Setelah program ini, diharapkan dinas dapat aktif mengelola database dan pengrajin dapat membuka pasar baru untuk batik mereka.

40

2. Penyuluhan Teknis Administrasi Pembukuan Paguyuban

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 05.4.9.55 : Program Pokok Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-08 : Balai Desa Seliling

Kegiatan penyuluhan mengenai teknik administrasi pembukuan dilakukan sebanyak satu kali pada tingkat sub unit. Penyuluhan ini diadakan setelah melihat fakta bahwa masih belum adanya sistem pencatatan keuangan yang terstruktur oleh pembatik di Desa Seliling. Tujuan utama penyuluhan ini adalah untuk mendorong pembatik supaya mau meluangkan waktu untuk membuat pembukuan secara sederhana demi kemajuan usaha membatiknya. Sasaran utama program ini adalah semua pembatik di Desa Seliling. Acara penyuluhan diberikan di Balai Desa Seliling. Waktu pelaksanaannya adaah tanggal 18 Agustus 2011. Berhubung kegiatan dilakukan pada bulan puasa, maka penyuluhan dilakukan di pagi hari, yaitu sekitar pukul 09.00. Penyuluhan ini diisi oleh tim KKN yang memiliki jurusan akuntansi. Bentuk kegiatan berupa penyuluhan dengan media proyektor yang kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan berbagi pengalaman dengan pembatik mengenai masalah pembukuan sederhana. Secara umum, para pembatik cukup antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Rata-rata pembatik sudah memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat pembukuan sederhana. Namun, perlu adanya dorongan yang lebih untuk membuat pembatik tidak malas membuat pembukuan sederhana tersebut. Hal ini yang ditekankan tim KKN. Acara yang berlangsung sekitar dua jam tersebut dapat dikatakan cukup lancar. Hal ini tidak terlepas dari dukungan ketua paguyuban pembatik dan antusiasme pembatik sendiri akan penyuluhan ini. Setelah acara ini diharapkan pembatik akan menerapkan ilmu yang didapat dari penyuluhan agar lebih meningkatkan usaha membatik mereka.

3. Penyuluhan dan Pengenalan Penggunaan Kompor Listrik

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program

: 01.1.1.04 : Program Pokok Tema : Inter Disipliner (ID) : A-01


41

Lokasi

: Balai Desa Seliling

Kegiatan penyuluhan dan pengenalan kompor listrik ini dilakukan sebanyak satu kali dalam lingkup sub unit. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan memberi pengetahuan pembatik mengenai keberadaan kompor listrik sebagai alternatif kompor minyak. Kegiatan ini penting untuk dilakukan karena kebanyakan pembatik di Desa Seliling masih menggunakan kompor minyak yang sekarang mahal atau kayu bakar yang berpolusi tinggi dan belum mengenal adanya alternatif kompor lain. Penyuluhan dan pengenalan kompor listrik kepada pembatik di Desa Seliling diadakan pada hari Kamis, 18 Agustus 2011. Kegiatan dimulai sekitar pukul 09.00 dan bertempat di Balai Desa Seliling. Penyuluhan dimulai dengan penjelasan dari tim KKN mengenai spesifikasi umum kompor listrik dan cara mengoperasikan kompor tersebut. Setelah mendapatkan teori mengenai kompor listrik, kelebihannya dibandingan kompor lain, serta cara penggunaannya, tim KKN mengadakan demo dan praktik bersama penggunaan kompor listrik tersebut. Tim KKN sengaja membawa satu kompor listrik untuk dijadikan model. Sebelumnya, pembatik diperkenankan mengumpulkan batik terbaiknya untuk diikutkan lomba motif batik dengan hadiah berupa kompor listrik yang dibawa tim KKN. Akhirnya, Ibu Musminah dengan batik Jagatannya menjadi pemenang dan berhak membawa pulang sebuah kompor listrik. Kegiatan penyuluhan dan pengenalan tersebut dapat dikatakan cukup sukses tanpa terkendala suatu hal. Keterbatasan kompor listrik sebenarnya membuat pembatik sedikit sulit melihat demo penggunaanya. Akan tetapi, hal tersebut dapat diatasi dengan mempersilakan pembatik untuk maju melihat lebih dekat. Setelah kegiatan ini diharapkan pembatik menyadari manfaat dan efisiensi penggunaan kompor listrik sehingga tertarik untuk berinvestasi pada alat tersebut.

4. Pertandingan Olah Raga Pemuda

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 11.4.2.01 : Program Pokok Non Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-20 : Lapangan Dusun Pegandulan, Selilling

42

Kegiatan pertandingan olah raga pemuda dilakukan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-66. Kegiatan dilaksanakan sebanyak satu kali di tingkat sub unit. Sasaran utama kegiatan ini adalah pemuda Desa Seliling. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan partisipasi aktif pemuda desa dalam kegiatan olah raga. Dengan demikian, keakraban dan persatuan antar pemuda dapat terus terjalin. Kegiatan olah raga pemuda mengambil tema pertandingan olah raga voli. Pertandingan tersebut dilakukan di Lapangan Voli Dusun Pegandulan, Desa Seliling. Berhubung HUT RI jatuh pada bulan puasa, maka acara dilaksanakan pada tanggal 26, 27, dan 30 Juli 2011. Hari pertama digunakan untuk babak penyisihan, hari kedua untuk babak semi-final, dan hari ketiga untuk pertandingan final. Jumlah peserta yang mengikuti pertandingan adalah delapan tim, yaitu dua tim dari Dusun Pegandulan, satu tim dari Dusun Kragapitan, Jiwanalan, Dukuh, serta satu tim dari tim KKN dan Pamong Desa Seliling. Pertandingan berlangsung pada sore hari setelah shalat asar. Pada umumnya, dalam satu hari dilakukan dua pertandingan. Peserta dari setiap tim terdiri dari pemuda desa dan beberapa orang tua yang menyenangi olah raga voli. Pada akhirnya, tim dari Dusun Pegandulan menjadi juara satu dan tim dari Dusun Kragapitan menjadi juara kedua. Pemberian hadiah untuk kedua juara dilakukan bersamaan dengan pemberian hadiah lainnya pada waktu malam 17-an. Secara keseluruhan, acara ini berjalan dengan cukup lancar. Satu-satunya kendala dalam pelaksanaan program ini adalah masalah waktu yang sering mundur akibat kurangnya kedisiplinan peserta pertandingan. Acara ini juga dimeriahkan oleh dukungan supporter dari masing-masing pedukuhan. Kesemuanya juga tidak terlepas dari dukungan warga dan pamong desa. Namun, acara ini diharapkan mampu membangkitkan semangat pemuda untuk terus mengembangkan olah raga di Desa Seliling.

5. Penyuluhan Pendidikan Anak Pada Orang Tua No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 13.1.1.02 : Program Pokok Non Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-24 : Balai Desa Seliling

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan sebanyak satu kali di tingkat sub unit.
43

Pelaksanaan kegiatan didasarkan pada adanya keluhan ibu-ibu muda desa dalam hal mendidik anak. Berangkat dari hal tersebut, saya mengadakan penyuluhan pendidikan anak ini. Tujuan utama penyuluhan ini adalah berbagi cara memotivasi anak supaya tetap semangat bersekolah. Sasaran utama program ini adalah ibu-ibu Desa Seliling. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di Balai Desa Seliling. Waktu pelaksanaan penyuluhan ini bersamaan dengan acara PKK Desa tanggal 25 Juli 2011. Acara dimulai sekitar pukul 14.00 sewaktu ibu-ibu desa tidak sibuk dengan pekerjaan rumah tangga. Kegiatan dilaksanakan setelah sambutan singkat dari Ketua PKK dan menyanyikan mars PKK. Acara diisi oleh penjelasan singkat dari tim KKN-PPM UGM dan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Namun, karena ketiadaan proyektor untuk menayangkan slide, penyuluhan ini dilakukan secara manual, dengan memberikan materi handout kepada peserta penyuluhan. Dari sekitar 30 ibu-ibu yang datang dalam penyuluhuan, hanya sekitar 2-3 orang ibu-ibu yang turut berdiskusi aktif. Hal ini disebabkan, umumnya peserta yang datang sudah memiliki anak yang berusia cukup dewasa. Akan tetapi, antusias dan dukungan ibu-ibu PKK tetap membuat acara cukup sukses. Secara umum, acara ini berjaan dengan lancar. Tidak ada kendala yang berarti dalam proses dan selama pelaksanaan penyuluhan ini. Melihat tingginya minat ibu-ibu dalam penyuluhan, diharapkan di tahun-tahun selanjutnya akan ada penyuluhan secara rutin dengan topik yang beragam yang menambah pengetahuan ibu-ibu Desa Seliling.

6. Pemberian Ketrampilan Siswa Sekolah Dasar No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 11.1.1.02 : Program Pokok Non Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-15 : SDN Seliling 1 Alian

Kegiatan pemberian ketrampilan bagi siswa Sekolah Dasar dilakukan sebanyak dua kali di tingkat sub unit. Pemunculan gagasan pemberian ketrampilan ini didasari permintaan guru SDN Seliling 1 untuk mengisi waktu pelajaran. Tujuan program ini adalah meningkatkan ketrampilan siswa sekolah dasar sekaligus memberi teladan dan semangat. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 27 28
44

Juli 2011. Dalam dua hari tersebut, tim KKN memberikan dua materi yang berbeda. Hari pertama, tim KKN memberi materi tentang ketrampilan berupa ketrampilan membuat topeng. Tim KKN mengisi satu kelas yang terdiri dari 40 anak. Banyaknya anak dan semangat mereka membuat tim KKN cukup kewalahan. Namun, kegiatan dapat tetap berjalan lancar. Hari kedua, tim KKN mengisi materi Bahasa Inggris untuk kelas lima. Kali ini, tim KKN mengajar di dua kelas yang berbeda. Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini berjalan cukup lancar. Siswa-siswi SDN Seliling 1 sangat antusias dan cukup mampu menyerap materi dengan cepat. Secara keseluruhan, kegiatan pengingkatan ketrampilan siswa sekolah dasar dapat berjalan dengan lancar. Kelancaran program didorong oleh kerjasama pihak sekolah dan semangat anak didik dalam mengikuti kegiatan tersebut. Harapannya, kegiatan tersebut dapat meningkatkan ketrampilan sekaligus memacu semangat siswa sekolah dasar untuk berkreasi.

II.

KESIMPULAN
Keseluruhan program yang saya lakukan pada kegiatan KKN di Seliling, Alian, Kebumen dapat

dikatakan berjalan dengan lancar. Beberapa kendala yang muncul selama pelaksanaan KKN dapat diatasi dengan baik sehingga pada akhirnya tidak mengganggu jalannya kegiatan. Kelancaran dan keberhasilan kegiatan KKN di Desa Seliling tidak lepas dari dukungan pamong desa serta partisipasi aktif masyarakat sekitar, khususnya pembatik. Pada akhirnya, kegiatan KKN ini diharapkan mampu menumbuhan semangat kembali bagi pembatik di daerah Seliling serta dapat menumbuhkan kecintaan warga untuk melestarikan batik tulis tersebut. Harapan lain yang juga diinginkan adalah adanya generasi muda yang mau meneruskan batik sehingga kelestariannya dapat terjaga. Seluruh kegiatan yang telah dijalankan diharapkan mampu diteruskan oleh masyarakat supaya lebih berkesinambungan dan terasa manfaatnya.

III.

SARAN
Berdasarkan pengalaman yang didapat selama kegiatan KKN di Desa Seliling, maka dapat

diberikan saran untuk menunjang keberhasilan program KKN selanjutnya, yaitu : Pentingnya kerjasama dengan perangkat desa setempat untuk lebih mempermudah kelancaran dan perijinan program

45

Perlu dijalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar sedari awal supaya partisipasi warga lebih aktif dalam mengikuti kegiatan yang diadakan tim KKN Perlu adanya identifikasi permasalahan yang lebih mendalam, khususnya dengan warga, supaya lebih mengetahui permasalahan, tidak hanya informasi dari perangkat desa

IV.

LAMPIRAN 1. Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Database Perajin dan Konsumen 2. Penyuluhan Teknis Administrasi Pembukuan Paguyuban 3. Pengenalan Penggunaan Kompor Listrik 4. Pertandingan Olah Raga Pemuda 5. Penyuluhan Pendidikan Anak Pada Orang Tua 6. Pemberian Ketrampilan Siswa Sekolah Dasar

Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Database Perajin dan Konsumen

Penyuluhan Teknis Administrasi Pembukuan Paguyuban


46

Pengenalan Penggunaan Kompor Listrik

Pertandingan Olah Raga Pemuda

Penyuluhan Pendidikan Anak Pada Orang Tua

47

Pemberian Ketrampilan Siswa Sekolah Dasar

48

KODE : KKN PPM UGM 44

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN: 2011 SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROPINSI : SELILING : 44 : ALIAN : KEBUMEN : JAWA TENGAH

Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Prima Yustitia Lukitasari Nomor Mahasiswa : 08/268475/EK/17172

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
49

IV. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Tema kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang diangkat oleh tim kami adalah Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik Kebumen. Tema ini dipilih karena saat ini, batik Kebumen mengalami beberapa kendala, seperti pemasaran yang belum luas dan terintegrasi, limbah pewarna yang belum diolah dengan baik, inefisiensi produksi batik, kurangnya pemahaman generasi muda mengenai batik Kebumen, dan kurangnya regenerasi pembatik. Padahal, sesungguhnya batik tulis Kebumen memiliki potensi yang luar biasa apabila dikerjakan secara serius. Batik tulis Kebumen sendiri sebenarnya sudah terkenal di kota-kota besar di Indonesia dengan harga yang tinggi karena batik kebumen memang terkenal dengan kehalusan batikan, variasi warna, dan kerumitannya. Apabila dikembangkan, batik tulis kebumen sanggup memberikan lapangan pekerjaan yang besar dan mendatangkan keuntungan besar bagi Kebumen, terutama para pengrajin dan pengusaha batik. Dalam pelaksanaannya, unit 44 ini dibagi menjadi tiga tim beranggotakan 7-8 orang yang ditempatkan di tiga dukuh dengan tiga kecamatan yang berbeda, yaitu sebagai berikut: No 1 2 3 Dukuh Lengkong Tanuraksan Pegandulan Jemur Gemeksekti Seliling Desa Kecamatan Pejagoan Kebumen Alian

Dalam unit ini, saya berada di Dukuh Pegandulan. Pegandulan dipilih menjadi salah satu lokasi karena di dukuh ini tinggal beberapa pengrajin batik dan sangat berpotensi untuk dikembangkan karena batik hasil karya pengrajin di Pegandulan memiliki kualitas yang baik dibandingkan dengan daerah lainnya di Kebumen. Cakupan subunit kami pada dasarnya tidak hanya di dukuh Pegandulan, tetapi juga di dukuh Beji. Sebab dukuh ini juga menjadi domisili para pengrajin batik. Sehingga, dalam pelaksanaan program tema, pesertanya merupakan pengrajin dari Pegandulan dan Beji. Pada pelaksanaan KKN ini, saya mengerjakan enam program. Tiga di antaranya merupakan program yang mendukung tema, sedangkan tiga lainnya adalah program yang
50

telah disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan masyarakat di Pegandulan. Enam program tersebut yaitu: 1. Penyuluhan Teknis Pemasaran (Subunit) 2. Pembuatan Database Pengrajin Batik di Desa Seliling (Subunit) 3. Sosialisasi Batik Kebumen pada Siswa SMK 1 Kebumen (Unit) 4. Penyuluhan Teknis Pendirian Koperasi Simpan Pinjam Pegandulan (Subunit) 5. Lomba TPQ Pegandulan untuk Kelas A dan B (Subunit) 6. Penimbangan Balita di Posyandu (Subunit) Pada dasarnya, dalam melaksanakan program-program di atas, tidak ada kendala yang berarti. Meski ada, tetapi dapat diatasi. Program-program yang telah dilaksanakan tersebut memerlukan pengembangan lebih lanjut agar dapat memberikan manfaat bagi pengrajin batik di Kebumen pada umumnya, dan di Seliling pada khususnya

1. Penyuluhan Teknis Pemasaran

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 05.4.2.03 : Program Pokok Tema : Monodisipliner (MD) : SH-05 : Balai Desa Seliling

Program ini diadakan untuk memberikan pengetahuan bagi para pengrajin batik terutama tentang cara mempromosikan batik yang diproduksinya. Diadakannya program ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan pengrajin batik tentang pemasaran yang bisa dilakukannya. Selama ini, pengrajin hanya menjual pada pengepul-pengepul batik, yang biasanya menghargai batik tersebut dengan harga yang rendah dan kemudian menjualnya pada pihak luar dengan harga yang jauh lebih tinggi. Hal ini jelas merugikan pengrajin batik karena keuntungan yang didapatkannya tidak maksimal. Apabila pengrajin mengetahui langkah-langkah pemasaran batiknya, ia akan dapat mendapatkan keuntungan yang besar. Penyuluhan teknis pemasaran ini diadakan pada hari Kamis, 18 Agustus 2011, di Balai Desa Seliling. Acara dimulai pada pukul 09.30 hingga pukul 10.30. Penyuluhan ini
51

dihadiri oleh 30 orang pengrajin batik, yang mayoritas adalah ibu rumah tangga, yang berasal dari Dukuh Beji dan Pegandulan. Materi yang disampaikan berupa pengetahuan bahwa sebenarnya pengrajin batik dapat menjual hasil produksinya tidak hanya pada pengepul, tetapi juga dengan cara menyetornya sendiri ke toko-toko, menjual secara online, dan lain sebagainya. Hal ini ditekankan pada para pengrajin agar ketergantungan pengrajin batik pada pengepul dapat perlahan berkurang.

2. Pembuatan Database Pengrajin Batik di Desa Seliling

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 05.4.2.03 : Program Pokok Tema : Monodisipliner (MD) : SH-03 : Dukuh Beji dan Dukuh Pegandulan

Kurang lengkapnya database pengrajin yang dimiliki disperindagkop dan juga kurangnya akses informasi menuju lokasi maupun kontak pengrajin batik, menjadi latar belakang diadakannya program ini. Penyusunan database pengrajin batik ini diharapkan mampu membantu dinas dalam menginvetaris pengrajin untuk keperluan pelatihan maupun pemberian bantuan. Selain itu, database ini juga berguna bagi kelompok pengrajin. Sebab nantinya, mereka dapat melakukan update informasi dengan dasar database yang dibuat tim KKN. Karena KKN di subunit Seliling yang mencakup dua pedukuhan, pelaksanaan pembuatan database ini pun bertahap. Program dilaksanakan pada 13-18 Agustus 2011, meliputi dukuh Pegandulan dan Beji. Di dukuh Pegandulan, berhasil menghimpun data dari 11 pengrajin, sedangkan di dukuh Beji berhasil mendapatkan data 33 pengrajin. Data yang ditanyakan pada pengrajin antara lain data diri, alamat rumah, kontak yang bisa dihubungi, motif yang sering dibuat atau motif khas pengrajin tersebut, jenis batik yang diproduksi, dan juga untuk beberapa yang memungkinkan, berapa penghasilan atau keuntungan per bulan. sistem pelaksanaan pembuatan database ini adalah door to door, yaitu berkunjung dari rumah pengrajin satu menuju rumah pengrajin lainnya. Secara umum, tidak ada kendala yang dihadapi dalam pengumpulan database ini. Hanya saja, kadang kala ada pertanyaan menggelitik yang diajukan para pengrajin, yaitu dengan
52

adanya pendataan tersebut, apa yang akan mereka dapatkan dari menjawab pertanyaan yang diajukan. Database yang telah dikumpulkan kemudian direkap dan disampaikan kepada teman di unit yang bertugas untuk menyampaikan database pada pihak ketiga. .
3. Sosialisasi Batik Kebumen pada Siswa SMK 1 Kebumen

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 11.3.9.55 : Program Pokok Tema : Monodisipliner (MD) : SH-18 : Ruang Perpustakaan SMK Negeri 1 Kebumen

Latar belakang diadakannya program ini adalah kurangnya pengetahuan pemudapemudi Kebumen mengenai batik tulis Kebumen. Padahal, merekalah yang nantinya menjadi ujung tombak, membawa nama Kebumen ke luar daerah. Keprihatinan inilah yang mendorong tim KKN kami untuk mengadakan sosialisasi mengenai batik tulis kepada siswa-siswi di Kebumen. Sosialisasi ini ditujukan pada remaja usia sekolah, terutama SMP dan SMA ataupun yang setara. Di unit 44 ini, diprogramkan akan mengadakan sosialisasi ke sembilan sekolah di Kabupaten Kebumen. Dalam hal ini, saya mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan sosialisasi di SMK Negeri 1 Kebumen. Sosialisasi telah diadakan pada hari Rabu, 3 Agustus 2011, pukul 11.00 hingga 12.00. Sosialisasi diikuti oleh siswi SMK Negeri 1 Kebumen, dari tiga kelas yang berbeda. Kurang lebih, ada sekitar 100 orang yang mengikuti sosialisasi ini. Sosialisasi dimulai dengan memutarkan video mengenai proses pembuatan batik. Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai batik tulis Kebumen dan juga penjelasan langsung dari seorang pengrajin batik mengenai cara-cara membatik yang baik. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan juga pemberian doorprize. Saya mengajukan beberapa pertanyaan seputar batik Kebumen dan siswi diminta untuk menjawabnya dan kemudian mendapatkan hadiah menarik. Sosialisasi ditutup dengan praktik membatik bersama dengan pengrajin batik yang dihadirkan langsung untuk mengajari siswi-siswi SMK Negeri 1 Kebumen.

53

Acara sosialisasi ini sukses dilaksanakan. Siswi-siswi mengikuti dengan sangat antusias. Bahkan sesi doorprize diramaikan oleh beberapa orang yang dengan semangatnya menjawab pertanyaan seputar batik tulis Kebumen. Antusiasme ini menunjukkan masih adanya kepedulian para siswa kepada batik tulis kebumen.

4. Penyuluhan Teknis Pendirian Koperasi Simpan Pinjam Pegandulan

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 05.4.9.99 : Program Pokok Non Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-11 : Dukuh Pegandulan

Pada awalnya, ada permintaan dari masyarakat di dukuh Pegandulan untuk diadakan sebuah diskusi ataupun penyuluhan tentang tata cara pendirian sebuah koperasi simpan pinjam. Sebab, warga Pegandulan ingin mendirikan koperasi simpan pinjam di daerah ini. Setelah dievaluasi tim KKN subunit kami, penyuluhan ini memang dibutuhkan, karena pada akhirnya nanti, jika koperasi sudah benar-benar berdiri, akan sangat membantu warga dalam menjalani kehidupan sehari-hari, maupun dalam melaksanakan usaha, serta berani untuk melakukan kredit usaha. Program ini diawali dengan diskusi bersama pemrakarsa koperasi simpan pinjam pegandulan. Diskusi tersebut menyepakati bahwa penyuluhan akan diadakan pada tanggal 29 Agustus 2011. Undangan sudah disebarkan secara merata dan sudah diterima oleh masing-masing tamu. Sayangnya, penyuluhan ini gagal diadakan karena tamu undangannnya tidak hadir dan tidak memberikan alasan yang pasti ketika dicari oleh pemrakarsa. Awalnya, pemrakarsa meminta mahasiswa untuk tetap mengadakan penyuluhan. Akan tetapi, ditunggu hingga akhir periode KKN pun, pemrakarsa tidak menghubungi tim KKN lagi dan juga tidak memberikan kepastian mengenai koperasi tersebut. Pada akhirnya, karena gagal dilaksanakan, program ini diganti dengan program lainnya. .

54

5. Lomba TPQ Pegandulan untuk Kelas A dan B No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 15.1.1.03 : Program Pokok Non Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-28 : Serambi masjid Baitul Ridwan dan TPQ Pegandulan

Kegiatan ini diadakan untuk mengisi waktu ngabuburit selama bulan puasa, bagi siswa-siswi TPQ Pegandulan. Dalam rangka itu, kami berdiskusi dengan pengurus TPQ, membahas apa saja lomba yang akan dilaksanakan. Setelah didiskusikan, terdapat beberapa lomba yang akan dilaksanakan. Dua di antaranya adalah lomba mengharokati surat pendek bagi kelas B dan juga lomba cerdas cermat bagi siswa kelas A. Kedua lomba dilaksanakan pada 20 Agustus 2011. Lomba mengharokati surat pendek dilaksanakan selepas shalat ashar yaitu pukul 16.30 hingga 17.00. Sistemnya, peserta diberikan secarik kertas berisi surat pendek yang sudah gundul, belum diberi harokat. Waktu yang diberikan adalah 30 menit. Peserta diminta untuk melengkapi harokat surat tersebut. Sedangkan lomba cerdas cermat dimulai pada pukul 20.30, selepas shalat tarawih. Peserta telah dibagi menjadi empat tim, yang masing-masing beranggotakan empat orang. Lomba dibagi menjadi dua babak, yang pertama babak pertanyaan wajib dan kedua adalah babak pertanyaan rebutan. Setiap tim menjawab dengan semangat dan kompetisi berlangsung seru. Acara berlangsung selama satu jam dan berlangsung dengan baik tanpa kendala suatu apa.

II. KESIMPULAN Pelaksanaan KKN-PPM di Desa Seliling, Kecamatan Alian, berlangsung dengan baik tanpa kendala yang berarti. Masyarakat setempat sangat mendukung program yang berjalan, terutama mendukung dengan bantuan moril dan juga koordinasi. Programprogram yang kami jalankan pun pada dasarnya merupakan masukan-masukan dari masyarakat setempat, sehingga masyarakat cukup antusias dalam mengikuti dan berpartisipasi dalam program yang diselenggarakan.
55

Kegiatan KKN yang berfokus pada pengembangan batik Kebumen ini pun secara garis besar dapat dikatakan berjalan sesuai rencana semula, meski dengan penyesuaian di sana-sini. Program-program tema yang direncanakan sebagian besar dapat diaplikasikan karena memang sesuai dengan kebutuhan para pengrajin batik. Harapannya, program yang telah dilaksanakan tidak hanya menjadi angin lalu bagi para pengrajin batik, tetapi juga menjadi sebuah pengetahuan baru yang mereka terapkan dalam usaha mereka.

III. SARAN Ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk menunjang KKN selanjutnya dengan tema yang sama, yaitu: Pentingnya pendekatan dengan warga setempat agar mempermudah lobi-lobi yang dilakukan dalam rangka menyukseskan program. Mengusahakan kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan warga maupun perangkat desa/pemerintahan setempat. Observasi permasalahan dilakukan merata di seluruh bagian desa, jangan hanya di daerah yang kita tinggali.

IV.

LAMPIRAN 1. Penyuluhan Teknis Pemasaran 2. Pembuatan Database Pengrajin Batik di Desa Seliling 3. Sosialisasi Batik Kebumen pada Siswa SMK 1 Kebumen 4. Lomba TPQ Pegandulan untuk Kelas A dan B 5. Penimbangan Balita di Posyandu

56

Penyuluhan Teknis Pemasaran

Pembuatan Database Pengrajin Batik di Desa Seliling

Sosialisasi Batik Kebumen pada Siswa SMK 1 Kebumen

Lomba TPQ Pegandulan untuk Kelas A dan B

57

Penimbangan Balita di Posyandu

58

KODE : KKN PPM UGM 16

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu)

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN: 2011

SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROPINSI

: SELILING : 44 : ALIAN : KEBUMEN : JAWA TENGAH

Disusun oleh : Nama Mahasiswa Nomor Mahasiswa : Syarif Hidayat : 08/268255/TK/33944

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

59

V.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Kebumen merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi batik tulis, selain daerah Solo dan Yogyakarta. Batik tulis di Kabupaten Kebumen pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1960-an sampai 1980-an. Namun, kondisi tersebut berubah seiring perkembangan zaman. Melihat kenyataan tersebut, tim KKN-PPM UGM Unit 44 memilih pengembangan batik tulis Kebumen sebagai tema pokok. Tema KKN Unit 44 adalah Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik Kebumen. Program KKN dilaksanakan dari 4 Juli 2011 25 Agustus 2011. Tema tersebut dipilih dengan melihat potensi batik tulis yang ada di berbagai lokasi di Kebumen. Beberapa kondisi yang turut mendorong pemilihan tema tersebut antara lain, pemasaran batik yang belum maksimal, adanya kecenderungan produksi yang kurang efisien, kurangnya pengetahuan pebatik mengenai pengelolaan limbah dan penggunaan pewarna alami, serta minimnya pengetahuan dan minat generasi muda Kebumen untuk terus melestarikan batik tulis khas Kebumen. Untuk lebih memaksimalkan perhatian tim KKN pada pebatik di Kebumen, mahasiswa dibagi menjadi tiga sub unit yang terletak di tiga kecamatan yang berbeda. Desa Seliling (Alian), Desa Gemeksekti (Kebumen), dan Desa Jemur (Pejagoan) dipilih karena adanya konsentrasi pebatik di daerah tersebut. Selama pelaksanaan KKN, saya melaksanakan delapan program pokok yang terdiri dari empat program pokok tema dan empat program pokok non-tema. Program tersebut adalah:
7. Pembuatan database suplayer batik desa seliling 8. Penyuluhan wirausaha 9. Pembuatan peta lokasi pembatik seliling 10. Bersih-bersih makam 11. Lomba Adzan siswa TPQ 12. Penyuluhan pengolahan limbah batik 13. Lomba menghafal doa sehari-hari siswa TPQ 14. Penyebaran leaflet ke reast area dan tempat-tempat strategis Secara umum, kedelapan program pokok tersebut dapat berjalan dengan lancar. Terdapat beberapa kendala kecil selama pelaksanaan program, namun tidak mengganggu jalannya program. Hal ini tidak lepas dari peranan warga dan pamong desa serta pihak-pihak 60

yang terkait dalam masing-masing program. Namun, perlu adanya keberlanjutan program agar dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

1. Pembuatan database sulpyer batik desa Seliling.

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 05.4.9.99 : Pokok Tema : Inter Disipliner (ID) : SH-14 : Pegandulan dan Jeji

Program pembuatan database suplyer batik seliling dilakukan lima kali pendataan yaitu dua kali di pedukuhan pegandulan dan tiga kali di pedukuhan beji. Hal ini dikarenakan banyaknya pengrajin yang ada di wilayah seliling sehingga perlu dilakukan pendataan sebanyak lima kali. Pendataan diakukan dengan menanyakan langsung kepada para pengrajin tentang darimana asal bahan baku batik yang selama ini didapatkan, selain itu pendataan dilakukan kepada para pengepul, karena ada juga pengrajin batik mendapatkan bahan baku dari pengepul yang ada di wilayah seliling. Tujuan dilakukanya pendataan ini agar pengrajin dan pengepul dapat mengetahui berbagai suplayer bahan baku sehingga mereka dapat lebih selektif dalam memilih bahan baku yang baik. Selain itu mereka juga bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang lebih murah sehingga laba yang diperoleh pengrajin batik lebih tinggi karena bahan murahnya bahan baku.

2. Penyuluhan wirausaha No. Sektor : 13.1.1.02

Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: Program Pokok Non Tema : Inter Disipliner (ID) : SH-23 : Balai Desa Seliling

61

Kegiatan motifasi tentang keuntungan berwirausaha dilakukan sebanyak satu kali. Kegiatan ini ditujukan kepada mansyarakat seliling usia remaja sampai tua. Kegiata ini mengangkat tentang keuntungan yang bisa didapat dengan berwirausaha diabndingkan dengan buruh. Program ini dilakukan karena untuk wilayah seliling terdapat permasalahan dimana warga lebih banyak menjadi buruh padahan mereka mempunyai potensi untuk berwira usaha. Sebagai inspirasi atau semangat, dipaparkan kisah warga asli seliling yang sukses berwirausaha sebagai penjual bakso. Dengan dilakukannya program ini diharapkan warga seliling yang sehariannya sebagai pengrajin yang sifatnya sebagai buruh bisa termotifasi dan tergerak untuk mencoba berwirausaha sendiri. Adapun para pengrajin yang terdapat di wilayah seliling adalah pengrajin kayu, penjahit, serta batik tulis. Potensi-potensi terssebut mempunyai peluang, karena selain terdapat pengrajin juga bahan baku yang mendukung potensi tersebut. Misalnya untuk pengrajin kayu, seliling juga merupakan penghasil kayu jati dengan kualitas yang baik. Harapan saya dengan dilakukan penyuluhan wirausaha, dapat menjadi motivasi terhadap warga sehingga pandangan mereka tidak lagi mencari pekerjaan tetapi membuat lapangan pekerjaan.

3. Pembuatan peta lokasi pembatik Seliling

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 16.5..04 : Program Pokok Tema : Inter Disipliner (ID) : SH-29 : Balai Desa Seliling

Pembuatan peta lokasi pembatik Seliling ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang lokasi pengraajin batik tulis kebumen dan dalam hal ini khususnya untuk wilayah Sliling. Peta ini akan digunakan sebagai informasi tempat serta jalan yang dapat di tempuh untuk mencapai lokasi pengrajin batik. Peta ini akan dicantumkan dalam leaftet sebagai informasi tempat dan jalan. Tujuan pembuatan peta ini adalah menarik para pencinta batik dari luar kota sehingga tau keberadaan lokasi pengrajin batik tulis kebumen khususnya yang berada di desa Seliing, sebagai petunjuk jalan.

62

4. bersih-berih makam

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 15.1.3.09 : Program Pokok Non Tema : Mono Disipliner (MD) : ST-05 : Makam Sumber dan Jagakerti

Kegiatan bersih-bersih pemakaman ini dlaksanakan dalam rangka menyambut bulan Rhamadhan. Semua warga Seliling, khususnya pedukuan Pegandulan bergotong royong membersihkan dua makam (makam Jagakerti dan makam Sumber) yang terdapat di wilayah Pegandulan. Seain itu, kegiatan ini bertujuan agar lingkungan pemakaman menjadi bersih dan enak dilihat, karena kondisi pemakaman yang penuh dengan daun jati kesing serta erumputan. Teknis pelaksanaan bersih-bersih pemakaman, warga di bai menjadi dua tim, ang mana tim pertama membersihkan makam Sumber dan kedua membersihkan makam Jagakerti. Wara bergtong royong membersihkan kedua pemakaman tersebut. Setelah selesai bersih-bersih pemakaman, warga makan tumpeng bersama yang telah di sediakan oleh warga.

5. Lomba Adzan Siswa TPQ No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 15.1.1.03 : Program Pokok Non Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-27 : Masjid Baiturridwan

Kegiatan lomba adzan dilakukan sebanyak satu kali dengan peserta sebanyak 12 orang yang berasal dari siswa TPQ kelas A dan B. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meramaikan bulan Ramadhan. Lomba dilaksanakan sehabis sholat asar sekaian mennggu waktu buka puasa tiba (ngabuburit). Perlombaan berjalan dengan baik dan banyak juga orang yan ikut menyaksikan peerlombaan tersebut. Perlombaan dipimpin oleh tiga yuri yang semuanya berasal dari warga sekitar yang kompeten dalam melakukan penilaian lomba tersebut. Selain tujuan
63

ngabuburit, lomba ini juga melatih mental peserta sehingga mereka mampu adzan ataupun berbicara di depan orang banyak.

6. Penyuuhan pengolahan limbah batik No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 01.1.1.05 : Program Pokok Tema : Mono Disipliner (MD) : A-02 : Balai desa

Masalah yang ada dalam proses membatik salah satunya yang paling bermasalah adalah tentang pembuangan limbah terutama limbah yang dihasilkan dari proses pewarnaan yang warna itu sendiri berasal dari pewarna sintetis. Selain mengotori lingkungan sekitar karena limbah tersbut langsung dibuang tanpa di proses terebih dahulu, proses pewarnaan juga tidak menggunakan alat pelindung tangan/sarung tangan sehingga tangan para pengrajin batik terkena pewarna yang dapat membahayan kesehatan kulit. Penyuluhan dilakanakan di balai desa Seliling dengan pembicara dari kita sendiri namun meteri sebagian berasal dari dilas lingkungan hidup kabupaten Kebumen. penyuluhan ini diikuti oleh para pengrajin batik yang berada di wilayah Seliling. Tujuan dilakukannya penyuluhan ini adalah agar para pengrajin tahu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh limbah pewarna kimia dari proses membatik, sehingga mereka mau mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sebelum di buang ke lingungan dengan proses yang sederhana. Dengan demikian limbah tersebut aman di buang ke lingkungan dan tiak lagi mencemari lingkungan dan memahayakan lingkungan serta orang lain. 7. Lomba menghafal doa sehari-hari No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 15.1.1.03 : Program Pokok Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-33 : Masjid Baiturridwan

64

Kegiatan lomba menghafal doa sehari-hari dilakukan sebanyak satu kali dengan peserta sebanyak 42 orang yang berasal dari siswa TPQ kelas A dan B. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meramaikan bulan Ramadhan. Lomba dilaksanakan sehabis sholat asar sekaian mennggu waktu buka puasa tiba (ngabuburit). Perlombaan berjalan dengan baik dan banyak juga orang yan ikut menyaksikan peerlombaan tersebut. Perlombaan dipimpin oleh tiga yuri yang semuanya berasal dari warga sekitar yang kompeten dalam melakukan penilaian lomba tersebut. Selain tujuan ngabuburit, lomba ini juga melatih mental peserta sehingga mereka mampu adzan ataupun berbicara di depan orang banyak. Slain itu dengan diadakannya lomba tersebut, siswasiswi TPQ bersemangat untuk belajar dan menghafal doa-doa yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Penyebaran leaflet ke rest area dan tempat-tempat strategis. No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 05.4.2.03 : Program Pokok Tema : Inter Disipliner (ID) : SH-04 : rest area dan tempat strategis

Kegiatan ini dilakukan dua kali dimana yang pertama merupakan penyebaran ke rest area yang berada di wilayah Kabupaten Kebumen dan hari kedua menyebarkan ke tempat-tempat srategis seperti hotel dan lain-lain. Kegiatan ini bertujuan dalam perluasan pasar batik tulis kebumen karena dengan penyebaran leaflet yang berisi tentang batik kebumen pembaca leaflet yang berasal bari luar kota Kebumen menjadi tahu akan keberadaan batik tulis kebumen. harapannya adalah mereka tertarik dan mampir ke daerah pengrajin batik untuk membeli batik tulis kebumen.

II.

KESIMPULAN
Keseluruhan program yang saya lakukan pada kegiatan KKN di Seliling, Alian, Kebumen dapat

dikatakan berjalan dengan lancar. Beberapa kendala yang muncul selama pelaksanaan KKN dapat diatasi dengan baik sehingga pada akhirnya tidak mengganggu jalannya kegiatan. Kelancaran dan keberhasilan kegiatan KKN di Desa Seliling tidak lepas dari dukungan pamong desa serta partisipasi aktif masyarakat sekitar, khususnya pembatik serta pihak-pihak lain yang terkait dengan program yang saya jalankan.. 65

Pada akhirnya, kegiatan KKN ini diharapkan mampu menumbuhan semangat kembali bagi pembatik di daerah Seliling serta dapat menumbuhkan kecintaan warga untuk melestarikan batik tulis tersebut. Harapan lain yang juga diinginkan adalah adanya generasi muda yang mau meneruskan batik sehingga kelestariannya dapat terjaga. Seluruh kegiatan yang telah dijalankan diharapkan mampu diteruskan oleh masyarakat supaya lebih berkesinambungan dan terasa manfaatnya.selain itu juga berkembangnya batik tulis kebumen karena perluasan pasar.

III.

SARAN
Berdasarkan pengalaman yang didapat selama kegiatan KKN di Desa Seliling, maka dapat

diberikan saran untuk menunjang keberhasilan program KKN selanjutnya, yaitu : Pentingnya kerjasama dengan perangkat desa setempat untuk lebih mempermudah kelancaran dan perijinan program. Perlu dijalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar sedari awal supaya partisipasi warga lebih aktif dalam mengikuti kegiatan yang diadakan tim KKN Perlu adanya identifikasi permasalahan yang lebih mendalam, khususnya dengan warga, supaya lebih mengetahui permasalahan, tidak hanya informasi dari perangkat desa. Perlunya menginformasikan program-program kepada perangkat desa dan masarakat yang mempunyai peranan di dalam masyarakat agar mereka dapat membantu ataupun berpartisipai dalam program-program yang akan dilaksanakan.

IV.

LAMPIRAN
1. Pembuatan database suplayer batik desa seliling 2. Penyuluhan wirausaha 3. Pembuatan peta lokasi pembatik seliling 4. Bersih-bersih makam 5. Lomba Adzan siswa TPQ 6. Penyuluhan pengolahan limbah batik 7. Lomba menghafal doa sehari-hari siswa TPQ 8. Penyebaran leaflet ke reast area dan tempat-tempat strategis 66

Pembuatan database suplayer batik desa seliling

Penyuluhan wirusaha

Pembuatan peta lokasi pembatik Seliling

67

Bersih-bersih makam

Lomba Adzan siswa TPQ

Penyuluhan pengolahan limbah batik

68

Lomba menghafal doa sehari-hari siswa TPQ

Penyebaran leaflet ke reast area dan tempat-tempat strategis

69

KODE : KKN PPM UGM 16

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu)

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN: 2011

SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROPINSI

: SELILING : 44 : ALIAN : KEBUMEN : JAWA TENGAH

Disusun oleh : Nama Mahasiswa Nomor Mahasiswa : Teger Ivo Bangun : 08/267208/SP/22809

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
70

VI.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Kebumen merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi batik tulis, selain daerah Solo dan Yogyakarta. Batik tulis di Kabupaten Kebumen pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1960-an sampai 1980-an. Namun, kondisi tersebut berubah seiring perkembangan zaman. Melihat kenyataan tersebut, tim KKN-PPM UGM Unit 44 memilih pengembangan batik tulis Kebumen sebagai tema pokok. Tema KKN Unit 44 adalah Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik Kebumen. Program KKN dilaksanakan dari Juli 2011 25 Agustus 2011. Tema tersebut dipilih dengan melihat potensi batik tulis yang ada di berbagai lokasi di Kebumen. Beberapa kondisi yang turut mendorong pemilihan tema tersebut antara lain, pemasaran batik yang belum maksimal, adanya kecenderungan produksi yang kurang efisien, kurangnya pengetahuan pebatik mengenai pengelolaan limbah dan penggunaan pewarna alami, serta minimnya pengetahuan dan minat generasi muda Kebumen untuk terus melestarikan batik tulis khas Kebumen. Untuk lebih memaksimalkan perhatian tim KKN pada pebatik di Kebumen, mahasiswa dibagi menjadi tiga sub unit yang terletak di tiga kecamatan yang berbeda. Desa Seliling (Alian), Desa Gemeksekti (Kebumen), dan Desa Jemur (Pejagoan) dipilih karena adanya konsentrasi pebatik di daerah tersebut. Selama pelaksanaan KKN, saya melaksanakan lima program pokok yang terdiri dari tiga program pokok tema dan tiga program pokok non-tema. Program tersebut adalah: 1. Pembuatan database konsumen batik tulis 2. Sosialisasi batik tulis ke SMP 2 kebumen 3. Penyuluhan administrasi surat menyurat 4. Sosialisasi pentingnya tong sampah dan Pengadaan tong sampah 5. Pembuatan papan plang 6. Pembuatan mading Secara umum, kelima program pokok tersebut dapat berjalan dengan lancar. Terdapat beberapa kendala kecil selama pelaksanaan program, namun tidak mengganggu jalannya program. Hal ini tidak lepas dari peranan warga dan pamong

71

desa. Namun, perlu adanya keberlanjutan program agar dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

1. Pembuatan database konsumen batik di Desa Seliling

No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi

: 05.4.9.99 : Program Pokok Tema : Mono Disipliner (MD) : SH-12 : Pedukuhan Pegandulan dan Pedukuhan Beji

Program pembuatan database konsumen batik di seliling dinilai penting untuk mengetahui siapa saja konsumen batik di seliling. Selain itu, dengan dibuatnya database konsumen maka akan memudahkan pembatik lain untuk memasarkan batiknya. Data konsumen dikumpulkan dengan mendatangi dan mewawancarai pembatik dari rumah ke rumah. Dengan mewawancarai pembatik maka akan diketahui informasi siapa saja dan kemana saja mereka biasanya memasarkan kain batik mereka. Nama-nama pengerajin batik di desa Seliling didapat dari Dinas Perindusrian dan Koprasi serta ke Bappeda, yang selanjutnya dipilih pembatik yang masih aktif untuk diwawancarai. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara bola salju, yakni narasumber berikutnya yang akan di wawancarai dipilih berdasarkan saran/informasi dari narasumber sebelumnya. Waktu pengumpulan database tersebut dilkukan pada bulan Juli 2011, yang berlagsung sekitar 4 hari dari tanggal 13 juli s/d 16 juli. Dari sekitar 80-100an pembatik yang ada di desa seliling, ternyata pembatik yang masih aktif sampai sekarang hanya berkisar 30an saja. Database konsumen yang terkumpul tidak hanya digunakan oleh mahasiswa KKN UGM unit 44 untuk keperluan program, namun juga akan digunakan oleh Dinas Perindustrian dan Koprasi serta Bappeda untuk pembaharuan data mereka.

2. Sosialisasi batik kepada siswa SMP 2 Kebumen No. Sektor Jenis Program Sifat Program : 11.3.9.55 : Program Pokok Tema : Monodisipliner (MD)
72

Kode Program Lokasi

: SH-19 : SMP 2 Kebumen

Salah satu program yang direncanakan dalam mencapai tujuan KKN unit 44 adalah melakukan sosialisasi kepada generasi muda di Kebumen itu sendiri, karena generasi muda dinggap sebagai calon generasi penerus batik nantinya. Dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, (salah satunya SMP 2 kebumen) diharapkan dapat mengenalkan, mengangkat kembali dan akan lebih menghargai hasil budaya daerahnya. Sosialisasi yang dilakukan tersebut berlangsung kurang lebih 2 jam. Bentuk sosialisasi yang digunakan yakni, tahap dalem sosialisasi tersebut adalah memutar film tentang aktivitas pembatik saat membatik, menampilkan beragam jenis motif batik kebumen dengan video dan slide, pengenalan batik, sejarah batik, alat membatik, potensi batik dll. Selanjutnya diakhiri dengan acara membatik bersama. Dalam sosialisasi ini, sengaja didatangkan seorang pembatik dari Desa seliling yang juga sebagai narasumber dalam sosialisasi tersebut. Nama beliau adalah Teguh. Dalam sesi membatik bersama beliau juga mengajari teknik dasar membatik sambil memberi contoh, misalnya cara menggunakan canting, dan cara menggoreskan canting pada kain mori yang telah diberi motif. Dengan adanya sesi membatik bersama tersebut, dirasa sosialisasi ke SMP kebumen cukup berhasil, karena ternyata selama ini banyak siswa maupun siswi yang belum tau keberadaan apalagi potensi batik kebumen. Namun mereka sangat antusias untuk mencoba membatik. Program ini dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2011 pukul 07.00 10.00 di salah satu ruangan smp 2 Kebumen. peserta sosialisasi tersebut berjumlah sekitar 60 orang.

3. Penyuluhan administrasi surat menyurat No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 05.4.9.55 : Program Pokok Tema : Monodisipliner (MD) : SH-07 : Balai desa seliling

73

Surat menyurat merupkan hal yang tidak asing lagi bagi para pengerajin batik di desa seliling, namun setelah dilakukan survei ke beberapa pengerajin, ternyata mereka belum pham mengenai format surat-surat resmi secara formal. Mereka hanya bisa menerima kiriman surat, tetapi tidak bisa membuat surat, misalnya ditujukan untuk dinas-dinas tertentu apabila mereka ingin mengajukan surat permohonan penyuluhan dsb. Untuk itu, dirasa sangat perlu untuk melakukan penyuluhan mengenai administrasi surat-menyurat bagi para pebatik di desa seliling. Penyuluhan akhirnya dilakukan pada tanggal 18 agustus di balai desa seliling, yang memuat materi tentang bagian-bagian surat, susunan surat dll. Peserta yang ikut penyuluhan tersebut adalah sekitar 32 orang yng terdiri dari pebatik di dua pedukuhan di desa seliling, yakni pedukuhan beji dan pegandulan dan berlangsung selama dua jam. . Penyuluhan

tersebut dirasa cukup berhasil, dimana dari segi kehadiran pebatik sendiri sangat banyak. Jumlah pebatik di desa seliling yang masih aktif sekitar 40an orang, dan jumlah pebatik yang hadir dlam penyuluhan adalah sekitar 32 orang. Pebatik tersbut sangat antusias mengikuti penyuluhan tersebut, dimana saat melakukan presentasi mengenai administrasi surat menyurat, mereka banyak bertanya dan mereka benar-benar ingin belajar.

4. Pembuatan plang informasi No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 15.1.2.06 : Program Pokok Non Tema : Inter Disipliner (ID) : ST-02 : Dukuh Pegandulan

Setelah melihat keadaan dukuh pegandulan, dimana minimnya plang informasi bagi warga mengenai tempat-tempat umum di dukuh itu. Pengadaan plang informasi dirasa perlu untuk dibuat, yang mencakup kepentingan umum. Dengan dibuatnya plang informasi, seperti arah ke masjid, ke makam, ke posyandu dan plang informasi mengenai keberadaan kelompok pengerajin Mekar Sari diharapkan dapat mempemudah akses warga asli maupun warga pndatang di dukuh pegandulan. Papan plang dibuat bersama warga, namun sebagian dana dari mahasiswa,
74

misalnya pengadaan cat dll. Waktu pembuatan papan plang sekitar tiga hari yakni mulai tanggal 16 agustus s/d 18 agustus. Setelah selesai dicat dan dibuat tulisan, selanjutnya dilakukan pengecoran bersama beberapa pemuda, termasuk sekretaris desa dan KAUR desa. Warga desa sendiri cukup terkesan dengan pengadaan papan plang tersebut, karena pada dasarnya warga desa sangat menghargai usaha pembangunan yang dilakukan walaupun dalam bentuk sekecil apapun.

5. Pembuatan mading No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 15.1.2.06 : Program Pokok Non Tema : Inter Disipliner (ID) : ST-07 : Dukuh Pegandulan

Dukuh pegandulan merupakan dukuh yang masih kuat kepercayaan agamanya. Salah satu buktinya adalah aktifitas sosial masyarakat lebih banyak dilakukan saat melaksanakan kewajiban agama. Hal tersebut juga tak terlepas dari pendidikan agama yang diberikan kepada anak-anak mereka. Ada sejenis sekolah informal yang berada di samping Masjid. Anak-anak mendalami pendidikan agama, dan telah dikelola dengan baik. Hal itu terlihat dimana telah disediakannya ruang kelas bagi anak-anak yang mau belajar agama. Nama tempat pendidikan tersebut adalah TPQ. Kemudian timbul sedikit inisiatif untuk membuat papan mading bagi TPQ tersebut. Alasan pembuatan mading itu adalah untuk membuka pemikiran kreatifitas anak-anak tersebut, misalnya bila ada yang suka membut puisi maka anak tesebut dapat membuat puisi yang berhubungan dengan pelajaran yang telah mereka pelajari dan ditempel di mading tersebut. Hal itu akan memicu anak-anak lain di TPQ untuk lebih berkreatifitas lagi Pembuatan mading tersebut dikerjakan bersama pemuda yang ahli membuat mading, selanjutnya dicat.pembuatan mading sendiri berlangsung sekitar 2 hari, akni tanggal 14 s/d 15 agustus. Papan mading tersebut diserahkan ke pengurus TPQ.

75

6. Sosialisasi pentingnya tong sampah dan pengadaan tong sampah No. Sektor Jenis Program Sifat Program Kode Program Lokasi : 15.1.3.06 : Program Pokok Non Tema : Inter Disipliner (ID) : ST-04 : Dukuh Pegandulan

Kebersihan lingkungan di dukuh pegandulan juga dirasa kurang. Dukuh tersebut belum memiliki sistem pengoahan sampah yang bena. Hal yang paling sederhana adalah adanya tong sampah. Karena dengan adanya tong sampah diharapkan masyarakat dapat lebih menjaga kebersihan lingungan, tidak membuang sembarangan atau dibakar. Program ini dirasa akan sangat berguna apabila dijalankan. Namun sebelum program ini dijalankan, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi tentang pentingnya kebersihan dan sosialisasi rencana pengadaan tong sampah bagi warga. Namun ada kendala dalam rencana implementasi program ini, dimana masyarakat ada yang tidak setuju. Alasan mereka adalah apabila tong sampahnya penuh, maka mereka akan bingung akan dibuang kemana sampah itu. Memang menampung sampah harian rumah tangga, namun akan menjadi tempat tumpukan sampah apabila tidak dibuang ke TPA. Kenyataannya, di sekitar desa seliling tidak ada TPA, karena ternyata baru sebatas rencana dari desa yang belum terealisasikan. Pemerintah kabupaten sebenarnya telah menyediakan TPA bagi daerahnya, namun terlalu jauh untuk dijangkau. Belum lagi masalah area pelayanan dinas yang mengusrus masalah persampahan tersebut, misalnya DPU. Dinas tersebut hanya melayani area tertentu saja dari seluruh daerah kebumen. Alasan dinas tersebut adalah keterbatasan dana. Sebelumnya juga telah diajukan bantuan pengadaan tong sampah dari LH dan DPU, namun tidak berhasil karena alasan tidak ada dana untuk pengadaan tong sampah tersebut.

VII.

Kesimpulan Program yang saya jalankan selama KKN di desa seliling berjalan dengan
76

lancar. Warga sangat mendukung atas program yang saya jalankan, walaupun ada sedikit kendala ykni mengenai rencana pengadaan tong sampah, namun pihak pemerintah desa telah menanggapi kekurangan tersebut dan akan melakukan rencana pembangunan TPA untuk des seliling. Waktu dan tempatnya akan ditentukan oleh pihak desa sendiri. Selain itu, program-program yang saya jalankan selalu melibatkan warga desa seliling sehingga saya sebagai mahasiswa dapat berbagi ilmu yang saya dapatkan selama kuliah dan saya juga belajar banyak dari masyarakat yang tentu akan sangat berguna bagi masa depan saya. Dengan menjalankan program-progrm saya diatas, diharapkan dapat

mengangkat potensi batik tulis kebumen ke tingkat nasional pada khususnya dan ke luar negeri pada umumnya. Program yang dijalankan selama KKN diharapkan dapat seperti pepatah jika temanmu ingin makan ikan, jangan pernah memberi ikan, namun berilah alat memancing ikan. Dengan menjalankan semua program diatas, diharapkan dapat membangun dunia perbatikan di seliling pada khususnya dan bagi masyarakat seliling itu sendiri pada umumnya.

VIII. Saran Berdasarkan pengalaman selama KKN di desa seliling, saya mempunyi beberapa saran untuk untuk pemerintah demi kemajuan batik tulis, yakni: 1. Pemerintah daerah kebumen seharunya lebih memperhatikan potensi batik kebumen itu sendiri. Memang selama ini pemerintah daerah telah memberikan bantuan dalam berbagai bentuk, namun bntuan tersebut tidak berdampak jangka panjang. Bantuan yang seharusnya diberikan pemerintah adalah memfasilitasi pengerajin untuk mencari link konsumen ke luar daerah. Pemerintah juga harus berinisiatif membentuk suatu koprasi yang mengurus masalah batik tulis, baik itu koprasi produksi, koprasi simpan pinjam atau koprasi dalam bentuk lain yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pebatik itu sendiri. Fenomena yang selama ini terjadi adalah pebatik hanya sebagai buruh batik. Alasan mereka adalah karena tidak memiliki modal, sehingga hanya orang-orang tertentu yang diuntungkan, misalnya pengepul. Namun dalam kontek ini, pengepul tidak sepenuhnya bersalah karena menurut saya malah justru memberikan pilihan lain bagi pebatik, kerana pengepul memiliki modal dan dapat menyediakan
77

lapangan pekerjaan bagi pebatik. Melihat fenomena diatas, pemerintah terkesan lepas tangan, padahal kewajiban pemerintah adalah sebagai pelayan publik. Pelayanan publik dalam artian memberi fasilitas bagi pebatik. Seharusnya pemerintah dapat memberi solusi untuk permasalahan tersebut.

IX.

Lampiran
1. Pembuatan database konsumen batik tulis 2. Sosialisasi batik tulis ke SMP 2 kebumen 3. Penyuluhan administrasi surat menyurat 4. Sosialisasi pentingnya tong sampah dan Pengadaan tong sampah 5. Pembuatan papan plang 6. Pembuatan mading

Pembuatan database konsumen batik seliling

78

Sosialisasi batik pada siswa-siswi SMP 2 Kebumen

Penyuluhan administrasi surat menyurat

Pembuatan papan plang 79

Pembuatan mading

80

You might also like