Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Di dalam paper ini, penulis akan menceritakan pengalaman PB Kendari di dalam pengoperasian
sistem 20kV Sistem Kendari. Pengalaman yang diceritakan di sini adalah pengalaman yang tidak
menyenangkan, sehingga diharapkan lebih banyak diskusi yang terjadi. Sistem Kendari terdiri dari
dua site pembangkit yaitu PLTD Wuawua yang diinterkoneksikan dengan PLTD PJB Poasia melalui
feeder ekspress. PLTD Wuawua memiliki 8 unit mesin yaitu
MAK1,MAK2,MAK3,MAK4,MAK5,Daihatsu1,Daihatsu2 dan Caterpillar sedangkan PJB memiliki 5
unit mesin yaitu Mirrlees 1,2,3,4 dan 5. Di PLTD Wuawua memiliki 6 feeder yaitu Kendari
Beach,Mata,Batugong,Pohara,Konda, Mowila dan 1 tieline. Sedangkan di PLTD PJB memiliki 4
feeder yaitu Lapuko,Andonohu, PPS,Crossing Teluk dan 1 tieline. Sebelum adanya PB Kendari,
Sistem diatur oleh PLTD dan Distribusi sehingga tidak optimal baik dari sisi penghematan BBM
dan sisi kehandalan. UFR sering terjadi akibat beban yang akan masuk tidak diantisipasi oleh
pembangkit karena tidak ada koordinasi antara distribusi dan PLTD. Frekuensi Sistem selalu di
atas 50Hz menyebabkan pemborosan BBM. Gangguan yang terjadi sering mentripkan pembangkit
akibat koordinasi relay yang tidak selektif. Saat ini, digunakan AMR untuk kepentingan dispatch
dan EMS pembangkit ataupun feeder sehingga dapat diketahui kondisi manuver, normal, atau
gangguan melalui feeder sehingga walaupun tanpa SCADA, telemetering tetap dapat dilakukan oleh
PB Kendari.
Tahap I : 49.0 Hz
Feeder : Mowila dan Lapuko
Tahap II : 48.7 Hz
Feeder : Pohara dan Andonohu
Tahap II : 48.5 Hz
Feeder : Teluk
Untuk sistem Kendari, jika dilihat dari tabel 4,
Hal yang sama terjadi, jika gangguan feeder
terlihat bahwa rata-rata 1 hari terjadi gangguan
yang besar, terkadang menyebabkan swing
feeder lebih dari dua kali.
frekuensi sangat rendah yang terkadang
menyentuh level tahap I UFR yaitu 49.0 Hz,
2.2.8 Gangguan Feeder dan Pembangkit
sehingga tahapan UFR ini sebaiknya diturunkan
lagi. Hal ini menyebabkan feeder yang seharusnya
Gangguan pembangkit di Sistem Kendari juga
gangguan GFR, tetapi indikasi yang terbaca di
cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari tabel 2
panel relay adalah UFR. Rekaman gangguan
kinerja pembangkit. Gangguan pembangkit ini
feeder bisa terlihat sebagai berikut :
bisa disebabkan internal pembangkit atau juga
karena faktor feeder yang mentripkan pembangkit.
Hal ini yang disebut dengan kegagalan proteksi
feeder. Di sistem 20kV sangat mungkin terjadi
karena gangguan di dekat pangkal sehingga arus
gangguan besar sehingga PMT mesin lebih dulu
trip dibandingkan PMT feeder. Tidak bisa
dipungkiri, hal ini juga untuk melindungi mesin
dari gangguan ekstrenal yang tidak diinginkan.
4. Kesimpulan