You are on page 1of 58

PANDUAN

PENULISAN DAN PENYAJIAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN

Panduan Penulisan dan Penyajian Skripsi ini bertujuan untuk mewadahi dan meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam menyusun karya akhirnya. Panduan ini juga bertujuan untuk meningkatkan publikasi bersama antara dosen pembimbing dangan mahasiswa. Oleh karenanya, berbeda dengan Pedoman Tata Tulis Skripsi sebelumnya, panduan ini tidak memiliki tujuan pada keseragaman bentuk, sebagai upaya untuk membuka potensi kreativitas penulisan karya akhir yang dimiliki oleh mahasiswa. Penulisan karya akhir dalam bentuk skripsi dengan arahan dari para dosen pembimbing diharapkan juga dapat meningkatkan pengetahuan para dosen pembimbing, mengingat para dosen pembimbing memiliki latar belakang bidang studi dan pengalaman penelitian yang beragam.

Untuk menampung kreativitas penulisan skripsi mahasiswa Fakultas Ekonomi UKSW, melalui panduan ini diberikan dua kelompok format penulisan. Kedua format penulisan tersebut terdiri dari format baku dan format alternatif. Format alternatif terdiri dari format kertas kerja (working paper), dan format laporan data. Walaupun panduan ini menitikberatkan pada proses kreatif dan publikasi, dalam penyajian skripsi tidak dapat dihindarkan perlunya panduan teknis penyajian, sebagai upaya mencapai keseragaman bentuk

penyajian. Oleh karena itu, panduan ini juga memberikan dasar-dasar teknis penyajian skripsi baku yang mendasari penyajian ketiga format skripsi tersebut.

Panduan Penulisan dan Penyajian Skripsi ini akan membahas tentang format penulisan skripsi, aturan teknis penyajian skripsi, serta tanggung jawab dosen pembimbing dan mahasiswa. Panduan ini juga disertai berbagai contoh kelengkapan dalam penyajian skripsi.

BAB 2 FORMAT PENULISAN SKRIPSI

Pada dasarnya, skripsi adalah karya akhir mahasiswa Fakultas Ekonomi UKSW, sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi. Peningkatan kreativitas mahasiswa dan publikasi bersama antara dosen pembimbing dan mahasiswa tersebut mendorong dibentuknya suatu panduan format penulisan skripsi. Gambar 2.1 menyajikan format-format penyajian skripsi yang dapat digunakan oleh mahasiswa.

Gambar 2.1 Format Penyajian Skripsi


Format Baku Laporan Penelitian Format Alternatif 1 Kertas Kerja Skripsi

Laporan Lapangan

Format Alternatif 2 Laporan Data

Skripsi merupakan hasil laporan atas penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan laporan lapangan atas data-data yang diperoleh mahasiswa dalam rangka penelitian. Atas dasar tersebut, Panduan Penulisan dan Penyajian Skripsi akan menyajikan format penulisan skripsi mahasiswa dalam tiga format, terdiri dari Format Baku, Format Alternatif 1 Kertas Kerja (Working Paper), dan Format Alternatif 2 Laporan Data. Bab ini akan membahas , pokok-pokok umum penulisan skripsi, ketiga format penulisan skripsi, pokokpokok khusus berkaitan dengan penulisan skripsi, serta aspek-aspek penilaian kelayakan uji. 2.1 Pokok-pokok Umum Penulisan Skripsi Skripsi sebagai suatu hasil akhir penelitian yang dilakukan mahasiswa, hendaknya dipahami sebagai proses sistematik dalam pemecahan masalah. Penelitian mencakup: a. Mengidentifikasi sebuah masalah yang layak dan bermakna untuk diteliti. b. Menelaah secara sistematik problem penelitian dan fakta di sekitar problem. c. Menelaah hasil penelitian peneliti lain terhadap problem penelitian. d. Membangun pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berhubungan dengan problem penelitian. e. Menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis.

Dengan demikian skripsi akan menyajikan informasi proses penelitian dan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa. 2.2 Format Baku Penulisan skripsi dengan Format Baku umumnya menggunakan bentuk yang secara garis besar terbagi menjadi tiga bagian utama dan disajikan dalam format bab. Tiga bagian utama terdiri dari: a. Bagian Awal Pada bagian ini memuat kelengkapan penulisan skripsi, seperti halaman judul, halaman persetujuan/pengesahan, halaman

motto/persembahan (jika ada), saripati, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar/grafik/peta, daftar lampiran, dan daftar rumus (jika ada). b. Bagian Utama Bagian utama merupakan inti skripsi yang ditulis oleh mahasiswa. Elemen-elemen pada bagian utama adalah bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang penelitian, gambaran obyek penelitian, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, asumsi-asumsi penting, dan garis besar isi skripsi.

Bagian berikutnya adalah telaah pustaka. Telaah pustaka dilakukan disesuaikan dengan topik dan bentuk penelitian yang akan dilakukan. 1. Penelitian dengan menggunakan pengujian hipotesis atau pertanyaan penelitian, maka telaah pustaka disertai

pengembangan model penelitian. Telaah pustaka dikembangkan sesuai kebutuhan penelitian, untuk menghasilkan dukungan kuat atas model dan hipotesis yang diajukan sebagai sebuah

landasan teoretis yang menyatu, termasuk didalamnya telaah atas penelitian terdahulu mengenai topik yang sama. Elemen berikutnya adalah model dan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang terdiri dari: definisi utama variabel, serta simpulan. 2. Penelitian studi kasus, telaah pustaka disusun sesuai dengan permasalahan dalam kasus yang hendak diselesaikan dan untuk kelengkapan dasar teori dalam analisis yang akan dilakukan.

Selanjutnya, bagian berikut dari bagian utama adalah metode penelitian. Metode penelitian yang digunkan juga tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan. Pada umumnya metode penelitian, yang terdiri dari satuan pengamatan dan satuan analisis, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, definisi operasional variabel dan

pengukurannya, metode pengumpulan data, teknik analisis serta simpulan.

Berikutnya, analisis data yang terdiri dari data deskriptif, proses dan hasil analisis data, pengujian hipotesis atau jawaban atas pertanyaan penelitian, atau jawaban atas permasalahan dalam kasus yang dianalisis.

Bagian akhir dari bagian utama, yaitu simpulan dan implikasi, yang terdiri dari simpulan yang mencakup mengenai masing-masing hipotesis atau pertanyaan penelitian atau permasalahan dalam kasus, dan simpulan mengenai keterbatasan penelitian serta selanjutnya implikasi, baik pada teori maupun pada terapan, dan terakhir adalah keterbatasan penelitian serta agenda penelitian mendatang.

c. Bagian Akhir Pada bagian akhir disusun daftar referensi dan lampiran-lampiran yang relevan dengan skripsi.

Dalam perkembangan penulisannya, skripsi Format Baku dapat menggunakan susunan penulisan yang disesuaikan dengan kepentingan penyajian laporan penelitian. Dengan demikian pada dasarnya Format Baku

ini fleksibel terhadap kreativitas penulisan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam arahan dan bimbingan dosen pembimbing. 2.3 Format Alternatif 1 Format Kertas Kerja Format Kertas Kerja merupakan suatu format penulisan skripsi

mahasiswa yang sejak awal penulisannya diarahkan untuk tujuan publikasi hasil penelitian. Publikasi dilakukan dengan memasukkan hasil penulisan kertas kerja ke jurnal-jurnal penelitian atau diterbitkan dalam suatu seri kertas kerja hasil penelitian. Sebelum menyajikan panduan format, beberapa hal perlu mendapat perhatian dalam penulisan sebuah kertas kerja: a. Sebuah kertas kerja mencerminkan gabungan minat pembimbing dan mahasiswa. Dalam kaitan ini, para pembimbing harus mempunyai fokus atas topik-topik penelitian yang ditawarkan kepada mahasiswa. Dengan demikian, sebuah kertas kerja merupakan hasil penelitian bersama (joint research) antara mahasiswa dan dosen. b. Sebuah kertas kerja yang diarahkan pada publikasi sebaiknya mengikuti format publikasi jurnal atau seri kertas kerja. Untuk itu, keputusan format penulisan diserahkan pada pembimbing dan mahasiswa, serta tergantung pada jurnal atau seri kertas kerja yang menjadi acuan. c. Panduan Penulisan dan Penyajian Skripsi akan memberikan bentukbentuk dasar berkaitan dengan isi dan hasil penelitian yang sebaiknya disajikan dalam penulisan.

Format Kertas Kerja secara mendasar akan terdiri dari abstraksi (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) yang juga menyajikan kata kunci, pendahuluan, pembahasan teori dalam bentuk kajian teori atau literatur, metode penelitian, hasil analisis, dan simpulan, keterbatasan serta penelitian mendatang. Realisasi format penyusunan terletak pada kesepakatan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing. Sebagai bahan pertimbangan, kertas kerja dapat disusun sesuai dengan media publikasi yang menjadi tujuan. Beberapa format kertas kerja dengan taraf internasional dapat dilihat melalui internet pada http://www.ssrn.com. 2.4 Format Alternatif 2 Format Laporan Data Format skripsi yang ketiga adalah Format Laporan Data. Pada dasarnya, seluruh skripsi yang ditulis dan disajikan oleh mahasiswa adalah laporan penelitian. Atas dasar perkembangan dan kenyataan yang terjadi, seringkali ditemui mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menulis dan menyajikan hasil penelitiannya. Hal ini berakibat pada keterlambatan mahasiswa dalam menyelesaikan penulisan skripsinya. Untuk mengatasi hal ini, dimunculkan Format Laporan Data sebagai salah satu format penulisan skripsi. Format Laporan Data bertitik awal pada laporan lapangan atas data yang diperoleh mahasiswa dalam rangka suatu penelitian. Dalam praktiknya, format laporan data adalah pengganti laporan penelitian yang tidak dapat

10

diselesaikan oleh mahasiswa. Oleh karenanya skripsi dengan format laporan data dapat ditulis dengan dasar pertimbangan sebagai berikut: 1. Mahasiswa telah menempuh 3 (tiga) trimester untuk penulisan laporan penelitian, baik dengan Format Baku maupun Format Alternatif 1 Kertas Kerja. Atas dasar kinerja mahasiswa, dosen pembimbing memutuskan bahwa mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat menyelesaikan laporan lapangannya, dan memberi saran untuk mengalihkan penulisan ke format laporan data. 2. Topik dan batasan data yang disajikan dalam skripsi dengan format laporan data, merupakan kesepakatan antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Data yang ditulis merupakan data yang dapat digunakan oleh dosen pembimbing sebagai bagian penelitiannya. Dengan demikian, laporan data merupakan bagian pengumpulan data penelitian yang dilakukan oleh dosen pembimbing. 3. Laporan lapangan terdiri dari dasar teoretis pengumpulan data, metode pengumpulan data, teknik analisis yang digunakan, serta hasil analisis dalam bentuk hasil tabulasi dengan disertai pembahasan ringkas. 4. Pengalihan penulisan skripsi dari laporan penelitian menjadi laporan lapangan dengan format laporan data, harus dilaporkan oleh dosen pembimbing kepada Ketua Program Studi masing-masing.

11

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam laporan data: 1. Topik penelitian sedapat mungkin berasal dari dosen pembimbing, atau berasal dari mahasiswa tetapi memiliki kaitan dengan rencana penelitian dosen pembimbing. 2. Desain pertanyaan sebaiknya merupakan kesepakatan antara dosen pembimbing dan mahasiswa, atau berasal dari dosen pembimbing. 3. Mahasiswa hanya melaporkan hasil tabulasi tersebut tanpa membuat pembahasan yang mendalam. 4. Format laporan data merupakan kesepakatan antara dosen pembimbing dan mahasiswa. Format laporan data ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi dan membantu para dosen pembimbing untuk mengumpulkan data dalam rangka penelitian masing-masing. 2.5 Pokok-pokok Khusus Dalam penulisan skripsi terdapat beberapa hal khusus yang berada di luar hal-hal umum yang berkaitan dengan format penulisan skripsi. Hal khusus yang berkaitan dengan penulisan skripsi adalah laporan lapangan untuk penelitian dengan bentuk studi literatur, serta penulisan skripsi dalam bahasa Inggris.

12

A. Studi Literatur Studi literatur adalah suatu penelitian yang bersumber pada tulisantulisan, baik dari buku teks, artikel jurnal, artikel media masa, teks-teks internet, maupun tulisan yang tidak dipublikasikan. Dengan demikian, penulisan untuk skripsi bentuk studi literatur tidak mengikuti format skripsi yang telah dibahas sebelumnya. Pada dasarnya, studi literatur ditulis sesuai dengan pokok-pokok yang berkaitan dengan topik yang menjadi dasar penelitian. Dalam penyajiannya, studi literatur akan diawali oleh bagian pendahuluan yang berisi latar belakang, masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Kemudian bagian isi, yang menuliskan pokok-pokok bahasan sesuai dengan topik yang dipilih. Penulisan akan diakhiri oleh simpulan, keterbatasan penelitian, implikasi dan penelitian mendatang.

B. Penulisan dalam Bahasa Inggris Penulisan skripsi tidak hanya dibatasi pada penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa penulisan. Bahasa Inggris juga diperkenankan untuk digunakan sebagai bahasa penulisan. Pada dasarnya, skripsi yang ditulis dalam bahasa Inggris tetap mengikuti format penulisan skripsi yang ada. Akan tetapi dalam hal komposisi bahasa skripsi yang ditulis dalam bahasa Inggris, harus

13

diteliti ketelitian dan kebenarannya oleh pihak yang independen dan ahli dalam bahasa Inggris. 2.6 Aspek-aspek Penilaian Kelayakan Uji Ketiga format penulisan skripsi didasarkan pada aspek-aspek dasar penilaian yang sama untuk menjadi sebuah hasil akhir skripsi yang akan diuji. Aspek-aspek penilaian ini menjadi dasar penilaian kelayakan suatu skripsi untuk diuji, baik bagi dosen pembimbing dan mahasiswa. Berikut ini aspekaspek penilaian yang dijadikan sebagai patokan dalam menilai hasil karya akhir mahasiswa: 1. Kejelasan dan kedalaman isu yang dituangkan dalam usulan topik penelitian. 2. Kejelasan tujuan dan manfaat atau kegunaan penelitian yang dilakukan. 3. Kesesuaian dan kecukupan kajian teori dan literatur dengan topik dan tujuan, manfaat atau kegunaan penelitian yang hendak dicapai. 4. Kesesuaian metode penelitian dengan topik penelitian. 5. Konsistensi penulisan dan penyajian skripsi dengan topik penelitian. 6. Penulisan dengan bahasa yang baik dan benar 1. 7. Kedisiplinan dalam mengikuti jadwal penyusunan karya tulis akhir.

Dasar penilaian ini ditujukan, baik untuk skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Untuk penulisan skripsi dalam bahasa Inggris harus disertai hasil pemeriksaan komposisi bahasa yang baik dan benar oleh orang yang ahli dalam bahasa Inggris.

14

BAB 3 ATURAN TEKNIS PENYAJIAN SKRIPSI 3.1 Unsur-unsur Penyajian Skripsi Unsur penyajian skripsi yang akan dibahas pada bagian ini adalah unsur penyajian skripsi dengan Format Baku. Sedangkan untuk skripsi Format Kertas Kerja dan Format Laporan Data dapat mengacu pada unsur-unsur yang sesuai dengan penyajian, yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing. Sebagai catatan, unsur-unsur penyajian skripsi ini bukanlah sesuatu yang absolut. Penyajian secara relatif akan tergantung pada kreativitas mahasiswa dan arahan dosen pembimbing. Dengan demikian, unsur-unsur penyajian skripsi yang dibahas pada bagian ini merupakan panduan sebagai bagian teknis penyajian skripsi. Penyajian skripsi yang menggunakan bentuk bab, dapat disajikan dengan menggunakan panduan berikut ini:

Bagian Awal Untuk bagian awal baik Format Baku, Format Kertas Kerja, maupun Format Laporan Data disajikan atas dasar isi penyajian yang sama. Pada bagian awal skripsi berikut ini pokok-pokok yang harus disajikan:

15

Halaman Judul Surat Pernyataan Keaslian Skripsi Halaman Persetujuan/Pengesahan Halaman Motto/Persembahan (jika ada) Abstact (Bahasa Inggris) Saripati (Bahasa Indonesia) Kata Pengantar Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Daftar Rumus (jika ada)

Bagian Isi Untuk bagian isi, pada Format Kertas Kerja dan Format Laporan Data akan tergantung pada kesepakatan penyajian antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Sedangkan untuk Format Baku berikut ini adalah bagian isi yang dapat dijadikan panduan, terutama untuk bentuk penelitian dengan pengujian hipotesis atau pertanyaan penelitian.

16

Bab I

Pendahuluan 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Latar Belakang Penelitian Masalah Penelitian Persoalan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian Garis Besar Skripsi

Bab II

Telaah Teoretis dan Pengembangan Model Penelitian 2.1 Telaah Teoretis (telaah teoretis dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan model penelitian, sebagai sebuah bacaan yang menyatu) 2.2 Model dan Hipotesis atau pertanyaan penelitian (Model dan hipotesis atau pertanyaan penelitian dirangkum pada sub bab ini.)

Bab III

Metode Penelitian 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 Jenis dan Sumber Data Populasi dan Sampel Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Teknik dan Langkah-langkah Analisis

Bab IV

Analisis Data 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian dan/atau Data Deskriptif

17

4.2 4.3 Bab V

Proses dan Hasil Analisis Pengujian Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian

Simpulan dan Implikasi 5.1 5.2 5.3 5.4 Simpulan Implikasi Kebijakan dan/atau Terapan Keterbatasan Penelitian Penelitian Mendatang

Bagian Akhir Untuk bagian akhir baik format kertas kerja, format konvensional, maupun format laporan data disajikan atas dasar isi yang sama. Pada bagian akhir skripsi berikut ini pokok-pokok yang harus disajikan: Daftar Pustaka Daftar Riwayat Hidup Lampiran-lampiran

Seperti telah dikemukakan pada bagian-bagian sebelumnya, penyajian bab-bab tersebut di atas bukanlah hal yang absolut. Oleh karena itu, penyajian bab-bab tetap mengacu pada kepentingan penyajian hasil penelitian.

18

3.2 Teknis Penyajian Teknis penyajian skripsi untuk ketiga format skripsi terdiri dari teknis pengetikan dan teknis pengutipan. Teknis penyajian ini merupakan ketentuan dalam menyajikan hasil penulisan skripsi, yang diawali dengan proposal penelitian dan diakhiri dengan skripsi. A. Pengetikan Pengetikan naskah proposal dan skripsi diatur sebagai berikut: 1) Pengetikan sampul skripsi menggunakan ukuran kuarto (28 x 21 cm), dengan sampul keras (dua eksemplar) dan sampul lunak (sebanyak yang dibutuhkan). Warna merah, yaitu warna akademik bagi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana. 2) Pengetikan halaman judul menggunakan kertas HVS 70 gram, ukuran kuarto (28 x 21 cm), dengan warna putih. 3) Pengetikan naskah proposal dan isi skripsi menggunakan kertas HVS 70 gram, ukuran kuarto (28 x 21 cm), dengan warna putih. 4) Warna hitam dan jarak pengetikan 2 spasi dengan tipe huruf biasa (times new roman dengan ukuran font 12) untuk seluruh naskah. 5) Penomoran halaman sebelum bab I menggunakan huruf (i, ii, iii, iv, dan seterusnya). Penomoran halaman pertama pada suatu bab ditulis di bawah bagian tengah, sedang untuk penomoran halaman berikutnya di sisi kanan atas halaman.

19

6) Format halaman ketik (a) Samping kiri dan atas 4 cm. (b) Samping kanan dan bawah 3 cm. 7) Saripati yang disajikan dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) merupakan penggambaran singkat isi skripsi. Penyajian hanya dalam 1 halaman ukuran kuarto, pengetikan menggunakan bentuk huruf Times New Roman ukuran 12, dengan 1 spasi. Penyajiannya disertai dengan menyajikan kata-kata kunci yang menggambarkan pokok-pokok inti pembahasan dalam skripsi. 8) Judul bab diketik dengan huruf besar di tengah halaman dan diketik tebal (bold) dengan jenis huruf Times New Roman ukuran 14. Apabila judul lebih dari satu baris, maka dibuat dengan ukuran spasi 1. Jarak judul ke teks dua kali 2 spasi. Judul sub bab diketik mulai dari batas tepi kiri. Judul sub bab diketik tebal dengan jenis huruf Times New Roman ukuran 12. Jarak sub judul dengan teks 2 kali 2 spasi dengan teks sebelumnya dan 1 kali 2 spasi ke teks berikutnya. 9) Penomoran dan pengetikan sub judul mengikuti susunan berikut: 1.1 Sub Judul . . .. .. .. . .. .. .. .. .

20

1.1.1 Sub Sub Judul . . . . . Isi atau badan teks sub judul maupun sub sub judul selalu dimulai dari tepi kiri, tidak dibawah sub judul atau sub-sub judul. Hal ini ditujukan untuk efisiensi penyajian skripsi. 10) Daftar isi, diketik sesuai urutan nomor halaman dimulai halaman judul, motto atau persembahan, serta daftar-daftar yang relevan. 11) Daftar tabel, daftar gambar/grafik, serta daftar rumus, diketik seperti daftar isi. Nomor tabel mengunakan angka latin. Judul dan nomor tabel, grafik atau rumus harus sama dengan judul dan nomor dalam naskah skripsi. Judul yang membutuhkan lebih dari satu baris diketik dengan jarak 1 spasi. 12) Pemberian nomor tabel/gambar/grafik diurutkan mengikuti dan merujuk pada nomor bab tempat tabel/gambar/grafik yang bersangkutan.

Tabel/gambar/grafik tidak boleh dipenggal penyajiannya, kecuali untuk tabel yang memerlukan lebih dari satu halaman. Untuk tabel dengan lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan seterusnya harus disertai judul tabel lanjutan. 13) Semua persamaan atau rumus matematik, statistik dan lainnya diberi nomor dengan angka latin dalam tanda kurung, ditempatkan pada batas tepi kanan dengan dihubungkan dengan tanda titik-titik.

21

Contoh: Y = a + b1X1 + b2X2 + . (1) 14) Daftar pustaka (a) Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad (a sampai dengan z) nama keluarga pengarang. Nama pengarang dimaksudkan juga untuk nama institusi penulis. (b) Jika pustaka tidak ada nama penulisnya, maka dituliskan kata anomim. (c) Bila penyusunan tulisan terdiri dari dua atau lebih penulis maka semua penulis harus dicantumkan semuanya. (d) Apabila terdapat dua karangan atau lebih dari seorang pengarang, nama pengarang tidak perlu dicantumkan lebih dari satu kali, tetapi cukup hanya dibuat garis sepanjang ruang yang diperlukan untuk nama tersebut. (e) Petunjuk penulisan untuk daftar pustaka adalah sebagai berikut: (1) Untuk buku: sebut nama pengarang (tanpa menyebut gelar), tahun penerbitan, judul karya (judul buku) dicetak tebal, nama penerbit, dan nama kota penerbitan. (2) Untuk artikel jurnal: sebut nama pengarang, tahun penerbitan, judul karya (judul artikel), nama jurnal dicetak tebal, kemudian sebut volume, nomor dan halaman.

22

(3) Untuk pustaka yang bersumber dari internet: sebut nama penulis, waktu publikasi, judul artikel, volume dan nomor, alamat web-site, dan tanggal download (waktu dan tanggal terakhir up datelas up dated). 15) Daftar riwayat hidup atau curriculum vitae berisi tentang sejarah hidup singkat penulis skripsi yang mencakup: (a) Identitas penulis (b) Riwayat pendidikan (c) Riwayat kursus/pelatihan/seminar

Petunjuk lainnya yang berhubungan dengan daftar pustaka: 1) Daftar pustaka disusun secara alfabetis (berdasarkan urutan huruf a sampai z). 2) Tiap pustaka dituliskan dengan satu spasi dan jarak antar pustaka 2 spasi. 3) Huruf pertama masing-masing referensi diketik tepat pada garis tepi kiri tanpa indensi, dan untuk baris berikutnya digunakan indensi lima ketukan huruf. 4) Cara menulis nama pengarang diawali dengan penulisan nama keluarga (surename, last name) kemudian singkatan given name-nya. Jika pengarang lebih dari satu orang, maka penulis selanjutnya dituliskan tanpa dibalik (singkatan given name diikuti surename atau last name). Untuk nama yang

23

dirangkaikan dengan nama keluarga, dituliskan biasa tanpa dibalik. Misalnya: Agus Sartono tidak benar dibalik menjadi Sartono Agus. 5) Apabila seorang pengarang menulis dua atau lebih karangan dalam tahun yang berbeda, maka daftar referensi disusun menurut urutan waktu (tahun).

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan daftar pustaka: 1) Dalam daftar pustaka tidak dibenarkan untuk mencantumkan nama-nama sumber yang tidak pernah dibaca oleh penulis skripsi. Bila penulis membaca suatu buku, dan buku tersebut mengutip dari buku lain, maka yang disebutkan dalam daftar pustaka adalah buku yang dibaca sendiri oleh penulis (buku kedua). 2) Bahan yang tidak diterbitkan tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, kecuali skripsi, tesis atau disertasi yang tidak dipublikasikan tetapi dapat dibaca di perpustakaan. 3) Gelar penulis seperti Drs., Ir., SE. atau Dr. dan lainnya tidak perlu disebutkan.

B. Pengutipan Pada prinsipnya ketiga bentuk skripsi harus disajikan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia. Kemudian sebagai suatu bentuk penulisan ilmiah, ketiga

24

bentuk penulisan karya akhir tersebut diharuskan untuk mengikuti kaidahkaidah penulisan tulisan ilmiah. Dua hal yang harus diperhatikan dan dijadikan sebagai acuan dalam penulisan ilmiah, adalah penunjukan sumber referensi dalam tulisan skripsi dan tata cara penulisan referensi dalam daftar pustaka.

Tata Cara Penulisan Penunjukkan Sumber Referensi Secara umum penulisan dalam rangka penunjukan sumber referensi yang dikutip dalam tulisan skripsi terbagi menjadi dua tata cara (Catatan: dalam contoh-contoh yang disajikan pada bagian ini penulisan dicontohkan menggunakan spasi 1, dalam praktiknya penulisan tersebut mengikuti aturan teknis penulisan skripsi yaitu ditulis dengan spasi 2):

1. Pengutipan Sesuai Sumber Asli Pengutipan atas tulisan dalam sumber referensi sesuai dengan yang dituliskan dalam sumber (termasuk kutipan yang diterjemahkan sendiri oleh pengutip). Untuk pengutipan demikian maka cantumkan: nama keluarga penulis (catatan: tanpa gelar akademik), tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip. Pengutipan yang melebihi lima baris penulisan maka penyajiannya dilakukan dalam pokok alenia tersendiri.

25

Contoh: Pengutipan dari buku teks. Banyak sedikitnya masing-masing jenis karyawan yang diperlukan akan tergantung pada prospek ekonomi perushaan dan kebijakan perusahaan di dalam melakukan investasi di dalam peralatan produksinya (Ranupandoyo dan Husnan, 1998: 15). Atau Menurut Ranupandoyo dan Husnan (1998: 15), banyak sedikitnya dan seterusnya. Pengutipan dari buku terjemahan. Pada dasarnya terdapat 6 langkah utama pemecahan persoalan (Ordiorne, 1989: 75), yaitu: 1. Menentukan sasaran 2. dan seterusnya. Pengutipan dari jurnal Keberadaan kode etik yang menyatakan secara eksplisit beberapa kriteria tingkah laku yang khusus terdapat pada profesi, maka dengan cara ini kode etik profesi memberikan beberapa solusi langsung yang mungkin tidak tersedia dalam teori-teori etika yang umum (Sihwahjoeni dan Gudono, 1999: 171). Pengutipan dari koran, tabloid atau majalah: Belakangan ini perbankan mengalami kelebihan likuiditas dalam jumlah besar. Diperkirakan, saat ini kurang lebih Rp900 trilyun dana pihak ketiga yang berada di perbankan Indonesia (Madjid, 2005: 23)

26

Menurut Silaban (2005: 56) sepanjang tahun 2004 indeks telah mengalami kenaikan sebesar 41,1% ytd menjadi 976,32 (21 Desember 2004) dari 691,9 pada penutupan 30 Desember 2003. Penulisan referensi dari sumber tulisan tidak dipublikasikan Dalam mendeteksi kecurangan fraud auditing dan forensic accounting sebaiknya mampu mengembangkan kegiatan-kegiatan investigatif yang pernah dilakukan (Gunadi, 2004: 57). Pengutipan lebih dari lima baris harus disajikan dalam pokok alenia terpisah dengan ukuran huruf yang lebih kecil dari badan tulisan. Dengan demikian jika badan skripsi ditulis menggunakan huruf Times New Romans ukuran 12, maka pengutipan sesuai sumber asli ditulis dengan menggunakan menggunakan huruf Times New Romans ukuran 11, seperti berikut ini: Perumusan definisi salah satunya adalah untuk memperkaya kosa kata (Ihalauw, 2000: 25):
Bahasa adalah suatu alat yang sangat rumit. Manusia belajar menggunakannya sama seperti mereka belajar menggunakan alat-alat lain, yakni melalui pengamatan dan peniruan. Namun disadari bahwa mempelajari bahasa secara informal seperti itu ada batasnya.Oleh karena itu perlulah bahasa dipelajari secara formal, yakni secara sengaja atau sadar menerangkan makna-makna yang diberikan kepada simbul-simbol yang digunakan. Untuk menerangkan makna

27

2. Pengutipan Pokok-pokok Pikiran dalam Sumber Pengutipan atas tulisan dalam sumber referensi berupa pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam sumber. Untuk pengutipan demikian maka cantumkan: nama keluarga penulis (catatan: tanpa gelar akademik), tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip tidak perlu dicantumkan. Contoh: Jumlah dan jenis karyawan yang dibutuhkan pada suatu perusahaan akan tergantung pada prospek perkembangan perusahaan dan pada kebijakan penggunaan peralatannya (Ranupandoyo dan Husnan, 1998). Beberapa penelitian menguji koefisien angka akuntansi yang diuji secara signifikan berbeda dari nol dengan tanda yang diprediksi (Barth, 1994; Barth, Beaver dan Landsman, 1996; Eccher, Ramesh dan Thiagarajan, 1998; Nelson, 1996). 3. Pengutipan Sesuai Sumber Asli maupun Pokok-pokok Pikiran dalam Sumber yang Tidak Disajikan dengan Nomor Halaman. Pengutipan yang bersumber dari tulisan-tulisan di internet umumnya tidak disertai nomor halaman. Oleh karena itu pengutipan yang demikian ditulis dengan menyajikan alamat web yang menjadi sumber kutipan. Contoh: Akuntansi forensik merupakan gabungan akuntansi, audit, dan kemampuan investigasi untuk menghasilkan analisis akuntansi yang sesuai dengan hukum dan menjadi dasar untuk diskusi, debat, dan digunakan sebagai jawaban perselisihan (http://www.forensicaccounting.com/one.htm).

28

Penulisan dalam rangka penunjukan sumber referensi yang dikutip dalam tulisan skripsi, secara teknis menggunakan aturan-aturan penulisan sebagai berikut (Catatan: dalam contoh berikut ini penulisan dicontohkan menggunakan spasi 1, dalam praktiknya penulisan tersebut mengikuti aturan teknis penulisan skripsi yaitu ditulis dengan spasi 2):

1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat. Oliver (1980, p. 30) mengatakan dalam rangka evaluasi kinerja layanan, konsumen membutuhkan suatu norma mengenai layanan yang baik sehingga layak untuk diterima. 2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat. Penelitian yang dilakukan oleh Selnes (1993, p. 45) mengatakan bahwa keputusan memiliki dampak positif pada reputasi. 3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat. Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh dua faktor yaitu harapan dan kinerja layanan yang dialami (Yi, 1989, p. 89). 4. Penulis 2 orang. Jika penulis terdiri dari dua orang, maka nama dari keduanya harus disebutkan. Cronin dan Taylor (1992, p. 23) menyatakan bahwa perkiraan langsung pada kriteria kiner ja memberi ukuran yang lebih baik ...

29

5. Penulis lebih dari 2 orang. Jika penulisan dibuat oleh lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya penulis pertama diikuti oleh dkk atau et al. Cadote et al. (1989, p. 44) menyarankan dua norma berbeda yang ideal digunakan untuk perbandingan. 6. Penunjukan diacu oleh lebih dari 2 sumber. Jika nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan.

Sementara itu Manickas et al. (1997) dan Ryan et al. (1999) dengan tegas mengatakan bahwa seluruh bentuk kepuasan akan membawa dampak positif pada reputasi. Jika penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber referensi diberi tanda titik koma. Kerentanan konsumen terhadap pengaruh yang bersifat interpersonal dapat dikategorikan dalam dua pengaruh, yaitu pengaruh normatif dan pengaruh informasi (Boush et al. 1994; Mangleburg dan Bristol, 1998). 7. Pengutipan dari sumber kedua. Pengutipan sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan nama penulis yang buku atau majalahnya dibaca. Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Vasil dan Hildebrandt (Stevess, 1972).

30

Dalam hal ini, yang terdapat dalam daftar pustaka hanyalah tulisan Stevess (1972). Walaupun demikan, akan lebih baik jika yang dibaca adalah sumber aslinya. 8. Hasil tulisan yang bersumber dari internet, yang tidak diketahui penulisnya, hanya dicantumkan alamat web-sitenya Penulisan yang bersumber dari internet hanya menunjukkan alamat web, jika hasil tulisan yang disajikan tidak disertai nama penulis. Oleh karenanya penunjukan hasil tulisan yang bersumber dari internet hanya akan menyajikan alamat web yang menjadi sumber. Bahkan untuk tahun 2002 dan 2003, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 10,6% dan 10,5% (indexmundi.com). Tata Cara Penulisan Referensi Walaupun sumber referensi memiliki berbagai bentuk, tetapi penulisan dalam karya akhir tidak memisahkan penulisannya ke dalam masing-masing bentuk. Penulisan dilakukan menyeluruh untuk semua bentuk sumber referensi dan disajikan atau dituliskan berdasar urutan alfabet, dimulai dengan huruf A sampai Z. Tata cara penulisan referensi yang disajikan dalam daftar pustaka, secara umum mengikuti aturan-aturan teknis sebagai berikut:

1. Penulisan referensi yang bersumber dari buku teks (textbook): Arief, Sritna, 1993, Metodologi Penelitian Ekonomi, UI-Press, Jakarta.

31

De. Grauwe, Paul, 1983, Macro Economic Theory for The Open Economy, Gower, England. Kontsoyiannis, A., 1997, Theory of Econometrics, MacMillan Publisher Limited, UK. Samsubar Saleh, 1986, Statistik Deskriptif, Teori dan Aplikasi, Andi Offset, Yogyakarta. 2. Penulisan referensi yang bersumber dari artikel jurnal: Dombusch, R. dan Alejandro R., 1989, Financial Factor in Economics Development, The American Economic Review, Vol. 79, No. 2. Insukindro, 1992, Pembentukan Model dalam Penelitian Ekonomi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, No. 1, Tahun VII, BPFEUGM. Rao, P., 1996, Measuring Consumer Perceptions Through Factor Analysis, The Asian Manager, February-March, pp. 28-32. Supratikno, H., 2001, Subcontracting Relationship in Indonesia n Manufacturing Firms, Gadjah Mada International Journal of Business, Vol. 3 No. 2 May: 141-157. 3. Penulisan referensi yang bersumber dari kumpulan karangan: Levitt, T., 1991, Marketing Myopia, in B.M. Ennis and K.K. Cox (Eds), Marketing Classic: A Selection of Influential Articles, 7th Edition, Allyn and Bacon, Boston, pp. 3-21.

32

4. Penulisan referensi yang bersumber dari koran, tabloid atau majalah: Yohanes Surya, 2002, konofisika: Gabungan Ekonomi dan Fisika?, Kompas, 2 September: XXXV. Madjid, A., 2005, Selamat dari Banjir Kredit Konsumtif, Kontan, No. 15, Tahun IX, 17 Januari. Ghemawat, P., 2001, Distance Still Matters: The Hard Reality of Global Expansion, Harvard Busines Review, September: 137-147. Silaban, THF., 2005, Prospek BEJ Tahun 2005, Warta Bisnis, Edisi 34/III/Januari: 56. 5. Penulisan referensi dari sumber tulisan tidak dipublikasikan: Dian Susanti, 2002, Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi dan Pelimpahan Wewenang sebagai Variabel Moderating. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan). Gunadi, M., 2004. Peran Forensic Accounting dan Fraud Auditing dalam Mendeteksi Fraud: Suatu Tinjauan Literatur, Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan). Susetya Hartanta, 2000, Pengaruh Reformasi Perpajakan Tahun 1983 terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Kewajiban Membayar Pajak. Skripsi Program S1 Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan). 6. Penulisan referensi data tanpa penulis: Biro Pusat Statistik, 1995, Statistik Indonesia, Jakarta, Indonesia.

33

Ikatan Akuntan Indonesia, 2001, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. 7. Penulisan referensi yang berasal dari internet disertai alamat web sumber referensi: Bustelo P., C. Gracia dan I. Olivie. 1999. Global and Domestic Factors of Financial Crisis in Emerging Economies: Lesson from The East Asian Episodes (1997-1999). http://www.ssrn.com .4 Februari 2003. Brickley, JA., Clifford WS. Jr., and Zimmerman JL. 2000. Business Ethics and Organizational Architecture. University of Rochester. The Bradle Policy Center Financial Research and Policy. Working Paper. http://papers.ssrn.com/paper.taf?abstract_id=250947. 16 Juni 2004 PricewaterhouseCoopers (PWC). 2003. Global Economic Crime Survey 2003. http://www.pwc.com/extweb/ncsurvers.nsf. 5 November 2004.

34

BAB 4 TANGGUNG JAWAB DOSEN PEMBIMBING DAN MAHASISWA 4.1 Tanggung Jawab Mahasiswa 1) Prakarsa untuk memulai dan menyelesaikan penyusunan skripsi seluruhnya berada pada mahasiswa. 2) Mahasiswa bertanggung jawab penuh terhadap keaslian isi skripsi, sebagai suatu karya ilmiah yang diprakarsai dan disusun sebagai hasil pemikiran dan penalarannya sendiri. 3) Mahasiswa harus rajin membaca artikel ilmiah yang bersumber dari jurnaljurnal ilmiah, hasil-hasil penelitian terdahulu, dan mengikuti wacana keilmuan yang sedang berkembang. 4) Mahasiswa berusaha menjadikan skripsinya sebagai salah satu bentuk kontribusi penting bagi reputasi keilmuan almamaternya. 4.2 Tanggung Jawab Dosen Pembimbing 1) Mendorong mahasiswa bimbingannya, sedemikian rupa agar dapat menyelesaikan proses penulisan serta menyajikan skripsi sesuai jadwal yang disepakati bersama, dengan memperhatikan kalender akademik dan peraturan ujian.

35

2) Memberi nasihat dan tuntunan, agar baik penulisan maupun penyajian skripsi, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 3) Mendorong agar temuan-temuan penelitian dapat dipublikasikan secara luas. 4) Untuk penulisan yang kemudian dipublikasi dengan nama bersama, mahasiswa (penulis pertama) dan dosen pembimbing (penulis kedua), maka dosen pembimbing turut bertanggung jawab atas isi publikasi.

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

You might also like