You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN COMMON COLD Dosen : dr. Theodorus S A.

MM

Disusun oleh : Kelompok 1 1. Albert Sandi 2. Lessy Septya Hawini 3. Yashinta Puspita Sari

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PROGRAM PRODI S-1 KEPERAWATAN SEMESTER 3 TAHUN AJARAN 2011 / 2012

COMMON COLD

1.

Definisi Common cold yang lebih dikenal dengan sebutan flu atau influenza ini merupakan rhinitis akut yang disebabkan oleh virus "selesma". Rhinitis berarti "iritasi hidung" dan adalah derivative dari rhino, berarti "hidung". Selaput lendir pada hidung yang terkena iritasi atau radang akan memproduksi lebih banyak lendir dan mengembang, sehingga hidung menjadi tersumbat dan pernafasan jadi sulit. Common cold merupakan infeksi saluran nafas atas yang disebabkan oleh virus dan dapat timbul pada semua tingkat usia. Istilah common cold mengacu pada peradangan kataralis mukosa hidung yang lebih menjelaskan suatu kompleks gejala dari pada suatu penyakit tertentu. Dikarakteristikan dengan hidung tersumbat ( nasal congestion ), suara serak ( sore throat ), dan batuk. Common cold atau selesma adalah penyakit infeksi dari saluran pernafasan bagian atas yang mempunyai ciri-ciri coryza, bersin, lakrimasi, iritasi nasofaring, menggigil dan malaise yang berlangsung selama 2-7 hari. Commond cold dikenal juga sebagai selesma, pilek biasa, nasopharyngitis, acute viral rhinopharyngitis, atau acute coryza. Atau sering juga disebut dengan istilah yang salah sebagai flu, karena gejalanya yang hampir sama. Common cold adalah infeksi virus pada alat pernapasan atas seperti hidung dan tenggorokan. Pilek biasanya menyakitkan meskipun rasanya tidak sakit. Biasanya orang yang memiliki pilek mengalami hidung yang basah, tenggorokan sakit dan batuk. Beberapa akan mengalami mata yang berair, bersin dan hidung yang tersumbat, atau bisa saja kesemuanya. Faktanya ada lebih dari 200 virus dapat menyebabkan pilek dan gejala yang terjadi bervariasi. Common cold atau Influenza adalah : Suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorokan dan batuk nonproduktif. Penyakit ini merupakan suatu infeksi virus yang

menyebabkan demam, pilek, batuk, sakit kepala, tidak enak badan dan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan.

2.

Etiologi Berbagai virus yang berbeda menyebabkan terjadinya common cold, diantaranya :

Rhinovirus. Rhinovirus dikenal ada lebih dari 100 serotipe, adalah penyebab common cold pada orang dewasa; sekitar 20-40% kasus commond cold disebabkan virus ini, terutama pada musim gugur. Sedangkan Coronavirus, seperti 229E, OC43 dan B814 merupakan penyebab sekitar 10-15% dari commond cold dan influenza sebagai penyebab sekitar 10- 15% dari commond cold pada orang dewasa; virus ini menonjol pada musim dingin dan awal musim semi, pada saat prevalensi rhinovirus rendah. Rhinovirus adalah penyebab yang paling banyak dan virus ini yang paling banyak berjangkit. Virus Haemophillus influenza (A, B, dan C). Pada saat ini dikenal 3 tipe virus influenza yaitu A, B dan C.Ketiga tipe ini dapat dibedakan dengan complement fixation test. Tipe A merupakan virus penyebab influenza yang bersifat epidemik. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada tipe A dan kadang-kadang saja menimbulkan epidemi. Tipe C adalah tipe yang diragukan patogenisitasnya terhadap manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja. Tipe C adalah tipe yang diragukan patogenesisnya untuk manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja. Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomyxovirus golongan RNA. Virus Parainfluenza. Virus sinsisial pernafasan. Semuanya mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau dibersinkan oleh penderita. Common cold biasanya tidak berbahaya dan kebanyakan dapat sembuh dengan sendirinya. Belum diketahui apa yang menyebabkan seseorang lebih mudah tertular pilek pada suatu saat dibandingkan waktu lain. Kedinginan tidak menyebabkan pilek atau meningkatkan resiko untuk tertular. Kesehatan penderita secara umum dan kebiasaan makan seseorang juga tampaknya tidak berpengaruh. Ada lebih dari 200 virus dapat menyebabkan pilek. Virus pilek masuk ke tubuh anda melalui mulut atau hidung. Virus dapat menyebar lewat udara ketika seseorang yang sakit batuk, bersin atau bicara. Selain itu dapat juga menyebar melalui kontak tangan dengan seseorang yang sedang sakit atau pinjam meminjam sesuatu, seperti perlengkapan, handuk, mainan, atau telepon. Menyentuh mata, hidung atau mulut setelah melakukan kontak akan meningkatkan kemungkinan anda tertular pilek.

3.

Patofisiologi Virus influenza A, B dan C masing-masing dengan banyak sifat mutagenik yang mana virus tersebut dihirup lewat droplet mukus yang terarolisis dari orang-orang yang terinfeksi. Virus ini menumpuk dan menembus permukaan mukosa sel pada saluran napas bagian atas, menghasilkan sel lisis dan kerusakan epithelium silia. Rinovirus merupakan virus yang biasanya menyebabkan common cold. Virus lain diantaranya corona virus, enterovirus terutama coxsackie virus A21 dan A24, echovirus 11 dan 20, parainfluenza virus dan adenovirusis. Rhinovirus akan terhirup dalam bentuk droplet yangberasal dari pasien penderita common cold saat pasien tersebut bersin. Setelah masa inkubasi 2-4hari, pasien akan mengalami gejala-gejala seperti cairan dari hidung yang berlebih atau rinorea, bersin-bersin, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, malaise, dan terkadang adanya demam ringan. Gejala-gejala common cold disebabkan oleh adanya kombinasi replikasi virus dan respon imun tubuh (Mediratta, Sharma, dan Verma, 2000).

4.

Manifestasi Klinis Gejala influenza biasanya muncul sekitar satu atau tiga hari setelah terkena virus influenza. Tanda dan gejala yang dapat muncul adalah: Hidung yang basah Gatal dan sakit pada tenggorokan Batuk Hidung tersumbat Sedikit sakit pada badan atau sakit kepala ringan Bersin Mata berair Demam ringan (lebih dari 39C) Sedikit kelelahan Pilek dan kadang-kadang sakit pada waktu menelan dan suara serak. Lendir pada hidung dapat menjadi tebal dan berwarna kuning atau hijau dan tentu saja mengalir keluar. Apa yang membuat pilek berbeda dari infeksi virus lain adalah umumnya anda tidak akan mengalami demam tinggi.

5.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah dilakukan apabila gejala sudah berlangsung selama lebih 10 hari atau dengan demam > 37,8C.

6.

Penatalaksanaan Tidak terdapat tindakan yang sfesifik untuk penanganan influenza. Penatalaksanaan medis biasanyaberupa: a. Simptomatik ( sesuai dengan gejala yang muncul ), sebab antibiotik tidak efektif untuk infeksi virus; b. Bedrest; c. Peningkatan intake cairan, jika tidak ada kontraindikasi; d. Obat kumur, untuk menurunkan nyeri tenggorokan; e. Antihistamin, untuk menurunkan rinorrhea; f. Vitamin C dan ekspektoran; g. Vaksinasi. Tidak ada terapi kuratif yang dianjurkan untuk common cold. Biasanya diberikan terapi suportif dekongestan berupa pseudoefedrin 3060 mg setiap 46 jam atau 120 mg 2 kali sehari. Penggunaan nasal spray berisi oxymetazolin atau phenilefrin menimbulkan efek secara cepat namun bila digunakan berkali-kali dapat memicu rhinitis medikamentosa yang lebih berat dari common cold.

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Kedokteran UGM Solidaritas 2002. 2008. art of therapy. Yogyakarta: Pustaka Press Muttafin, arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika Somantri, Irman.2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

You might also like