You are on page 1of 24

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang Dalam dekade terakhir ini ada kecenderungan kasus alergi pada anak meningkat. Masalah alergi akan menjadi masalah yang cukup dominan pada kesehatan anak di masa yang akan datang. Kasus alergi pada anak belum banyak diperhatikan dengan baik dan benar baik oleh para orang tua. Penderita yang datang ke Pusat Pelayanan Kesehatan Anak lainnya tampaknya semakin didominasi oleh kelainan alergi pada anak. Ada kecenderungan bahwa diagnosis alergi ini belum banyak ditegakkan. Pada umumnya tanda dan gejala alergi itu sendiri masih banyak yang belum diungkapkan oleh para petugas kesehatan. Sehingga penanganan penderita alergi belum banyak dilakukan secara benar dan sempurna. Beberapa orang tua yang mempunyai anak alergi sering terlihat putus asa karena penyakit tersebut sering kambuh dan terulang padahal anak sudah berkali-kali minum obat bahkan antibiotika yang paling ampuh sekalipun. Alergi pada anak tidak sesederhana seperti yang pernah diketahui. Penyakit ini bukan sekedar dapat mengakibatkan batuk pilek sesak dan gatal melainkan dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin bisa terjadi. Alergi pada anak sangat beresiko untuk mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. !esiko dan tanda alergi dapat diketahui sejak anak dilahirkan bahkan sejak dalam kandunganpun kadang-kadang sudah dapat terdeteksi. Alergi itu dapat dicegah sejak dini dan diharapkan dapat mengoptimalkan Pertumbuhan dan perkembangan Anak secara optimal B. Rumusan Masalah ". Apa de#inisi dan etiologi dari alergi $ %. Apa jenis-jenis alergi pada anak $
1

&. Bagaimana mani#estasi klinis alergi pada anak $ '. Bagaimana pato#isiologi terjadinya alergi pada anak $ (. Bagaimana tes pemeriksaan diagnostik alergi $ ). Bagaimana asuhan keperawatan pada klien anak yang menderita alergi $

C. Tujuan Setelah membaca makalah ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien anak yang menderita alergi.

BAB II PEMBAHA AN

A. De!"n"s" Alergi berasal dari kata allos yang berarti suatu penyimpangan atau perubahan dari cara semula atau cara biasa. Benda asing yang masuk ke tubuh dan menyebabkan perubahan reaksi tersebut dinamakan allergen Alergi merupakan suatu perubahan reaksi *menyimpang+ dari tubuh seseorang terhadap lingkungan berkaitan dengan peningkatan kadar immunoglobulin *,g+- suatu mekanisme sistem imun (Retno W.Soebaryo,2002) Alergi adalah perubahan spesi#ik di dapat pada reakti.itas hospes yang diperantarai oleh mekanisme imunologis dan menyebabkan respon #isiologis yang tidak menguntungkan. Penyakit alergi adalah suatu penyimpangan reaksi #isiologis yang diakibatkan oleh interaksi antigen dengan antibody humoral dan / sel lim#oid B. #las"!"kas" alerg" Alergi dibagi menjadi ' macam macam , s/d ,0 berhubungan dengan antibodi humoral sedangkan macam ke ,0mencakup reaksi alergi lambat oleh antibodi seluler. ". Macam/1ype , *reaksi ana#ilaktis dini+ Setelah kontak pertama dengan antigen/alergen di tubuh akan dibentuk antibodi jenis ,g- *proses sensibilisasi+. Pada kontak selanjutnya akan terbentuk kompleks antigen-antibodi. Dalam proses ini 2at-2at mediator *histamin serotonin brdikinin S!S *Slow !eacting Substances o# anaphyla3is+ akan dilepaskan *released+ ke sirkulasi tubuh. 4aringan yang terutama bereaksi terhadap 2at-2at tersebut ialah otot-otot polos *smooth muscles+ yang akan mengerut *berkontraksi+. 4uga terjadi peningkatan permeabilitas *ketembusan+ dari kapiler endotelial sehingga cairan plasma darah akan meresap keluar dari pembuluh ke jaringan. 5al ini mengakibatkan pengentalan darah dengan e#ek klinisnya hipo.olemia berat. 6ejala-gejala atau
3

tanda-tanda dari reaksi dini ana#ilaktis ialah7 - shok ana#ilaktis urtikaria edema 8uincke - kambuhnya/eksaserbasi asthma bronchiale - rinitis .asomotorica %. Macam/type ,, *reaksi imun sitotoksis+ !eaksi ini terjadi antara antibodi dari kelas ,g6 dan ,gM dengan bagian-bagian membran sel yang bersi#at antigen sehingga mengakibatkan terbentuknya senyawa komplementer. 9ontoh7 reaksi setelah trans#usi darah morbus hemolitikus neonatorum anemia hemolitis leukopeni trombopeni dan penyakit-penyakit autoimun. &. Macam/1ype ,,, *reaksi berlebihan oleh kompleks imun : immune comple3 : precipitate+ !eaksi ini merupakan reaksi in#lamasi atau peradangan lokal/setempat *1ype Arthus+ setelah penyuntikan intrakutan atau subkutan ke dua dari sebuah alergen. Proses ini berlangsung di dinding pembuluh darah. Dalam reaksi ini terbentuk komplemen-komplemen intra.asal yang mengakibatkan terjadinya kematian atau nekrosis jaringan. 9ontoh7 #enomena Arthus serum sickness lupus eritematodes periarteriitis nodosa artritis rematoida. '. Macam/1ype ,0 *!eaksi lambat type tuberkulin+ !eaksi ini baru mulai beberapa jam atau sampai beberapa hari setelah terjadinya kontak dan merupakan reaksi dari t-lim#osit yang telah tersensibilisasi. Prosesnya merupakan proses in#lamatoris atau peradangan seluler dengan nekrosis jaringan dan pengubahan #ibrinoid pembuluh-pembuluh yang bersangkutan. 9ontoh7 reaksi tuberkulin *pada tes kulit tuberkulosa+ contact ec2ema contact dermatitis penyakit autoimun *poliarthritis colitis ulcerosa+ dll.+

C. Ma$am%ma$am alergen Alergen adalah bahan yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Alergen dapat dibagi menjadi 7 a. Alergen inhalati# yaitu alergen yang masuk melalui udara yang kita hirup dan masuk melalui saluran perna#asan seperti bulu hewan kapuk serbuk sari tumbuh-tumbuhan *rumput macam-macam pohon dsb.+ spora jamur *aspergillus cladosporium penicillium alternaria dsb.+ debu atau bubuk bahan-bahan kimia atau dari jenis padipadian/gandum-ganduman *gandum #ormalin dll. b. Alergen ingesti#/makanan yaitu alergen yang masuk melalui saluran pencernaan seperti; susu telur ikan laut atau ikan air tawar udang makanan asal tumbuhan *kacang-kacangan arbei madu dsb.+ obatobat telan dll. c. Alergen kontak yaitu alergen yang menimbulkan reaksi saat bersentuhan dengan kulit atau selaput lendir melalui kontak langsung misalnya 2at-2at kimia *obat gosok salep kosmetik dll+ 2at-2at sintetik *plastik obat-obatan bahan desin#eksi dll.+ bahan-bahan yang berasal dari hewan *sutera woll dll.+ atau dari tumbuh-tumbuhan *jamur getah atau damar dsb.+. d. Alergen suntik atau sengatan yaitu alergen yang masuk ke tubuh melalui sengatan atau disuntikkan dan biasanya dipakai pada prosedur pengobatan misalnya antibiotik serum antitoksin serta racun atau bisa dari serangga seperti lebah atau semut merah. e. Alergen implant yaitu alergen yang berasal dari bahan sintetik atau logam tertentu atau bahan yang digunakan dokter gigi untuk mengisi lubang di gigi #. Auto alergen yaitu 2at dan organik itu sendiri yang keluar dari sel-sel yang rusak atau pada proses nekrosa jaringan akibat in#eksi * reaksi toksik+ gandum hitam dsb.+ uap

D. Et"&l&g" Secara umum semua benda di lingkungan *pakaian makanan tanaman perhiasan alat pembersih dsb+ dapat menjadi penyebab alergi namun #aktor lain misalnya *a+ perbedaan keadaan #isik setiap bahan *b+ kekerapan pajanan *c+ daya tahan tubuh seseorang *d+ adanya reaksi silang antar bahan akan berpengaruh terhadap timbulnya alergi. E. Man"!estas" #l"n"s Keluhan alergi terjadi secara berulang dan berubah-ubah. Ahli alergi modern berpendapat bahwa serangan alergi atas dasar target organ *organ sasaran+. !eaksi alergi merupakan mani#estasi klinis yang disebabkan oleh proses alergi dalam tubuh seorang anak yang dapat menggganggu semua sistem tubuh. 1abel ". Mani#estasi Alergi Pada bayi Baru lahir hingga " 1ahun <!6A=/S,S1-M 1>B>5 " Sistem Pernapasan 6-4A?A DA= 1A=DA Bayi lahir dengan sesak *1ransient cold-like *napas hiccups 1achipneu <# 1he newborn+ respiratory % Sistem Pencernaan congestion berbunyi/grok-grok+. sering rewel/colic malam hari *cegukan+ sering @ngedenA sering mulet meteorismus muntah sering #latus berak berwarna hitam atau hijau berak timbul warna darah. ?idah sering berwarna putih. 5ernia inguinalis. & 1elinga 5idung 1enggorok Bersin 5idung berbunyi kotoran hidung berlebihan telinga. & Sistem Pembuluh jantung
6

umbilikalis

scrotalis

atau

cairan

telinga

berlebihan

tangan sering menggaruk atau memegang Darah dan Palpitasi #lushing *muka ke merahan+

nyeri dada colaps pingsan tekanan darah

rendah ' Kulit -rthema diapers ( Sistem Saluran Kemih toksikum dermatitis atopik dermatitis

urticaria insect bite keringat berlebihan. berkemih nyeri saat berkemih bed wetting *ngompol+ BreCuent urination bedwetting intercourse. ) Sistem Susunan Sara# Pusat Sensiti# sering kaget dengan rangsangan suara/cahaya D Mata gemetar bahkan hingga kejang. Mata berair mata gatal kotoran mata berlebihan bintil pada mata conjungti.itis .ernalis. urgent or pain#ul itching inability to control bladder; .aginal discharge

swelling redness or pain in genitals pain#ul

1abel %. Mani#estasi Alergi Pada Anak >sia ?ebih dari " tahun <!6A=/S,S1-M 1>B>5 " Sistem Pernapasan Batuk 6-4A?A DA= 1A=DA pilek bersin sering hidung buntu menggeraksesak*astma+ % Sistem Pencernaan

gerakkan /mengusap-usap hidung =yeri perut sering buang air besar *E& kali/perhari+ sulit buang air besar *kotoran keras berak tidak setiap hari berak di celana berak berwarna hitam atau hijau berak ngeden+ kembung muntah & 1elinga 5idung 1enggorok sulit berak sering flatus sariawan mulut berbau. H"'ung 7 5idung buntu bersin hidung gatal pilek post nasal drip epitaksis
7

salam alergi rabbit nose nasal creases Tengg&r&k 7 tenggorokan palatum gatal suara terasa telinga penuh/ dengan nyeri/kering/gatal Tel"nga dalam 7 gatal

parau/serak batuk pendek *berdehem+ telinga nyeri bergemuruh/berdenging telinga bagian gendang telinga kemerahan atau normal gangguan pendengaran hilang timbul terdengar suara lebih keras akumulasi cairan & Sistem Pembuluh jantung ' Kulit di telinga tengah pusing gangguan keseimbangan. Darah dan Palpitasi #lushing *muka kemerahan+ nyeri dada darah rendah. Sering gatal dermatitis urticaria bengkak di bibir lebam biru kehitaman bekas hitam seperti digigit nyamuk berkeringat berlebihan. ( Sistem Susunan Sara# Pusat =->!<A=A1<M,S =->!<A=A1<M,S agresi# impulsi# 7Sering sakit colaps pingsan tekanan

kepala migrain kejang gangguan tidur. B,S,<?<6,S7 6angguan perilaku 7 emosi berlebihan o.erakti# gangguan belajar gangguan konsentrasi gangguan koordinasi hiperakti# hingga autisme. ) Mata Mata berair mata gatal sering belekan bintil pada mata *timbilan+. Allergic shiner *kulit di bawah mata tampak ke hitaman+.

(. Pat&!"s"&l&g" !eaksi alergi yang kompleks dapat digambarkan sebagai berikut7 reaksi diawali dengan pajanan terhadap alergen yang ditangkap oleh Antigen Presenting Cell
(APC), dipecah menjadi peptida-peptida kecil, diikat molekul HLA (MHC II ), bergerak ke permukaan sel dan dipresentasikan ke sel Th-2 . Sel Th-2 diaktifkan dan memproduksi sitokinsitokin antara lain IL-4 dan IL-13 yang memacu switching produksi IgG ke IgE oleh sel B, terjadi sensitisasi sel mast dan basofil, sedangkan IL-5 mengaktifkan eosinofil yang merupakan sel inflamasi utama dalam reaksi alergi. Antibodi

,g- *antibody tersensitisasi+ melekat pada

sel mast dan baso#il. Bila ada alergen masuk dalam tubuh maka akan terbentuk ikatan kompleks alergen dengan ,g-. ,katan tersebut menyebabkan masuknya ion 9aFF ke dalam sel mast dan terjadi perubahan pada membran sel mast dan baso#il. Akibatnya terjadi degranulasi sel mast yang kemudian menimbulkan pelepasan histamin serta mediator peradangan lainnya. Selain itu sel residen juga melepas mediator
dan sitokin yang juga menimbulkan gejala alergi.

Mediator-mediator ini menyebabkan .asodilatasi peri#er dan pembengkakan ruang intestinum sehingga permeabilitas kapiler meningkat dan terjadi perembesan cairan dan protein plasma ke jaringan yang pada akhirnya menimbulkan oedem dan hipo.olemik. Pada sistem perna#asan histamin menyebabkan bronkokonstriksi yang menyebabkan dispnoe. Pada saluran pencernaan pengeluaran histamin pada #undus lambung mengakti#kan sel parietas yang meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan mual muntah dan diare. !eseptor histamin juga terdapat di ujung sara# sensori yang dapat menimbulkan rasa nyeri dan gatal sedangkan pada mata menyebabkan mata gatal dan kemerahan.
Reaksi alergi yang berat dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, keadaan ini biasa disebut syok anafilaktik yang ditandai

dengan gatal kram abdomen kulit kemerahan

gangguan saluran cerna dan sulit berna#as.

Gb. Mekanisme reaksi hipersensitifitas

). Pen*ak"t Alerg" Pa'a Anak ". Asma Bronkiale Asma bronkial atau disebut juga bengek adalah suatu penyakit kronis yang di tandai adanya peningkatan kepekaan saluran napas terhadap berbagai rangsang dari luar *debu serbuk bunga udara dingin makanan dll+ yang menyebabkan penyempitan saluran napas yang meluas dan dapat sembuh spontan atau dengan pengobatan. Keadaan ini dapat menyebabkan gejala sesak napas napas berbunyi dan batuk yang sering di sertai lendir. Keadaan yang berat dapat menimbulkan kegagalan pernapasan sampai kematian. Sebagian besar asma pada anak adalah karena alergi. Penyakit asma pada anak mempunyai dampak yang luas terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Kekurangan oksigen yang menahun pada anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuha badan maupun intelektualnya. Penyakit asma ini merupakan salah satu penyebab seringnya anak tidak masuk sekolah. Selain dampak terhadap ekonomi akibat besarnya biaya pengobatan asma pada anak juga dapat mengganggu irama kehidupan keluarga akibat seringnya anak mendapat serangan asma.
10

6ejala klinis asma ber.ariasi dari yang ringan sampai yang berat. 6ejala khas asma adalah adanya sesak napas yang berulang disetai napas berbunyi. Batuk kering merupakan gejala awal yang biasanya terjadi pada malam dan menjelang pagi hari. Selanjutnya batuk disertai dahak yang kental. 6ejala ini sering disertai pilek-pilek *rinitis alergika+. 6ejala ini biasanya terjadi setelah '-G jam kontak dengan bahan alergen seperti debu rumah dan tungau nya serbuk bunga bulu binatang dll. 6ejala asma juga dapat di cetuskan oleh latihan #isik dan bila banyak tertawa. Penanganan asma yang terpenting hHdala pencegahan terjadinya serangan asma. %. !initis alergika !initis alergika adalah suatu gejala alergi yang terjadi pada hidung. Angka ini bergantung kepada iklim dan letak geogra#is masing-masing negara. Kejadian rinitis alergi pada anak usia yang sangat muda rendah akan tetapi secara progresi# meningkat pada anak usia yang lebih tua. Sekitar (DI penderita rinitis alergika mempunyai riwayat alergi dalam keluarganya. !initis alergika yang timbul pada masa anak biasanya menetap sanpai usia dewasa dan akan berkurang pada usia lanjut. Sekitar "(-%(I penderita akan sembuh spontan setelah (-D th. 6ejala rinitis alergika berupa bersin-bersin disertai gatal-gatal pada hidung dengan ingus yang encer sebanyak kurang lebih %J ml setiap jam. 6ejala ini sering disertai gejala hidung tersumbat yang menyebabkan anak rewel dan sulit tidur. !asa gatal kadang-kadang terasa pada langit-langit dan telinga. 6ejala-gejala gatal merah dan berair pada mata sering menyertai gejala rinitis alergika. Kadangkadang gejala rinitis alergika ini disertai gejala sinusitis yaitu peradangan sinus *rongga udara+ di sekitar hidung. Prinsip pengobatan rinitis alergika juga sama dengan prinsip pengobatan penyakit alergi pada umumnya yaitu menghindari #aktor penyebab *debu rumah serbuk bunga makanan tertentu dll+.
11

&. >rticaria >rticaria *bidur kaligata+ merupakan statu kelainan alergi pada kulit yang berbentuk bentol berwarna merah disertai rasa gatal dengan usuran diameter yang ber#ariasi dari % mm sampai beberapa cm. >rticaria ini dapat tersebar pada berbagai tempat di kulit. >rticaria akut ini juga dapat terjadi pada orang sehat akibat in#eksi .irus parasit atau tanpa sebab yang jelas. Pada penderita alergi urticaria akut dapat terjadi akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu bahan-bahan alergen seperti makanan debu tungau debu rumah atau gigitan serangga. Selain oleh karena alergi urticaria juga dapat disebabkan oleh suhu yang dingin panas tekanan goresan dll. 6ejala urticaria ini dapat terjadi segera atau beberapa hari setelah kontak dengan bahan penyebab. Sebagian besar yaitu sekitar D( I urticaria yang kronik sulit diketahui sebabnya. Madang-kadang gejala urticaria dapat menjadi berat dengan gejala penyerta yaitu syok ana#ilaksis yang dapat menyebabkan kematian. Pengobatan pada urticaria umumnya sama dengan penyakit alergi lanilla yaitu menghindari #actor penyebab. '. Dermatitis Atopik Dermatitis atopik adalah status gejala eksim terutama timbul pada masa kanak-kanak. 6ejala ini biasanya timbul pada usia sekitar % bulan sampai " tahun dan sekitar G( I pada usia kurang dari ( tahun. Pada keadaan akut gejalanya berupa kulit kemerahan kulit melenting berisi cairan basah dan sangat gatal. Kadang-kadang disertai in#eksi sekunder yang menimbulkan nanah. 6ejala dermatitis atopik pada bayi berupa kemerahan pada kulit bentol-bentol kemerahan berisi cairan keropeng disertai kulit pecah-pecah atau lecet. 6ejala ini sering mengenai pipi siku dan tepi pinggir kulit anggota gerak bawah dan selanjutnya dapat menyebar ke daerah selakangan. Pada usia selanjutnya kelainan ini terdapat pada
12

lipat siku lipat lutut tengkuk dan pergelangan tangan. Kulit menjadi lebih kering dan tebal mengelupas dan pada penymebuhna meninggalkan warna yang lebih pucat atau kehitaman. Pada anak yang lebih tua kelainan ini dapat mengenai kulit kelopak mata telapak tangan dan kaki. Kadang-kadang dapat disertai katarak * kekeruhan lensa mata + serta radang mata. ,n#eksi sekunder dapat terjadi oleh kuman yang menimbulkan nanah. >ntuk mengobati penyakit ini yang paling penting adalah mengatasi rasa gatal dengan pemberian obat golongan antihistamin menghindari udara yang terlalu panas dan kering serta mengurangi pengeluaran keringat. 6arukan sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan kelainan yang lebih hebat dan in#eksi sekunder. >ntuk mencegah kekeringan dapat diberikan lanolin. Pada kelainan yang hebat dapat digunakan kasa steril untuk menutup kulit yang terkena. Antibiotika diberikan bila terjadi in#eksi sekunder. (. Konjungti.a alergika Konjugnti.itas alergika adalah suatu bentuk kelainan laergi pada mata yang mengenai kedua mata dan terjadi berulang. 6ejala penyakit ini berupa gatal kemerahan banyak keluar air mata dan penglihatan silau. Kadang-kadang penderita merasa ada sesuatu yang mengganjal pada mata. Kelainan ini sering mengeai anak usia ( sampai "J tahun terutama pada anak laki-laki. Mengenai pengobatan alergi pada mata untuk menghilangkan gejala biasanya diberikan obat tetes mata golongan steroid dosis rendah. ). Alergi makanan Antigen makanan terdiri dari protein karbohidrat dan lemak. Alergi makanan terutama disebabkan oleh glikoprotein yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan urutan kekerapan jenis makanan yang berpotensi antigenik antara lain telur kacang tanah susu kedelai kacang polong ikan udang dan gandum. Alergi
13

terhadap telur kedelai susu dan gandum* pada anak-anak+ biasanya dapat dihilangkan setelah eliminasi ketat selama " tahun atau lebih walaupun ,g - nya masih bertahan. Sedangkan alergi terhadap kacang tanah kacang polong udang dan ikan tetap bertahan dalam jangka waktu yang lama sehingga banyak dijumpai baik pada populasi anak maupun dewasa. D. Man"!estas" Mani#estasi kulit merupakan reaksi yang paling sering dijumpai. !eaksinya ber.ariasi muali dari urtikaria akut dan/atau angiodema hingga bercakbercak kulit yang menyerupai lesi morbilli. 1. Man"!estas" )astr&"ntest"nal 6ejala gastrointestinal merupakan mani#estasi terbanyak kedua berupa mual-mual muntah diare nyeri dan kram perut. 6ejala-gejala tersebut dapat muncul tersendiri atua bersamaan denga gejalaKgejala dari system organ yang lain. Data pemeriksaan cineradiography menunjukan adanya perubahan motilitas gastrointestinal pada penderita alergi makanan setelah paparan allergen spesi#ik. Pemeriksaan endoskopi pada mukosa lambung menunjukan adanya hyperemia edema bercak-bercak dan penurunan perdarahan *petechie+ peningkatan sekresi mucus

peristalsis setelah papran allergen makanan. Beberapa contoh mani#estasi alergi makanan yang dimediasi oleh ,g - meliputi sindroma alergi oral dan gastroentyeropati eosino#ilik alergik. +. Man"!estas" Res,"rat&r"k 6ejala respiratorik biasanya merupakan bagian dari reaksi ana#ilaksis sistemik dapat berupa bersin-bersin keluar ingus *rhinorrhea+ rasa gatal pada mata telinga atau langit-langit spasme otot-otot polos bronkus dan edema laring. 6ejala respiratorik muncul secara tersendiri dan jarang sekali disebabkan oleh alergi makanan. -. Reaks" Alerg" Makanan .ang T"'ak D"me'"as" /leh Ig E

14

Mani#estasi klinis alergi makanan yang tidak dimediasi oleh ,g meliputi #ood-induced enterocolitis #ood-induced colitis sindroma malabsorbsi dan penyakit celiac. Pada #ood-induced enterocolitis gejala yang timbul dalam waktu " hingga G jam setelah paparan allergen berupa diare kronis eosino#ilia dan malabsorbsi. 6ejala penyakit yang parah dapat menyebabkan dehidrasi. 6ejala yang didapatkan pada #ood-induced colitis serupa dengan enterocolitis namun hanya segmen kolon yang terkena. 6ejala lebih ringan biasanya tidak didapatkan diare atau dehidrasi namun dapat terjadi hematoche2ia atau perdarahan tersamar pada #eces. Penyebab alergi yang tersering adalah susu sapid an kedelai. Pemeriksaan #eces menunjukan adanya eritrosit netro#il eosino#il dan 2at-2at pereduksi. Biopsi pada segmen usus halus yang terken menunjukan atropi parsial pada .illi-.illi usus in#iltrasi sel-sel lim#osit dan sel-sel plasma yang mengandung ,g M dan ,6 A. Sedangkan biopsi segmen kolon menunjukan gambaran khas in#iltrasi eosino#il pada epitel kripta dan lamina propia disertai kerusakan pada kripta. 5asil uji tusuk kulit umunya negati.e sesuai dengan mekanismenya yang tidak melibatkan ,g -. 5ipersensiti.itas terhadap makanan berkaitan dengan malabsorbsi. Susu sapi kedelai telur dan gandum merupakan penyebab tersering. Mani#estasinya ber.ariasi mulai #eces yang mengandung lemak hingga diare berat badan yang tidak bertambah dan kegagalan tumbuh kembang.

E. Pemer"ksaan D"agn&st"k 1. Uj" #ul"t Alerg" >ji kulit membantu mendiagnosis suatu alergi. Sejumlah kecil allergen yang dicurigai disuntikkan ke bawah kulit . <rang yang alergi terhadap allergen tersebut akan bereaksi dengan memperlihatkan eritema yang mencolok pembengkakan dan gatal di tempat penyuntikan. Analisis imunologis serum dapat mengisyaratkan peningkatan hitungan baso#il dan eusino#il
15

>ji kulit dapat dilakukan dengan uji gores *scratch test+ uji tusuk *prick test+ dan uji suntik intradermal *intrademal test+. +. Uj" #ul"t Intra'ermal 0 "ntra 'ermal test 1 Sejumlah J J% ml ekstrak alergen dalam " ml spuit tuberkulin disuntikkan secara super#isial pada kulit sehingga timbul & mm gelembung. Dimulai dengan konsentrasi terendah yang menimbulkan reaksi kemudian ditingkatkan berangsur masing-masing dengan konsentrasi "J kali lipat sampai menimbulkan indurasi (-"( mm. Setelah beberapa waktu jika ternyata positi# maka pada alergen tersebut akan timbul indurasi yang dikelilingi bercak merah. 1ergantung garis tengah indurasi masing-masing maka gradasi atau tingkat kepekaan terhadap alergen tersebut disebutkan dengan7 negati#/tidak pasti/lemah/positi#/ positi# kuat atau dengan - / *F+ / F / F F / FFF / FFFF >ji intradermal ini seringkali digunakan untuk titrasi alergen pada kulit.

1es Alergi ,ntra Dermal -. Uj" tusuk 0,r"$ktest1 >ji tusuk dapat dilakukan dalam waktu singkat dan sesuai untuk anak. 1empat uji kulit yang paling baik adalah pada daerah .olar lengan bawah dengan jarak % cm dari lipat siku dan pergelangan tangan. Setetes ekstrak alergen dalam gliserin *(JI gliserol+ diletakkan pada permukaan kulit. ?apisan super#isial kulit ditusuk dan dicungkil ke atas memakai lanset atau jarum yang dimodi#ikasi atau dengan menggunakan jarum
16

khusus

untuk

uji

tusuk.

-kstrak alergen yang digunakan ".JJJ-"J.JJJ kali lebih pekat daripada yang digunakan untuk uji intradermal. Dengan menggunakan sekitar ( ml ekstrak pada kulit diharapkan risiko terjadinya reaksi ana#ilaksis akan sangat rendah. >ji tusuk mempunyai spesi#itas lebih tinggi dibandingkan dengan uji intradermal tetapi sensiti.itasnya lebih rendah pada konsentrasi dan potensi yang lebih rendah. (akt&r *ang mem,engaruh" Antihistamin dapat mengurangi reakti.itas kulit. <leh karena itu obat yang mengandung antihistamin harus dihentikan paling sedikit & hari sebelum uji kulit. Pengobatan kortikosteroid sistemik mempunyai pengaruh yang lebih kecil cukup dihentikan " hari sebelum uji kulit dilakukan. <bat golongan agonis L juga mempunyai pengaruh akan tetapi karena pengaruhnya sangat kecil maka dapat diabaikan. >sia pasien juga mempengaruhi reakti.itas kulit walaupun pada usia yang sama dapat saja terjadi reaksi berbeda. Makin muda usia biasanya mempunyai reakti.itas yang lebih rendah. >ji kulit terhadap alergen yang paling baik adalah dilakukan setelah usia & tahun.

2. Tes eks,&s"s" "nhalat"!


Pada penderita yang dicurigai menderita ekstrinsik atau alergik bronkial asma seharusnya dilaksanakan tes eksposisi inhalati# dengan alergen tertentu *inhalati# pro.okati# tes spesi#ik+ karena hasil tes intra- atau epikutan yang positi# belum membuktikan seratus persen bahwa sistem perna#asan sudah terkena. Kecuali jika dalam anamnesa sudah benar-benar nyata bahwa pada eksposisi dengan alergen tersebut penderita menderita sesak na#as. Dalam hal ini bahkan tes eksposisi inhalati# dengan alergen tersebut tidak dianjurkan karena jelas berbahaya. 1es eksposisi inhalati# spesi#ik ini tentunya harus dilaksanakan dengan persiapan yang teliti terutama persiapan untuk kedaan gawat17

darurat yang bisa terjadi yaitu reaksi yang parah dengan sesak na#as berat yang bisa sampai menyebabkan kematian. Karena itu sebelum tes ini harus dipastikan antihistaminikum epine#rin bahwa obat-obatan seperti kortison cairan in#us serta alat-alat untuk

resusitasi termasuk intubasi sudah tersedia lengkap. Pelaksanaan tes eks,&s"s" "nhalat"!7 Setelah persiapan-persiapan di atas pemeriksaan dimulai dengan pelaksanaan spirometri. 4ika ternyata pada pasien sudah dapat dibuktikan adanya obstruksi bronkial maka tes tidak boleh dilaksanakan. Kecuali kalau obstruksinya hanya ringan sekali. Dalam hal ini dan jika tidak ada obstruksi maka tes bisa dimulai dengan menyemprotkan alergen ke lubang hidung atau pasien harus menghirup alergen tersebut dari nebuli2er.

1es pro.okasi inhalati# tenyata timbul obtsruksi maka

Spirometri harus diberikan

Setelah beberapa waktu spirometri diulangi lagi dan jika bronkolitikum/betamimetikum. 1es ini bisa dilakukan di praktik tetapi sebaiknya pasien tidak diijinkan pulang selama " - % jam untuk menjaga-jaga timbulnya reaksi lambat yang terkadang juga bisa berat. 3. Uj" ,r&4&kas" Makanan Pers"a,an Sebelum melakukan uji pro.okasi makanan harus diberikan penjelasan rinci kepada pasien atau orang tua pasien tentang prosedur
18

pemeriksaan

keuntungan

dan

kegunaan

pemeriksaan

serta

komplikasi yang mungkin terjadi. El"m"nas" makanan. -liminasi makanan diperlukan sebelum melakukan pro.okasi. -liminasi dilakukan selama & minggu dengan bentuk diet yang disesuaikan dengan anamnesis pemeriksaaan #isis dan pemeriksaan laboratorium. Ada ( bentuk diet yang telah disebutkan di dalam bab tentang alergi makanan. 4ika diet eliminasi berhasil menyembuhkan semua gejala alergi maka setelah & minggu dari awal diet dapat dilakukan uji pro.okasi. Penghent"an &bat tertentu. Menjelang pro.okasi maka beberapa jenis obat yang dapat mengganggu penilaian uji pro.okasi makanan harus disingkirkan dalam selang waktu tertentu yaitu antihistamin *M) jam+ agonis L * "% jam+ teo#ilin * "% jam+ dan kromolin * "% jam+. Met&'e 'an $ara uj" ,r&4&kas". Ada % macam cara uji pro.okasi makanan yaitu uji pro.okasi makanan terbuka *open food hallenge), dan uji pro.okasi makanan buta ganda *double blind pla ebo ontrolled food hallenge!"#$%&%). Uj" ,r&4&kas" makanan terbuka. 4ika uji kulit negati# dan riwayat reaksi terhadap makanan meragukan maka uji pro.okasi makanan terbuka dapat dilakukan setelah melakukan diet eliminasi selama & minggu. Uj" ,r&4&kas" makanan buta gan'a. 9ara ini merupakan cara yang ideal untuk menentukan adanya reaksi terhadap makanan. >ntuk memenuhi persyaratan buta ganda maka .ehikulum harus memenuhi syarat sebagai berikut "+ menghilangkan bau %+ menghilangkan rasa &+ menghilangkan penampilan dan '+ dapat memuat sejumlah banyak makanan hingga dapat dilak pro.okasi multipel dalam beberapa jam. 0ehikulum tersebut dapat berupa kapsul es kering es krim saus apel
19

hamburger atau campuran tapioka dengan buah dan sop. Kapsul yang dipakai umumnya ukuran JJ terbuat dari gelatin buram dengan bintikbintik titanium oksida. >ntuk ( gram tepung telur kering biasanya memerlukan "J-"( kapsul. Setelah diisi kapsul disalut dengan bubuk gula sehingga rasanya sama dengan kapsul plasebo. Plasebo yang dipilih sesuai dengan .ehikulum yang dipakai. Pember"an makanan se$ara buta Pemberian harus bertahap mulai dari jumlah yang diperkirakan tidak menyebabkan serangan gejala alergi kemudian ditingkatkan % kali lipat setiap "(-)J menit sampai timbul gejala yang nyata atau dihentikan setelah mencapai G-"J gram makanan kering atau )J-"JJ gram makanan basah dosis tunggal. 9ukup jelas bahwa ketika dosis mencapai G-"J gram makanan kering berarti pasien mendapat dosis total sebesar "(-%J gram sejak dari awal sampai akhir. 4ika pro.okasi buta ganda sampai G gram makanan kering hasilnya negati# maka makanan tersebut boleh dicoba secara terbuka yang dianjurkan dilakukan dengan pengawasan. Kadang-kadang pada pemberian pro.okasi makanan secara terbuka terjadi gejala alergi. 5al ini disebabkan karena nilai ambang serangan alergi lebih tinggi daripada pro.okasi buta alergenisitas makanan mungkin berbeda karena perbedaan penyajian pro.okasi terbuka. (. D"agn&s"s Diagnosis dibuat berdasarkan diagnosis klinis yaitu anamnesa dan pemeriksaan yang cermat tentang riwayat keluarga riwayat pemberian makanan tanda dan gejala alergi makanan sejak bayi dan dengan eliminasi dan pro.okasi. Diagnosis alergi makanan tidak ditegakkan berdasarkan test alergi karena .aliditasnya sangat terbatas. 5asil tes alergi positi# belum tentu mengalami alergi makanan. Demikian pula sebaliknya hasil negati.e belum tentu tidak alergi makanan tersebut.
20

dan #aktor psikologis berpengaruh pada

). T"n'akan ,en$egahan terja'"n*a alerg" Ada & hal utama dalam tindakan pencegahan terjadinya alergi yaitu 7 '. $enghindaran 1indakan penghindaran akan berhasil bila penyebab / pencetus terjadinya alergi diketahui. Salah satu cara untuk mengetahui pencetus alergi ialah dengan melakukan uji kulit * tes alergi + di samping hasil pengamatan yang cermat sehari-hari oleh orang tua penderita. Dari hasil pemeriksaan tes alergi dapat diketahui 2at-2at yang menimbulkan alergi. Beberapa 2at terutama makanan kadang-kadang tidak ada hubungan yang jelas antara hasil tes dengan gejala alergi. 5al ini disebabkan anak yang mempunyai alergi terhadap makanan belum tentu karena laergi terhadap makanan itu sendiri akan tetapi alergi terhadap 2at-2at hasil pemecahan / metabolisme makanan dalam tubuh. Selain tes alergi pada kulit juga dapat dilakukan pemeriksaan kadar immunoglobulin - yang spesi#ik dalam darah terhadap 2at-2at tertentu yang dicurigai menimbulkan alergi. 5indari makanan tambahan sebelum si kecil mencapai usia ' bulan karena untuk menge#ekti#kan AS, eksklusi# untuk meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. 5indari penggunaan pewangi ruangan/pembersih ruangan yang harus disemprotkan ke seluruh ruangan. 4angan merokok/membiarkan orang lain merokok di sekitar si kecil. 4angan biarkan binatang peliharaan seperti anjing kucing burung berada di dalam rumah sebelum anak menginjak usia " tahun. 2. %ara hidup yang baik 9ara hidup yang baik perlu diperhatikan pada penderita alergi yaitu cukup istirahat olahraga teratur disiplin dalam diet yang ditetapkan serta hidup dalam lingkungan dengan 2at allergen yang minimal (. $emakaian obat-obatan <bat-obatan pencegahan diberikan pada penderita alergi yang kronis/berat atau yang sering kambuh.Pemberian imunoterapi/desensitisasi
21

*pengebalan terhadap allergen+ hanya berhasil bila penderita hanya mempunyai alergi terhadap satu 2at saja. ,bu hamil yang mempunyai riwayat alergi dalam keluarga sebaiknya melakukan diet pencegahan terhadap makanan yang sering menimbulkan alergi untuk mencegah terjadinya reaksi alergi pada bayi yang dilahirkan. Diet ini dilakukan pada akhir triwulan kehamilan.

22

BAB III PENUTUP A. #es"m,ulan Dari uraian dalam makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa kasus alergi dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin bisa terjadi. Belakangan terungkap bahwa alergi menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya karena alergi dapat mengganggu semua organ atau sistem tubuh kita. Pato#isiologi penyakit alergi melibatkan pengerahan berbagai sel e#ektor dari sirkulasi rangsangan sumsum tulang/sistemik. !eaksi alergi yang sistemik menunjukkan respons di berbagai organ seperti saluran napas atas dan bawah kulit dan saluran cerna. <leh karena itu terapi harus diarahkan terhadap mani#estasi lokal dan sistemik. Sehingga perawat harus mengetahui dan paham mengenai bagaimana mekanisme dan jenis penyakit alergi yang muncul pada anak sebagai acuan saat melakukan tindakan. Penentuan diagnosa keperawatan yang akurat akan mempercepat proses keperawatan. Sehingga akan mempercepat proses penyembuhan atau meninimalkan komplikasi lebih lanjut. B. aran ". Perawat perlu terampil menentukan keadaan kedaruratan serta

memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada anak dengan Alergi baik alergi makanan debu dll. %. Perlu pembelajaran terpadu berkenaan dengan ketrampilan dalam mendiagnosa maupun dalam melakukan tindakan. &. Melalui inter.ensi yang akti# intensi# dan e#ekti# diharapkan dapat meminimalkan komplikasi lebih lanjut.

23

DA(TAR PU TA#A

Anonimus.

%JJD.

)lergi

"an

$enyebabnya.

www.balita-

anda.indoglobal.com/pd#.php$id:&D). !abu "" Maret %JJM 7 J% 7(' N,B Arwin AP. %JJ". Pendekatan ,munologis berbagai penyakit alergi O ,n#eksi. 4akarta 7Balai Penerbit BK>, Behrman !ichard -. dkk. "MMM. ,lmu Kesehatan Anak =elson .ol.&. 4akarta 7 -69 Boediharja Siti A. dkk.%JJ%. Alergi Kulit Pada Bayi dan Anak. 4akarta 7 Balai Penerbit BK>, Brunner O Suddarth.%JJ%. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah

0ol.".4akarta 7 -69 9arpenito ?ynda 4uall. "MMG. Diagnosa Keperawatan. 4akarta7 -69 Da.ies !obert.%JJ&. Bimbingan Dokter Pada Alergi. 4akarta 7 Dian !akyat Mahdi Dina. "MM&. Penatalaksanaan Penyakit Alergi. Surabaya 7 Airlangga >ni.ersity Press

24

You might also like