Professional Documents
Culture Documents
1. PENENTUAN TUJUAN
Keberhasilan setiap aktivitas bisnis bergantung pada perencanaan yang cermat oleh manajemen. Perencanaan itu merupakan keputusan sekarang mengenai tindakan yang perlu diambil di masa mendatang. Perencanaan tersebut bermula dari penentuan tujuan; sedangkan tujuan organisasi itu sendiri diturunkan dari missinya.
1. PENENTUAN TUJUAN
MISI ORGANISASI
Bagi sebuah organisasi bisnis, memaksimumkan kemakmuran para pemilik merupakan missi yang dianggap klasik.
Contohnya: Missi dari sebuah partai politik dapat berupa mengendalikan pemerintah dan missi dari sebuah universitas adalah menghasilkan dan menyebarkan pengetahuan. Pencapaian missi tersebut diukur menurut tujuannya.
Tujuan dari perencanaan adalah mengkoordinir pelaksanaan sejumlah aktivitas guna mencapai tujuan organisasi.
Faktor-faktor untuk mencapai tujuan, yaitu: 1. Modal yang diperlukan, 2. Kemampuan merencanakan dan membuat produk, 3. Kemampuan menentukan tingkat harga yang tepat, 4. Kemampuan memilih penyalur yang tepat, 5. Kemampuan menggunakan cara-cara promosi yang tepat, dan 6. Unsur penunjang lainnya. Pada umumnya, perusahaan mempunyai 3 tujuan umum dalam penjualannya yaitu : 1. Mencapai volume penjualan tertentu 2. Mendapatkan laba tertentu 3. Menunjang pertumbuhan perusahaan
2. TUJUAN PERUSAHAAN
1. 2.
Suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan portfolio, yang terdiri dari: 1. Tanda Tanya 2. Bintang 3. Sapi Kas 4. Anjing
4. PERUMUSAN STRATEGI
Strategi dapat didefinisikan sebagai: Rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.
Strategi menyatakan kepada manajer penjualan tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukan reaksi atau kegiatankegiatan para pesaing. Jadi, manajer sangat memerlukan strategi untuk mendapatkan rencana tindakan yang akan dipakai dalam persaingan guna memperoleh posisi pasar.
2 fungsi dasar dari anggaran penjualan, yaitu: 1. Sebagai Alat Perencanaan 2. Sebagai Alat Pengendalian
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN
1. 2.
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN
3. Penyusunan Anggaran Penjualan Tahap-tahapnya terbagi menjadi empat, yaitu: 1. Mengkaji dan menganalisis situasi 2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah serta peluang. 3. Mengambil keputusan tentang alokasi awal sumbersumber dan upaya ke berbagai aktivitas, produk, konsumen dan teritorial yang menjadi tanggung jawab pusat tersebut. 4. Menyajikan anggaran kepada atasan.
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN
4.
Anggaran Bulanan
Anggaran bulanan dibuat agar manajer dapat meninjau siklus tahunan yang ada.
1. Metode Buildup Daerah penjualannya dapat dibagi ke dalam kabupaten-kabupaten, misalnya: untuk menentukan kabupaten mana yang harus dipilih bergantung pada faktor tersedianya: Data penduduk, Data penjualan, Data calon pembeli pada masing-masing daerah
2. Metode Beban Kerja Beban kerja yang dimaksud adalah beban kerja wiraniaga dalam hubungannya dengan penjualan yang dihasilkan. Kunci utama dalam metode ini adalah penentuan frekuensi kunjungan yang optimal pada kelompok pembeli tertentu. Dalam metode ini, jumlah pembeli yang ada maupun pembeli potensial akan menentukan daerah penjualan bagi perusahaan dengan mempertimbangkan tugas penjualan wiraniaga.
7. PERAMALAN PENJUALAN
Budget yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatankegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang,serta berisi taksiran-taksiran tentang
JENIS-JENIS RAMALAN
Ada beberapa jenis ramalan yang dipandang cukup relevan dalam pengambilan keputusan manajemen penjualan, yaitu: 1. Potensi pasar 2. Potensi penjualan perusahaan 3. Ramalan penjualan perusahaan
METODE-METODE RAMALAN
Metode peramalan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Metode Nonkausal, 2. Analisis Kausal.
TEKNIK-TEKNIK PERAMALAN
Teknik-teknik peramalan terbagi menjadi tiga kategori pokok, yaitu: 1. Judgemental techniques, Terdiri dari: a. Pendapat Eksekutif, b. Teknik Delphi, c. Salesforce Composite. 2. Analisis runtut waktu (time series), Metode dalam Analisis runtut waktu, yaitu: a. Rata-rata bergerak b. Exponential Smoothing 3. Model-model kausal.