You are on page 1of 18

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dengan fungsi utama sebagai saluran antar organ internal dengan lingkungan disekitarnya. Selain itu keadaan kulit juga merupakan cermin kesehatan tubuh seseorang. Para orang tua kini semakin menyadari bahwa kesehatan bayi secara umum. Untuk menajga kesehatan kulit, diperlukan perawatan rutin sejak usia dini, karena perawatan kulit juga mengekspresikan rasa cinta seorang ibu kepada buah hatinya. Telah dibuktikan bahwa sentuhan itu sangat berpengaruh pada perkembangan fisik dan mental seorang anak. Kulit bayi yang berlaku halus dan sensitif terutama selepas kelahiran memerlukan penjagaan dan belaian yang khusus, agar dapat mengelakkan penyakit kulit yang timbul. Kulit yang sehat dari bayi yang biasa terkena dermatitis biasanya agak kering dan beberapa bayi yang mewarisi kecenderungan untuk menderita dermatitis juga memiliki kulit kering. uam gatal biasanya muncul saat bayi berusia antara ! bulan hingga " tahun. #ajah dan kepala adalah tempat yang biasa terserang kemudian meneybar ke punggung, lengan dan tungkai. $alam bulan%bulan pertama kemunculannya akan menyebar ke lipatan siku dan lipatan lutut, lipatan bokong dan tempat%tempat yang sering terkena gesekan, misalnya leher pergelangan lengan dan pergelangan kaki. $i &merika Serikat, 'ropa, (epang, &ustralia dan negara industrilain, pre)alensi dermatitis atopik pada bayi mencapai *+, sampai "+,.Suatu penelitian yang meneliti anak%anak yang lahir dari ibu denganriwayat asma, menemukan angka kejadian dermatitis atopik mencapaiangka --, sedangkan besar dermatitis atopik, yaitu .+, terjadi dalam *tahun pertama kehdiupan. $iperkirakan angka kejadian di masyarakat adalah sektiar *,!, dan pada anak / 0 tahun sebesar !,*, dan pre)alens dermatitis atopik pada anak meningkat 0 1 *+, pada "+ 1 !+ tahun terakhir.

Tujuan Untuk mengetahui definisi penyakit dermatitis atopik. Untuk mengetahui penegakkan diagnosis dermatitis atopik. Untuk mengetahui penatalaksanaan dermatitis atopik.

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien O O O O O O O O 2ama Usia (enis kelamin &gama Status 2ikah &lamat 6asuk S 3 &n. K2 3 * th, **bln 3 Perempuan 3 4slam 3 5elum 6enikah 3 8etas T - 7 # * Purworejo, 8etas % Temanggung 3 (am *".!+, "0 9ebuari "+*!

Pekerjaan7Kegemaran 3 %

B. Anamnesis &namnesis dengan pasien dilakukan pada tanggal "0 9ebuari "+*!. . Kelu!an Utama Kemerahan disertai rasa gatal di sekitar lipat lutut, selangkangan dan leher. ". Ri#a$at Pen$akit Sekarang Pasien datang dengan keluhan gatal di daerah lipat lutut, selangkangan dan leher yang disertai kemerahan sejak : *bulan yang lalu. 8atal pertama kali muncul di daerah selangkangan kemudian menyebar di lipat lutut dan leher. iwayat pengobatan ;<= di puskesmas, obat habis kambuh kembali. %. Ri#a$at Pen$akit Da!ulu iwayat 'c>ema di wajah saat usia ? bulan yang lalu &. Ri#a$at Pen$akit Keluarga iwayat atopi pada keluarga ;<= '. Ri#a$at S(sial 9aktor risiko pekerjaan ;%=

). Pemeriksaan *isik Status 8eneralisata Keadaan Umum 3 @ukup

Kesadaran

3 @ompos 6entis

Status $ermatologikus Aokasi 3 lipat lutut kanan dan kiri, selangkangan, leher UKK 4 UKK 44 UKK 444 3 eritem, skuama ;<=, krusta ;<= 3 papul, eritem, milier 3 patch hiperpigmentasi

D. Diagn(sis Banding $ermatitis &topik $ermatitis seboroik ;terutama pada bayi= $ermatitis kontak alergi $ermatitis numularis Scabies Psoriasis

E. Diagn(sis Kerja $ermatitis &topik

*. Usulan Pemeriksaan Penunjang Skin Prick Test 4g' spesifik Pemeriksaan $arah Aengkap

+. Tera,i -Penatalaksanaan. a. Sistemik

@hlorpheniramine B " dd C tab

/. T(,ikal Didrocortison 4 " dd ue Baseline &lbum " dd ue

H. Pr(gn(sis &d )itam &d sanam &d fungsionam &d cosemticum 3 bonam 3 dubia 3 dubia ad bonam 3 dubia ad bonam

BAB III PE0BAHASAN

A. De1inisi $ermatitis atopic ;$&= atau Eczema atopic adalah penyakit kulit yang bersifat kronis dan residif yang gatal yang ditandai dengan eritema dengan batas tidak tegas, edema, )esikel, dan madidans pada stadium akut dan penebalan kulit ;likenifikasi= pada stadium kronik. 9aktor penyebab $& merupakan kombinasi factor genetic dan lingkungan seperti kerusakan fungsi kulit, infeksi, stress, dan lain%lain. 8ejala klinis dan perjalanan penyakit $& sangat ber)ariasi, membentuk sindrom manifestasi diathesis atopic.

B. Sin(nim 'k>ema atopic, ec>ema konsitusional, ec>ema fleksural, neurodermatitis diseminata, prurigo besnier.

). Eti(l(gi dan Pat(genesis 9aktor endogen yang berperan meliputi factor genetic, hipersensiti)itas akibat peningkatan kadar immunoglobulin ;4g'= total dan spesifik, kondisi kulit yang relati)e kering ;disfungsi sawar kulit=, dan gangguan psikis. 9aktor eksogen pada $&, diantaranya trauma fisik%kimia%panas, bahan iritan, allergen debu, tungau debu rumah, makanan ;susu sapi, telur=, infeksi mikroba, perubahan iklim ;peningkatan suhu dan kelembaban=, dan hygiene lingkungan. 9actor endogen lebih berperan sebagai factor predisposisi sedangkan factor eksogen sebagai factor pencetus. a. *akt(r End(gen i. Sa#ar kulit Penderita $& pda umumnya memiliki kulit yang relatif kering. Dilangnya ceramide di kulit, yang berfungsi sebagai molekul utama pengikat air di ruang ekstraselular stratum korneum, dianggap sebagai penyebab kelainan fungsi sawar kulit. Kelainan fungsi sawar kulit menyebabkan peningkatan transepidermal water loss ;T'#A= "%0 kali normal, sehingga kulit akan kering dan merupakan port dentry untuk terjadinya penetrasi allergen, iritasi, bakteri dan )irus. 5akteri pada pasien $& mensekresi cermaide yang menyebabkan metabolism ceramide menjadi sphingosine

dan asam lemak, selanjutnya semakin mengurangi cermaide di stratum korneum, sehingga kulit semakin kering. 9aktor eksogen yang dapat memperberat keringnya kulit seperti suhu panas, kelembaban yang tinggi serta keringat berlebih, penggunaan sabun yang bersifat lebih alkalis dapat mengakibatkan gangguan sawar kulit. 8angguan sawar kulit ini meningkatkan raa gatal, yang kemudian terjadilah garukan berulang ;siklus gatal% garuk%gatal= yang menyebabkan kerusakan sawar kulit sehingga penetrasi allergen, iritasi, dan infeksi semakin menjadi lebih mudah. ii. +enetik Pendapat tentang factor genetic diperkuat dengan adanya penderita atopik dalam keluarga. (umlah penderita $& dikeluarga meningkat 0+, apabila salah satu orang tuanya menderita $&, E0, apabila kedua orang tua menderita $&. isiko $& pada kembar mono>igot sebesar EE,, sedangkan kembar di>igot sebesar "0,. Selain itu pada Fenderita $& atau keluarga sering terdapat riwayat rhinitis alergik dan alergi pada saluran napas. iii. Hi,ersensiti2itas 5erbagai hasil penelitian terdahulu membuktikan adanya peningkatan kadar 4g' dalam serum dan 4g' di permukaan sel Aangerhans epidermis. $ata statistik menunjukkan peningkatan 4g' pada G0, pasien $& dan proliferasi sel mast. Pada fase akut terjadi peningkatan 4A%-, 4A%0, 4A%*! yang diproduksi sel Th", baik di kulit maupun dalam sirkulasi, penurunan 492%H, dan peningkatan 4A%-. Produksi 492%H juga dihambat oleh prostaglandin ;P8= '" mengakti)asi Th*, sehingga terjadi peningkatan produksi 492%H, sedangkan 4A%0 dan 4A%*! tetap tinggi. Pasien $& bereaksi positif terhadap berbagai alergen, misalnya terhadap alergen makanan -+ ?., $& bereaksi positif ;pada food challenge test= i2. Psikis &ntara ""%G+, penderita $& menyatakan lesi pada $& bertambah buruk akibat stress emosi. /. *akt(r Eks(gen i. 4ritan Kulit penderita $& lebih rentan terhadap bahan iritan, seperti sabun alkalis, bahan kimia yang terkandung pada berbagai obat gosok bayi dan anak, sinar matahari, pakaian wol. ii. &llergen

&llergen hidup, diantaranya debu rumah dan tungau debu rumah yang dibuktikan dengan peningkatan kadar 4g' &ST ;4g' spesifik=. &llergen makanan, khususnya pada bayi dan anak usia kurang dari * tahun ;kemungkinan karena sawar usus belum bekerja sempurna=. Konfirmasi alergi dapat dibuktikan dengan uji kulit soft allergen fast test ;S&9T= atau double blind placebo food challenge test ;$5P9@T=. 4nfeksi Staphylococcus aureus ditemukan pada I?+, lesi $& dan hanya 0, populasi normal. Pada kulit yang mengalami inflamasi ditemukan *+E unit koloni setiap sentimeter persegi. Salah satu cara S.aureus menyebabkan eksaserbasi atau inflamasi dengan mensekresi sejumlah toksin yang berperan sebagai superantigen, menyebabkan rangsangan pada sel%T dan makrofag. Superantigen ini dapat berpenetrasi di daerah inflamasi Aangerhans untuk memproduksi 4A%*, T29 dan 4A%*" yang meningkatkan induksi inflamasi pada $&. iii. Aingkungan 9aktor lingkungan yang kurang bersih berpengaruh pada kekambuhan $&, misalnya asap rokok, polusi udara ;nitrogen dioksida, sufur dioksida=, walaupun secara pasti belum terbukti. Suhu yang panas, kelembaban, dan keringat yang banyak akan memicu rasa gatal dan kekambuhan $&. $i negara - musim, musim dingin memperberat lesi $&, mungkin karena penggunaan heater ;pemanas ruangan=. Pada beberapa kasus $& terjadi eksaserbasi akibat reaksi fotosensiti)itas terhadap sinar UB& dan UB5.

D. Diagn(sis $iagnosis dibuat berdasarkan riwayat penyakit alergi, seperti eksim, asma , rhinitis alergik pada keluarga. Selain itu dari gejala yang dialami pasien, terdapat kriteria mayor dan kriteria minor yang dikemukakan oleh Danafin dan ajka. Kriteria mayor3 asa gatal 8ambaran dan penyebaran kelaianan kulit yang khas ;bayi dan anak di wajah atau ekstensor= $ermatitis di fleksura pada dewasa dermatitis yang menahun dan kambuhan

iwayat penyakit alergi pada penderita atau keluarga ;stigmata atopik=

Kriteria minor3 Kulit kering Auka memanjang sekitar telinga ;fisura periaurikular= 4nfeksi kulit ;khususnya oleh S.aureus dan )irus Derpes simpleks= $ermatitis nonspesifik pada tangan atau kaki 4ktiosis Diperliniar palmaris ;garis telapak tangan lebih jelas= Keratosis pilaris ;bintil keras di siku, lutut= Pititriasis alba, bercak%bercak putih bersisik $ermatitis di papilla mamae White dermogrpahism ;bila kulit digores tumpul, timbul bengkak berwarna keputihan di tempat goresan= dan delayed blanch response Keilitis ;kulit pecah atau luka di sudut bibir= 8aris $ennie 6organ 3 garis lipatan di bawah mata Kemerahan atau kepucatan di wajah Uji kulit alergi tipe dadakan positif Peningkatan kadar immunoglobulin 4g' dalam serum darah Perjalanan penyakit dipengaruhi factor lingkungan dan atau emosi

Seseorang dianggap menderita dermatitis atopic jika ditemukan minimal ! kriteria mayor dan ! kriteria minor. Untuk bayi, kriteria diagnosis dimodifikasi, yaitu Tiga kriteria mayor berupa3 iwayat atopi pada keluarga

$ermatitis di wajah atau ekstensor Pruritus

$itambah tiga kriteria minor3 Jerosis7iktiosis7hiperinieris palmaris, &ksentuasi perifolikular 9isura belakang telinga Skuama di scalp kronis

Pedoman diagnosis $& yang menyederhanakan kriteria Danifin dan ajka oleh UK Working party3 Darus mempunyai kondisi kulit gatal ;itchy skin= atau dari laporan orang tua, anaknya suka menggaruk atau menggsok. $itambah ! atau lebih kriteria berikut3 *. iwayat terkenanya lipatan kulit, seperti lipat siku, belakang lutut, bagian depan pergelangan kaki atau sekeliling leher ;termasuk pipi anak usia di bawah *+ tahun= iwayat asma bronkial atau hay fever pada penderita ;atau riwayat atopi pada keluarga tingkat pertama dari anak usia di bawah - tahun= iwayat kulit kering secara umum pada tahun terakhir

". !.

-. &danya dermatitis yang tampak di lipatan ;atau dermatitis pada pipi7dahi dan anggota badan bagian luar anak di bawah - tahun= 0. &witan dibawah usia " tahun ;tidak digunakan bila anak di bawah - tahun=

+am/ar . Aokasi predileksi terjadinya dermatitis atopik

E. Pemeriksaan La/(rat(rium Tes Kulit $adakan ; mmediate Skin !est= Pada penderita atopic akan menunjukan hasil positif yang diikuti dengan kenaikan mencolok histamine dalam plasma dan aktifasi eosinophil. Uji Tempel pada Kulit &plikasi epikutan dengan aeroallergen ;tungau debu rumah, bulu binatang, kapang= pada !+%0+, penderita atopic menunjukkan reaksi ek>ematosa dengan eksaserbasi di lesi lama dan timbul pula lesi baru. 4mmunoglobulin Kadar 4g' meningkat pada G+%?+, penderita dermatitis atopik dan lebih tinggi lagi bila terdapat asma dan rinitis alergika. Tinggi rendahnya kadar 4g' ini erat hubungannya dengan berat ringannya penyakit, dan tinggi rendahnya kadar 4g' tidak mengalamifluktuasi baik pada saat eksaserbasi, remisi, atau yang sedang mendapat pengobatan prednison atau a>atioprin. Kadar 4g' ini akan menjadi normal .%*" bulan setelah terjadi remisi. Sedangkan Kadar 4g8, 4g6, 4g& dan 4g$ biasanya normal atau sedikit meningkat pada penderita dermatitis atopik. Aeukosit a. Aimfosit (umlah limfosit absolut penderita alergi dalam batas normal, baik pada asma, rinitis alergilk, maupun pada dermatitis atopik. #alaupun demikian pada beberapa penderita dermatitis atopik berat dapat disertai menurunnya jumlah sel T dan meningkatnya sel 5. b. 'osinofil Kadar eosinofil pada penderita dermatitis atopik sering meningkat. Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya 4g', tetapi tidak seiring dengan beratnya penyakit. c. Aeukosit polimorfonuklear ;P62= $ari hasil uji nitro blue tetra>olium ;25T= ternyata jumlah P62 biasanya dalam batas normal. 5akteriologi

Kulit penderita dermatitis atopik aktif biasanya mengandung bakteri patogen, seperti Staphylococcus aureus, walaupun tanpa gejala klinis infeksi.

*. Penatalaksanaan Umum 5erbagai faktor dapat menjadi pencetus $& dan tidak sama untuk setiap indi)idu, karena itu perlu diidentifikasi dan dieliminasi berbagai faktor tersebut. 6enghindarkan pemakaian bahan%bahan iritan ;deterjen, alkohol, astringen, pemutih, dll= 6enghindarkan suhu yang terlalu panas dan dingin, kelembaban tinggi. 6enghindarkan aktifitas yang akan mengeluarkan banyak keringat. 6enghindarkan makanan%makanan yang dicurigai dapat mencetuskan $&. 6elakukan hal%hal yang dapat mengurangi jumlah T$ 7agen infeksi, seperti menghindari penggunaan kapuk7karpet7mainan berbulu. 6enghindarkan stres emosi. 6engobati rasa gatal.

+. 0edikasi . Peng(/atan t(,ikal Hidrasi Kulit

$engan melembabkan kulit, diharapkan sawar kulit menjadi lebih baik dan penderita tidak menggaruk dan lebih impermeabel terhadap mikroorganisme7bahan iritan. 5erbagai jenis pelembab dapat dipakai antara lain krim hidrofilik urea *+,, pelembab yang mengandung asam laktat dengan konsentrasi kurang dari 0,. Pemakaian pelembab beberapa kali sehari, setelah mandi. K(rtik(ster(id T(,iKal

Steroid topikal sering diberi pada pengobatan $&, tetapi harus berhati%hati karena efek sampingnya yang cukup banyak. Kortikosteroid potensi rendah diberi pada bayi, daerah intertriginosa dan daerah genitalia. Kortikosteroid potensi menengah dapat diberi pada anak dan dewasa. 5ila aktifitas penyakit telah terkontrol. Kortikosteroid diaplikasikan intermiten, umumnya dua kali seminggu.

Imun(m(dulat(r t(,ikal

&. Takrolimus 5ekerja sebagai penghambat calcineurin, sediaan dalam bentuk salap +,+!, untuk anak usia " 1 *0 tahun dan dewasa +,+!, dan +,*,. Pada pengobatan jangka panjang tidak ditemukan efek samping kecuali rasa terbakar setempat. 5. Pimekrolimus Kaitu suatu senyawa askomisin yaitu suatu imunomodulator golongan makrolaktam. Kerjanya sangat mirip siklosporin dan takrolimus. Sediaan yang dipakai adalah konsentrasi *,, aman pada anak dan dapat dipakai pada kulit sensitif " kali sehari. Pre,arat ter

6empunyai efek anti pruritus dan anti inflamasi pada kulit. Sediaan dalam bentuk salap hidrofilik misalnya mengandung li"uor carbonat detergent 0, % *+, atau crude coaltar *, % 0,. Anti!istamin

&ntihistamin topikal tidak dianjurkan pada $& karena berpotensi kuat menimbulkan sensitisasi pada kulit. Pemakaian krim doLepin 0, dalam jangka pendek ;* minggu= dapat mengurangi gatal tanpa sensitisasi, tapi pemakaian pada area luas akan menimbulkan efek samping sedatif.

". Peng(/atan sistemik K(rtik(ster(id

Danya dipakai untuk mengendalikan $& eksaserbasi akut. $igunakan dalam waktu singkat, dosis rendah, diberi selang%seling. $osis diturunkan secara tapering. Pemakaian jangka panjang akan menimbulkan efek samping dan bila tiba%tiba dihentikan akan timbul rebound phenomen. Anti!istamin

$iberi untuk mengurangi rasa gatal. $alam memilih anti histamin harus diperhatikan berbagai hal seperti penyakit%penyakit sistemik, aktifitas penderita dll. &ntihistamin yang mempunyai efek sedatif sebaiknya tidak diberikan pada penderita dengan aktifitas disiang hari ;seperti supir= . Pada kasus sulit dapat diberi doLepin hidroklorid *+%E0 mg7oral7" L sehari yang mempunyai efek anti depresan dan blokade reseptor histamine D* dan D".

Anti in1eksi

Pemberian anti biotika berkaitan dengan ditemukannya peningkatan koloni S. aureus pada kulit penderita $&. $apat diberi eritromisin, asitromisin atau kaltromisin. 5ila ada infeksi )irus dapat diberi asiklo)ir ! L -++ mg7hari selama *+ hari atau - L "++ mg7hari untuk *+ hari. Inter1er(n

492 H bekerja menekan respons 4g' dan menurunkan fungsi dan proliferasi sel TD*. Pengobatan 492 H rekombinan menghasilkan perbaikan klinis karena dapat menurunkan jumlah eosinofil total dalam sirkulasi. Sikl(s,(rin

&dalah suatu imunosupresif kuat terutama bekerja pada sel T akan terikat dengan calcineurin menjadi suatu kompleks yang akan menghambat calcineurin sehingga transkripsi sitokin ditekan. $osis 0 mg7kg 557oral, diberi dalam waktu singkat, bila obat dihentikan umumnya penyakit kambuh kembali. 'fek sampingnya adalah peningkatan kreatinin dalam serum dan bisa terjadi penurunan fungsi ginjal dan hipertensi. Tera,i sinar -phototherapy.

$ipakai untuk $& yang berat. Terapi menggunakan ultra )iolet M atau kombinasi ultra )iolet & dan ultra )iolet 5. Terpai kombinasi lebih baik daripada ultra )iolet 5 saja. Ultra )iolet & bekerja pada SA dan eosinofil sedangkan ultra )iolet 5 mempunyai efek imunosupresif dengan cara memblokade fungsi SA dan mengubah produksi sitoksin keratinosit. Pr(/i(tik

Pemberian probiotik perinatal akan menurunkan resiko $& pada anak di usia " tahun pertama.

AL+ORTI0A PENATALAKSANAAN DER0ATITIS ATOPIK

H. Pr(gn(sis Sulit meramalkannya karena adanya peran multifaktorial. 9aktor yang berhubungan dengan prognosis kurang baik, adalah 3 % $& yang luas pada anak. % 6enderita rinitis alergika dan asma bronkiale. % iwayat $& pada orang tua atau saudaranya.

% &witan ;onset= $& pada usia muda. % &nak tunggal. % Kadar 4g' serum sangat tinggi. $iperkirakan !+ 1 !0, penderita $& infantil akan berkembang menjadi asma bronkiale atau hay fe)er. Penderita $& mempunyai resiko tinggi untuk mendapat dermatitis kontak iritan akibat kerja di tangan.

KESI0PULAN

*. $ermatitis &topik ;$&= atau Eczema atopic adalah penyakit kulit yang bersifat kronis dan residif yang gatal yang ditandai dengan eritema dengan batas tidak tegas, edema, )esikel, dan madidans pada stadium akut dan penebalan kulit ;likenifikasi= pada stadium kronik. ". $ermatitis atopik dapat disebabkan oleh faktor endogen ;sawar kulit, genetic, hipersensiti)itas, psikis= dan faktor eksogen ;iritan, allergen, lingkungan=. !. 8ejala klinis dapat berupa -. $iagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit alergi, seperti eksim, asma , rhinitis alergik pada keluarga. 0. Terdapat pedoman diagnosis $& oleh UK Working #arty yang didapat dengan menyederhanakan kriteria Danifin dan ajka, yaitu3 N Darus mempunyai kondisi kulit gatal ;itchy skin= atau dari laporan orang tua, anaknya suka menggaruk atau menggsok. N $itambah ! atau lebih kriteria berikut3 i. ii. iii. iwayat terkenanya lipatan kulit, seperti lipat siku, belakang lutut, bagian depan pergelangan kaki atau sekeliling leher ;termasuk pipi anak usia di bawah *+ tahun= iwayat asma bronkial atau hay fe)er pada penderita ;atau riwayat atopi pada keluarga tingkat pertama dari anak usia di bawah - tahun= iwayat kulit kering secara umum pada tahun terakhir

i). &danya dermatitis yang tampak di lipatan ;atau dermatitis pada pipi7dahi dan anggota badan bagian luar anak di bawah - tahun= ). &witan dibawah usia " tahun ;tidak digunakan bila anak di bawah - tahun=

DA*TAR PUSTAKA

*. #olff, KlausO (ohnson, ichard &llen. "++?. $itzpatricks %olor &tlas and Synopsis of %linical 'ermatology Si(th edition. 6c8raw%Dill 6edical3 2ew Kork ". 2ataliaO 6enaldi, Sri AinuwihO &gustin, Triana. "+**. Perkembangan Terkini pada Terapi $ermatitis &topik. ( 4ndon 6ed &ssoc, Bolum3 .*, 2omor3 E, (uli "+** !. ing (., &lomar &., 5ieber T., $eleuran 6., etc. )uidelines for !reatment of &topic Eczema ;&topic 'ermatitis=. U$7( , "..+-."+**

-. 'llis @., Auger T., etc. "++!. nternational %onsensus %onference on &topic 'ermatitis ; %%&' =3 clinical update and current treatment strategies. 5ritish (ournal of $ermatology "++!O *-G ;Suppl. .!=3 !1*+.

$okter pembimbing

Koasisten

$r. udi &gung #., Sp.KK

$oni e)ai, S.Ked.

You might also like