You are on page 1of 64

BESARAN DAN SATUAN

Abdul Qodir, S.T.

Pendahuluan

Standar Kompetensi

Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Besaran dan Pengukuran

Pengertian

Mengukur: membandingkan sesuatu dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan Satuan: nilai standar bagi pembanding alat ukur Besaran: segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka

Contoh

Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam

Contoh

Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = Jarak Nilai Besaran = 90 Satuan = km

Contoh

Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = waktu Nilai Besaran = 2,5 Satuan = jam

Contoh

Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = kecepatan rata-rata Nilai Besaran = 36 Satuan = km/ jam

Pokok Besaran
Besaran yang satuannya telah ditetapkan (distandarkan)

Turunan
Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok

Besaran Pokok
Besaran Panjang Massa Waktu Arus listrik Suhu Jumlah zat Intensitas cahaya Satuan Meter (m) Kilogram (kg) Sekon (s) Ampere (A) Kelvin (K) Mol Kandela (cd)

Besaran Pokok (Tambahan)


Besaran Sudut datar Sudut ruang Satuan Radian (rad) Steradian (sr)

Besaran Turunan
Besaran Luas Volume Massa Jenis Kecepatan Percepatan Gaya Usaha Tekanan Satuan m2 m3 kg.m-3 m.s-1 m.s-2 kg.m.s-2 kg.m2.s-2 kg.m-1.s-3

Besaran Setara

Dua besaran setara jika dapat dinyatakan dengan satuan yang sama

Panjang, lebar, dan tinggi adalah tiga besaran yang setara karena dapat dinyatakan dengan m Usaha setara dengan energi dengan satuan J Berat setara dengan gaya dengan satuan N

Sistem Satuan

Sistem lokal

Panjang: depa, jengkal, hasta, marhalah Luas: tumbak Volume: kullah, kati, mud Panjang: foot (ft) Massa: pound (lb) Gaya: pound force (lbf)

Sistem Britania ( British System )


Sistem Satuan

Sistem Internasional (SI)


Panjang: Meter (m) Massa: Kilogram (kg) Waktu: Sekon (s) Arus listrik: Ampere (A) Suhu: Kelvin (K) Jumlah zat: Mol Intensitas cahaya: Kandela (cd)

Satuan SI pengganti satuan Standar


Besaran Gaya Usaha Tekanan Daya Frekuensi Muatan listrik Satuan kg.m.s-2 kg.m2.s-2 kg.m-1.s-2 kg.m2.s-3 s-1 A.s Satuan Pengganti Newton (N) Joule (J) Pascal (Pa) Watt (W) Hertz (Hz) Coulomb (C)

Satuan Standar

Satu meter standar adalah panjang lintasan yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299.792.458 sekon Satu kilogram standar adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di Sevres, Prancis

Satuan Standar

Satu sekon standar adalah waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali Satu ampere standar didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 107 Nm1

Satuan Standar

Satuan standar suhu adalah kelvin (K), yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya sama dengan 1/273,16 dari suhu titik tripel air Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian pada arah tertentu

Satuan Standar

Satu mol standar setara dengan jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1,2 10-2 kg karbon-12

Awalan dalam SI
Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol Faktor Kilo K 103 mili m 10-3 Mega M 106 mikro 10-6 Giga G 109 nano n 10-9 Tera T 1012 piko p 10-12 Peta P 1015 femco f 10-15 Exa E 1018 ato a 10-18

Contoh

1 km = 1 x 103 m = 1000 m 2 nm = 2 x 10-9 m 3 MW = 3 x 106 W 40 C = 40 x 10-6 C

Konversi Satuan

Konversi satuan adalah mengubah nilai besaran yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu menjadi nilai besaran yang sama yang dinyatakan dalam satuan yang berbeda Konversi satuan dilakukan dengan mengalikan atau membagi nilai besaran dengan faktor konversi

Contoh

1 kg

= 2,2046 lb (faktor konversi)

2, 2046 lb 3 kg = 3 kg x 6,6138 lb 1 kg

1 kg 3 lb = 3 lb x ... kg 2,2046 lb

Contoh

3 mg

= kg ?
3

10 g 3 3 mg = 3 mg x 3x10 g 1 mg

1 kg 6 3x10 g = 3x10 g x 3 3x10 kg 10 g


3 3

Kuis (10 menit)


1. Diketahui faktor konversi 1 in. = 2,54 cm maka, a. 3 in. = cm b. 3 cm = in. 2. Konversikan sesuai satuan yang diminta: a. 3 nm = mm b. 3 GV = mV

Dimensi

Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokok

Dimensi Besaran Pokok


Besaran Panjang Massa Waktu Arus listrik Suhu Jumlah zat Intensitas cahaya Satuan m Kg s A K Mol cd Dimensi L M T I N J

Dimensi Besaran Turunan


Besaran Gaya Usaha Tekanan Daya Frekuensi Muatan listrik Satuan N (kg.m.s-2) J (kg.m2.s-2) Pa (kg.m-1.s-2) W (kg.m2.s-3) Hz (s-1) C (A.s) Dimensi M.L.T-2 M.L2.T-2 M.L-1.T-2 M.L2.T-3 T-1 I.T

Dimensi Besaran Turunan

Kalor jenis

Satuan: J.kg-1.K-1 Dimensi: M.L2.T-2.M-1.-1 = L2.T-2.-1

Dimensi Besaran Turunan

Persamaan gaya gravitasi Newton

m1m2 F G 2 r

F = Gaya gravitasi, N G = Tetapan gravitasi universal m1, m2 = massa benda 1 dan 2, kg r = jarak antara dua benda, m

Tentukan dimensi G

Dimensi Besaran Turunan


m1m2 F G 2 r

Fr G m1m2

Nm G[ ] 2 kg

G[]M .L .T
3

M .L.T L G[] 2 M

2 2

Tugas (1)

Latihan 1.1 No.1

Tugas (2)

Persamaan gas ideal dirumuskan sebagai berikut: pV = nRT dengan, p = tekanan, Pa V = volume, m3 n = jumlah zat, mol R = tetapan gas ideal T = suhu, K Tentukan dimensi R

Pengukuran Besaran

Pengukuran panjang Pengukuran massa Pengukuran waktu

Alat Ukur Panjang

Mistar Jangka sorong Mikrometer Sekrup

Mistar

Hasil pengukuran besaran dinyatakan dengan beberapa angka pasti dan satu angka taksiran yang terletak di belakang Pengukuran dengan mistar memiliki ketelitian 1 mm

Mistar

Hasil pengukuran

X0 X0 X0 X0

= = = =

3,24 (benar) 3,23 (benar) 3,16 (salah) 3,2 (salah)

Jangka Sorong

Pengukuran dengan jangka sorong memiliki ketelitian 0,1 mm

Jangka Sorong Cara Kerja


Mengukur diameter luar benda Mengukur diameter dalam benda Mengukur kedalaman benda

Jangka Sorong Cara Pembacaan Skala


Skala utama, satuan cm Skala nonius, satuan mm Cara pembacaan

Perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama Perhatikan skala utama sebelum nol pada skala nonius Hasil pembacaan = Skala Utama + Skala Nonius

Mikrometer Sekrup

Pengukuran dengan mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm

Mikrometer Sekrup Komponen


Poros tetap Poros geser / putar Skala utama Skala nonius Pemutar Pengunci

Mikrometer Sekrup Cara Kerja


Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi 'klik'.

Alat Ukur Massa

Neraca Lengan

Neraca Kimia

Neraca Digital

Alat Ukur Waktu

Jam matahari

Jam Pasir

Arloji

Stop Watch

Tugas (3)

Latihan 1.2 No.1,2

Bilangan Penting

Bilangan Penting adalah bilangan yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran dengan alat ukur Bilangan Penting terdiri atas beberapa angka pasti dan satu angka taksiran

Contoh: 3,24 cm (3,2 = angka pasti, 4 = angka taksiran)

Bilangan Eksak

Bilangan Eksak adalah bilangan pasti yang diperoleh dari kegiatan membilang

Contoh:

3 butir telur 4 lembar kertas 6 ekor kambing

Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting

Semua angka bukan nol adalah angka penting

258,14 m (5 angka penting)

Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting;

70,02 cm (4 ap)

Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting

Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali jika angka sebelum nol diberi garis bawah, angka penting berakhir pada garis bawah

700 (3 ap), 84,0 (3 ap) 320 (2 ap)

Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting

angka nol di sebelah kiri angka bukan nol bukan angka penting

0,025 (2 ap) 0,00470 (3 ap)

Aturan Berhitung dengan Angka Penting

Hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran Contoh: 252,8 kg (8 = angka taksiran) 2,37 kg + (7 = angka taksiran) 255,17 kg (1 & 7 = angka taksiran) ditulis 255,2 kg

Aturan Berhitung dengan Angka Penting

Hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran Contoh: 570 cm (7 = angka taksiran) 364 cm (4 = angka taksiran) 206 cm (0 & 6 = angka taksiran) ditulis 210 cm

Aturan Berhitung dengan Angka Penting

Jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari salah satu faktor Contoh: 25.3 m x 14 m = 354.2 m2 (3 ap) (2 ap) Ditulis: 350 m2

Aturan Berhitung dengan Angka Penting

Jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari salah satu faktor Contoh: 394.5 m : 15 s = 26,3 m/s (4 ap) (2 ap) Ditulis: 26 m/s

Aturan Berhitung dengan Angka Penting

Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya Contoh: 8.57 cm x 12 = 102.84 cm (3 ap) (bil. eksak) Ditulis: 103 cm

Aturan Berhitung dengan Angka Penting

Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya Contoh: 8.57 cm : 3 = 2.856667 cm (3 ap) (bil. eksak) Ditulis: 2,86 cm

Aturan Berhitung dengan Angka Penting

Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: (4,32 m)3 = 80,621568 m3 (3 ap) Ditulis: 80,6 m3

Aturan Berhitung dengan Angka Penting

Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: 25 cm2 = 5 cm (2 ap) Ditulis: 5,0 cm

Aturan Pembulatan

angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah

6,423 angka 3 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 6,426 angka 6 dibulatkan ke atas jadi 6,43 6,425 angka 5 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 6,435 angka 5 dibulatkan ke atas jadi 6,44

angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas

angka 5 dibulatkan menjadi genap


Tugas (4)

Latihan 1.3 No.1,2,3

Notasi Ilmiah
a x 10

a bilangan penting 1 a < 10 n bilangan bulat 10n menyatakan orde

Aturan menulis hasil pengukuran dengan notasi ilmiah

Pindahkan koma desimal sampai tersisa satu angka jika koma desimal pindah ke kiri, n adalah bulat positif, jika ke kanan n adalah bulat

negatif n adalah banyaknya angka yang dilewati


sewaktu memindahkan koma desimal

75400 W = 7,54 x 104 W 0,000570 N = 5,70 x 10-4 N

Tugas (5)

Latihan 1.1 No.2 dan 3

You might also like