Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Standar Kompetensi
Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pengertian
Mengukur: membandingkan sesuatu dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan Satuan: nilai standar bagi pembanding alat ukur Besaran: segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
Contoh
Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam
Contoh
Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = Jarak Nilai Besaran = 90 Satuan = km
Contoh
Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = waktu Nilai Besaran = 2,5 Satuan = jam
Contoh
Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = kecepatan rata-rata Nilai Besaran = 36 Satuan = km/ jam
Pokok Besaran
Besaran yang satuannya telah ditetapkan (distandarkan)
Turunan
Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok
Besaran Pokok
Besaran Panjang Massa Waktu Arus listrik Suhu Jumlah zat Intensitas cahaya Satuan Meter (m) Kilogram (kg) Sekon (s) Ampere (A) Kelvin (K) Mol Kandela (cd)
Besaran Turunan
Besaran Luas Volume Massa Jenis Kecepatan Percepatan Gaya Usaha Tekanan Satuan m2 m3 kg.m-3 m.s-1 m.s-2 kg.m.s-2 kg.m2.s-2 kg.m-1.s-3
Besaran Setara
Dua besaran setara jika dapat dinyatakan dengan satuan yang sama
Panjang, lebar, dan tinggi adalah tiga besaran yang setara karena dapat dinyatakan dengan m Usaha setara dengan energi dengan satuan J Berat setara dengan gaya dengan satuan N
Sistem Satuan
Sistem lokal
Panjang: depa, jengkal, hasta, marhalah Luas: tumbak Volume: kullah, kati, mud Panjang: foot (ft) Massa: pound (lb) Gaya: pound force (lbf)
Sistem Satuan
Panjang: Meter (m) Massa: Kilogram (kg) Waktu: Sekon (s) Arus listrik: Ampere (A) Suhu: Kelvin (K) Jumlah zat: Mol Intensitas cahaya: Kandela (cd)
Satuan Standar
Satu meter standar adalah panjang lintasan yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299.792.458 sekon Satu kilogram standar adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di Sevres, Prancis
Satuan Standar
Satu sekon standar adalah waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali Satu ampere standar didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 107 Nm1
Satuan Standar
Satuan standar suhu adalah kelvin (K), yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya sama dengan 1/273,16 dari suhu titik tripel air Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian pada arah tertentu
Satuan Standar
Satu mol standar setara dengan jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1,2 10-2 kg karbon-12
Awalan dalam SI
Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol Faktor Kilo K 103 mili m 10-3 Mega M 106 mikro 10-6 Giga G 109 nano n 10-9 Tera T 1012 piko p 10-12 Peta P 1015 femco f 10-15 Exa E 1018 ato a 10-18
Contoh
Konversi Satuan
Konversi satuan adalah mengubah nilai besaran yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu menjadi nilai besaran yang sama yang dinyatakan dalam satuan yang berbeda Konversi satuan dilakukan dengan mengalikan atau membagi nilai besaran dengan faktor konversi
Contoh
1 kg
2, 2046 lb 3 kg = 3 kg x 6,6138 lb 1 kg
1 kg 3 lb = 3 lb x ... kg 2,2046 lb
Contoh
3 mg
= kg ?
3
10 g 3 3 mg = 3 mg x 3x10 g 1 mg
Dimensi
Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokok
Kalor jenis
m1m2 F G 2 r
F = Gaya gravitasi, N G = Tetapan gravitasi universal m1, m2 = massa benda 1 dan 2, kg r = jarak antara dua benda, m
Tentukan dimensi G
Fr G m1m2
Nm G[ ] 2 kg
G[]M .L .T
3
M .L.T L G[] 2 M
2 2
Tugas (1)
Tugas (2)
Persamaan gas ideal dirumuskan sebagai berikut: pV = nRT dengan, p = tekanan, Pa V = volume, m3 n = jumlah zat, mol R = tetapan gas ideal T = suhu, K Tentukan dimensi R
Pengukuran Besaran
Mistar
Hasil pengukuran besaran dinyatakan dengan beberapa angka pasti dan satu angka taksiran yang terletak di belakang Pengukuran dengan mistar memiliki ketelitian 1 mm
Mistar
Hasil pengukuran
X0 X0 X0 X0
= = = =
Jangka Sorong
Mengukur diameter luar benda Mengukur diameter dalam benda Mengukur kedalaman benda
Perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama Perhatikan skala utama sebelum nol pada skala nonius Hasil pembacaan = Skala Utama + Skala Nonius
Mikrometer Sekrup
Poros tetap Poros geser / putar Skala utama Skala nonius Pemutar Pengunci
Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi 'klik'.
Neraca Lengan
Neraca Kimia
Neraca Digital
Jam matahari
Jam Pasir
Arloji
Stop Watch
Tugas (3)
Bilangan Penting
Bilangan Penting adalah bilangan yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran dengan alat ukur Bilangan Penting terdiri atas beberapa angka pasti dan satu angka taksiran
Bilangan Eksak
Bilangan Eksak adalah bilangan pasti yang diperoleh dari kegiatan membilang
Contoh:
Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting;
70,02 cm (4 ap)
Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali jika angka sebelum nol diberi garis bawah, angka penting berakhir pada garis bawah
angka nol di sebelah kiri angka bukan nol bukan angka penting
Hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran Contoh: 252,8 kg (8 = angka taksiran) 2,37 kg + (7 = angka taksiran) 255,17 kg (1 & 7 = angka taksiran) ditulis 255,2 kg
Hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran Contoh: 570 cm (7 = angka taksiran) 364 cm (4 = angka taksiran) 206 cm (0 & 6 = angka taksiran) ditulis 210 cm
Jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari salah satu faktor Contoh: 25.3 m x 14 m = 354.2 m2 (3 ap) (2 ap) Ditulis: 350 m2
Jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari salah satu faktor Contoh: 394.5 m : 15 s = 26,3 m/s (4 ap) (2 ap) Ditulis: 26 m/s
Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya Contoh: 8.57 cm x 12 = 102.84 cm (3 ap) (bil. eksak) Ditulis: 103 cm
Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya Contoh: 8.57 cm : 3 = 2.856667 cm (3 ap) (bil. eksak) Ditulis: 2,86 cm
Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: (4,32 m)3 = 80,621568 m3 (3 ap) Ditulis: 80,6 m3
Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: 25 cm2 = 5 cm (2 ap) Ditulis: 5,0 cm
Aturan Pembulatan
6,423 angka 3 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 6,426 angka 6 dibulatkan ke atas jadi 6,43 6,425 angka 5 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 6,435 angka 5 dibulatkan ke atas jadi 6,44
Tugas (4)
Notasi Ilmiah
a x 10
Pindahkan koma desimal sampai tersisa satu angka jika koma desimal pindah ke kiri, n adalah bulat positif, jika ke kanan n adalah bulat
Tugas (5)