Professional Documents
Culture Documents
Belum genap setahun menjadi Kepala Daerah DKI Jakarta Raya, Indonesia, Gubernur Joko Widodo atau lebih populer dipanggil Jokowi, telah melakukan berbagai tindakan yang fenomenal, baik di bidang tata pemerintahan maupun pelayanan publik. Langkah-langkah Jokowi yang kadang susah ditebak ini pada hakekatnya dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Model kepemimpinan seperti inilah yang selama ini didambakan masyarakat Indonesia, dan oleh karena itu menarik untuk dianalisis berdasarkan bukti-bukti nyata dan latar-belakang teoritis. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Juni, 2013
Awang Anwaruddin
2
Memilih untuk menjadi Gubernur Jakarta dibanding kenyamanan sebagai Walikota Solo jelas membuktikan bahwa Jokowi seorang risk-taker. Di samping banjir dan kemacetan, beragam permasalahan telah melanda Jakarta selama bertahuntahun seperti kemiskinan, kekumuhan dan kebakaran yang merupakan indikasi minimnya pelayanan publik dan korupsi yang merajalela.
Tetapi seperti dikatakan John Garner (1990): "What leaders have to remember is that somewhere under the somnolent surface is the creature that builds civilizations, the dreamer of dreams, the risk taker."
9
10
11
Innovation, menurut Green, Howells & Miles (2002), adalah melakukan sesuatu yang baru, seperti memulai praktek atau proses, menciptakan produk (barang atau layanan) baru, atau mengadopsi suatu pola hubungan antar atau interorhanisasi. Seleksi terbuka camat dan lurah serta jabatan Eselon II dan III di lingkungan Pemda DKI yang dilaksanakan bulan Juni 2013 lalu merupakan bukti inovasi Jokowi untuk memperbaiki praktek dan proses pemerintahan guna memberikan pelayanan publik yang terbaik kepada warga Jakarta.
12
Persuasion, kata Craig van Slyke (2013), adalah kunci ketrampilan kepemimpinan yang mampu merubah sikap, perilaku, bahkan keyakinan pihak lain.
Kepiwaian Jokowi dalam melakukan persuasi sudah terbukti sejak ia menjabat Walikota Solo, dan dilanjutkan ketika membujuk sekitar 7.000 Kepala Keluarga yang tinggal di Waduk Pluit untuk pindah ke tempat yang lebih layak. Gaya kepemimpinan ini juga diterapkan Jokowi ketika melakukan penatanan PKL di Pasar Minggu, Pasar Jatinegara, Glodok, dan Tanah Abang.
13
10 karakteristik kepemimpinan yang telah didiskusikan menunjukkan bahwa model kepemimpinan Jokowi cenderung mengarah ke Servant Leadership. Dicetuskan pada tahun 1970 oleh Robert Kiefner Greenleaf (1904-1990), Servant Leadership merupakan kerangka kerja teoritis yang mengutamakan pelayanan kepada masyarakat sebagai motivasi kunci seorang pemimpin. Selain itu, tambah Larry Spears (1966), Servant Leadership menekankan pendekatan holistik kepada pekerjaan, kepekaan terhadap kepentingan masyarakat, dan pembagian kekuasaan dalam pengambilan keputusan.
14
NAME
Awang Anwaruddin is currently the Head of Research & Development Centre of Information System and Public Administration Automation (SIOAN), the National Institute of Public Administration (LAN), the Republic of Indonesia. Beside working as a structural official, he is also teaching in several education and training programs for civil service.
Apart of his bueraucratic work, Awang writes various articles on Public Administration and presents them in several national and international seminars. Some seminars that he attended and gave a speech, among others, the Launching NAPSIPAG Conference in Kuala Lumpur, Malaysia (2004), the 2th NAPSIPAG Conference in Beijing, PR China (2005), the 3rd NAPSIPAG Conference Sidney, Australia (2006), the IIAS/IISA International Congress, 2010, Nusa Dua, Bali (2010), the 7th NAPSIPAG Conference in Kerala, India (2010), and the A4FPM International Conference in Surabaya, Indonesia (2012). Beside being published by several journals, Awangs articles were also published by Asian Development Bank (Manila, 2005), and Springer (New Delhi, 2013)
15