You are on page 1of 45

ANALISIS KUALITAS BATUBARA

Rr. HARMINUKE EKO HANDAYANI, ST, MT NIP. 132 170 615

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNI ERSITAS SRI!IJAYA

BATUBARA
Energi mempunyai peranan penting dalam berbagai kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, dalam pembangunan nasional, energi menjadi salah satu faktor masukan ekonomi yang sangat penting dalam proses produksi, selain faktor modal, tenaga kerja, bahan baku dan teknologi. Menjelang akhir abad ini, Indonesia menghadapi masalah energi yang sangat serius. Khususnya energi yang berasal dari minyak bumi. Selama ini minyak bumi menjadi tumpuan utama dalam pembangunan nasional, baik sebagai sumber energi maupun sebagai sumber pendapatan. Akan tetapi keadaan tersebut tidak dapat diandalkan pada masa mendatang karena keberadaan minyak bumi di Indonesia akan habis. Oleh karena itu perlu di ari sumber energi alternatif yang dapat digunakan. Indonesia dikaruniai potensi batubara berkualitas baik yang sangat melimpah. Sejalan dengan kebijakan di!ersifikasi energi, batubara memiliki peluang sangat besar untuk menggantikan peranan minyak bumi. SEJARAH PERTAMBANGAN BATUBARA INDOONESIA "engusahaan batubara Indonesia telah berlangsung lama. #ambang batubara pertama dilakukan di "engaron, Kalimantan #imur pada tahun 1$%& oleh '(.Oost )orneo Maatsnhappij. Kemudian disusul oleh tambang batubara s*asta lainnya di daerah pelaron pada tahun 1$$$. +i Sumatera, tambang batubara pertama kali beroperasi adalah tambang batubara Ombilin di Sa*ah ,unto pada tahun 1$&-. Kemudian disusul oleh tambang batubara )ukit Asam di Sumatera Selatan pada tahun 1&1&. "ada tahun 1&.$, berdasarkan "eraturan "emerintah 'o. 1&.$ tambang batubara Ombilin, )ukit Asam dan Mahakan/m di Kalimantan #imur menjadi 0nit produksi di ba*ah "erusahaan 'egara #ambang )atubara. #etapi pada tahun 1&12, unit produksi Mahakam di tutup. 3al ini disebabkan mulai digunakannya mesin diesel di sektor perhubungan dan pembangkit tenaga listrik yang sebelumnya menggunakan batubara. -I( 4 1

"ada tahun 1&15, setelah terjadi krisis minyak bumi, perhatian dunia mulai beralih ke batubara sebagai bahan bakar. Sejak saat ini timbul ren ana untuk mengembangkan #ambang )atubara )ukit Asam se ara besar4besaran. Oleh karena itu berdasarkan peraturan pemerintah 'o. -% #ahun 1&$2, unit produksi )ukit Asam berubah statusnya menjadi "#. #ambang )atubara )ukit Asam 6persero7 yang terpisah dari "erusahaan 'egara. +alam rangka penyesuaian bentuk )0M' terhadap 00 'o. & #ahun 1&.&, maka berdasarkan "eraturan "emerintah 'o. -$ #ahun 1&$% status "erusahaan 'egara #ambang )atubara berubah menjadi "erum #ambang )atubara. +engan alasan peningkatan efisiensi dan penyederhanaan, berdasarkan "eraturan "emerintah 'o. 8. #ahun 1&&2, "erum #ambang )atubara dilebur dan dibubarkan kedalam "#. #ambang )atubara )ukit Asam. PENGERTIAN DAN BATASAN BATUBARA )atubara adalah benda padat yang mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen dalam kombinasi kimia bersama4sama dengan sedikit sulfur dan nitrogen. #erdapat di lapisan kulit bumi yang berasal dari sisa4sisa tumbuhan yang telah mengalami metamorfosis dalam *aktu relatif lama. )atubara merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan selain minyak dan gas bumi serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar energi maupun bahan baku industri. Sifat terpenting batubara berhubungan dengan pembakaran. "roses pembakaran batubara dalam kondisi udara, yaitu semua 9at yang mudah terbakar, akan terbakar dan sisanya berupa abu. +an proses pembakaran tanpa udara sering disebut karbonisasi dihasilkan kokas, tar, dan produksi lain. +alam proses pembakaran batubara akan mengurai menjadi : 1. -. 0ap air ;at terbang terdiri dari : a.<as, yaitu 3-, =O, =O-, dan hidrokarbon ringan b. 5. %. =airan dan hidrokarbon berat .#ar, terdiri dari senya*a hidrokarbon berat Kokas, berupa padatan karbon Abu, terdiri dari oksida anorganik 5I( 4 1

+alam proses pembakaran batubara, tahap4tahap yang terjadi sebagai berikut: 1. -. 5. %. "emanasan partikel batubara yang berasal dari radiasi, kon!eksi dan konduksi dari lingkungan. "engeluaran 9at terbang. "en ampuran 9at terbang dengan oksigen dan reaksi pembakarannya. +ifusi oksigen ke dalam sisa arang dan pembakarannya.

>eaksi pembakaran tersebut adalah reaksi antara oksigen dengan unsur4unsur dalam batubara yang dapat terbakar seperti karbon, hidrogen, nitrogen, dan sulfur, yang akan menghasilkan =O-, 3-O, 'O dan SO-. Sifat kimia dari batubara ditentukan oleh jenis dan jumlah unsur kimia yang terkandung dalam tumbuh4tumbuhan asalnya. ?aktor dan kondisi yang menyebabkan perubahan pada batubara yakni bakteri pembusuk, temperatur, tekanan dan *aktu.

PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA )atubara terbentuk dari tumbuh4tumbuhan yang mengalami proses pembusukan, pemampatan dan proses perubahan sebagai akibat berma am4ma am pengaruh kimia dan fisika. "roses pembentukan dari sisa tumbuh4tumbuhan menjadi gambut, kemudian menjadi batubara muda sampai batubara tua dalam dua tahap : 1. #ahap )iokimia, merupakan tahap a*al dari proses pembatubaraan. "ada tahap ini menjadi proses pembusukan sisa4sisa tumbuhan yang disebabkan oleh bekerjanya bakteri anaerob. Karena produk *arna dari proses ini adalah gambut, maka tahap a*al pembatubaraan sering di sebut penggambutan 6peatification7 -. #ahap <eokimia, proses inilah yang di sebut proses pembatubaraan 6coalification7. )ertambah gelapnya *arna dari massa pembentukan batubara, naiknya kekerasan dan perubahan tekstur. "ada proses ini terjadi perubahan dari gambut menjadi lignit, sub bituminus dan akhirnya antrasit menjadi meta antrasit.

%I( 4 1

Adapun urutan pembentukan batubara sebagai berikut : 1. <ambut #umbuhan yang telah mati akan mengalami dekomposisi sebagian dan terakumulasi dalam payau. <ambut ini masih ter ampur dengan lumpur pada *aktu pengambilannya, sehingga kandungan airnya antara $24&2@. <ambut yang telah dikeringkan di udara terbuka mengandung air antara 8@A.@. <ambut tersebut akan menjadi bahan bakar yang lebih baik tetapi nilai kalornya ke il. <ambut kering dapat di buat menjadi briket dengan proses tekan ataupun dengan mengunakan 9at pengikat seperti tar. -. ,ignit Merupakan suatu nama yang digunakan untuk produk kualifikasi gambut tahap pertama. ,ignit biasanya mengandung sedikit material kayu dan mempunyai struktur yang lebih kompak di banding gambut. ,ignit segar yang baru di tambang mempunyai kandungan air antara -2 A -%@ dengan nilai kalor 528.4 %.11 kaloriBgram sedangkan untuk lignit bebas air dan abu berkisar antara 12222411111 kaloriBgram. 5. Sub bituminus Cenis batubara ini biasanya ber*arna hitam mengkilap seperti kilapan logam tetapi karakternya sering berubah. "ada *aktu di tambang kandungan airnya men apai %2@ dengan nilai kalor sekitar %%%%A.111 kaloriBgram. %. )ituminus #ingkatan4tingkatan batubara, khususnya sebagai bahan bakar dengan nilai kalor antara %%%%A$555 kaloriBgram. )atubara bituminus perlu dikategorikan ke dalam beberapa sub4kelas akibat peran dan keragamannya, yaitu : a. )ituminus dengan kandungan 9at terbang tinggi b. )ituminus dengan kandungan 9at terbang menengah . )ituminus dengan kandungan 9at terbang rendah Khususnya untuk batubara yang mengandung 9at terbangnya menengah biasanya di sebut batubara semibituminus. 3al ini disebabkan tingginya kandungan karbon padat yang mengakibatkan sedikit sekali asap selama 8I( 4 1

pembakaran. )atubara ini umumnya digunakan untuk meningkatkan jumlah uap panas yang diinginkan. )atubara ini digunakan untuk kokas dan pabrik gas di amerika Serikat. 8. Semiantrasit )atubara semiantrasit merupakan batubara yang memiliki karakter antara batubara bituminus yang kandungan 9at terbangnya tinggi dengan antrasit. Kandungan 9at terbang batubara ini berkisar antara $ A 1% @ dengan demikian batubara ini lebih mudah terbakar dibandingkan antrasit dengan *arna nyala sedikit kekuning4kuningan. .. Antrasit "ada umumnya antrasit di sebut batubara keras. Sifat antrasit ditentukan oleh susunan keteraturan molekul dan derajat kilap, maka antrasit menyala perlahan4 lahan serta nilai kalor tinggi antara 1--- A 111$ kaloriBgram dengan nyala biru pu at dan bebas asap.

KOMPONEN-KOMPONEN DALAM BATUBARA 1. Air Air dalam batubara di bagi menjadi dua bagian yaitu air bebas 6free moisture7, air yang terikat se ara mekanik dengan batubara dan mempunyai tekanan uap normal dimana kadarnya dipengaruhi oleh pengeringan dan pembasahan selama penambangan, transportasi, penyimpanan dan lain4lain. Air lembab 6moisture in air dried7 yaitu air yang terikat se ara fisika dalam batubara dan mempunyai tekanan uap di ba*ah normal. 2. Karbon, Hidrogen dan Oksigen Karbon, hidrogen dan oksigen merupakan unsur pertama pembentukan batubara. +ari ketiga unsur ini dapat memberikan gambaran mengenai umur, jenis dan sifat4 sifat dari batubara. 3. Nitrogen Kandungan nitrogen dalam batubara umumnya tidak lebih dari -@. 'itrogen dalam batubara terdapat sebagai senya*a organik yang terikat pada ikatan karbon. .I( 4 1

4.

Sulfur Sulfur dalam batubara terdapat sebagai berikut : a. b. . Sulfur besi dan sering di sebut sebagai pirit sulfur Sulfur sulfat dalam bentuk kalsium sulfat dan besi sulfat Sulfur organik

5.

Abu Abu yang terbentuk pada pembakaran batubara berasal dari mineral4mineral yang terikat kuat pada batubara seperti silika, alumunium oksida, ferri oksida, kalsium oksida, titan oksida dan oksida alkali. Mineral4mineral ini tidak menyublim pada pembakaran di ba*ah &-8o=. Abu yang terbentuk ini diharapkan akan keluar sebagai sisa pembakaran.

6.

Klor "ada umumnya logam4logam alkali seperti natrium, kalium dan litium terikat sebagai garam klorida, sedangkan kadarnya antara 2,5 A 2,%@.

JENIS BATUBARA Se ara mikroskopis batubara dapat dibedakan dari band, yaitu Bright Coal dan Dull Coal. Slopes 61&1&7 membedakan Bright Coal menjadi !itrain dan larain dan Dull Coal menjadi durain dan fusain untuk Charcoal fosil. Keempat ma am batubara tersebut digambarkan sebagai berikut : 1. (itrain : DbandE tipis, mengkilap, uniform dan mempunyai tekstur seperti ka a. -. =larain : laminated shine kurang mengkilap dari !itrain 5. +urain : keras granular, permukaannya suram, abu4abu ke oklatan 6dull oal7 %. ?usain : po*der, suram, hitam D har oal likeE

1I( 4 1

KLASIFIKASI BATUBARA Klasifikasi batubara bertujuan untuk mengelompokan batubara menurut jenis dan kualitasnya. Selain itu klasifikasi batubara bertujuan untuk memenuhi keinginan produser, konsumen, serta ahli4ahli teknologi yang menggunakan batubara. Klasifikasi batubara biasanya berdasarkan analisis proksimat, analisis ultimat dan nilai kalor. Klasifikasi batubara yang dipergunakan adalah : 1. AS#M =lassifi ation Klasifikasi ini merupakan penggolongan standar bagi Amerika Serikat, mulai berlaku sejak tahun 1&5$. "ertama kali diperkenalkan Ameri an Standard Asso iation and Ameri an So iety for #esting Material. =ara ini berdasarkan proses pembentukan batubara dari lignit sampai antrasit. Klasifikasi AS#M memerlukan data sebagai berikut : a."ersen karbon padat FdmmfE 6dry mineral matter free7

( Karbon padat 2,18 x belerang ) I 122@ 122 H6 air lembab7 + 61,2$ x abu 7 + 62,88 x belerang 7G
b. "ersen 9at terbang FdmmfJ 122@ 4 @karbon padat FdmmfJ .'ilai kalor Fmmmf F 6mois mineral matter free7
6 nilai kalor x 1,$7 682 x belerang 7 I 122@ 122 H61,2$ x abu 7 + 62,88 x belerang 7G

-. International =lassifi ation Menurut sifat fisik dan lingkungan pembentukannya batubara di bagi menjadi tujuh golongan, yaitu : fusit, vitrit, durit, pseudo, cannel coal dan boghead. #ujuh golongan ini dirumuskan oleh kongres batubara international haarlem, )elanda. Sedangkan menurut analisis kimianya klasifikasi internasional digunakan untuk menentukan nomor kode yang terdiri dari tiga angka, yaitu : a.Angka pertama menyatakan kelas 14& yang dapat ditentukan dari 9at terbang dan nilai kalor.

$I( 4 1

b.

Angka kedua menyatakan kelas 2 A 5 yang dapat ditentukan dari roga indeks dan nilai muai bebas.

.Angka ketiga menyatakan sub kelas 2 A 8 yang dapat ditentukan dari hasil dilatometer dan type kokas gray king assay. +alam klasifikasi internasional diperlukan data sebagai berikut : a. "ersen 9at terbang FdafJ ;at terbang F adbJ I 122 6 air lembab + abu 7 b. 'ilai kalor dalam satuan kaloriBgram FmafJ 6moist ash free7 'ilai kalor FadbJ I 122 air . Sifat oking batubara
122

122

5. 'ational =oal )oard =lassifi ation =ara ini berdasarkan metode =oal >ank =ode 6=>=7 yang membutuhkan data 9at terbang dan gray king assay, yaitu : a."ersen 9at terbang FdmmfJ 6dry mineral matter free7 122@ 4 @ karbon padat DdmmfJ Karbon padat FdmmfJ :
6 Karbon padar 2,18 x belerang 7 I 122@ 122 H6air lembab7 + 61,2$ x abu 7 + 62,88 x belerang 7G

b.

#ype kokas dan gray king assay

ANALISIS DAN PENGUJIAN BATUBARA Analisis dan pengujian batubara digunakan untuk kualitas terhadap ontoh batubara yang me*akili selama tahapan eksplorasi dan kelayakan dari proses penambangan batubara hingga tahapan preparasi dan ontoh siap di analisis. 1. Analisis proksimat Merupakan analisis terhadap senya*a yang terkandung di dalam batubara, meliputi kadar air, abu, 9at terbang dan karbon padat yang berfungsi untuk menentukan kualitas batubara. &I( 4 1

-.

Analisis ultimat Merupakan analisis terhadap unsur4unsur yang terkandung di dalam batubara, meliputi kadar karbon, hidrogen, nitrogen, belerang dan oksigen yang berfungsi untuk menentukan kadar 9at49at yang mungkin dapat mengganggu proses pengolahan ataupun kualitas batubara.

5. %. 8.

Analisis lainnya Meliputi nilai kalor dan kadar klorida. Analisis titik leleh abu Analisis komposisi abu )ertujuan untuk mengetahui kadar oksida4oksida logam yang terdapat dalam abu batubara.

.. 1.

Analisis bentuk sulfur "engujian batubara )ertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik dari batubara, meliputi berat jenis, nilai muai bebas dan nilia ketergerusan.

MANFAAT BATUBARA 1. )atubara sebagai bahan bakar langsung a. b. . d. a. b. . d. a. b. . )ahan bakar pada ketel uap )ahan bakar untuk industri semen "enggunaan batubara pada industri ke il "enggunaan batubara pada rumah tangga "roses gasifikasi "en airan batubara "embriketan Suspensi Sebagai elektroda Sebagai reduktor Sebagai bahan baku industri kimia 12I( 4 1

-. )atubara sebagai bahan bakar tidak langsung

5. )atubara bukan sebagai bahan bakar

%. "emanfaatan sisa pembakaran batubara a. b. Abu batubara dapat digunakan dalam industri bahan bagunan, industri semen portland. <as batubara dapat digunakan sebagai bahan dasar kimia.

KARAKTERISTIK BATUBARA Sifat fisik dan komposisi kimia batubara sangat berbeda4beda, apakah masih berbentuk endapan ataupun telah menjadi bahan perdagangan. "erbedaan ini disebabkan oleh kondisi pembentukan gambut, perubahan4perubahan yang terjadi selama masa *aktu geologi, ara4 ara penambangan dan pengolahan yang telah dialaminya. +alam beberapa hal pen u ian dan pengolahan dapat memperbaiki karakteristik ini, sehingga batubara tersebut menjadi dapat dimanfaatkan. )eberapa karakteristik batubara yang diperbaiki le*at pen u ian adalah : 1. Menghasilkan produk yang lebih uniform -. +istribusi ukuran yang optimum 5. Kandungan moisture optimum %. Mengurangi kandungan mineral Moisture A!"# Air yang ada di batubara akan ikut terangkut atau tersimpan bersama batubara. )ila banyaknya dalam jumlah besar, akan meningkatkan ongkos atau mendatangkan kesulitan pada penanganannya. Misalnya adanya air permukaan akan menyebabkan batubara lengket dan akan menyulitkan pada hopper atau hute pada *aktu menggerusnya. Adanya moisture akan menurunkan nilai panas dan sebagian panas juga hilang pada penguapan air. Air pada batubara terdapat pada : 1. "ermukaan dan didalam rekahan4rekahan, disebut air bebas 6free moisture7 atau air permukaan -. >ongga4rongga kapiler disebut inherent moisture

11I( 4 1

5. "ada kristal4kristal partikel4partikel mineral yang ada pada batubara disebut air hydrasi %. )agian organi dari batubara disebut air dekomposisi Air permukaan mempunyai tekanan uap normal 6air biasa7, sedangkan inherent moisture yang berada di dalam pori4pori, tekanan uapnya lebih rendah dari normal. Air total adalah jumlah air permukaan dan inherent moisture dari batubara pada *aktu analisis. $olatile Matter %at &erbang# 'orositas (erat )enis *rindabilit+ dan ,riabilit+ <rindability adalah ukuran mudah sukarnya batubara digerus menjadi berbutir halus untuk penggunan bahan bakar bubuk 6pul!eri9ed oal7 dibandingkan dengan batubara standar yang dipilih sebagai grindability 122. +engan demikian batubara akan lebih sukar digerus bila indeI grindability4nya lebih ke il dari 122. -eat.ering

Ko/0osisi 1kuran

Kekuatan Abrasi2eness

1-I( 4 1

!/0urities (atubara Impurities yang terbentuk di dalam batubara dapat diklasifikasikan : 4 4 Impurities yang akan membentuk abu Impurities yang mengandung sulfur

Impurities lain seperti fosfor dan garam tertentu sering juga ada. +ari segi pen u ian batubara, impurities dapat diklasifikasikan lagi sebagai : inherent impurities dan eItraneous impurities. Inherent Impurities menyatu dengan batubara dan tidak dapat dipisahkan, sedangkan eItraneous impurities tersegregasi dan dapat dipisahkan dengan ara4 ara pen u ian yang ada. 1. Mineral Matter (MM Semua batubara mengandung MM. >esidu dari mineral ini setelah batubara dibakar, disebut abu. )atubara yang mengandung abu sangat tinggi pada penggunaan biasa disebut bone oal, arbona eus shale atau bla k slate. Material pembentuk abu yang menyatu dengan batubara disebut inherent mineral matter 6sebanyak -@ dari total abu7. )agian ini berasal dari unsur4unsur kimia yang telah ada pada tumbuh4tumbuhan asal batubara. EItraneous mineral matter adalah material pembentuk abu yang berasal dari luar dari tumbuh4tumbuhan asal batubara. )agian terbesar dari abu berasal dari detrital matter yang mengendap ke dalam endapan batubara, endapan berkristal yang masuk bersama air ke dalam rekahan4 rekahan dan lea!ege, pada masa selama atau sesudah pembentukan batubara. 0mumnya teridiri dari slate, shale, sandstone atau limestone yang berukuran mikroskopis sampai membentuk lapisan yang agak tebal. )atubara yang ditambang juga membentuk unsur mineral matter ini dengan shale, sandstone, material lain berasal dari atap atau lantai endapan yang ikut tergali. >umus empiris yang dapat digunakan untuk menentukan mineral matter dari data4 data analisis abu dan unsur lain. 4 4 ?ormula "arr Asli 6'orth Ameri a7 : MM K 1,2$ A L 2,88 Stot ?ormula "arr Modifikasi 6'orth Ameri a7 : MM K 1,15 A L 2,%1 Spyr L =l 15I( 4 1 lay dan

?ormula King4Maris4=rossley 6K=M7 yang dire!isi oleh 'ational =oal )oard 6)ritain7 : MM K 1,15 A L 2,8 Spyr L 2,$ =O- A -,$ Sabu L -,$ Ssul L 2,51 =l

4 4 4

?ormula )ritish oal 0tili9ation >esear h asso iation 6)=0>A7 : MM K 1,1 A L 2,85 Stot L 2,1% =O- A 2,5. ?ormula Standards Asso iation of Australia : MM K 1,1 A ?ormula 'ational Institute for =oal resear h 6South Afri a7 : MM K 1,1 A L 2,88 =O-

?ormula diatas didasarkan pada )asis air dried, dengan : MM A Stot Spyr Sabu Ssul =O=l K K K K K K K K Mineral matter Abu Sulfur total Sulfur pirit Sulfur yang tertinggal di abu Sulfur surfat Karbon dioksida =lor

0mumnya &8@ dari mineral matter yang ada pada batubara adalah shale, kaolin, sulfida dan grup klorida. !. A"# Abu adalah residu yang berasal dari mineral matter hasil dari perubahan batubara. Komposisi kimianya berbeda dan beratnya lebih ke il dari mineral matter yang ada di dalam batubara asalnya. Komponen unsure4unsur abu yang utama : 4 4 4 4 4 4 'atrium Kalsium Magnesium Kalium Aluminium Silikon 1%I( 4 1

4 4

)esi Sulfur

+isamping itu ada unsure4unsur minor atau tra e yang ada di dalam batubara mengingat fa tor4faktor berikut ini : a. Adanya beberapa unsur minor dapat menjadi kun i yang membantu ahli geokimia mempelajari lebih lanjut tentang pengendapan batubara dengan diikuti sejarah geologi dari batubara. Misalnya )oron telah digunakan sebagai indi ator tingkat salinitas dari lingkungan selama proses pembentukan batubara. b. Arseni , selenium dan mer ury, sering ada dalam jumlah tra e di batubara dan dapat berbahaya pada lingkungan jika ia dibebaskan pada *aktu pembakaran batubara. . )atubara mungkin dapat digunakan sebagai sumber logam jarang 6rare element7. Misalnya sekarang ini abu dianggap sebagai sumber potensial dari gallium dan germanium, dua unsure yang merupakan bahan semikonduktor. $. Si%at-&i%at 'ari A"# Bat#"ara a. Si%at le"#r a"# Ash ?usion #est adalah prosedur standar untuk menentukan tingkah laku abu pada temperatur tinggi. "ada uji ini ontoh berupa abu batubara dibuat berbentuk piramid sisi tiga dan pemanasannya dari &22o= sampai 1.22o= di dalam atmosfer reduksi. Ada % temperatur yang di atat pada saat terjadi perobahan bentuk piramid asal yaitu perobahan bentuk asal, spheri al, hemispher dan air. #emperatur perubahan ini merupakan pegangan terbaik untuk mengetahui unjuk kerja abu di dalam lingkungan tungku dimana ia dibakar. Ada 5 titik penting yang semuanya ditentukan di dalam atmosfir redu ing : 4 #emperatur deformasi a*al, yaitu temperatur dimana ontoh terlihat mulai membundar atau menekuk pada apeI pyramid.

18I( 4 1

4 4

#emperatur pelunakan yaitu temperatur dimana membentuk tumpukan bulat #emperatur lebur, temperatur dimana leburan membentuk lapisan tipis.

ontoh telah melebur ontoh mulai menyebar

A?# diukur dalam - kondisi yaitu kondisi oksidasi dan kondisi reduksi. "engukuran diba*ah kondisi oksidasi biasanya menunjukkan harga yang lebih besar, tergantung pada keberadaan beberapa komponen abu seperti besi oksida. )esi oksida mempunyai efek fluIing 6sifat sebagai fluI atau bahan imbuh7 yang berbeda bilamana dalam bentuk teroksidasi dan tereduksi.

". (i&)*&ita& &la+

1.I( 4 1

Kandungan Sulfur Sulfur umumnya terdapat dalam kebanyakan batubara, jumlahnya dapat ber!ariasi mulai dari jumlah yang sangat ke il 6tra es7 sampai %@ atau lebih. S terdapat 5 bentuk utama adalah : 1. Sulfur "iritik 6?eS-7, jumlahnya sekitar -2452@ dari sulfur total dan terasosiasi dalam abu, terjadi baik sebagai makrodeposit 6lensa, !eins, joints, balls dsb7 dan mikrodeposit 6partikel4partikel halus yang terdisseminasi7. -. Sulfur Organik, jumlahnya sekitar -2 A $2 @ dari sulfur total dan se ara kimia terikat dalam substansi batubara, biasanya berasosiasi dengan konsentrasi sulfat 6dan sulfida7 selama proses pembatubaraan. 5. Sulfur sulfat, kebanyakan sebagai kalsium sulfat dan besi sulfat, jumlahnya sangat ke il ke uali pada batubara yang terekspos dan teroksidasi. Makrodeposite dari sulfur piritik dapat dihilangkan dengan proses pen u ian, sementara mikrodeposit dari sulfur organik dan sulfat sulit dihilangkan. Sifat3sifat 'lastis (atubara Apabila batubara bituminous dipanaskan, ia akan mengalami suatu seri perubahan fasa : 1. "artikel batubara melunak 6pada temperatur L %22o=7 dan men air. -. Akan terjadi pemuaian segera setelah partikel menyatu dan melebur 5. "emuaian berhenti pada temperatur disekitar 822o= ketika batubara kehilangan plastisitasnya dan mulai membeku membentuk struktur porous yang disebut kokas. #ingkah laku batubara antara temperatur pelunakan dan temperatur pembekuan kembali 6resolidifi ation7 umumnya disebut sifat plastis dari batubara. "lastisitas akan teramati ketika telah terjadi proses dekomposisi, mula4mula terjadi proses depolimerisasi batubara, diikuti dengan mun ulnya produk air yang akan merubah komponen lain menjadi plastis dan gas yang membentuk gelembung4gelembung. Ketika gelembung4gelembung le*at melalui pori4pori besar dan rekahan dari partikel batubara, ia mela*an tahan dari batubara plastis tersebut. 3asilnya seluruh batubara memuai 6s*ell7. "emuaian berhenti ketika batubara kembali membeku ketika produk airselanjutnya terdekomposisi membentuk 9at terbang. 11I( 4 1

Sifat Muai S4elling# S*elling properties diukur dengan free s*elling indeI 6?SI7 yaitu ukuran pembesaran !olume batubara apabila ia dipanaskan diba*ah kondisi pemanasan tertentu. ?SI digunakan untuk meramalkan ke enderungan batubara membentuk kokas bila dipanaskan pada alat tertentu. )atubara yang ?SI4nya - atau kurang, bukan merupakan oking oal yang baik, sedangkan yang menunjukkan indeI antara % sampai $ akan menunjukkan sifat oking yang baik 6?SI dapat mulai 2 A &7.

1$I( 4 1

METODE ANALISIS ANALISIS GRA(IMETRI <ra!imetri merupakan analisis kon!ensional yang penentuan jumlah 9atnya berdasarkan pada jumlah penambangan. Selain penimbangan dasar dan analisisnya gra!imetri di bagi menjadi : 1. =ara pengendapan -. =ara "enguapan 5. =ara Elektrogra!imetri ontoh dilakukan pula penimbangan hasil reaksi, baik berupa endapan maupun gas yang terjadi. )erdasarkan

ANALISIS TITRIMETRI Merupakan analisis jumlah berdasarkan pengukuran !olume larutan yang diketahui kepekatannya se ara teliti dan direaksikan dengan larutan ontoh yang akan ditetapkan kadarnya. "enggolongan metode titrasi : 1. >eaksi Metatetik, meliputi : a.#itrasi Asidi4Alkalimetri b. #itrasi "engendapan .#itrasi Kompleksometri -. >eaksi >edoks, meliputi : a.#itrasi "ermanganatometri b. d. #itrasi ModoBModimetri #itrasi +ikromatometri .#itrasi Serimetri

ANALISIS INSTRUMEN Merupakan suatu ara analisis kuantitatif atau kualitatif yang menggunakan detektor sebagai pengganti ketajaman mata sehingga hasilnya lebih baik dan lebih teliti. 1. Spektofotometer

1&I( 4 1

Merupakan analisis jumlah berdasarkan tua4mudanya *arna larutan yang tergantung pada kepekatannya itu sendiri dan didasari oleh hukum ,ambert4 )eer, yakni Bila suatu cahaya monokromatis melalui suatu media yang transparan maka bertambah turunnya intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan bertambah tebalnya dan kepekatan media. -. Spektrofotometer Serapan Atom Merupakan suatu teknik analisis 9at yang berdasarkan pada absorbsi sinar oleh atom bebas.

-2I( 4 1

PROSEDUR ANALISIS

PREPARASI DAN PENENTUAN AIR BEBAS "reparasi merupakan persiapan ontoh yang dilakukan sedemikian rupa seihngga menjadi ontoh yang siap di analisis. )eberapa tahap dalam preparasi ontoh batubara. "engamatan ontoh dilakukan untuk mengetahui iri khas dari batubara, meliputi : a. b. . d. e. bentuk ontoh : bongkahan atau halus *arna ontoh : oklat, hitam atau oklat kehitaman kilap : mengkilap, ampuran mengkilap atau kusam kotoran : resin, lay atau pirit kekerasan : keras atau lunak

PENGERINGAN DAN PENENTUAN AIR BEBAS "engeringan dilakukan pada suhu kamar atau pada o!en pengering dengan suhu maksimal %2o= dan air bebas dapat ditentukan bersama4sama pada saat pengeringan. Metode : "rinsip : AS#M +esignation +.-2154$. Kadar air bebas di dapat dari selisih bobot ontoh batubara asal dengan batubara yang telah dikeringkan pada suhu kamar. Alat dan bahan : a. b. . "rosedur : a. +itimbang batubara asal pada pan pengering yang telah diketahui bobotnya. b. +ibiarkan di udara terbuka atau pada suhu kamar sampai bobotnya konstan 6A7. . +i timbang sampai bobot tetap dengan selisih penimbangan 2,1@ per jam. pan pengering nera a analitik ontoh batubara

-1I( 4 1

d. +i gerus sampai dengan lolos saringan $ mesh dan dibiarkan pada suhu kamar sampai beratnya konstan 6)7. e. +i timbang sampai selisih penimbangan 2,1@ per jam. "erhitungan : Kadar air bebas K
B 6122 A7 LA@ 122

Keterangan : A K kadar air bebas pada ontoh asal ) K kadar air bebas pada ontoh $ mesh PENGGERUSAN +i bagi menjadi dua tahap, yaitu : a. "enghan uran, yaitu menggerus ontoh sampai lolos saringan nomor % atau nomor $ menggunakan alat FJaw CrusherJ atau F oll !illJ kemudian dilakukan pembagian berat. b. "enghalusan, yaitu ontoh di gerus pada alat F cofffe !illJ atau FCup !illJ untuk mendapatkan ontoh yang lolos .2 mesh.

PEMBAGIAN ,ONTOH Alat4alat yang digunakan adalah F!achanical DividerJ atau F"plitterJ atau kombinasi keduanya. Sedangkan yang paling sederhana dengan F#uarteringJ. ANALISIS PROKSIMAT 1. 'enentuan kadar air le/bab esidual moisture atau inherent moisture adalah air yang terikat di dalam batubara. "emanasan pada suhu sedang diperlukan karena air tersebut terikat kuat pada komponen4 komponen batubara. Motode : "rinsip : AS#M +esignation +. 51154&kadar air lembab di dapat dari selisih bobot ontoh yang dipanaskan pada suhu 128o= pada *aktu standar --I( 4 1 ara FConingJ atau

128o=

>eaksi 4 4 4 4 4 4 "rosedur 4 4 4

)atubara 4444444444N batubara kering L 3-O O!en pengering )otol timbang, # K -,% m + K %,- m ( K 18,12 ml 'era a analitik Eksikator Spatulla =ontoh batubara : #imbang batubara L 1 gram ontoh berukuran 4.2 mesh ke dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya. +ipanaskan dalam o!en pengering pada suhu 128A112o= selama L 1 jam. +inginkan dalam Eksikator dan akhirnya ditimbang.
a b x 122@ a

Alat dan bahan :

"erhitungan : Kadar air lembab K = Keterangan : a K )erat ontoh asal b K )erat ontoh setelah dipanaskan B dikeringkan 2. 'enentuan kadar abu Metode "rinsip >eaksi 4 4 4 4 : : : AS#M +esignation +. 511%4&$ =ontoh batubara diabukan pada kondisi standar sampai sempurna
$22o=

)atubara 4444444444N abu L =O-

L 3-O

Alat dan bahan : Muffle furna e atau pembakar Me ker =a*an porselin diameter 5$ mm, tinggi 5% mm, (olume -2 ml Eksikator 'era a analitik -5I( 4 1

4 4 "rosedur 4 4 4 4

Spatulla =ontoh batubara : #imbang L 1 gram ontoh berukuran 4.2 mesh ke dalam a*an porselin yang telah diketahui bobotnya. "anaskan dalam o!en pada suhu rendah, kemudian perlahan4lahan suhu dinaikan sampai 182 4 $22o=. "emanasan diteruskan sampai konstan7. +inginkan dalam Eksikator dan akhirnya ditimbang.
berat abu

ontoh sempurna menjadi abu 6berat

"erhitungan : Kadar abu K berat contoh x 122@

3. 'enentuan kadar 5at terbang Metode "rinsip : : )ritish Standard 6)S. 121.7 =ontoh batubara dipanaskan tanpa oksidasi pada kondisi standar, kemudian dikoreksi dengan air lembab.
&22o=

>eaksi 4 4

)atubara 4444444444N kokas L 9at terbang

Alat dan bahan : (ertikal ele tri #ube ?urna e khusus 9at terbang 6Me ker burner atau Muffle ?urna e7. =a*an silika dengan tutup : O (olume 12,18 ml O +iameter -5 mm O #inggi %2 mm 4 4 4 4 'i hrom Pire 6untuk kaitanBpegangan a*an7 'era a analitik dan dessi ator Stop Pat h =ontoh batubara -%I( 4 1

"rosedur : 4 4 #imbang L 1 gram ontoh berukuran 4.2 mesh ke dalam a*an yang telah diketahui beratnya, kemudian di tutup. "asangkan pada kaitan ka*at ni hron, panaskan dibagian atas furna e 6L.82o=7 selama - A 5 menit. Kemudian pemanasan diteruskan selama tepat 1 menit pada suhu &82 L -2o= 6untuk ontoh yang mengalami sparking, pemanasan pada suhu .82o= dilakukan selama 8 A 12 menit, kemudian pemanasan diteruskan selama tepat . menit pada suhu &82 L -2o=7. 4 +inginkan dalam Eksikator dan akhirnya ditimbang.
a b x 122@ 4 kadar air lembab a

"erhitungan : Kadar abu K = Keterangan :

a K berat ontoh asal b K berat ontoh setelah dipanaskan

4. 'enentuan karbon 0adat "rinsip : kadar karbon padat diperoleh dari selisih antara air lembab, abu dan 9at terbang "erhitungan :
Kadar karbon padat K 122@ 4 6kadar air lembab L kadar abu L kadar 9at terbang7

ANALISIS BENTUK SULFUR Metode : "rinsip : AS#M +esignation d. -%&- A &2 Sulfur yang terkandung dalam batubara dipisahkan dengan asam klorida, residu yang tertinggal di ekstrak dengan asam nitrat untuk melarutkan pirit dan diukur dengan AAS. >eaksi : )atubara L 3=l 44444444 3-SO% L ?eS.S ?e6'O57 L 8 'O L - SO% L % 3-O )aSO% L - 3=l

?eS.S L $ 3'O5 44444444 3-SO% L )a=l44444444 -8I( 4 1

Alat dan bahan : 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 "rosedur : 1. -. 5. +itimbang L 8 gram ontoh batubara A. mesh ke dalam erlenmeyer. +ibubuhi 82 ml 3=l - : 5 dan direfluks dengan pendingin tegak selama 52 menit mendidih dan dinginkan. Kemudian disaring dengan kertas saring 'o. %2 dan residu dimasukan kedalam erlenmeyer untuk penetapan pirit serta filtrat ditampung untuk penetapan kadar sulfat sulfur. 1. Penent#an Pirit S#l%#r a. >esidu ditambahkan 82 ml 3'O5 1 : 1 kedalam erlenmeyer, direfluks selama 52 menit mendidih lalu disaring kedalam labu ukuran -82 ml. b. +iimpitkan dan diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom. . 3asil dari SSA adalah S?eS- 6sulfur firit7 !. Penent#an S#l%at S#l%#r >efluks Erlenmeyer 522 ml "enangas listrik =orong Kertas saring Spektrofotometer Serapan Atom =ontoh batubara A.2 mesh 3=l - : 5 3'O5 1 : 1 ,arutan standar besi 1222 ppm Air brom '3%O3 pekat Indikator metil orange 3=l pekat )a=l- 12@

-.I( 4 1

a. ?itrat yang ditampung dibubuhi dengan sedikit air brom 6)r - 6p77 sampai ber*arna kuning, kemudian dididihkan untuk menghilangkan air brom L 12 menit. b. +itambahkan 82 ml '3%O3 pekat sampai sempurna kemudian disaring dengan kertas saring 'o. %2, endapan yang dihasilkan di buang. . ?itrat di bubuhi dengan indikator metil orange dan dinetralkan dengan tetesan 3=l 6p7 sampai ber*arna merah. d. +ididihkan kemudian diendapkan dengan -8 ml )a=l- 12@ sampai pengendapan sempurna. e. Endapan berupa )aSO% diperam selama - jam di penangas atau didiamkan semalam. f. Endapan disaring dengan kertas saring 'o. %-. g. >esidu dimasukan ke dalam a*an porselin yang telah diketahui bobotnya lalu diperarang, dipijarkan, dan diabukan sampai sempurna 6dibakar7, sisa pembakaran berupa )aSO% 6padat7. h. +idinginkan dan ditimbang. "erhitungan : : :
fk x fp x ppm x 122@ bobot contoh bobot Ba "ulfat x 15,15$ bobot contoh

Kadar "irit Sulfur Kadar Sulfat Sulfur Keterangan $. :

fk K faktor kimia 6?eS.S B ?e7 ?p K faktor pengen eran

Penent#an Ka'ar S#l%#r Or+ani) "rinsip : Kadar sulfur organik dapat diketahui dengan selisih antara sulfur total dengan pirit sulfur dan sulfat sulfur. Kadar Sulfur Organik : @ S total A 6 @S 4 SO% L @S 4 ?eS.S 7

"erhitungan :

-1I( 4 1

PENENTUAN NILAI KALOR Metode "rinsip : : AS#M +esignation +. -218 A &5 )atubara dibakar dalam bomb kalorimeter pada kondisi standar, panas yang dihasilkan dihitung dari kenaikan suhu setelah pembakaran, dikurangi beberapa nilai koreksi. >eaksi : )atubara 44444444 abu L =O- L 3-O L SO5 L 'O- L a kalori SO- L 3-O - 'O- L 3-O 44444444 3-SO% 44444444 - 3'O5 L O-

3-SO% L 3'O5 L )a6O37-444 )aSO% L )a6'O57- L 3-O )a6'O57- L 'a-=O5 'a-=O5 L 3=, Alat dan bahan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 : Satu unit alat )omb Kalorimeter =a*an K*arsa Ka*at nikrom "iala gelas %22 ml )uret 82 ml Kertas saring "emanas listrik <elas ukur -222 ml =ontoh batubara A.2 mesh Oksigen )a 6O37- 2,1 ' 'a-=O5 3=l 2,1 ' 2,1 ' 444444444 )a=O5 L - 'a-=O5 - 'a=l L 3-O L =O-

Indikator Methyl orange Indikator "henolpthalein

-$I( 4 1

"rosedur 4

: +itimbang L 1 gram ontoh batubara A.2 mesh ke dalam a*an k*arsa, lalu ka*at nikrom dikaitkan pada bomb kalorimeter dan di elupkan ke alam ontoh.

)omb diisi dengan 8 ml air dan ditutup rapat kemudian dialiri gas oksigen dengan tekanan 52 atm selanjutnya dimasukan kedalam !essel yang sudah berisi air sebanyak -222 ml.

4 4 4 4

Alat dinyalakan , bila suhu !essel dan suhu ja ket sudah sama maka suhu a*al di atat. #ombol fire ditekan sampai terjadi kenaikan suhu yang ukup drastis hingga konstan, lalu di atat suhu akhir. Alat dimatikan dan air dalam bomb ditampung ke dalam piala gelas %22 ml dan dien erkan sampai 122 ml. ,arutan dididihkan lalu dititrasi oleh )a6O37- dengan indikator phenolpthlein kemudian ditambahkan 12 ml 'a-=O5 lalu dititrasi dengan 3=l 2,1 ' dengan methyl orange sebagai penunjuk.

"erhitungan

: K
% air x 6 $a $o 7 b bobot contoh

'ilai Kalor Keterangan

: ' K 'ilai air #a K suhu air #o K suhu a*al b K total nilai koreksi

-&I( 4 1

KADAR ULTIMAT 1. 'enentuan kadar karbon dan .idrogen Metode : "rinsip : AS#M +esignation +.511$4$& Karbon dan hidrogen dioksidasikan dalam ombustion tube, gas hasil oksidasi dialirkan melalui penyerap 3-O dan penyerap =O- kemudian ditentukan se ara gra!imetri. >eaksi : "ada penyerap 3-O : n 3-O L Mg6=lO%7 "ada penyerap =O- : =O- L -'aO3 Alat dan bahan : 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Satu unit alat =ombustion ?urna e 'era a analitik =ontoh batubara A.2 mesh <as oksigen "enyerap 3-O yaitu anhidrat Mg 6=lO%7 "enyerap =O- yaitu 'atron asbestos Alat disiapkan. +isiapkan rangkaian penyerap dan dirangkaikan pada ombustion tube. >angkain penyerap dibiarkan selama 18 menit, kemudian di timbang dan dihubungkan dengan pipa pembakaran. +i timbang ontoh batubara A.2 mesh ke dalam ombustion boat yang telah diketahui bobotnya. =ombustion boat dimasukkan ke dalam pipa pembakaran yang telah dipanaskan pada suhu $82 A &22o=. Aliran gas oksigen dijalankan dengan ke epatan 82 A 122 mlBmenit dan dibiarkan furna e bergerak sampai tepat berada di atas ontoh. Motor dimatikan dan dibiarkan furna e tepat berada di atas ontoh selama %8 menit. 52I( 4 1 4444 Mg6=lO%7n 3-O 4444 'a-=O5 L 3-O

"rosedur :

>angkaian penyerap dipisahkan dari pipa pembakar dan didinginkan lalu ditimbang.

"erhitungan : Kadar 3idrogen K Kadar Karbon K


a x 11,1& bobot contoh b x -1,-$& bobot contoh

I 122@ I 122@

Keterangan : a K pertambahan bobot penyerap 3-O b K pertambahan bobot penyerap =O2. 'enentuan Kadar Sulfur dengan Metode Su.u &inggi "rinsip : =ontoh dialiri gas oksigen membentuk SO5 pada proses pembakaran SO5 ditangkap dengan 3-O membentuk 3-SO% yang selanjutnya dititrasi oleh 'a-)%O1 . >eaksi : )atubara L OSO5 L 3-O=l- L 3-O- 'aL L SO%-4 'aL L =l4 Alat dan bahan : 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Satu unit furna e high temperature 'era a analitik =a*an perahu )uret 82 ml <elas ukur =ontoh batubara A .2 mesh 3-O- 1@ 'a-)%O1 2,2822 ' Indikator MM : M) 3ablur Al-O5 51I( 4 1 44444444 abu L SO5 L =l44444444 3-SO% 44444444 - 3=l 44444444 'a-SO% 44444444 'a=l

"rosedur : 4 4 +itimbang 2,8 gram ontoh batubara kedalam a*an perahu kemudian ditutupi dengan hablur Al-O5. =ontoh kemudian dimasukan kedalam furna e yang telah diset suhunya 1582o=, kemudian dialiri gas O- sampai flo* meter menunjukan angka 1- 4 18 68 mlBmenit7. 4 4 4 4 4 (akum dinyalakan dan flo* meter diatur sampai &,5A12,8 6% mlBmenit7 +isiapkan 122 ml larutan 3-O- kedalam botol penyerap yang telah ditambahkan indikator MM : M), selanjutnya dipasang di furna e. Setiap dua menit ontoh didorong agar pembakarannya sempurna. Analisis dihentikan sampai larutan ber*arna ungu. ,arutan dimasukan kedalam erlenmeyer lalu di titar dengan 'a -)%O1 2,2822 '. "erhitungan : Kadar sulfur total K
& x % x 1,.25 bobot contoh x 122@

Keterangan : ( K !olume 'a-)%O1 ' K normalitas 'a-)%O1 3. 'enentuan Kadar Nitrogen 6ara K7elda.l Metoda "rinsip : : AS#M +esignation +. 511& A $& =ontoh didestruksi dengan asam sulfat pekat menghasilkan 6'3%7-SO% dengan penambahan KO3 maka '35 akan dibebaskan selanjutnya dapat dititrasi. >eaksi : )atubara L 3-SO% L K-SO% L =uSO% 44 6'3%7-SO% 6'3%7-SO% L - KO3 4444444 '3%O3 L K-SO% '35 L 35)O% '3%3-)O% L 3=, Alat dan )ahan : 5-I( 4 1 4444444 '3%3-)O4444444 '3%=l L 35)O5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Satu unit alat destruksi ,abu Kjeldahl )uret "ipet -8 ml =ontoh batubara Indikator MM : M) 3ablur =uSO% 3ablur Selen 3ablur KMnO% 35)O5 3=l 2,1 ' KO3 82@ +itimbang 1 gram ontoh batubaa kedalam labu Kjeldahl yang telah berisi 12 gram K-SO%, 2,1 gram =uSO%, dan 2,5 gram selen kemudian ditambahkan -8 ml 3-SO% lalu dihomogenkan.

"rosedur :

4 4 4 4 4 4 4 4

,arutan dideduksi sampai larutan ber*arna hijau jernih. ,arutan didinginan, dibubuhi KMnO% dan didestruksi sampai larutan ber*arna hijau jernih. +idinginkan dan dimasukan kedalam alat destilasi dan ditambah air suling. "ada saat mendidih ditambahkan KO3 82@ sampai larutan ber*arna oklat. Amoniak yang terbentuk ditampung dengan larutan 3 5)O5 yang telah dibubuhi indikator MM : M). +estilasi dihentikan sampai !olume larutan menjadi -82 ml. ,arutan dititar dengan 3=, 2,1 ' sampai ber*arna lembayung. +ilakukan blanko.
6 a b 7 x % x 2,21% bobot contoh

"erhitungan : Kadar 'itrogen Keterangan : K


x 122@

a K !olume 3=l ontoh

55I( 4 1

b K !olume 3=l blanko ' K normalitas 3=l 4. 'enentuan Kadar Oksigen

Kadar oksigen dapat ditentukan dari selisih antara kadar abu, kadar hidrogen, nitrogen, karbon dan belerang. "erhitungan : 122@ 4 6 @abu L @' L @= L @S L @3 7

ANALISIS KOMPOSISI ABU 1. 'enentuan 8O! lost on ignition# "rinsip : =ontoh batubara umumnya mengandung senya*a organik dan anorganik. +engan pemanasan &22 A &-8o= dapat diketahui kadar 9at hilang di bakar dengan menghitung selisih bobot sebelum dan sesudah pemanasan. Alat dan bahan : 4 4 4 4 "rosedur : 4 4 +i timbang L 1 gram ontoh abu batubara ke dalam a*an yang telah di ketahui bobotnya. =a*an dipijarkan ke dalam furna e pada suhu &22 A &-8o= selama 1 jam kemudian didinginkan dan ditimbang. "erhitungan : Kadar ,OI K 2.
bobot sebelum pemanasan bobot sesudah pemanasan bobot contoh

=a*an porselin ?urna e Eksikator =ontoh abu batubara

'enentuan Kadar SO3 5%I( 4 1

"rinsip : Sulfat di endapkan dengan )a=l- berlebih dalam suasana asam dan panas. Endapan yang terbentuk di timbang sebagai )aSO%. >eaksi : SO%-4 L )a=l- 444444 )aSO% L - =l4 Alat dan bahan : 4 4 4 4 4 4 4 4 "rosedur : 4 4 4 4 4 4 +i timbang L2,8 gram abu batubara ke dalam piala gelas %22 ml dan ditambahkan air suling. +itambahkan 12 ml 3=l pekat, di tutup dan dididihkan 6larut7. +ien erkan sampai 82 ml, dididihkan sampai larut. +i saring dengan kertas saring 'o. %2, larutan di tampung dan dipanaskan sampai mendidih. +itambahkan )a=l- 12@ sambil di aduk dan dibiarkan di atas hot plate sampai mendidih. +isaring dengan kertas saring 'o. %- dan di u i dengan air panas, lalu endapan diperarang, dipajarkan dan diabukan. "erhitungan :
2,5%5 x bobot Ba "ulfat x 122@ bobot contoh

Ka a arloji "iala gelas %22 ml "emanas listrik =orong Meker ?urna e Abu batubara ,arutan )a=l- 12@

3.

'enentuan Kadar Silikat

58I( 4 1

"rinsip :

Silikat dapat ditetapkan dengan ara pengurangan bobot pemijaran senya*a yang tidak larut oleh aQua regia dengan pemijaran senya*a yang tidak larut dalam asam florida.

>eaksi :

SiO- L aQua regia 4444444444444 Oksida logam lain L aQua regia 444444 garam4I L 3-O L 'O SiO- L % 3? 4444 Si?% L -3-O

Alat dan bahan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 "rosedur 4 4 4 4 4 4 4

"iala gelas "emanas listrik Ka a arloji =a*an platina =orong ?urna e 'era a analitik 3'O5 pekat 3=l pekat 3-SO% 1 : 1 3? : +itimbang L 2.8 gram abu batubara dan dimasukan kedalam piala gelas. +ibilas dengan air dan ditambahkan 18 ml 3=l pekat, 8 ml 3'O 5 pekat, dan 12 ml 3-SO% 1 : 1. +itutup dengan ka a arloji dan dipanaskan sampai keluar asap putih. +ipanaskan kembali sambil digoyang4goyangkan selama -A5 menit. +idinginkan dan dien erkan dengan air sampai 18 ml serta dibubuhi 12 ml 3=l pekat. +ipanaskan sampai mendidih, lalu disaring dengan kertas saring 'o.%-. +i u i dengan 3=l en er beberapa kali, lipat kertas saring dan dimasukan kedalam a*an platina, diperarang, dipijarkan, didinginkan dan ditimbang. 5.I( 4 1

4 4

Abu dibasahkan sedikit dengan air suling, lalu dibubuhi - A 5 tetes 3-SO% 1 : 1. +ibubuhi 8 A 12 ml 3? dan dipanaskan sampai kering, dipijarkan, lalu didinginkan dan ditimbang. :
Bobot "i' x 122@ bobot contoh

"erhitungan

Kadar SiO- K

4.

'eneta0an Kadar K2O, Na2O, MgO, 6aO, Al2O3, ,e2O3, MnO, '2O5, dan &iO2 "rinsip : Sejumlah abu batubara dilarutkan dengan 3? pekat dan 3'O 5 pekat, serta dioksidasi dengan 3=lO%. Kandungan logam4logam tersebut dapat >eaksi : SiO- L % 3? ,ogam L 3'O5 4444444444 Si?% L - 3-O 4444444444 garam nitrat L 'O- L 3-O diketahui dengan memeriksa larutan tersebut dengan spektrofotometer dan spektrofotometer serapan atom.

,ogam Ao L 3=lO% 4444444444 garam AI Alat dan bahan : 4 4 4 4 4 4 4 4 4 'era a analitik "iala teflon "emanas listrik ,abu ukur 122 ml 3? 3'O5 pekat 3=lO% +itimbang L 2.- gram ontoh, dimasukan kedalam piala teflon lalu dibilas dengan air suling. +itambah 5 ml 3'O5 pekat dan 5 ml 3=lO%, ,alu dipanaskan sampai hampir kering. 51I( 4 1

"rosedur :

4 4 4 a.

+ibubuhi 8 ml 3'O5 pekat lalu dipanaskan sampai mendidih. +ien erkan dengan air suling sampai !olume %2 ml, dipanaskan sampai mendidih lalu didinginkan. ,arutan dimasukan ke dalam labu ukur 122 ml, diimpitkan dan diko ok. Al-O5, MgO, MnO, dan ?e-O5 dengan

"enetapan kadar K-O, 'a-O, Spektrofotometer Serapan Atom

"rinsip : Kondisi larutan ontoh dengan kondisi larutan standar harus sama. +alam hal ini baik larutan ontoh maupun standar mengandung ,i L -222 ppm dan Sr-L 5222 ppm yang berfungsi untuk mengatasi gangguan kation. Alat dan bahan : 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 ,abu ukur -8 ml dan 122 ml SSA (arian te htron AA48 "ipet 8 ml ,abu semprot ,arutan induk Air suling ,arutan ,iL -222 ppm ,arutan Sr-L 5222 ppm ,arutan 3'O5 1 : -% +ipipet 8 ml larutan induk kedalam labu ukur -8 ml dan 122 ml. Kedalam labu ukur 122 ml masing4masing ditambahkan -2 ml larutan ,i L dan 12 ml larutan Sr-L lalu kedalam labu -8 ml ditambahkan 8 ml larutan ,i L dan -.8 ml larutan Sr-L. 4 +iimpitkan dengan 3'O5 1:-% lalu diperiksa dengan spektrofotometer serapan atom. "erhitungan : Kadar K
volume labu x A contoh x ppm s tan dar x fp x fk x 122@ 1222 x A s tan dar x bobot contoh

"rosedur :

5$I( 4 1

b.

"enetapan Kadar #iO- dengan Spektrofotometer "rinsip : +alam suasana asam sulfat, #itan dioksida dapat membentuk kompleks ber*arna kuning hijau dengan hidrogen perioksida sehingga dapat ditentukan dengan spektrofotometer pada %22 nm. >eaksi : #iO- L 3-SO% #iOSO% L 3-OAlat dan bahan : 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 ,abu ukur -8 ml "ipet 8 ml Spektrofotometer ,abu semprot ,arutan induk ,arutan 3-SO% 1 : 1 ,arutan 35"O% ,arutan 3-O- 5@ +ipipet 12 ml larutan induk ke dalam labu ukur -8 ml +itambah -,8 ml 3-SO% 1 : R S 1,-8 ml 35"O%, dan -,8 ml 3-O- 5@ +ibilas dan diimpitkan dengan air suling +iperiksa dengan Spekrofotometer pada %22 nm. 44444444444 44444444444 #iOSO% L 3-O 3-SO% L #iO5 6kuning7

"rosedur :

"erhitungan : Kadar #iO- K


volume labu x A contoh x ppm s tan dar x fp 122@ 1222 x A s tan dar x bobot contoh

"enetapan Kadar "-O8 dengan Spektrofotometer "rinsip : +alam Suasana asam nitrat, difosfor pentaoksida dapat membentuk kompleks ber*arna kuning dengan amonium molibdat, sehingga dapat ditetapkan dengan spektrofotometer pada %.2 nm. 5&I( 4 1

>eaksi : 35"O% L 1- 6'3%7-MoO% L -1 3'O5 4444444444 6'3%75"O%.1- MoO5 L -1 '3%'O5 L 1- 3-O Alat dan bahan : 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 ,abu ukur 82 ml "ipet 8 ml "ipet serologi Spektrofotometer ,arutan 3'O5 1 : -% ,arutan amonium !anadat 2,-8 @ ,arutan amonium molibdat 5@ +ipipet 12 ml larutan induk ke dalam labu ukur 82 ml, ditambah 8 ml amonium molibdat 5@. +itambahkan 8 ml amonium !anadat 2,-8@, lalu diimpitkan dengan 3'O 5 1 : -%. +iperiksa dengan Spektrofotometer dengan %.2 nm
volume labu x A contoh x ppm s tan dar x fp x 122@ 1222 x A s tan dar x bobot contoh

"rosedur :

"erhitungan : Kadar "-O8 K

ANALISIS LAINN-A 'enentuan Kadar Klor 9ara :s9.ka Metode : AS#M +esignation +. -5.1 A &1

%2I( 4 1

"rinsip

Kadar klor dalam batubara dapat ditentukan dengan melebur ontoh batubara dalam ampuran Es hka dan dioksidasikan pada suhu standar. Ion klorida yangterbentuk ditentukan se ara Argentometri.

>eaksi

: )atubara L MgO L 'a-=O5 =l4 L Ag'O5 Ag'O5 L K='S . K='S L ?e-6SO%75 44444444 =l4 44444444 Ag=l L 'O54 44444444 Ag='S L K'O5 44444444 ?e6='S7-

Alat dan bahan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

=a*an porselin Muffle furna e )uret 82 ml <elas ukur 82 ml "iala gelas Kertas saring 'o. %2 =orong 3'O5 1 :1 K='S 2,2-8 ' Ag'O5 2,2-8 ' 'itroben9ena Indikator feri amonium sulfat =ampuran Es hka +itimbang L 1 gram batubar yang berukuran A.2 mesh kedalam a*an yang telah berisi 5 gram ampuran es hka, diaduk dan ditutup dengan gram es hka.

"rosedur :

4 4

+ipanaskan dalam muffle furna e pada suhu $22 o= selama 5 jam lalu didinginkan. +ilarutkan dengan air suling panas sampai 122 ml, lalu ditambahkan 82 ml 3'O5 1 : 1 kemudian disaring. )ila larutan jernih, maka tidak perlu %1I( 4 1

di saring, larutan keruh karena kadar abu yang tinggi maka diperlukan penyaringan untuk mendapatkan larutan yang jernih. 4 ,arutan ditambahkan -2 ml Ag'O5 2,2-8 ' dan didiamkan selama 18 menit lalu ditambahkan 12 ml nitroben9ena kemudian diaduk selama 1 menit. 4 4 ,arutan dititrasi dengan K='S 2,2-8 ' dengan indikator feri amonium sulfat. +ilakukan analisis blanko, untuk analisis blanko, prosesnya sama dengan di atas, sampel yang digunakan sebanyak L 8 gram eshka yang dipanaskan dalam muffle furna e dan selanjutnya sama. "erhitunan : K
2,2$$. x 6 b a 7 x 122@ bobot contoh

Kadar Klor Keterangan :

b K !olume blan o a K !olume ontoh

PENGUJIAN SIFAT FISIKA BATUBARA 1. 'enentuan (erat )enis Metode : AS#M +esignation +. 1.1 A 1&

%-I( 4 1

"rinsip

)erat jenis batubar dapat diketahui berdasarkan perhitungan bobot per !olume dengan menggunakan piknometer dan larutan typol.

Alat dan bahan : 4 4 4 4 4 4 4 "rosedur 4 4 4 4 4 4 4 "iknometer !a um 82 ml "ipet ukur -8 ml 'era a analitik =orong ke il Kuas ke il Spatulla ,arutan typol 2,25 @ : +i abuat larutan typol 2,25@ dan di ukur berat jenisnya setelah tidak ada gelembung udara. "iknometer di isi dengan larutan typol sampai penuh dan kemudian di timbang. ,arutan typol di pipet, sampai setengah dari !olume piknometer. +i timbang L 1 gram batubara ukuran A.2 mesh, dikeringkan dalam o!en pada suhu 128 A 112o = selama satu jam. Setelah dingin, perlahan4lahan dimasukkan kedalam piknometer dengan menggunakan orong ke il dan kuas. +ibiarkan sampai semua ontoh mengendap dalam larutan typol selama satu malam atau di !akum dalam eksikator. "iknometer di isi kembali dengan larutan typol sampai penuh dan kemudian di timbang. "erhitungan : )erat jenis :
bobot ker ing x b( typol Bobot ker ing 6b a 7

Keterangan : a K bobot piknometer L larutan typol b K bobot piknometer L larutan typol L ontoh 2. 'eneta0an Nilai Muai (ebas ,ree S4elling !nde;3,S!#

%5I( 4 1

Metode : "rinsip :

AS#M +esignation +. 1-24&1 =ontoh batubara dipanaskan se ara tepat tanpa oksigen dan nilai muai bebas dari ontoh tersebut dapat diketahui dengan membandingkan kokas yang terbentuk dengan gambar standar yang bernilai dari 1 A &.

Alat dan )ahan : 4 ) 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3. =a*an porselin khusus ubtuk penentuan nilai bebas. !uffle furnace khusus untuk penentuan nilai muai bebas. Stop*at h. 'era a Analitik Spatula #ang ru ible +i timbang L 1 gram batubara berukuran A.2 mesh ke dalam a*an porselin yang telah diketahui bobotnya. =a*an beserta isinya di ketuk4ketuk sebanyak 1- kali agar permukaannya menjadi rata. =a*an tersebut dipanaskan dalam muffle furna e pada suhu $18 A $-8o= selama - T 4 % menit. =a*an diangkat dan didinginkan di udara terbuka. 3asil pemanasan dibandingkan dengan profil standar.

"rosedur :

'eneta0an Hardgro2e *rindabilit+ !nde; H*!# Metode : "rinsip : AS#M +esignation +.%2&4&5a )atubara di gerus pada mesin 3<I pada kondisi standar dan hasilnya di saring dengan saringan yang berukuran -22 mesh. 'ilai 3<I dapat di hitung dari jumlah batubara yang tidak lolos saringan -22 mesh. "emakin tinggi nilai *+, semakin mudah batubara di gerusAlat dan bahan : 4 4 Saringan yang berukuran 1%, -$ dan -22 mesh. Mesin 3ardgro!e <rindability IndeI. %%I( 4 1

4 4 4 4 4 4 4 4

Mesin penyaring rotap. 'ara a analitik. 'era a teknis "lastik +i timbang L 82 gram batubara yang berukuran A1% L -$ mesh. +imasukkan ke dalam mesin 3<I yang telah dibersihkan sebelumnya dan di putar sebanyak .2 kali. 3asilnya di saring dengan menggunakan saringan -22 mesh dengan bantuan alat rotap. )atubara hasil penyaringan yang tidak lolos saringan -22 mesh dimasukkan ke dalam plastik kosong yang telah diketahui bobotnya dan kemudian di timbang.

"rosedur :

"erhitungan : 3<I K
6contoh asal contoh tidak lolos saringan -22 mesh7 + -,18%& 2,18211

Keterangan : Angka4angka di dalam rumus di dapat dari perhitungan kalibrasi alat dengan ontoh standar.

%8I( 4 1

You might also like