You are on page 1of 8

METABOLISME ENERGI DAN TERMOREGULASI Egi Yulianty (066111091), Irma Nur Rahmawati (066111092), Lucky Setia Rahman (066111093)

, Nandika Putri Trisani (066111094) , Raditya Rizky Apriyansyah (06611101) .


6

Mahasiswa Program Studi Farmasi 2011 (kelompok 6)

ABSTRAK Metabolisme adalah segala proses reaksi yang terjadi di dalam makhluk hidup mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai yang paling kompleks (manusia) untuk mendapat, mengubah , dan memakai senyawa kimia di sekitar untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Metabolisme energi merupakan bagian metabolisme perantara yang berisi jalur pembentukan dan penyimpanan energi. Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir. Proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu tubuhnya agar tetap konstan dinamis. Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Pada percobaan kali ini, kami menggunakan katak dan mencit sebagai bahan percobaan. Didalam percobaan yang kami lakukan telah didapatkan hasil bahwa mencit (mamalia) suhu tubuhnya 19C, sedangkan katak(amphibi) suhu tubuhnya mencapai 22C, tetapi berbeda dengan tempat yang tidak diisi hewan hanya 14C. Kata kunci : ektoterm, endoterm, poikiloterm, homoiterm BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Metabolisme adalah segala proses reaksi yang terjadi di dalam makhluk hidup mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai yang paling kompleks (manusia) untuk mendapat, mengubah , dan memakai senyawa kimia di sekitar untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir. 1.2.Tujuan Percobaan Mempelajari produksi panas pada hewan homoitermik dan hewan poikilotermik. Mempelajari penentuan konsumsi O2. Page 1

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia Metabolisme Energi dan Termoregulasi

1.3.Hipotesis Dengan adanya penurunan suhu, suhu pada hewan poikiloterm akan mengikuti perubahan suhu yang terjadi dan cenderung pasif. Sedangkan pada hewan homoiterm, cenderung berusaha untuk mempertahankan suhu tubuh agar konstan dengan cara melakukan gerakan-gerakan tertentu. Konsumsi oksigen pada mencit akan semakin rendah jika bobot mencit tinggi dan begitu sebaliknya.

sifat membran juga berubah dengan perubahan suhu (Minarma, 2004). Suhu yang tinggi akan menyebabkan aktivitas molekul-molekul semakin tinggi karena energi kinetiknya makin besar pula (Chang, 1996). Akan tetapi, kenaikan aktivitas dengan metabolisme hanya akan bertambah seiring dengan kenaikan suhu hingga batas tertentu saja. Hal ini disebabkan metabolisme didalam tubuh diatur oleh enzim (salah satunya) yang memiliki suhu optimum

1.4.Tinjauan Pustaka Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu interval agar beradda didalam kisaran yang dapat ditolerlir (Campbell, 2004). Berdasarkan Tobin (2005), suhu berpengaruh kepada tingkat metabolime. Metabolisme tubuh berarti semua reaksi kimia sederhana pada semua sel tubuh, dan kecepatan metabolisme dalam keadaan normal menyatakan kecepatan pengeluaran panas pada reaksi kimia (Guyton 1995). Metabolisme sangat sensitif terhadap perubahan suhu lingkungan internal makhluk hidup, khususnya hewan dan manusia. Sebagai contoh, laju respirasi seluler meningkat seiring peningkatan suhu sampai titik tertentu dan kemudian menurun ketika suhu itu sudah cukup tinggi sehingga mendenaturasi enzim. Selain itu sifat-

dalam bekerja. Jika suhu lingkungan atau tubuh meningkat atau menurun drastis, enzim-enzim tersebut dapat terdenaturasi & kehilangan fungsinya. Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan eksresi adalah elemen-elemen dari homoeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold blood animal) dan hewan berdarah panas (warm blood animal). Namun lebih dikenal dengan istilah eksoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Endoterm

adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umu dijumpai pada kelompok burung (aves), dan mamalia. Hewan endoterm disebut juga homoiterm, karena suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat me-

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia Metabolisme Energi dan Termoregulasi

Page 2

ngatur suhu tubuh. Suhu tubuh tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi atau diabsorpsi dengan panas yang hilang. Eksoterm adalah

disukai agar proses fisiologi optimal. Suhu bia-sanya diukur dalam satuan derajat celsius (oC) meskipun dalam kimia fisik dan termodinamika biasanya digunakan suhu absolut yang dinyatakan dalam kelvin (K). Nol absolut berada pada -273.15oC. hubu-ngan antar suhu celsius (Sc) dengan suhu absolut (Sk) seperti : Sk = Sc + 273.15(Darmadi,2005). Dalam ilmu biologi, panas diukur dalam kalori (cal) merupakan jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu sebesar 1oC pada satu gram air. Kalori bukan merupakan satuan sistem internasional (SI), tetapi istilah ini sudah sangat umum digunakan. Bila dikonversikan kedalam satuan SI, maka 1 kal = 4.184 j (joule) (Darmadi,2005). Pengaruh suhu pada faal hewan

hewan yang panas tubuhya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan eksoterm cenderung berfluktuasi tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot dan modifikasi sistem sirkulasi dibagian kulit. Kontraksi pembuluh darah dibagian kulit dan counter current heat exchange adalah salah satu cara untuk menguarangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi. Suhu dan panas, suhu tubuh hewan dipengaruhi oleh suhu lingkungan luar pada suhu -2oC sampai dengan suhu 50oC hewan dapat bertahan hidup atau pada suhu yang lebih ekstrim namun untuk hi-dup secara normal hewan memilih kisaran suhu yang lebih sempit dari kisaran suhu tersebut ideal dan

Ikan dan invertebrata (hewan avertebrata) yang hidup di perairan Arctic, hidup pada kisaran suhu tubuh sekitar -2oC, sedangkan hewan yang hidup di padang pasir suhu tubuhnya sekitar +50oC. Bebrapa makhluk hidup lain bahkan dapat hidup pada suhu yang lebih ekstrim, sebagai contoh, telah diketahui cacing polychaeta hidup di lubang laut dalam, pada suhu lebih dari 80oC. Umumnya hewan sangat mudah untuk menyerap suhu lingkungan luarnya, tetapi burung dan mamlia mampu untuk mengatur suhu tubuhnya dan menjaganya dari tingkat yang relatif konstan dan berbeda dengan suhu lingkungan luarnya. SuPage 3

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia Metabolisme Energi dan Termoregulasi

hu sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Peningkatan suhu dapat pula meningkatkan laju reaksi fisik dan kimia, contohnya adalah laju metabolisme. Reaksi enzimatis sangat bergantung pada suhu karenanya aktivitas metabolisme di berbagai jaringan atau organ bergantung pada kemampuan untuk mempertahankan suhu yang sesuai pada tubuhnya (Darmadi,20 05). Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37C. Apa-bila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengelu-

aran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap (Guyton, 1995). Interaksi pertukaran suhu antara hewan dan lingkungannya. Hewan akan berinteraksi dengan suhu lingkungan terdekatnya, akan ada pertukaran suhu diantar keduanya. Hewan mempunyai kemampuan untuk memanipulasi pertukaran ini bagi kehidupannya, mengatur suhu tubuhnya dengan menambah dan mengurangi kehilangan atau perolehan panas (Darmadi, 2005). 1.Konduksi Konduksi panas adalah pemindahan panas antara dua bagian secara kontak fisik langsung diantar keduannya. Panas akan mengalir mengikuti perbedaan suhu dari wilayah yang bersuhu tinggi ke wilayah yang bersuhu lebih rendah. Laju pergerakan panas ditentukan oleh beberapa faktor seperti wilayah terjadinya pergerakan panas, perbedaan suhu awal antar dua wilayah, konduktivitas panas pada wilayah tersebut. Konduktivitas panas adalah cara untuk mengeksresikan bagaimana mudahnya pergerakan panas pada suatu wilayah (Darmadi, 2005). 2.Konveksi Konveksi adalah perpindahan panas melalui pergerakan zat cair atau gas. Hal ini merupakan salah satu cara meningkatkan kehilangan panas pada benda padat. Sebagai contoh panas dapat hilang dari benda padat dan berubah menjadi gas. Pada saat

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia Metabolisme Energi dan Termoregulasi

Page 4

gas bergerak melewati benda padat, maka panas berpindah dari benda padat ke gas. Pada saat gas yang terpanasi bergerak terus itu akan diganti dengan gas yang lebih dingin dan akan lebih banyak gas berpindah dari benda padat ke gas. Konveksi dikatakan mempunyai kekuatan jika gerakan benda cair atau gas dibantu keku-atan dari luar seperti angin. Sebaliknya, konveksi tidak terjadi apabila tidak terdapat kekuatan dari luar (Darmadi, 2005). 3.Radiasi Radiasi adalah perpindahan panas tanpa kontak langsung antar sumber panas dengan daerah yang menerima panas. Hukum Stefan Boltzman menyatakan bahwa intensitas dari suatu benda sebanding dengan suhu permukaannya dipangkat empat. (Darmadi,2005). 4.Evaporasi Ketika air menguap (evaporasi) terjadi perubahan bentuk (fase) dari bentuk cair ke bentuk gas. Perubahan bentuk atau fase ini memerlukan sejumlah besar energi dalam bentuk panas. Hal ini dikenal sebagai panas penguapan. Oleh karena itu, evaporasi dapat menyebabkan pendinginan. Jumlah panas yang diperlukan agar terjadi evaporasi bergantung kepada suhu pada saat hal tersebut berlangsung. Bila suhu meningkat jumlah energi panas yang diperlukan untuk mengubah air dari fase cair menjadi gas (Darmadi, 2005).

Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain, temperatur, spesies hewan, ukuran badan dan aktifitas (Tobin,2005) .

BAB II METODELOGI KERJA 2.1. Alat dan Bahan Seekor katak dan seekor mencit, 3 set gelas piala atau toples plastik yang terdiri atas gelas piala atau toples yang berbeda ukuran, 6 buah termometer, es batu, manometer,spuit 20 cc dan set bilik hewan. 2.2 Cara Kerja Untuk menganalisa produksi panas pada hewan poikilotermik dan hewan homoiotermik, persiapkan 3 buah toples berukuran berbeda, kemudian susunlah dari toples ukuran besar, sedang hingga kecil dengan cara menumpuknya satu sama lain. Buatlah sebanyak 3 set. Pada ce-lah antara toples besar dengan sedang taruhlah es batu didalamnya. Kemudian pada toples kecil di masukkan hewan uji yaitu katak dan mencit. Letakkan hewan pada set toples yang berbeda. Dan kosongkan toples kecil pada set toples lainnya. Letakkan masingmasing termometer pada toples berisi es batu dan di dekat hewan uji. Begitu juga pada toples yang dikosongkan. Lalu bacalah perubahan suhu pada masing-masing set. Untuk mengamati konsumsi Oksigen, alat yang digunakan yaitu alat pengukur oksigen yang terdiri dari toples

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia Metabolisme Energi dan Termoregulasi

Page 5

tertutup rapat dengan karet yang bagian bawahnya diisi absorben yang dibatasi oleh kawat kasa dan dihubungkan dengan pipa U, lalu pipa U diisi dengan cairan berwarna, kemudian dimasukkan hewan uji (mencit) ke dalam toples dan ditutup rapat. Setelah itu, dimasukkan 20 cc udara kedalam toples, udara akan menekan salah satu kaki pipa U sehingga cairan berwarna permukaannya tidak sama. Kemudian catat waktu hingga permukaan cairan berwarna pada pipa U berada pada ketinggian setara.

o 60 menit: diam (menggigil) o 70 menit: diam o 80 menit: diam Katak o 10 menit: Hiperaktif o 20 menit: aktif o 30 menit: aktif o 40 menit: diam o 50 menit: aktif o 60 menit: diam o 70 menit: diam o 80 menit: diam Liter Koreksi

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Percobaan Tabel 1. Tabel pengamatan suhu pada hewan mencit, hewan katak dan kosong dalam lingkungan yang dingin. Waktu menit 10 20 30 40 50 60 70 80 Temperatur Mencit Katak Air Udara Air udara 8 24 10 24 10 28 10 21 10 26 10 21 8 26 10 20 6 25 10 21 6 23 10 22 6 19 10 22 5 19 10 22

= Liter obs x

= 0,01 L x = 0,890 Liter

Kosong Air Udara 10 17 10 16 10 15 11 15 8 15 10 15 10 14 10 14

t1 (waktu) t2 (waktu) t rata-rata

= 21 menit = 20 menit = = 20,5 menit

Liter Oksigen yang dikonsumsi / hari: = Liter O2 yang dikonsumsi x 1440 menit / hari = 0,01 liter / 20,5 menit x 1440 menit

Keterangan perilaku: Mencit o 10 menit: Hiperaktif o 20 menit: salivasi, defekasi & ekskresi o 30 menit: aktivitas mulai berkurang o 40 menit: menggigil o 50 menit: bulunya basah, diam

/hari = 0,702 Liter/hari 3.1 Pembahasan Berdasarkan pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu hewan, maka hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm dan homoioterm. Suhu tubuh hePage 6

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia Metabolisme Energi dan Termoregulasi

wan poikilotermik selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan suhu lingkungan. Lain halnya dengan hewan homoiotermik termasuk mamalia, misalnya manusia, suhu tubuhnya dipertahankan konstan agar metabolisme dan fungsi organ bekerja secara optimal. Mencit termasuk kedalam golongan hewan homoiotermik, pada percobaan terlihat bahwa mencit tetap berusaha untuk mempertahankan udara sekitarnya agar tetap konstan, hal ini dilakukannya dengan berprilaku lebih agresif dengan melakukan gerakan-gerakan secara hiperaktif baik mengendus-endus, menggaruk-garuk dan berpindah-pindah, berjalan keluar tempat, mengelilingi gelas piala, prilaku tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membakar energi yang berupa ATP sehingga menghasilkan panas yang diperoleh dari hasil metabolisme. Pada menit ke-20 mencit mulai mempertahankan dirinya dalam suhu tubuh yang konstan yang ditandai dengan Salivasi, defekasi, dan ekresi. Sedangkan pada suhu 40,50,60 mencit sudah menggigil kedinginan. Tetapi dalam menit ke- 80 mencit sudah tidak dapat berupaya melakukan sesuatu apalagi bergerak karena metabolisme didalam tubuhnya mulai menurun yang disebabkan oleh suhu yang rendah. Lain halnya dengan katak yang merupakan hewan poikilotermik, pada percobaan terlihat bahwa katak saat awal

sangat hiperaktif melompat-lompat dan akhir tidak melakukan gerakan-gerakan yang aktif dan hanya diam. Suhu udara di sekitar katak tidak berubah secara berarti yakni mengikuti perubahan suhu yang terjadi pada air dingin di gelas kimia yang besar. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa suhu tubuh hewan poikilotermik selalu berubah-ubah mengikuti perubahan suhu lingkungan. Pada percobaan kedua, udara bertekanan mendorong manometer, jumlah oksigen lebih besar daripada CO2 sehingga salah satu permukaan manometer naik dan permukaannya lebih tinggi. Oksigen dikonsumsi oleh mencit menyebabkan tekanan udara lebih rendah sehingga memungkinkan permukaan manometer menurun secara perlahan. Untuk menghitung jumlah oksigen per hari yang dikonsumsi digunakan rumus sebagai berikut : Liter Oksigen yang dikonsumsi / hari: = Liter O2 yang dikonsumsi x 1440 menit / hari = 0,01 liter / 20,5 menit x 1440 menit /hari Setelah dikalkulasikan, diperoleh volume sebanyak 0,702 Liter oksigen perhari yang dikonsumsi oleh seekor mencit. Volume udara yang masuk harus dikoreksi dengan keadaan standart yaitu dengan menggunakan rumus : Liter Koreksi Page 7

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia Metabolisme Energi dan Termoregulasi

= Liter obs x = 0,01 L x = 0,890 Liter

x x

4.1 SARAN Sebelum praktikum dimulai sebaiknya alat-alat yang diperlukan sudah dipersiapkan terlebih dahulu agar tidak membuang-buang waktu praktikum untuk mencari alat yang akan digunakan. DAFTAR PUSTAKA Anonim.1997. Kamus Istilah Kesehatan Hewan dan Peternakan Penerbit Kanisus. Yogyakarta Biografi, AR. 2007. Termoregulasi Duke, NH. 1995. The Physiology of Domestic Animal. Comstock Publishing: New York. Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Ganong, W.F. 1983. Review of Medical Physiology. Lange Medical Publications. California Goenarso, darmadi, dkk. 2005. Fisiologi Hewan. Jakarta : Universitas terbuka. Guyton. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner I. UI-Press. Jakarta. Guyton, A.C. 1998. Fisiologi Kedokteran. EGC : Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta Guyton, D.C. 1993. Fisiologi Hewan, edisi 2. EGC. Jakarta Podjiadi, Anna. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia. Schmid, K. and Friend.1997. Animal Physologhy Adaptaion and Enviroment. Cambridge University Press. USA.

Setelah dihitung diperoleh volume koreksi sebanyak 0,89 L perhari. Jumlah volume yang diperoleh dari kedua rumus diatas tidak memiliki perbedaan yang begitu jauh. Volume oksigen yang dikonsumsi pertama diperoleh sebesar 0,01 L, Nilai ini tidak dipengarui oleh tekanan dan suhu standar sedangkan volume koreksi yang diperoleh adalah 0,89 liter, volume yang diperoleh berdasarkan pengaruh temperatur dan suhu standar.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah melakukan percobaan suhu dan metabolisme, dapat disimpulkan bahwa , Mencit mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap konstan pada berbagai situasi lingkungan sehingga termasuk ke dalam kelompok hewan homoiotermik. Katak mempertahankan suhu tubuhnya sesuai dengan suhu lingkungan sekitarnya sehingga termasuk ke dalam kelompok hewan poikilotermik. Volume oksigen yang dikonsumsi per hari pada mencit adalah 0,702 Liter per hari. Volume koreksi udara yang masuk adalah 0,89 L per hari.

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia Metabolisme Energi dan Termoregulasi

Page 8

You might also like