You are on page 1of 2

Obat-obat antihipertensi Dikenal lima kelompok obat lini pertama (first line drug) yang lazim digunakan untuk

pengobatan awal hipertensi, yaitu: i. diuretic, ii. penyekat reseptor beta adrenergic, iii. penghambat angiotensin converting enzymes (ACE inhibitor), iv. penghambat reseptor angiotensin (angiotensin reseptor block, ARB); v. antagonis kalsium. Pada JNC VII penyekat reseptor alfa adrenergic (-blocker) tidak dimasukkan dalam kelompok lini perteama, sedangkan pada JNC sebelumnya obat ini termasuk dalam lini pertama. Selain itu dikenal juga tiga kelompok obat yang dianggap lini kedua yaitu: i. penghambat saraf adrenergic, ii. agonis -2 sentral dan iii. vasodilator. 1. Obat lini pertama a. Diuretik Mekanisme kerja : meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida sehingga menurunkan volume darah dairan ekstraselule, akibatnya terjadi penurunan curah jantung dan tekanan darah. Selain mekanisme tersebut beberapa diuretic juga menurunkan resistensi perifer sehingga menambah efek hipotensinya. Efek ini diduga akibat penurunan natrium di ruang interstitial dan di dalam sel otot polos pembuluh darah yang selanjutnya menghambat influx kalsium. Golongan diuretic dibagi menjadi tiga yaitu tiazid, diuretic kuat dan diuretic hemat kalium. Contoh : Tiazid (hidroklorotiazid, klortalidon, indapamid, bendroflimetiazid, metolazon, metolazon rapid acting, xipamid), diuretic kuat (furosemid, torsemid, bumetanid dan asam etakrinat) dan diuretic hemat kalium (spironolakton, amilorid, dan triamteren) b. Penyekat reseptor beta adrenergic Mekanisme kerja: menghambat reseptor 1 sehingga terjadi penurunan frekuensi dan kontraktikitas miokard sehingga menurunkan curah jantung, menghambat sekresi rennin di sel jukstaglomerulus ginjal dengan akibat terjadi penurunan produksi angiotensin, efek sentral yang mempengaruhi aktifitas saraf simpatis, perubahan pada sensitivitas baroreseptor, perubahan aktivitas neuroadrenergik dan peningkatan biosintesis prostasiklin. Penghambat adrenergic dibagi menjadi 2 yaitu kardioselektif dan non kardioselektif. Contoh : kardioselektif (asebutolol, atenolol, bisoprolol, metoprolol) dan non kardioselektif (propanolol, timolol, kaverdilol, labetalol, pindolol, oksprenolol, nardolol, karteolol dan alprenolol) c. Penghambat angiotensin converting enzymes (ACE inhibitor) Mekanisme kerja : ACE inhibitor menghambat perubahan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron. Selain itu, degradasi bradikinin juga dihambat sehingga kadar bradikinin dalam darah meningkat dan berperan dalam efek vasodilatasi ACE inhibitor. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkana tekanan darah, sedangkan

berkurangnya aldosteron menyebabkan eksresi air dan natrium dan retensi kalium. Contoh : kaptopril, lisinopril, perindopril, enalapril, ramipril, quinapril silazapril, benzapril dan fosinopril. d. Penghambat reseptor angiotensin (angiotensin reseptor block, ARB) Mekanisme kerja: menghambat angiotensin II seningga terjadi vasokonstriksi, sekresi aldosteron, rangsangan saraf simpatis, efek sentral angiotensin II (sekresi vasopressin, rangsangan haus), stimulasi jantung, efek renal serta efek jangka panjang berupa hipertrofi otot polos pembuluh darah dan miokard. Golongan ini tidak mempengaruhi metabolism bradikinin. Contoh : losartan, valsartan, irbesartan, telmisartan, candasertan. e. Antagonis kalsium Mekanisme kerja : menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard. Di pembuluh darah, anatgonis kalsium terutama menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena kurang dipengaruhi. Penurunan resitensi perifer ini sering diikuti oleh reflex takikardi dan vasokonstriksi terutama bila menggunakan golongan dihidropiridin terutama nifedipin. Sedangkan non dihidropiridin tidak menimbulkan efek takikardi karena efek kronotropik negative langsung pada jantung. Contoh : Dihidropiridin (nifedipin, nikardipin, isradipin, felodipin dan amlodipin) dan non dihidropiridin (verapamil dan diltiazem) 2. Obat lini kedua a. Penghambat saraf adrenergic b. Agonis -2 sentral c. Vasodilator

You might also like