You are on page 1of 8

Nursing alergika

pathway Rhinitis

Alergen masuk ke mukosa saluran pernafasan.

Diproses oleh makrofag / sel dendrit sebagai fagosit dan sel penyaji antigen.

Berjalan melintasi adenoid, tonsil dan limfonoid regional.

Antigen tinggal di pembuluh darah mukosa saluran pernafasan.

Antigen bersama sel T akan merangkai aktivitas pada membran sel, sitoplasma, nukleus dan menghasilkan sitokin.

Sitokin berpolarisasi menjadi sel Th 1

Th !.

Th! pada orang atopik akan menghasilkan sitokin baru yang akan mengahambat produksi sel Th 1.

"enginduksi sel B memproduksi #g$.

Akan beredar bebas dalam sirkulasi dan berikatan dengan reseptornya basofil dan sel mast.

Aktivitas sel mast karena paparan ulang alergen serupa pada mukosa hidung yang sensitif.

Terjadi ikatan antara alergen dengan molekul #g$ dipermukaan sel mast.

Terjadi aktivasi en%im dengan hasil akhir lipid mediator seperti prostaglandin, leukotrin, dan mediator kimia yaitu histamin.

&istamin dimetabolisme oleh &"T ' &istamine ()methyltransferase* pada sel endotel dan epitel.

Statis vena pada sinus&istamin diinduksi sehingga menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler

rhinore.

$dema lokal &istamin berikatan pada reseptor &1 pada sitem saraf kemudian mengaktifan pusat gatal.

(yeri

+emudian menggerakkan reflek sistemik seperti bersin , bersin

gangguan pola tidur

penumpukan mukus pada rongga hidung

reflek parasimpatis meningkatkan sekresi kelenjar.

+etidakefektifan bersihan jalan nafas

-elepasan sitokin oleh sel mast

aktivasi sel endotel penebalan mukosa hidung.

-eningkatan suhu tubuh Tertariknya berbagai sel inflamasi khususnya eosinofil pada mukosa hidung.

hipertermi

-erubahan mukosa hidung.

-emeriksaan fisik

Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner, yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung. Selain itu, dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah. Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan ( allergic salute . Mulut sering terbuka dengan lengkung langit-langit yang tinggi, sehingga akan menyebabkan gangguan pertumbuhan gigi-geligi (facies adenoid). Dinding posterior !aring tampak granuler dan edema (cobblestone appearance), serta dinding lateral !aring meneval. "idah tampak gambaran peta (geographic tongue). Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah, berwarna pu#at atau livid dengan konka edema dan sekret yang en#er dan banyak. Perlu juga dilihat adanyakelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat.Selain itu, dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media.

Pemeriksaan penunjang $. %es &lergi %es ini dilakukan untuk menegakkan bukti se#ara objekti! akan adanya penyakit atopi. 'a juga dapat menentukan agen penyebab reaksi alergitersebut, yang akan dapat membantu dalam penanganan se#ara spesi!ik.%erdapat dua tipe pemeriksaan yang sering digunakan bagi menilai se#arakausati! maupun kuantitati! sensiti!itas suatu alergen( tes kulit dan esai serumin vitro (in vitro serum assay . a. %es )ulit dapat dilakukan se#ara epikutan, intradermal atau kombinasi keduanya. a . %es #ukit kulit merupakan tes kulit se#ara epikutan yang paling sering digunakan. Se#ara umumnya tes ini tergolong #epat,spesi!ik, aman dan ekonomis.Dengan adanya sistem tesmultipel yang tersedia, tes ini mudah dilaksanakan dan prosedurnya selalu tidak pernah berubah.*amun bila hasil tes ini diragukan, selanjutnya dilakukan tes se#ara intradermal. b . %es #ukit kulit se#ara intradermal menggunakan pengen#eranberseri yang kuantitati! $(+ merupakan tes pilihan bagikebanyakan ahli spesialis %,% setelah dilakukan tes #ukit kulitse#ara epikutan. %ipe tes yang dikenal sebagai intradermaldilutional testing (IDT), dulunya dikenal sebagai serialendpoint titration (SET) ini sangat berguna dalam menentukantahap sensiti!itas alergen, dan dalam rangka itu, amatberman!aat dalam penentuan terapi imunal yang tepat danaman bagi penderita rhinitis alergi.

-. %es in vitro( %es ini melibatkan 'g. serum yang spesi!ik dengan alergen danmerupakan teknik yang mudah dikerjakan serta akurat dalam mendeteksiadanya pengaruh atopi pada pasien dengan rhinitis alergi. %eknologi in vitrojuga sudah sangat dikembangkan sedemikian rupa sehingga e!ekti!itasnya sudah kurang lebih sama dengan tes #ukit kulit. %es ini aman, murah dan #ukup spesi!ik sehingga penderita tidak perlu bebas dari pengaruhantihistamin atau obat-obat lain pada saat pada saat pemeriksaan dijalankan,yang kalau pada tes #ukit kulit, dapat mengganggu penilaian.%es ini juga sangat mudah dan #epat dikerjakan sehingga menjadi pilihan dalammenangani pasien anak-anak maupun dewasa yang disertai gangguanan/ietas. 0alaupun tes in vitro yang pertama yaitu radioallergosorbent test(RAST) sudah tidak dikerjakan lagi, terminologi RAST ini masih digunakan se#ara umum dalam menjelaskan pemeriksaan 'g. spesi!ik darah. Saat ini,sudah banyak tipe esai in vitro yang ditinggalkan, karena peralihan ke tipebaru yang lebih #epat, dapat diandalkan dan lebih e!isien #ontohnya Immuno ap.Dengan tidak menggunakan tes yang dapat diandalkan, dapatberakibat buruk kepada diagnosis atopi yang seterusnya membawa kepada penanganan yang tidak adekuat.

* 1 $

D'&G*1S&

)4'%.4'& ,&S'" )etidake!ekti!an setelah dilakukan $ 6unyi bersihan jalan tindakan selama napas normal

%232&*

'*%.45.*S' $ Monitor jumlah, bunyi napas, &GD

4&S'1*&" $ 'ndikasi dasar kepatenan7gangguan saluran

na!as berhubungan dengan hipersekresi mukus

.../-8 jam 44 diharapkan saluran normal (-9pernapasan pasien -8 kali7menit kebali bersih, pasien dapat mengelurakan sekret, suara napas dan keadaan kulit menjadi normal.

*yeri berhubungan dengan edema, penurunan suplai okesigen dan reaksi in!lamasi

setelah dilakukan tindakan perawatan selama .../-8 jam diharapka nyeri pasien berkurang sampai hilang

Sediakan alat su#tion bila perlu : 1bservasi tanda-tanda vital 8 )aji penumpukan sekret yang ada, dan ajarkan nasal hygine + )aji posisi pasien yang nyaman ; Pertahankan polusi lingkungan minimum )iteria hasil ( $ )aji tingkat nyeri klien $ )lien - 3elaskan sebab dan akibat mengungkap nyeripada klien serta akan nyeri keluarganya yang : &jarkan tehnik relaksasi dirasakan dan distraksi berkurang 8 1bservasi tanda tanda atau hilang vital dan keluhan klien )lien + )olaborasi dngan tim tidak medis menyeringai $ %erapi konservati! ( kesakitan -obat &#etaminopen< &spirin, dekongestan hidung -Drainase sinus $ )aji penyebap hipertermi, dan kondisi tanda-tanda vital

: 8

+ ; $

8 + $

,ipertermi berhubungan

setelah dilakukan )riteria hasil ( tindakan selama $ Suhu

pernapasan Membantu mengeluarkan sekret Mengetahui tingkat keparahan penyakit Mngetahui tingkat penumpukan untuk menentukan tidakan selanjutnya Mempermudah !ungsi pernapasan Mengurangi alergen yang dapat memperparah penyakit Mengetahui tingkat nyeri klien dalammenentukan tindakan selanjutnya Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi nyeri )lien mengetahui tehnik distraksi dn relaksasi sehinggga dapat mempraktekkannya bila mengalami nyeri Mengetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi klien. Menghilangkan 7mengurangi keluhan nyeri klien Data awal dalam menentukan tindakan yang tepat

dengan .../-8 jam tubuh pasien peningkatan suhu diharapkan suhu :;-:=o > tubuh oleh tubuh pasien Pasien radang kembali normal tampak relaks

Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknormalan status !isiologis (penyumbatan hidung oleh sekret, nyeri

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .../-8 jam diharapkan pola tidur pasien kembali normal

1bservasi suhu tiap 8 jam 3elaskan pada pasien dan keluarga mengenai pentingnya mempertahankan masukan #airan yang adekuat untuk men#egah dehidrasi 8 &jarkan dan lakukan upaya mengatasi hipertemi, seperti ( $.Mempertahankan asupan #airan --: liter7hari -.)ompres (hangat :.Sirkulasi yang #ukup 8.Pakaian yang longgar dan kering +.Pembatasan aktivitas yang berlebihan )olaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik dan pemeriksaan )riteria hasil ( $ )aji masalah gangguan tidur $ Pasien pasien, karakteristik dan dapat tidur penyebap kurang tidur selama ;-? "akukan persiapan untuk jam per hari tidur malam sesuai denan Se#ara pola tidur pasien verbal : &tur keadaan tempat tidur mengatakan yang nyaman , bersih dan lebih rileks bantal yang nyaman

8 +

Mengetahui perkembangan status kesehatan pasien Meningkatkan kerja sama perawata dengan keluarga dan pasien Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga Meningkatkan kerja sama tim dan perawatan holistik

: 8 + ; =

Memberikan in!ormasi dasar dalam menentukan ren#ana perawatan Membantu mengatur pola tidur Meningkatkan kenyamanan tidur Mengurangi gangguan tidur Mengurangi gangguan tidur Meningkatkan pola tidur Meningkatkan pola tidur

dan segar

lebih

6unyi telepon dan alarm dike#ilkan + "akukan masase pada daerah belakang, tutup jendela7pintu jika perlu ; &jarkan pendidikan kesehatan mengenai ( jadwal tidur, mengurangi #emas, stress dan latihan relaksasi = &tasi penyebap gangguan tidur pasien

You might also like