You are on page 1of 6

1.

Konsep mutu menurut W. Edwards Deming, Joseph M. Juran, Genichi Taguchi dan Walter A. Shewhart Jawaban: a. W. Edwards Deming Secara umum konsep mutu menurut Deming adalah pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus-menerus. Pendekatan Deming adalah bottom-up. Adapun 14 Poin Deming adalah : 1. Membuat tujuan yang konsisten 2. Memimpin dalam mempromosikan perubahan. 3. Membangun kualitas pada produk, menghentikan ketergantungan pada inspeksi untuk menangkap permasalahan. 4. Membangun hubungan jangka panjangberdasarkan kinerja bukan pada harga. 5. Meningkatkan produk, kualitas, dan jasa secara terus menerus. 6. Memulai pelatihan. 7. Menekankan kepemimpinan. 8. Membuang rasa takut. 9. Mendobrak batasan antar departemen. 10. Menghentikan pidato panjang lebar pada pekerja. 11. Mendukung, membantu, memperbaiki. 12. Mendobrak penghalang untuk bangga antar kinerja masing-masing. 13. Mendidikan program pendidikan yang kuat dan perbaikan mandiri. 14. Menempatkan orang di perusahaan untuk bekerja pada suatu transformasi.

b. Joseph M. Juran Juran mengemukakan konsep mutu adalah kesesuaian dengan penggunaan (fitness for use), seperti sepatu yang dirancang untuk olahraga. Pendekatan Juran adalah orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan. Adapun penerapan konsep Trilogi Kualitas menurut

Joseph M. Juran adalah meliputi: 1. Perencanaan Kualitas (quality planning) Quality planning, suatu proses yang mengidentifikasi pelanggan dan proses yang akan menyampaikan produk dan jasa dengan karakteristik yang tepat dan kemudian mentransfer pengetahuan ini ke seluruh kaki tangan perusahaan guna memuaskan pelanggan.

2. Pengendalian Kualitas (quality control) Quality control, suatu proses dimana produk benar-benar diperiksa dan dievaluasi, dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para pelanggan. Persoalan yang telah diketahui kemudian dipecahkan, misalnya mesinmesin rusak segera diperbaiki. 3. Perbaikan Kualitas (quality improvement) Quality improvement, suatu proses dimana mekanisme yang sudah mapan dipertahankan sehingga mutu dapat dicapai berkelanjutan. Hal ini meliputi alokasi sumber-sumber, menugaskan orang-orang untuk menyelesaikan proyek mutu, melatih para karyawan yang terlibat dalam proyek mutu dan pada umumnya menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar mutu dan

mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya. c. Genichi Taguchi Genichi Taguchi meneliti konsep tentang bagaimana meningkatkan kualitas produk dengan rancangan melalui integrasi pengendalian kualitas ke dalam desain produk, menggunakan eksperimen dan analisis statistik. Kemudain Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses, yaitu:

Ketangguhan kualitas (quality robuustness) Produk berkualitas tangguh adalah produk yang dapat diproduksi secara beragam dan konsisten dalam segala kondisi manufaktur dan lingkungan yang kurang baik dan bukan menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam memproduksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan mengganggu kualitas produk.

Fungsi kerugian kualitas(quality loss function) Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika

kualitas produk semakin jauh dengan keinginan pelanggan. Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya yang dianggap sebagai biaya bagi masyarakat.

Kualitas berorientasi sasaran (target oriented quality) Kualitas berorientasi sasaran merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.

d. Walter A. Shewhart Walter Shewhart pada tahun 1930 mengemukakan konsep mutu yang menitikberatkan pada pemahaman proses variability untuk memisahkan sebabsebab terusut (assignable causes) dari keragaman mutu (quality variation). Hal ini memungkinkan dilakukannya diagosis dan koreksi terhadap banyak gangguan produksi dan seringkali pula dapat meningkatkan mutu produk secara berarti serta mengurangi bagian yang rusak (spoilage) atau pengerjaan ulang (rework). Kemudain Shewhart memperkenalkan konsep PDCA cycle. Selanjutnya konsep ini dikembangkan oleh Dr. Walter Edwards Deming yang kemudian dikenal dengan The Deming Wheel. 1. Perencanaan ( Plan ) Tahapan pertama adalah membuat suatu perencanaan. Perencanaan merupakan suatu upaya menjabarkan cara penyelesaian masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakaisebagai pedoman dalam melaksanaan cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah tersusunnya rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang akan

diselenggarakan. 2. Pelaksanaan ( Do ) Tahapan kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika pelaksanaan rencana tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota tim, perlu terlebih dahulu diselenggarakan orientasi,

sehingga staf pelaksana tersebut dapat memahami dengan lengkap rencana yang akan dilaksanakan. 3. Pemeriksaan ( Check ) Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. 4. Perbaikan (Action) Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana kerja. Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan pemilihan dengan cara penyelesaian masalah lain. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali. Jangan lupa untuk memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk kemudian tergantung dari kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan tindakan yang sesuai.

Tokoh yang berpengaruh

Kontribusi Penekanan akan management responsibility for quality

W. Edwards Deming

Membuat 14 points dalam menuntun perusahaan pada quality improvement

Mendefinisikan kualitas sebagai fitness for use.

Joseph M. Juran

Membuat konsep dari cost of quality Berkontribusi dalam memahami proses variability

Walter A. Shewhart

Membangun konsep statistical control chart Memfokuskan pada product design quality Membuat Taguchi loss function

Genichi Taguchi

2. Hubungan konsep mutu tersebut terhadap pendidikan Jawaban: 1. W. Edwards Deming Konsep mutu yang dijelaskan oleh Deming menekankan terhadap manajemen dari suatu perusahaan sehingga menuntun perusahaan agar dapat berkembang dalam hal kualitas secara terus-menerus. Jika hal ini dihubungakn dengan pendidikan maka yang perlu diperhatikan oleh suatu suatu instansi sekolah adalah memelihara dan meningkatkan kualitas dari manajemen sekolah secara menyeluruh. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah: a. Memberi kesamaan dasar pengetahuan bagi semua anggota staf dalam suatu lembaga pendidikan. Setelah itu barulah guru dan administrator mengembangkan keahlian sesuai yang diperlukan bagi peningkatan profesionalitas. b. Mendidik jiwa kepemimpinan (leadership) sehingga seluruh anggota pendidik maupun staf mampu mempengaruhi kegiatan seorang siswa atau kelompok dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama. c. Para pelaku pendidikan hendaknya jangan menerapkan sistem imbalan dan hukuman kepada siswa karena akan menghambat berkembangnya motivasi internal dari siswa masing-masing. d. Kebanggaan diri atas hasil kerja yang dicapai perlu dimiliki oleh guru dan siswa. Adanya kebanggaan dalam diri membuat guru dan siswa bertanggungjawab atas tugas dan kewajiban yang disandangnya sehingga mereka dapat menjaga mutu.

2. Joseph M. Juran
Juran mengemukakan konsep mutu adalah kesesuaian dengan penggunaan (fitness for use) dan diperoleh dengan menerapkan trilogi kualitas, dengan kata lain penekanan peningkatan mutu ditekankan pada barang yang sesuai dengan harapan pelanggan. Jika dihibungakan dengan pendidikan maka instansi atau sekolah harus menyesuaikan dengan keinginan siswa atau lingkungan sekolah. Meski secara sepintas akan terkesan terlalu memberikan kebebasan, namun hal itu dilakukan dengan berpedoman pada trilogi kualitas yang dirancang oleh juran itu sendiri, yaitu

dengaan melakukan perencanaan kualitas, pengontrolan kualitas, dan perbaikan kualitas. Sehingga penerapan peningkatan mutu tersebut tetap berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri.

3.

Walter A. Shewhart Walter A. Shewhart mengemukakan konsep mutu yang menitikberatkan pada pemahaman proses variability untuk memisahkan sebab-sebab terusut (assignable causes) dari keragaman mutu (quality variation). Jika dihubungkan dengan pendidikan, maka strategi yang harus dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan menerapkan pengendalian mutu secara statistik dengan
metode control chart yang dikemukakan oleh Shewhart sehingga dapat dilakukan koreksi terhadap hal-hal yang menghambat atau zero defect yang ada pada instansi pendidikan atau sekolah tersebut.

4.

Genichi Taguchi Genichi Taguchi mengemukakan konsep tentang pengendalian kualitas ke dalam desain produk, menggunakan eksperimen dan analisis statistik. Kemudian dalam penerapannya dilakukan dengan tiga tahap, yaitu dengan memperhatikan ketangguhan kualitas, fungsi kerugian kualitas dan kualitas berorientasi sasaran. Dari konsep yang dijelaskan oleh Taguchi tersebut jika dikaitkan kedalam pendidikan, maka apabila suatu sekolah berada pada situasi yang menurunkan kualitas dan mutu sekolah atau dalam peningkatan mutu sekolah tersebut instansi/sekolah itu lebih ditekankan melakukan seleksi terhadap sistem atau pelaksanaan belajar yang berpotensi menimbulkan efek buruk daripada menghindari hal tersebut. Selain itu menurut Taguchi untuk meningkatkan mutu diperlukan peningkatan disain, dalam hal ini yang berhubungan dengan sekolah yaitu dengan meningkatkan prasarana pendukung kegiatan sekolah dan menjaga pandangan orang atau lingkungan terhadap sekolah itu sendiri dengan prestasi yang mampu diciptakan oleh sekolah tersebut.

You might also like