Professional Documents
Culture Documents
3 Tabing - Padang HP: 085355606068 / 081276560104 E-mail : asyhari_89@yahoo.com Status Insya ALLAH sudah harus Menikah di tahun 2014 Motto : Jangan Hanya Melakukan yang Anda Cintai, tapi Cobalah untuk Mencintai Setiap Hal yang Harus Anda Lakukan..
Riwayat Pendidikan: TK Adhiyaksa Padang 1997 1998 SDN 01 Tanah Air Padang 1998 2002 SLTPN 7 Padang 2002 2004 SMAN 3 Padang 2004 - 2007 S 1 Fakultas Hukum Unand 2007 2011
: Muhammad Al Asyhari Pekerjaan: Sekretaris Jenderal @ Pusat Advokasi Hukum dan Hak : @r_pHee_89 : 29927797
Asasi Manusia Sumatera Barat (PAHAM Sumbar) Owner RUMAH PUYUH SEHAT
To advocate = untuk membela Untuk mewakili/ merepresentasikan kepentingan orang lain Untuk memperjuangkan hak-hak tertentu
Membela (defend) Memajukan (promote) Mengemukakan (represent) Menciptakan (create) Merubah (change)
ADVOKASI MERUPAKAN SUATU USAHA SISTEMATIK DAN TERORGANISIR UNTUK MEMPENGARUHI DAN MENDESAKKAN TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KEBIJAKAN PUBLIK SECAR BERTAHAP MAJU (INCREMENTAL)
1.
2.
3.
TIDAK SEMATA-MATA BERSIFAT CHARITY TIDAK MENJADI MONOPOLI KAUM ELIT TAPI JUGA ORGANISASI RAKYAT DI LEVEL AKAR RUMPUT ADALAH ALAT SIAPA SAJA UNTUK MEMPERJUANGKAN PERUBAHAN KEBIJAKAN DAN KEADILAN SOSIAL.
tak mau (unwilling) memperjuangkan hak/ kepentingannya sendiri Karena publik perlu fasilitator dan transformator untuk perubahan kebijakan publik
Non diskriminatif
Kesetaraan/ persamaan Menghargai perbedaan/ pluralisme Pengakuan hak Keadilan TRANSFORMASI SOSIAL DAN EKONOMI (secara
berproses)
Adalah upaya untuk memperbaiki atau merubah suatu kebijakan sesuai dengan kehendak atau kepentingan mereka yang mendesakkan terjadinya perbaikan atau perubahan tersebut.
1. Litigasi (pidana, perdata) 2. Tatap muka (eksekutif, legislatif) 3. Lobby, 4. Boykot 5. Petisi terhadap pengambil keputusan 6. Public opinion 7. Musyawarah 8. Temu Ilmiah (seminar, diskusi, lokakarya) 9. Unjuk rasa, 10.Dll.
10
TIDAK MENJADI MONOPOLI KAUM ELIT TAPI JUGA ORGANISASI RAKYAT DI LEVEL AKAR RUMPUT 2. ADALAH ALAT SIAPA SAJA UNTUK MEMPERJUANGKAN PERUBAHAN KEBIJAKAN DAN KEADILAN SOSIAL.
1.
11
MULAI DENGAN BERBAIK SANGKA GAGASKAN KEMENANGAN2 KECIL DULU 3. KERJAKAN APA YANG TELAH DIRENCANAKAN 4. TETAP PADA PERSOALAN 5. JADIKAN ISSUE ANDA TETAP RELEVAN
1. 2.
13
6. BERSEDIALAH BERMUFAKAT
JANGAN MAU DITAKUT-TAKUTI DAN MENTAKUT-TAKUTI 8. BERSIKAP KREATIF DAN TETAPLAH KREATIF
7.
14
INFORMAS
DATA AKSES
15
16
17
18
KEBIJAKAN
19
LANCARKAN TEKANAN
KERJA BASIS
(Ground works) dapur gerakan advokasi : Membangun basis masa, Pend. Politik kader, mbtk lingkar inti Mobilisasi aksi, kampanye
21
Analisis Data
Legal drafting
Studi penelitian
Judicial review
Kampanye, Jumpa pers
Bangun Aliansi
Structure Culture
Lobby
Perubahan Kebijakan
litigasi
Identifikasi Korban
Adakan pembelaan
22
PROSES PROSES LEGISLASI & JURISDIKSI (pengajuan usul, konsep tanding, Dan pembelaan)
ISI/NASKAH HUKUM
PROSES-PROSES SOSIALISASI & MOBILISASI (Membentuk pendapat umum Dan tekanan politik)
- kampanye, siaran pers - unjuk rasa, mogok, boykot - pengorganisasian basis - pendidikan politik
BUDAYA HUKUK
23
secara sah. Apakah kekuasaan/organ yang membuat suatu peraturan perundangan berwenang
Material (materiele toetsingsrecht)
Apakah isi peraturan perundangan itu tidak
25
Undang terhadap Undang-Undang Dasar MA berwenang menguji peraturan di bawah undangundang terhadap undang-undang
26
Judicial Review
Dibawah UU
UU
Terhadap UU
Terhadap UUD
MK
MA
27
A.
Independensi MA (dijamin dalam UUD) Prinsip Independensi Peradilan merupakan salah satu prinsip penting dalam negara demokrasi. Dalam instrumen hukum internasional, asas ini bisa dilihat, misalnya di: Universal Declaration of Human Right (article 10), ICCPR (article 14), dan Universal Declaration on the Independence of Justice, Montreal
dennyindrayana@gmail.com
11/29/2013
28
23
Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum [Pasal 24A (2)]
MA
Pasal 24A Umum Agama Militer TUN
Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan ditetap-kan sebagai hakim agung oleh Presiden [Pasal 24A (3)]
Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)]; 2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)]; 3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)];
24
Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara [Pasal 24C (5)]
MK
Pasal 24C
mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR dan tiga orang oleh Presiden [Pasal 24C (3)]
Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)]; 2. wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UndangUndang Dasar [Pasal 24C (2)];
B. Hubungan MA dengan Lembaga Negara Lainnya Kedudukan MA sederajat dengan lembagalembaga negara lainnya. MA merupakan muara dari badan-badan peradilan yang ada di Indonesia. MA juga merupakan badan penyelenggara kekuasaan kehakiman yang merdeka (pasal 24 ayat 1 UUD)
31
C. Fungsi Mahkamah Agung (MA) Mengadili Judicial Review Pengaturan Pengawasan dan Pembinaan Pertimbangan dan Nasihat Hukum Administratif
32
Fungsi mengadili
Fungsi ini memiliki kelemahan-kelemahan: 1. putusan yang berbeda untuk kasus yang sama (menimbulkan ketidakpastian hukum) 2. putusan yang kurang berkualitas 3. putusan yang dipalsukan 4. tidak seluruh putusan MA dapat dieksekusi 5. lamanya proses berperkara di MA
33
Fungsi ini diamanatkan oleh Undang-Undang dasar pasal 24A ayat (1) PERMA Judicial Review
34
Fungsi Pengaturan
MA dapat mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang dibelum cukup diatur dalam Undang-Undang. Perwujudan dari fungsi ini yaitu dengan penerbitan Peraturan MA (PERMA)
35
A.
B.
Kedudukan Mahkamah Konstitusi Merupakan lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka dalam rangka menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kedudukan MK sederajat dengan lembaga-lembaga negara lainnya. Pengawal konstitusi.
36
24
Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara [Pasal 24C (5)]
MK
Pasal 24C
mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR dan tiga orang oleh Presiden [Pasal 24C (3)]
Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)]; 2. wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UndangUndang Dasar [Pasal 24C (2)];
B. Kemandirian MK Sebagaimana MA, MK juga merupakan sebuah lembaga yang independen. Hal ini telah dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Pasal 24 ayat 1 dan Undang-Undang No. 24 tahun 2003 tentang MK pasal 2
38
C. Wewenang Mahkamah Konstitusi Pengujian Undang-Undang terhadap UndangUndang Dasar Memutus Sengketa Kewenangan Antarlembaga Negara Memutus Pembubaran Partai Politik Memutus Perselisihan Hasil Pemilu Memutus Dugaan Pelanggaran Presiden dan/atau Wakil Presiden
39
Pengujian konstitusionalitas suatu undangundang dimungkinkan bisa dilakukan secara formal dan materiil. Pengujian secara formal terkait dengan prosedur, sedangkan pengujian secara materiil memeriksa apakah muatan undang-undang tadi dianggap bertentangan dengan Undang-Undang Dasar.
40
41
apa yang mengakibatkan partai politik dibubarkan. Alasan pembubaran secara implisit ditemukan di pasal 68 ayat (2) UU No.24 Tahun 2003: ideologi, asas, tujuan, program, dan kegiatan partai politik dianggap bertentangan dengan UUD 1945
42
Memutus Perselisihan Hasil Pemilu Perkara yang dapat dimohonkan: kesalahan hasil
perhitungan suara yang dilakukan KPU Yang dapat menjadi pihak: a) perseorangan WNI calon anggota DPD, b) pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu, dan c) partai politik peserta pemilihan umum d) Pemilukada
43
Rasio: Impeachment terhadap presiden tak semata-mata hanya berdasarkan mekanisme politik, tetapi juga menggunakan pertimbangan hukum. Pelanggaran hukum presiden yang dapat diajukan ke MK: a) penghianatan terhadap negara, b) korupsi, c) penyuapan, d) tindak pidana berat lainnya, e) perbuatan tercela, dan f) tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden
44