You are on page 1of 53

Analisis Butir Soal Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan

mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa. Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan. Di samping itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif. Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis secara kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya. Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya. Jadi, ada dua cara yang dapat digunakan dalam penelaahan butir soal yaitu penelaahan soal secara kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik ini masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu teknik terbaik adalah menggunakan keduanya (penggabungan).

Analisis Kuantitatif Digunakan untuk mengetahui sejauh mana soal dapat membedakan antara peserta tes yang kemampuannya tinggi dalam hal yang didefinisikan oleh kriteria dengan peserta tes yang kemampuannya rendah (melalui analisis statistik). Analisis soal secara kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris. Karakteristik internal secara kuantitatif dimaksudkan meliputi parameter soal tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Khusus soal-soal pilihan ganda, dua tambahan parameter yaitu dilihat dari peluang untuk menebak atau menjawab soal dengan benar dan berfungsi tidaknya pilihan jawaban, yaitu penyebaran semua alternatif jawaban dari subyek-subyek yang dites. Sebelum melakukan analisis soal terlebih dahulu menguji cobakan soal kepada siswa, kemudian selanjutnya sebagai berikut: 1. Membuat tabel jawaban siswa . 2. Membuat skor dari jawaban siswa tersebut dengan memberikan skor 1 pada jawaban benar dan 0 pada jawaban yang salah atau tidak menjawab. 3. Mengurutkan jawaban tersebut dalam bentuk tabel. 4. Mencari kelas atas dan kelas bawah . 5. Menghitung daya beda pada setiap soal. 6. Menghitung indeks kesukaran setiap soal. 7. Mencari efek distraktor setiap soal. 8. Mencari realibilitas

Perhitungan Daya Beda Cara menghitung daya beda digunakan rumus : atau indeks diskriminasi (D) suatu soal

daya beda (D) = Keterangan : BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar. BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar. JA = jumlah peserta kelompok atas. JB = jumlah peserta kelompok bawah. Rentang daya beda 0,00-0,20 = jelek 0,21- 0,40 = cukup 0,41 0,70 = baik 0,71 1,00 = baik sekali -1,00 (daya beda negatif) tinggi positif) Butir soal 1 D= D= Butir soal 2 D= D= Butir soal 3 D= D= (Baik) (Jelek) (Cukup) 0,00 (daya beda rendah) 1.00 (daya beda

Butir soal 4 D= D= Butir soal 5 D= D= Butir soal 6 D= D= Butir soal 7 D= D= Butir soal 8 D= D= Butir soal 9 D= D= Butir soal 10 D= D= Butir soal 11 D= D= (Cukup) (Jelek) (Cukup) (Jelek) (Cukup) (Baik) (Jelek) (Baik)

Butir soal 12 D= D= Butir soal 13 D= D= Butir soal 14 D= D= Butir soal 15 D= D= Butir soal 16 D= D= Butir soal 17 D= D= Butir soal 18 D= D= Butir soal 19 D= D= (Cukup) (Jelek) (Jelek) (Cukup) (Baik) (Baik) (Cukup) (Baik)

Butir soal 20 D= D= (Cukup)

Salah satu tujuan analisis kuantitatif soal adalah untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda (item discrimination). Indeks daya pembeda soal-soal yang ditetapkan dari selisih proporsi yang menjawab dari masing-masing kelompok. Indeks ini menunjukkan kesesuaian antara fungsi soal dengan fungsi tes secara keseluruhan. Dengan demikian validitas soal ini sama dengan daya pembeda soal yaitu daya dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda berkisar antara -1 sampai dengan +1. Tanda negatif menunjukkan bahwa peserta tes yang kemampuannya rendah dapat menjawab benar sedangkan peserta tes yang kemampuannya tinggi menjawab salah. Dengan demikian soal indeks daya pembedanya negatif menunjukkan terbaliknya kualitas peserta.

Saat menentukan daya beda masing-masing item soal, criteria yang digunakan adalah : D > 0,20 D 0,01 0,20 D0 : soal diterima : soal diperbaiki : soal ditolak

Tabel daya beda dan keterangannya No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0,26 0 Db Keterangan Soal diterima Soal diperbaiki* Soal diterima Soal diterima Soal diperbaiki* Soal diterima Soal diterima Soal diperbaiki* Soal diterima Soal diperbaiki* Soal diterima Soal diterima Soal diterima Soal diterima Soal diterima Soal diterima Soal diperbaiki* Soal diperbaiki* Soal diterima Soal diterima

Perhitungan Indek kesukaran (P) Cara menghitung tingkat kesukaran suatu soal dapat digunakan rumus sebagai berikut : Tingkat kesukaran (P) = Keterangan : JB = JS = Rentang tingkat kesukaran 0,00 - 0,30 = sukar 0,31 - 0,70 = sedang 0,71 - 1,00 = mudah 0,00 (sukar ) Butir soal 1 P= P= Butir soal 2 P= P= Butir soal 3 P= P= Butir soal 4 P= P= Butir soal 5 P= P= (Sukar) (Sedang) (Sukar) (Sukar) (Sedang) 1,00(mudah)

Butir soal 6 P= P= Butir soal 7 P= P= Butir soal 8 P= P= Butir soal 9 P= P= Butir soal 10 P= P= Butir soal 11 P= P= Butir soal 12 P= P= Butir soal 13 P= P= (Sukar) (Sedang) (Sukar) (Sedang) (Sedang) (Sedang) (Sedang) (Sukar)

Butir soal 14 P= P= Butir soal 15 P= P= Butir soal 16 P= P= Butir soal 17 P= P=


Butir soal 18

(Sukar)

(Sedang)

(Sukar)

(Sedang)

P= P=
Butir soal 19

(Sukar)

P= P=
Butir soal 20

(Sukar)

P= P= (Sukar)

Ada beberapa alasan untuk menyatakan tingkat kesukaran soal. Bisa saja tingkat kesukaran soal ditentukan oleh kedalaman soal, kompleksitas, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kemampuan yang diukur oleh soal. Namun demikian, ketika kita mengkaji lebih mendalam terhadap tingkat kesukaran soal, akan sulit menentukan mengapa sebuah soal lebih sukar dibandingkan dengan soal yang lain. Proporsi jawaban benar (p), yaitu jumlah peserta tes yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya merupakan tingkat kesukaran yang paling umum digunakan. Intinya, bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertamatama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup. Angka yang dapat memberikan petunjuk mengenai tingkat kesulitan item itu dikenal dengan istilah difficulty index (angka indeks kesukaran item), yang dalam dunia evaluasi hasil belajar umumnya dilambangkan dengan huruf P, yaitu singkatan dari kata proportion (proporsi = proporsa).

Tabel Sebaran Jawaban Siswa No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A 11 13* 7 14 28 8 12 15 22 16 14 7 15 20 8 22* 37* 38 13 9 B 15 11 13 41* 7 23 13 30* 18 33* 23* 12 15 24* 37* 17 11 7* 14 33 Pilihan Jawaban C 2 44 23* 13 19 24 14 5 32* 13 12 25 17 23 16 22 3 10 23* 2 D 41* 8 31 14 13 21* 8 13 7 7 19 27* 17* 12 10 15 22 21 12 21* E 16 7 8 3 17* 6 37* 20 6 15 16 13 20 6 14 7 11 7 6 5 O 0 2 3 0 1 3 1 2 0 1 1 1 1 0 0 2 1 2 14 15 0,26 0,31 0,29 0 Db Tk

Rata-rata

Efek distraktor 5 % x Jumlah siswa = 5 % x 85 siswa = 4,25 (4 Siswa) Pada saat membicarakan tes objektif bentuk multiple choice item tersebut untuk setiap butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar telah dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawab, atau yang sering dikenal dengan istilah option atau alternatif. Option atau alternatif itu jumlahnya berkisar antara 3 sampai dengan 5 buah, dan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu, salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul (kunci jawaban), sedangkan sisanya adalah merupakan jawaban salah. Jawaban-jawaban salah itulah yang biasa dikenal dengan istilah distractor (pengecoh). Menganalisis fungsi distraktor sering dikenal dengan istilah lain, yaitu menganalisis pola penyebaran jawaban item. Adapun yang dimaksud dengan pola penyebaran jawaban item adalah suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan jawabnya terhadap kemungkinankemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item. Suatu kemungkinan dapat terjadi, yaitu bahwa dari keseluruhan alternatif yang dipasang pada butir item tertentu, sama sekali tidak dipilih oleh testee. Dengan kata lain, testee menyatakan blangko. Pernyataan blangko ini sering dikenal dengan istilah omiet dan biasa diberi lambang dengan huruf O. Sebagai tindak lanjut atas hasil penganalisaan terhadap fungsi distraktor tersebut maka distraktor yang sudah dapat menjalankan fungsinya dengan baik dapat dipakai lagi pada tes-tes yang akan datang, sedangkan distraktor yang belum dapat berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan distraktor yang lain.

a.

Soal No 1 Sebaran jawaban siswa : A 11 B 15 C 2 D 41* E 16 O 0

Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih < 5% dari seluruh peserta tes. b. Soal No 2 Sebaran jawaban siswa : A 13* B 11 C 44 D 8 E 7 O 2

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. c. Soal No 3 Sebaran jawaban siswa : A 7 B 13 C 23* D 31 E 8 O 3

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. d. Soal No 4 Sebaran jawaban siswa : A 14 B 41* C 13 D 14 E 3 O 0

Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban E dipilih < 5% dari seluruh peserta tes. e. Soal No 5 Sebaran jawaban siswa : A 28 B 7 C 19 D 13 E 17* O 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

f.

Soal No 6 Sebaran jawaban siswa : A 8 B 23 C 24 D 21* E 6 O 3

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. g. Soal No 7 Sebaran jawaban siswa : A 12 B 13 C 14 D 8 E 37* O 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. h. Soal No 8 Sebaran jawaban siswa : A 15 B 30* C 5 D 13 E 20 O 2

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. i. Soal No 9 Sebaran jawaban siswa : A 22 B 18 C 32* D 7 E 6 O 0

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. j. Soal No 10 A 16 B 33* C 13 D 7 E 15 O 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

k. Soal No 11 Sebaran jawaban siswa : A 14 B 23* C 12 D 19 E 16 O 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. l. Soal No 12 Sebaran jawaban siswa : A 7 B 12 C 25 D 27* E 13 O 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. m. Soal No 13 Sebaran jawaban siswa : A 15 B 15 C 17 D 17* E 20 O 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. n. Soal No 14 Sebaran jawaban siswa : A 20 B 24* C 23 D 12 E 6 O 0

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. o. Soal No15 Sebaran jawaban siswa : A 8 B 37* C 16 D 10 E 14 O 0

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

p. Soal No 16 A 22* B 17 C 22 D 15 E 7 O 2

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. q. Soal No 17 A 37* B 11 C 3 D 22 E 11 O 1

Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih < 5% dari seluruh peserta tes. r. Soal No 18 Sebaran jawaban siswa : A 38 B 7* C 10 D 21 E 7 O 2

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. s. Soal No 19 Sebaran jawaban siswa : A 13 B 14 C 23* D 12 E 6 O 14

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. t. Soal No 20 Sebaran jawaban siswa : A 9 B 33 C 2 D 21* E 5 O 15

Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih < 5% dari seluruh peserta tes

Mengkorelasikan data jumlah skor kedua belahan No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 X 6 5 5 3 3 3 6 3 5 3 2 5 3 4 5 2 1 4 4 3 4 5 4 1 2 2 4 3 Y 2 2 3 3 5 1 3 1 2 5 2 3 4 2 3 3 1 1 0 3 4 4 4 2 1 1 2 4

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

5 5 6 3 4 7 4 3 5 1 4 5 3 1 2 2 0 2 2 3 4 2 3 4 1 5 6 5 6 2 4

8 8 2 4 5 8 4 5 1 3 6 6 4 2 0 1 2 1 7 4 1 1 1 0 1 2 3 3 5 1 4

60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 Keterangan : X Y

5 4 3 1 4 1 4 2 5 4 3 5 1 2 4 2 3 2 1 6 4 4 1 2 2 4

3 5 0 5 2 2 2 3 1 3 4 2 2 2 2 3 1 1 2 4 3 4 4 2 2 2

: jumlah skor butir soal awal : jumlah skor butir soal akhir

Menghitung koefisien reliabilitas No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 X 6 5 5 3 3 3 6 3 5 3 2 5 3 4 5 2 1 4 4 3 4 5 4 1 2 2 4 3 Y 2 2 3 3 5 1 3 1 2 5 2 3 4 2 3 3 1 1 0 3 4 4 4 2 1 1 2 4 X2 36 25 25 9 9 9 36 9 25 9 4 25 9 16 25 4 1 16 16 9 16 25 16 1 4 4 16 9 Y2 4 4 9 9 25 1 9 1 2 25 4 9 16 2 3 6 1 1 0 9 16 16 16 4 1 1 4 16 XY 12 10 15 9 15 3 18 3 10 15 4 15 12 8 15 6 1 4 0 9 16 20 16 2 2 2 8 12

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

5 5 6 3 4 7 4 3 5 1 4 5 3 1 2 2 0 2 2 3 4 2 3 4 1 5 6 5 6 2 4

8 8 2 4 5 8 4 5 1 3 6 6 4 2 0 1 2 1 7 4 1 1 1 0 1 2 3 3 5 1 4

25 25 36 9 16 49 16 9 25 1 16 25 9 1 4 4 0 4 4 9 16 4 9 16 1 25 36 25 36 4 4

64 64 4 14 25 64 16 25 1 9 36 36 16 4 0 1 4 1 49 16 1 1 1 0 1 4 9 9 25 1 16

40 40 12 12 20 56 16 15 5 3 24 30 12 2 0 2 0 2 14 12 4 2 3 0 1 10 18 15 30 2 16

60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 Jumlah

5 4 3 1 4 1 4 2 5 4 3 5 1 2 4 2 3 2 1 6 4 4 1 2 2 4 288

3 5 0 5 2 2 2 3 1 3 4 2 2 2 2 3 1 1 2 4 3 4 4 2 2 2 240

5 16 9 1 16 1 16 2 25 16 9 25 1 4 16 4 9 4 1 36 16 16 1 4 4 16 1144

9 25 0 25 4 4 4 9 1 9 16 4 4 4 4 9 1 1 4 16 9 16 16 4 4 4 937

15 25 0 5 8 2 8 6 5 12 6 10 2 4 8 6 3 2 2 24 12 16 4 4 4 8 881

Korelasi dilakukan menggunakan rumus : = = = = = = = 0,32 Hasil korelasi skor belahan awal dan akhir ( ) menggunakan rumus

korelasi product moment memberikan hasil koefisien korelasi sebesar 0,32. Angka koefisien korelasi antara setengah instrumen ( ) karena skor diperoleh dari hasi

pembelahan butir soal menjadi dua bagian. Koefisien reliabilitas instrument merupakan koefisien reliabilitas penuh, sehingga koefisien reliabilitas setengah instrument harus diubah menjadi koefisien reliabilitas penuh ( ). Untuk

mengubah koefisien reliabilitas setengah instrument menjadi koefisien reliabilitas penuh dilakukan menggunakan rumus : = = = = 0,48 (Cukup) Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi 0,81 < r 1,00 0,61 < r 0,80 0,41 < r 0,60 0,21 < r 0,40 00 < r 0,21 Kriteria reliabilitas sangat tinggi tinggi cukup rendah sangat rendah

Analisis Kualitatif Yaitu berupa penelaahan yang dimaksudkan untuk menganalisis soal ditinjau dari segi teknis, isi, dan editorial. Analisis secara teknis dimaksudkan sebagai penelaahan soal berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran dan format penulisan soal. Analisis secara isi dimaksudkan sebagai penelaahan khusus yang berkaitan dengan kelayakan pengetahuan yang ditanyakan. Analisis secara editorial dimaksudkan sebagai penelaahan yang khususnya berkaitan dengan keseluruhan format dan keajegan editorial dari soal yang satu ke soal yang lainnya. Analisis kualitatif lainnya dapat juga dikategorikan dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Analisis materi dimaksudkan sebagai penelaahan yang berkaitan dengan substansi keilmuan yang ditanyakan dalam soal serta tingkat kemampuan yang sesuai dengan soal. Analisis konstruksi dimaksudkan sebagai penelaahan yang umumnya berkaitan dengan teknik penulisan soal. Analisis bahasa dimaksudkan sebagai penelaahan soal yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD.

1) Diketahui tiga macam konsep reduksi dan oksidasi sebagai berikut : 1. Pelepasan dan penerimaan elektron. 2. Penurunan dan pertambahan bilangan oksidasi 3. Pengikatan dan pelepasan oksigen Urutan yang benar perkembangan konsep reaksi reduksi dan oksidasi tersebut adalah A. 1-2-3 (11) B. 2-1-3 (15) C. 2-3-1 (2) D. 3-1-2 (41*) E. 1-3-2 (16)

Omiet (O) = 0 Daya beda (Db) = 0,30 (cukup) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,48 (sedang) Efektifitas distraktor = Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih < 5% dari seluruh peserta tes yaitu hanya dipilih oleh 2 peserta tes.

Indikator : Mengurutkan perkembangan konsep reaksi redoks apabila diketahui macam macam pengertian perkembangan konsep reaksi redoksnya.

50 40 30 20 10 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis : Soal nomor 1 merupakan soal yang dapat diterima karena memiliki daya beda yang cukup yaitu 0,30 sehingga soal ini sudah dapat digunakan untuk membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah serta tingkat kesukaran yang sedang yaitu 0,48. Namun menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini ada distraktor yang belum mencapai 5% minimum harus dipilih dari seluruh peserta tes yaitu distraktor C. Sehingga distraktor tersebut harus diganti karena tidak menarik untuk dipilih peserta tes. Menurut aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini kurang efektif, karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Dari soal tersebut lebih dari 40% (41 siswa) cukup mudah memilih jawaban benar, jadi distraktor pada soal ini kurang berfungsi terutama options C. Namun karena options jawaban pada soal ini berupa urutan angka, jadi distraktornya tidak dapat diganti.

2) Pernyataan berikut yang kurang tepat tentang reaksi redoks adalah A. Oksidasi melibatkan penerimaan elektron B. Reduksi melibatkan pelepasan elektron C. Oksidasi melibatkan kenaikan biloks D. Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi E. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi (13*) (11) (44) (8) (7)

Omiet (O) = 2 Daya beda (Db) = 0,17 (jelek) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,15 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator : Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.

50 40 30 20 10 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.175 0.17 0.165 0.16 0.155 0.15 0.145 0.14 Db Tk

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis : Soal nomor 2 merupakan soal yang harus diperbaiki karena memiliki daya beda yang jelek yaitu 0,17 sehingga soal ini belum dapat digunakan untuk membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah serta tingkat kesukaran yang sukar yaitu 0,15. Menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. Sehingga distraktor tersebut tidak perlu diganti meskipun menurut aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini masih kurang efektif, karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Dari soal tersebut hanya 13 siswa (15%) yang memilih jawaban benar A dan ada 44 siswa (52%) yag memilih jawaban salah C. Kemungkina siswa yang terjebak dengan distraktor C kurang menyimak redaksi soal yang menyatakan kurang tepat tentang reaksi redoks.

Perbaikan Soal : Pernyataan berikut ini adalah defenisi tentang reaksi redoks, kecuali A. Oksidasi melibatkan penerimaan elektron B. Reduksi melibatkan pelepasan elektron C. Oksidasi melibatkan kenaikan biloks D. Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi E. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi

3) Diantara reaksi berikut mana yang merupakan reaksi oksidasi berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen adalah A. Ca + S CaS 2NaH(s) 2Fe2O3 2MnCl2 + 5 Cl2(g)+ 2KCl +7H2O (7) (13) (23*) (31) (8)

B. 2Na(s) +H2(g)

C. 4Fe (s) + 3O2 (g) E. 2KMnO4 + 14 HCl Omiet (O) = 3

D. Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) +3CO2(g)

Daya beda (Db) = 0,43 (baik) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,27 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator : Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen, konsep pelepasan dan penerimaan elektron atau konsep pertambahan dan penurunan bilangan oksidasi

35 30 25 20 15 10 5 0 A B C D E

0.5 0.4 0.3 Jumlah Siswa 0.2 0.1 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis : Soal nomor 3 merupakan soal yang dapat diterima karena memiliki daya beda yang baik yaitu 0,43 sehingga soal ini sudah dapat digunakan untuk membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah meskipun soal ini memiliki tingkat kesukaran yang sukar yaitu 0,27. Menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. Sehingga distraktor tersebut tidak perlu diganti meskipun menurut aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini masih kurang efektif, karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Tetapi dilihat dari sebaran jawaban siswa, masingmasing distraktor sudah cukup berfungsi. Jadi dari soal ini tidak ada yang perlu diperbaiki, baik pada redaksi soal maupun disraktornya.

4) Diketahui beberapa senyawa berikut ini 1. SO4 2. H2SO4 3. SF6 4. SO2 Dari keempat senyawa tersebut yang memiliki biloks S = +6 yaitu pada senyawa dengan nomor berturut-turut A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. 1 dan 4 E. 4 dan 2 (14) (41*) (13) (14) (3)

Omiet (O) = 0 Daya beda (Db) = 0,44 (baik) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,48 (sedang) Efektifitas distraktor = Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban E dipilih < 5% dari seluruh peserta tes yaitu hanya dipilih oleh 3 peserta tes.

Indikator : Menentukan senyawa yang mempunyai bilangan oksidasi sama apabila diketahui macammacam senyawanya.

50 40 30 20 10 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.49 0.48 0.47 0.46 0.45 0.44 0.43 0.42 Db Tk

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis : Soal nomor 4 merupakan soal yang dapat diterima karena memiliki daya beda yang baik yaitu 0,44 sehingga soal ini sudah dapat digunakan untuk membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah dan soal ini memiliki tingkat kesukaran yang sedang yaitu 0,48. Namun menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini ada distraktor yang belum mencapai 5% minimum harus dipilih dari seluruh peserta tes yaitu distraktor E. Sehingga distraktor tersebut harus diganti karena tidak menarik untuk dipilih peserta tes. Menurut aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini kurang efektif, karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Dari soal tersebut lebih dari 40% (41 siswa) cukup mudah memilih jawaban benar, jadi distraktor pada soal ini kurang berfungsi terutama options E. Jadi pada soal tersebut perlu diperbaiki distraktornya.

Perbaikan distraktor : Diketahui beberapa senyawa berikut ini 1. SO4 2. H2SO4 3. SF6 4. SO2 Dari keempat senyawa tersebut yang memiliki biloks S = +6 yaitu pada senyawa dengan nomor berturut-turut A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 D. 2 dan 3 E. 3 dan 4

5) Bilangan oksidasi unsur C pada senyawa CaCO3 adalah A. +2 B. -4 C. +1 D. -1 E. +4 (28) (7) (19) (13) (17*)

Omiet (O) = 1 Daya beda (Db) = 0,18 (jelek) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,20 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator : Menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa apabila diketahui senyawanya.

30 25 20 15 10 5 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.205 0.2 0.195 0.19 0.185 0.18 0.175 0.17 Db Tk

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis : Soal nomor 5 merupakan soal yang harus diperbaiki karena memiliki daya beda yang jelek yaitu 0,17 sehingga soal ini belum dapat digunakan untuk membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah serta tingkat kesukaran yang sukar yaitu 0,20. Menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. Sehingga distraktor tersebut tidak perlu diganti meskipun menurut aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini masih kurang efektif, karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Dari soal tersebut hanya 17 siswa (20%) yang memilih jawaban benar E dan ada 28 siswa (33%) yag memilih jawaban salah A. kemungkina siswa kurang memahami dan kurang menguasai cara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa apabila diketahui senyawanya.

Perbaikan Soal : Bilangan oksidasi unsur karbon (C) yang terdapat pada senyawa CaCO3 adalah A. +2 B. -4 C. +1 D. -1 E. +4

6) Diketahui beberapa senyawa berikut ini. 1. 2. 3. 4. MnCl2 K2MnO4 KMnO4 Mn2O4

Bilangan oksidasi Mn tertinggi dan terendah pada senyawa diatas terdapat pada nomor.... A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. 3 dan 1 E. 3 dan 2 (8) (23) (24) (21*) (6)

Omiet (O) = 3 Daya beda (Db) = 0,43 (baik) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,28 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator : Menentukan senyawa yang memiliki bilangan oksidasi tertinggi dan terendah pada suatu unsur nya apabila diketahui senyawanya.

30 25 20 15 10 5 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis : Soal nomor 6 merupakan soal yang dapat diterima karena memiliki daya beda yang baik yaitu 0,43 sehingga soal ini sudah dapat digunakan untuk membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah meskipun soal ini memiliki tingkat kesukaran yang sukar yaitu 0,28. Menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. Sehingga distraktor tersebut tidak perlu diganti meskipun menurut aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini masih kurang efektif, karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Tetapi dilihat dari sebaran jawaban siswa, masingmasing distraktor sudah cukup berfungsi. Jadi dari soal ini tidak ada yang perlu diperbaiki, baik pada redaksi soal maupun disraktornya.

7) Bilangan oksidasi klor dalam senyawa HClO4 adalah A. -1 B. +1 C. +3 D. +5 E. +7 (12) (13) (14) (8) (37*)

Omiet (O) = 1 Daya beda (Db) = 0,35 (cukup) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,43 (sedang) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator : Menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa apabila diketahui senyawanya.

40 30 20 10 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis : Soal nomor 7 merupakan soal yang dapat diterima karena memiliki daya beda yang cukup yaitu 0,35 sehingga soal ini sudah dapat digunakan untuk membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah dan soal ini memiliki tingkat kesukaran yang sedang yaitu 0,43. Menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. Sehingga distraktor tersebut tidak perlu diganti meskipun menurut aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini masih kurang efektif, karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Tetapi dilihat dari sebaran jawaban siswa, masingmasing distraktor sudah cukup berfungsi, walaupun 37 siswa (43%) dengan mudah memilih jawaban yang tepat yaitu E. Jadi dari soal ini tidak ada yang perlu diperbaiki, baik pada redaksi soal maupun disraktornya.

8) Bilangan oksidasi hidrogen = -1 terdapat pada senyawa A. NH3 B. NaH C. PH3 D. HNO3 E. H2O Omiet (O) = 2 Daya beda (Db) = 0,20 (jelek) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,35 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. (15) (30*) (5) (13) (20)

Indikator : Menentukan bilangan oksidasi hidrogen bersadarkan aturan menentukan bilangan oksidasi.

35 30 25 20 15 10 5 0 A B C D E

0.4 0.3 Jumlah Siswa 0.2 0.1 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis : Soal nomor 5 merupakan soal yang harus diperbaiki karena memiliki daya beda yang jelek yaitu 0,20 sehingga soal ini belum dapat digunakan untuk membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah serta tingkat kesukaran yang sukar yaitu 0,35. Menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing dipilih > 5% dari seluruh peserta tes, meskipun pada pilihan jawaban C hanya dipilih 5 siswa (6%). Namun distraktor tersebut tidak perlu diganti meskipun menurut aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini masih kurang efektif, karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masingmasing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes.

Perbaikan Soal :

9) Diantara perubahan berikut yang merupakan oksidasi adalah A. Cr2O3 Cr3+ B. CrO42- Cr2O72C. MnO42- MnO4D. CrO42- CrO3 E. CrO42- Cr2O3 Omiet (O) = 0 Daya beda (Db) = 0,26 (cukup) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,37 (sedang) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. (22) (18) (32*) (7) (6)

Indikator :

Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen, konsep pelepasan dan penerimaan elektron atau konsep pertambahan dan penurunan bilangan oksidasi.

35 30 25 20 15 10 5 0 A B C D E

0.4 0.3 Jumlah Siswa 0.2 0.1 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

10) Unsur Mn yang mempunyai bilangan oksidsi sama dengan Cr dalam K2Cr2O7 adalah A. KMnO4 B. K2MnO4 C. MnCl2 D. MnO E. MnO2 Omiet (O) = 1 Daya beda (Db) = 0,17 (jelek) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,38 (sedang) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. (16) (33*) (13) (7) (15)

Indikator : Menentukan senyawa yang mempunyai bilangan oksidasi sama apabila diketahui macammacam senyawanya.

35 30 25 20 15 10 5 0 A B C D E

0.4 0.3 Jumlah Siswa 0.2 0.1 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

11) Bilangan oksidasi nitrogen dalam NH4NO3 adalah. A. -3 B. +1 C. +5 D. -3 dan +5 E. -4 dan +6 (14) (23*) (12) (19) (16)

Omiet (O) = 1 Daya beda (Db) = 0,31 (cukup) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,27 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa apabila diketahui senyawanya.

25 20 15 10 5 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.32 0.31 0.3 0.29 0.28 0.27 0.26 0.25 Db Tk

Daya beda / Tingkat kesukaran

12) Nitrogen mempunyai bilangan oksidasi +1 pada senyawa A. HNO3 B. N2O4 C. NO D. N2O E. NH3 Omiet (O) = 1 Daya beda (Db) = 0,74 (baik) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,32 (sedang) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. (7) (12) (25) (27*) (13)

Indikator :

Menetukan senyawa dari unsur yang telah diketahui bilangan oksidasinya.

30 25 20 15 10 5 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.8 0.6 0.4 0.2 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

13) Diketahui reaksi redoks sebagai berikut : 2 FeCl2(aq) + Cl2(g) 2 FeCl3(aq) Reaksi yang menunjukkan reaksi oksidasi adalah A. Cl2(g) + 2 e- 2 ClB. Fe3+(aq) + e- Fe2+(aq) C. Fe2+(aq) + 2 e- Fe3+ D. Fe2+(aq) Fe3+(aq) + eE. 2 Fe3+(aq) + 3 Cl2(g) + 6 e- 2 FeCl3(aq) Omiet (O) = 1 Daya beda (Db) = 0,74 (baik) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,32 (sedang) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. (15) (15) (17) (17*) (20)

Indikator : Menetukan senyawa dari unsur yang telah diketahui bilangan oksidasinya.

30 25 20 15 10 5 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.8 0.6 0.4 0.2 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

14) Perhatikan reaksi redoks berikut ini : KMnO4 + KI + H2SO4 MnSO4 + I2 + K2SO4 + H2O Bilangan oksidasi Mn berubah dari A. +14 menjadi +8 B. +7 menjadi +10 C. +7 menjadi -4 D. -1 menjadi +2 E. -2 menjadi +2 (20) (24*) (23) (12) (6)

Omiet (O) = 0

Daya beda (Db) = 0,43 (baik) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,28 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator : Menentukan perubahan bilangan oksidasi pada suatu reaksi redoks.

30 25 20 15 10 5 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

15) Pada reaksi redoks, reduktor merupakan A. Zat pengoksidasi B. Zat yang mengalami oksidasi C. Zat yang melepaskan oksigen D. Zat yang menerima elektron E. Zat yang mengalami reduksi (8) (37*) (16) (10) (14)

Omiet (O) = 0 Daya beda (Db) = 0,61 (baik) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,43 (sedang)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator : Menentukan perubahan bilangan oksidasi pada suatu reaksi redoks.

40 30 20 10 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Db Tk

Daya beda / Tingkat kesukaran

16) Cu(s) + 4HNO3(aq)

Cu(NO3)2(aq) + 2NO2(g) + H2O(l)

Zat yang menjadi reduktor dan oksidator pada reaksi tersebut adalah A. Cu dan HNO3 B. Cu(NO3)2 dan Cu C. HNO3 dan H2O D. H2O dan Cu(NO3)2 E. HNO3 dan Cu Omiet (O) = 2 Daya beda (Db) = 0,26 (cukup) (22*) (17) (22) (15) (7)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,23 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator : Menentukan zat yang menjadi oksidator dan reduktor apabila diketahui persamaan reaksi redoksnya.

25 20 15 10 5 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.27 0.26 0.25 0.24 0.23 0.22 0.21 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

17) Perhatikan reaksi berikut ini : CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(l) Pada reaksi tersebut dapat dikatakan A. CuO mengalami reduksi B. H2 bersifat oksidator C. H2 dehidrator D. Cu adalah reduktor E. Bilangan oksidasi Cu dari +1 menjadi 0 (37*) (11) (3) (22) (11)

Omiet (O) = 1 Daya beda (Db) = 0,13 (jelek) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,43 (sedang) Efektifitas distraktor = Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih < 5% dari seluruh peserta tes yaitu hanya dipilih oleh 3 peserta tes.

Indikator : Menentukan zat yang menjadi oksidator dan reduktor apabila diketahui persamaan reaksi redoksnya.

40 30 20 10 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Db Tk Daya beda / Tingkat kesukaran

18) Diketahui suatu reaksi sebagai berikut : 2 KMnO4 + 14 HCl A. KMnO4 dan H2O B. Cl2 dan MnCl2 C. HCl dan KCl D. HCl dan KMnO4 E. Cl2 dan KCl 2 MnCl2 + 5 Cl2(g)+ 2 KCl +7 H2O Hasil oksidasi dan reduksi pada reaksi diatas adalah (38) (7*) (10) (21) (7)

Omiet (O) = 2 Daya beda (Db) = 0,13 (jelek) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,08 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator : Menentukan hasil oksidasi dan reduksi apabila diketahui senyawanya

40 30 20 10 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 Db Tk

Daya beda / Tingkat kesukaran

19) Diketahui suatu reaksi sebagai berikut. 1. 2. 3. Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O( l) CuO (s) + H2 (g) Cu (s) + H2O(l) 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) (13) (14) (23*) (12) (6)

Dari ketiga reaksi tersebut yang merupakan reaksi disproporsionasi adalah... A. 1, 2 dan 3 B. 3 dan 2 C. 1 D. 2 dan 1 E. 3

Omiet (O) = 14 Daya beda (Db) = 0,40 (cukup) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,30 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator : Menentukan reaksi disproporsionasi apabila diketahui persamaan reaksinya.

25 20 15 10 5 0 A B C D E Jumlah Siswa

0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 Db Tk

Daya beda / Tingkat kesukaran

20) Diketahui suatu reaksi sebagai berikut 1. 2. 2 H2S + SO4 Cl2(g) + 2 NaOH(aq) 3 S + 2 H2O NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O( l) reaksi disproporsionasi atau reaksi

Apakah reaksi tersebut tergolong konproporsionasi....

A. 1 dan 2 reaksi merupakan reaksi disproporsionasi B. 1

(9)

reaksi merupakan disproporsionasi dan 2 merupakan reaksi (33) (2)

konproporsionasi

C. 1 dan 2 merupakan reaksi konproporsionasi

D. 1 merupakan reaksi konproporsionasi dan 2 merupakan reaksi disproporsionasi (21*) (5)

E. 1 dan 2 merupakan reaksi konproporsionasi

Omiet (O) = 15 Daya beda (Db) = 0,26 (cukup) Tingkat kesukaran (Tk) = 0,22 (sukar) Efektifitas distraktor = Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih < 5% dari seluruh peserta tes yaitu hanya dipilih oleh 2 peserta tes.

Indikator : Menentukan reaksi konproporsionasi apabila diketahui persamaan reaksinya.

35 30 25 20 15 10 5 0 A B C D E

Jumlah Siswa

0.27 0.26 0.25 0.24 0.23 0.22 0.21 0.2 Db Tk

Daya beda / Tingkat kesukaran

You might also like