Professional Documents
Culture Documents
fp
dapat berharga sangat tinggi jika bidang faultnya terbuka. Hal ini adalah normal,
sebab bidang fault umumnya terdiri dari han"uran batuan konglomerat dan rongga-
rongga yang sangat permeable. ;ika porositas bidang fault harganya 9-E masih
dianggap normal.
Porositas matriks analog dengan porositas pada batuan sediment, pengukuran
porositas dilakukan dilaboratorium dengan menganalisa sample "ore. Pada batuan
vulkanik umumnya porositas matriks batuannya relative ke"il kurang dari 0-E.
Porositas rekah sulit ditentukan dengan sample "ore sebab sample "ore tidak dapat
men"erminkan adanya pe"ahan batuan. )etapi untuk perkiraan, porositas total
reservoir dapat dihitung dengan menggunakan persamaan diatas. Porositas total
batuan yang terekah dapat dihitung dengan persamaan :
t
fra"tured ro"k
J
f
L %0 -
f
& M
m
KKKKKKKKKKKKKKKKKK
%2.3&
Porositas dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Porositas total, yaitu perbandingan antara volume ruang kosong seluruhnya
dengan volume batuan seluruhnya.
Porositas efektif, yaitu perbandingan antara volume ruang kosong yang saling
berhubungan dengan volume batuan seluruhnya.
Harga porositas yang digunakan dalam perhitungan adalah porositas efektif. Pada
umumnya porositas rata-rata dari sistem media berpori berharga rata-rata 9E - 3-E.
2.(.'.'. 3ettabi%itas
8ettabilitas atau derajat kebasahan batuan didefinisikan sebagai sifat dari
batuan yang menyatakan mudah tidaknya permukaan batuan dibasahi fluida.
'e"endrungan fluida untuk menyebar atau menempel pada permukaan batuan
dikarenakan adanya adhesi yang merupakan faktor tegangan permukaan antara
batuan dengan fluida. Daktor ini pula yang menentukan fluida mana yang akan
membasahi suatu padatan.
)egangan antar permukaan akan timbul pada batas permukaan antara fluida
yang tidak saling larut, misalnya pada reservoir panasbumi yaitu uap dan air, dimana
air akan "enderung melekat pada permukaan batuan, sedangkan uap berada diatas
fasa "air, jadi uap tidak mempunyai gaya tarik-menarik dengan batuan dan akan
mudah mengalir.
Pada *aktu reservoir mulai berproduksi dimana saturasi "ukup tinggi,
sedangkan air hanya berupa "in"in yang melekat pada batuan formasi, butir-butir air
tidak dapat bergerak pada saat demikian uap merupakan fasa yang kontinyu dan
bersifat mobile, lalu setelah produksi mulai berjalan uap akan terus diproduksikan
dan apabila temperature reservoir mengalami penurunan, maka saturasi uap akan
semakin menurun dan saturasi air akan bertambah.
2.(.'.(. ekanan &a"i%er
alam suatu sistem pipa tekanan kapiler didapatkan jika dua fluida yang
tidak saling larut berada dalam persentuhan, dalam hal ini air dan uap. Hubungan
tekanan kapiler dinyatakan dalam pengertian tegangan permukaan sudut-sudut
kontak dan radius dari pipa kapiler.
Se"ara umum tekanan kapiler dapat dinyatakan dalam hubungan persamaan
sebagai berikut :
r
/c
"os 2
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK...
%2.C&
dimana :
P" J tekanan kapiler
J tegangan antar permukaan uap dan air
J sudut kontak pada permukaan uap dan air
r J radius efektif pipa kapiler
alam pori-pori jenuh air ditambah lagi adanya batuan reservoir panasbumi
yang mempunyai kondisi panas tinggi, maka akan terjadi uap dalam pori-pori batuan
sehingga tekanan uapnya akan bertambah, dimana tekanan ini entry pressure atau
displacement pressure. )ekanan tersebut adalah tekanan kapiler minimum yang
mampu mendorong masuknya uap kedalam rongga-rongga pori batuan yang tidak
diisi air. Displacement pressure ini berbanding terbalik dengan diameter pori, yang
berarti bah*a fluida mempunyai tegangan antar muka sama, sehingga untuk batuan
yang berbutir halus serta porositas dan permeabilitas yang lebih rendah maka
diperlukan tekanan kapiler yang lebih besar untuk dapat mendorong masuk fluida
kedalam pori-pori batuan yang tidak dijenuhi fluida.
2.(.'./. Saturasi
Saturasi merupakan fraksi fluida yang menempati pori-pori batuan reservoir.
Pada *aktu sistem mengandung fasa "air dan uap dalam keadaan setimbang, maka
kedua fasa tersebut akan terjenuhi. alam keadaan demikian sifat tekanan dan
temperature tidak dapat berdiri sendiri. Hubungan tekanan dan temperature pada
kondisi saturasi, masing-masing fasa tunggal. 'etika tekanan dan temperature ini
diplotlkan maka akan diperoleh suatu kurva saturasi, kurva itu akan berakhir pada
titik-titik kritis karena densitas dari fasa uap dan fasa "air adalah sama dengan
keadaan fluida dua fasa tidak terdapat
Se"ara matematis untuk saturasi masing-masing fasa dapat dihitung sebagai
berikut :
( )
( ) ( ) h hs 4 s 4 h h 4
h hs 4 s
#I
KKK..KKKKKKKKKKKKK..%2.9&
Sv J 0 / S4 KKKKKKKKKKKKKKKK..KKKKKKKKKK. %2.:&
imana :
,pori
4 ,uap
#v
E 0--
KKKKKKKKKKKKKKKK.KKKKKKK... %2.F&
,pori
4 ,air
#I
E 0--
KKKKKKKKKKKKKKKKKK.KKKKKK %2.5&
Ns J densitas uap
N* J densitas air
h J enthalpy "ampuran
hs J enthalpy uap
h* J enthalpy air
2.(.'.4. Permeabi%itas
Permeabilitas didefinisikan sebagai bilangan yang menunjukkan kemampuan
batuan untuk mengalirkan fluida pada media berpori. efinisi kuantitatif pertama
kali dikembangkan oleh Henry ar"y %0,9:& dalam bentuk sebagai berikut :
1
]
1
d4
d/ k
v
..KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.
%2.,&
dimana :
v J ke"epatan aliran, "m+se"
J viskositas fluida yang mengalir,"p
dP+dM J gradient tekanan dalam arah aliran, atm+"m
k J permeabilitas media berpori, ar"y
ari persamaan %2.,& dapat dinyatakan ke"epatan alir fluida %ke"epatan fluM&
berbanding lurus dengan k+ %permeabilitas dibagi viskositas dinamis&, dalam teknik
perminyakan k+ dikenal dengan mobility ratio.
Permeabilitas merupakan ukuran lubang berhubungan dengan pori,
sedangkan porositas merupakan ukuran ruang pori. Permeabilitas ini dapat dibedakan
menjadi :
/ermeabilitas -bsolute, yaitu permeabilitas batuan dimana fluida yang mengalir
satu fasa %air atau uap saja&.
/ermeabilitas 5fektif, yaitu permeabilitas dimana fluida yang mengalir lebih dari
satu fasa %air dan uap yang mengalir bersamaan&.
Permeabilitas yang mempunyai arah yang berbeda dimana ke arah M dan y
lebih besar disbanding kearah H, maka sistem ini disebut <anisotropic=. (pabila
permeabilitas seragam kearah horiHontal maupun verti"al disebut sistem <isotropic=.
Satuan permeabilitas adalah m
2
. Umumnya pada reservoir panasbumi
permeabilitas verti"al berkisar antara 0-
-0C
m
2
, sedangkan permeabilitas horiHontal
men"apai 0- kali lebih besar dibanding permeabilitas vertikalnya.
2.(.'.5. &om"resibi%itas Batuan
'ompresibilitas batuan didefinisikan sebagai perubahan volume akibat
perubahan tekanan per satuan volume. Batuan yang berada pada kedalaman tertentu
akan mengalami dua ma"am tekanan, yaitu tekanan dalam %internal stress& yang
disebabkan tekanan hidrostatik fluida yang terkandung dalam pori-pori batuan,
sedangkan untuk tekanan luar %e4ternal stress& disebabkan oleh beban batuan yang
berada diatasnya %overbourden pressure&.
'ompresibilitas batuan dapat dibedakan menjadi :
0. 'ompresibilitas matrik batuan, .r
2. 'ompresibilitas bulk batuan, .b
3. 'ompresibilitas pori-pori, .p
)abel 44- 5
'onduktivitas Panas Batuan pada )emperatur 'amar
3&
2.(.'.6. S"esi,ik Panas Batuan
Spesifik panas batuan adalah banyaknya energi yang diperlukan untuk
menaikkan suhu satu satuan massa batuan dengan satu derajat 'elvin. ;adi satuannya
adalah satuan per massa per derajat 'elvin %energi+massa+
o
'&. Pada umumnya .r
rata-rata barharga 0--- ;+kg'.
2.(.'.7. &on$uktivitas Panas Batuan
'onduktivitas panas batuan adalah kemampuan batuan untuk menghantarkan
energi hanya dengan konduksi pada gradient thermal. 'onduktivitas diberi symbol '
dan satuannya adalah %energi+*aktu+luas&+ %temperature+jarak& atau 8+%m'&. Harga
yang umum berkisar antara 2 / 2.9 8+%m'&.
'onduktivitas panas pada media yang jenuh, jika suatu thermal conductivity
batuan yang jenuh air bergantung pada konduktivitas panas batuan dan fluida.
'onduktivitas panas "ampuran dapat dirumuskan dengan persamaan :
' J % 0 -
& M 'r L
M 'f KKKKKKKKKKKKKKKKKKK.
%2.0-&
imana :
' J konduktivitas panas
'r J konduktivitas panas batuan
J porositas
'f J konduktivitas panas fluida
2./. &arakteristik 2%ui$a Reservoir Panasbumi
2./.1. &om"osisi &imia 2%ui$a Reservoir
Dluida pada reservoir panasbumi terdiri dari mineral-mineral seperti
kombinasi alkali, alkali tanah, sulfur, oksida besi dan alluminium. Bahan-bahan
tersebut tersusun dari ion-ion yang sejenis dan kandungannya tertentu disamping itu
juga terdapat impurities.
Dluida yang keluar dari sumur panasbumi umumnya disertai beberapa gas
yang terlarut dalam air. #as .6
2
jumlahnya berkisar :3E - ,FE, berat H
2
S berkisar
0E - 20E sedangkan komponen yang terker"il adalah .H
C
, H
2
dan @
2
, kadang-
kadang terdapat pula @H
3
, H
3
B6
3
.
2./.1.1. Ber$asarkan Anion $an &ation
ari hasil penelitian kandungan geothermal brine berdasarkan anion-kation
menunjukkan bah*a :
0. Hampir semua air bersifat asam
2. 'onsentrasi sulfat %S6
C
& tinggi yaitu 2-- / 9-- ppm dan konsentrasi klorida
rendah yaitu kurang dari 3- ppm.
3. Pada elevasi O 0C-- m diatas permukaan laut, airnya mengandung konsentrasi
sulfat tinggi yaitu 3-- / C-- ppm dan konsentrasi klorida rendah yaitu 0- / 3-
ppm.
Dumarola mengandung .6
2
%,:,9E volume&, asam sulfat, hydrogen metana,
nitrogen dan amoniak. ari hasil pemboran, menyatakan :
0. (ir bersifat asam
2. 'ation yang didapat adalah kalium, natrium dan kalsium
3. (nion yang didapat adalah sulfat, bikarbonat dan kadang-kadang dijumpai klorida.
Pengaruh thermodinamika terhadap sirkulasi aliran dalam batuan *adah dan
perambatan panas kepermukaan bumi membentuk dua ma"am sistem
hydrothermal, yaitu :
0. Sistem air Panas
Sirkulasi air didalam *adah dalamkondisi "air dan perambatan panas
kepermukaan terba*a oleh aliran "airan, disebabkan kelulusan batuan *adah
terlalu tinggi. $anifestasi dipermukaan adalah mata air panas dengan kandungan
klorida lebih besar disbanding kandungan sulfat.
2. Sistem Uap 'ering
Sirkulasi dalam batuan *adah serta perambatan panas kepermukaan terjadi pada
kondisi uap dengan tingkat kelulusan batuan *adah relative rendah. $anifestasi
dipermukaan adalah fumarol dengan kadar asan sulfat lebih besar disbanding
klorida.
2./.1.2. Ber$asarkan &an$un#an Air
Berdasarkan komposisi kimianya, maka air dapat dibagi menjadi empat
kategori, yaitu : alkali chloride ater, acid sulphat ater, acid sulphat 6 chloride
ater dan bicarbonate ater!
2./.1.2.1. A%ka%i 8*%ori$e 3ater
#aram terlarut dalam air ini umumnya berupa sodium dan potassium "hloride
*alaupun kadang-kadang ditemukan "al"ium dalam konsentrasi yang ke"il. (ir ini
juga mengandung sili"a dalam konsentrasi yang tinggi, dan terdapat pula dalam
konsentrasi yang "ukup berarti seperti sulfat, bi"arbonate, fluoride, aminia, arseni",
lithium, rubidium, "ae"ium dan asam borate.
Perbandingan "hloride dan sulfat biasanya "ukup tinggi dan pH berkisar dari
daerah yang asam sampai kedaerah yang "ukup basa % pH 9 / , &. #as yang terIlarut
dalam air ini terutama karbondioksida dan hydrogen sulfide. (ir ini seringkali
didapatkan didaerah-daerah yang terdapat spring %mata air& atau daerah yang ada
aktivitas geiser dan daerah yang banyak terdiri dari batuan volkanik dan sedimen.
2./.1.2.2. A)i$ Su%"*ate 3ater
("id sulphate *ater mengandung "hloride dengan kadar yang rendah dan
dapat terbentuk pada daerah vulkanik, dimana uap diba*ah C--
o
. mengembun
kepermukaan air. Hidrogen sulfide dari uap kemudian teroksidasi menjadi sulphate.
("id sulphate *ater didapat didaerah-daerah dimana uap akan naik dari air ba*ah
tanah dengan temperature tinggi dan didaerah vulkanik dimana pada fasa
pendinginan hanya karbondioksida dan gas sulfur tetap akan naik bersama uap
melalui batuan. Unsur-unsur yang terdapat dalam air ini biasanya lepas dari dinding-
dinding batuan disekelilingnya.
2./.1.2.'. A)i$ Su%"*ate 8*%ori$e 3ater
(ir dari mata air panas %hot spring *ater& mengandung "hloride dan sulphate
dengan konsentrasi yang sebanding. (ir ini umumnya bersifat asam %pH 2 / 9& dan
dapat terjadi dalam beberapa "ara :
a. .ampuran air alkali "hloride *ater dan a"id sulphate *ater
b. Sulfida dalam air alkali "hloride dapat teroksidasi dikedalaman menjadi ion
bisulfat dan mungkin berasosiasi dengan lava. (ir tersebut dapat mempunyai pH
mendekati normal dikedalaman disebabkan oleh netralisasi batuan disekitarnya.
". (ir jenis ini dapat juga terbentuk ketika "hloride *ater dengan temperature tinggi
mengalami kontak dikedalaman dengan sulfur yang dikandung oleh batuan.
Hidrolisis sulfur menjadi sulfide dan suphuri" a"id ini akan mengahasilkan larutan
yang asam.
d. idaerah vulkanik aktif, uap temperature tinggi dapat naik dari batuan "air pada
kedalaman yang dangkal, kemudian mengembun dipermukaan air, akibatnya air
panas ini akan mengandung "hloride dan suphate dengan konsentrasi yang tinggi
yang berasal dari uap vulkanik.
2./.1.2.(. Bi)arbonate 3ater
(ir panas yang mengandung "hloride dengan kadar yang rendah dapat terjadi
dekat permukaan didaerah vulkanik dimana uap yang mengandung karbondioksida
dan hydrogen sulfide mengembun kedalam a1uifer. Pada kondisi yang diam air
bereaksi dengan batuan mengahasilkan larutan bi"arbonate atau bi"arbonate sulphate
dengan pH netral.
2./.1.'. Ber$asarkan Ua"
Uap adalah bagian dari "airan yang duapkan dan terdiri dari suatu gas sejati
yang masih mengandung partikel-partikel "airan didalamnya sehingga akan memiliki
komposisi yang kompleks. engan pemanasan, partikel-pertikel "airan ini akan
teruapkan, ke"uali untuk gas-gas tertentu yang tidak dapat terkondensasikan setelah
mengalami proses perubahan fasa.
Uap panas lanjut %superheated steam& mempunyai sifat-sifat seperti suatu gas
diba*ah suhu kritisnya, sehingga dalam perhitungan sering dianggap sebagai suatu
gas ideal dengan pertimbangan-pertimbangan bah*a sifat tersebut hanya dalam
asumsi.
Beberapa metode dan proses sehingga terjadi suatu fluida yang disebut
dengan uap adalah karena proses ekspansi dari "airan yang mengikuti kejadian
sebagai berikut :
Bolume konstan
)ekanan dan temperature konstan
7ntropi konstan
7kspansi bebas
(kan tetapi dalam penelaahan ilmu pengetahuan bidang panasbumi, yang
sering dijumpai adalah suatu proses dengan perubahan tekanan dan temperature yang
selalu mengikuti diagram fasa pembentukan uap dengan harga enthalpy tertentu.
Uap dihasilkan dalam sebuah tempat tertutup seperti reservoir dengan
tekanan didalam ruang+ reservoir yang sangat tinggi, sehingga "airan yang masuk
melalui rekahan dengan tekanan dan gaya yang sangat tinggi pula. #ejala
terbentuknya uap dimulai dengan pemanasan "airan sehingga ada kalor yang akan
mengalir kedalam "airan se"ara kontinyu, sehingga akan ter"apai temperature t
o
. dan
volume spesifiknya akan meningkat menjadi vf yang akan menyebabkan tekanan air
menjadi tinggi dan "airan akan berubah menjadi uap.
2./.1.(. Ber$asarkan Im"uritis
4mpuritis adalah unsur-unsur kimia yang tidak diharapkan kehadirannya,
karena mengganggu pengoperasian lapangan. Aat impuritis dapat berupa padatan
atau gas. Aat yang berupa padatan sering menyebabkan scale, karena jika bereaksi
dengan air akan menyebabkan pH naik. 4mpuritis yang berbentuk gas dapat
dibedakan menjadi non-condensible gas dan condensable gas.
2./.1.(.1. 8on$ensib%e +as
7ondensible gas adalah gas yang timbul saat flashing dan bersatu dengan uap
air. 'etika temperature dan tekanan turun, gas terkondensasi dan ber"ampur kembali
dengan air. 'ondensat dari gas ini sebagian akan terus terproduksi bersama uap dan
sebagian lagi akan mengendap pada pipa-pipa + peralatan produksi. (pabila
kondensat fluida bersifat asam akan "enderung menyebabkan terjadinya korosi pada
material sebaliknya bila bersifat basa akan "enderung menyebabkan terjadinya scale.
2./.1.(.2. Non -8on$ensab%e +as
@on-"ondensable adalah gas yang terjadi setelah proses flashing kemudian
meninggalkan air dan bergabung bersama uap menuju kepermukaan. Saat
temperature turun, gas tersebut tidak ikut terkondensasi. ?ang termasuk gas non-
"ondensabel gas adalah : .6
2
, H
2
S, .H
C
, H
2
, @
2
dan @H
3.
2./.2. Si,at 2isik 2%ui$a Reservoir
?ang termasuk sifat fisik fluida reservoir adalah densitas, volume spesifik,
viskositas, energi dalam, floing enthalpy dan entropy!
)abel 44 / ,
Hasil (nalisa 'imia Sumber $ata (ir Panas dari
Beberapa >apangan Panasbumi %mg+kg&
05&
2./.2.1. Densitas
ensitas merupakan salah satu sifat fisik fluida reservoir panasbumi, dimana
didalamnya terdapat dua fasa yaitu fasa "air dan fasa uap. Satuan densitas adalah
massa+ volume, biasanya kg+m
3
. Dluida panasbumi umumnya terdiri dari F-E atau
lebih Sodium "hlorite dan unsure lainnya adalah Potasium .hloride yang mempunyai
efek pada suhu, maka densitas fluida dapat diperkirakan dengan mengkoreksi
densitas air murni dengan persamaan :
N J N L -,--F3 KKKKKKKKKKKKKKKKK.KKKKK...KK%2.00&
Harga -,--F3 menyatakan rata-rata harga slope untuk ketiga senya*a fluida
panasbumi. #ambar 2.5 menunjukan harga densitas pada suhu yang berbeda.
Selain itu densitas dapat juga di"ari dengan rumus :
C 3 + 0
3 + 0
0
ct bt at ,c
et dt
v
+ + +
+ +
KKKKKKKKKKKKKKKKKK..KK%2.02&
dimana :
B" J 3,0,F9 "m
a J - -,30909C5
b J - 0,2-33FC M 0-
" J F,C5,-5 M 0-
e J - 3.,C:2:3 M 0-
t J :CF,00 atau I t J 3CF,00 / )
d J -,03C2C5,
)abel 44 / 0-
ensitas Liquid dan #team sebagai Dungsi )ekanan dan )emperatur
0F&
iatas suhu 2--
o
. slope densitas versus konsentrasi adalah tidak konstan. Pada
#ambar 2.5. harga slope untuk @a.l ke"il pada suhu 2--
o
. adalah -.--F, dan 3--
o
.
adalah -.-0-F. ;adi persamaan %2.00& harus dikoreksi menjadi :
N J Nv L P-,--F3 %0 L 0,:& M 0-
-:
%) / 3F3&
2
QKKKKKKKKKKKKK%2.03&
Pada suhu dan tekanan saturasi harga densitas tiap fasa berbeda-beda.
ensitas fluida dibagi menjadi densitas liquid, steam dan "ampuran. )abel 44-00
menjelaskan pengaruh suhu dan tekanan terhadap densitas liquid dan steam.
Untuk densitas "ampuran antara li1uid dan steam dapat dihitung dengan
persamaan :
N J Nv Sv L Nl Sl KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..KK%2.0C&
P 0bar1 0
o
81 9% : 9v 0k#;m
'
1 9v : 9s 0k#;m
'
1
0.- ,,.: ,95 -.9,-
2-.- 20C.C 59- 0-.-
0--.- 300.- :55 99-9
2--.- 3:9.F C,0 0F0.-
220.2 3FC.09 309 309.-
#ambar 2.5
ensitas >arutan #aram dalam (ir pada Dormasi Panasbumi
00&
2./.2.2. Vo%ume S"esi,ik
#pesific volume adalah kebalikan dari densitas yang mempunayi satuan
volume per satuan massa dalam m
3
+kg. Bolume spesifik mempunyai symbol v,
dimana dari volume spesifik dapat ditentukan densitas pada temperature saturasi
yang diperoleh dengan analisa dimensinya. alam steam table dapat di"ari dari suhu
dan tekanan dengan harga 0+N.
2./.2.'. Viskositas
Biskositas merupakan ukuran keengganan fluida untuk mengalir yang
berhubungan langsung dengan tipe, ukuran dan struktur molekul yang menyusun
fluida. Bila suatu fluida mengalir dengan mudah berarti mempunyai viskositas yang
ke"il demikian pula sebaliknya. #rafik viskositas versus temperature dapat dilihat
pada #ambar 2.,.
#ambar 2.,.
Biskositas (ir dan Uap Bs )emperatur
00&
Biskositas dapat dibagi menjadi :
0. Biskositas inamik
@e*ton dalam hukumnya menyatakan tegangan geser dihasilkan gerakan
relatifnya yang berbanding langsung terhadap gradient ke"epatan.
'onstanta perbandingan yang dikenal sebagai coefficient of dynamic viscosity yang
dirumuskan :
,
_
dy
dv
a
KKKKKKKKK..KKKKKKKKKKKKKKKK..%2.09&
dimana :
Ra J viskositas dinamik, dalam %kg+m.s&, @s+m
2
v J ke"epatan fluida, sejajar terhadap dinding
y J koordinat, diukur normal terhadap dinding
2. Biskositas 'inematik
Biskositas kinematik didefinisikan sebagai perbandingan dari viskositas
dinamik terhadap densitas massa fluida. Biskositas kinematik dinotasikan dan
dirumuskan sebagai :
/
v
KKKKKKKKKKKKKK..KKKKKKKKKKKKKK
%2.0:&
2./.2.(. e#an#an Antar Muka
)egangan antar muka air formasi panasbumi dipengaruhi oleh keadaan
reservoir seperti tekanan dan temperature. Sedangkan pengaruh dari takanan sangat
ke"il sekali. )egangan antar permukaan berbagai larutan mendekati nol pada
temperature kritiknya karena tegangan antar permukaan gas adalah nol.
#rafik tegangan antar permukaan air murni terhadap temperature diba*ah
titik kritik pada kertas log-log merupakan garis lurus seperti #ambar 2.0-. Sesuai
dengan gambar tersebut maka hubungan antara tegangan antar permukaan dengan
%)"-)& adalah sebagai berikut :
8 J -,--F9F %)" / )&
-,FF:
KKKKKKKKK.KKKKKKKKKKK..%2.0F&
imana :
)" J temperature kritik air %3FC.00
o
.&
Pengaruh unsure-unsur yang terlarut dalam air formasi panasbumi
mempengaruhi tegangan antar permukaan, yaitu semakin besar konsentrasi unsure-
unsur terlarut maka makin besar pula tegangan antar permukaannya. Hal ini
ditunjukkan pada #ambar 2.0-.
)abel 44- 00
Bis"ositas inamis pada )emperatur Saturasi
29&
0
o
81
3
1<
4
0Pa.s1
S
1<
4
0m
2
;s1
-
1<
4
0m
2
;s1
s
1<
4
0Pa.s1
0-- 253 02.- -.2,9 2-.2-
09- 0:- 03., -.0,: 9.CF
2-- 03C 09.F -.099 2.--
3-- ,- 0,.5 -.02F -.C2F
'etiga kurva penambahan tegangan antar permukaan pada temperature 3-
o
. dapat
didekati dengan persamaan :
8 J -,2F5 8t L -,--30 8t
2
KKKKKK.KKKKKKKKKKKKK..%2.05&
Sedangkan untuk temperature diatas 3-
o
., tegangan antar permukaan
dihitung sebagai penjumlahan tegangan antar permukaan air murni dengan
perbandingan antara pertambahan tegangan antar permukaan pada suhu 3-
o
. dari
persamaan %2.0,& dengan tegangan antar permukaan air pada suhu 3-
o
. yaitu sebagai
berikut :
S J 8 %0 L %3-+*
3-
&& KKKKKKKKK..KKKKKKKKKKK.%2.0,&
dimana :
S
*3-
J diperoleh dari persamaan %2.05& dengan memasukkan harga temperature sama
dengan 3-
o
..
#ambar 2.0-.
)egangan (ntar Permukaan (ir-Uap sebagai Dungsi )emperatur )"
00&
engan memasukkan harga tempertur sebesar 3-
o
. kedalam persamaan %2.0F& dan
persamaan %2.05& disubstitusikan kedalam persamaan %2.0,&, maka diperoleh :
S J -,--F9F %)" /)&
-,FF:
%0 L -,--3, 8t L C,39 . 0-
-9
8t
2
& KKK...KK%2.2-&
dimana :
S J tegangan antar permukaan, dyne+"m.
2./.2./. &a"asitas Panas
'apasitas panas didefinisikan sebagi panas yang terkandung didalam suatu
material atau dapat dikatakan sebagi sejumlah panas yang dibutuhkan untuk
menambah temperature material 0
o
.. Hal ini dinyatakan sebagai berikut:
. J dG+d) KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..KK.%2.20&
imana :
. J kapasitas panas
dG J perubahan panas
d) J perubahan temperature
;ika kapasitas panas ini dibagi dengan satuan massa maka diperoleh spesific heat.
'apasitas panas garam-garam padat seperti Sodium "hloride adalah -,2
dibandingkan terhadap air yang mempunyai kapasitas panas 0,- dalam larutan en"er,
atom-atom garam terionisasi tersebar dan tiap-tiap ion dikelilingi oleh molekul air.
'apasitas panas larutan en"er diperkirakan dengan mengasumsikan bah*a kapasitas
panas larutan garam diabaikan. ;adi brine yang mengandung 0-E berat garam akan
mempunyai kapasitas panas -,- sedangkan 2-E berat larutan akan mempunyai
kapasitas panas -,5 yang menurut persamaan :
.b J .* %0 / 8t+0--& KKKKKKKKKKKKKKKKK..KKKK...%2.22&
imana :
.b J kapasitas pans air formasi, Btu+>b
o
D
.* J kapasitas panas air murni, Btu+>b
o
D
8t J prosen berat garam
;ika tidak ada pengaruh panas pada garam terlarut dalam air maka kapasitas
panas akan diperoleh dengan menambahkan jumlah perkalian berat dengan kapasitas
panas tiap komponen, dimana persamaan menjadi :
.b J .* %0 / 8t+0--& L T %.i8i+0--& KKKKKKKKKKKKK..KK.%2.23&
imana :
.i J kapasitas panas komponen utama, Btu+>b
o
D
8i J berat komponen utama,gr
&eat 7apasity dari masing-masing unsure adalah :
@a.l : .
0
J -,05: L F,2C M0-
-9
)
'.l : .
2
J -,0C: L 9,-5 M 0-
-9
)
.a.l : .
3
J -,092 L 3,C5 M 0-
-9
)
'arena heat "apa"ity dari garam padat dalam )abel 44- 03 mendekati harga -,2
terutama untuk perbandingan @a+' 0- : 0 maka heat "apa"ity untuk brine didapatkan
dari total padatan terlarut, yaitu :
.b J %0 / 8t+0--& L -,--2 8t KKKKKKKKKKKK..KKKKKK..%2.2C&
#ambar 2.00.
Pertambahan )egangan (ntar Permukaan (ir-Uap yang )erjadi pada
#aram )erlarut untuk Dungsi 'onsentrasi #aram )erlarut
dengan )egangan (ntar Permukaan
00&
)abel 44-02
Haet .apa"ity %Btu+>b
o
D& #aram 'ristal
$urni pada Berbagai )emperatur
0C&
P 0Bar1 *%: *- 0&=; Panas !aten *v : *s 0&=;
0.- C0F 2F95 2:F9
2- ,-, 05,- 2F,,
0-- 0C-5 030F 2F29
2-- 052F 95C 2C00
202.2 2-5C - 2-5C
2./.2.4. &on$uktivitas Panas 2%ui$a
'onduktivitas panas adalah kemampuan suatu material untuk memindahkan
energi panas se"ara konduktif yang dipengaruhi gradient thermalnya. Satuannya
adalah %energi+time+area&%temp+jarak& dan dapat diubah menjadi 8+m'. Harga
konduktivitas panas air lebih rendah dari batuan.
Selain perpindahan panas se"ara konduksi masih ada perpindahan panas
se"ara radiasi dan se"ara konveksi. Pada sistem reservoir panasbumi hanya terjadi
perpindahan panas se"ara konduksi dan konveksi. Perpindahan panas se"ara
konduksi adalah perpindahan energi panas sebagai panas melalui medium stasioner
%misalnya melalui batuan& sedangkan perpindahan panas se"ara konveksi adalah
perpindahan energi panas sebagai panas diantara benda-benda padat dengan fluida
yang bergerak %misalnya panas se"ara konveksi yang terjadi karena adanya kontak
antara air dengan suatu sumber panas&.
2./.2.5. &ua%itas Ua"
'ualitas uap dinyatakan sebagai perbandingan laju alir massa uap dengan laju
alir massa total %uap dan air&.
total massa alir Laju
uap fasa massa alir Laju
8
KKKKKKKKKK.KKKKKKKKK
%2.29&
hfg
h h
8
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..KKKK...
%2.2:&
dimana :
hfg J hv / h*
J panas laten, Btu+>b
o
D
h* J enthalpy air, btu+lb
hv J enthalpi uap jenuh, btu+lb
h J miM enthalpy, btu+lb
2./.2.6. &ua%itas &arbon$ioksi$a 08O
2
1
'ualitas .6
2
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
total 7+ massa Laju
uap dalam 7+ massa Laju
9
2
2
KKKKKKKKKKKK...KKKK
%2.2F&
Berdasarkan dua persamaan diatas dapat diturunkan rumus :
8
l
J 8
t
%0 / U& KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK...K..%2.25&
.
l
J 8
t
%0 / ?& KKKKKKKKKKKKKKKKKKKK...KK..%2.2,&
imana :
? J kualitas .6
2
8
l
J laju alir massa "air
.
l
J laju alir massa .6
2
fasa "air
8t J laju alir massa total %uap dan air&
2./.'. Si,at *ermo$inamika 2%ui$a Reservoir Panasbumi
Sifat thermodinamika yang akan dibahas dalam sub ini adalah enthalpy dan
energi dalam, entropi dan flo*ing enthalpy, yang kesemuanya memegang peranan
penting dalam perhitungan-perhitungan aliran fluida serta penentuan "adangan dan
lainnya.
2./.'.1. Ener#i Da%am> Ent*a%"i
4ntenal energi atau energi dalam %U& adalah ukuran jumlah total panas yang
disimpan dalam material per unit massa %U
v
, U
l
&. Sedangkan enthalpy adalah
penjumlahan dari internal energi dengan kerja yang tersimpan dalam material akibat
adanya tekanan %h
v
, h
l
&.
h
v
J U
v
L %P+N
v
& KKKKKKKKKKKKKKKK..KKKKK%2.3-&
h
l
J U
l
L %P+N
l
& KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK....%2.30&
'eduanya mempunyai satuannya yang sama, yaitu energi per massa %;+'g, 'j+'g&.
Harga enthalpy untuk uap adalah enthalpy air dijumlahkan dengan panas latent
penguapan %h
lv
&.
Hal ini dapat dilihat pada #ambar 2.02. yang menerangkan harga enthalpy
pada kondisi saturasi. )abel 44- 0C. memperlihatkan harga enthalpy pada kondisi
saturasi.
2./.'.2. Entro"i
7ntropi adalah perbandingan panas yang ditransfer selama proses reversible
dengan temperature absolute. Sedangkan se"ara matematis entropi didefinisikan
sebagai :
rev
'
d:
d#
,
_
.KKKKKKKKKKKKKKKKK..KKKKK.........%2.32&
Untuk proses adiabati" reversible G J -,m
-
,
_
rev
'
d:
d#
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..K.%2.33&
#ambar 2.02.
7nthalpi pada 'ondisi Saturasi
29&
7ntropi dapat dihubungkan dengan hokum kedua thermodinamika yaitu:
0. )idak ada satupun alat yang dapat dioperasikan untuk mengubah panas yang
diserap oleh suatu sistem menjadi kerja seluruhnya.
2. )idak mungkin ada sembarang proses yang dapat memindahkan panas dari suatu
temperature ketemperatur lain yang lebih tinggi.
$aka dapat dikatakan bah*a setiap proses pada suatu sistem yang tersolir entropinya
akan selalu bertambah atau tetap. ari kenyataan bah*a panas yang diserap oleh
suatu sistem tidak dapat dirubah seluruhnya menjadi kerja mekanik pada suatu proses
melingkar. an ini berarti ada panas yang terbuang keselilingnya se"ara per"uma.
2./.'.'. 2%o-in# Ent*a%"i
7nthalpi aliran adalah harga rata-rata untuk "ampuran rata-rata enthalpy %uap
dan air&.
N
l
h
l
v
l
L N
v
h
v
v
v
hf J VVVVVVVVVVVVV KKKKKKKKKKKK.KKKKKKKKK.%2.3C&
N
l
v
l
L N
v
v
v
h
l
G
ml
L h
v
G
mv
hf J VVVVVVVVVVVVV KKKKKKKKKKKKKKKKKKK.KK.%2.39&
G
ml
L G
mv
imana :
v
l
,v
v
J ke"epatan dar"y %untuk air dan uap&
G
m
J laju aliran massa fluida, 'g+m
2
.s
2.4. &on$isi Reservoir Panasbumi
'ondisi reservoar panasbumi adalah meliputi tekanan, temperatur dan
diagram fasa, parameter-parameter ini men"iptakan suatu kondisi di dalam reservoar
yang akan menentukan apakah reservoar tersebut dapat dieksploitasi atau tidak.
'etiga parameter tersebut juga mempengaruhi semua kegiatan eksploitasi, seperti
teknik pemboran dan teknik produksi.
2.4.1. ekanan Reservoir
)ekanan reservoir adalah tekanan yang diberikan oleh fluida yang mengisi
rongga reservoir, baik uap, air ataupun gas. )ekanan ini juga sering disebut tekanan
formasi. )ekanan reservoar ini disebabkan oleh tekanan overburden dan tekanan
hidrostatik.
)ekanan overburden merupakan berat dari berbagai jenis batuan dan fluida
yang berada di dalam ruang pori. Beban tersebut mengakibatkan tekanan pada batuan
yang ada di ba*ahnya. Se"ara umum tekanan overburden meningkat sebanding
dengan kedalaman. )ekanan hidrostatik disebabkan oleh kolom fluida yang ada
dalam formasi. )ekanan ini dapat dihitung dengan rumus :
Ph J -,--92h KKKKKKKKKKKKKKK.KKKKKK.%2.3:&
dimana :
Ph : tekanan hidrostatik,psi
: densitas fluida yang mengisi pori, ppg
h : tinggi kolom fluida,ft
#radient tekanan hidrostatik ini dipengaruhi oleh padatan-padatan terlarut
%misal garam& dan gas yang ada dalam kolom fluida serta oleh gradient temperatur.
Peningkatan padatan terlarut "enderung menaikkan gradient tekanan, sementara
kenaikan jumlah gas larutan dan kenaikkan temperatur akan menurunkan gradient
tekanan hidrostatik.
?ang dimaksud dengan takanan formasi yang abnormal adalah tekanan
formasi yang lebih tinggi dari yang diperhitungkan dari gradient tekanan hidrostatik.
Selain tekanan tinggi sering kali ditemukan pula tekanan formasi yang sangat rendah
di ba*ah tekanan hidrostatik. )ekanan ini disebut sebagai tekanan sub normal. Pada
lapangan panasbumi, fenomena ini terjadi pada daerah yang mengalami subsiden"e,
dimana jumlah air isian %recharge& yang masuk lebih ke"il dibanding fluida yang
terproduksi di sumur-sumur produksi lainnya.
)ekanan reservoar pada lapangan panasbumi pada umumnya adalah tekanan
normal sampai sub normal, nilainya berkisar -,C33 psi+ft atau mengikuti gradient
kolom air.
$enurut en"h %0,5-&, tekanan reservoir harus diukur pada kedalaman yang
mempunyai permeabilitas tinggi. engan pengukuran tekanan setelah pemboran
eksplorasi, akan didapatkan data yang sangat akurat. (lat yang digunakan untuk
mengukur tekanan di reservoir panasbumi adalah 'P# %0uster /ressure %ange&,
yang dimasukkan ke dalam lubang bor setelah pemboran selesai. (lat ini dapat juga
mengukur tekanan pada tiap interval kedalaman.
2.4.2. em"eratur Reservoar
)emperatur reservoir akan naik dengan bertambahnya kedalaman, hal ini
dikenal sebagai fenomena gradient geothermal. Besar gradient geothermal ini
bervariasi antara satu tempat dengan tempat yang lain, tergantung pada keadaan
topografi daerah dan didukung pula oleh konduktivitas panas batuan yang ada.
#radient geothermal yang normal biasanya adalah 3 W.+0-- meter kedalaman.
>apangan panasbumi memiliki gradient geothermal yang abnormal yang disebabkan
oleh peristi*a-peristi*a geologi yang mendangkalkan daerah tersebut, misalnya
aktivitas tektonik.
Hubungan temperatur terhadap kedalaman dapat dinyatakan sebagai berikut :
)d J )a L X KKKKKKKKKK..KKKKKK.KKK..K. %2.3F&
dimana :
)d : temperatur reservoar pada kedalaman d ft, WD
)a : temperatur permukaan, WD
X : gradient temperatur, WD+0-- ft
: kedalaman, ft.
Pengukuran temperatur reservoir dilakukan setelah komplesi dan temperatur
formasi ini dapat dianggap konstan selama kehidupan reservoir, ke"uali bila
dilakukan proses injeksi.
Pada lapangan panasbumi, temperatur ba*ah permukaan didapat dari open
hole ell log, namun hasil yang diperoleh lebih ke"il dari temperatur yang
sebenarnya karena pada saat itu lubang bor temperatur turun akibat fluida pemboran.
!ekaman *ottom &ole 'emperatur %BH)& dapat lebih ke"il dari temperatur
sebanarnya berkisar 2- WD sampai 5- WD.
'arena temperatur statik formasi merupakan parameter yang penting bagi
eksplorasi, pemboran, logging , ell completion dan teknik reservoar maka di"ari
sebuah metoda yang memungkinkan penentuan temperatur statik formasi dari data
rekaman thermometer maksimum %BH)& yang diperoleh selama operasi logging.
'onsep dasar yang digunakan adalah hubungan garis lurus pada kertas semi
log, BH) dalam WD versus %)+%)L)&&, dimana ) adalah *aktu yang dibutuhkan
untuk sirkulasi dalam sumur. ) adalah *aktu dalam jam setelah sirkulasi berhenti.
'emudian hasil eksplorasi dari garis lurus pada saat harga %)+%)L)&& sama
dengan satu menunjukkan 'rue )ormation 'emperatur, #ambar 2.03.
memperlihatkan "ara ekstrapolasi untuk memperoleh temperatur statis formasi yang
sebenarnya.
)emperatur sebagai salah satu parameter kun"i pada sumur panasbumi :
0. $en"erminkan variasi lithologi, overpressure, kualitas uap dan air
2. $endefinisikan Hone-Hone produktif
3. $endefinisikan batasan-batasan bagi peralatan logging.
2.4.2.1. Boi%in# Point De"t*
Pada #ambar 2.0C. memperlihatkan lengkungan garis titik didih terhadap
kedalaman dari beberapa lapangan, yaitu P: 8airakei, 'a*erau, Broadlands, 7ltatio
dan 4"eland. #aris ini disebut dengan boilling hydrostat adalah distribusi temperature
terhadap *aktu yang menggambarkan kolom air yang terletak pada titik didih %pada
tekanan ditempat yang sama& disetiap kedalaman.
#ambar 2.03.
)eknik 7kstrapolasi Penentuan 'rue #tatic )ormation'emperatur
:&
#ambar 2.0C.
Beberapa profil #radient )emperatur
:&
(pabila temperature yang diukur terletak disebelah kiri garis lengkung, maka
reservoir tersebut adalah liquid system. (pabila terletak disebelah kanan garis
lengkung, maka reservoir tersebut merupakan sistem uap %vapour&.
2.5. ?enis Reservoar Panasbumi
'lasifikasi reservoir panasbumi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
0. Berdasarkan sumber panas.
2. Berdasarkan fasa fluida.
3. Berdasarkan temperatur.
2.5.1. Ber$asar Sumber Panas
Berdasarkan sumber panasnya, reservoir panasbumi dibagi menjadi :
geopressured system, hydrothermal system, magmatic system dan hot dry rock
system
2.5.1.1. Geopressure System
%eopressure reservoar biasanya ditemukan pada sedimen basin yang "ukup
dalam, dimana sedimennya tidak kompak terjadi dalam *aktu geologi dan terdapat
cap rock yang efektif seperti shale. 'ompaksi yang melebihi keadaan normal akan
menyebabkan keluarnya air dari pori-pori lempung.
Pada beberapa sistem geopressured tekanan fluida mendekati berat
keseluruhan batuan penutup ;lithostatic pressured<. Sistem air dengan tekanan tinggi
dapat disetarakan dengan gradien temperatur di atas batas normal karena
bertambahnya kapasitas panas jenis batuan yang menekan air. Dluida geopressure
biasanya mempunyai konsentrasi gas terlarut yang tinggi. Hampir seluruh sinclinal
basin yang besar di dunia merupakan Hona geopressure!
2.5.1.2. Hydrothermal System
Sistem ini terdiri dari air dan atau uap bertemperatur tinggi yang tersimpan
dalam batuan permeabel dan porous. (kibat sirkulasi se"ara konveksi, air dan atau
uap akan mengalir melalui patahan-patahan atau rekahan dan tertranportasikan ke
dekat permukaan, dimana gaya yang menyebabkan aliran ini adaah gaya gravitasi
karena perbedaan densitasnya.
&ot ater system biasanya ditemukan pada daerah-daerah yang berbatuan
sedimen permeabel dan batuan. vulkanik, dan umumnya batuannya adalah granit.
4ndikasi sistim ini diketahui dengan melihat aktivitas vulkanik yang masih muda,
kemudian aliran panas se"ara konduksi. Skema hydrothermal system dapat dilihat
pada #ambar 2.09.
(.;. 7llis dan 8.(.;. $ahon %0,FF&
mengklasifikasikan hydrothermal system
menjadi :
0. 7yclic system
(1uifer ini berasal dari air meteorik selama periode yang panjang pada
kedalaman formasi mengalami pemanasan dan keluar kepermukaan. 7yclic
system harus memenuhi syarat sebagai berikut :
(danya formasi batuan yang menjamin sirkulasi air pada kedalaman
tertentu.
(danya sumber panas.
)ersedianya air dalam jumlah yang "ukup
8aktu yang "ukup serta adanya daerah sirkulasi panas yang memungkinkan
air terpanasi.
(danya struktur rekahan pada batuan sampai permukaan
2. $empunyai "iri khas tersendiri dan dapat diperkirakan mendekati %eopressure
system. Sistem ini dibagi menjadi dua yaitu :
a. Sestim "ekungan sedimen.
.iri khasnya adalah komposisi air formasinya sangat komplek karena
adanya reaksi antar lapisan. !eservoar ini umumnya sangat dalam.
b. Sestim metamorfik pada proses metamorfosa
iperkirakan ditemukan di beberapa lokasi seperti .alifornia yang
ditemukan endapan air raksa sebagai petunjuk adanya daerah
metamorfosa.
2.5.1.'. Magmatic System
Sistem ini didapatkan pada kedalaman minimal 3 kilometer di daerah
vulkanik. ;ika pemboran di daerah vulkanik dengan kedalaman 3 - : kilometer, akan
diperoleh sumber panas dengan temperatur antara :9- - 02--
o
.. )eknologi untuk
menentukan lokasi, pengeboran dan memproduksi "adangan belum dikembangkan.
#ambar 2.09.
#ambaran $engenai !eservoar &ydrothermal dan &ot Dry "ock
#ystem #torage #ystem.
:&
2.5.1.(. Hot Dry Rock System
Sistem ini tidak mengandung air namun dapat diusahakan diproduksi dengan
kualitas yang baik. Pada sistem ini panas diambil dari batuan kristalin yang
permeabilitasnya rendah yang disebut dengan hot dry rock. Panas ini menyebabkan
terjadinya gradient geothermal sebesar 2
o
.+0-- m. )emperatur bumi atau gradient
geothermal ini akan naik terhadap kedalaman. @amun teknologi yang ada sekarang
belum mampu untuk mengeksploitasi sistem ini.
2.5.2 Ber$asar 2asa 2%ui$a
'lasifikasi reservoir panasbumi berdasarkan fasa fluida yang dihasilkan dapat
dibagi menjadi : liquid system, to phase system dan superheated system!
2.5.2.1. Reservoir Satu 2asa
!eservoir ini mempunyai temperatur di ba*ah 29-
o
. dengan tekanan tidak
terlalu tinggi karena reservoir ini sebagian tidak mempunyai "ap ro"k yang dapat
menahan temperatur dan tekanan, sebagian lagi mempunyai cap rock namun air
panas menjadi turun temperaturnya. Sehingga reservoir satu fasa ;liquid system<
dapat dibagi menjadi dua yaitu : sistem air hangat ;arm ater system< dan sistem
air panas ;hot ater system<.
0. Sistem air hangat ;arm ater system<.
)emperatur berkisar antara ,- - 05-
o
., pendidihan tidak akan terjadi sampai
dieksploitasi. Penggunaannya untuk keperluan non elektronik. .ontoh sistem ini
adalah di )ianjin %!!.& dan 8ai*era %Selandia Baru&.
2. Sistem air panas ;hot ater system<!
Dluida reservoir ini berupa air panas se"ara keseluruhan akan tetapi pendidihan
terjadi setelah eksploitasi se"ara ekstensif. )emperaturnya berkisar antara 2-- -
29-
o
.. )emperatur tersebut kadang-kadang terjadi pendidihan yang disebabkan
kandungan gas di reservoir yang bersangkutan. .ontoh sistem ini adalah di
("hua"hapan Salton Sea dan 'rafla.
iagram tekanan dan temperatur untuk reservoir berdasar fasa ini, dapat dilihat pada
#ambar 2.0: berada pada titik . dengan turunnya tekanan fluida ini bisa menjadi
uap berkadar air tinggi, sehingga densitasnya menjadi turun.
2.5.2.2. Reservoir Dua 2asa
!eservoir sistem dua fasa berisi "ampuran air dan uap. (pabila produksi air
lebih banyak daripada uap disebut liquid dominated system, apabila sebaliknya
disebut vapour dominated system.
#ambar 2.0:
iagram )ekanan dan )emperatur untuk (ir $urni
29&
2.5.2.2.1. Liquid dominated system!
Pada sistem ini uap yang keluar adalah uap basah. Uap ini dihasilkan oleh
proses flashing pada saat tekanan turun. alam reservoir dua fasa bagian terdalam
terdapat lapisan "airan panas pada keadaan netral. )emperatur bervariasi antara 22-
/3--
o
.. Pada kondisi ini gradien temperatur akan relatif tetap setelah men"apai titik
didihnya, sehingga fluida yang terdapat pada reservoir sudah ber*ujud uap, seperti
pada #ambar 2.0F.
2.5.2.2.2. Vapour dominated system.
Pada sistem ini tekanan tidak terlalu tinggi namun masih di atas tekanan
atmosfer jadi memungkinkan fluida ini seluruhnya menjadi uap. )erdapat pada
bagian atas lapisan dua fasa.ada bagian ini fasa "air sangat jarang, menyebar luas dan
immobile. .ontoh sistem ini adalah >arderello dan (miata %4talia&, 'amojang.
)emperatur fluida berkisar antara 29--32-
o
.. 6leh karena itu untuk sistem ini
fluida reservoir masih ber*ujud air panas seperti pada #ambar 2.05.
#ambar 2.0F.
Skema 'ondisi )ekanan dan )emperatur
untuk !eservoar Liquid Dominated
0,&
2.5.2.'. Su"er*eate$ S@stem
Pada reservoir ini uapnya berupa uap panas lanjut, dalam diagram fasa
berada pada titik dan 7, seperti pada #ambar 2.0,. ;ika terjadi hubungan dengan
permukaan, tekanan akan turun dan menjadi uap %dalam bentuk uap basah&.
Pada titik uap telah melampaui titik kritis baik tekanan dan temperaturnya
dan jika diproduksikan maka tekanan akan turun dan uap menjadi uap kering jenuh
ber"ampur dengan uap superheated.
Sedang titik 7 temperaturnya tidak setinggi pada titik namun tekanannya
tinggi dan di dalam reservoir berbentuk air dan jika terjadi hubungan dengan
permukaan maka tekanan akan turun dan seluruhnya menjadi uap namun dalam
bentuk uap basah.
2.5.' Ber$asarkan em"eratur
2.5.'.1. Semi Thermal Field
!eservoir semi thermal mempunyai temperatur sampai 0--
o
. dengan
kedalaman antara 0 - 2 km. Panas reservoir ini tidak "ukup tinggi karena sebagian
besar tidak mempunyai cap rock sehingga fluida mudah menerobos ke permukaan.
#ambar 2.05.
Skema 'ondisi )ekanan )emperatur
untuk !eservoar ,apour Dominated
0,&
'hermal gradient dan kedalaman aquifer yang permeabel pada semithermal
field seharusnya "ukup untuk menimbulkan arus sirkulasi konvektif, tetapi suhu
bagian atas reservoir tidak mungkin lebih dari 0--
o
. karena tidak adanya "ap ro"k
untuk menekan pressure build up di atas tekanan atmosfer dan mungkin karena
ter"ampur dengan air tanah yang dingin.
#ambar 2.0,.
iagram )ekanan dan )emperatur untuk (ir $urni
:&
2.5.'.2. Hyper Thermal Field
&yperthermal field membutuhkan lima unsur dasar yaitu : sumber panas, bed
rock, aquifer atau Hona permeabel, sumber air dan 7ap rock! &yper thermal reservoir
dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu : Dry &yperthermal dan Wet
&yperthermal )ield, model hyperthermal field dapat dilihat dalam #ambar 2.2-.
#ambar 2.2-.
$odel &yerthermal )ield
9&
2.5.'.2.1. et Hyperthermal Field
Wet hyperthermal field menghasilkan "ampuran air panas dan uap, maka
variabel 8HP dan 8H) serta enthalpi dan k*alitas fluida saling bergantung. Dluida
yang terproduksi %uap dan air& pada suatu sumur dipengaruhi oleh tekanan kepala
sumurnya %8HP& dan juga tergantung pada suhu dan tekanan reservoir serta
permeabilitasnya, maka setiap sumur memiliki suatu sifat aliran tersendiri, seperti
pada #ambar 2.2-.
Dluida yang terproduksi %uap dan air& pada suatu sumur dipengaruhi oleh
tekanan kepala sumurnya %8HP& dan juga tergantung pada suhu dan tekanan
reservoar serta peremeabilitasnya, maka setiap sumur akan memiliki suatu sifat aliran
tersendiri, seperti pada #ambar 2.20.
'arakteristik dari setiap sumur tidak tetap dan produksinya selalu "enderung
menurun sebagai fungsi dari *aktu. 'urva-kurva pada #ambar tersebut, semuanya
menggambarkan keadaan a*al pengembangan masing-masing lapangan.
Bila aliran sumur ditutup, aliran %flo& uap dan air akan turun men"apai nol.
)ekanan yang segera di"atat pada saat penutupan disebut shut in pressure yang
kemudian akan turun karena fuida sumur mendingin.
#ambar 2.20.
Hubungan (ntara 7nthalpi, )emperatur dan 'ualitasnya
untuk .ampuran Uap+(ir ?ang ;enuh
9&
2.5.'.2.2. Dry Hyperthermal Field
!eservoir ini mempunyai temperatur sangat tinggi, namun tekanannya tidak
setinggi tekanan pada et hyperthermal yang memungkinkan air berubah menjadi
uap seluruhnya. ;ika terjadi hubungan antara permukaan dengan reservoir melalui
lubang bor, maka sebagian uap jenuh akan berubah menjadi uap superheated.
Uap dari lapangan ini agak superheated maka tidak ada hubungan antara
8HP dan 8H), serta enthalpy merupakan fungsi dari 8HP dan 8H) ini.
#ambaran sifat aliran uap dan enthalpi dari sumur dapat dilihat pada #ambar 2.23.
yang menunjukkan steam flo dan enthalpi terhadap kepala sumur.
#ambar 2.22.
Hubungan antara )ekanan dan Suhu untuk Uap ;enuh
9&
2.6. Per"in$a*an Panas $an Massa "a$a Reservoir Panasbumi
2.6.1. Per"in$a*an Panas
Pada dasarnya sistem panasbumi terbentuk dari hasil perpindahan panas suatu
sumber panas %intrusi magma& keselilingnya yang terjadi se"ara konduksi dan se"ara
konveksi.
2.6.1.1. rans,er Panas &on$uksi
Sistem geothermal konduksi mempunyai karakteristik adanya panas yang
terjadi akibat konduksi saja dan biasanya pada kondisi yang tetap %steady state& saja.
'arakteristik pada endapan sediment adalah a1uifer bertemperatur diba*ah 09-
o
.
%lo enthalpy&. (1uifer tersebut pada umumnya berisi air "onnate yang mempunyai
salinitas tinggi. Sedangkan produktivitas a1uifer didefinisikan sebagai transmissivity.
)ransfer panas konduksi memegang peranan penting pada pemanfaatan
sumber panasbumi dipermukaan. Bahkan pada daerah yang memiliki anomaly
panasbumi yang kuat, aliran panas yang melalui Hona impermeable, seperti halnya
pada "ap ro"k diatas reservoir sistem dominasi uap, ditransfer se"ara konduksi.
Selain itu juga karena adanya variasi sifat thermal, seperti konduktifitas panas
batuan dan variasi sumber panasnya. alam hal in adalah gangguan pada sumbernya,
seperti intrusi batuan beku, sumber yang tetap atau pembentukan panas akibat
radioaktif.
#ambar 2.23.
Bentuk Sifat (liran, 'ualitas dan 7nthalpi Sehubungan dengan
)ekanan 'epala Sumur %8HP&
9&
2.6.1.2. rans,er Panas &onveksi
Pada sistem hydrothermal, air permukaan akan masuk kedalam bumi melalui
lorong porous dan permeable, sehingga akan bertemu dengan batuan panas di
kedalaman. Dluida yang terpanaskan, kemudian akan bergerak keatas berdasarkan
gaya buoyancy. engan demikian akan terjadi convection cell, dimana fluida akan
keluar ke permukaan atau keluar dari formasi. Pada permukaan, sistem ini biasanya
akan dijumpai kenampakan berupa geyser atau hot springs.
'ebanyakan panas yang dalam hal ini dinyatakan sebagai massa, akan
tertransportasikan melalui sistem konveksi air atau uap pada batuan porous dan
permeable. engan demikian sistem ini berbeda dengan sistem hot dry ro"k atau pun
geopressured yang panasnya berpindah se"ara konduksi. 8alaupun ada beberapa
sistem hydrothermal berasosiasi dengan batuan sedimen ataupun batuan beku porous
dan permebel, akan tetapi bila adanya pada formasi tersebut adalah yang terbaik.
!ekahan tersebut akan berfungsi sebagai penghantar panas pada fluida panas bumi.
Pada beberapa hal, rekahan yang melalui batuan terekah memiliki perbedaan, karena
permeabilitas rekahan pada umumnya lebih besar dibandingkan permeabilitas antar
butir. Biasanya permebilitas rekahan adalah anisotropi" dan porositas rekahannya
lebih sensitive terhadap tekanan fluida dan tekanan batuan, dibangdingkan dengan
permebilitas antar butir %8ittke etal, 0,F3&.
Pada sistem panasbumi, geometri rekahan umumnya sulit untuk dikenal
sehingga aliran fluida pada rekahan se"ara detail tidak begitu diketahui. 6leh sebab
itu rekahannya dianggap merupakan media yang meerus dengan permeabilitas
anisotropi". Panas yang diterima oleh fluida diteruskan oleh fluida itu sendiri se"ara
konveksi. #aya konveksi ini terjadi karena perbedaan densitas air yang terpanasi.
Berat jenis dan densitas air akan menjadi lebih ke"il sehingga akan naik dan setelah
diatas air tersebut akan dingin dan densitasnya akan membesar lagi, kemudian akan
turun kembali. Begitu se"ara terus-menerus.
2.6.1.'. rans,er Panas Ra$iasi
)ransfer panas radiasi adalah "ara perpindahan panas tanpa memerlukan
medium perantara. Panas dipan"arkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik
kesegala arah oleh benda yang sangat panas. .ontoh : panas atau kalor matahari yang
sampai kebumi adalah se"ara radiasi.
Perpindahan panas radiasi umumnya berlaku dalam tiga tahap, yaitu :
0. Perubahan energi panas dari suatu sumber panas kedalam bentuk energi dari
gerakan gelombang elektromagnetik
2. Perjalanan gerakan gelombang elektromagnetik tersebut melalui ruang perantara
3. Perubahan kembali energi dalam bentuk gelombang kedalam bentuk semula
%energi panas& oleh benda penerima.
7nergi radiasi yang dipan"arkan oleh suatu permukaan persamaan satuan
*aktu dan per satuan luas bergantung pada sifat permukaan yang bersangkutan
dengan temperature, pada tiap temperature energi radiasi yang dipan"arkan
merupakan "ampuran beberapa gelombang yang panjang gelombangnya berlainan.
Pada temperature 3--
o
. yang terkuat diantara gelombang-gelombang itu
mempunyai panjang gelombang 9 M 0-
-C
"m. Untuk panjang gelombang baik yang
lebih besar maupun yang lebih ke"il, kuatnya berkurang bersesuaian pada suhu yang
lebih tinggi di perlihatkan pada #ambarK.
;umlah energi yang dipan"arkan per satuan luas setiap detik dirumuskan sebagai :
8 J e Y )
C
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..%2.35&
imana :
8 J kekuatan pan"ar
e J energi pan"ar per satuan *aktu luas
Y J tetapan Stefan BoltHmann
Untuk benda hitam sempurna harga e J 0, karena benda hitam merupakan
peman"ar atau penyerap kalor yang baik. Sedangkan permukaan yang mengkilap
termasuk peman"ar kalor yang buruk.
2.6.2. rans,er Massa
Berdasarkan persamaan konversi energi pada elemen volume, persamaan
perpindahan panas adalah sebagai berikut :
qm :m
t
-m
+
,
_
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK
%2.3,&
qe :e
t
-e
+
,
_
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK...
%2.C-&
dimana :
(m,(e J massa dan energi per satuan volume
Gm,Ge J fluM massa dan energi persatuan luas
G*, 1e Jmassa dan energi persatuan volume yang diinjeksikan atau
diproduksikan
Pada suatu kasus, pada aliran panasbumi berlaku hubungan :
( ) #v v #l l -m +
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.
%2.C0&
an berlaku :
Sl L Sv J 0 KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK...%2.C2&
Persamaan untuk menghitung (e adalah sebagai berikut :
( ) ( ) #v 3v v #l 3l l ' 7r r -e + + 0
KKKKKKKKKKK.
KK.%2.C3&
imana :
r J densitas batuan
.r J panas spesifik batuan
U
l
J energi dalam spesifik air
Uv J energi dalam spesifik uap
ensitas "ampuran dan energi dapat didefinisikan sebagai :
#v v #l l mi4 +
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKK...KK.
%2.CC&
( )
mi4
#v 3v v #l 3l l
3mi4
KKKKKKKKKKKKKKKKKKK...
%2.C9&
>aju alir massa dari suatu sumur adalah 1m, ditentukan berdasarkan apakah
sumur produksi atau injeksi. 7nergi yang didapatkan %Ge& dihitung dari persamaan :
G
e
J G
m
. h
f
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK%2.C:&
imana h
f
adalah flo*ing enthalpy yaitu laju alir enthalpy atau laju injeksi enthalpy
per satuan volume reservoir.
Pada beberapa reservoir adanya kandungan gas dan fluida panasbumi penting
dalam menentukan pergerakan garam-garam seperti @a.l atau Si6
2
untuk penentuan
struktur reservoir panasbumi. Untuk setiap komponen kimia, harus ditambahkan
persamaan konversi sebagai berikut :
qe :e
t
-e
+
,
_
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..%2.CF&
A. Ener#i &inetik
7nergi kineti" adalah besaran energi suatu sistem yang bergantung pada
ke"epatan sistem tersebut. (ir yang mengalir dalam pipa horiHontal mempunyai
energi kineti" sebesar :
7k J Z mv
2
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK....%2.C5&
imana :
7k J energi kineti", ;oule
m J massa, kg
v J ke"epatan, m+dt
B. Ener#i Potensia%
7nergi potensial adalah besaran energi suatu sistem yang bergantung pada
letak sistem tersebut terhadap level. Dluida yang berada pada pipa verti"al akan
mempunyai potensial yang memenuhi persamaan sebagai berikut:
7p J m g h KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK...%2.C,&
imana :
7p J energi potensial, ;oule
m J massa, kg
g J gaya gravitasi, m+dt
2
h J tinggi elevasi, meter