You are on page 1of 20

BAB I PENDAHULUAN

Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilaikenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi,
1,2

waham

atau

perilaku

kacau/aneh.Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.

Gambaran utama perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu : Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya, keyakinan atau ketakutan yang aneh / tidak masuk akal, kebingungan atau disorientasi, Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawaserta marah-marah atau memukul tanpa alasan.2,3 Psikosis berarti kondisi abnormal dari pikiran, dan jiwa adalah istilah generik untuk keadaan mental sering digambarkan sebagai yang melibatkan "hilangnya kontak dengan realitas". Orang yang menderita psikosis dikatakan psikotik''.'' Orang yang mengalami psikosis dapat melaporkan halusinasi atau delusi keyakinan, dan dapat menunjukkan perubahan kepribadian dan gangguan pikiran. Tergantung pada beratnya, ini mungkin disertai dengan perilaku yang tidak biasa atau aneh, serta kesulitan dengan interaksi sosial dan gangguan dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari. 3,4 Berbagai macam penyakit sistem saraf pusat, baik dari eksternal racun dan penyakit fisiologis internal, dapat menghasilkan gejala psikosis. Namun, banyak orang biasa dan unshared (berbeda) pengalaman dari apa yang mereka anggap sebagai realitas yang berbeda tanpa pas definisi klinis dari psikosis. Sebagai contoh, banyak orang di populasi umum telah mengalami halusinasi yang berhubungan dengan pengalaman religius atau paranormal. 4 Akibatnya, telah berpendapat bahwa psikosis hanyalah keadaan ekstrim kesadaran yang jatuh di luar norma-norma yang dialami oleh sebagian besar. Dalam pandangan ini, orang-orang yang klinis ditemukan psikotik mungkin hanya memiliki pengalaman sangat intens atau menyedihkan. 2,3

BAB II STATUS PSIKIATRIK

IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Tempat & Tanggal Lahir / Umur Status Perkawinan Bangsa Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat & Telepon : Tn. M Asri : Pria : Jambi, 28September 1981 / 31 tahun : Menikah : Indonesia : Melayu : Islam : Tamat SLTP : Swasta : RT 46, Kenali Besar , Kecamatan Kota baru, Kota Jambi Nama/ Alamat Keluarga terdekat di Jambi : Ny. Fatimah/ RT 46, Kenali Besar, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Pernah masuk Rumah Sakit dengan keluhan yang sama atau berbeda : (-)

KETERANGAN DIRI ALLO / INFORMAN 1 Nama Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan Alamat Ny. Fatimah Perempuan 35 tahun Wiraswasta SMA Ny. Asna Perempuan 33 tahun Tidak kerja SMP 2

RT 46, Kenali Besar Kota RT 46, Kenali Besar Kota Baru, Kota Jambi Baru,Kota Jambi Kakak Kandung Biasa Sejak Lahir

Hubungan dengan pasien Keakraban dengan pasien

Kakak kandung Biasa

Sudah berapa lama mengenal Sejak OS lahir pasien Kesan terhadap diberikan 2 pemeriksa / dokter Dapat dipercaya yang

Dapat dipercaya

keterangan

I.

ANAMNESIS Keterangan/anamnesis di bawah ini diperoleh dari : pasien sendiri (autoanamnesis) dan Informan (alloanamnesis): Kedua kakak pasien

2. Pasien datang ke fasilitas kesehatan ini atas keinginan : Keluarga 3. Sebab utama pasien datang meminta pertolongan di laboratorium psikiatri atau di opname : Ngoceh dan suka keluyuran, dan menyakiti diri sendiri. 4. Keluhan utama ( Chief Complaint ) pasien dan telah berapa lama keadaan ini berlangsung: (-) 5. Riwayat perjalanan penyakit sekarang ini : Sejak 10 hari yang lalu, OS mengoceh-ngoceh terus, kadang mengoceh sendiri dan suka keluyuran (tidak bisa berdiam diri di rumah) dan kadang-kadang mengamuk. Os suka menyakiti diri sendiri, kadang tidak makan berhari hari dan os berjalan jauh berhari hari dalam kondisi tanpa makan dan minum..Kadang-kadang OS tenang, kadang-kadang OS gelisah, ngoceh-ngoceh dan marah-marah. OS sering merasa mendengar suara-suara setan berbisik mengganggunya, dan OS juga ada melihat jin yang mengganggunya yang menjelma menjadi bermacam-macam bentuk seperti menjelma menjadi seekor kucing mengingatkan akan kematian, surga dan neraka. Disaat tenang, os terlihat terlalu religius, dengan melafalkan ayat ayat Al-Quran, dan dakwah dakwah agama. OS berubah diduga karena os terlalu mengkaji ilmu ilmu agama islam, dan terlalu fanatis..OS awalnya bekerja sebagai pedagang. Sejak 6 bulan terakhir OS tidak mau bekerja lagi, dan lebih sering mengurung diri. Os lebih banyak beribadah dan membaca buku- buku agama, os pernah menyampaikan pada keluarga bahwa ia ingin bertemu nabi.Semenjak itu jadi jarang bicara kepada anggota keluarga, os hanya mau beribadah dan tidak mau bekerja. Sejak 1 bulan yang lalu, os mencari cara agar bisa bertemu nabi, seperti berpuasa berhari hari dan berjalan jauh seperti musafir. 2 hari SMRS keluhan OS semakin memberat. OS menjadi lebih mudah marah, gelisah dan mengamuk tanpa sebab. Os ngoceh-ngoceh terus dan hilir mudik di jalanan dan melempari orang-orang di jalan dengan batu. OS merasa orang-orang disekitarnya mengejek dia dan keluarganya. OS tidak tidur dalam 2 hari terakhir.Os tidak mau makan dan minum, serta mandi. Riwayat berobat ke dokter, tenaga medis lain atau bukan dokter (dukun kampung) sebelumnya disangkal. 6. Riwayat penyakit sebelumnya : a. Riwayat Gangguan Psikiatri 3

OS belum pernah mengalami keluhan ini sebelumnya, maupun riwayat pengobatan psikiatri sebelumnya. b. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif Penggunaan obat-obatan dan psikotropika, merokok dan minum alcohol disangkal OS. c. Riwayat Medis Riwayat trauma kepala (-), penyakit saraf (-), riwayat kejang (-), epilepsy (-), tumor otak (-), riwayat nyeri kepala (-). 7. Riwayat keluarga o.s :

Keterangan : Laki-laki Os a) Identitas orang tua ( Orang Tua masih hidup tetapi sakit sakitan) IDENTITAS Ayah Nama Bangsa Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Umur Alamat : H.Usman : Indonesia : Melayu : Islam : SLTP : Wiraswasta : 62 tahun : RT 46, Kenali besar, Kecamatan Baru,Kota Jambi Kec.DanauTeluk Kota Jambi Kota Orang Tua Ibu Hj. Roqayah Indonesia Melayu Islam SLTP IRT 58 tahun RT 46, Kenali Besar, Kecamatan Kota Perempuan

Baru, Kota Jambi

b) Kepribadian Ayah (Dijelaskan Oleh : adik OS) Pemarah (+), Banyak teman (+), Perokok berat (-), Bertanggung Jawab (+) Ibu (Dijelaskan Oleh : adik OS) 4

Pendiam (+), Penyayang (+) c) o.s bersaudara 5 orang dan o.s anak ke 5 (pertama) d) Urutan bersaudara : 1. Pr (40 th) Kakak Os 2. Pr (37 th) Kakak Os 3. Pr (35 th) Kakak Os 4. Pr (33 th) Kakak Os 5. Pr (31 th) Os e) Kepribadian masing-masing saudara o.s dan hubungan o.s terhadap masing-masing saudara tersebut : Saudara Ke 1. Pemalas, pemarah, egois Gambaran kepribadian Hubungan dengan Saudara Biasa

2.

Rajin, pendiam, tidak suka bergaul Egois, tidak suka tinggal di rumah, cuek terhadap keluarga Pendiam, tidak suka bicara, rajin

Biasa Biasa

3.

4.

Dekat dengan Os

f) Apakah ada riwayat penyakit jiwa, kebiasaan-kebiasaan dan penyakit fisik (yang ada kaitannya dengan gangguan jiwa) pada anggota keluarga o.s : Anggota Keluarga Bapak Ibu Penyakit Jiwa (-) (-) KebiasaanKebiasaan (-) (-) Penyakit Fisik (-) (-)

Nenek Kakek Dll

(-) (-) (-)

(-) (-) (-)

(-) (-) (-)

g) Riwayat tempat tinggal yang pernah didiami o.s : No Rumah tempat 5 Keadaan Rumah

tinggal 1. RT 46, Kenali Besar Kota Baru, Kota Jambi

Tenang

Cocok (+)

Nyaman

Tak Menentu (+)

8. Gambaran seluruh faktor-faktor dan mental yang bersangkut paut dengan perkembangan kejiwaan O.S selama masa sebelum sakit ( pra morbid ): a) Riwayat sewaktu dalam kandungan dan dilahirkan Keadaan ibu sewaktu hamil a.1.) : Kesehatan fisik : dbn

a.2.) : Keadaan mental : dbn Keadaan melahirkan :

Aterm (+), lahir biasa (+), ditolong Dukun. - o.s anak yang diinginkan : (+) b) Riwayat masih bayi dan kanak-kanak : Pertumbuhan fisik : biasa Minum ASI : tidak diketahui dengan jelas

Usia mulai bicara : tidak diketahui dengan jelas Usia mulai jalan : tidak diketahui dengan jelas

Kelainan perilaku : tidak diketahui dengan jelas c) Simtom-simtom sehubungan dengan problem perilaku yang dijumpai pada masa kanak-kanak, misalnya : mengisap jari (+), ngompol (+). d) Toilet training Umur Tingkah laku orang tua : tidak diketahui dengan jelas : tidak diketahui dengan jelas

e) Kesehatan fisik masa kanak-kanak : tidak diketahui dengan jelas f) Kepribadian serta temperamen sewaktu anak-anak : periang dan suka bergaul.

Perihal

SD

Umur Prestasi Aktivitas Sekolah Sikap terhadap teman Sikap terhadap guru Kemampuan khusus Tingkah laku 6

7 tahun. Sedang Sedang Baik Baik (-) Baik, periang, mudah bergaul

g) Masa remaja : periang, mudah bergaul. Kenakalan remaja (-), os mulai dekat dengan kegiatan kegiatan keagamaan, os terkenal religius hingga dewasa. h) Dewasa : Os sangat senang mempelajari dan mengkaji agama terlalu dalam, os fanatis terhadap ajaran agama i) Riwayat pekerjaan : usia mulai bekerja : 22 tahun kepuasan kerja : kurang pindah-pindah kerja (+) pekerjaan yang pernah dilakukan : Dagang

Keadaan ekonomi : cukup Konflik dalam pekerjaan : j) Percintaan, perkawinan, kehidupan seksual dan rumah tangga : Os pernah punya pacar terkahir 5 tahun yang lalu Os belum menikah Status sosial / ekonomi : Menengah (cukup) Keuangan : kebutuhan sehari-hari dapat dikatakan cukup Pengeluaran dan pendapatan cukup Tidak dapat menabung.. k) Situasi sosial saat ini : 1. Tempat tinggal : rumah orang tua. 2. Polusi lingkungan : bising (+),ramai (+), tidak menentu.

9. Stressor psikososial : Os merasa dimusuhi dilingkungan tempat tinggal Os merasa kurang dihargai eksistensinya

10. Riwayat penyakit fisik yang pernah diderita o.s yang mungkin ada kaitannya dengan gangguan kejiwaan (setelah melewati usia kanak-kanak) : disangkal.

11. Pernah suicide (-) Pernah berhubungan dengan polisi/penegak hukum (-)

12. Riwayat penggunaan alkohol/obat bius/zat addiktif lainnya : (-)

II. PEMERIKSAAN PSIKIATRIK KHUSUS A. Gambaran Umum 1. Penampilan Sikap tubuh : biasa. 7

Cara berpakaian :lusuh dan tidak menentu. Kesehatan fisik :sehat, kelihatan seperti tua, gelisah. 2. Tingkah laku dan aktivitas psikomotor : Cara berjalan :biasa, hiperaktif, gelisah. 3. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif, penuh perhatian, berterus terang. B. Pembicaraan Arus pembicaraan :cepat. Penekanan pada pembicaraan (+),emosional (+),keras (+), penekanan (+), mudah bicara (+). Produktivitas :banyak. Pembendarahaan bahasa :banyak. C. Afek, Mood, dan Emas, lainnya : Afek :afek inppropriate. Mood :disforik,expansive, labil. Emosi lainnya :tension, marah.

D. Pikiran : flight of ideas, spontanitas, relevansi menjawab pertanyaan wahampersekutorik(+): OS merasa diganggu oleh syetan dan jin, os sering mendengar suara suara halus yang mengingatkan akan kematian, surga dan neraka

E. Persepsi : -Halusinasi (+): Jenis: - Halusinasi auditoris : OS sering merasa mendengar suara-suara setan berbisik Mengganggunya, mengingatkan akan kematian, surga dan neraka Halusinasi visual : OS ada melihat syetan dan jin yang mengganggunya yang menjelma menjadi bermacam-macam bentuk seperti menjelma menjadi seekor kucing. -Ilusi (-). -Depersonalisasi (-), derealisasi (+).

F. Mimpi : Mimpi Fantasi : (-) : (-)

G. Sensorium 8

1. Alertness : compos mentis. 2. Orientasi : gangguan orientasi waktu dan personal (-), gangguan orientasi tempat (+). 3. Konsentrasi dan kalkulasi: terganggu. 4. Memori : gangguan memori jauh (+), gangguan memori agak lama (+), gangguan memori baru saja (-), gangguan memori segera (-). 5. Pengetahuan umum : terganggu. 6. Pikiran abstrak : terganggu.

H. RTA : terganggu

I. Insight : Derajat I.

J. Judgement : Judgement sosial : terganggu. Judgement tes : terganggu.

K. Kemampuan mengendalikan rangsang dari dalam diri sendiri : terganggu.

L. Kemampuan mengendalikan dari dalam diri sendiri : terganggu.

M. Pemeriksaan psikiatrik khusus lainnya : (-)

III. PEMERIKSAAN INTERNA : Keadaan Umum Kesadaran TD N RR S Kepala Leher Toraks : Baik : Compos mentis : 110/70 mmHg : 78 x/menit : 20 x/menit : 36,5 oC : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva palpebra pucat (-/-) : Dalam batas normal : Cor : SI-SII murni, suara tambahan (-) Pulmo : suara vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-) Abdomen : Supel, nyeri tekan (-), peristaltik (+) normal Ekstremitas : Dalam batas normal Lain-lain : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Kesan : Tidak ada kelainan 9

IV. PEMERIKSAAN NEUROLOGIK : GCS : E4 M6 V5 = 15 Rangsang meningeal : (-) Tanda-tanda EPS : Tremor tangan : (-) Akatisia : (-) Bradikinesia : (-) Cara berjalan : Normal Keseimbangan : Baik Rigiditas : (-) Motorik : Kekuatan baik 5 5 Sensorik : Baik Kesan : Tidak ada kelaianan 5 5

V.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK KHUSUS LAINNYA Tidak dilakukan.

VI. PEMERIKSAAN OLEH PSIKOLOG/PETUGAS SOSIAL DAN LAIN-LAIN : Tidak dilakukan.

VIII. DIAGNOSIS DIFENRESIAL Gangguan Psikotik Akut Skizofrenia paranoid Gangguan afektif bipolar

IX. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL AKSIS I AKSIS II AKSIS III AKSIS IV AKSIS V : Gangguan Psikotik Akut dengan :Tidak ada diagnosis :Tidak ada diagnosis :Masalah ekonomi :GAF scale 50 41

X. SARAN/USUL: Pasien dirawat inap untuk mengintensifkan perawatan dam memantau pengobatan. Istirahat cukup, obat diminum secara teratur Jika sudah pulang, diharapkan pasien dapat kontrol secara teratur 10

Keluarga lebih sering berkomunikasi dengan pasien Seluruh anggota keluarga harus mendukung pasien agar dapat sembuh dari penyakitnya dan tidak mengalami kekambuhan lagi. Keluarga perlu mengetahui bahwa penyakit yang diderita pasien mengganggu kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari termasuk bekerja.

XI. PROGNOSIS Dubia ad Bonam

XII. TERAPI a. Farmakoterapi : Chlorpromazine tab 100 mg 3x1 Trihexipenidyl 2 mg 3x1

b. Psikoterapi : Psikoterapi individual Memberikan dukungan pada pasien agar dapat menemukan masalah yang menekannya, mengatasi stres tersebut, merelaksasikan pikiran, setelah membaik, diajarkan kembali keterampilan bermasyarakat. Psikoterapi kelompok Meminta kerabat dan teman pasien untuk memberikan dukungan dan mengawasi keaadan emosi pasien serta psikis dan perilaku pasien. Melaporkan kepada pihak paramedis jika ada perubahan perilaku yang menonjol. Terapi keluarga Memberitahukan keluarga mengenai psikotik akut, asal-usulnya, tanda-tandanya, dan pengobatannya, meminta keluarga untuk senantiasa mendukung proses pengobatan disamping terapi obat-obatan yang diberikan dari Rumah Sakit. Rehabilitasi psikiatri Bertujuan mengembalikan keterampilan pasien agar siap kembali ke lingkungan masyarakat. Latihan keterampilan sosial Mengajarkan kepada pasien cara-cara untuk menghadapi masalah kehidupan sehari-hari, dan agar pasien dapat melakukan hubungan interpersonal. Penyesuaian dengan lingkungan sekitar. Mengenal dan memahami manajemen medikasi sehingga dapat mengoptimalkan kualitas hidup. Terapi kognitif perilaku : Membantu pasien agar dapat mengidentifikasi masalah jika sedang ada masalah dan diberi konseling pada pasien mengenai tindakan yang sebaiknya diambil bila menghadapi masalah. 11

BAB III

TEORI DAN PEMBAHASAN GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA (F.23) Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. 1,2,3 Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien dengan psikotik akut yaitu mendengar suarasuara yang tidak ada sumbernya, keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal, kebingungan atau disorientasi, dan perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasan. 3,4,5 Pada kasus ini, pasien merasa kebingungan, sering marah-marah dan mengamuk tanpa sebab, sehingga merusak barang-barang rumah. pasien juga sering bicara dan tertawa sendiri, kadang pasien juga menangis tanpa alasan. 3,4 Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya), Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain), agitasi atau perilaku aneh (bizar), pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi), keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel). 5,6 Pada kasus ini pasien memenuhi kriteria gejala gangguan psikotik akut yang ditandai dengan ditemukannya sindrom skizofrenia pada pemeriksaan psikiatri yaitu halusinasi visual dan halusinasi auditorik.2,3 A. TEORI Sejarah Diagnostic and Statistical Manual Mental Disorder edisi keempat (DSMIV) mengkombinasikan dua konsep diagnostik menjadi diagnosisgangguan psikotik singkat ( Brief Psychotic Disorder ). Pertama, gangguan berlangsung singkat, didefinisikan dalam DSM IV sebagai kurang dari satu bulan tetrapi sekurangnya satu hari; gejala mungkin memenuhi atautidak memenuhi kriteria diagnosis untuk skizofrenia. 2,3,4 Kedua, gangguanterhadap stress psikososial yang parah atau kelompok

stressor.Pasiendengan gangguan yang mirip dengan gangguan psikotik singkatsebelumnya telah diklasifikasikan menjadi Psikosis Reaktif, Histerikal,Stress dan Psikogenik.Di tahun 1913, Carl 12

Jasper menggambarkansejumlah ciri penting untuk diagnosis psikosis reaktif, yaitu adanyastressor traumatik dan perkembangan psikosis. 3,4,7

Perbandingan Nosology Gangguan psikotik akut didefinisikan oleh ICD sebagai sebuah kondisi psikotik dengan onset kejadian selama dua minggu dan periode remisi selama 1 3 bulan.Brief psychotic disorder didefinisikan oleh DSM IV sebagai kondisi psikotik yang onsetnya muncul tiba tiba dengan gejala psikotik hanya satu hari dan tidak lebih dari satu bulan. 1,2,3

Epidemiologi Usia muda lebih sering. Beberapa klinisi menyatakan bahwa gangguan mungkin paling sering ditemukan pada pasien dari kelas sosioekonomi rendah dan pasien dengan gangguan pribadi sebelumnya. 3,4,5

Etiologi Dalam DSM IV menempatkan diagnosis Brief psychotic disorder ke kategori yang tidak diketahui penyebabnya. Pasien dengan gangguan psikotik singkat mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis yang berkembang kearah psikotik. Walaupun beberapa pasien dinyatakan tidak ada korelasi antar keluarga yang mengalami penyakit yang sama, namun beberapa data mencatat terjadi peningkatan insidensi perubahan mood. 5,6

Diagnosis dan Manifestasi Klinis Gangguan psikotik akut dan sementara( acute and transienet psychotic disorder / ATPD) ICD 10 mengungkapkan tiga ciri khas yang dapat digunakan untuk mendiagnosis gangguan psikotik akut dan sementara,antara lain 6,7: a. Onset akut ( dalam 2 minggu ) b. Adanya sindrom tipikal c. Adanya stress akut yang mengikuti ( dalam 2 minggu selama onset ) Dengan memperhatikan adanya sindrom tipikal, ICD 10 membagi: menjadi dua : a. Sindrom Polimorfik, terdiri dari halusinasi, delusi dan gangguan persepsi. b. Sindrom skizofrenik tipikal Gangguan psikotik singkat DSM IV TR ( DSM IV TR Brief psychotic disorder ) dapat didiagnosis berdasarkan adanya satu atau lebihgejala psikotik ( delusi, halusinasi, disorganisasi bicara dan disorganisasi perilaku atau perilaku katatonik ). Kriteria DSM IV TR untuk gangguan psikotik singkat menyatakan adanya stressor.

Pedoman Diagnostik menurut PPDGJ III: 13

Menggunakan urutan diangnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai ialah: 4,5 1. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu gejala psikotik menjadi nyata dan menggangu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodormal yang gejalanya sering tidak jelas) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok; 2. Adanya sindrom yang khas : - Polimorfik - Skizofrenia-like : beraneka-ragam dan berubah cepat : gejala skizofrenia yang khas

3. Adanya stes akut yang berkaitan 4. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung. Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria episode manic (F30.-) atau episode depresif (F32.-), walaupun perubahan emosional dan gejala afektif individual dapat menonjol dari waktu ke waktu. Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium, demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol dan obat-obatan.

Macam-macam gangguan psikotik akut: a) F23.0 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia Untuk diagnosis pasti harus memenuhi:5,6 1. Onset harus akut (suatu keadaan nonpsikotik hingga psikotik dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang); 2. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham, yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama; 3. Harus ada keadaan emosional yang sama beraneka ragamnya; 4. Walau gejala beraneka ragam, tidak ada satupun gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia (F20.-) atau episode manik (F30.-) atau episode depresif (F32.-) b) F23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia Memenuhi kriteria (a), (b), dan (c) diatas yang khas untuk gangguan psikotik polimorfik akut (F23.0). Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia (F20.-) yang harus sudah ada sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas. Apabila gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia (F20.-). c) F23.2 Gangguan Psikotik Lir-Skizofrenia (Skizofrenia-Like) Akut Untuk diagnosis pasti harus memenuhi: 14

1. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu keadaan nonpsikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik); 2. Gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikotik; 3. Kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi. Apabila gejala skizofrenia menetap untuk kurun waktu lebih dari 1 bulan lamanya, maka diagnosis harus dirubah menjadi skizofrenia (F20.-) d) F23.3 Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan Predominan Waham Untuk diagnosis pasti harus memenuhi: 1. Onset dari gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang dari keadaan nonpsikotik sampai jelas psikotik); 2. Waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar waktu sejak berkembangnya keadaan psikotik yang jelas; 3. Baik kriteria untuk skizofrenia (F20.-) maupun untuk gangguan psikotik polimorfik akut (F23.-) tidak terpenuhi. Bila waham menetap lebih dari 3 bulan lamanya, maka diagnosis harus diubah menjadi Gangguan Waham Menetap (F22.-) Bila hanya halusinasi yang menetap untuk lebih dari 3 bulan lamanya, maka diagnosis harus diubah menjadi Gangguan Psikotik Nonorganik Lainnya (F28).

Diagnosis Banding Berkenaan dengan durasi dari gejala.Diagnosis sementara ICD 10 gangguan psikotik akut dan sementara tanpa gejala skizofrenia dapat berubah menjadi ICD 10 gangguan delusional persisten atau gangguan psikotik nonorganik lainnya jika penyakit berlangsung lebih dari 3 bulan. Pada gangguan psikotik singkat DSM IV TR, durasi penyakit kurang dari 1 bulan.Jika durasi penyakit melebihi 1 bulan, diagnosis berubah menjadi gangguan skizofreniform, skizofrenia, gangguan delusional atau gangguan psikotik NOS, tergantung pada gejala lainnya dan lama penyakitnya.

B. PEMBAHASAN Berdasarkan anamnesis riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan, pada pasien ini ditemukan adanya pola perilaku, pikiran, dan perasaan yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan social.Demikian berdasarkan PPDGJ III dapat disimpulkan pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa. Berdasarkan anamnesis riwayat penyakit medis, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala atau penyakit lainnya yang secara fisiologis dapat menimbulkan disfungsi otak sebelum 15

menunjukkan gejala gangguan jiwa.Oleh karenanya, gangguan mental organik dapat disingkirkan (F 00-09). Pada pasien juga tidak didapatkan riwayat penggunaan alkohol atau zat psikoaktif sebelum timbul gejala yang menyebabkan perubahan fisiologis otak, sehingga kemungkinan adanya gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif juga dapat disingkirkan (F10-19). Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan dalam penilaian realitas karena adanya psikopatologi yaitu gangguan persepsi berupa halusinasi auditoris dan visual; dan gangguan berpikir berupa flight of ideas dan waham persekutorik.Riwayat tingkah laku hiperaktif dan gelisah, afek inappropriate dan mood disforik, ekspansive dan labil, serta emosi lainnya berupa tension dan marah.Semua gejala psikopatologi ini telah berlangsung selama 10 hari. Adanya keluhan tidak tidur, dan percepatan, penekanan dan banyaknya bicara (kesukaan bicara).

Sehingga berdasarkan PPDGJ III ditegakkan diagnosis untuk Aksis I adalah Psikosis Akut. Menurut teori, pedoman diagnostik gangguan psikotik akut dan sementara PPDGJ-III : Menggunakan urutan diangnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai ialah: 1. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu gejala psikotik menjadi nyata dan menggangu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodormal yang gejalanya sering tidak jelas) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok; 2. Adanya sindrom yang khas : - Polimorfik - Skizofrenia-like : beraneka-ragam dan berubah cepat : gejala skizofrenia yang khas

3. Adanya stes akut yang berkaitan 4. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung. Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria episode manic (F30.-) atau episode depresif (F32.-), walaupun perubahan emosional dan gejala afektif individual dapat menonjol dari waktu ke waktu. Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium, demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol dan obat-obatan. Pada pasien ini di tegakkan diagnosis Psikotik Akut yaitu jenis gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia, berdasarkan ditemukan: 1. Onset harus akut (suatu keadaan nonpsikotik hingga psikotik dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang); 2. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham, yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama; 3. Harus ada keadaan emosional yang sama beraneka ragamnya; 16

4. Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia (F20.-) yang harus sudah ada sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas. Apabila gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia (F20.-). Pada pasien ini tidak ditemukan ciri kepribadian yang spesifik sebelum sakit, sehingga tidak ada diagnosis untuk Aksis II. Pada pasien ini tidak ditemukan kondisi medis umum yang bermakna, sehingga diagnosis Aksis III pada pasien ini adalah tidak ada diagnosis. Pada Aksis IV terdapat masalah ekonomi berupa kesulitan ekonomi dalam keluarganya.Pasien dan suaminya tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan lagi. Pada Aksis V ditemukan GAF scale saat wawancara yaitu 50 41, gejala berat (serious), disabilitas berat yaitu kesulitan dalam fungsi sosial, pekerjaan, dan psikologis. Sebagai diagnosis banding adalah Skizofrenia Paranoid. Menurut teori dalam PPDGJ-III: a. Adanya gejala yang memenuhi kriteria Skizofrenia yaitu Adanya delusion of control, thought of insertion, thought of withdrawal, thought of broadcasting, halusinasi auditorik tipe fonema, halusinasi visual, waham menetap yang tidak sesuai dengan budaya setempat (waham kebesaran dan waham curiga). b. Adanya gejala-gejala khas tersebut telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih. c. Ada perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality). Pada pasien dapat disingkirkan skizofrenia paranoid karena riwayat perjalanan penyakit pada pasien ini gejala baru berlangsung 10 hari. Meskipun didahului dengan adanya sedikit perubahan pada perilaku pada pasien, kriteria waktu untuk menegakkan diagnosis skizoprenia adalah 1 bulan, dan menurut PPDGJ/ICD 10 kriteria untuk waktu penegakkan diagnosis skizoprenia adalah 6 bulan. Sedangkan gangguan afektif bipolar (F31) disingkirkan dengan mengingat pointpoint diagnostik tidak memenuhi. Sebagai berikut: Gangguan bersifat episode berulang (sekurangkurangnya dua episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi). Yangkhas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang usia lanjut. Kedua macam episode ini seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stres atau trauma mental lain (Adanya stres tidak esensial untuk penegakan diagnosis). 17

Gangguan psikotik akut dan sementara memiliki remisi total dalam 1-3 bulan merupakan kriteria diagnosis pada ICD 10. Hanya sekitar 6 18 % pasien mengalami gejala sisa. Gangguan psikotik singkat DSM IV TR ( DSM IV TR Brief psychotic disorders ) memiliki remisi total dalam 1 bulan merupakan kriteria diagnosis DSM IV TR meskipun beberapa pasien mengalami relaps. Jadi, prognosis untuk pasien ini adalah Dubia ad Bonam. Terapi yang diberikan kepada pasien ini adalah Chlorpromazine dan Trihexipenidyl secara oral.Chlorpromazine merupakan obat anti-psikosis tipikal.Mekanisme kerja obat ini adalah memblokade Dopamine pada reseptor pasca-sinaptik neuron di Otak, khususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (Dopamine D2 receptor antagonists) sehingga efektif untuk gejala positif.Pada pasien ini ditemukan gejala positif berupa waham, halusinasi, bicara kacau, gangguan perasaan, perilaku aneh dan tidak terkendali, sedangkan gejala negatif tidak ditemukan.Chlorpromazine juga mempunyai efek sedasi yang besar sehingga bermanfaat untuk keluhan pasien yang tidak bisa/sulit tidur. Dimulai dengan dosis awal sesuai dosis anjuran (150600 mg/hari) yaitu diberikan 3x50 mg, dinaikkan setiap 2-3 hari sampai mencapai dosis efektif (mulai timbul peredaran Sindrom Psikosis) dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan dosis optimal dipertahankan sekitar 8 12 minggu (stabilisasi) diturunkan setiap 2 minggu dosis maintenance dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun (diselingi drug holiday 1 2 hari/minggu) tapering off (dosis diturunkan tiap 2 4 minggu) stop. Karena Chlorpromazine memiliki efek samping yang dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal, maka diberikan Trihexyphenidyl 3 x 2 mg/hari.

18

BAB IV KESIMPULAN

Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku

kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik. Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah halusinasi, waham, agitasi atau perilaku aneh, pembicaraan disorganisasi, keadaan emosional yang labil. Berdasarkan anamnesis riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan, pada pasien ini ditemukan adanya pola perilaku, pikiran, dan perasaan yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan social.Demikian berdasarkan PPDGJ III dapat disimpulkan pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa. Berdasarkan anamnesis riwayat penyakit medis, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala atau penyakit lainnya yang secara fisiologis dapat menimbulkan disfungsi otak sebelum menunjukkan gejala gangguan jiwa.Oleh karenanya, gangguan mental organik dapat disingkirkan. Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan dalam penilaian realitas karena adanya psikopatologi yaitu gangguan persepsi berupa halusinasi auditoris dan visual; dan gangguan berpikir berupa flight of ideas dan waham persekutorik.Riwayat tingkah laku hiperaktif dan gelisah, afek inappropriate dan mood disforik, ekspansive dan labil, serta emosi lainnya berupa tension dan marah.

19

DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan H, Sadock B, Grebb J. Kaplan dan Sadock: Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis. Edisi Ketujuh. Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997.

2. Tomb D. Buku Saku Psikiatri. Edisi Enam. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000.

3. WHO. PPDGJ III. Cetakan pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik; 1993

4. Kaplan, H.I., Sadocks, B.J., Grebb, J.A. : Gangguan Psikotik Singkat, dalam Sinopsis, edisi 7, jilid 1, Jakarta, hal: 771-775. 5. Memon, M.A. : Brief Psychotic Disorders. Medical Director of Geriatric Psychiatry, Department of Psychiatry, Spartanburg Regional Hospital System. 2009. available from http://emedicine.medscape.com/article/294416-print 6. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR). 4th ed. Washington DC:. American Psychiatric Press;2000 7. Gleeson, John.F.M., Mc Gorry, P.D. : Psychological Interventions in Early Psychosis a Treatment Handbook. John Wiley & sons, Ltd. 2005. p209-223

20

You might also like