You are on page 1of 26

Material Magnetik

Pembentukan medan magnet Rangkaian magnetik Sifat material feromagnet Energi yang hilang dalam inti feromagnet

Merupakan mekanisme dasar konversi energi dari satu bentuk

ke bentuk lain pada motor, generator dan transformator. Empat prinsip dasar penggunaan medan magnet: 1 Konduktor berarus menghasilkan medan magnet di 1. sekitarnya. 2. Tegangan terinduksi pada kumparan jika medan magnet yang b b h waktu berubah kt memotong t k kumparan t tersebut b t (dasar (d transformator). 3. Kawat berarus yang berada pada medan magnet akan mengalami gaya induksi (dasar motor). 4. Tegangan akan terinduksi pada penghantar yang bergerak dalam medan magnet g ( (dasar g generator). )

Berdasarkan hukum Ampere, kuat

medan magnet dinyatakan: Ni (A - t / m) Hlc = Ni H = lc


Rapat fluks magnet (B):

B = H ( Wb/m 2 )
( permeabilitas magnetik material) Permeabilitas ruang hampa (0): 0 = 4 10-7 H/m

Fluks total dalam suatu luasan:

= B dA
A

Jika rapat fluks konstan dan tegak lurus A, = BA = HA =

NiA
lc

Perbandingan permeabilitas bahan terhadap permeabilitas

udara (ruang hampa)

r = 0

Permeabilitas relatif besi berkisar dari 2000 sampai lebih

da 6000. dari Permeabilitas bahan inti yang tinggi memungkinkan sebagian besar fluks terkurung dalam inti (fluks bocor menjadi j di lebih l bih kecil). k il)

Transformator T f t : Rangkaian R k i magnetik terdiri atas material feromagnet saja.

Mesin berputar: Rangkaian magnetik terdiri atas dua bahan ferromagnet yang dihubungkan medium udara.

Tegangan atau gaya gerak

listrik (emf) menentukan aliran arus. Arus mengalir g dari p polaritas positif dan menuju polaritas negatif. Emf menyebabkan arus mengalir, li V = IR

Gaya gerak magnetik (mmf) (F)

adalah arus efektif yang mengalir ke inti. Fluks keluar dari ujung j gp positif sumber mmf dan masuk kembali melalui ujung negatif. Mmf menyebabkan fluks dib dibangkitkan, kitk F = R

Mmf dari konduktor berarus N lilitan,

F = Ni
Reluktansi pada rangkaian magnetik merupakan pasangan

tahanan pada rangkaian listrik dengan satuan A-t/Wb. A-t/Wb R = lc / A g dengan: F = Gaya gerak magnet, mmf R = Reluktansi magnetik N = Jumlah lilitan i = Arus lc = Panjang rata-rata jalur magnetik = Permeabilitas e eab tas material ate a A = luas penampang melintang

Sebuah inti feromagnet

seperti gambar dengan tiga sisi lebarnya sama sedangkan satu sisi lebih tipis dengan ukuran seperti pada gambar dan tebal inti 10 cm. Jumlah lilitan di sisi kiri 200 dan permeabilitas relatif diasumsikan 2500. 5 Hitung g fluks yang dihasilkan dengan arus 1 A.

Rangkaian ekivalen rangkaian magnetik:

Karena K k d jalur kedua j l seri, i maka: k

R = R1 + R 2 = 14,300 + 27,600 = 41,900 A t/Wb Mmf total: F = Ni = 200 1 A = 200 A t


Total fluks dalam inti adalah:

Penyelesaian: a. Reluktansi inti :

Luas efektif celah udara adalah 1,05 12 cm2 = 12,6 cm2, sehingga reluktansi celah udara adalah:

Reluktansi total jalur fluks:

b.

Ingat, karena fluks celah udara diperlukan, luas efektif celah udaara digunakan pada persamaan di atas.

Perhitungan fluks menggunakan metode rangkaian magnetik memiliki iliki ketidaktepatan k tid kt t dalam d l 5% % harga h aktual, kt l disebabkan: di b bk Sejumlah kecil fluks keluar dari inti ke udara yang disebut dengan fluks bocor. Perhitungan reluktansi bergantung pada pengukuran jalur ratarata. Asumsi bahwa jalur rata-rata berada di tengah inti tidak mutlak benar terutama di daerah sudut. Efek f k non-linier li i pada d bahan b h feromagnet f k karena permeabilitas bili berubah-ubah berdasarkan banyaknya fluks yang telah ada pada material. Jika ik pada d inti i i terdapat d celah l h udara, d l luas potongan melintang li efektif celah udara lebih besar daripada inti besi pada kedua sisi. Kelebihan luas ini disebabkan efek pinggir medan magnet pada celah udara. udara

Kurva B-H
Kurva B-H B H memperlihatkan

perilaku material feromagnet. Permeabilitas ditentukan persamaan berikut: B = H konstan pada ruang hampa namun tidak pada material feromagnet dengan diberikannya gaya gerak magnet (mmf). (mmf) Kurva ini disebut kurva saturasi atau kurva magnetisasi. magnetisasi

Dari 0 A secara perlahan arus DC dinaikkan sampai harga

maksimum yang diizinkan. Kurva fluks vs mmf yang menghasilkannya diperlihatkan pada gambar. Pada mulanya sedikit kenaikan mmf menghasilkan kenaikan fluks yang tinggi. Setelah titik tertentu kenaikan mmf hanya menghasilkan perbahan fluks yang kecil dan pada d akhirnya khi h hampir i tidak id k ada d perubahan. b h Daerah dimana kurva mulai mendatar disebut daerah saturasi dimana inti dikatakan jenuh. jenuh Daerah dimana fluks bertambah dengan cepat disebut daerah non-saturasi.

Penyelesaian: Permeabilitas material diperoleh dengan Permeabilitas relatif (a) Pada H = 50 A.t / m, B = 0,25 T, sehingga =B/H r = /0

B 0,25 = = = 0,005 H/m H 50

dan

r =

0,005 = = 3980 7 0 4 10

(b) dan pada H = 100 A.t A t / m, m B = 0,72 0 72 T T, sehingga

B 0,72 = = = 0,0072 H/m H 100


dan

r =

0,0072 = = 5730 7 0 4 10

Begitu juga untuk menentukan permeabilitas pada harga H lainnya

Penyelesaian: (a) Rapat p fluks y yang g dibutuhkan p pada inti: Dari grafik diperoleh kuat medan magnet sebesar H = 115 A.t

(b) Permeabilitas inti pada arus tersebut adalah:

dan permebilitas relatifnya

( ) Reluktansi (c) R l kt i inti: i ti

Kumparan dari inti diberikan arus

bolak balik. Dengan asumsi fluks awal nol, arus bertambah mengikuti jalur a-b seperti kurva saturasi yang dibahas sebelumnya. Namun ketika arus berkurang, fluks kembali namun tidak melalui jalur yang sama dan mengikuti jalur b-c-d. Lalu, ketika arus kembali meningkat fluks mengikuti jalur d-e-b. Banyaknya fluks yang ada dalam inti tidak hanya ditentukan arus pada kumparan tapi juga sisa fluks dalam inti Jalur b-c-d-e-b disebut loop histerisis.

Pada sistem AC, j jika medan y yang g diberikan berubah-ubah

mengikuti suatu siklus dalam suatu interval waktu, energi mengalir dari sumber kepada kumparan-inti dan selama waktu yang lain energi kembali ke sumber. Namun energi yang dikeluarkan lebih besar daripada yang kembali. Sehingga dalam satu t siklus ikl perubahan b h medan, d t d terdapat t energi i yang terpakai t k i pada inti. Energi yang hilang ini menyebabkan pemanasan inti. Rugi daya pada inti akibat efek histerisis disebut rugi histerisis. histerisis

Inti besi solid merupakan penghantar listrik seperti lilitan-lilitan

yang terhubung singkat. Ketika medan magnet berubah, tegangan terinduksi pada inti menyebabkan arus, dikenal sebagai arus Eddy, bersirkulasi pada material inti. Ini menyebabkan daya terserap pada inti sebesar P = v2/R.
Cara mengurangi rugi arus Eddy: Menggunakan material tahanan tinggi. Inti dibuat dari laminasi-lamninasi lembaran besi tipis yang

terisolasi secara elektrik satu sama lain. lain Ini menyebabkan tahanan menjadi tinggi untuk arus Eddy dan rugi-rugi sangat jauh berkurang.

1.

Explain the terms magnetomotive force, reluctance and flux and hence derive the expression that relates these quantities. quantities What is a ferromagnetic material? Why is the permeability of ferromagnetic materials so high? What are the relationships between the followings: - flux density and magnetic field strength - flux and flux density - mmf and flux What are hysteresis and eddy current losses? What can be done to minimize them?

2.

3.

4.

5.

6.

An air gap has a length of 0.1cm. What length of iron has the same reluctance l as the h air i gap? ? Th The relative l i permeability bili of f the h i iron i is 5000. The cross sectional areas of the air gap and the core are the same. C Consider id the h magnetic i core with i h an air i gap as shown h i in f following ll i figure. The core material has a relative permeability of 6000 and a rectangular cross-section of 2 cm by 3 cm. The coil has 500 turns. Determine the current required to establish a flux density of Ba=0.25 =0 25 8 cm T in the air gap.
Core thickness=3 cm 2 cm i N=500

8 cm

0.5 cm

7.

Consider the magnetic core with an air gap as shown in the following fi figure. Th The core material i lh has a relative l i permeability bili of f6 6000 and da rectangular cross-section of 2 cm by 3 cm. The coil has 500 turns. Determine the current required to establish a flux density of Ba=0.25 T in the air gap considering fringing 10% at the air gap. gap
8 cm Core thickness thickness=3 3 cm 2 cm i N=500

8 cm

0.5 cm

You might also like