You are on page 1of 28

MAKALAH PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN

Penerbitan Sekuritas dan Kewajiban Jangka Panjang

OLEH

ILMA HUDALINA FUMASA #AISA

11 1 ! "" 11 1 ! ""!

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

2011
PENDAHULUAN Go Public merupakan penawaran saham atau obligasi kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya. Pertama kali berarti bahwa pihak penerbit (emiten) pertama kalinya melakukan penjualan saham atau obligasi. Perusahaan yang sudah melakukan penawaran umum berarti perusahaan tersebut sudah merupakan milik masyarakat pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Kegiatan dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana disebut IPO ( Initial Public Offering). Dalam rangka IPO, ada yang disebut dengan prospektus, yaitu salah satu media informasi yang digunakan untuk penyebaran informasi ke masyarakat. enurut !! Pasar odal "o. # $ahun %&&', (prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.) Perusahaan yang memutuskan untuk menjual sahamnya ke masyarakat memiliki beberapa konsekuensi yang harus ditanggung oleh perusahaan di samping manfaat yang diperoleh. Dengan melakukan penawaran umum berarti perusahaan dituntut untuk lebih terbuka dan harus mengikuti peraturan*peraturan pasar modal mengenai kewajiban pelaporan. +egala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran harus ter,atat se,ara terperin,i dan dapat dipertanggungjawabkan. !ntuk perusahaan yang go public, tuntutan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan akan semakin kuat karena pemilik menginginkan keuntungan yang semakin meningkat juga sehingga akan berpengaruh terhadap besarnya di-iden yang akan dibagikan. +elain itu, dengan pertumbuhan dan perkembangan yang bagus, ,itra perusahaan akan meningkat sehingga harga saham di pasar sekunder juga akan semakin meningkat. Di samping konsekuensi di atas, perusahaan yang go public juga akan menerima manfaat. Dengan melakukan penawaran umum saham, perusahaan akan memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus jika dibandingkan dengan perolehan dana melalui pinjaman di lembaga keuangan. Proses go public juga relatif lebih mudah dan biayanya juga relatif lebih murah. Konsekuensinya adalah kerelaan untuk memberikan kepemilikan perusahaannya kepada masyarakat luas. Dana hasil penawaran umum biasanya digunakan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur permodalan, atau untuk melakukan di-estasi. elalui go public, emiten sebagai penerbit saham akan dikenal oleh masyarakat, sehingga proses ini bisa dianggap promosi tidak langsung bagi perusahaan maupun bagi produk dan jasa yang dihasilkannya. Penawaran umum dilakukan di pasar perdana atau disebut dengan periode pasar perdana di mana efek ditawarkan kepada masyarakat pemodal oleh penjamin emisi melalui para agen
Page | 2

penjual yang sudah ditunjuk. asyarakat bisa memulai membeli saham yang ditawarkan pada harga perdana yang sudah ditetapkan. .arga perdana ini merupakan harga kesepakatan antara penjamin emisi (lead underwriters) dan ,alon emiten dengan mempertimbangkan faktor*faktor tertentu, seperti permintaan masyarakat pemodal, kebutuhan emiten, pesaing dalam industri yang sama dan lain*lain. !ntuk tahap berikutnya emiten dapat men,atatkan sahamnya di bursa efek dengan mengajukan pendaftaran, sebagai kelanjutan dari kontrak pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya. +etelah pen,atatan saham di bursa efek, maka perdagangan di pasar sekunder bisa dimulai, dan saham tersebut dapat mulai ditransaksikan. Pen,atatan saham yang ditawarkan kepada publik pada saat IPO ( first issue) jumlahnya sekitar %/*0/1. +aham inilah yang di,atatkan di bursa efek ( listed), sedangkan sisanya masih pemilik pendiri2pemegang saham lama. +etelah masuk ke bursa efek, maka harga saham akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Pada saat permintaan meningkat, maka harga saham ,enderung naik, sebaliknya penawaran saham meningkat, harga saham ,enderung turun. PENERBITAN SEKURITAS EKUITAS DAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG A. Penerbi !n Se"#ri !$ E"#i !$ %S!&!'( Ri)& $( W!rr!n $* 1. Ini i!+ P#b+i, O--erin) %IPO* 3simetri informasi antara pihak manajemen dan in-estor potensial sangat tinggi ketika perusahaan belum melakukan IPO. .al ini disebabkan karena informasi perusahaan yang belum go publi, relatif sulit diperoleh in-estor. Ketika perusahaan melakukan IPO, in-estor potensial hanya mengandalkan informasi dari prospektus. enurut 4ao (%&&5) dalam $eoh et al (%&&#a), tidak terdapat media lain yang menyediakan informasi perusahaan yang sedang melakukan IPO ke,uali prospektus yang disyaratkan Pengawas Pasar odal. Kelangkaan informasi perusahaan sebelum IPO, memaksa in-estor potensial hanya mengandalkan prospektus sebagai sumber informasi mengenai perusahaan. Padahal prospektus hanya menyediakan laporan keuangan selama tiga tahun sebelum IPO dan informasi non keuangan ($eoh et al %&&#a). Kondisi ini memberikan kesempatan bagi manajemen untuk melakukan manajemen laba supaya meningkatkan kemakmurannya, yaitu mengharapkan harga saham akan tinggi pada saat IPO. 6eberapa penelitian sebelumnya telah melakukan studi manajemen laba sebelum IPO. 7riedlan (%&&0) menemukan bukti bahwa perusahaan*perusahaan di 3merika +erikat menaikkan laba akuntansi perioda satu tahun sebelum IPO. 8ain dan Kini (%&&0) menyatakan bahwa terdapat penurunan kinerja operasional perusahaan setelah IPO.
Page | 3

Penurunan tersebut menunjukkan indikasi telah terjadi manajemen laba menjelang IPO. .al ini dilakukan dengan ,ara menggeser pendapatan perioda yang akan datang ke perioda sekarang atau menggeser biaya perioda sekarang ke perioda yang akan datang, sehingga laba perioda sekarang dilaporkan tinggi. $eoh et al. (%&&#a) menemukan ada perusahaan yang berperilaku agresif (menaikkan laba) dan ada yang berperilaku konser-atif ketika menyusun laporan keuangan satu perioda sebelum IPO. $eoh et al. (%&&#b) juga menemukan bahwa manajemen melakukan penyesuaian akrual dalam rangka menaikkan laba menjelang +9O. 4angan (%&&#) juga menemukan hasil yang sama. Penelitian yang dilakukan Imam +utanto (:///), ;umanti (://%), +yaiful (://:), dan 4aharjono (://') membuktikan manajemen laba menjelang IPO juga terjadi di 6ursa 9fek 8akarta (698). ;umanti (://%) dan +yaiful (://:) menyimpulkan bahwa manajemen melakukan manajemen laba perioda dua tahun menjelang IPO dan tidak terdapat indikasi manajemen laba perioda satu tahun menjelang IPO. +edangkan 4aharjono (://') menemukan bahwa manajemen laba terjadi pada perioda satu tahun menjelang IPO. eskipun asimetri informasi antara manajemen dan in-estor tidak lagi tinggi setelah IPO, namun berbagai penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba juga dilakukan setelah IPO dan +9O. 7riedlan (%&&0) menemukan bukti bahwa perusahaan*perusahaan di 3merika +erikat menaikkan laba akuntansi perioda satu tahun setelah IPO. +hi-akumar (:///) memberikan bukti bahwa manajemen melakukan manajemen laba di sekitar +9O, meskipun tidak ditunjukkan untuk menyesatkan in-estor dalam membuat keputusan in-estasi. +yaiful (://:) juga menemukan bukti yang sama untuk 698, manajemen laba dilakukan perioda dua tahun setelah IPO. 4eturn saham perusahaan setelah IPO dalam jangka panjang akan turun. .al ini disebabkan in-estor terlalu optimis, sehingga harga saham akan lebih tinggi pada awal penawarannya dan berangsur*angsur turun dalam jangka panjang (6ra- dan ;ompers %&&<). Kemudian 6ra- et al. (:///) melakukan pengujian terhadap abnormal return yang mengikuti penawaran sekuritas (IPO dan +9O). ereka menyimpulkan bahwa kinerja saham rendah untuk perusahaan yang memiliki book to market ratio rendah. $eoh et al. (%&&#a) meneliti kinerja perusahaan jangka panjang setelah IPO, hasilnya menggambarkan return saham jangka panjang rendah setelah IPO dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan IPO. ereka juga membuktikan bahwa kinerja yang rendah tersebut berhubungan dengan akrual diskresioner di sekitar IPO. enurut $eoh et al. (%&&#b) kinerja saham juga rendah untuk perusahaan yang melakukan +9O. =oughran dan 4itter (%&&') bahkan menyatakan kinerja saham yang rendah terjadi sampai lima tahun setelah +9O. 4angan (%&&#) membuktikan bahwa
Page | 4

kinerja saham perusahaan setelah melakukan +9O rendah. .al ini membukti>kan bahwa perusahaan yang melakukan manajemen laba menjelang +9O akan memiliki return sa>ham lebih rendah dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba. 4an>gan (%&&#) men,oba memprediksi return saham dengan komponen akrual diskre>sioner untuk mendapatkan koefisien negatif yang menunjukkan kinerja saham yang rendah tersebut mampu dijelaskan dengan manajemen laba. .asilnya menunjukkan bahwa ko>efisien regresi hubungan antara akrual diskresioner dan return saham adalah negatif, se>hingga ia menyimpulkan bahwa rendahnya kinerja saham mampu dijelas>kan komponen akrual. 3li et al. (:///) menguji apakah komponen akrual mampu menjelaskan return saham perusahaan setahun setelah penerbitan laporan keuangan. Komponen akrual penelitian tersebut dihitung dengan pendekatan De,how et al. (%&&'). .asilnya menunjukkan komponen akrual berhubungan negatif dengan return saham. +ubramanyam (%&&?) juga menemukan akrual diskresioner berhubungan dengan harga saham. +yaiful (://:) meneliti hubungan manajemen laba dengan return saham perusahaan yang terdaftar di 698. Penelitian dilakukan terhadap 00 perusahaan yang melakukan IPO pada %&&%*%&&0. .asilnya menunjukkan bahwa return saham pada perioda satu tahun setelah IPO rendah. $etapi penelitian ini tidak berhasil menemukan hubungan antara manajemen laba dan return saham. 3rdiati (://5) meneliti hubungan manajemen laba terhadap return saham dengan menggunakan kualitas audit sebagai -ariabel pemoderasi. +ampel penelitian terdiri atas <# perusahaan pada perioda %&&'*:///. .asilnya menunjukkan bahwa manajemen laba berpengaruh positif terhadap return pada perusahaan yang diaudit K3P 6ig ' dan berpengaruh negatif pada perusahaan yang diaudit K3P "on*6ig '. @idiastuty (://0) juga meneliti hubungan manajemen laba terhadap return saham dengan menggunakan leverage dan unexpected earnings sebagai -ariabel kontrol. +ampel penelitian terdiri atas <: perusahaan pada perioda %&&&*://%. .asilnya menunjukkan bahwa manajemen laba berhubungan positif terhadap return saham. 4aharjono (://') juga meneliti mengenai hubungan antara manajemen laba dengan return saham perusahaan yang terdaftar di 698. Penelitian dilakukan pada 55 perusahaan yang melakukan IPO pada %&&'*://%. .asilnya menunjukkan tidak terdapat hubungan antara manajemen laba perioda satu tahun sebelum IPO dan return saham satu tahun setelah IPO. 6arto- et al. (:///a) menguji hubungan antara ke,erdasan in-estor dengan pola return saham yang diobser-asi setelah pengumuman laba kuartalan. .asil penelitian ini menunjukkan bahwa ke,erdasan in-estor berhubungan se,ara negatif dengan pola return abnormal yang diobser-asi setelah pengumuman laba kuartalan. .asil ini menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat ke,erdasan in-estor, maka semakin rendah return abnormal setelah pengumuman laba kuartalan dan sebaliknya.
Page | 5

6arto- et al. (:///a) mendefinisikan in-estor yang ,erdas sebagai in-estor yang mampu mengumpulkan dan memproses informasi publik, sedangkan in-estor yang tidak ,erdas adalah in-estor yang hanya menggunakan informasi keuangan pers dan intuisi serta tidak melakukan analisis laporan keuangan dengan baik. 8ogiyanto (://') juga menyatakan bahwa in-estor yang ,erdas mampu menganalisis informasi lebih lanjut untuk menentukan apakah informasi memberikan sinyal yang sahih dan dapat diper,aya, sedangkan in-estor yang tidak ,erdas akan menerima informasi tanpa menganalisis lebih lanjut. Pada umumnya literatur menggunakan kepemilikan institusi sebagai proksi ke,erdasan in-estor (.and %&&/A !tama dan Bready %&&<A @alther %&&<A 9l*;aCCar %&&#A atau 6arto- et al. :///a). 3lasan utama yang membuat kepemilikan institusi ,o,ok dijadikan proksi ke,erdasan in-estor karena in-estor institusi memiliki informasi pri-at yang lebih banyak dan memiliki tim analis yang lebih ,anggih untuk menganalisis informasi daripada in-estor indi-idu ( ayer %&##A +hiller dan Pound %&#&A atau Dunker dan Krehbiel %&##). 3lasan lain adalah karena in-estor institusi siap melakukan in-estasi pada sejumlah besar perusahaan (6arto- et al. :///a). 6arto- et al. (:///a) juga menguji mengenai -aliditas kepemilikan institusi sebagai proksi ke,erdasan in-estor. .asilnya menunjukkan bahwa kepemilikan institusi merupakan proksi yang -alid untuk ke,erdasan in-estor. 4ajgopal +., ohan E., dan 8ames 8iambal-o (%&&&) juga menemukan hasil yang sama. Penelitian ini juga menggunakan kepemilikan institusi sebagai proksi ke,erdasan in-estor dan ,utoff 0/1 atau lebih kepemilikan institusi menunjukkan in-estor ,erdas. +edangkan kepemilikan institusi di bawah 0/1 menunjukkan in-estor tidak ,erdas (6alsam et al. ://:). 6arto- et al. (:///a), 4ajgopal (%&&&), dan @alther (%&&<) menyatakan bahwa ke,erdasan in-estor (in-estor sophisti,ation) merupakan faktor penentu hubungan antara laba dan return. 6alsam et al. (://:) menguji reaksi pasar (in-estor ,erdas dan tidak ,erdas) terhadap manajemen laba di sekitar pelaporan keuangan kuartalan (%/*F). .asilnya menunjukkan bahwa para in-estor yang ,erdas (sophisti,ated in-estors) mampu mendeteksi manajemen laba lebih ,epat daripada para in-estor yang tidak ,erdas (unsophisti,ated in-estors). 4ajgopal et al. (%&&&) menguji hubungan manajemen laba dengan ke,erdasan in-estor menggunakan data perioda %&#&*%&&'. .asilnya menunjukkan bahwa manajemen laba berhubungan negatif dengan ke,erdasan in-estor. .asil ini menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat ke,erdasan in-estor, maka semakin rendah tingkat manajemen laba dan sebaliknya. Proses Penawaran !mum +aham %. $ahapan Persiapan
Page | 6

:. $ahapan Pengajuan Pernyataan 5. $ahapan Penawaran +aham 0. $ahapan Pen,atatan +aham di 6ursa 9fek !ntuk membantu kelan,aran penyiapan berbagai dokumen yang diperlukan, termasuk proses penawaran umum saham kepada publi,, ,alon perusahaan publi, menunjuk Penjamin 9misi yang bertugas membantu semua persiapan yang diperlukan hingga saham perusahaan dapat diperdagangkan di 6ursa. Balon perusahaan terbuka dapat memilih satu atau lebih Penjamin 9misi untuk menunjang proses go publi,. .al*hal yang harus dipersiapkan ,alon emiten dalam rangka penawaran umum %. Persetujuan pemegang saham pendiri melalui 4apat !mum Pemegang +aham (4!P+). :. enunjuk Penjamin 9misi untuk membantu penyiapan semua dokumen yang diperlukan, termasuk upaya pemasaran agar penawaran umum tersebut sukses. Dengan koordinasi dengan penjamin emisi, perusahaan menyiapkan berbagai dokumen yang diperlukan sepertiG a. =aporan Keuangan yang diaudit oleh akuntan publi, yang terdaftar di 6apepam*=K b. 3nggaran dasar berikut amandemennya yang disiapkan oleh notaries dan disahkan oleh instansi yang berwenang. ,. =egal audit dari konsultan hukum yang terdaftar di 6apepam*=K d. =aporan penilai independen, jika ada e. Prospe,tus Penawaran !mum, dan f. 6eberapa dokumen lain sebagaimana yang diatur dalam ketentuan yang berlaku. +e,ara umum, prosedur penawaran umum di pasar modal dilakukan dalam tiga tahap yaituG %. $ahap +ebelum 9misi $ahap ini merupakan tahap awal atau tahap persiapan. Pada tahap inilah suatu perusahaan yang akan melakukan penawaran umum mempersiapkan diri dengan melengkapi semua persyaratan*persyaratan yang harus dipenuhi atas ren,ana penawaran umum tersebut. $ahap ini dibagi dua yaitu tahap persiapan intern perusahaan dan tahap proses di 6apepam. a. Persiapan Intern Perusahaan enurut Isandar H. 3lwi (://5), hal*hal yang dilakukan oleh perusahaan dalam tahap ini antara lainG %. anajemen perusahaan harus membuat dan memutuskan ren,ana untuk memperoleh dana melalui publi,.
Page | 7

:. 4en,ana ini harus diajukan dalam 4apat !mum Pemegang +aham (4!P+) dan harus disetujui oleh 4!P+ tersebut. 5. Perusahaan yang bersangkutan harus melibatkan lembaga*lembaga pendukung pasar modal untuk membantu mereka dalam penyediaan dokumen*dokumen yang dibutuhkan, adalah sebagai berikutG a) Penjamin 9misi (!nderwriter), merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospe,tus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan. b) 3uditor Independen, bertugas untuk melakukan audit atau pemeriksaan atas =aporan Keuangan ,alon emiten. ,) Penilai, bertugas untuk melakukan penilaian terhadap akti-a tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari akti-a tetap tersebut. d) Konsultan .ukum, bertugas untuk memberikan pendapat dari segi hukum. e) "otaris, bertugas untuk membuat akta*akta perubahan 3nggaran Dasar, akta perjanjian*perjanjian dalam rangka penawaran umum, dan juga notulen*notulen rapat. 0. '. ?. <. #. &. empersiapkan semua dokumen dalam rangka penawaran umum. elakukan konfirmasi dengan agen penjual oleh penjamin emisi. empersiapkan kontrak awal dengan bursa efek. enandatangani perjanjian*perjanjian yang berhubungan dengan ren,ana penawaran umum. engumumkan kepada publi,. engirimkan pernyataan registrasi dan dokumen*dokumen pendukung lainnya ke 6apepam.

b. 4egistrasi di 6apepam 3dapun hal*hal yang harus dilakukan perusahaan pada tahap ini, antara lainG %. enyampaikan pernyataan pendaftaran dengan memenuhi semua persyaratan yang terkait dengan penawaran umum.

Page | 8

:. +etelah 6apepam menerima dokumen pendaftaran awal ini maka 6apepam melakukan penelaahan atas kelengkapan dokumen tersebut, khususnya menyangkut aspek hukum, keuangan, dan aspek keterbukaan lainnya. Kemudian 6apepam akan memberikan tanggapan atas dokumen pendaftaran tersebut dalam waktu 0' hari. 5. +etelah 6apepam memberikan pernyataan efektif atas pendaftaran tersebut maka perusahaan dimaksud dapat mempersiapkan langkah*langkah penawaran lebih lanjut dengan menyusun jadwal penawaran umum. :. $ahap 9misi enurut Irsan "asarudin dan Indra +urya (://5), hal*hal yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang go publi, dalam tahap ini antara lainG a. Penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjual di pasar primer. b. Penjatahan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten di pasar primer. ,. Penyerahan efek kepada pemodal di pasar primer. d. 9miten men,atatkan efeknya di pasar sekunder (6ursa). e. Perdagangan efek di pasar sekunder (6ursa). $ahap ini merupakan masa dilakukannya penawaran umum hingga saham*saham yang telah ditawarkan akan di,atat di 6ursa. a. $ahap di Pasar Perdana (Primary arket)

Primary market atau pasar perdana ini adalah masa dilakukannya penawaran umum dimana penjamin emisi melakukan penawaran saham baik se,ara sendiri maupun bersama dengan agen penjual. Dalam periode ini, penjamin emisi dan sindikasi melakukan promosi kepada ,alon pemodal (publi, eIpose). +etelah masa promosi ini, akan diikuti dengan penjualan dan penjatahan saham kepada masyarakat yang membeli saham. 6agi masyarakat atau pemodal yang mendapatkan penjatahan tersebut, penjamin emisi harus menyerahkan sahamnya sesuai dengan jadwal penyerahan yang ditetapkan. b. $ahap di Pasar +ekunder (+e,ondary arket)

$ahap pasar sekunder adalah masa pen,atatan saham di 6ursa dan sekaligus saham tersebut diperdagangkan. Pada masa ini para pemilik saham yang telah membeli saham di pasar perdana dapat memperjualbelikan sahamnya dengan mekanisme perdagangan yang berlaku di 6ursa. Pemilik saham atau pemodal dapat melakukan jual atau beli atas saham yang dimilikinya melalui perusahaan efek yang bergerak sebagai perantara pedagang efek atau pialang saham. Pada se,ondary market ini menjadi menarik karena saham
Page | 9

perusahaan yang dijual oleh emiten tersebut akan diuji apakah saham ini memiliki prospek atau kinerja bagus atau tidak. +uatu saham yang memiliki kinerja baik, maka harga sahamnya akan memiliki ke,enderungan naik karena diminati oleh pemodal. +ebaliknya, saham yang kurang baik akan memiliki ke,enderungan harga menurun. 5. $ahap +esudah 9misi Pada tahap ini perusahaan yang telah menjual sahamnya ke publi, atau masyarakat memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan tentang informasi dari perusahaan tersebut pada 6apepam se,ara kontinyu. 3dapun bentuk laporan tersebut antara lainG a. =aporan 6erkala, misalnyaG =aporan $ahunan dan =aporan $engah $ahunan b. =aporan Kejadian Penting dan 4ele-an, misalnyaG 3kuisisi, Pergantian Direksi, dan lain* lain Per$i!.!n go public !ntuk dapat memasarkan saham yang akan dilakukan dalam penawaran umum, sebelumnya perusahaan harus mengajukan pernyataan pendaftaran go publi, kepada 6apepam. 6apepam akan menanggapi pernyataan pendaftaran ini dalam waktu 0' hari. 8ika dalam waktu 0' hari tersebut tidak ada tanggapan yang disampaikan oleh 6apepam, maka pendaftaran dinyatakan efektif. !!P "o. #2%&&' pasal </ menyatakan G

%. Dang dapat melakukan penawaran umum hanyalah emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada 6apepam untuk menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif. :. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (%) tidak berlaku bagi pihak yang melakukan G a) penawaran efek yang bersifat utang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. b) Penerbitan sertifikat deposito. ,) Penerbitan polis asuransi. d) Penawaran efek yang diterbitkan dan dijamin pemerintah Indonesia, atau e) Penawaran efek lain yang ditetapkan oleh 6apepam. +edangkan pasal <0 berbunyi G

Page | 10

%. Pernyataan pendaftaran menjadi efektif pada hari ke*0' sejak diterimanya pernyataan pendaftaran se,ara lengkap atau pada tanggal yang lebih awal jika dinyatakan efektif oleh 6apepam. :. Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (%), 6apepam dapat meminta perubahan dan atau tambahan informasi dari emiten atau perusahaan publik. +elama pengajuan pernyataan pendaftaran go public ke 6apepam, perusahaan dapat melakukan pemasaran atau public expose kepada masyarakat. Dalam public expose ini, perusahaan mengundang ,alon in-estor yang dianggap potensial. Perusahaan perlu menjelaskan tentang pertumbuhan perusahaan, prospek ke depan, serta hal*hal lain yang berhubungan dengan perusahaan yang pada intinya berusaha menarik masyarakat untuk bersedia menanamkan modalnya. Dokumen utama sehubungan dengan go public G 3kuntan G =aporan keuangan dan 3udit opinion Konsultan hukum G Dokumen legal audit dan =egal opinion Penilai (appraisal) G .asil penilaian "otaris G Perubahan*perubahan 3nggaran Dasar dan Pengesahan*pengesahan perjanjian

%. :. 5. 0.

Page | 11

Page | 12

Page | 13

Pr/$e$ 0!n T!&!.!n G/ P#b+i, +etelah pemasaran dilakukan serta pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh 6apepam, maka perusahaan bisa melakukan go public. Penawaran umum ini dilakukan di pasar perdana atau sering disebut dengan periode pasar perdana di mana efek ditawarkan kepada masyarakat pemodal oleh penjamin emisi melalui para agen penjual yang sudah ditunjuk. asyarakat bisa mulai membeli saham yang ditawarkan pada harga perdana yang sudah ditetapkan. .arga perdana ini merupakan harga kesepakatan antara penjamin emisi (lead underwriters) dan ,alon emiten dengan mempertimbangkan faktor*faktor tertentu, seperti permintaan masyarakat pemodal, kebutuhan emiten, pesaing dalam industri yang sama, dan lain*lain. Proses lain yang perlu diperhatikan adalah adanya penjatahan saham. .al ini untuk menghindari keke,ewaan dari masyarakat karena tidak mendapatkan saham yang diinginkannya. !ntuk menjamin prinsip keadilan, dilakukan penjatahan, sehingga alokasi efek pesanan dari masyarakat pemodal akan disesuaikan dengan jumlah efek yang tersedia. Penjatahan ini dilakukan oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten. +etelah itu, efek bisa diserahkan kepada pemodal. !ntuk tahap berikutnya, emiten dapat men,atatkan sahamnya di bursa efek dengan mengajukan pendaftaran, sebagai kelanjutan dari kontrak pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya. +etelah pen,atatan saham*saham emiten di bursa efek, maka perdagangan di pasar sekunder bisa dimulai, dan saham tersebut dapat mulai ditransaksikan. .al lain yang perlu diperhatikan setelah melakukan emisi saham adalah masalah pelaporan. Pelaporan di sini menyangkut laporan tahunan maupun laporan tengah tahun. Di samping itu juga kejadian*kejadian yang bersifat materiil juga perlu dipublikasikan atau diinformasikan kepada masyarakat. Pen,atatan saham yang ditawarkan kepada publi, pada saat IPO ( first issue) jumlahnya sekitar %/1*0/1. +aham inilah yang di,atatkan di bursa efek ( listed), sedangkan sisanya masih milik pendiri2pemegang saham lama. +elama belum di,atatkan, saham ini belum bisa diperdagangkan di bursa. Pen,atatan saham bisa pada satu bursa yang disebut dengan single listing atau bisa pada dua bursa yang disebut dengan dual listing. !ntuk selanjutnya, jika sisa saham ini kemudian di,atatkan di bursa sekaligus, maka ,ara ini disebut dengan company listing. +edangkan jika sisa saham di,atatkan se,ara sebagian*sebagian (partial), ,ara ini disebut dengan partial listing.

Page | 14

enurut Peraturan "o. I*3 Kep*5/'26982/<*://0 tentang Pen,atatan +aham dan 9fek 6ersifat 9kuitas +elain +aham yang Diterbitkan oleh Perusahaan $er,atat, untuk dapat men,atatkan sahamnya di bursa baik di Papan !tama maupun di Papan Pengembangan, Balon Perusahaan $er,atat wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut G a. 6adan .ukum berbentuk Perseroan $erbatas (P$). b. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke 6apepam telah menjadi efektif. ,. emiliki Komisaris Independen sekurang*kurangnya 5/1 dari jajaran anggota Dewan Komisaris yang dapat dipilih terlebih dahulu melalui 4!P+ sebelum Pen,atatan dan mulai efektif bertindak sebagai Komisaris Independen setelah saham perusahaan tersebut ter,atat. d. emiliki Direktur tidak terafiliasi sekurang*kurangnya % orang dari jajaran anggota Direksi yang dapat dipilih terlebih dahulu melalui 4!P+ sebelum Pen,atatan dan mulai efektif bertindak sebagai Direktur tidak terafiliasi setelah saham perusahaan tersebut ter,atat. e. emiliki Komite 3udit atau bagi Balon Perusahaan $er,atat yang belum memiliki Komite 3udit wajib membuat pernyataan untuk membentuk Komite 3udit paling lambat ? bulan setelah perusahaan tersebut ter,atat. f. emiliki +ekretaris Perusahaan. g. "ilai nominal saham Balon Perusahaan $er,atat sekurang*kurangnya 4p %//. h. Direksi dan Komisaris Balon Perusahaan $er,atat harus memiliki reputasi baik, yang harus dapat dibuktikan. Persyaratan Pen,atatan di Papan !tama emenuhi persyaratan umum pen,atatan saham sebagaimana paragraf di atas. +ampai dengan diajukannya permohonan pen,atatan, telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama sekurang*kurangnya selama 5? (tiga puluh enam) bulan berturut*turut. =aporan Keuangan Balon Perusahaan $er,atat telah diaudit sekurang*kurangnya 5 tahun buku terakhir, dengan ketentuan =aporan Keuangan 3uditan : tahun buku terakhir dan =aporan Keuangan 3uditan Interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat @ajar $anpa Penge,ualian (@$P). 6erdasarkan =aporan Keuangan 3uditan terakhir memiliki 3set 6erwujud 6ersih (Net Tangible Asset) sekurang*kurangnya 4p %//.///.///./// (seratus miliar) 8umlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang +aham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran !mum atau perusahaan yang sudah ter,atat di 6ursa 9fek lain atau bagi Perusahaan Publik yang belum ter,atat di 6ursa 9fek lain dalam periode ' .ari 6ursa sebelum permohonan Pen,atatan sekurang*kurangnya %//.///./// saham atau sekurang*kurangnya 5'1 dari modal disetor, mana yang lebih ke,il.
Page | 15

a. b.

,.

d. e.

f. 8umlah pemegang saham paling sedikit %./// pemegang saham yang memiliki rekening 9fek di 3nggota 6ursa 9fek. Persyaratan Pen,atatan di Papan Pengembangan emenuhi persyaratan umum pen,atatan saham sebagaimana paragraf di atas. +ampai dengan diajukannya permohonan pen,atatan, telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama sekurang*kurangnya selama %: bulan berturut*turut. =aporan Keuangan 3uditan tahun buku terakhir yang men,akup sekurang* kurangnya %: bulan dan =aporan Keuangan 3uditan Interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat @ajar $anpa Penge,ualian (@$P). 6erdasarkan =aporan Keuangan 3uditan terakhir memiliki 3set 6erwujud 6ersih (Net Tangible Asset) sekurang*kurangnya 4p './//.///./// (lima miliar) 6agi Balon Perusahaan $er,atat yang mengalami rugi usaha atau belum membukukan keuntungan atau beroperasi kurang dari : tahun, wajib G +elambat*lambatnya pada akhir tahun buku ke*: sejak ter,atat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih berdasarkan proyeksi keuangan yang akan diumumkan di 6ursa Khusus bagi Balon Perusahaan $er,atat yang bergerak dalam bidang yang sesuai dengan sifat usahanya memerlukan waktu yang ,ukup lama untuk men,apai titik impas, seperti infrastruktur, perkebunan tanaman keras, atau bidang usaha lain yang berkaitan dengan pelayanan umum), maka berdasarkan proyeksi keuangan Balon Perusahaan $er,atat tersebut selambat*lambatnya pada akhir tahun buku ke*? sejak ter,atat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih. 8umlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang +aham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran !mum atau perusahaan yang sudah ter,atat di 6ursa 9fek lain atau bagi Perusahaan Publik yang belum ter,atat di 6ursa 9fek lain dalam periode ' .ari 6ursa sebelum permohonan Pen,atatan sekurang*kurangnya %//.///./// saham atau sekurang*kurangnya 5'1 dari modal disetor, mana yang lebih ke,il. 8umlah pemegang saham paling sedikit '// pemegang saham yang memiliki rekening 9fek di 3nggota 6ursa 9fek.

a. b.

,.

d. e.

f.

g.

Dalam perdagangan di bursa efek, nama perusahaan emiten tidak ditulis se,ara lengkap, tetapi menggunakan kode yang terdiri dari 0 karakter alfabetik. Kode ini disebut dengan ticker symbol. Karakter terakhir F digunakan untuk warrant, sedangkan karakter terakhir H digunakan untuk bukti right.

Page | 16

+etelah masuk ke bursa efek maka harga saham akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. 2. Se,/n0!r1 P#b+i, O--erin) %SPO* $ahap secondary market adalah masa pen,atatan saham di bursa efek dan sekaligus saham tersebut diperdagangkan. Pada masa ini para pemilik saham yang telah membeli saham di pasar perdana dapat memperjualbelikan sahamnya dengan mekanisme perdagangan yang berlaku di bursa efek. Pemilik saham atau pemodal dapat melakukan jual ataupun beli atas saham yang dimilikinya melalui perusahaan efek yang bergerak sebagai perantara pedagang efek atau pialang saham. Pada secondary market ini menjadi menarik karena saham perusahaan yang dijual oleh emiten tersebut akan diuji apakah saham ini memiliki prospek atau kinerja bagus atau tidak. +uatu saham yang memiliki kinerja baik, maka harga sahamnya akan memiliki ke,enderungan naik karena diminati oleh pemodal. +ebaliknya, saham kurang baik, akan memiliki ke,enderungan harga menurun. 2. Rights %Ser i-i"! B#" i Right* ight dapat didefinisikan sebagai efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu. .ak dalam right sering disebut sebagai preemptive right, yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru. 6iasanya right mun,ul ketika emiten melakukan penawaran saham kedua (second issue). Dampak jika pemegang saham tidak menggunakan preemptive right adalah G a. Dilusi (berkurangnya menggunakan haknya). b. ,. proporsi kepemilikan pemegang saham yang tidak

engurangi 4OI ( eturn on Investment) dengan bertambahnya saham beredar enge,ilnya DP+ (!ividen per "hare) karena harus dibagikan kepada pemegang saham.

.arga saham yang ditentukan dalam right untuk membeli saham baru dengan proporsi sesuai ketentuan, harganya ditentukan sama dengan atau di atas nilai nominal saham tapi nilai nominal saham tetap di bawah harga pasar. .arga penebusan saham baru ini disebut dengan exercise price atau subscription price. Dalam kaitannya dengan right, ada istilah right issue, yang didefinisikan sebagai kegiatan penawaran umum terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu.
Page | 17

!ntuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu dibutuhkan persetujuan dari pemegang saham mayoritas. ight issue ini pun harus mendapatkan persetujuan efektif dari 6apepam. 4umus untuk menghitung harga teoritis rights G Pr J Ps K Pe Pr Ps Pe J harga teoritis right J harga teoritis saham eI right J harga saham baru (harga tebus right)

Dengan adanya right issue akan terjadi penambahan saham baru yang akan menyebabkan adanya dilusi kepemilikan saham. !ntuk menghitung harga teoritis saham sesudah right issue digunakan rumus berikut G Ps J 44.P, L P9 44 L % J J J J harga teoritis saham ex right harga penutupan saham pada cum#right rasio rights issue exercise price (harga penebusan rights)

Ps P, 44 P9

Periode perdagangan right tidak selamanya, melainkan hanya sementara saja. 6iasanya antara ' hingga %/ hari bursa. Dengan sifatnya yang berupa hak, ada beberapa keistimewaan dan keuntungan yang bisa diperoleh in-estor dengan right. In-estor yang menjadi pemegang saham lama memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkan dengan menukarkan right yang dimilikinya. .ak istimewa tersebut memungkinkan in-estor untuk memperoleh keuntungan dengan membeli saham baru dengan harga yang lebih murah. Bontoh G 9miten 36B melakukan right issue dengan harga 4p %.'// per lembar. ight dari saham itu dijual pada harga 4p ://. Itu artinya bagi pemegang saham lama untuk dapat membeli saham baru emiten senilai 4p %.'//, dia harus menebus right (yang menjadi hak untuk membeli saham) senilai 4p :// per saham. Dengan demikian modal yang dikeluarkan in-estor untuk membeli saham baru emiten itu adalah 4p %.<// per saham. Kalau pada saat pelaksanaan harga saham di pasar naik menjadi 4p :./// per saham, berarti pemegang saham sudah menikmati keuntungan sebesar 4p 5// per saham.

Page | 18

K!r!" eri$ i" Di samping memiliki keuntungan, right juga memiliki risiko. +alah satu ,ontoh risiko yang sering terjadi adalah apabila harga saham pada periode pelaksanaan atau yang biasa disebut dengan exercise date lebih rendah. Dalam kondisi ini dengan sendirinya in-estor tidak akan mengkon-ersikan right tersebut, sementara itu in-estor akan mengalami kerugian atas harga beli right. BontohG +eorang in-estor membeli right di pasar sekunder pada harga 4p:// dengan harga pelaksanaan 4p%.'//. Kemudian pada periode pelaksanaan, harga saham turun menjadi 4p%.:// per saham. In-estor tersebut tentunya tidak akan menukarkan right yang dimilikinya, karena jika dia melakukannya, maka dia harus membayar 4p%.<// (4p%.'// harga pelaksanaan L 4p:// harga right). +ebagai konsekuensi tidak dilakukannya penukaran saham tersebut akan terjadi dilusi pada kepemilikan saham in-estor. Dilusi atau berkurangnya kepemilikan saham in-estor itu akan terjadi se,ara proporsional. isalnya emiten yang melakukan right issue itu sebelumnya memiliki saham sebanyak :// juta. Ketika emiten itu mengeluarkan right issue dengan perbandingan (rasio) %G% artinya setelah right issue saham emiten itu akan bertambah jumlahnya menjadi 0// juta lembar saham. Dengan kata lain tiap satu pemegang saham lama akan diberi hak untuk membeli % saham baru. Kalau kemudian right tidak ditebus oleh pemegang saham lama (yang mendapatkan hak untuk membeli terlebih dulu), dengan sendirinya jumlah kepemilikan sahamnya akan terpangkas (dilusi) sebesar '/ persen. 3rtinya jika sebelum right issue seorang in-estor memiliki % juta saham, maka setelah right issue jumlah sahamnya tinggal '// ribu lembar saja. 3. W!rr!n $ @arrant adalah hak untuk membeli sejumlah saham perusahaan pada harga tertentu yang dikeluarkan perusahaan pada waktu yang telah ditetapkan pula, dan warrant ini biasanya diberikan bersama*sama dengan pengeluaran obligasi. +elain itu juga digunakan sebagai daya tarik (swetener) pada penawaran umum saham perdana (IPO). +aat ini warrant tersebut dapat diperjual2belikan se,ara terpisah dari obligasi atau saham. 6iasanya harga pelaksanaan lebih rendah daripada harga pasar saham. +etelah saham ataupun obligasi tersebut ter,atat di bursa, waran dapat diperdagangkan se,ara terpisah. Periode perdagangan waran sekitar 5*' tahun. @aran merupakan suatu pilihan (option), dimana pemilik waran mempunyai pilihan untuk menukarkan atau tidak warannya pada saat jatuh tempo. Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya ? bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. .arga waran itu sendiri berfluktuasi selama periode perdagangan di pasar sekunder. 8ika warrant tersebut dieksekusi oleh pemiliknya maka akan ada tambahan dana masuk ke perusahaan sementara obligasi tetap beredar hingga jatuh tempo. Keuntungan dengan warrant ini adalah jika perusahaan tumbuh pesat, maka harga saham akan
Page | 19

meningkat dan pemilik warrant akan memperoleh premium atas pembelian saham perusahaan. !ntuk menghitung harga suatu waran digunakan rumus berikut G Pw J Ps K Pe Pw Ps Pe J J J harga2nilai fundamental suatu waran harga pasar yang berlaku pada saham biasa yang terkait dengan exersice price waran untuk penebusan saham. waran.

K!r!" eri$ i" W!r!n Dang menjadi keistimewaan waran ini antara lain G %. Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut di pasar sekunder dengan ,ara menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan. isalnya seorang in-estor membeli waran pada harga 4p :// per lembar dengan harga pelaksanaan 4p %.'//. Kalau pada saat tanggal pelaksanaan (penukaran waran menjadi saham), harga saham perusahaan meningkat menjadi 4p %.#// per saham, maka in-estor dapat dikatakan hanya membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya 4p %.<// (4p %.'// L 4p ://). 8elas hal itu sangat menguntungkan membeli saham se,ara langsung di pasar sekunder yang harganya 4p %.#// per saham. :. Karena sifatnya yang bisa diperdagangkan itu, waran ini juga memberikan keuntungan berupa capital gain$ Karakteristik yang demikian itu sekaligus juga menjadi faktor yang merugikan bagi in-estor apabila harga waran jatuh dari harga belinya. 6egitu pula apabila harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaan, maka in-estor akan mengalami kerugian atas harga beli waran. isalnya, in-estor membeli waran seharga 4p ://, dengan harga pelaksanaan 4p %.'//. Kemudian pada periode pelaksanaan, harga saham turun menjadi 4p %.:// per saham. In-estor tersebut tentunya tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya, karena jika ia melakukannya, maka ia harus membayar 4p %.<// (4p %.'// harga pelaksanaan L 4p :// harga waran). Oleh karena itu, in-estor akan mengalami kerugian sebesar harga pembelian waran 4p ://. +esuai dengan peraturan 6apepam, jumlah waran yang diterbitkan dan waran yang telah beredar tidak melebihi %'1 dari modal disetor pada saat waran diterbitkan.
Page | 20

Proses penebusan waran akan mengakibatkan peningkatan jumlah saham yang diterbitkan, sehingga akan terjadi dilusi persentase kepemilikan saham. .arga teoritis saham setelah redemption waran dapat dihitung sebagai berikut G Ps Ps +s P, P9 @4 J J J J J J +s.P, L @4 . P9 + L @4 harga teoritis saham yang baru sesudah redemption waran jumlah saham sebelum terjadinya redemption waran harga penutupan yang tersedia pada saat terjadinya redemption exercise price waran banyaknya saham biasa yang ditebus dengan waran

waran

B. Ke4!5ib!n J!n)"! P!n5!n) $erdapat banyak dimensi lain dari kewajiban (utang) jangka panjang, termasuk hal*hal seperti jaminan, karakteristik penebusan kembali (call), dana pelunasan (sinking fund), peringkat, dan perjanjian perlindungan (protective covenant). Karakterisik*karakterisitik tersebut dirin,i di dalam perjanjian obligasi (indenture). Indenture adalah suatu perjanjian tertulis antara perusahaan (peminjam) dengan krediturnya. Kadang*kadang disebut juga sebagai perjanjian dengan wali amanat ( deed of trust). 6iasanya, suatu pengawas keuangan (trustee) misalnya sebuah bank, ditunjuk oleh perusahaan untuk mewakili para pemegang obligasi. Perusahaan pengawas harus G 1. 2. 3. emastikan ketentuan*ketentuan dalam perjanjian telah dipatuhi. engelola dana pelunasan ewakili pemegang obligasi dalam kegagalan pembayaran yakni jika perusahaan gagal bayar.

Indenture obligasi adalah dokumen legal yang biasanya memuat persyaratan*persyaratan berikut G %. persyaratan dasar obligasi :. jumlah total emisi obligasi 5. uraian tentang harta yang digunakan sebagai jaminan 0. kesepakatan pelunasan '. rin,ian perjanjian perlindungan 1. Pr/ e, i6e 7/6en!n $ Prote,ti-e covenant adalah bagian dari indenture atau perjanjian pinjaman yang membatasi tindakan*tindakan tertentu yang mungkin akan diambil oleh perusahaan selama jangka waktu pinjaman. Prote,ti-e covenant dibagi menjadi : jenis yaitu G
Page | 21

%) Positif covenant Positif covenant adalah jenis janji (3nda dilarang). 8anji ini membatasi atau melarang tindakan*tindakan yang mungkin diambil oleh perusahaan. 6erikut adalah ,ontoh umum di antaranya G a) Perusahaan harus membatasi jumlah di-iden yang dibayarkan menurut suatu rumus tertentu. b) Perusahaan tidak dapat menjaminkan asetnya kepada pemberi pinjaman lain. ,) Perusahaan tidak dapat bergabung dengan perusahaan lain. d) Perusahaan tidak dapat menjual atau menyewakan semua asset utama tanpa persetujuan dari pemberi pinjaman. e) Perusahaan tidak dapat menerbitkan utang jangka panjang tambahan. %& Negatif covenant "egatif covenant adalah jenis perjanjian (3nda harus). 8anji ini menyebutkan satu tindakan yang oleh perusahaan disetujui untuk diambil atau suatu persyaratan yang harus dipatuhi oleh perusahaan. 6erikut beberapa ,ontohnya G a) Perusahaan harus menjaga modal kerjanya pada atau di atas suatu tingkat minimum yang telah ditentukan. b) Perusahaan harus memberikan laporan keuangan yang telah diaudit kepada pemberi pinjaman se,ara berkala. ,) Perusahaan harus menjaga semua agunan atau jaminan dalam kondisi yang baik. 6eberapa ,ontoh di atas hanya sebagian daftar covenant. +uatu indenture tertentu mungkin memiliki banyak janji yang berbeda. 2. Sin"in) F#n0 Obligasi dapat dilunasi saat jatuh tempo, di mana saat itu pemegang obligasi akan menerima nilai nominal, atau yang dinyatakan dari obligasi. Obligasi juga bisa dilunasi sebagian atau se,ara keseluruhan sebelum jatuh tempo. Pelunasan sebelum jatuh tempo lebih umum terjadi dan sering kali ditangani melalui dana pelunasan. Dana pelunasan (sinking fund) adalah suatu rekening yang dikelola oleh pengawas obligasi dengan tujuan untuk melunasi obligasi. Perusahaan melakukan pembayaran tahunan kepada pengawas, yang selanjutnya akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi sebagian utang. Pengawas melakukan ini dengan membeli sebagian obligasi di pasar atau menebus sebagian obligasi yang beredar. "inking fund juga didefinisikan sebagai penyisihan sejumlah dana oleh emiten se,ara teratur untuk melunasi obligasi atau utang jangka panjangnya. "inking fund didesain
Page | 22

untuk melindungi in-estor dengan memastikan bahwa emiten memperhatikan kepentingan para pemodal. 6oardman dan ,9nally (%&#%) dalam 7oster (%&#?) membuat model penelitian untuk menguji faktor penentu harga dan return obligasi pada tiap kategori rating se,ara time series. Ia menggunakan salah satu -ariabel independen yaitu ada tidaknya sinking fund pada penerbitan obligasi. .asilnya menyatakan bahwa obligasi berkualitas rendah (tidak menyediakan sinking fund) harga dan return*nya kurang homogen dibanding yang berkualitas tinggi. Dalam hal ini bila terdapat sinking fund maka peringkat obligasi akan semakin tinggi. Obligasi yang memberikan penyisihan dana atau memberi ketetapan sinking fund pada saat mengemisi dipandang relatif lebih aman dibanding obligasi tanpa adanya sinking fund. $erdapat berbagai jenis kesepakatan dana pelunasan di mana rin,iannya akan diuraikan di dalam indenture. Bontohnya G %) 6eberapa dana pelunasan dimulai sekitar %/ tahun setelah penerbitan awal. :) 6eberapa dana pelunasan akan meminta pembayaran dengan jumlah yang sama sepanjang umur obligasi. 5) 6eberapa emisi obligasi berkualitas tinggi memiliki pembayaran kepada dana pelunasan yang tidak men,ukupi untuk menebus keseluruhan emisi. +ebagai konsekuensinya, ada kemungkinan terdapat pembayaran yang besar saat jatuh tempo. 2. 7!++ Pr/6i$i/n Ketentuan penarikan (call provision'call feature), merupakan hak perusahaan sebagai penerbit untuk menebus obligasinya sebelum waktu jatuh temponya. Ketentuan penarikan tersebut biasanya menetapkan bahwa penerbit harus membayar kepada in-estor2pemegang obligasi suatu jumlah yang lebih besar dari pada nilai pari (nominal) obligasi jika obligasi tersebut ditarik. 8umlah tambahan tersebut disebut sebagai premi penarikan2call premium. Ketentuan penarikan sering kali tidak dioperasikan selama paruh pertama umur suatu obligasi. .al ini membuat para pemegang obligasi tidak perlu mengkhawatirkan ketentuan penebusan dalam tahun*tahun pertama obligasi. Bontohnya, sebuah perusahaan mungkin melarang obligasinya ditebus selama %/ tahun pertama. Ini disebut ketentuan penebusan yang ditangguhkan (deffered call provision). +elama periode pelarangan ini, obligasi tersebut dikatakan diproteksi dari penebusan (call protected). Dalam beberapa tahun terakhir, ada satu jenis ketentuan penebusan baru yang disebut penebusan (make#whole), dengan karakteristik penebusan ini pemegang obligasi akan menerima kurang lebih nilai obligasi jika obligasi tersebut ditebus. Karena pemegang
Page | 23

obligasi tidak mengalami kerugian jika terjadi penebusan maka dikatakan sebagai ( made whole) atau (impas). Bontoh

P$ .ijau 4indang mengeluarkan obligasi :/ tahun yang memiliki nilai pari sebesar M%//.///, bunga %/1. Obligasi tersebut dijual dengan harga &'1. 9mpat tahun setelah obligasi dikeluarkan, perusahaan menarik obligasi tersebut dengan call price sebesar %/:. aka call premium obligasi tersebut adalahG

Ball pri,e J "ilai pari J Ball premium J

M%/:,/// %//,/// M :,///

Dengan kata lain, dalam kasus tersebut, call premium obligasi sebesar :1 (dari %/:1 * %//1) dari nilai nominal obligasi (:1 I M%//./// J M:.///), dan call price J nilai pari L call premium.

3. B/n0 Re-#n0in) (ond refunding berarti menggantikan seluruh atau sebagian bonds (obligasi) yang diterbitkan. 8ika manajemen memprediksi bahwa tingkat suku bunga di pasar modal (market rate) obligasi sejenis di masa mendatang akan turun, maka perusahaan akan mempertimbangkan untuk membeli kembali obligasi (buy back) yang tingkat bunganya tinggi, dan menerbitkan obligasi dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah. Dalam hal ini disebut bahwa obligasi didanai ulang (refunded). 8adi, kapan perusahaan perlu melakukan pendanaan ulang obligasinya tergantung dari ekspektasi tingkat suku bunga di masa mendatang. 3danya penarikan kembali inilah biasanya yang menyebabkan obligasi yang mengandung ketentuan call provision diterbitkan dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi tanpa call provision. In-estor lebih memilih obligasi dengan situasi dimana perusahaan tidak membeli kembali obligasinya sebelum jatuh tempo, sebab in-estor ,enderung ingin memiliki obligasi dengan bunga tinggi dibanding obligasi dengan bunga rendah.

Page | 24

Keputusan pendanaan ulang (refunding) menyangkut dua pertanyaan yang berbeda, yaitu G %. 3pakah menguntungkan untuk menarik obligasi yang sedang beredar pada periode berjalan dan menggantinya dengan obligasi baruN dan :. 8ika bond refunding saat ini menguntungkan, apakah tidak lebih baik2menguntungkan lagi jika pendanaan ulang ditangguhkan dulu untuk sementaraN !ntuk menjawab pertanyaan tersebut, pada prinsipnya perusahaan menganalisis sama halnya pada saat mengkaji tentang penganggaran barang modal ( capital budgeting). Dengan melakukan bond refunding artinya terdapat arus kas keluar. 6iaya atas pendanaan ulang (sama halnya dengan pengeluaran in-estasi, karena perusahaan mengeluarkan dana untuk membeli kembali obligasi) yang terdiri atasG a. Premi penarikan (call premium) yang dibayarkan pada pemegang obligasi yang ditarik. b. 6iaya penjualan obligasi baru. c. 6unga (coupon rate) yang harus dibayar ketika kedua obligasi sedang sama*sama beredar (disebut sebagai overlap interest). 3da kalanya obligasi baru dijual lebih dahulu sebelum dilakukan penarikan obligasi lama, ini untuk memastikan ada2tersedia dana untuk membayar pokok pinjaman dari obligasi lama. +eluruh pengeluaran kas tersebut dibandingkan dengan arus kas masuk, yang dalam hal ini berupa penghematan biaya atas ditariknya obligasi lama. Penghematan dapat terjadi karena ada selisih beban bunga antara obligasi lama dan obligasi baru, serta amortisasi atas biaya*biaya terkait dengan kedua obligasi tersebut. Penghematan biaya diperhitungkan setelah pajak. Penghematan biaya yang terjadi setiap tahun (karena biaya bunga dibayarkan tiap tahun) kemudian dipresent value*kan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi baru sebagai discount factor. Perusahaan lebih baik melakukan pendanaan ulang obligasi jika nilai sekarang (present value) dari penghematan melebihi biaya pendanaan ulang. Bontoh G P$ 3rtha 7inan,e, $bk pada tahun :/// mengeluarkan %./// lembar obligasi berumur :/ tahun dengan coupon rate %'1 per tahun, nilai nominal 4p://.///,//2lembar dan laku dijual pada tingkat &#1. Pada saat emisi, perusahaan mengeluarkan biaya emisi 4p %/.///.///,// dan akan diamortisasi dengan dasar garis lurus selama umur obligasi. Pada tahun ://', perusahaan mempertimbangkan untuk menarik obligasi tersebut karena dalam beberapa tahun mendatang diprediksikan obligasi sejenis memiliki market rate yang lebih rendah dibandingkan obligasi yang dikeluarkan P$ 3rtha 7inan,e, $bk.

Page | 25

Obligasi lama ditarik dengan ,all premium %/1 (atau sebesar %/1 I 4p ://.///,// J 4p :/.///,//) per lembar obligasi. !ntuk mengganti obligasi lama, perusahaan akan mengeluarkan obligasi baru dengan nilai pari dan jumlah lembar yang dikeluarkan sama dengan obligasi lama. 3kan tetapi, tingkat bunga (,oupon rate) obligasi baru adalah %/1 dengan umur %' tahun (sisa umur obligasi lama). 6iaya emisi atas penerbitan obligasi baru sebesar 4p %:.///.///,//. anajemen memperhitungkan proses penarikan obligasi lama membutuhkan waktu 5 bulan, sehingga akan terjadi o-erlap interest selama 5 bulan. $ingkat pajak perusahaan adalah 5/1. Dengan informasi tersebut di atas, 3nda diminta untuk menganalisa apakah keputusan bond refunding menguntungkan bagi perusahaan atau tidak. 8awab G Obligasi lama dijual pada kurs &#1, jadi diskon yang ditanggung perusahaan adalah :1 atau sebesar :1 I 4p ://.///,// I %./// lbr J 4p 0.///.///,//. 6iaya diskon ini harus diamortisasi atau disusutkan selama umur obligasi supaya dapat diakui sebagai biaya pada setiap tahunnya. 8adi pengakuan biaya diskon setiap tahun adalah 4p 0.///.///,//2:/ th J 4p ://.///,//2th. Dengan ,ara yang sama, biaya emisi obligasi lama juga harus diamortisasi agar setiap tahunnya dapat diperhitungkan besarnya biaya emisi yang dibebankan pada tahun tersebut. !ntuk obligasi baruG 3mortisasi biaya emisi adalah J 4p %:,///,///.//2%' thn J 4p #//,///.//2thn. 3rtinya setiap tahun (selama %' tahun) perusahaan mengakui sebesar 4p #//,///.// sebagai biaya emisi. Dengan ,ara yang sama biaya diskon juga diamortisasi J diskon 4p :'/.// per lembar I %,/// lbr J 4p :'/,///.//, sehingga amortisasi per tahun adalah 4p :'/,///.//2%' thn J 4p %?,???.?<. 8adi biaya diskon per tahun yang dibebankan setiap tahun adalah 4p %?,???.?<. Beri"# !&!. .er&i #n)!n "e+!1!"!n b/n0 re-#n0in). 1. Hi #n) !r#$ "!$ "e+#!r %Ini i!+ ,!$& /# +!1* - 6iaya penarikan obligasi lama "ominal obligasi lama 4p ://./// I %./// lbr J Ball premium %/1 I 4p ://.///./// J Ball pri,e J - 6iaya penerbitan obligasi baru J - Interest O-erlap 52%: I %'1 I 4p ://./// I %./// lbr J 3rus kas keluar J

4p://,///,///.// :/,///,///.// 4p::/,///,///.// 4p %:,///,///.// <,'//,///.// 4p:5&,'//,///.//


Page | 26

2. Hi #n) !r#$ "!$ '!$#"8.en)&e'! !n %Ini i!+ ,!$& in-+/4* Penjualan obligasi baru (4p ://.///,// * 4p. :'/) I %./// lbr J 4p%&&.<'/.///,// Penghematan pajak dari biaya*biayaG - Ball premium %/1 I 4p ://.///./// J 4p :/.///./// - 3mortisasi diskon (obligasi lama) J 5.///./// %'2:/ I :1 I 4p ://./// I %./// lbr - 3mortisasi biaya emisi (obligasi lama) J <.'//./// %'2:/ I :1 I 4p %/.///./// - Interest o-erlap (obligasi lama) J <.'//./// 52%: I %'1 I 4p ://./// I %./// lbr * $otal penghematan pajak J 4p 5#.///./// Dikalikan tingkat pajak 5/1 I /,5 Penghematan pajak J 4p %%.0//.///,// 3rus kas masuk J 4p:%%.%'/.///,// 2. Hi #n) !r#$ "!$ "e+#!r ber$i& %Ne Ini i!+ 7!$& O# +!1* 3rus kas keluar 3rus kas masuk 3rus kas keluar bersih J J J 4p :5&.'//.///,// :%%.%'/.///,// 4p :#.5'/.///,//

3. Hi #n) .en)&e'! !n bi!1! .er !&#n Ob+i)!$i +!'! 6iaya bunga %'1 I 4p://./// I %./// lbr J 4p5/.///./// Dikurangi G - 6iaya bunga J 4p5/.///./// - 3mortisasi diskon J ://./// (:1 I 4p ://./// I %/// lbr)2:/th - 3mortisasi biaya emisi J '//./// 4p %/.///.///2:/th * J 4p 5/.<//./// Dikalikan tingkat pajak 5/1 I /,5 Penghematan pajak J 4p &.:%/./// Penghematan (karena ada biaya) setelah pajak per tahun J4p :/.<&/./// Ob+i)!$i b!r# 6iaya bunga %/1 I 4p ://./// I %./// lbr Dikurangi G

J 4p :/.///.///

Page | 27

6iaya bunga 3mortisasi diskon J (4p:'/ I %./// lbr)2%' th 3mortisasi biaya emisi 4p %:.///.///2%' th

J 4p :/.///./// %?.??< J J #//./// * :/.#%?.??< I /,5

Dikalikan tingkat pajak 5/1 Penghematan pajak J 4p ?.:0'./// Penghematan (karena ada biaya) setelah pajak per tahun J 4p %5.<''./// Pen)&e'! !n bi!1! $e e+!& .!5!"8 !&#n %0en)!n .en!ri"!n /b+i)!$i +!'!* Obligasi lama J 4p :/.<&/./// Obligasi baru J 4p %5.<''./// Penghematan dengan obligasi baru J 4p <./5'./// 9. Per&i #n)!n NPV )ost of debt setelah pajak J %/1 (%*/,5) J <1. Inilah yang digunakan sebagai discount factor untuk menghitung present value penghematan biaya dengan obligasi baru. "PE J PE penghematan biaya (dengan obligasi baru) K arus kas keluar setelah pajak J 4p <./5'./// I PEI73 <1, 'th K 4p :#.5'/./// J 4p ?0./<0.%<', /5 * 4p :#.5'/./// J 4p 5'.<:0.%<',/5 8adi bond refunding dapat dilaksanakan karena nilai "PE penghematan biaya setelah pajak dengan penggunakan obligasi baru bernilai positif.

D!- !r B!,!!n 3noraga, Pandji dan Pakarti, Piji. ://?. Pengantar Pasar *odal. 8akarta G P$. 4ineka Bipta. "uCula, "ila 7irdausi. Pendanaan +lang Obligasi ((ond efunding). 6ahan ajar G keuangan 6isnis II. anajemen

4oss, +tephen 3.A @esterfield, 4andolph @.A 8ordan, 6radford D. 3lih bahasa G 3li 3kbar Dulianto, 4afika Duniasih, dan Bhristine. ://&. Pengantar ,euangan Perusahaan. 6uku %. 9disi #. 8akarta G +alemba 9mpat.

Page | 28

You might also like