You are on page 1of 2

Thu,07 November 2013 | 11:23

Dibaca oleh 26 Pengunjung

Tweets by @FAJARonline

Bisnis Konstruksi Tembus Rp439 T


JAKARTA, FAJAR -- Dalam beberapa tahun terakhir, sektor konstruksi terus menjadi salah satu primadona perekonomian Indonesia. Tak mengherankan, nilai bisnis konstruksi pun terus menjulang. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, dalam laporan terbaru Statistik Konstruksi 2013, BPS mencatat adanya pertumbuhan signifikan dalam bisnis perusahaan konstruksi di Indonesia. Tahun lalu, nilainya tembus Rp439,9 triliun, naik 17 persen dibanding 2011 yang sebesar Rp376,1 triliun, ujarnya kemarin. Menurut Suryamin, pesatnya pertumbuhan bisnis konstruksi didorong stabilitas pertumbuhan ekonomi di kisaran 6 persen, serta adanya program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Itu menjadi stimulus sektor konstruksi, katanya. BERTUMBUH. Bisnis konstruksi mengalami p...
Berita yang lalu

7 Hari

30 Hari

60 Hari

BI Rate Berpotensi Naik Lagi Pelemahan Rupiah Untungkan Pedagang Perbanas Minta Bank Tekan Kredit Anggaran Infrastruktur 2014 Rp 188,7 T Bank Mandiri Tawarkan Tabungan Rencana Home Indeks Metro Makassar Bisnis Ekonomi

Berita Terkait Bisnis Konstruksi Tembus Rp439 T Bisnis Konstruksi Tembus Rp439 T Ekspor Sulsel Naik 25,96 Persen Terminal Peti Kemas Rampung, Kapal Bisa Wajar Sumut Minta Saham Gratis

Laporan Statistik Konstruksi 2013 disusun berdasar survei BPS terhadap lebih dari 12.000 perusahaan konstruksi di seluruh Indonesia. Suryamin menyebut, secara total, hingga akhir 2012 lalu terdapat 130.615 perusahaan konstruksi di Indonesia. Jumlah tersebut menyusut dibanding 2011 yang mencapai 134.004 perusahaan. Ketatnya kompetisi menjadi penyebab menyusutnya jumlah tersebut. Tapi jumlah pekerja pada 2012 naik. Artinya, bisnisnya tumbuh, ucapnya. Suryamin mengatakan, pertumbuhan permintaan properti komersial seperti gedung perkantortan, industri, pusat perbelanjaan, serta hotel, menjadi salah satu pendorong booming bisnis perusahaan Sulawesi Selatan Politik pesatnya Hiburan pertumbuhan Sportif Teknologi & Otomotif konstruksi. Ini karena jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia, ujarnya. Laporan BPS juga menyebut, Jawa masih mendominasi pekerjaan konstruksi di Indonesia. DKI Jakarta menempati posisi tertinggi dengan porsi 24,74 persen dari total proyek konstruksi di Indonesia. Disusul Jawa Timur dengan 12,99 persen, lalu Jawa Barat 11,36 persen. Menurut Suryamin, potensi bisnis konstruksi diproyeksi terus membesar. Selain stabilitas pertumbuhan ekonomi, komitmen pemerintah untuk memperbesar anggaran belanja infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, maupun bandara, bakal memperbesar pasar bisnis konstruksi. Data produk domestik bruto (PDB) sektoral BPS menunjukkan, dalam beberapa tahun terakhir, pangsa sektor konstruksi dalam PDB Indonesia memang terus naik. Pada 2008, porsinya hanya 6,3 persen dan pada 2012 sudah naik hampir lipat dua hingga 11,6 persen. Jika ekonomi tumbuh stabil, share sektor konstruksi akan terus naik, katanya. Minta Tambahan Sementara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap pemerintah menambah alokasi anggaran untuk infrastruktur 2014. Hal itu diperlukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, terutama di sektor transportasi darat, laut, dan udara. Profil RAPBN 2014 tidak memberi harapan besar bagi dunia usaha untuk take off menuju kondisi perekonomian yang lebih baik. Kondisi memprihatinkan itu terjadi antara lain karena kecilnya anggaran untuk membangun infrastruktur, ujar Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto, kemarin. Menurut dia, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur hanya Rp188,7 triliun atau 4,4 persen lebih tinggi daripada 2013. Padahal, dengan memperhitungkan inflasi 5,5 persen, secara riil anggaran untuk infrastruktur 2014 justru menurun. Itu sangat kecil dan tidak mencukupi, sebutnya. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur di

Sulawesi Barat

Nasional

daerah akan bergantung pada investasi swasta. Pasalnya, untuk membangun infrastuktur nasional pada 2013 saja, BUMN sudah mendapat beban untuk membiayai 15 proyek di enam koridor sebesar Rp359 triliun. Bagaimana swasta bisa berkontribusi kalau infrastruktur jelek, tukasnya. (jpnn)

Tw eet

Like

GROUP FAJAR
Harian Harian Harian Harian Upeks BKM Pare Pos Palopo Pos Harian Harian Harian Harian Radar Radar Radar Buton Bone Sulbar Selatan Pos Harian Harian Harian Harian Kendari Pos Ambon Ekspres Timor Ekspres Palu Ekspres Harian Rakyat Sulsel Harian Rakyat Sultra Fajar TV Fajar FM

Home Tentang Kami Advertising Kontak Kami


2011 All Rights Reserved

You might also like