Professional Documents
Culture Documents
pembahasan
Pembentukkan dan sekresi hormon tiroid Fungsi hormon tiroid dalam jaringan Pengaturan sekresi hormon tiroid
VC 5 s/d VT 1 Diselubungi oleh lapisan pretracheal dari fascia cervicalis Gerakan menelan diikuti dgn gerakan kelenjar tiroid Terdiri dari dua lobus, dextra sinistra, dihubungkan oleh isthmus Berat + 25 gr, kel tiroid sedikit lebih berat pd wanita terutama saat menstruasi dan hamil
metabolisme. Menghasilkan dua hormon yang penting yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Triioditironin (T3) : berjumlah lebih sedikit dalam serum karena reseptornya lebih sedikit dalam protein pengikat plasma di serum tetapi ia lebih kuat karena memiliki banyak resptor pada jaringan. Tiroksin (T4) : banyak reseptor pada protein pengikat plasma di serum yang mengakibatkan banyaknya jumlah hormon ini di serum, tetapi ia kurang kuat berikatan pada jaringan karena jumlah reseptornya sedikit
Inactive
Active
Colloid
Reabsorption lacunae
Parafollicular cells
7.
Tahap trapping : Proses penjeratan ion iodida dengan mekanisme pompa iodida Tahap oksidasi : yodida harus dioksidasi menjadi bentuk aktif oleh enzim sistem peroksidasi Tahap coupling : proses pembentukkan T3, T4 dan tiroglobulin Tahap penimbunan (storage) : disimpan ditempat ekstraseluler (koloid) Tahap deiodinasi : yodotirosin yg terbentuk akan mengalami deiodinasi mjd yodida + tiroglobulin + residu tiroksin Tahap proteolisis : krn pengaruh TSH, lisosom akan mendekati tetes koloid & menggabung tiroglobulin dipecah oleh enzim hidrolitik lisosom mjd MIT, DIT, T3 & T4 Tahap pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid : T3 & T4 keluar melalui membran basal, fenestra sel kapiler dan ditangkap oleh thyroid binding protein dlm sistem sirkulasi
Trapping iodida
dalam bentuk iodide, atau kira-kira 1mg perminggu. Iodida yang ditelan secara oral akan diabsorbsi dari saluran cerna kedalam darah dengan pola yang kira-kira mirip dengan klorida. Biasanya, sebagian besar dari iodide tersebut dengan cepat dikeluarkan oleh ginjal, tetapi hanya setelah kira-kira satu perlimanya dipindahkan dari sirkulasi darah oleh sel-sel kelenjar tiroid secara selektif dan dipergunakan untuk sintesis hormone tiroid. Agar dapat digunakan untuk pembentukan hormone tiroksin maka pertama-tama harus terjadi pengangkutan iodide dari darah kedalam sel-sel dan folikel kelenjar tiroid. Membran basal tiroid mempunyai kemampuan yang spesifik untuk memompakan iodide secara aktif ke bagian dalam sel. Kemampuan ini disebut penjeratan iodide (iodide trapping).
Hormone regulation
Efek pada metabolisme lemak: mempercepat proses oksidasi dari asam lemak. Pada plasma dan lemak hati hormon tiroid menurunkan kolesterol, fosfolipid, dan trigliserid dan menaikkan asam lemak bebas.
Efek pada Respirasi. Meningkatnya kecepatan metabolism akan meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbondioksida.
Efek Pada berat badan. Bila hormone tiroid meningkat, maka hampir selalu menurunkan berat badan, dan bila produksinya sangat berkurang, maka hampir selalu menaikkan berat badan. Efek ini terjadi karena hormone tiroid meningkatkan nafsu makan.
Efek terhadap Cardiovascular. Aliran darah, Curah jantung, Frekuensi deny jantung, dan Volume darah meningkat karena meningkatnya metabolisme dalam jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan memperbanyak produk akhir yang dilepas dari jaringan. Efek ini menyebabkan vasodilatasi pada sebagian besar jaringan tubuh, sehingga meningkatkan aliran darah.
Efek pada saluran cerna. Meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan. Tiroid dapat meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan saluran cerna.
TSH berfungsi untuk : (1) Meningkatkan proteolisis tiroglobulin (2) Meningkatkan aktivitas pompa iodium (3) Meningkatkan iodinasi tirosin dan meningkatkan
kecepatan proses coupling (4) Meningkatkan ukuran dan meningkatkan aktivitas sekretorik sel tiroid (5) Meningkatkan jumlah sel-sel tiroid, disertai perubahan sel kuboid jadi kolumner. Hormon TSH dirangsang oleh TRH (Tirotropin Releasing Hormone).
Efek
Kronotropik
Mekanisme
Meningkatnya jumlah dan afinitas reseptor -adrenergi
Inotropik
aktifitas ATPase lebih tinggi) Jaringan adiposa Otot Katabolik Katabolik Merangsang lipolisis Meningkatnya pemecahan protein Meningkatnya pertumbuhan perkembangan skeletal Meningkatnya perkembangan otak normal Meningkatnya kecepatan absorpsi karbohidrat Merangsang pembentukan reseptor LDL Merangsang konsumsi oksigen oleh jaringan yang aktif secara metabolis (pengecualian :testis, uterus, kelenjar getah bening, limpa, hipofisis anterior) meningkatkan laju metabolisme. normal dan
1.
Hipotiroid :
a. Anak
kretinisme
b. Dewasa mixedema
CRETINISM
CRETINISM
Cebol (dwarf)
Retardasi mental Perut membesar lidah besar dan menonjol
mixoedema
Hypothyroidis
In hypothyroidism the thyroid gland can be small or ta rge (goiter), depending on the cause of low
Atrophied thyroid
2.
Hyperthyroidism
GOITER
Hormon paratiroid
Kelenjar endokrin yg menghasilkan hormon
paratiroid yang berfungsi untuk mengatur dan mempertahankan kalsium dalam plasma agar selalu dalam batas normal 2 pasang kel paratiroid, dibelakang kelenjar tiroid
keseluruhan 120 mg Mendapat darah dari : arteri tiroidea inferior Dipersarafi oleh saraf autonom simpatis Terdiri dari dua sel : 1. chief cell (sumber hormon paratiroid, mengisi slr kelenjar, besar sel 6-8 u) 2. Oxyphile cell, besar sel 11-14 u
kalsitriol diginjal. Pada keadaan dimana terjadi hipokalsemi, maka kelenjar paratiroid akan melepaskan hormone paratiroid lebih banyak dan hormone ini akan merangsang ginjal menghasilkan lebih banyak 1,25 dihidroksivitamin D atau kalsitriol. Fungsi dari kalsitriol adalah meningkatkan kadar kalsium dan fosfat dalam plasma, dengan demikian mempertahankam keadaan agar mineralisasi tulang tetap terjamin
Kerja vitamin D
Di usus, kalsitriol meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat dan dianggap sebagai fungsi utama kalsitriol dalam metabolisme kalsium. Pada keadaan hipokalsemi berat misalnya pada pasca tiroidektomi yang mengakibatkan kelenjar paratiroid ikut terangkat , pemberian kalsium oral tidak cukup untuk memperbaiki kadar kalsium tanpa penambahan vitamin D. 2. Di tulang, vitamin D mempunyai reseptor pada sel osteoklas, oleh karena itu vitaminD mempunyai efek langsung pada tulang yang kerjanya mirip dengan hormone paratiroid yaitu mengaktifkan sel osteoklas. 3. Di ginjal, kalsitriol menurunkan reabsorbsi kalsium di tubuli ginjal.
1.
fosfor
Tubuh orang dewasa mengandung sekitar 600 mg fosfor sekitar 85%
berada didalam tulang dalam bentuk Kristal. Dan 15% berada didalam cairan ekstraselular. Sebagian besar fosfor ekstarselular berada dalam bentuk ion fosfat anorganik didalam jaringan lunak, hampir semuanya berada dalam bentuk ester fosfat. Fosfat intraselular, memegang peranan yang penting didalam proses biokimia intrasel, termasuk pada pembentukan dan transfer energy selular. Didalam serum fosfat anorganik juga terbagi kedalam 3 fraksi, yaitu ion fosfat, fosfat yang terikat protein dan fosfat dalam bentuk kompleks dengan Na, Ca, dan Mg. fosfat yang terikat protein hanya 10% sehingga tidak bermakna dibandingkan keseluruhan fosfat anorganik didalam serum. Dengan demikian, sekitar 90% fosfat (ion dan kompleks) akan dengan mudah difiltrasi diglomerulus.
fosfor
Ginjal memiliki peranan yang sangat penting pada homeostasis fosfor didalam
serum. Beberapa factor baik, intrinsic maupun ekstrinsik, yang mempengaruhi renal tubular phosphorus threshold (TmP/GFR), akan dapat mempengaruhi kadar fosfat didalam serum, misalnya pada hiperparatiroidisme sekunder, TmP/GFR akan menurun, sehingga terjadi ekskresi fosfat yang berlebihan, akibatnya, akibatnya timbul hipofosfatemia. Sebaliknya pada gangguan fungsi ginjal dan hipoparatiroidisme, TmP/GFR akan meningkat, sehingga ekskresi fosfat menurun dan terjadilah hiperfosfattemia. Secara biologis, hasil kali Ca X P selalu konstan, sehingga peningkatan kadar fosfat didalam serum akan diikuti dengan penurunan kadar Ca serum, dan yang terakhir ini akan merangsang peningkatan produksi PTH yang akan menurunkan TmP/GFR sehingga terjadi ekskresi fosfat melalui urin dan kadar fosfat didalam serum kembali menjadi normal, demikian pula kadar Ca didalam serum. Pada gagal ginjal kronis, terjadi hiperfosfatemia yang menahun, sehingga timbul hipertiroididsme sekunder akibat Ca serum yang rendah.
Kalsium
Tubuh orang dewasa diperkirakan mengandung 1000 gram
kalsium. Sekitar 99% kalsium ini berada didalam tulang di dalam bentuk hidroksiapatit dan 1% lagi berada didalam cairan ekstraselular dan jaringan lunak. Didalam cairan ekstarselular, konsentrasi ion kalsium (Ca2+) adalah 103 M, sedangkan didalm sitosol 106 M. Kalsium memegang 2 peranan fisiologik yang penting didalm tubuh didalam tulang garam-garam kalsium berperan dalam menjaga integritas struktur kerangka, sedangkan didalam cairan ekstraselular dan sitosol, Ca2+ sangat berperan dalam berbagai proses biokimia tubuh. Kedua kompartemen tersebut selalu berada dalam keadaan yang seimbang. Ada 3 hormon penting dlm pengaturan metabolisme kalsium yaitu : 1,25-Dihidroksi kolekalsiferol, hormon paratiroid dan kalsitonin
kalsium
Secara fisiologis Ca2+ ekstraselular memegang peranan
yang sangat penting yakni: berperan sebagi kofaktor pada proses pembekuan darah, misalnya untuk factor VH, IX,X, dan protrombin. Memelihara mineralisasi tulang Berperan dalam stabilisasi membran plasma dengan berikatan pada fosfolipid dan menjaga permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+. penurunan kadar Ca 2+ serum akan meningkatkan permeabilitas membran plasma terhadap Na+ dan menyebabkan peningkatan respons jaringan yang mudah terangsang.
Pengaturan Ca 2+
Kadar Ca2+ didalam serum diatur oleh 2 hormon penting
yaitu PTH dan 1,25 (OH)2 vitamin D. di dalam sel pengaturan homeostasis kalsium sangat kompleks, sekitar 90-99% kalsium intrasel, berada didalam mitokondria dan mikrosom. Rendahnya kadar Ca2+ di dalm sitosol diatur oleh 3 pompa yang terletak pada membran plasma, membran mikrosomal , dan membran mitokondria yang sebelah dalam. Pada otot rangka dan otot jantung, kalsium berperan pada proses eksitasi dan kontraksi jaringan tersebut. Pada otot rangka, mikrosom berkembang sangat baik menjadi retikulum sarkoplasmik dan merupakan gudang kalsium yang sangat penting didalam sel yang bersangkuatan.
Pengaturan Ca 2+
Depolarisasi membran plasma akan diikuti dengan masuknya
sedikitCa2+ ekstraselular kedalam sitosol dan hal ini akan mengakibatkan terlepasnya Ca2+ secara berlebihan dari reticulum sarkoplasmik kedalam sitosol. Kemudian Ca2+ akan bereaksi dengan troponin yang akan memngakibatkan interaksi aktin miosin dan terjadilah kontraksi otot. Sedangkan prose relaksasi otot akan didahului oleh reakumulasi Ca2+ oleh vesikel reticulum secara cepat dari dalam sitosol, sehinggga kadar Ca2+ didalam sitosol akan kembali normal. Sel utama kelenjar paratiroid sangat sensitive dengan kadar Ca2+ didalam serum. Peran PTH pada reabsorbsi Ca didalam tubulus distal, resorpsi tulang dan peningkatan absorbsi kalsium di usus melalaui peningkatan 1,25 dihidroksikolekalsiferol vitamin D, sangat penting untuk menjaga kadar Ca++ didalam serum. Selain itu peningkatan PTH akan menurunkan renal tubular phosphate threshold (TmP/GFR) sehingga fosfat yang diserap dari usus dan dimobilisasi dari tulang akan diekskresi oleh ginjal.
calsitonin
Hormon penurun Ca 2+ Pada mamalia sumber kalsitonin adalah badan
ultimobrankialis yg berasal dari arkus brankialis kelima, sebagian besar menyatu dengan kelenjar tiroid
Sekresi dan metabolisme kalsitonin : Sekresi kalsitonin meningkat bila kelenjar tiroid diperfusi dengan larutan tinggi kalsium, gastrin, CCK, glukagon
SELAMAT BELAJAR