You are on page 1of 50

Hormon tiroid dan paratiroid

DR ALINDA NURUL AINI BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

pembahasan
Pembentukkan dan sekresi hormon tiroid Fungsi hormon tiroid dalam jaringan Pengaturan sekresi hormon tiroid

Regulasi kalsium dan fosfat dalam tubuh


Pengaruh hormon paratiroid terhadap regulasi

kalsium Kalsitonin dan vitamin D

Anatomi kelenjar tiroid


Berwarna merah kecoklatan dan sangat vaskular Diantara cartilago thyroidea, dibawah laring setinggi

VC 5 s/d VT 1 Diselubungi oleh lapisan pretracheal dari fascia cervicalis Gerakan menelan diikuti dgn gerakan kelenjar tiroid Terdiri dari dua lobus, dextra sinistra, dihubungkan oleh isthmus Berat + 25 gr, kel tiroid sedikit lebih berat pd wanita terutama saat menstruasi dan hamil

Anatomi kelenjar tiroid


Kelenjar tiroid dialiri oleh beberapa arteri: 1. A. thyroidea superior (arteri utama). 2. A. thyroidea inferior (arteri utama). 3. Terkadang masih pula terdapat A. thyroidea ima, cabang langsung dari aorta atau A. anonyma. Kelenjar tiroid mempunyai 3 pasang vena utama: 1. V. thyroidea superior (bermuara di V. jugularis interna). 2. V. thyroidea medialis (bermuara di V. jugularis interna). 3. V. thyroidea inferior (bermuara di V. anonyma kiri). Aliran limfe terdiri dari 2 jalinan: 1. Jalinan kelenjar getah bening intraglandularis 2. Jalinan kelenjar getah bening extraglandularis Persarafan kelenjar tiroid: 1. Ganglion simpatis (dari truncus sympaticus) cervicalis media dan inferior 2. Parasimpatis, yaitu N. laryngea superior dan N. laryngea recurrens (cabang N.vagus)

Fisiologi kelenjar tiroid


Berfungsi untuk pertumbuhan dan mempercepat

metabolisme. Menghasilkan dua hormon yang penting yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Triioditironin (T3) : berjumlah lebih sedikit dalam serum karena reseptornya lebih sedikit dalam protein pengikat plasma di serum tetapi ia lebih kuat karena memiliki banyak resptor pada jaringan. Tiroksin (T4) : banyak reseptor pada protein pengikat plasma di serum yang mengakibatkan banyaknya jumlah hormon ini di serum, tetapi ia kurang kuat berikatan pada jaringan karena jumlah reseptornya sedikit

Inactive

Active

Colloid

Reabsorption lacunae

Parafollicular cells

Proses pembentukkan hormon tiroid


1. 2. 3. 4. 5. 6.

7.

Tahap trapping : Proses penjeratan ion iodida dengan mekanisme pompa iodida Tahap oksidasi : yodida harus dioksidasi menjadi bentuk aktif oleh enzim sistem peroksidasi Tahap coupling : proses pembentukkan T3, T4 dan tiroglobulin Tahap penimbunan (storage) : disimpan ditempat ekstraseluler (koloid) Tahap deiodinasi : yodotirosin yg terbentuk akan mengalami deiodinasi mjd yodida + tiroglobulin + residu tiroksin Tahap proteolisis : krn pengaruh TSH, lisosom akan mendekati tetes koloid & menggabung tiroglobulin dipecah oleh enzim hidrolitik lisosom mjd MIT, DIT, T3 & T4 Tahap pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid : T3 & T4 keluar melalui membran basal, fenestra sel kapiler dan ditangkap oleh thyroid binding protein dlm sistem sirkulasi

Proses pembentukkan hormon tiroid

Trapping iodida

UPTAKE DAN SEKRESI IODIUM


Kebutuhan iodium untuk pembentukan tiroksin. Setiap tahunnya dibutuhkan kira-kira50 mg iodium yang ditelan

dalam bentuk iodide, atau kira-kira 1mg perminggu. Iodida yang ditelan secara oral akan diabsorbsi dari saluran cerna kedalam darah dengan pola yang kira-kira mirip dengan klorida. Biasanya, sebagian besar dari iodide tersebut dengan cepat dikeluarkan oleh ginjal, tetapi hanya setelah kira-kira satu perlimanya dipindahkan dari sirkulasi darah oleh sel-sel kelenjar tiroid secara selektif dan dipergunakan untuk sintesis hormone tiroid. Agar dapat digunakan untuk pembentukan hormone tiroksin maka pertama-tama harus terjadi pengangkutan iodide dari darah kedalam sel-sel dan folikel kelenjar tiroid. Membran basal tiroid mempunyai kemampuan yang spesifik untuk memompakan iodide secara aktif ke bagian dalam sel. Kemampuan ini disebut penjeratan iodide (iodide trapping).

Metabolisme hormon tiroid


Kadar T3 dan T4 : produksi sehari T4 + 80 100 ug, sedang T3 26 39 ug Transportasi hormon T3 dan T4 diikat oleh thyroidbinding protein, hanya 0,3 % T4 dan 0,25% T3 dlm keadaan bebas Metabolisme T3 dan T4 T4 dan T3 mengalami deioinasi di hati, ginjal dan jaringan lain T4dalam darah diubah menjadi T3, 45% diubah menjadi RT3 Terdapat 2 enzim: -5 -deiodinase: mengkatalisis pembentukanT3 -- 5 -deiodinese: mengkatalisis pembentukan RT3

Hormone regulation

Pengaktifan Hormon Tiroid pada sel Target

Efek hormon tiroid


Efek hormon tiroid dalam meningkatkan sintesis protein adalah : (1) Meningkatkan jumlah dan aktivitas mitokondria; (2) Meningkatkan kecepatan pembentukan ATP. Efek tiroid dalam transpor aktif : meningkatkan aktifitas enzim NaK-ATPase yang akan menaikkan kecepatan transpor aktif dan tiroid dapat mempermudah ion kalium masuk membran sel. Efek pada metabolisme karbohidrat : menaikkan aktivitas seluruh enzim,

Efek pada metabolisme lemak: mempercepat proses oksidasi dari asam lemak. Pada plasma dan lemak hati hormon tiroid menurunkan kolesterol, fosfolipid, dan trigliserid dan menaikkan asam lemak bebas.
Efek pada Respirasi. Meningkatnya kecepatan metabolism akan meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbondioksida.

Efek hormon tiroid


Efek tiroid pada metabolisme vitamin: menaikkan kebutuhan tubuh akan vitamin karena vitamin bekerja sebagai koenzim dari metabolisme.Oleh karena metabolisme sebagian besar sel meningkat akibat efek dari tiroid, maka laju metabolisme basal akan meningkat. Dan peningkatan laju basal setinggi 60 sampai 100 persen diatas normal.

Efek Pada berat badan. Bila hormone tiroid meningkat, maka hampir selalu menurunkan berat badan, dan bila produksinya sangat berkurang, maka hampir selalu menaikkan berat badan. Efek ini terjadi karena hormone tiroid meningkatkan nafsu makan.
Efek terhadap Cardiovascular. Aliran darah, Curah jantung, Frekuensi deny jantung, dan Volume darah meningkat karena meningkatnya metabolisme dalam jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan memperbanyak produk akhir yang dilepas dari jaringan. Efek ini menyebabkan vasodilatasi pada sebagian besar jaringan tubuh, sehingga meningkatkan aliran darah.

Efek pada saluran cerna. Meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan. Tiroid dapat meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan saluran cerna.

PENGATURAN SEKRESI HORMON TIROID


Regulasi hormon tiroid diprakarsai oleh hormon TSH

(Tiroid Stimulating Hormone) yang dilepas hipotalamus.

TSH berfungsi untuk : (1) Meningkatkan proteolisis tiroglobulin (2) Meningkatkan aktivitas pompa iodium (3) Meningkatkan iodinasi tirosin dan meningkatkan

kecepatan proses coupling (4) Meningkatkan ukuran dan meningkatkan aktivitas sekretorik sel tiroid (5) Meningkatkan jumlah sel-sel tiroid, disertai perubahan sel kuboid jadi kolumner. Hormon TSH dirangsang oleh TRH (Tirotropin Releasing Hormone).

Efek Fisiologik Hormon Tiroid


Jaringan Target
Jantung

Efek
Kronotropik

Mekanisme
Meningkatnya jumlah dan afinitas reseptor -adrenergi

Inotropik

Meningkatnya respons terhadap katekolamin dalam sirkulasi.


Meningkatnya proporsi rantai berat miosin (dengan

aktifitas ATPase lebih tinggi) Jaringan adiposa Otot Katabolik Katabolik Merangsang lipolisis Meningkatnya pemecahan protein Meningkatnya pertumbuhan perkembangan skeletal Meningkatnya perkembangan otak normal Meningkatnya kecepatan absorpsi karbohidrat Merangsang pembentukan reseptor LDL Merangsang konsumsi oksigen oleh jaringan yang aktif secara metabolis (pengecualian :testis, uterus, kelenjar getah bening, limpa, hipofisis anterior) meningkatkan laju metabolisme. normal dan

Tulang Sistem saraf Usus Lipoprotein Lain-lain

Perkembangan Perkembangan Metabolik Metabolik Kalorigenik

Efek Patologis /Klinis

1.

Hipotiroid :
a. Anak

kretinisme

b. Dewasa mixedema

Endocrine System.... Professor KS Satyapal

CRETINISM

Results from thyroid hormone insufficiency in infancy

CRETINISM

Cebol (dwarf)
Retardasi mental Perut membesar lidah besar dan menonjol

Endocrine System.... Professor KS Satyapal

mixoedema

Hypothyroidis

In hypothyroidism the thyroid gland can be small or ta rge (goiter), depending on the cause of low

levels of thyroid hormone

Atrophied thyroid

Endocrine System.... Professor KS Satyapal

Efek Patologis /Klinis

2.

Hipertiroid : Goiter toksik, Tirotoksikosis, Penyakit Graves

Hyperthyroidism

GOITER

Enlarged thyroid gland

Results from thyroid hormone hyposecretion


Due to iodine insufficiency

Hormon paratiroid
Kelenjar endokrin yg menghasilkan hormon

paratiroid yang berfungsi untuk mengatur dan mempertahankan kalsium dalam plasma agar selalu dalam batas normal 2 pasang kel paratiroid, dibelakang kelenjar tiroid

Anatomi kelenjar paratiroid


Panjang 6mm,lebar 3-4 mm, tebal 0.5 2 mm, berat

keseluruhan 120 mg Mendapat darah dari : arteri tiroidea inferior Dipersarafi oleh saraf autonom simpatis Terdiri dari dua sel : 1. chief cell (sumber hormon paratiroid, mengisi slr kelenjar, besar sel 6-8 u) 2. Oxyphile cell, besar sel 11-14 u

Fungsi kelenjar paratiroid


Memelihara konsentrasi ion kalsium 2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal 3. Mempercepat absorpsi kalsium di intentinum 4. Menstimulasi transportasi kalsium dan fosfor melalui membran mitokondria
1.

Parathyroid hormone regulation of calcium

Peranan hormone paratiroid dalam kaitan dengan perubahan metabolisme vitamin D


dalam perubahan dari 25-hidroksivitamin D atau

kalsitriol diginjal. Pada keadaan dimana terjadi hipokalsemi, maka kelenjar paratiroid akan melepaskan hormone paratiroid lebih banyak dan hormone ini akan merangsang ginjal menghasilkan lebih banyak 1,25 dihidroksivitamin D atau kalsitriol. Fungsi dari kalsitriol adalah meningkatkan kadar kalsium dan fosfat dalam plasma, dengan demikian mempertahankam keadaan agar mineralisasi tulang tetap terjamin

Kerja vitamin D
Di usus, kalsitriol meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat dan dianggap sebagai fungsi utama kalsitriol dalam metabolisme kalsium. Pada keadaan hipokalsemi berat misalnya pada pasca tiroidektomi yang mengakibatkan kelenjar paratiroid ikut terangkat , pemberian kalsium oral tidak cukup untuk memperbaiki kadar kalsium tanpa penambahan vitamin D. 2. Di tulang, vitamin D mempunyai reseptor pada sel osteoklas, oleh karena itu vitaminD mempunyai efek langsung pada tulang yang kerjanya mirip dengan hormone paratiroid yaitu mengaktifkan sel osteoklas. 3. Di ginjal, kalsitriol menurunkan reabsorbsi kalsium di tubuli ginjal.
1.

fosfor
Tubuh orang dewasa mengandung sekitar 600 mg fosfor sekitar 85%

berada didalam tulang dalam bentuk Kristal. Dan 15% berada didalam cairan ekstraselular. Sebagian besar fosfor ekstarselular berada dalam bentuk ion fosfat anorganik didalam jaringan lunak, hampir semuanya berada dalam bentuk ester fosfat. Fosfat intraselular, memegang peranan yang penting didalam proses biokimia intrasel, termasuk pada pembentukan dan transfer energy selular. Didalam serum fosfat anorganik juga terbagi kedalam 3 fraksi, yaitu ion fosfat, fosfat yang terikat protein dan fosfat dalam bentuk kompleks dengan Na, Ca, dan Mg. fosfat yang terikat protein hanya 10% sehingga tidak bermakna dibandingkan keseluruhan fosfat anorganik didalam serum. Dengan demikian, sekitar 90% fosfat (ion dan kompleks) akan dengan mudah difiltrasi diglomerulus.

fosfor
Ginjal memiliki peranan yang sangat penting pada homeostasis fosfor didalam

serum. Beberapa factor baik, intrinsic maupun ekstrinsik, yang mempengaruhi renal tubular phosphorus threshold (TmP/GFR), akan dapat mempengaruhi kadar fosfat didalam serum, misalnya pada hiperparatiroidisme sekunder, TmP/GFR akan menurun, sehingga terjadi ekskresi fosfat yang berlebihan, akibatnya, akibatnya timbul hipofosfatemia. Sebaliknya pada gangguan fungsi ginjal dan hipoparatiroidisme, TmP/GFR akan meningkat, sehingga ekskresi fosfat menurun dan terjadilah hiperfosfattemia. Secara biologis, hasil kali Ca X P selalu konstan, sehingga peningkatan kadar fosfat didalam serum akan diikuti dengan penurunan kadar Ca serum, dan yang terakhir ini akan merangsang peningkatan produksi PTH yang akan menurunkan TmP/GFR sehingga terjadi ekskresi fosfat melalui urin dan kadar fosfat didalam serum kembali menjadi normal, demikian pula kadar Ca didalam serum. Pada gagal ginjal kronis, terjadi hiperfosfatemia yang menahun, sehingga timbul hipertiroididsme sekunder akibat Ca serum yang rendah.

Kalsium
Tubuh orang dewasa diperkirakan mengandung 1000 gram

kalsium. Sekitar 99% kalsium ini berada didalam tulang di dalam bentuk hidroksiapatit dan 1% lagi berada didalam cairan ekstraselular dan jaringan lunak. Didalam cairan ekstarselular, konsentrasi ion kalsium (Ca2+) adalah 103 M, sedangkan didalm sitosol 106 M. Kalsium memegang 2 peranan fisiologik yang penting didalm tubuh didalam tulang garam-garam kalsium berperan dalam menjaga integritas struktur kerangka, sedangkan didalam cairan ekstraselular dan sitosol, Ca2+ sangat berperan dalam berbagai proses biokimia tubuh. Kedua kompartemen tersebut selalu berada dalam keadaan yang seimbang. Ada 3 hormon penting dlm pengaturan metabolisme kalsium yaitu : 1,25-Dihidroksi kolekalsiferol, hormon paratiroid dan kalsitonin

kalsium
Secara fisiologis Ca2+ ekstraselular memegang peranan

yang sangat penting yakni: berperan sebagi kofaktor pada proses pembekuan darah, misalnya untuk factor VH, IX,X, dan protrombin. Memelihara mineralisasi tulang Berperan dalam stabilisasi membran plasma dengan berikatan pada fosfolipid dan menjaga permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+. penurunan kadar Ca 2+ serum akan meningkatkan permeabilitas membran plasma terhadap Na+ dan menyebabkan peningkatan respons jaringan yang mudah terangsang.

Pengaturan Ca 2+
Kadar Ca2+ didalam serum diatur oleh 2 hormon penting

yaitu PTH dan 1,25 (OH)2 vitamin D. di dalam sel pengaturan homeostasis kalsium sangat kompleks, sekitar 90-99% kalsium intrasel, berada didalam mitokondria dan mikrosom. Rendahnya kadar Ca2+ di dalm sitosol diatur oleh 3 pompa yang terletak pada membran plasma, membran mikrosomal , dan membran mitokondria yang sebelah dalam. Pada otot rangka dan otot jantung, kalsium berperan pada proses eksitasi dan kontraksi jaringan tersebut. Pada otot rangka, mikrosom berkembang sangat baik menjadi retikulum sarkoplasmik dan merupakan gudang kalsium yang sangat penting didalam sel yang bersangkuatan.

Pengaturan Ca 2+
Depolarisasi membran plasma akan diikuti dengan masuknya

sedikitCa2+ ekstraselular kedalam sitosol dan hal ini akan mengakibatkan terlepasnya Ca2+ secara berlebihan dari reticulum sarkoplasmik kedalam sitosol. Kemudian Ca2+ akan bereaksi dengan troponin yang akan memngakibatkan interaksi aktin miosin dan terjadilah kontraksi otot. Sedangkan prose relaksasi otot akan didahului oleh reakumulasi Ca2+ oleh vesikel reticulum secara cepat dari dalam sitosol, sehinggga kadar Ca2+ didalam sitosol akan kembali normal. Sel utama kelenjar paratiroid sangat sensitive dengan kadar Ca2+ didalam serum. Peran PTH pada reabsorbsi Ca didalam tubulus distal, resorpsi tulang dan peningkatan absorbsi kalsium di usus melalaui peningkatan 1,25 dihidroksikolekalsiferol vitamin D, sangat penting untuk menjaga kadar Ca++ didalam serum. Selain itu peningkatan PTH akan menurunkan renal tubular phosphate threshold (TmP/GFR) sehingga fosfat yang diserap dari usus dan dimobilisasi dari tulang akan diekskresi oleh ginjal.

calsitonin
Hormon penurun Ca 2+ Pada mamalia sumber kalsitonin adalah badan

ultimobrankialis yg berasal dari arkus brankialis kelima, sebagian besar menyatu dengan kelenjar tiroid

Sekresi dan metabolisme kalsitonin : Sekresi kalsitonin meningkat bila kelenjar tiroid diperfusi dengan larutan tinggi kalsium, gastrin, CCK, glukagon

Calcitonin and Parathyroid hormone

TERIMA KASIH DAN

SELAMAT BELAJAR

You might also like