You are on page 1of 48

di mana :

L
p
= panjang rekahan terisi proppant, ft
V
eoj
= volume satu sayap pada akhir injeksi, ft
3
V
pad
= volume satu sayap pada akhir pemompaan pad, ft
3
h
g
= tinggi rekahan rata-rata (h
f
), ft
w = lear rata-rata rekahan, in
dan lear rekahan dengan proppant (propped fracture width) dapat dihitung
dengan rumus :
p g p
p
p
L h
m !"
w

##############################################################################($-%%)
di mana :
w
p
= lear rekahan dengan proppant, in

p
= erat jenis bulk (keseluruhan dengan pori) proppant, l&ft
3
m
p
= jumlah proppant per sayap rekahan, l
'ilamana erat jenis proppant
p
, maka :
p p
) ! ( (
#####################################################################($-!)))
4.4. Datafrac
Datafrac adalah data yang perlu diketahui untuk suatu ren*ana perekahan
hidrolik# +ata terseut misalnya tentang tekanan menutup rekahan (closure
pressure) yang sangat penting dalam peren*anaan perekahan, pengukuran leak-
off, dan efisiensi fluida#
,elama pemompaan erlangsung, harga tekanan penutupan (p
*
) akan
diperlukan untuk menganalisa grafik-grafik log se*ara kualitatif# -eruahan-
peruahan pada kemiringan log dari suatu variael seperti p
f
, akan merupakan
selisih dari suatu variael misalnya p
w
dan suatu konstanta misalnya p
*
apaila
harganya eruah# ,uatu harga yang tidak teliti seperti pada p
*
akan
mengakiatkan kesalahan pema*aan pada kemiringan log-log terseut#
+emikian juga ila memilih waktu nol yang salah untuk waktu
pemompaan maka akan menguah kemiringan log-log juga# .esalahan pemilihan
waktu nol dapat diseakan oleh sumur yang iasanya pernah dilakukan fluida
komplesi (completion fluid) seelum perekahan# /ntuk ini, waktu nol ukan pada
saat pemompaan dimulai atau saat fluida komplesi diinjeksikan ke dalam formasi,
tetapi waktu nol adalah waktu di mana fluida perekah men*apai formasi# -erlu
diketahui ahwa fluida komplesi tidak efektif untuk merekahkan suatu formasi
dikarenakan fluid loss-nya esar dan juga karena sering diaaikannya waktu
injeksi fluida terseut#
0adi harga net pressure (p
w
1 p
*
) dapat dikalirasi dari parameter desain
dengan men*o*okkan data oservasi dengan simulasi net pressure#
4.4.1. Penentuan Closure Pressure.
Closure pressure (tekanan penutupan) dapat di*ari dari stress minimum

min
, yakni dari Persamaan (3-12)# 2al ini dikarenakan harga stress ervariasi
sepanjang formasi antara arier sehingga dapat dikatakan ahwa stress adalah
lokal tetapi net pressure adalah gloal yang mendefinisikan tekanan fluida di
mana rekahan dapat menutup tanpa proppant# 0adi closure pressure adalah rata-
rata dari ketidakhomogennya formasi dan merupakan sifat keseluruhan dari
formasi yang direkahkan# -engukuran di lapangan dengan menggunakan local
stress (microfractures) dan global stress ereda dalam dua hal, yaitu :
!# /ntuk local stress maka rekahan yang terjadi akan ke*il# 0adi mungkin
terjadi hanya mewakili suatu tempat tertentu dan ukan untuk rekahan
yang leih esar yang akan meliputi ketidakseragaman atuan#
"# .arena sifatnya yang lokal dan isa 3memilih yang terlemah4, maka
harga (p
w
-
min
) pada saat shut-in adalah sangat ke*il# 0adi pada persamaan
(p
w
1 p
*
), haga p
*
tidak akan sama dengan harga
min
# -ada perekahan yang
seenarnya harusnya leih esar dari harga terseut#
4.4.2. Prosedur Datafrac
-rosedur pada datafrac antara lain adalah :
!# Formation breakdown (pe*ahnya formasi)
"# +ata lapangan yang lalu
3# Step rate test (uji laju ertingkat)
$# Shut-in de*line test (uji penutupan)
5# Backflow test (uji aliran alik)
6# Minifrac (rekahan mini)
7# Leak-off test (uji keo*oran)
8ara lain :
!# +,89 $# -endekatan Voight
"# 9,: 5# Log (soni*)
3# -ersamaan rats
1. Formation Breakdown
Formation breakdown atau pe*ahnya formasi dapat dilakukan dengan
menggunakan asam atau fluida perekah# Gambar 4.57. memperlihatkan plot
tekanan dasar sumur dan laju injeksi terhadap waktu untuk uji terseut#
Gambar 4.57.
Formation Breakdown Test
4)
2. Data Lapangan yang Telah Lalu
+ata lapangan di mana pernah dilakukan perekahan hidrolik atau di mana
pernah terjadi loss karena formasi pe*ah dapat menjadi landasan untuk
memperkirakan tekanan rekah#
. !tep "ate Test
-ada step rate test dilakukan seanyak enam kali injeksi dengan laju
injeksi yang erlainan# ;njeksi ini isa ! 1 !) l&menit untuk permeailitas yang
agak esar atau setengah dari harga terseut untuk permeailitas yang ke*il# -ada
setiap proses penginjeksian perlu dimantapkan laju alirnya agar tekanan injeksi
menjadi mantap yang sama esar dan jangan terlalu anyak kenaikan tekanannya
untuk setiap kenaikan# 0ika untuk men*ari penurunan tekanan dan flow back maka
dimantapkan selama 5 menit&langkah dan !) menit untuk step terakhir# ,edangkan
ila hanya untuk mengetahui erapa esarnya breakdown pressure maka lama
pengujiannya *ukup " 1 3 menit)#
+alam pengujian ini akan di*ari sampai didapatkan tekanan rekah
sedangkan tekanan maksimumnya harus di atas tekanan terseut, yakni 5) sampai
")) psi# <ekanan harus leih tinggi karena harus melawan friksi dan dapat
memperluas rekahan terseut dan juga agar p
*
dapat ditentukan# =luida yang
diinjeksikan harus yang ersifat tidak merusak formasi (non-damage) seperti air
garam, fluida formasi itu sendiri (setelah difilter), atau linier gel (ila
permeailitas-nya esar)#
Gambar 4.58. memerikan suatu uji step rate dengan grafik tekanan dan
laju injeksi terhadap waktu, seperti juga pada Gambar 4.57. tetapi dilakukan
erulang kali#
Gambar 4.58.
Uji Step Rate P dan !ersus t
4)
,edangkan pada Gambar 4.5". memerikan skematik uji step rate yang
dilakukan oleh !olte (!%>")# -aling tidak diusahakan memiliki tiga uah data
yang erada di awah di awah tekanan maksimum (e"tension pressure pada
Gambar 4.5".) untuk dapat men*ari aliran di awah tekanan terseut dan tiga di
atasnya supaya dapat dianalisa perluasan dari rekahan (kemiringan leih ke*il
karena kenaikan luas rekahan, Gambar 4.5"d.). 'ila tidak ada rekahan
seelumnya maka satu atau dua data akan melewati tekanan ekstensi ini karena
untuk penghan*uran (breakdown), akan diutuhkan tekanan yang ekstra#
Gambar 4.5".
!tep "ate den#an $na%isa &o%te
4)
.alau tekanan turun sampai pada tekanan reservoir maka analisa sudah
enar dan juga untuk kemiringan p #ersus ?
i
tidak oleh eruah terlalu anyak#
Gambar 4.'1. menunjukkan suatu uji step rate dengan closure decline$
Gambar 4.'(.
)nterpretasi Step Rate pada Uni!ersit* 11-1
4)
'ila perpanjangan kurva (Gambar 4.5"+.) menunjukkan tekanan reservoir
terlalu esar 3a4 maka artinya laju injeksi terlalu rendah, kalau 3b4 artinya sudah
enar di mana defleksi adalah -
*
, sedangkan 3+4 menunjukkan laju injeksi terlalu
esar# +i sini aik 3a4 ataupun 3+4 tidak dapat memperoleh harga -
*
# Gambar
4.'(. menunjukkan salah satu *ara interpretasi#
Gambar 4.'1.
Pen#u,uran Closure !tress den#an !tep "ate
4)
#. $%i !hut&in Decline
/ji shut-in decline dapat diuat setelah dilakukan uji step rate dan dapat
digunakan seagai uji kalirasi# +ata hasil pengujian ini dapat digunakan untuk
grafik akar pada Gambar 4.5"d.# Closure presure (tekanan menutup, p
*
)
didefinisikan dari pergantian kemiringan seperti yang terlihat pada Gambar 4.'2.
@alaupun demikian pengaruh terhadap closure pressure akan sangat
anyak sehingga hasilnya tidak akan teliti# +ari pengalaman di lapangan ternyata
untuk fluid loss yang ke*il, maka plot p #ersus akar waktu akan leih aik namun
untuk fluid loss yang esar akan leih *o*ok ila menggunakan %-plot#
Gambar 4.'2.
P%ot P 'ersus $,ar -a,tu
4)
(. $%i Backflow
Aetode paling aik untuk menentukan p
*
adalah kominasi dari uji step
rate (dengan perluasan pada akhir langkah) yang selanjutnya menggunakan uji
backflow# -rinsipnya adalah menghitung perode aliran alik dengan laju konstan
antara !&6 sampai !&$ dari laju injeksinya (misalnya untuk step rate dihitung dari
laju terakhir)# 'ila rekahan sudah terjadi maka pengujian ini akan memerikan
dua profil yakni waktu rekahan menutup dan setelah menutup# Gambar 4.5"+.
memperlihatkan grafik lengkung untuk metode ini dan titik defleksi-nya adalah p
*
karena per*epatan penurunan tekanan diseakan oleh tertutupnya rekahan#
Gambar 4.'3. menunjukkan skematik dari alat untuk pelaksanaan pengujian ini
di mana untuk mendapatkan konstanta flowback akan memutuhkan suatu
regulator#
Gambar 4.'3.
Pera%atan untu, Backflow Test
4)
). *inifrac
Minifrac adalah suatu perekahan kalirasi dan ukurannya leih ke*il dari
perekahan yang seenarnya# /kurannya sekitar 3) 1 >) B dari rekahan yang
seenarnya (ila dilakukan dengan proppant) sehingga akan dapat diukur
koefisien leak-off sekaligus efisiensinya# +alam pelaksanaannya fluida injeksi
dipompakan pada laju konstan sampai rekahan terjadi dan selanjutnya ditutup atau
dihentikan# ,eaiknya dipasang alat pen*atat di dasar sumur sehingga semua
tekanan dasar sumur dapat diketahui karena ila alat pen*atatnya ada di
permukaan maka dapat menimulkan kesalahan-kesalahan# +alam prosedurnya
iasanya memutuhkan waktu $5 1 6) menit pemompaan dari 3 1 $ jam total
ditamah pre dan post frac logging# +i sini *airan yang dipakai adalah crosslink
gel dengan =L9 (Fluid Loss &dditi#e) tanpa menggunakan proppant# Gambar
4.'4. menunjukkan grafik tekanan dan laju injeksi #ersus waktu#
Gambar 4.'4.
Gra.i, /e,anan dan 0aju )nje,si untu, *inifrac
4)
+engan microfrac diusahakan agar mendapatkan anyak hal untuk
diketahui seperti
min
' C
(
' c
f
' ' )
ma"
, dan lain-lain# .arena volumenya relatif ke*il
(iasanya !) l dianggap sudah *ukup), maka kadang-kadang hanya akan
didapat model radial atau model .C+#
+. $%i Leak&off
-ada pemoran yakni setelah pemasangan *asing selesai kadang
digunakan untuk pelaksanaan uji leak-off# +alam hal ini tekanan akan dinaikkan
di permukaan sampai lumpur di dasar luang masuk dan mendadak turun#
-engujian sema*am ini tidak akan menggunakan pengukur tekanan di dasar
sumurnya dan yang didapatkan adalah
min
di tempat dan iasanya di kaki *asing#
9tau dengan kata lain di lapisan shale atau formasi keras lainnya dan ukannya di
formasi produktif#
/ntuk mengukur harga stress atuan dengan *ara lain adalah dengan
pengukuran pada cores dan di sini ada dua ma*am pengujian yaitu Differential
Strain Cur#e &nal*sis (DSC&) dan &nelastic Strain +eco#er* (&S+)#
1. Differential !train Cur'e ,nalysis -D!C,.
+i sini akan dilakukan analisa pada core dan kalau isa core yang
diketahui orientasinya# +alam hal ini core akan dieri pemeanan kemali dari
eerapa arah seperti saat core terseut ditemukan di formasi (reloading dan
rela"ation)# +engan analisa ini dapat diketahui esar relatif dari ketiga stress
utama# +engan mengetahui salah satu saja misalnya dari densit* log atau sonic
log, maka isa diperkirakan harga asolut yang lain# Gambar 4.'5. menunjukkan
suatu plot strain versus tekanan untuk +,89#
Gambar 4.'5.
1onto2 untu, P%ot D!C,
4)
2. ,nelastic !train "eco'ery -,!".
9nalisa ini juga dilakukan di laoratorium untuk jenis core yang telah
terorientasi (oriented core) yang didasarkan pada relaksasi tetapi pada laju yang
merayap setelah matriks atuan dierikan stress# -rosesnya diukur pada waktu
selang (time lag) untuk agian yang hilang dari anggapan elastik dan inelastik#
Gambar 4.''. menunjukkan suatu plot untuk &S+ di mana teratas untuk analisa
stress atuan pada masa kini (DSC& untuk jumlah stress selama sejarahnya)#
Gambar 4.''.
1onto2 P%ot ,!"
4)
. Persamaan Prats
" "
! ! !
) (
! #
, #
#
,
d-
#
,
p d
#
#
d
. d . d
/ e0i

###############($-!)!)
di mana :
e0i

= stress horiDontal efektif pada arah i


#
= perandingan -oisson
/
= o#erburden stress
p
= tekanan pori-pori
- = temperatur
.

,
i

= strain tektonik pada arah i dan j


, = modulus Eoung

= konstanta Biot oroelastis


#. Pendekatan /oight
p p
#
#
# 0
+
1
]
1

) (
) ! (
min ,
############################################## ($-!)")
/ntuk harga v = ),"5 maka :
p
# 0

3
"
3
!
min ,
+
################################################################# ($-!)3)
(. Pengukuran dari Log
2arga yang didapat dari log adalah :
,ifat mekanik dari log
Standard rule of thumb
Sonic log dapat memantu memperkirakan harga modulus 1oung (F)
walaupun hasil yang didapat dari long spaced sonic log ini adalah yang ersifat
dinamis# /ntuk harga statis di mana akan dipakai untuk perekahan hidrolik maka
harus dikurangi sekitar ") 1 $) B, dan untuk sands dikurangi lagi !) B karena
perlu dilakukan lagi koreksi shal* sands sehingga total pengurangannya isa
men*apai 5) B dari harga dinamis (misalnya di Laut 0awa)# Borehole
Compensated Sonic yang hanya mengukur ke*epatan gelomang kompresi juga
dapat dipakai untuk keperluan ini#
/ntuk suatu material elastis maka ke*epatan kompresional (V
p
) yaitu
ke*epatan atau tra#el time yang diukur dengan menggunakan compensated sonic
log, akan erhuungan dengan modulus Eoung, perandingan -oisson, dan
densitas bulk atuan# 'ila ke*epatan dari gelomang kompresional dan shear yang
diketahui maka perandingan oisson isa ditentukan dari huungan antara kedua
ke*epatan terseut#
-ersamaan antara F dan v serta ke*epatan-ke*epatan sonic adalah seagai
erikut :
) " ! ( ) ! (
) ! (
)%$! , 6>
# #
# ,
2
p
+

#############################################($-!)$)
dan

%
2
s
)%$! , 6>
######################################################################($-!)5)
serta
) ! ( "
) " ! (
"
#
#
2
2
p
s

,
_

########################################################################($-!)6)
di mana :
F = modulus 1oung, psi
C = modulus shear, psi
v = perandingan oisson erharga antara ),!5 1 ),"5
V
p
= ke*epatan kompresional, ft&det
V
s
= ke*epatan shear yang leih lamat, ft&det
= densitas bulk atuan, lm&ft
3
Gambar 4.'7. menunjukkan suatu plot antara d*namic 1oung modulus
dengan sonic tra#el time dengan harga v = ),")# /ntuk sonic log dengan long
space maka V
p
dan V
s
akan dapat diperoleh# -erandingan dari kedua keduanya
akan memerikan harga v seperti pada Persamaan (4-1(').
Gambar 4.'7.
3ar#a 4
d*nami+
Seba#ai 5un#si dari !onic Tra'el Time
4)
Gambar 4.'8. menunjukan pengaruh v yang ke*il aik terhadap d*namic
1oung modulus maupun terhadap sonic tra#el time# Gleh karena itu penggunaan
normal borehole compensated sonic dirasa sudah *ukup sehingga untuk men*ari
harga F tidak perlu lagi menggunakan fullwa#e-train atau long spaced atau
digital sonic log yang harganya *ukup mahal#
Gambar 4.'8.
Pen#aru2 Perbandin#an Poisson ter2adap 4
d*nami+

dan /ra!e% Time !onic
4)
4.5. 6esain Pere,a2an
+i sini akan dii*arakan mengenai persiapan dalam peren*anaan
perekahan hidrolik aik dalam hal evaluasi sumur yang akan direkahkan maupun
persiapan data dan proses pelaksanaannya# /ntuk desain dianjurkan menggunakan
komputer karena akan leih *epat dan hasilnya pun akan leih teliti namun dari
pengalaman ternyata penggunaan perhitungan iasa (manual) dapat juga
menghasilkan pekerjaan perekahan yang sukses#
-roses desain dapat disimpulkan seagai erikut :
!# Aengumpulkan semua data sumur, data reservoir, data komplesi, dan
parameter-parameter perekahan dari sumur-sumur di sekitarnya (kalau
ada)#
"# Aemilih fluida perekah yang sesuai dengan temperatur dan mampu
mengasilkan viskositas yang diperlukan dan selanjutnya men*ari
kontraktor yang mempunyai fluida terseut#
3# Aenghitung hasil produksi dari pelaksanaan stimulasi yang akan
dilakukan#
$# Aemilih pasir proppant dan ukurannya yang ekonomis#
5# Aenentukan ukuran pekerjaan erapa total l supaya diperoleh hasil yang
optimum dan ekonomis#
6# Aemperaiki perhitungan di atas agar fluida perekah dapat dipompakan ke
sumur tanpa menimulkan persoalan sekaligus isa diperoleh hasil yang
optimum dan ekonomis# Aisalnya ila kepala sumur tidak dapat menahan
tekanan maka perlu dieri pipa yang mampu mengisolasi tekanan selama
pemompaan erlangsung atau tuing yang terlalu ke*il mungkin harus
diganti dengan yang leih esar#
7# 0ika suatu viskositas telah ditentukan maka harus diuah ke dalam harga
spesifik fluida yang erasal dari kontraktor#
4.5.1. $na%isa dan 6esain Pere,a2an
,nalisa 0
Aenghitung setengah rekahan dan optimum maksimum proppant#
Aenghitung konsentrasi input slurry dan volume proppant#
Desain 0
Aenghitung slurry dan volume proppant untuk mengisi setengah
panjang rekahan dan erapa harga maksimumnya#
4.5.2. )nput 6ata
(nput data isa erupa data sumur, nama lokasi, data formasi se*ara
umum, data proppant, data fluida, dan data lainnya# +ata reservoir diperlukan
untuk mengetahui erapa esar kenaikan produksi atau leih tepat harga indeks
produktivitas-nya# 'ila yang tersedia hanya data log maka akan sukar dihitung
erapa laju produksi nantinya setelah perekahan# @alaupun egitu akan anyak
sekali hal yang menyeakan suatu sumur sama sekali tidak dapat mengalirkan
fluida namun setelah dilakukan perekahan maka akan mengakiatkan laju alir
fluida terseut menjadi ertamah, dan ini terutama untuk sumur-sumur yang
mengalami damage heat#
+ata reservoir di sini termasuk juga data produksi seelumnya, B3
(34L), data tekanan, data drawdown, dan juga data core# +ata sumur perlu
diketahui karena nantinya pipa sumur ataupun kepalanya harus mampu menahan
tekanan injeksi yang esar atau kalau memungkinkan dapat digunakan pressure-
isolation tool (iasanya untuk kepala sumur)# ,elain itu kadang-kadang tuing
yang ada terlalu ke*il sehingga harus diganti dengan ukuran yang leih esar agar
laju injeksinya menjadi leih lan*ar#
'anyak data atuan yang perlu juga diketahui termasuk gradien rekah
atuan (supaya pompanya masih mampu merekahkan) dan juga closure pressure
(p
*
), sedangkan harga perandingan oisson tidak perlu diteliti#
6ata Sumur dan )denti.i,asin*a
1edalaman sampai puncak perforasi2 3isa *D atau T/D
Closure pressure&tekanan menutup (p
*
)
<ekanan menutup rekahan
-engukuran dengan microfracture
Datafrac pressure decline anal*sis
Cradien rekah (frac gradient) kedalaman "
<ekanan reservoir
<ekanan statik rata-rata dasar sumur, p
s
<ekanan alir dasar sumur, p
wf
9ras *airan hidrostatik
ressure -ransient &nal*sis (-&)
<ekanan p
wf
minimum
-ermeailitas
-ermeailitas efektif
ressure -ransient &nal*sis (-&)
9nalisa core
9nalisa log
-ermeailitas harus dipakai hanya ila harga fluid loss tidak diketahui
.ompresiilitas
<otal kompresiiltas, *
t
(reservoir dan fluidanya)
2arga iasanya 5 - !5 ( !)
-6
psi
-!
/ntuk gas = !&p
Data perekahan -dalam hal ini tinggi rekahan.
Aodel "-+ atau 3-+
<inggi idang yang mengalami fluid loss
<inggi total atau tinggi lapisan yang
permeael saja (-2D)
'ila lapisannya anyak maka harus di*ari
harga ersih (net)
-erforasi
-anjang perforasi di Dona
permeael atau tidak permeael (<V+)
+ensitas dan ukuran perforasi
Aodulus 1oung (F
6
psi)
lane Strain Modulus
= F&(!-v
"
)
-engukuran di
laoratorium
Log (full wa#e sonic)
.atalog kontraktor
&coustic tra#el time
Gambar 4.'".
7odu%us 8oun# !ersus $+ousti+ /ra!e% /ime
4)
.oefisien fluid loss (ft&men
!&"
)
2arga *
t
(total fluid loss tergantung waktunya)
+iukur&dihitung dari laoratorium
'iasanya erharga :
)#)))5 1 )#))! untuk permeailitas ke*il sekali (! md)#
),))! - )#))$ untuk permeailitas ! 1 5 md#
)#))5 untuk permeailitas esar di minyak (H 5 md) atau
untuk gas H ! md#
.oefisien fluid loss kominasi hasil perhitungan
Viskositas fluida reservoir
),))! 1 )#)5 *p untuk sumur gas
! -") *p untuk sumur minyak
Aenggunakan korelasi
Viskositas filtrat fluida
perekah (*p)
+igunakan untuk
menghitung viskositas atau kompresiilitas dan juga komponen
permeailitas relatif (8
;;
)
'iasa erharga ! *p
untuk water base
2arga
laoratorium untuk 8
;;;
atau 8-wall (8
w
loss di dinding rekahan),
ft&men
!&"
+iukur di laoratorium dari uji fluid loss
.orelasi dari uku kontraktor
'iasanya erharga antara ),)))5-),))5
-eredaan tekanan (psi)
2arga tekanan injeksi perekahan dikurangi tekanan
reservoir
Gambar 4.7(.
3ar#a !purt Loss dan 19 :ersa#e% 3(( dan 14((
*an# 6i+ampur den#an So%ar
4)
Spurt loss (gal&!))ft")
.omponen loss yang terjadi seketika ketika filter cake elum
terentuk#
+iukur di laoratorium
Spurt time (menit)
,elang waktu spurt di laoratorium
Fracture toughness, .
i*
(psi in
"
)
Critical stress intensit* factor
+igunakan dengan korelasi sejarah di
lapangan dengan perekahan seenarnya pada rekahan pendek atau
radial
'iasanya erharga "))-3)) untuk atuan
lunak (soft) atau unconsolidated dan !)))-3))) untuk atuan keras
dan kuat#
<emperatur fluida (
o
=)
<emperatur fluida perekah di
perforasi yang harganya hampir sama dengan temperatur di permukaan
<emperatur formasi
(
o
=)
B0-
(temperatur dasar sumur)
Laju pemompaan (l&men = pm)
Laju rata-rata pemompaan untuk perekahan
<ermasuk dengan adanya proppant
-roppant embedment
Aasuknya seagian proppant dan terpendam dalam
formasi
Aenurunkan konduktivitas karena embedment
!,) untuk proppant keras di formasi lunas
),))5 untuk proppant lunak di formasi keras
-enetrasi rekahan (ft)
,etengah panjang rekahan
(half-length)
Aenggunakan model
geometri rekahan
+esain kadar proppant
(l&gal)
.onsentrasi
proppant maksimum
Multiple la*er fluid loss (fluid loss untuk anyak lapisan)
+i komputer umumnya akan dihitung maksimum 5 lapisan
-roppant
-emilihan proppant sesuai dengan karakteristik
proppant (lihat *ontoh di /abe% ):-1()
Gambar 4.71. memperlihatkan konduktivitas dan
permeailitas " l&ft
"
pasir 5ordan
/abe% ):-1(
;ara,teristi, Proppant
4)
<enis
Proppant
7es2
6iameter
(in)
=erat <enis
(%b>.t
3
)
Porositas
Iorther @hite
,and
!"&")
!6&3)
")&$)
),)$%6
),)35)
),)"$>
!65
!65
!65
),3>
),3%
),$)
<e(as 'rown
,and
!"&")
!6&3)
")&$)
),)$%6
),)35)
),)"$>
!65
!65
!65
),3%
),$)
),$"
8urale :esin-8oated
,and
!"&")
!6&3)
")&$)
),)$%6
),)35)
),)"$>
!6)
!6)
!6)
),$3
),$3
),$!
:e*ured
:esin-8oated
,and
!"&")
!6&3)
")&$)
),)$%6
),)35)
),)"$>
!6)
!6)
!6)
),3>
),37
),37
-
!"&")
")&$)
),)$%6
),)"$>
!%>
")"
),$"
),$"
--,intered 'au(ite ")&$)
),)"$>
!7) ),$)
0enis :ingan
!6&")
")&$)
$)&7)
),)$))
),)"$>
),)!"$
"3!
"3!
"3!
),$3
),$"
),$"
+eskripsi proppant :
:ange dari ukuran (mesh)
Specific %ra#it* ('#+#)
-asir : ",65
-roppant ringan : ",7"
-roppant *ukup kuat : 3,!5
'auksit : 3,7)
Damage factor (kalau tidak
damage = !,))
Confining stress (psi yang
isa ditahan)
<ergantung closure
stress pada aandonment
.onduktivitas
(md-ft J " l&ft
"
)
Lihat uku kontraktor
Gambar 4.71.
;ondu,ti!itas dan Permeabi%itas <an#,a Panjan# dari
2 %b>.t
2
Pasir <ordan
4)
+ata fluida
<entukan fluidanya
+eskripsi fluida :
ol*mer loading
Base fluid
<ipe crosslinker
<emperatur dasar sumur
Fall correction factor (Stokes law = !,))
-engendapan proppant menurut hukum
Stokes
Linear gels = !,)
Borate crosslinker = ),75
-itanate crosslinker = ),5
Foam = ),5
2arga nK
Aerupakan flow beha#ior
inde"
Aenyimpang dari fluida
!ewtonian
/ntuk fluida !ewtonian = !,)
Cunakan harga uku
kontraktor
2arga .K
Consistenc*
inde"
,eanding
dengan viskositas untuk suatu harga nK
<itik potong
pada plot power law
Viskositas dari
.K dapat di*ari melalui Persamaan (4-48)
'isa juga
dihitung alik dari viskositas
Viskositas (*p apparent)
'ila diketaui maka .K dapat dihitung dan sealiknya
Gambar 4.72. memperlihatkan nK dan .K untuk 2ersagel 0-
Gambar 4.72.
3ar#a ;? dan n? untu, :ersa#e% 3/
4)
S$%$ (B$D#, air = !,))
" B larutan .8l = !,)$
6il based gels = ),75 1 ),%
+iesel = ),>"
Foam 7ualit*
-ersen gas dengan asis volume
'iasanya 8G
"
atau I
"
>) 8ualit* foam erarti >) B gas
Friction pressure data
(kehilangan tekanan karena friksi)
+engan tiga data poin
isa diekstrapolasi&interpolasi pada aliran laminer&turulen
-ada perekahan isa
diukur dari peredaan harga tekanan di dasar sumur dengan di
permukaan
+ata kontraktor isa
dipakai
+ata stress
untuk formasi dan barier-bariernya
'isa dari soni* full wa#e log
+iperlukan untuk menahan erkemangnya rekahan ke arah barier
.alau eda stress formasi dan arier *ukup esar (H !))) 1 "))) psi)
maka iasanya rekahan tidak akan masuk ke barier
Aodel Ceometri
panjang&tinggi
-.I H ),67
:adial ),$ 1 ),66
.C+ L ),3%
4.5.3. @ptimisasi Pere,a2an
,eperti yang telah diahas di agian seelumnya makin panjang suatu
rekahan akan makin esar produksinya# Iamun dalam pelaksanaannya, manfaat
dari memuat rekahan yang sangat panjang akan menyeakan iaya yang
meningkat sehingga perlu ada harga optimalnya# 0unt' Chih' dan Soliman
$)
telah
memi*arakan suatu perekahan pada permeailitas esar dan kesimpulannya
adalah permeailitas esar (H !) md) terutama hanya ergantung dari
penanggulangan damage dan tidak isa dihitung dari optimisasi seperti pada
permeailitas ke*il#
-ada formasi dengan konduktivitas >))) md-ft dikatakannya ahwa
umumnya $) ft telah *ukup untuk menanggulangi damage terseut# 0adi pada
permeailitas esar seperti pada lapangan-lapangan di ;ndonesia atau di <imur
<engah, optimisasi rekahan kurang penting, pokoknya asal telah melewati daerah
damage yang ada# 2al ini ditunjang pula oleh kenyataan ahwa untuk
permeailitas esar, adanya rekahan dengan konduktivitas yang esar untuk jarak
yang jauh dari sumur tidak akan efektif dan juga fluid loss akan esar# 'anyak
sumur yang dior dengan formasi kurang terkonsolidasi dan akiat adanya aliran
radial, akan mengalami kehilangan tekanan yang esar di sekitar sumur sehingga
pasirnya ikut terlepas#
/ntuk itu perekahan hidrolik yang diseut 3fracpac4 (facturing gra#el
pack) akan sangat ermanfaat untuk menahan lepasnya pasir-pasir ini, jadi
sema*am gra#el pack di dalam formasinya# 9danya fines yang terproduksi pada
sumur selama umur produksinya juga aik ila di fra*pa* yang erfungsi untuk
menahan fines terseut diuat sejauh mungkin (sekitar $) ft sudah *ukup) dari
sumurnya dan dalam hal ini pengasaman tidak mungkin men*apainya#
/ntuk sumur dengan permeailitas rendah, iasanya fluid loss-nya juga
leih sedikit, maka rekahan dengan panjang eerapa ratus feet akan menjadi
penting# Iamun hal ini teratas oleh pipa produksi, konduktivitas rekahan yang
teratas pada proppant-nya, atas net pressure, pengaruh viskositas yang menurun
kalau makin lama pemompaannya dan atas efisiensi fluida yang turun dengan
waktu injeksi, dan lain seagainya yang akan mematasi jauhnya kita perlu
merekahkan suatu formasi&atuan# 2eatch
9)
telah memuat suatu studi dengan
menggunakan simulator dan hasilnya telah dierikan yang ditunjukkan pada
Gambar 4.73.
Gambar 4.73.
Studi @ptimisasi Panjan# Re,a2an den#an Simu%ator
4)
4.5.4. Treatment !cheduling
-reatment scheduling atau penjadwalan dari pekerjaan adalah langkah
terakhir pada proses mendisain# <ermasuk di sini adalah pemilihan volume pad,
slurr*, dan juga penamahan proppant-nya, serta konsentrasi penamahannya#
-reatmen schedule dan konsentrasi proppant yang diperlukan untuk memuat
suatu rekahan dengan panjang dan koduktivitas tertentu terutama tergantung pada
fluida yang dipakai# /ntuk crosslink gel proppant sedikit saja yang settled
(terendapkan di dasar rekahan)# /ntuk gel MlinierK (tanpa crosslink), maka
proppant-nya mudah settled dan akan terjadi bank (ukit pasir) dari proppant#
,ehingga akan ada tiga kemungkinan yaitu fluida kental (crosslink), fluida en*er
(bank fluid), dan dalam eerapa hal diinginkan akhir rekahan yang leih esar
dari keadaan normal dan ini diseut seagai -ip Screen 6ut (-S6)#
Fluida 1ental
/ntuk fluida pemawa proppant yang aik, maka dianggap ahwa
proppant diawa sampai ke tip (ujung rekahan)# 0adi pada treatment iasanya
didesain untuk selesai ila pad telah hais dan proppant men*apai ujung rekahan#
+esain ini dapat dilakukan dengan perhitungan iasa asalkan tidak terjadi hal-hal
yang luar iasa seperti rekahan menemus arier, pengemangan rekahan se*ara
radial, penurunan te kanan, dan lain-lainnya# 'ila hal-hal terseut terjadi maka
perhitungan dilakukan dengan menggunakan model komputer#
Fluida 4ncer
'iasanya digunakan viskositas rendah dengan konsentrasi proppant yang
juga rendah (L" 1 3 ppg) dengan laju pemompaan yang tinggi# .eerhasilannya
tergantung dari proppant yang mengendap di luar luang masuk rekahan sehingga
konduktivitas di sekitar sumur akan tinggi# +esain sema*am ini memerlukan
model komputer untuk menghitung ke*epatan fluida, viskositas fluida, ke*epatan
settling proppant, dan lain-lain# @alaupun dalam pengerjaannya leih aman
karena laju yang esar akan mengurangi kehilangan fluida dan konsentrasi
proppant juga ke*il, maka kemungkinan screen out (ma*et) juga ke*il# @alaupun
dalam pelaksanaannya anyak yang sukses namun tetap ada eerapa kesulitan
terutama kalau tinggi rekahan ertamah dengan arah ke awah yang akan
menyeakan anyak proppant yang jatuh di luar Dona produktif#
Tip !creen 5ut
/ntuk reservoir dengan permeailitas yang *ukup esar, lear rekahan
merupakan faktor yang penting# 2al ini dapat diperoleh dengan menaikan
konsentrasi proppant di sekitar (dekat) sumurnya# @alaupun demikian ada atas
untuk limit konsentrasi proppant di formasi yang diukur dengan satuan l&ft
"
# 'ila
terlalu tinggi akan menyeakan proppant melesak (embedment) pada atuan
yang lunak# -S6 tidak *o*ok untuk formasi dengan permeailitas yang ke*il dan
juga tidak *o*ok untuk rekahan yang panjang (riuan feet)#
/ntuk melihat hasil perekahan hidrolik maka antara lain yang harus
diperhatikan adalah propped width (lear rekahan yang terisi proppant) yang
adalah fungsi dari lear rekahan pada saat menutup, konsentrasi proppant di
tempat, pengurangan karena proppant yang hilang akiat melesak (embedment),
residu gel, dan porositas proppant#
4.5.5. 6esain Parameter
9da eerapa parameter yang *ukup penting yang perlu diperhatikan pada
proses desain proyek perekahan hidrolik, yakni :
1. /in##i Re,a2an
<inggi rekahan yang terjadi adalah faktor yang sangat penting dalam
menentukan kinerja perekahan terseut atau akiatnya pada proses desain# -ada
Gambar 4.74. terlihat plot antara panjang setengah ((
f
) #ersus tinggi rekahan dan
terlihat di situ perandingannya teralik#
Gambar 4.74.
Pen#aru2 /in##i Re,a2an ter2adap Penetrasi Re,a2an
4)
Aakin tinggi suatu rekahan maka makin pendek penetrasi rekahan
terseut# ,elain tinggi uruk pengaruhnya terhadap jauhnya rekahan, pengaruh
lainnya adalah penemusan dari Dona yang tidak diinginkan (air atau gas) atau
dapat menyeakan premature screenout# Gambar 4.75. memperlihatkan suatu
kenyataan dalam pelaksanaan padahal pada proses desain tidak diperhitungkan
akan terjadi demikian#
Gambar 4.75.
/in##i Re,a2an /ida, Sama den#an /in##i Per.orasi
4)
.etinggian rekahan tergantung pada :
!# -eredaan (kontras) dari insitu stress
"# .ontras modulus elastis
3# .ontras rock toughness
$# .ontras leak-off
5# <eal formasi
6# -erlapisan formasi (bedding planes)
7# ,tress dan gradien fluida (pengaruhnya ke*il)
<inggi rekahan dihasilkan oleh interaksi tekanan fluida di dalam rekahan
dengan faktor-faktor mekanis dan insitu stress di formasinya# ,umur sendiri
hanya erpengaruh dalam hal memulai rekahan namun tidak menentukan tinggi
rekahan# 9danya penyemenan casing yang tidak aik dapat menyeakan
perekahan akan menuju ke Dona yang tidak diinginkan# 'eerapa ahli dimasa lalu
men*oa eerapa *ara untuk mengatur tinggi rekahan, misalnya dengan
pemompaan yang *epat, dengan mengeor seagian saja, atau perforasi seagian
dengan asumsi ahwa 3 ft tinggi ekivalen dengan ! l&menit laju pemompaan,
dan seterusnya, namun semua hal terseut tidaklah enar#
@alaupun isa dihitung, tinggi rekahan sukar diduga walaupun faktor-
faktor utamanya telah di erikan seperti terseut di atas# +alam faktor-faktor
terseut, akan termasuk :
!# -eruahan litologi atuan karena esaran stress, modulus, kekuatan
(fracture toughness) sangat ergantung pada atuannya#
"# -enurunan tekanan pori-pori isa menyeakan pergantian stress di tempat
(Persamaan (3-12))
3# <eal formasi harus *ukup agar tidak keluar formasi#
$# <ekanan perekahan, rekahan dapat mengemang keluar Done karena
tingginya tekanan perekahan akiat clossure stress, sifat mekanis, atau
teal formasi#
2. Pen#aru2 ;ontras pada )nsitu Stress
-eredaan insitu stress (clossure stress,
min
) adalah faktor terpenting
dalam menentukan tinggi rekahan# 'iasanya peredaan yang esar hanya kalau
litologi ereda atau tekanan pori-pori yang sangat ereda# +i Laut 0awa rata-
rata hanya "))-3)) psi untuk shal* sand dan isa di atas 6)) psi untuk sand yang
ersih (clean sand)# +i 9merika ada yang sekitar "))) psi peredaannya, dan ini
merupakan hal penting dalam menahan meluasnya tinggi rekahan untuk
menemus daerah (/one) di atas atau di awahnya# <ekanan pori-pori juga sangat
penting karena adanya formasi yang telah diproduksikan mengakiatkan turunnya

min
(lihat pada =ab )))) dan peredaan (kontras) stress dengan shale di atas atau
di awahnya akan menjadi leih esam, sehingga ada formasi yang kalau dahulu
direkahkan, rekahannya menemus arier, maka pada waktu reservoir telah
depleted dan dilakukan perekahan, maka yang terjadi adalah rekahan yang agus
dan tetap erada pada di dalam formasi produktif-nya#
Gambar 4.7'. menunjukkan suatu pengaruh dari litologi dan kontras
clossure stress dianding dengan net pressure perekahan yang ersangkutan#
Aisalnya suatu formasi pasir yang diatasi oleh shale di atas dan di awahnya#
0ika suatu tekanan injeksi perekahan dikerjakan pada atuan pasir terseut, maka
rekahan akan tumuh pertama kali seperti entuk uang logam (penn* shape)
seperti terlihat pada Gambar 4.77. yakni pada kurva ;#
Gambar 4.7'.
3ubun#an /e,anan dan /in##i pada /i#a 5ormasi Seder2ana
4)
+engan erlanjutnya pemompaan, panjang rekahan akan meningkat
karena shale akan erfungsi menjadi barier, dan net pressure (-
n
) akan sama
dengan tekanan injeksi dasar sumur (-
i
) dikurangi (
*l
) yang akan naik ke titik ;;#
+engan naiknya -
n
maka tinggi rekahan akan naik seperti terlihat pada Gambar
4.7'#
Gambar 4.77.
Pertumbu2an Re,a2an pada =arier *an# San#at /eba%
4)
/ntuk suatu keadaan ideal dari tiga lapisan dan dua stress geometri seperti
pada Gambar 4.7'., huungan antara tekanan dan tinggi dapat dituliskan seagai
*l i n
- -
#################################################################################($-!)7)

,
_


+
1
]
1


o
! ! * " *
o
o
;*
n
2 & 2
!
*os
) ( "
!
) 2 & 2 (
!
2
.
-
###########($-!)>)
di mana .
i*
adalah critical stress intensit* atau frature toughness atuannya di
mana harga umumnya adalah !))) l&in
3&"
# +alam anyak hal, kedua persamaan
terseut adalah yang dominan, sehingga :

,
_




o
! ! * " *
! * i n
2 & 2
!
*os
) ( "
- -
################################($-!)%)
+ari persamaan di atas terlihat ahwa dengan naiknya panjang rekahan ,
maka -
n
akan naik dan tinggi rekahan akan naik sampai sampai -
n
75->) B dari
peredaan stress di titik ;;; pada Gambar 4.7'. .enaiikan tekanan di atas harga
ini akan menaikan leih lanjut tinggi rekahan dan laju kenaikan panjang rekahan
akan menurun atau malah isa erhenti seperti terlihat pada titik ;V Gambar
4.7'# 'ila -
n
men*apai level ini, maka tinggi rekahan akan tumuh tidak teratur
dan akan keluar dari Done produktif, serta injeksi perekahan leih lanjut hanyalah
merupakan suatu pemorosan#
/ntuk menghitung apakah suatu rekahan akan tetap tinggal di dalam
formasi maka harus diketahui harga clossure stress formasi-formasinya# 0ika
misalnya peredaan stress hanya 5))-6)) psi, maka -
net
yang seesar $)) psi
sudah dapat menemus arier# 0adi dalam desain, perlu diperhitungkan kalaupun
-
net
akan melampaui harga atas terseut, maka fluida harus leih anyak dan
apakah ada kemungkinan terjadi screen-out dan seagainya kalau kadar proppant
tinggi atau kalau ada pengaruh lainnya yang perlu diperhitungkan#
3. Pen#aru2 /e,anan Pere,a2an dan ;eteba%an 5ormasin*a.
.etealan formasi akan mempengaruhi tinggi rekahan yang akan diuat,
karena :
!# <eal dari Done produktif akan menentukan harga -net, sehingga akan
menentukan erapa kuatnya arier yang diperlukan#
"# =ormasi arier terseut juga harus *ukup teal untuk isa menghentikan
rekahan#
Gambar 4.78. menunjukkan harga -
net
yang diperlukan untuk
menghasilkan rekahan sepanjang 7)) ft (satu sayap) dengan erma*am-ma*am
tinggi rekahan# <erlihat ahwa makin rendah tinggi rekahan, maka kehilangan
tekanan pun akan naik# +i sini dianggap ahwa kenaikan terseut ditahan oleh
arier-arier yang sangat kuat yang tak teratas tealnya#
Gambar 4.78.
Pen#aru2 /in##i Re,a2an pada P
net

4)
Iamun kenyataannya, arier pasti teratas# /ntuk shal* sand di Laut 0awa
misalnya, paling-paling selisih stress dengan sand-nya hanyalah sekitar "))-3))
psi# /ntuk clean sand isa men*apai 6)) psi# 'ila misalnya net pressure psi dan
teal formasinya hanya ") ft, maka jelas tidak mungkin rekahannya tetap di dalam
formasi, karena kalau tetap di dalam formasi maka net pressure-nya seharusnya
"5)) psi# +alam prakteknya untuk di ;ndonesia hampir tidak mungkin kita
memuat rekahan pada formasi ")-"5 ft tanpa keluar dari formasinya dan
menemus barier# +i sini ukan hanya ketinggian rekahan yang erpengaruh
pada net pressure namun se*ara umum, modulus 1oung, viskositas fluida, dan
kekuatan atuan juga ikut erpengaruh walaupun tidak terlalu esar#
2al kedua adalah ketealan formasi yang menjadi barier di mana tealnya
harus *ukup# Aisalnya kalau teal shale 5 ft maka tidak akan *ukup menahan
perekahan pada pasir dengan ketealan 5) ft# ,eagai 3rule of thumb4, barier
yang aik mempunyai ketealan yang hampir sama dengan formasi produktifnya
sendiri#
-ada eerapa hal umumnya dimana stress atas dan awah erlainan
seperti pada Gambar 4.7"., atau di mana terdapat pergantian pasir dan shale,
maka perhitungan se*ara sederhana tidaklah mungkin# 9nalisanya pun hampir
sama, dan Gambar 4.7". memperlihatkan *ontoh di mana leih dari tiga
perlapisan# Gambar 4.8(. memperlihatkan pertumuhan rekahan mulai dari
entuk radial (penn* shape) di titik ;, meningkat ke titik ;; dan ;;; dengan keluar
dari Dona produktif ke arier di dekat sumur, karena di situlah harga net pressure
yang paling tinggi# -ada saat di titik ;;;, rekahan mulai masuk ke Done pasir di
atasnya dan pada saat ini net pressure mungkin malah turun karena stress pada
pasir agian atas erharga leih ke*il dan perkemangan rekahannya terlihat di
titik ;V# .arena turunnya tekanan ini maka fluida malah isa alik ke sumur yang
isa menyeakan pre-mature screen-out#
Gambar 4.7".
3ubun#an /e,anan den#an /in##i Re,a2an pada
5ormasi den#an 4mpat 0apisan
4)
Gambar 4.8(.
3ubun#an /e,anan den#an /in##i dan Pertumbu2an Re,a2an
8an# 7enembus =eberapa .ormasi
4)
Gambar 4.81.
7en+ari 3ubun#an ;etin##ian dan =eda Stress
4)
4. Pen#aru2 ;ontras 7odu%us dan 7odu%usn*a Sendiri
/mumnya tekanan rekah untuk memuat rekahan erjarak tertentu akan
dikontrol oleh peredaan stress antara formasi-formasi yang ersangkutan dan
tentunya teal-teal formasi terseut# <etapi pengaruh lain seperti modulus 1oung
dan kontrasnya dapat juga ikut erpengaruh# Shale yang mempunyai F leih
tinggi dapat menahan sedikit perkemangan rekahan# Gambar 4.82. dan Gambar
4.83. memperlihatkan pengaruh modulus 1oung terseut# Gambar 4.84.
memperlihatkan pengaruh modulus 1oung pada volume untuk memuat rekahan
dengan panjang 7)) ft, dan Gambar 4.85. memperlihatkan pengaruh modulus
terhadap net pressure dan lear rekahan maksimum#
Gambar 4.82.
Pen#aru2 4 pada Panjan# !ersus /in##i
4)
Gambar 4.83.
&et Pressure !ersus -a,tu dan Pen#aru2 4
4)
Gambar 4.84.
Pen#aru2 4 ter2adap :o%ume untu, 7embuat
Re,a2an 7(( .t (Satu Sa*ap)
4)
Gambar 4.85.
Pen#aru2 4 pada &et Pressure dan -
maA

4)
2an ,ekelen
$)
menunjukkan ahwa pengaruh untuk perkemangan
rekahan ila shale yang erada di atas atau di awahnya yang mempunyai harga F
leih esar adalah ke*il, dan Gambar 4.8'. memperlihatkan hal terseut#
Gambar 4.8'.
Pen#aru2 ;ontras 7odu%us 8oun# pada Penembusan =arier
4)
,edangkan pada Gambar 4.87. memperlihatkan pengaruh dari peredaan
fluid loss dan Gambar 4.88. menunjukkan peredaan rock toughness, serta
Gambar 4.8". menunjukkan pengaruh viskositas fluida# -ada Gambar 4."(.
menunjukkan pengaruh pumping rate#
-engaruh lain seperti bedding planes (perlapisan atuan) dapat
erpengaruh, tetapi menurut &nderson
$)
tidak akan anyak pengaruh ke*uali
pada kedalaman !)))-3))) ft#
,e*ara umum dalam proses mendesain harus diperhitungkan kemungkinan
")-3) B leih esar ila tidak diketahui data-data stress atau data-data lain seperti
di atas#
Gambar 4.87.
Pen#aru2 ;ontras Fluid Loss
4)
Gambar 4.88.
Pen#aru2 ;ontras "ock Toughness
4)
Gambar 4.8".
Pen#aru2 :is,ositas 5%uida
4)
Gambar 4."(.
Pen#aru2 0aju Pemompaan
4)
Laju pemompaan yang terlampau *epat dapat menyeakan shear
mengalami degradasi dari fluida perekah# 'anyak crosslink gel yang
menggunakan metalic crosslink seperti titanate dapat menyeakan irre#ersible
degrasi pada viskositas karena shearing di pipa tuing#
<etapi untuk borate crosslink karena gellingnya dapat kemali lagi
(re#ersible), linear gel, gel fluids, atau foam:emulsi di mana shear malah akan
menaikkan viskositasnya, hal ini tidak terlalu menjadi persoalan#
/abe% ):-11 di awah akan dierikan atasan untuk pemompaan fluida
dengan -itanate Crosslink agar tidak mengakiatkan terjadinya degradsi
viskositas#
/abe% ):-11
0aju Pemompaan 7a,simum
4)
U,uran /ubin# (in) 0aju 7a,simum (min)
"-3&> 6 - >
"-7&> !) - !"
3-!&" !$ - !6
$-!&" "> - 3)
5-!&" 35 - $)
4.'. Pe%a,sanaan Pere,a2an di 0apan#an
-erekahan hidrolik terdiri atas tiga tahapan utama, yakni :
+esain perekahan
-elaksanaan perekahan
Fvaluasi perekahan
-ada agian seelumnya telah dii*arakan mengenai hal-hal dalam proses
mendesain suatu proyek perekahan# +i sini akan dii*arakan mengenai
pelaksanaan perekahan di lapangan dan setelah itu akan disusul dengan evaluasi
hasil pekerjaan perekahan#

You might also like