You are on page 1of 2

HEPATOMEGALI Hepatomegali/Pembesaran Hati adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi

virus hepatitis, demam tifoid, amoeba, penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis). Keluhan dari hepatomegali ini gangguan dari sistem pencernaan seperti mual dan muntah, nyeri perut kanan atas, kuning bahkan buang air besar hitam. Pengobatan pada kasus hepatomegali ini berdasarkan penyebab yang mendasarinya. LIMFADENOPATI Limfadenopati atau hyperplasia limfoid adalah pembesaran kelenjar limfe sebagai respon terhadap poliferasi limfosi T atau B.limfadenopati biasanya terjadi setelah infeksi suatu mikroorganisme. Limfadenopati regional merupakan indikasi adanya infeksi local.sedangkan limfadenopati generalisata biasanya merupakan indikasih adanya infeksi sistemi sepeerti AIDS,atau gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis atau lupus eritematosus sistemik.biasanya,limfadenopati dapat mengindikasikan adanya keganasan. SPLENOMEGALI Splenomegali adalah pembesaran limpa.keadaan ini biasanya terjadi akibat poliferasi limfosit dalam limpa karena infeksi tempat lain di tubuh.splenomegali akibat poliferasi makrofag terjadi jika terdapat sel-sel mati(sel-sel darah merah) dalam jumlah yang berlebihan dan perlu dibersihkan dari sirkulasi. Splenomegali juga dapat terjadi akibat penimbunan darah dalam limpa.hal ini biasanya merupakan komplikasi hipertensi portal.tumor atau kista limpa juga dapat menyebabkan splenomegali.splenomegali sebagai respon terhadap infeksi biasanya disertai oleh limfadenopati tetapi bisa juga tidak disertai limfadenopati.

PATOMEKANISME HEPATOMEGALI, LIMFADENOPATI, DAN SPLENOMEGALI Setelah berproliferasi dan memenuhi sum-sum tulang, sel-sel darah putih berlebih yang disebabkan oleh leukemia akan infiltrasi ke organ-organ tubuh lain seperti hati dan limpa, atau yang disebut dengan metastatis, yang menyebabkan pembesaran organ. Metastatis ke hati jauh lebih sering terjadi daripada neoplasia primer. Meskipun tumor primer tersering yang bermetastasis ke hati adalah tumor payudara, paru, dan kolon, namun semua kanker di seluruh bagian tubuh juga dapat menyebar ke hati, termasuk leukemia dan limfoma. Biasanya terbentuk nodus-nodus multipel metastatik yang sering sering menyebabkan hepatomegali yang mencolok dan dapat menggantikan lebih dari 80% parenkim hati. Berat hati

dapat melebihi beberapa kilogram. Terdapat kecenderungan bagi nodus metastatik untuk tumbuh lebih cepat melebihi pasokan darahnya sehingga menyebabkan nekrosis sentral dan umbilikasi jika dilihat dari permukaan hati. Yang selalu mengejutkan adalah dapat ditemukannya lesi metastatik dalam jumlah besar tanpa disertai tanda-tanda klinis atau laboratorium insufisiensi hati. Sering kali satu-satunya petunjuk klinis adalah hepatomegali, kadang-kadang dengan tepi bebas yang teraba berbenjol-benjol. Namun, jika substansi hati mengalami kerusakan yang luas atau terjadi obstruksi saluran-saluran empedu utama, dapat timbul ikterus dan peningkatan abnormal enzim-enzim hati. Pada metastasis, sistem kelenjar limfe bertanggung jawab untuk membawa sel kanker diantara organ-organ tubuh, tetapi kelenjar limfe bisa menghalangi dan memerangkap sel kanker tersebut. Jika kelenjar limfe tidak dapat menghancurkan sel kanker tersebut sel kanker tersebut bisa menumpuk di nodus limfe menyebabkan limfadenopati dan membuat nodus limfe tersebut tempat tumor kedua. Selain metastatis, hepatomegali dan splenomegali disebabkan oleh kompensasi tubuh untuk memenuhi kebutuhan sel-sel darah seperti sel darah merah dan keping darah. Hal ini dikarenakan penekanan jumlah sel-sel darah oleh proliferasi berlebihan sel darah putih yang disebabkan oleh leukemia. Tubuh berkompensasi dengan cara melakukan hematopoiesis ektramedullar pada hati dan limpa, akibatnya hati dan limpa bekerja terlalu keras dan ukurannya bertambah besar. Jika limpa membesar, kemampuannya untuk menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan meningkat. Splenomegali dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam sirkulasi. Jika limpa yang membesar menangkap sejumlah besar sel darah yang abnormal, sel-sel ini akan menyumbat limpa dan mengganggu fungsinya. Proses ini menyebabkan suatu lingkaran setan, yaitu semakin banyak sel yang terperangkap dalam limpa maka limpa, maka limpa akan semakin membesar, semakin membesar limpa, maka akan semakin banyak sel yang terperangkap.

DAFTAR PUSTAKA Buku saku patofisiolofi corwin hal 414 Buku patologis dasar penyakit edisi 7

You might also like