You are on page 1of 64

SEAWATER INTAKE

1. Basic Philosophy : Unit ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air laut yang digunakan sebagai bahan baku unit desalinasi, bahan baku unit chlorinasi, media pendingin di MPHE dan sebagai make up di unit sea water cooling tower karena adanya penguapan dan kehilangan di sistem. Pada kondisi normal air laut yang disediakan oleh unit sea water intake flownya sekitar 1700 ton/jam yang dipompakan ke unit desalinasi (900 - 1200 m/jam), unit chlorinasi (25 m/jam) dan make up seawater cooling tower (400 - 500 m/jam). Kualitas air laut yang ada di PT.KPI lebih baik karena oli dan debu urea tidak akan terbawa ke seawater intake, hal tersebut disebabkan intake head letaknya di dasar laut sekitar 7,3 m dibawah ICD (International Chart Datum) atau rata-rata permukaan air laut. Keuntungan lainnya adalah turbidity air laut yang relatif lebih baik serta bebas dari serangan ubur-ubur karena ubur-ubur berenang atau menyelam tidak terlalu dalam. Seawater intake pump merupakan pompa horizontal sehingga memerlukan konsumsi power yang lebih rendah bila dibandingkan dengan jenis pompa vertikal. Adanya filter atau screen untuk mencegah kotoran yang ikut terbawa ke seawater intake pump. Screen tersebut dilengkapi dengan backwash pump untuk membersihkan kotoran yang tertahan pada wire mesh (screen). Mudah pengoperasiaannya dan dilengkapi dengan interlock sistem sebagai proteksi apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan. Kegiatan perawatan juga lebih mudah dilakukan karena memiliki space yang cukup dan akses yang mudah. Diagram SWI :

SWI head

rotary bar screen

SWI pond

Peralatan Utama Seawater intake KPI berukuran 6,8 m x 5 m dengan kedalaman 9,8 m. Sea Water Intake ini dilengkapi beberapa fasilitas antara lain : 1. Intake head, yang letaknya 7,3 m dari ICD (International Chart Datum) atau rata-rata permukaan air laut dan 124 m dari sea shore (pantai). 2. Pipa syphon, yang menghubungkan air laut dan basin dengan sistem bejana berhubungan. 3. Basin intake atau SWI pond, yang digunakan sebagai penampung air laut sebelum masuk ke rotary screen. 4. Rotary screen, berfungsi untuk menyaring kotoran air laut sebelum masuk ke suction pompa. 5. Backwash pump, berfungsi untuk membersihkan kotoran pada rotary screen. 6. Vacuum pump system, yang digunakan pada saat start up untuk mengalirkan air laut dari laut ke basin dan pengisian casing sea water pump. 7. Sea water pump P-2102 A/B, dimana 1 unit beroperasi dan 1 unit standby yang digunakan untuk memompakan air laut untuk didistribusikan ke penggunanya.

2. Kondisi Operasi Hal - hal yang perlu diperhatikan : Kandungan residual chlorine = 0.15 - 0.20 ppm untuk mencegah pertumbuhan karang. Level normal = 35 - 55 % ( Alarm Low= 28 % & Low Low = 18 % ) LSL 2101 & LSLL 2102. Perlu diketahui bahwa pompa air laut ini tidak dilengkapi auto start karena saat normal operasi pompa yang standby casing pompa kondisinya kosong sehingga bila terjadi pompa yg running mati maka sebelum start harus lebih dulu mengisi casing pompa menggunakan vacum pump. Logsheet DCS 4 untuk area SWI :
SWI SW PUMP P-2101 A/B SWI LI-2102 % 30 - 80 SWI PIA-2102 Kg/cm2g 3-4

52,5

3,51

3. Interlock System : LAL-2101 (SW Intake Pit), pada level 28 % akan alarm low dan mengaktifkan I-234-2 bagi rotary untuk screen start. LALL-2101 (SW Intake Pit), pada level 18 % akan alarm low low dan mengaktifkan I-234 trip P-2102 yang running. Proteksi pada motor ; Ampere : P-2102 A maksimal 31 A bila lebih akan menyebabkan motor trip. P-2102 B maksimal 33 A bila lebih akan menyebabkan motor trip. Winding temperature P-2102A/B high 120C alarm, high high 130C (trip P-2102 A/B).

4. Trouble Shooting : Pressure vakum line intake mengarah positif ; Pada kondisi normal, pressure line intake adalah 200 50 mmHg, dimana makin surut maka pressure akan makin vakum. Jika pada saat surut pressure vakum rendah : Yakinkan kondisi PI baik. Yakinkan tidak ada kebocoran yang bisa menyebabkan udara luar masuk. Yakinkan valve suction P-2104 A/B full closed. Yakinkan ujung pipa intake dibasin tetap terendam. Start pompa vakum P-2104 A/B. Hasil analisa konsentrasi residual Chlorine dibawah 0.1 ppm ; Yakinkan tidak ada kebocoran diline injeksi Chlorine. Yakinkan tidak ada kebuntuan disepanjang line dengan flushing menggunakan PA secara periodik. Tambah flow injeksi Chlorine. Naikkan rate unit chlorinasi jika flow sudah maksimal. Rotary screen unbalance ; Yakinkan pada motor penggerak rotary screen tidak ada kelainan. Yakinkan tidak ada sampah pada rotary screen. Monitor perubahan suara ( noise ) saat rotary screen berputar (pada saat normal operasi,suara-suara itu tidak ada). Stop rotary screen untuk diperbaiki oleh bagian maintenance. Selama perbaikan,monitor kondisi delta level basin d/s dan u/s rotary screen. Indikasi LI 2102 tidak akurat (berubah mendadak) ; Posisikan by pass,LSL dan LSLL 2102 di DCS. Bandingkan indikasi level dengan kondisi aktual. Yakinkan flow IA-nya lancar, diindikasikan dengan adanya gelembung udara dibasin. Lakukan blowing line IA-nya, dengan menutup supplay ke LT dan membuka valve by passnya selama 5 menit. Onlinekan lagi, amati perbedaan dengan kondisi sebelum diblowing, jika tidak ada perubahan, informasikan kebagian instrument untuk kalibrasi. Wash pump Z-2101-P1 abnormal ; Yakinkan valve suction dan MOV discharge terbuka penuh. Yakinkan pressure discharge pada kondisi normal 0,7 MPa dan yakinkan aliran air buangan ke open ditch masih lancar. Buka venting casing untuk meyakinkan tidak ada udara terjebak. Jika kondisi valve normal,namun pressure dibawah normal,dan flow air buangan ke open ditch sedikit/tidak ada,buka by pass pompa untuk menggantikan fungsi washing,lalu stop pompa untuk pemeriksaan oleh bagian maintenance. Trend level basin turun ; Yakinkan LT-2102 normal. Yakinkan level upstream dan downstream rotary screen tidak extrim. Yakinkan rotary operasi normal dan tidak ada kotoran/sampah. Yakinkan wash pump normal. Yakinkan vakum line intake normal. Kurangi make up SWI ke cooling tower. Trend pressure header turun (mencapai 3.0 kg/cm ) ; Kurangi make up sea water ke cooling tower. Yakinkan flow sea water ke desal normal. Tambah opening valve discharge jika masih memungkinkan. Cek level basin.

Yakinkan BV minimum flow discharge P-2102 full close. Trend pressure header naik (mencapai 3.5 kg/cm ) ; Tambah make up sea water ke coling tower dengan menambah opening FIC-2102. Kurangi opening BV discharge bila perlu. Terjadi beda level yang besar antara basin up stream dan down stream rotary screen ; Posisikan by pass,LSL dan LSLL 2102 di DCS. Bandingkan indikasi LI 2102 dengan level actual dibasin,lakukan blowing line IA ke sensor LT-2102 jika ada perbedaan yang besar. Yakinkan rotary screen beroperasi normal dan tidak ada kotoran / sampah. Yakinkan wash pump beroperasi baik,jika tidak buka valve by pass wash pompa. Kurangi pemakaian SW ke CT. Penarikan vakum line intake sulit,saat pengisian awal basin ; Yakinkan ujung pipa intake benar-benar terendam. Yakinkan tidak ada kebocoran-kebocoran yang memungkinkan masuknya udara luar ke pipa. Yakinkan pressure gauge line intake dalam kondisi baik. Yakinkan BV sisi casing pompa tertutup. Yakinkan water receiver terisi demin dan teraliri secara continue. Yakinkan vakum pump beroperasi normal, selama belum ada air laut yang tertarik maka yakinkan lline suction dari bottom water receiver kecasing terbuka sebagai pemancing. Runningkan dua vakum pump untuk mempercepat proses pemvakuman. Penarikan vakum casing P-2102 A/B sulit, saat akan start pompa ; Yakinkan flow sealing water ke mechanical sealnya normal. Yakinkan BV discharge, minimum flow dan drain tertutup penuh. Yakinkan BV sisi line intake tertutup. Monitor sight glass vent casing/suction pompa vakum ada aliran, serta penurunan pressure suction pompa. Yakinkan vakum pump beroperasi normal, selama belum ada air laut yang tertarik maka yakinkan lline suction dari bottom water receiver kecasing terbuka sebagai pemancing. Runningkan dua vakum pump untuk mempercepat proses pemvakuman. Temperature winding motor P-2102 A/B tinggi ; Yakinkan pompa beroperasi pada rate operasi normal (opening valve, pressure discharge dan ampere motor normal), kurangi opening valve discharge jika masih memungkinkan dari segi penggunanya. Runningkan cooling fan motor jika temperature mencapai 105C. Siram casing motor dengan raw water jika cooling fan tidak cukup untuk menurunkan temperaturenya. Jika masih tinggi berarti ada kelainan pada motor tersebut, persiapkan untuk switch ke pompa yang standby. Level lube oil tiba-tiba turun ; Periksa kemungkinan bocor disekitar bearing dan oil cup. Make up dengan oil sparenya. Informasikan kebagian maintenance. Temperature mechanical seal pompa terlalu tinggi ; Lakukan pengecekan secara periodik, baik dengan visual (dipegang) atau dengan alat, dan jika sudah terlalu tinggi maka akan terlihat asap yang muncul. Yakinkan flow seal water normal di sight glass, maupun dileakage mechanical sealnya, jika masih kurang tambah opening valve supplainya. Informasikan kebagian maintenance untuk adjust kekencangan bautnya atau tindakan lainnya.

5. Start & Stop P-2102 A/B : Persiapan Start Vacuum Pump P-2104A/B : 1. Buka BV venting upper casing pompa P-2102 A/B. 2. Tutup BV suction pompa P-2104 A/B. 3. Yakinkan power motor sudah Standby. 4. Fill up (receiver) portable tank dengan demin water hingga penuh. 5. Buka penuh equalizing pompa ke tanki dan buang udara yang terperangkap pada casing pompa melalui valve venting. 6. Fill up basin, hingga bagian bawah Intake Pipe sudah terendam dengan air (LI-2102 +10 %). Jika level basin sudah merendami intake pipe, segera lakukan start salah satu vacuum pompa P-2104A/B untuk membuang / venting udara pada sisi bagian atas header pipe. Jika level basin LI-2102 +45 %, Stop pompa P-2104 A/B yang running dan lakukan Isolate valve vacuum pada header intake pipe. Persiapan Start Seawater Pump P-2102A/B : 1. Yakinkan Level basin swi , LI-2102 +45 %. 2. Level oil bearing pedestal In / Out board pompa pada sigh glass terindikasi penuh. 3. Aktifkan sealing water ke packing pompa. 4. Sumber Power Motor PM-2102A/B standby. 5. Valve pressure gauge pada suction & Dicharge pompa sudah terbuka. 6. Main BV Dicharge dan Minimum Flow pompa posisi tertutup. Start Vacuum Pump P-2104A/B : 1. Start pompa P-2104A/B dengan menekan tombol START. 2. Buka BV suction pompa P-2104A/B secara perlahan dan buka BV vent casing P-2102A/B. 3. Monitor indikasi udara yg terbuang pada sight glass casing pompa P-2102A/B. 4. Monitor kenaikkan vacuum pressure suction P-2102A/B, P min -350 mmH2O. 5. Yakinkan air laut sudah keluar di receiver suction P-2104A/B. Start Seawater Pump P-2102A/B : 1. Yakinkan Breaker Motor Standby (hasil megger bagus). 2. Level Basin LI 2102 min. 45%. 3. Indikasi pressure suction pompa PI 2102 min 350 mmH2O. 4. Start pompa P-2102A/B dengan menekan tombol START. 5. Buka BV minimum flow dengan segera dan tutup BV venting casing P-2102A/B. 6. Stop Pompa P-2104A/B. 7. Yakinkan tekanan discharge dan kondisi pompa normal. 8. Buka BV discharge jaga tekanan header seawater PI-2102A/B sekitar 3,3 Kg/cm2g dengan mengurangi BV minimum flow. 9. Buka BV seawater supply ke Rotary Screen. Start Rotary Screen SWI : 1. Sumber power trafo dan motor rotary screen sudah energize. 2. Yakinkan power untuk valve AOV dan Wash Pump sudah ada. 3. Start Rotary Screen pada posisi AUTO / MANUAL. Stop Seawater Pump P-2102A/B : 1. Yakinkan Desal Unit, Chlorine Unit & Make-up Cooling Tower sudah stop. 2. Buka BV minimum flow, imbangi pressure discharge dengan mengurangi BV discharge hingga tertutup penuh. 3. Stop pompa P-2102A/B dengan menekan tombol STOP. 4. Yakinkan Rotary Screen stop.

Switch P-2102A ke P-2102B (Atau Sebaliknya) : 1. Start pompa P-2102B sesuai prosedur diatas. 2. Lakukan switch P-2102A ke P-2102B dengan mengatur pembukaan BV discharge masingmasing pompa sampai BV discharge P-2102B terbuka penuh dan BV discharge P-2102A tertutup penuh. Imbangi dengan pengaturan BV minimum flow P-2102A. 3. Stop P-2102A sesuai prosedur diatas.

DESALINATION UNIT

1. Basic Philosophy Unit ini berfungsi untuk memproses air laut menjadi air distilate (air tawar) yang selanjutnya produk distilate tersebut dikirim ke tangki T-2201 untuk umpan mixed bed di unit demineralization. Untuk media pemanasnya menggunakan steam SML. Penjelasan umum : Tipe Reheat yang terdiri dari 3 efek evaporator dan main ejector. Kapasitas 120 m3/jam. Sebagai media pemanasnya menggunakan steam SML tekanan 8,5 kg/cm 2g, temperature 180oC. Conductivity kurang dari 25 S/cm. Sangat mudah pengoperasiannya karena berlangsung secara otomatis dengan adanya control panel di lapangan sehingga memudahkan operator secara langsung mengoperasikan unit ini di lapangan. Dilengkapi dengan interlock system yang baik sebagai proteksi apabila ada kondisi proses yang menyimpang dari kondisi operasi normal. Mudah untuk melakukan maintenance karena memiliki space yang cukup besar dan akses yang mudah. Uraian proses : Air laut suplai dari unit SWI masuk ke condenser R2, sedangkan R1 untuk mendinginkan vapor yang berasal dari evaporator menjadi distilate. Sebagian besar air laut outlet kondenser dibuang ke outfall melalui FV-22101 sebagai control flownya dan sebagian lagi dialirkan ke condenser ejector untuk pendingin. Selanjutnya air laut outlet condenser ejektor dikirim ke evaporator Effect 1, 2 dan 3 melalui FV-22102 sebagai control flownya. Anti scale dan anti foam diinjeksikan ke air laut inlet evaporator untuk mencegah terjadinya scale dan foaming. Sebagai media pemanasnya adalah steam SML yang juga digunakan sebagai penggerak main ejektor, sebelum masuk ke tube evaporator 1. Evaporator beroperasi pada tekanan vakum, agar proses evaporasi air laut dapat terjadi pada temperature rendah. Dari hasil evaporasi masuk ke kondenser, air distilatenya dikirim ke T-2201 menggunakan Z2201-P2 via LV-22051A bila conductnya < 25 S/cm, dan dibuang ke outfall jika conductnya > 25 S/cm melalui LV-22051B. Sedangkan brine air laut dibuang ke outfall menggunakan pompa Z-2201-P1.

Produk/rate dikontrol dengan pengaturan tekanan steam inlet dengan rate operasinya 50100 %.

11

Peralatan Utama : Evaporator, terdapat 3 buah stage evaporator (effect) yang berfungsi untuk menguapkan air laut pada tekanan vacum, aliran vapor antar stage terjadi karena adanya perbedaan tekanan. Kondenser, berfungsi untuk mengkondensasi kan vapor yang terbentuk. Ejector, terdapat 3 buah ejector yaitu 2 ejektor kecil untuk menarik vacum di kondenser dan 1 main ejector yang menarik vacum di evaporator. Destillate Pump, yang berfungsi untuk mengirim air destilate produk yang terbentuk ke tangki desal (T-2201). Blow down Pump, untuk mengirim air laut yang tidak teruapkan ke out fall. Anti scale Pump, berfungsi untuk memompakan chemical anti scale untuk mencegah terbentuknya scale di tube evaporator. Anti foam Pump, untuk memompakan chemical anti foam guna mencegah terbentuknya foaming di evaporator. Local Control Panel, merupakan panel yang berfungsi untuk mengoperasikan desal unit.

2. Kondisi Operasi
Desalination Unit Seawater flow Steam flow Distillate flow Conductivity
Z-2201 RATE % < 90 FI-22101 m /hr 800 - 1300
3

m /h ton/h m /h mS/cm
3

FI22101 FI22201 FI22501 AI22501


Z-2201-J1

1000 18,5 93,5 3,5


Z-2201-J1 PI-22201 Kg/cm2g

AI-22501 S/cm < 15

FI-22201 Ton/hr < 21

-0.89 - -0.93

85

911

1,96

18,52

-0,92

3. Interlock System Sejumlah pengaman telah dipasang untuk mencegah kerusakan atau kontaminasi, diantaranya : FALL-22101 (flow sea water supply low-low) = 570m3/jam alarm/trip. FALL-22102,22103,22104 (flow feed water low-low) alarm/trip. PAHH-22002 (pressure evaporator high-high) alarm/trip.

TAHH-22001 (temperature 1st effect high high) LALL-22401 (level brine low low) LALL-22501 (level distilate low low) Motor trip (pompa distillate, blow down atau anti scale mati) CAH-22501 (conductivity distilate high) = . 25 S/cm LAL-2203 (level scale inhibitor tank low) Semua selector swicth harus posisi Auto.

alarm/trip. alarm/trip. alarm/trip. alarm/trip. alarm/dump. alarm

4. Trouble Shooting Tekanan air laut inlet rendah (PI 22101 < 2.5 kg/cm) ; Yakinkan flow air laut ke desal (FI-2201) dalam batas normal (maksimal 1200 m/jam). Yakinkan tekanan header discharge P-2102 A/B dalam batas normal (PI-2102, 3-4 kg/cm). Kurangi pemakaian make up cooling tower (atur opening FV 2102). Tambah opening BV air laut inlet desal. Flow air laut inlet (FI-22101) rendah, dibawah 900 m/jam ; Yakinkan tekanan air laut inlet dalam batas normal dan jika masih memungkinkan tambah opening BV air laut inletnya. Yakinkan control FV-22101 bekerja dengan baik dan jika tidak maka lakukan hand jack open untuk memenuhi kebutuhan flow. Flow air laut inlet (FI-22101) tidak sesuai dengan setting TI-22101 ; Yakinkan control FV-22101 bekerja dengan baik dan jika tidak maka lakukan hand jack open untuk memenuhi kebutuhan flow. Yakinkan indikasi TI-22101 baik dan bandingkan dengan indikasi lokalnya. Jika TI-22101 error, lakukan hand jack FV-22101 untuk mendapatkan flow yang sesuai dengan setting temperaturenya. Informasikan kebagian instrument, untuk perbaikan lebih lanjut. PDI strainer inlet effect (PDI 22101) mencapai 0.3 kg/cm ; Jika kenaikan PDI terlalu cepat dari biasanya, yakinkan indikasi PDI benar. Switch ke strainer yang standby dan informasikan kebagian mechanical untuk dilakukan cleaning. Jika bagian mechanical belum sempat melakukan cleaning, posisikan standby strainer yang kotor. Bila bagian mechanical belum sempat melakukan cleaning dan strainer kedua sudah kotor maka runningkan pararel kedua-duanya. Flow inlet effect 1,2,3 rendah (dibawah 90 m/h) ; Yakinkan tekanan air laut inlet normal. Yakinkan PDI strainer air laut inlet masih dalam batas normal. Yakinkan kontrol FV-22102 bekerja dengan baik dan jika tidak maka lakukan hand jack open untuk mendapatkan flow yang dibutuhkan. Jika hanya terjadi disalah satu effect saja, cek opening BV inlet effect dan atur seperlunya. Temperature SML inlet (TI-22201) abnormal, diluar range 165 - 185C ; Atur temperature SML header dengan mengatur TIC-1107/1111. Yakinkan steam trap bekerja dengan baik dan jika perlu buka BV bypassnya untuk membuang condensate (jika temperaturenya rendah). Tekanan SML inlet vacuum ejector turun dibawah tekanan headernya (8 kg/cm) ; Yakinkan tekanan header SML normal. Yakinkan tidak ada kebocoran disepanjang line.

Naikkan setting PICA-1105 agar tekanan yang dibutuhkan untuk ejector tetap terjaga (monitor performance TS-0302). Buka drain strainer SML inlet ejector untuk membuang kotoran yang mungkin ada dan menyumbat. Temperature first effect mengarah naik dari normalnya (63C) ; Yakinkan tekanan vacuum normal. Yakinkan tekanan dan temperature SML inlet normal. Yakinkan flow air laut inlet ke effect normal (> 90 m/jam). Yakinkan control FV-22102 bekerja dengan baik. Yakinkan PDI strainer masih dalam batas normal. Optimalkan injeksi anti foam dan anti scale. Turunkan rate desal bila perlu. Tekanan vacuum drop (mengarah positif) ; Yakinkan temperature effect dalam batas normal. Yakinkan tidak ada kebocoran diventing/drain yang berhubungan dengan vacuum system dan rupture disc. Yakinkan tekanan dan temperature SML inlet normal. Yakinkan tidak ada kebocoran di line steam driving vacuum ejector. Yakinkan flow air laut inlet effect normal. Yakinkan flow steam exhaust vacuum ejector ke atmosfer (vent Z-2201E2) lancar dan jika tidak, coba ketuk check valvenya serta bantu dengan membuka bypass ventnya. Turunkan rate desal bila perlu. Penurunan level anti scale abnormal (tidak 3 % per 2 jam) ; Jika lebih dari 3 %, turunkan stroke pompa. Jika lebih rendah, naikkan stroke sampai maksimal. Jika pada stroke maksimal tidak ada perubahan, cek strainer dan flushing line suction & dischargenya. Jika tetap tidak ada perubahan, switch kepompa yang standby kemudian informasikan kebagian maintenance untuk penanganan lebih lanjut. Level tanki anti scale low (LS 22601 mencapai 200 mm) ; Yakinkan level aktual di level glass. Jika memang rendah, loading chemical anti scale. Jika level switchnya yang error, informasikan kebagian instrument untuk penanganan lebih lanjut. Level distilate high (LI 22501) ; Yakinkan indikasi LI bagus, cek visual lewat sight glass. Yakinkan pompa distilate beroperasi normal. Buka drain discharge pompa untuk membantu penurunan level (bila perlu). Yakinkan control LIC 22501 bekerja dengan baik dan jika tidak, tambah opening dengan hand jack LV-22501 A/B. Level distilate low (LI 22501) ; Yakinkan indikasi LI bagus, cek visual lewat sight glass. Yakinkan control LIC-22501 bekerja dengan baik dan jika tidak maka kurangi opening dengan hand jack LV-22501 A/B. Level brine high (LI 22401) ; Yakinkan indikasi LI bagus,bandingkan dengan indikasi di LG.

Yakinkan pompa brine beroperasi normal. Buka drain discharge pompa untuk membantu penurunan level (bila perlu). Yakinkan flow air laut inlet effect normal. Yakinkan control LIC 22401 bekerja dengan baik dan jika tidak maka tambah opening dengan hand jack LV-22401. Level brine low (LI-22401) ; Yakinkan indikasi LI bagus, bandingkan dengan indikasi di LG. Yakinkan flow air laut inlet effect normal. Yakinkan control LIC 22401 bekerja dengan baik dan jika tidak maka kurangi opening dengan hand jack LV-22401. Conductivity produk high (AI-22501 = 25 s/cm) ; Yakinkan indikasi analyzer benar, bandingkan dengan hasil extra check laboratorium, distilate produk dan SWI supplai. Yakinkan level brine normal. Yakinkan temperature effect masih dalam batas normal. Jika memang benar high, turunkan rate desal. Supply seal water ke pompa distilate dan brine, PI 22703 < 2.0 kg/cm ; Yakinkan tekanan up stream strainer masih normal (PI 22702 > 3.0 kg/cm). Yakinkan flownya via sight glass. Yakinkan indikasi PI 22703 bagus, jika memang benar turun, switch ke strainer yang standby. Informasikan ke bagian maintenance untuk cleaning strainer yang kotor.

5. Start & Stop Desalination Unit : Tes kebocoran dengan Service Air : 1. Tutup semua Valve drain dan Venting pada Steam Supply ,1st / 2nd / 3rd dan R1 condeser (valve vacuum breaker). 2. Tutup control valve LV-22401 (brine blowdown) , LV-22501 A/B (distilate), PV-22201 (steam). 3. Aktifkan sealing Pompa Blowdown & Pompa Distilate dengan demin water. 4. Press-up system dengan Service Air dari Utility Station ke Pressure gauge (PI-22202 Steam Supply) sampai 0,2 Kg/cm2g. 5. Check dan yakinkan kebocoran pada semua peralatan, gunakan air sabun (snoppy) dan lakukan pengikatan bila ditemukan kebocoran dan monitor penurunan pressure pada system. Note : Repture disc ( RO-001) setting pressure = 0.5 Kg/cm2g.

Persiapan Start Desal Unit : 1. Line Up sea water System (R1 Condenser / Ejector condenser / Feed seawater strainer). Buka penuh valve-valve drain dan venting seawater. Tutup penuh valve outlet strainer. Tutup BV 16 sea water ke outfall. Buka perlahanlahan BV main seawater inlet desal, yakinkan seawater telah keluar dari venting / drain, jika udara sudah tidak ada tutup kembali valve tersebut. 2. Yakinkan power supply untuk PLC, Z-2201-P1, Z-2201- P2, Z-2201- P3-A/B dan pompa antifoam telah tersedia. 3. Yakinkan Instrument Air supply sudah aktif. 4. Yakinkan MLP Steam Supply siap digunakan.

5. Yakinkan chemical telah tersedia. 6. Buka BV outlet LV-22501-1/2 dan LV-22401. Start dengan Mode Auto (Local Panel) : 1. Posisikan semua selector switch di Local Control Panel (LCP) ke AUTO. 2. Buka penuh valve outlet strainer. 3. Buka BV 16 sea water ke outfall. 4. Posisikan load setter = 50 %. 5. Tekan tombol plant START. 6. Yakinkan lampu plant start up - indikasi blinking light. 7. Monitor sequence loop berjalan normal (sampai produk). 8. Yakinkan control valve ke T-2201 (LV-22501-1) masih tertutup rapat bila conductivity > 25 s/cm). 9. Switch water seal ke distilate product. 10. Naikkan load setter sesuai kebutuhan. Sequence Start Auto Desal Unit : 1. FIC-22101 untuk mengontrol flow sea water 700 m3/jam, monitor flow dan opening control valve. 2. FIC-22102 untuk mengontrol flow sea water ke effect, monitor effect feed water flow dan brine level serta opening control valve. 3. LIC-22401 bila level 50 %, Z-2201 P1 auto start, monitor kondisi level dan pompa. 4. XV-22202 2nd vent ejector open, monitor opening control valve dan monitor tekanan di R2 condenser di PI-22001 = -0.8 kg/cm2. 5. XV-22201 1st vent ejecktor open, monitor opening control valve dan monitor tekanan di R2 condenser di PI-22001 = - 0.92 kg/cm2. 6. PIC-22201 untuk mengontrol tekanan steam inlet, monitor opening control valve PV-22201 dan temperature 1st effect di TI-22001 serta level distillate LI-22501. 7. Z-2201 P3A auto start, monitor kondisi pompa dan level chemical tank. 8. Monitor flow di masing-masing effect. 9. Distillate water level 50 %, Z-2201 P2 auto start, monitor kondisi pompa dan level distillate. LIC-22501 to control level, monitor LV-22501 B open dan LV-22501 A close. Monitor AT-22501, bila conductivity distillate 25 s/cm maka LV-22501 A open dan LV-22051 B close, maka distillate akan on line ke T-2201. Stop Desal Unit : 1. Turunkan load setter ke minimal = 50 %. 2. Tekan tombol plant STOP. 3. Lampu indikasi blinking stop aktif. 4. Monitor sequence loop berjalan normal (sampai stop). 5. Monitor tekanan steam SML header dan tekanan seawater header. 6. Tutup BV steam supply, seawater supply dan product (distilate). Sequence Stop Auto Desal Unit : 1. FV-22101 mulai turun flow sea water, monitor penurunan opening control valve. 2. PV-22201 steam ke main ejector mulai berkurang, monitor penutupan control valve 30 menit control valve close. 3. Distillate level mulai turun, monitor LV-22501 A atau LV-22501 B. 4. XV-22201 steam ke 1st vent ejector close. 5. XV-22202 steam ke 2nd vent ejector close. 6. 10 menit kemudian FV-22102 mulai menutup, monitor penutupan control valve. 7. Z-2201 P3A auto stop.

8. Level brine mulai turun, level 20% LV-22401 close dan Z-2201 P1 auto stop. 9. Level distillete 20%, LV-22501 B close dan Z-2201 P2 auto stop. 10. FV-22201 control sea water valve close. Switch Pompa Anti Scale Z-2201-P3A ke Z-2201-P3B (Atau Sebaliknya) : 1. Buka BV suction / pressure gauge / dicharge pompa Z-2201-P3B. 2. Level oil gear box pompa diatas 50 %. 3. Putar selector switch pompa Z-2201-P3B pada Local Panel dari AUTO ke MANUAL. 4. Start pompa Z-2201-P3B dengan menekan tombol START. 5. Posisikan selector switch pompa Z-2201- P3B dari MANUAL ke AUTO (running pararel). 6. Yakinkan indikasi next start pompa sudah berubah perintah (dari Z-2201-P3B ke Z-2201 P3A). 7. Stop Pompa Anti Scale Z-2201-P3A.

Start, Stop & Switch P-2201 A/B Persiapan Start P-2201A/B : 1. Yakinkan breaker power untuk P-2201 A/B sudah posisi ON di MCC. 2. Yakinkan oil bearing 80%. 3. Buka penuh BV suction P-2201 A/B. 4. Yakinkan casing pompa tidak ada udara yang terjebak dengan membuka BV venting sampai venting keluar RC. 5. Yakinkan ZSV-2201 A/B (minimum flow) dengan HS-2201 A/B posisi AUTO di DCS. 6. Putar shaft pompa .

Start P-2201A/B : 1. Buka BV discharge 25 %. 2. Buka penuh BV sirkulasi (minimum flow) upstream ZSV-2201A/B. 3. Tekan tombol START P-2201A atau P-2201B. 4. Yakinkan tidak ada kelainan suara baik sisi pompa maupun sisi motor. 5. Buka pelan-pelan BV discharge menuju terbuka penuh atau sesuai kebutuhan.

Stop P-2201A/B : 1. Kurangi pelan-pelan pembukaan BV discharge ke minimum. 2. Stop P-2201 A/B dengan menekan tombol STOP. 3. Open breaker P-2201A/B di MCC bila di perlukan.

Switch P-2201A ke P-2201B (atau sebaliknya) : 1. Start P-2201B sesuai prosedur start P-2201. 2. Pindahkan beban pompa dengan membuka BV discharge P-2201 B dan menutup BV discharge P-2201A. 3. Yakinkan tidak ada perubahan tekanan atau flow discharge. 4. Apabila BV discharge P-2201 B sudah terbuka penuh dan BV discharge P-2201A sudah minimum pembukaannya ( 10%) serta yakinkan kondisi P-2201 B bagus, maka stop P2201A. 5. P-2201A pada posisi stand-by.

Start & Stop P-2202

Persiapan Start P-2202 : 1. Yakinkan breaker power P-2202 di MCC posisi ON. 2. Yakinkan level oil bearing 80%. 3. Buka penuh BV suction P-2202 bisa dari T-2201 atau T-2401. 4. Yakinkan casing pompa tidak ada udara yang terjebak dengan membuka BV venting sampai venting keluar RC atau demin. 5. Buka penuh BV minimum flow. 6. Putar shaft pompa. Pelaksanaan Start P-2202 : 1. Buka BV discharge 25 %. 2. Tekan tombol start P-2202. 3. Yakinkan tidak ada kelainan suara baik sisi pompa maupun sisi motor. 4. Buka pelan-pelan BV discharge sesuai kebutuhan.

Stop P-2202 : 1. Yakinkan BV minimum flow telah terbuka penuh. 2. Kurangi pembukaan BV discharge ke minimum ( 10%). 3. Stop P-2202 dengan menekan tombol STOP. 4. Open breaker P-2202 di MCC bila diperlukan.

CLOSED COOLING WATER

1. Basic Philosophy Unit ini berfungsi sebagai pendingin aliran proses di ammonia plant, oil cooler, sample cooler dan air cooler STG. Uraian operasi : CCW outlet MPE yg temperaturnya 35-37 oC dipompa oleh P-2301 A/B (P-2301 C posisi stand by auto) ke user dengan flow sekitar 17000 T/H. CCW return yang temp,nya 42 oC didinginkan oleh SW cooling Tower di MPE E-2301 A-F sampai temperatur CCW outlet MPE 35-37 oC. P-2304 A/B boster pump CW yang digunakan mensuplay CW ke K-0201 A/B dan K-0203 (pd saat start up),krn butuh tek > 8 kg/Cm. Untuk mengganti air pendingin yang hilang selama proses digunakan make-up demineralization water. Kualitas Closed Cooling Water : pH = 9. Total Fe = max. 3 ppm. Eliminox content = 100 - 150 ppm .

Peralatan Utama : E-2301A~F (Marine Plate Exchanger). P-2301A/B/C (Cooling Water Circ Pump). TS-2301A/B (Turbine for P-2301A/B). E-2302 (Condenser Turbine). E-2302-P1A/B (Condensate Pump E-2302). T-2301 (CW Head Tank).

F-2302 (Amiad Filter). Exchanger cooling water di Process. 2. Kondisi Operasi


Closed Cooling Water Circulation Flow Header Pressure CW Supply Temp. ton/h kg/cm g
o 2

FI2302 PIA2301 TI2303

16600 3,65 35,5


T-2301 AI-2302 S/cm < 15 LI-2301 % 60 - 80 P-2304 PIA-2303 Kg/cm2g 9 - 10

COOLING WATER CIRCULATION FI-2302 Ton/hr 14500-18000 PIA-2301 Kg/cm g 3-4


2

TI-2303
0

TI-2304
0

34 - 38

> 40

16686

3,65

34,8

42,34

4,9

96,6

9,70

3. Interlock System PSLL-2301, Pressure Switch Low-low, untuk auto start stand-by pump P-2301C. TS/P-2301A atau TS/P-2301B stop, untuk auto start stand-by pump P-2301C. PSLL-2303, CW ke K-0201A/B, untuk auto start stand-by pump P-2304A atau P-2304B. PSHH-2302A/B, exhaust pressure steam TS-2301A/B, TS-2301A/B trip. LSHH-23007, level HH E-2302, auto start stand-by condensate pump E-2302-P1A/B. PSLL-23002A/B, lube oil pressure TS-2301A/B, TS-2301A/B trip.

4. Trouble Shooting Pressure discharge pompa sirkulasi P-2301 turun (normal operasi 4.0 4-5 kg/cm) Yakinkan pressure suction (> 0.20 kg/cm) pompa normal. Yakinkan level T-2301 normal. Yakinkan speed turbine normal dan stabil (max. 7,000 rpm). Posisikan PSLL 2301 by pass di DCS (normal 3.20, low 2.90, low-low 2.50 kg/cm). Yakinkan frekwensi backwash filter AMIAD masih normal (sesuai timer per 1.5 jam). Yakinkan tidak ada kebocoran line dan drain yang terbuka (kecuali untuk sampling cooler analyzer yang online). kurangi opening discharge pompa sirkulasi untuk menjaga P suction-discharge > 3.5 kg/cm. Tambah speed turbine jika masih memungkinkan. Yakinkan performance pompa baik (dari suaranya). Flow sirkulasi mengarah turun (normal operasi 17,000 T/h) Yakinkan pressure discharge pompa sirkulasi normal (4.0 4.5 kg/cm) Yakinkan semua MPE aktif, semua valve sisi cooling water full open. Tambah opening discharge pompa sirkulasi ( jaga P suction-discharge > 3.5 kg/cm). Tambah speed turbine jika masih memungkinkan. Yakinkan Pressure header normal (3.2 KG/cm2G). Kandungan Fe sirkulasi tinggi (> 2.0 ppm) Yakinkan filter AMIAD beroperasi normal (flow 150 m/jam). Turunkan timer operasi AMIAD.

Yakinkan injeksi eliminox dalam range normal ( residual eliminox 100-150 ppm). Lakukan drain make up untuk membuang dan menurunkan konsentrasi Fe. Level T-2301 turun (dibawah setting low 70 %) Yakinkan filter AMIAD beroperasi normal (frekwensi backwash per 1.5 jam). Yakinkan ZV-2301 bekerja baik. Yakinkan tidak ada kebocoran line dan drain yang terbuka (kecuali untuk sampling cooler analyzer yang online). Tambah dengan make up manual demin line 4 ( jika perlu). Filter AMIAD terlalu sering backwash dari biasanya. Yakinkan timer tidak berubah (normal operasi per 1.5 jam). Yakinkan PDI AMIAD masih normal. Jika PDI tinggi, stop AMIAD dan informasikan ke bagian maintenance untuk cleaning. Kandungan eliminox diatas normal (100-150 ppm) Turunkan stroke injeksi. Jika stroke sudah minimum dan tidak ada perubahan, lakukan pengenceran ditangki Eliminox Z-0253 dengan menggunakan demin, sesuai prosedur PE. Kandungan eliminox dibawah normal (100-150 ppm) Yakinkan system ccw normal (tidak adaKebocoran). Yakinkan penurunan level normal. Naikkan stroke injeksi. Switch kepompa yang stand by jika penurunan level kurang,dan stroke pompa sudah maksimal. Jika stroke sudah maximum dan tidak ada perubahan konsentrasi, lakukan penambahan konsentrasi dengan loading chemical eliminox lagi,sesuai prosedur PE. ZV-2301 trouble (tidak membuka saat level T-2301 low) Yakinkan setting level diDCS tidak berubah (setting low 70 %). Lakukan manual make up demin dari line 4 inch discharge P-2401 A/B jika level terus turun. Isolate ZV-2301 untuk perbaikan oleh bagian instrument. ZV-2301 trouble (tidak menutup saat level T-2301 high) Yakinkan setting level diDCS tidak berubah ( setting high 80% ). Isolate ZV-2301 untuk perbaikan oleh bagian instrument. Selama perbaikan,monitor level T-2301, lakukan make up manual jika level mencapai low via BV demin 4. T inlet dan outlet MPE turun (dibawah 5C) Yakinkan flow sea water inlet MPE normal ( 17.000 m/jam) Yakinkan indikasi TI localnya valid. Yakinkan PDI strainer sea water inlet masih rendah (< 0.5 kg/cm). Nonaktifkan MPE untuk di cleaning. Explosive T-2301 high (AI-2301 mencapai 25 %). Yakinkan Nitrogen purge aktif,tambah jika perlu. Jika masih high,yakinkan bersama safety, dan cari sumber gas explosivenya. Supply cooling water ke ID Fan reformer mengarah turun ( PI-2303 < 8.0 kg/cm ) Cek stainer pompa. Yakinkan pressure discharge P-2304 A/B normal ( PI-2334 A/B 9.2 kg/cm ) Yakinkan pompa yang stand by di posisi auto. Yakinkan P antara PI 2334 A/B dan PI-2303 <1 kg/cm, jika lebih,ketuk check valve,sebelumnya,by passPSLL-2303 di DCS. Jika pressure masih tetap rendah,switch kepompa yang stand by,lalu informasikan kebagian maintenance untuk penanganan lebih lanjut. Level lube oil tank turbine TS-2301 A/B turun sampai dibawah normal (<40 %) Yakinkan tidak ada kebocoran disystem.

Informasikan kebagian maintenance untuk make up oil. Temperature oil outlet cooler diluar range normal ( 35-50C )TS-2301A/B. Yakinkan indikasi TI valid ( ketuk ). Yakinkan temperature cooling water outlet cooler normal ( 25-40C ). Adjust opening valve outlet cooler sampai mencapai temperature yang diinginkan. Pressure discharge oil pump TS-2301 A/B hunting, di PI-23057 A/B ( normal operasi 9.0 sampai 11.5 kg/cm ) Yakinkan speed turbine TS-2301 A/B stabil. Posisikan by pass PSLL 23004 A/B di DCS. Yakinkan posisi AOP stand by auto. Yakinkan control PCV 23001 A/B bekerja baik. Yakinkan tidak ada udara yang terjebak disystem,dengan sedikit membuka venting strainer yang aktif,monitor sight glassnya. Pressure control oil turun ( normal operasi 8.5 sampai 11.5 kg/cm ) Bypass PSLL-23004 A/B di DCS. Yakinkan pressure discharge oil pump stabil ( 9.0 sampai 11.5 kg/cm ). Yakinkan posisi AOP stand by auto. Yakinkan PDI filter yang aktif masih dibawah 0.5 kg/cm,jika lebih,switch ke filter yang standby. Yakinkan tidak ada kebocoran disystem. Pressure lube oil turun (normal operasi 3.5 sampai 6.0 kg/cm). Yakinkan pressure discharge oil pump stabil ( 9.0 sampai 11.5 kg/cm ). Yakinkan posisi AOP stand by auto. Yakinkan PDI filter yang aktif masih dibawah 0.5 kg/cm,jika lebih,switch ke filter yang standby. Yakinkan tidak ada kebocoran disystem. Yakinkan PCV-23002 bekerja baik. Yakinkan tidak kebocoran di sistim. Temperature bearing TS-2301 A/B naik ( normal operasi dibawah 80C ). Yakinkan aliran lube oil lancar via sight glass. Yakinkan temperature lube oil supplay normal ( tambah opening valve outlet coolernya jika lebih tingi dari 50C ). Informasikan kebagian istek untuk pemeriksaan lebih detail. Informasikan kebagian instrument untuk pemeriksaan temperature indikasinya. PDI filter oil mencapai 0.5 kg/cm. Yakinkan temperature oil dalam batas normal ( tidak lebih rendah dari 25C ). Yakinkan filter yang stand by siap untuk dionlinekan. Yakinkan AOP stand by auto,jika ada gangguan pressure saat switch filter,bisa langsung auto start. Posisikan by pass PSLL 23004 A/B di DCS. Switch filter,lalu isolate dan informasikan kebagian maintenance untuk cleaning. Pressure exhaust E-2302 mengarah positif ( normal operasi -0.89 kg/cm ). Jika peningkatan pressure cepat,segera start hogging ejector. Posisikan by bass PSHH 2302 A/B di DCS untuk menghindari P-2301C auto start. Yakinkan vacuum ejector bekerja baik. Yakinkan PI local di E-2302-E1 normal -0.9 kg/cm. Yakinkan cooling water di E-2302 dan E-2302-E1 normal inlet dan outlet full open. Yakinkan sealing ke valve-valve normal. Yakinkan supplay seal steam normal ( > 0.2 kg/cm ). Yakinkan level hot well E-2302 normal 30%. Yakinkan tidak ada kebocoran di PRD maupun ARV. Level hot well E-2302 naik >30% (normal 27% )

Yakinkan BV make up demin tertutup. Bandingkan indikasi LI dan LG. Jika mencapai setting highnya, yakinkan pompa yang stand by auto start,jika tidak, start secara manual ( matikan salah satu jika level sudah normal ). Posisikan LSHH 23001 A/B by pass di DCS untuk menghindari P-2301 A trip. Jika masalahnya dari pompa condensatenya,switch kepompa stand by ( jika belum auto start ),dan informasikan kebagian maintenance untuk perbaikan. Yakinkan control LIC 23001 baik,jika tidak, buka by passnya untuk menormalkan level. Level hot well E-2302 turun <20% (normal 27% ) Bandingkan indikasi LI dan LG. Yakinkan control LIC 23001 baik,jika tidak, throttle valve upstream atau down streamnya untuk menormalkan level. Make up demin jika perlu. Suara gemuruh dicasing lebih keras dari biasanya ( kemungkinan gejala kavitasi ) Buka sedikit vent casing untuk meyakinkan tidak ada udara terjebak. Yakinkan pressure suction normal ( > 0.2 kg/cm ),selisih pressure suction dan discharge tidak kurang dari 3.7 kg/cm, jika perlu,kurangi opening valve dischargenya. Temperature LP steam inlet turbine rendah ( dibawah 190C ) Yakinkan di DCS,temperature header LP steam normal ( 190 - 200C ),atur dengan menaikkan setting TIC 1112 dan 1113. Buka by pass trapnya untuk membuang condensate. Temperature LP steam inlet turbine tinngi ( diatas 200C ) Yakinkan di DCS,temperature header LP steam normal ( 190 - 200C ), atur dengan menurunkan setting TIC 1112 dan 1113. Pressure LP steam inlet turbine rendah (dibawah 3.0 kg/cm ) Yakinkan di DCS,pressure header LP steam normal ( 3-4 kg/cm ),atur dengan menaikkan setting PIC 1118. Pressure LP steam inlet turbine tinngi (diatas 3.5 kg/cm ) Yakinkan di DCS,pressure header LP steam normal ( 3-4 kg/cm ),atur dengan menurunkan setting PIC 1118. Yakinkan di DCS,PIC 1107 sudah tersetting benar,dan jika mencapai settingnya,PV 1107 membuka.

5. Start & Stop Cooling Water Pump Start TS/P-2301 A/B Persiapan : 1. Yakinkan Utilitas (steam MP/LP,demin water,instrument air,cooling water, electicity) tersedia. 2. Aktifkan peralatan intrumentasi. 3. Yakinkan system cooling water (line, user dan 3 MPE untuk 1 pompa) stand by. 4. Posisikan ZV-2301 untuk make up demin ke T-2301 AUTO di DCS dan level T-2301 minimum 70%. 5. Aktifkan sealing demin water ke BV dan condenser. 6. Yakinkan sisi Turbin : TTV & Governor full close. BV drain casing turbin full close. Drain tank TS-2301 A/B-T2 aktif. Pompa E-2302 P1A/B & TS-2301 P1B stand by. 7. Yakinkan sisi pompa : BV suction full open.

Casing pompa terisi penuh, check via vent casing. BV sealing water pompa aktif. BV discharge open 10 %. Start pompa Aux.LO TS-2301-P1B : 1. Yakinkan cooling water ke oil cooler aktif. 2. Yakinkan oil bearing pompa di sight glass penuh. 3. Yakinkan oil reservoir minimum 70%. 4. Posisikan Selector Switch ke manual & close breaker motor di MCC. 5. Tekan tombol START,yakinkan pompa running normal. 6. Check housing oil filter terisi penuh melalui vent. 7. Yakinkan ada aliran oil return pada sight glass. 8. Check press LO PI-23059 >3,5 kg/cm2g & press Gov oil PI-23058 >10 kg/cm2g. Heating-up line steam MP/LP ke sistim ejector : 1. Yakinkan BV steam MP/LP ke sistim ejector tertutup penuh. 2. Buka bypass trap steam MP/LP. 3. Bila kondisi steam sudah kering, tutup BV bypass trap & Steam siap online. Heating-up steam LP ke Turbin :. 1. Buka penuh BV bypass trap sampai kondisi steam kering. 2. Buka BV vent up-stream TTV sekitar 50%. 3. Buka bertahap BV bypass inlet steam sampai terbuka penuh.Perhatikan kenaikan temperature-nya. 4. Buka BV main inlet steam bila temp masih < 150oC.Tambah opening BV vent bila perlu. 5. Buka penuh BV steam inlet header bila temp > 150oC. 6. Tutup BV bypass trap & BV bypass Steam inlet. Aktifkan gland ejector & seal steam : 1. Yakinkan kondisi steam kering melalui drain. 2. Yakinkan cooling water ke gland condenser TS-2301-E2 aktif. 3. Buka BV steam ke gland ejector. 4. Buka BV seal steam ke turbin & jaga tekanan 0,2 kg/cm2g. Aktifkan vacuum E-2302 : 1. Yakinkan BV exhaust turbin ke E-2302 & E-2302-J1C (starting ejector) tertutup penuh. 2. Isi E-2302 dengan demin sampai level 60 % (LG) 3. Yakinkan cooling water ke E-2302 & E-2302-E1 (ejector condenser) aktif. 4. Start E-2302-P1A/B (lihat Intruksi Kerja IK-OPR-003-013 Start/Stop E-2302-P1A/B). 5. Aktifkan starting ejector E-2302-J1C. Yakinkan kondisi Steam MP sudah kering. Buka BV steam MP sampai terbuka penuh. Buka BV udara dari E-2302 ke E-2302-J1C sampai terbuka penuh. Check kenaikan vaccum E-2302 tercapai > -0,9 kg/cm2g. 6. Aktifkan main ejector condencer E-2302-E1. Yakinkan kondisi steam LP sudah kering. Buka BV steam & udara E-2302-J1B (2nd stage). Buka BV steam ke E-2302-J1A (1st stage). 7. Tutup BV udara dari E-2302 ke J1C. 8. Yakinkan vacuum E-2302 stabil > -0,9 kg/cm2g. Aktifkan vacuum Exhaust turbin TS-2301 A/B :

1. Buka BV steam MP ke E-2302-J1C. 2. Buka Exhaust turbin ke E-2302-J1C. 3. Yakinkan kenaikan vacuum exhaust turbin tercapai > -0,9 kg/cm2g. Switch BV exhaust turbin dari starting ejector ke E-2302 : 1. Buka by-pass BV exhaust ke E-2302 sampai terbuka penuh. 2. Buka pelan-pelan BV exhaust ke E-2302 sampai terbuka penuh. 3. Tutup pelan-pelan BV exhaust ke E-2302-J1C sampai tertutup penuh. 4. Tutup by-pass BV exhaust ke E-2302 sampai tertutup penuh. 5. Pada langkah 1, 2 dan 3, jaga vacuum Exhaust turbin & E-2302 stabil. 6. Tutup BV steam MP ke J1C. Start TS/P-2301 A/B : 1. Yakinkan TTV tertutup penuh. 2. Yakinkan BV inlet steam terbuka penuh & temperature > 150oC. 3. Normalkan (tarik) mechanical trip ZSV-33001A/B. 4. Reset HS-2301A/B di DCS. 5. Yakinkan Governor terbuka maksimum. 6. Buka TTV pelan-pelan (yakinkan turbin berputar dengan melihat shaft & indikasi speed turbin). 7. Tambah opening TTV sampai tercapai speed 500 rpm. Tahan selama 30 menit. 8. Naikkan speed turbin ke MGS 5,810 rpm dengan menambah opening TTV pelan-pelan. 9. Bila governor sudah bisa mengontrol & speed stabil, buka TTV full open. 10. Jika pada posisi MGS tekanan discharge pompa < 6,5 kg/cm2g, dengan menambah opening BV discharge pompa. 11. Buka governor untuk menaikkan speed turbin ke normal speed : 7,176 rpm. 12. Tambah opening BV discharge pompa sampai tercapai flow normal : 8,000 m3/jam. 13. Check press suction >0.7 kg/cm2g dan disc pompa > 4,0 kg/cm2g. 14. Stop Auxilary LO Pump TS-2301-P1B : Posisikan Selector Switch ke AUTO (monitor LO PI23059 >3,5 kg/cm2g). Start P-2301C Persiapan : 1. Yakinkan Utilitas tersedia. 2. Aktifkan peralatan intrumentasi. 3. Yakinkan system cooling water (line, user dan 3 MPE untuk 1 pompa) stand by. 4. Posisikan ZV-2301 untuk make up demin ke T-2301 AUTO di DCS dan level T-2301 minimum 70%. 5. Yakinkan Breaker Motor Standby (hasil megger bagus). 6. Posisikan Selector Switch ke manual. 7. Yakinkan oil bearing di sight glass terisi penuh. 8. Yakinkan BV suction full open. 9. Check casing pompa terisi penuh via vent casing. 10. Aktifkan sealing water pompa 11. Buka BV discharge 10 %. 12. Putar shaft secara manual. Start P-2301C : 1. Tekan tombol START. 2. Check pompa running normal. 3. Tambah pembukaan BV disc sampai flow normal ;8,000 m3/jam. 4. Check press suction >0.7 kg/cm2g dan discharge pompa > 4,0 kg/cm2g

Switch P-2301A ke B/C Persiapan pada pompa yg stand by : 1. Yakinkan BV suction terbuka penuh & BV discharge terbuka 10 %. 2. Yakinkan casing pompa terisi penuh via vent casing. 3. Yakinkan sealing water pompa aktif & level oil bearing di sight glass full. Switch TS/P-2301A ke TS/P-2301B : 1. Start TS/P-2301B sesuai WI sampai normal speed. 2. Tambah pembukaan BV discharge TS/P-2301B. Jaga press discharge > 4.0 kg/cm2g secara bersamaan kurangi BV discharge TS/P-2301A. 3. Jaga flow header stabil dengan melanjutkan aktivitas nomer 2 sampai BV discharge TS/P2301 A mencapai 10 % terbuka. 4. Yakinkan TS/P-2301B kondisi running dalam keadaan normal. 5. Stop TS/P-2301 A sesuai WI. Switch TS/P-2301A ke P-2301 C : 1. Start P-2301C sesuai WI. 2. Tambah pembukaan BV disc C dan imbangi dengan mengurangi BV disc A sampai tersisa 10 %. Jaga flow stabil. 3. Bila kondisi P-2301 C normal, stop TS/P-2301A sesuai WI. Stop TS/P-2301 A/B : 1. Tutup bertahap BV discharge TS/P-2301A/B sampai tersisa 10 %. 2. Kurangi speed turbin ke MGS melalui governor. 3. Yakinkan Auxilary Lube Oil Pump TS-2301A/B-P1B auto start oleh PALL-23002 A/B. 4. Putar TTV sampai tertutup penuh. 5. Yakinkan shaft turbin berhenti. 6. Tutup BV main steam inlet turbin & buka BV vent u/s TTV. 7. Break vacuum exhaust turbin : Tutup BV exhaust turbin ke E-2302. Buka BV casing turbin & TTV. 8. Non aktifkan gland ejector & seal steam. 9. Break vacuum E-2302 dengan menon-aktifkan main ejector & buka BV vent E-2302. 10. Stop pompa condensate E-2302-P1-A/B. 11. Stop TS-2301A/B-P1B jika temp bearing < 40oC. 12. Tutup sealing demin water ke BV dan condenser Stop P-2301 C : 1. Kurangi BV discharge sampai tersisa 10 %. 2. Putar Selector Switch ke posisi manual. 3. Tekan tombol STOP. 4. Yakinkan shaft berhenti. 5. Open breaker di MCC. 6. Pada kondisi normal operasi, posisikan P-2301C ke stand by auto, breaker MCC tetap close (BV discharge terbuka 10 % & Selector Switch ke posisi auto),

Steam Turbine Generator

1. Basic Philosophy Untuk mensuplai tenaga listrik utama pabrik amoniak dan perkantoran KPI disamping impor dari KDM (Kaltim Daya Mandiri). Load sharing pada normal operasi yaitu 80 % STG dan 20 % KDM STG beroperasi 80 % load dengan tenaga yang dihasilkan sebesar 4,8 MW pada operasi normal. STG adalah unit yang berfungsi untuk membangkitkan listrik dengan kapasitas 6 MW, tegangan 11 KV. Sebagai penggerak adalah steam turbine jenis condensing turbine dengan menggunakan steam MP tekanan 42 Kg/Cm dan temperaturnya 390 C. Listrik yang dihasilkan masuk ke bus bar 11 KV dan beroperasi paralel dengan GTG KDM. Konsumsi steam setiap MW listrik yang dihasilkan sekitar 5 ton. STG adalah generator listrik yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Energi gerak generator diperoleh dari turbin yang diputar oleh steam bertekanan 42 kg/cm2 G (MP Steam). Jenis turbinnya adalah turbin total condensing, dimana condensate steamnya dikembalikan ke T2201. Konsumsi steam setiap MW listrik yang dihasilkan sekitar 5 ton steam. Reduction gear terpasang untuk mereduce speed turbin 7844 rpm menjadi speed gen.1500 rpm. Fasilitas synchrone juga terpasang untuk synchrone antara STG/KDM yang bisa dilakukan secara AUTO maupun MANUAL. Output Generator STG: Daya : 6 MW Voltage : 11 KV Freq : 50 Hz Cos : 0,80 Speed :1500 rpm Pada kondisi normal,kebutuhan power untuk pabrik dan perkantoran PT KPI sebesar 5,7 MW. Beban yang ditanggung STG sebesar 4,5 MW dan KDM 1,2 MW. Pengaturan pembebanan bisa dilakukan melalui DCS dg mengaktifkan LOAD SHARING (saat ini non aktif) atau melalui LCB (secara MANUAL). Peralatan Utama TS-6201 Power Generator Turbin E-6201 Power Generator Turbine condenser E-6201-P1A/B Turbine Condensate Pump TS-6201-E1 Ejector Condenser for E-6201 TS-6201-E2 Gland Condenser For TS-6201

TS-6201-X2 Reduction Gear G-6201 AC Generator G-6201-E1 A/B LO cooler G-6201-E2 Air cooler Generator G-6201 T1 LO Tank

31

2. Kondisi Operasi
TS-6201VIBRATION ZI-62264 mm -0.4 - 0.4 ZI-62266 mm -0.4 - 0.4 ZI-62265 mm -0.4 - 0.4 TI-62155
0

TS-6201 BEARING TEMPERATURE TI-62152


0

TS-6201 VIBRATION TI-62408


0

TI-62153
0

TI-62158
0

TI-62162
0

TI-62164
0

TI-62409
0

XI-62250A m < 35

XI-62251A m < 35

XI-62254A m < 35

40 - 100

40 - 100

40 - 100

40 - 100

40 - 100

40 - 100

40 - 100

40 - 100

-0,099

-0,197

-0,197

58,6

68,2

65,3

84,5

80,4

67,3

73,4

62,3

19,2

7,5

14,4

VIBRATION XI-62255A m < 35 KV 10800-11300 KDM AMPERE < 470 KW < 6000

ELECTRIC POWER DISTRIBUTION I STEAM TURBINE GENERATION MWH KV 10800-11300 AMPERE < 370 KW < 5500 MWH

TSP-CP003 SPEED T. 7720 - 7760

GCP LOAD S. ON COS Q. REG. ON/OFF KW < 5500

STG COS Q 0.79 - 0.85

12,5

11026

103,8

1543

5917,5

10966

363,5

5745

945,1

7738

ON

ON

5778

0,83

STG HZ 49 - 51 AMP < 370 KVAR < 3900 MW < 6.0

KDM KVAR < 3900 KV ~ 11

AVR-1 / 2 HZ ~ 50

G-6201 TI-62400
0

TI-62401
0

TI-62402
0

< 105

< 105

< 105

50

366

3890

1,92

1,31

11

50

85,1

86,7

88,1

Power Power Import from KDM kW EI9152 1500.0

3. Interlock System Oil system PAL-62100 : LO pressure,normal 1.0 kg/cm,low 0.6 kg/cm dan AOP auto start PALL-62101 : LO pressure,normal 1.0 kg/cm,low low dan trip 0.4 kg/cm PAL -62102 : GO presure,normal 10.0 kg/cm,low 6.0 kg/cm PDAH-62100 : LO strainer,normal 0.1 kg/cm,high 0.5 kg/cm PDAH-621001 :GO strainer,normal 0.1 kg/cm,high 0.5 kg/cm LAL-62203 : tank level,,normal = 2261 mm,low -50 dari normal LAH-62204 : RDT level,normal 8802 mm,high untuk start permissive +20 dari normal Vacuum system PAH-62001 : exhaust pressure,normal -0.9 kg/cm,high -0.54 kg/cm PAHH-62002 : exhaust pressure,normal -0.9 kg/cm,high high dan trip -0.27 kg/cm LAL-62303 : level condenser,normal +300 mm,low +200 mm LAH-62303 : level condenser,normal +300 mm,high dan pompa auto start +400 mm LAHH-62102 : level condenser,normal 0 mm,high high dan trip +150 mm Over speed WW-505 : normal 7734 rpm,high high dan trip 8507 rpm GS-62200 : normal 7734 rpm,high high dan trip 8662 rpm Bearing turbine Semua bearing turbine batas normalnya adalah 80C,high 100. Bearing generator Semua bearing generator batas normalnya adalah 60C,high 90C Temperature stator phase 1,2,dan 3 Normal adalah 70C,high 125C,high high dan trip 135C Vibrasi vertical dan horizontal Normal adalah 5-20 m,high 50m Axial displacement Normal adalah -0.100 mm ~ -0.180 mm,high +/- 0.5 mm,high high dan trip +/- 0.7 mm Turbin trip oleh : Over frequency >> (81O-1) set: 53 Hz Under frequency << (81U-1) set: 47 Hz Rotor earth fault Neutral voltage (59N) Stator ground (59 G) CB Open oleh : Over Current >> (50) Over Voltage >> (59) Under Voltage (27) Reverse Power (24) Lost of Excitation (40)

4. Trouble Shooting Level oil tank STG turun 50 mm dari level normal ( 2261 mm ) Yakinkan tidak ada kebocoran di system. Informasikan kebagian maintenance untuk make up oli. Pressure lube oil turun ( normal operasi 1.0 kg/cm ) Yakinkan AOP posisi auto standby. Yakinkan pressure discharge MOP normal 10.6 kg/cm. Yakinkan PDI filter dalam batas normal ( < 0.5 kg/cm ),switch ke strainer yang stand by jika PDI-nya memang tinggi,dan informasikan kebagian maintenance untuk penggantian filternya. Yakinkan PCV 62308 tidak leak ( raba temperature down streamnya ). Yakinkan tidak ada kebocoran di sistim. Pressure control oil turun ( normal operasi 10.0 kg/cm ) Yakinkan pressure discharge MOP normal 10.6 kg/cm. Yakinkan PDI filter dalam batas normal ( < 0.5 kg/cm ),switch ke strainer yang stand by jika PDInya memang tinggi,dan informasikan kebagian maintenance untuk penggantian filternya. Yakinkan tidak ada kebocoran di sistim. Temperature lube oil supply abnormal (dibawah 45C atau diatas 50C ) Yakinkan TCV 62308 bekerja baik. Jika tidak, atur dengan adjust valve outlet cooling waternya. Jika temperature terlalu tinggi, switch ke cooler yang stand by untuk cleaning. PDI filter lube oil dan control oil mencapai 0.5 kg/cm Yakinkan strainer yang stand by siap untuk dionlinekan. Switch ke filterr yang stand by,dan informasikan kebagian maintenance untuk penggantian filternya. Temperature bearing tinggi ( > 80C ) Yakinkan kerja oil cooler baik,tambah opening valve cooling water / Switch cooler bila perlu. Yakinkan temperature lube oil supply dalam batas normal. Yakinkan flow lube oil ke bearing normal via sight glass oil return. Informasikan kebagian istek untuk pemeriksaan lebih detail. Informasikan kebagian instrument untuk kalibrasi TI. Level run down tank tidak high ( tidak memenuhi permissive startnya ) Yakinkan aliran supplynya lancer. Yakinkan over flow sight glass oil returnnya. Informasikan kebagian instrument untuk kalibrasi level switchnya. Pressure exhaust mengarah positif ( normal - 0.9 kg/cm ) Tambah ejector dengan onlinekan yang stand by. Jika tidak ada perbaikan, tambah lagi dengan start up ejector. Yakinkan supply seal steam normal ( > 0.05 kg/cm ),jika kurang,naikkan setting PIC 62300. Yakinkan level hot well E-6201 normal ( 50% ). Yakinkan cooling water ke E-6201 dan E-6201E1 normal. Yakinkan tidak ada kebocoran di vacuum system. Turunkan load STG bila perlu. Yakinkan press steam LP normal, infokan DCS bila tidak normal. Turunkan beban bila perlu. Level hot well E-6201 naik ( normal operasi + 300 mm ) Yakinkan pompa condensate normal. Jika tidak, switch kepompa yang stand by, lalu stop untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Yakinkan pompa yang stand by pada posisi auto ( auto start pada + 400 mm ). Turunkan setting LIC 62303 di DCS, yakinkan LCV 62303B openingnya bertambah, jika tidak, buka by passnya. Yakinkan vacuum normal. Yakinkan BV make up demin tertutup. Turunkan beban bila perlu. Level hot well E-6201 turun ( normal operasi + 300 mm ) Naikkan setting LIC 62303 di DCS, yakinkan LCV 62303B openingnya berkurang,dan LCV 62303A mulai membuka,jika tidak,throttle upstream LCV 62303B dan buka by pass LCV 62303A. Make up demin jika perlu. Salah satu breaker di DP-1 atau DP-2 trip Posisikan off breaker yang trip. Reset indikasi power leaknya. On kan lagi. Jika trip lagi,off kan,reset indikasi power leaknya,tetapi tidak usah di on kan,informasikan kebagian elektrik untuk perbaikan. Salah satu motor ada yang trip Perhatikan dipanel motor yang trip ( MCC ), alarm yang muncul. Reset alarm tersebut,lalu jika motor distart lagi,dan masih trip,informasikan kebagian elektrik untuk pemeriksaan lebih lanjut. Info KDM bila ada pemakaian / pengurangan power. Breaker dari KDM open (STG stand alone operation). Yakinkan load shedding bekerja,motor-motor yang terkena load shedding trip. Switch shedding posisikan OFF. Start kembali motor-motor tsb, kecuali BOG (tunggu start New EDG) dan K-0301 (tunggu power KDM ada). Posisikan manual,motor-motor 6.9 kv yang stand by. Jaga level hot well E-6201 tetap normal dengan mengatur LIC 62303. Start on load old EDG untuk menambah supply power,bila perlu. Switch power untuk area ammonia storage ke New EDG. Buka penuh BV cooling water ke E-6201 Cos EDG ( old & new ),rendah ( < 0.8 ) Naikkan load dengan memutar increase speed Speed EDG ( old & new ) hunting pada load relative tetap Yakinkan tidak ada kebocoran diline fuel. Switch filter fuel, pada posisi pararel, yakinkan speed sudah stabil. Jika speed sudah yakin stabil, nonaktifkan filter yang kotor, informasikan kebagian maintenance untuk ganti filter. Yakinkan kualitas fuel dengan analisa lab. Pressure lube oil EDG ( old & new ) rendah (dibawah 0.8 kg/cm ) Yakinkan filter oil normal, switch bila perlu. Yakinkan level oil normal. Yakinkan temperature oil normal ( 60 - 80C ). Yakinkan level coolant masih normal,dan tidak ada kebocoran. Informasikan kebagian maintenance untuk make up oil atau coolant. Temperature engine EDG ( old & new ) tinggi (diatas 80C ) Yakinkan pressure lube oil normal. Yakinkan level coolant normal,dan tidak ada kebocoran. Yakinkan tidak ada kelainan pada fan coolernya. Yakinkan filter water cooler normal.Switch bila perlu. Level fuel inner tank new EDG rendah (< 50%)

Yakinkan level switch baik. Yakinkan pompa fuelnya / solar auto start. Jika pompa yang running bermasalah, switch kepompa stand by. Bila ada indikasi yang tidak muncul Check indikasi yang lain. Info ke elektrik department.

5. Start & Stop Steam Turbine Generator TS-6201 Persiapan start up Turbin dan Generator : 1. Yakinkan utilitas (steam MP/LP, demin water, cooling water, power, IA) tersedia. 2. Check level oil reservoir G-6201-T1 min 80 %. 3. Aktifkan peralatan instrumentasi (PI, PDI, control valve). 4. Yakinkan LO Cooler G-6201-E1A/B, LO stainer G-6201-F1A/B, CO stainer G-6201-F2A/B & Run down tank (G-6201-T2) siap dioperasikan. 5. Selector Switch Aux oil pump G-6201-P1B & Cond.pump E-6201-P1A/B posisikan Manual & Breaker di MCC stand by. 6. PIC-62300 (seal steam) posisikan manual full close. 7. Check posisi MSV & GV full close. 8. Yakinkan power dari KDM incoming close ,selector switch 52 R service ( indikasi warna merah ) dan posisikan selector switch 43 R dari 11 KV swgr ke posisi service * jika mungkin WI tersendiri. 9. Standbykan breaker incoming STG , reset lock out relay bila ada Alarm dan posisikan selector switch 43 G dari Test ke posisi service (by mantenance). 10. Panel Turbine back up woodward 505 STG , posisikan selector switch : Back up dari manual ke auto. Tekan reset alarm back up. Governor in control valve energize Start Aux LO Pump G-6201-P1B & Turning Gear : 1. Lakukan line-up system sirkulasi lube oil. 2. Start pompa lube oil G-6201-P1B dengan menekan tombol START. 3. Yakinkan tidak ada udara terjebak pada stainer L.O & C.O. 4. Yakinkan aliran normal melalui sight glass. 5. Check PDI-62100 / 62101 < 0,4 kg/cm2g , PI-62100 > 1,0 kg/cm2g & PI-62001 > 10 kg/cm2g. 6. Yakinkan Run Down Tank Over flow. 7. Start turning gear, yakinkan shaft berputar. Heating-up Line Steam MP : 1. Buka penuh BV vent steam upstream MSV. 2. Buka pelan-pelan BV bypass main inlet MP steam. 3. Monitor kenaikan temperature sampai tercapai > 340oC, jika perlu dengan membuka BV main. Heating-up Line Steam LP : 1. Check semua BV ke user tertutup. 2. Buka penuh BV drain & BV bypass steam trap. 3. Buka BV header (V-56,V-54) main LP steam ke Main Ejektor dan Sealing Steam. 4. Jika steam yg keluar sudah kering dan user siap memakai,tutup BV drain dan aktifkan steam trap.

Aktifkan Gland Ejector & Gland Seal Steam :. 1. Aktifkan cooling water ke condenser ejector E-6201-E1. 2. Buka BV steam ke gland ejector E-6201-J3. Yakinkan tekanan steam PI-62017 > 3,3 kg/cm2. 3. Buka BV gland ejector pelan-pelan sampai tercapai tekanan normal PI-62008 : -200 mmH2O. 4. Buka BV u/s & d/s PCV-62300/1 & PCV-62300/2. 5. Yakinkan setting PIC-62300=0.2 kg/cm2 sealing steam di Local Control Panel pada possisi AUTO. 6. Buka pelan-pelan BV header LP steam yang menuju ke gland packing steam receiver TS-6201 V1. 7. Yakinkan PIC-62300 dapat bekerja dengan baik. Start Vacuum E-6201. 1. Aktifkan cooling water E-6201 (yakinkan tidak ada udara yg terjebak via BV vent). 2. Make up E-6201 dengan demin water sampai level 60 %. 3. Start P-6201-P1A/B. (lihat WI-OPR-003-013). 4. Aktifkan Start up ejector dengan cara buka penuh BVsteam LP V-136 dan BV udara V-160 dari E-6201. 5. Jika vacuum E-6201 tercapai, PI-62004 lebih kecil -0,9 kg/cm2,switch start up ejector ke main ejector dengan cara : Aktifkan ejektor after cooler E-6201-J2A atau B dengan membuka BV steam dan BV udara. Aktifkan ejektor inter cooler E-6201-J1A atau B dengan membuka BV steam dan BV udara. Non aktifkan start up ejector E-6201-J4 dengan menutup BV udara dan BV steam. Yakinkan tekanan vakum lebih kecil -0.9 kg/cm2. Start TS/G-6201 : 1. Buka BV 6main inlet steam pelan-pelan sampai terbuka penuh dan tutup BV by passnya. 2. Yakinkan tidak ada alarm di Turbine Supervisory Panel (TSP) dengan ditandai lampu start permissible ON nyala. 3. Reset trip sistim Governor & TTV dilapangan dengan cara : Tekan CLEAR di W,W.505. Tekan RESET di TSP. Tekan TRIP SV RESET di TSP 4. Yakinkan EMERGENCY TRIP DEVICE (untuk over speed trip) telah direset dengan cara menarik lever (Field). 5. Yakinkan pada panel back up W.W 505 STG , posisi selector switch Turbine Speed posisi Auto dan Governor in Control of Valve energize, indikasi warna hijau menyala. Indikasi speed turbin dan actuator nilainya sama dengan yang ada di W.W. 505. 6. Tekan RUN di W.W.505 TSP. 7. Yakinkan governer terbuka penuh dan seting speed pada posisi Low Idle Speed: 1500 rpm. 8. Buka TTV pelan-pelan dan atur speed 500 rpm dan ditahan selama 10 menit. 9. Stop Turning Gear. 10. Naikan speed turbin ke 1500 rpm (idle speed) dengan membuka TTV secara pelan-pelan sampai terbuka penuh, GV akan mengambil alih kontrol speed. 11. Selanjutnya kenaikan speed turbin dari 1500 rpm ke 5000 rpm (High Idle Speed) akan berjalan secara OTOMATIS sesuai sequence. 12. Tutup BV vent steam inlet TTV dan drain casing turbin. 13. Naikkan speed turbin ke normal speed 7734 rpm dengan menekan ADJ/ di W.W.505. 14. Pada speed turbin 6000 rpm,stop LO Pump G-6201-P1B dan posisikan AUTO.

Persiapan Synchronizing STG / KDM : 1. Yakinkan speed turbin normal (speed=7734 rpm). 2. Yakinkan breaker KDM pada Generator Control Panel (GCP) sudah posisi closed atau energize, indikasi lampu hijau menyala. 3. Yakinkan : Status AVR 1 / AVR 2 stanby dan reset bila ada alarm. Status alarm control SACO dan reset bila ada alarm. Status control GPU 2000 R dan reset bila ada alarm. 4. Pindahkan Control Button dari LCB (W.W,505) ke GCP (Generator Control Panel). 5. Start synchrone STG // KDM dengan cara sebagai berikut : Aktifkan Excitasi Breaker dengan menekan tombol ON pada GCP. Indikasi excitasi breaker warna hijau menyala. Yakinkan parameter tegangan, frekwensi, cos Phi telah muncul di GCP dan AVR telah aktif. Putar selector switch synchronizing (Man O Auto) dari O ke posisi Auto. Tekan tombol Initial Start dan LED synchronoscope aktif, LED berputar searah jarum jam. Catatan; Jika synchrone dilakukan secara Manual, LED Synchronoscope diatur dengan melakukan tombol Speed RAISE/LOWER untuk mencapai jam 12, kemudian tekan PB Gen.Breaker Closed. Jika indikasi LED Synchronoscope mencapai jam 12, breaker Generator akan Closed secara Automatis diikuti dengan ; Indikasi LED Gen.Breaker di GCP berubah menjadi warna hijau. Indikasi Breaker 52-G di DCS berubah menjadi warna hijau. STG akan mengambil beban 180 KW ( 3% dari 6 MW ) Putar selector switch dari auto ke O. Pindahkan posisi control dari GCP ke LCB. STG dapat dibebani sesuai kebutuhan dengan menekan ADJ/ di W.W.505. Aktifkan Cos Phi bila beban STG > 2.0 MW dengan cara putar selector switch Cos Phi Regulator dari posisi OFF ke ON Stop TS/G-6201 : 1. Yakinkan control beban pada posisi LCB. 2. Turunkan beban STG sampai 2 MW, putar selector switch Cos Phi Regulator dari posisi ON ke OFF. 3. Turunkan beban STG sampai 200 KW. 4. Tekan PB Gen. Breaker Open. Yakinkan Indikasi LED Gen.Breaker di GCP dan Indikasi Breaker 52-G di DCS berubah menjadi warna merah. 5. Stop excitasi breaker dengan menekan tombol OFF di GCP. Indikasi excitasi breaker warna merah menyala. 6. Tekan Emergency Stop di W.W.505, maka Governor & TTV akan menutup penuh, yakinkan bahwa. Aux.LO Pump G-6201-P1B Auto Start Oleh signal PSL-62100 (set: 0,6 kg/cm2). Speed turbin turun sampai 0 (berhenti). 7. Tutup BV 6 Steam Inlet dan buka BV vent up stream TTV, BV drain casing dan TTV. 8. Start Turning Gear G-6201-X1 bila shaft sudah berhenti.Turning Gear dapat distop setelah running lebih dari 30 menit. 9. Non aktifkan Seal Steam dengan menutup BV header up stream PCV-62300A. 10. Non aktifkan Ejector dan Gland Condenser dengan menutup BV header LP steam dan udara. 11. Jika tekanan exhaust turbin sekitar -200 mmHg, stop Condensate pump E-6201-P1 A/B. 12. Tutup BV cooling water ke Generator, bila temperatur stator winding < 65oC.

13. Stop LO Pump G-6201 P1B, bila temperatur LO return < 60oC. 14. Open breaker G-6201-P1B, G-6201-X1, E-6201-P1A/B di MCC bila diperlukan. Stand Alone STG : 1. Yakinkan power Ammonia Storage sudah disuplai dari EDG Baru. 2. Yakinkan semua Load Sheeding pada posisi OFF. 3. Kurangi beban KDM sampai 200 KW dengan cara sebagai berikut : Yakinkan control beban posisi LCB. Naikkan beban STG dengan menekan ADJ/ di W.W.505 sampai sisa beban KDM 200 KW. Pindahkan selector switch semua motor 6.9 KV dari posisi AUTO ke MANUAL. 4. Jaga beban STG maksimum 5.6 MW. 5. Lakukan unsynchrone STG dengan KDM dengan cara sebagai berikut : Tekan PB line Breaker OPEN di GCP, indikasi LED Line Breaker di GCP dan 52-R di DCS warna merah menyala. Monitor kondisi STG tidak ada kelainan. Open Breaker KDM (HSG-1 KDM Incoming) di MCC.

Start, Stop Dan Switch E-6201-P1A/B Persiapan Start E-6201-P1A/B : 1. Isi E-6201 dengan demin water sampai level LI-62202 50 %. 2. Yakinkan BV discharge pompa tertutup & posisi selector switch MANUAL. 3. Buka BV vent discharge pompa. 4. Isi casing pompa dengan membuka BV suction pompa 1-2 ulir. 5. Jika air sudah keluar dari vent discharge, tutup BV vent & buka penuh BV suction. 6. Buka BV seal pump V-49A/B & BV balance pipe V-48A/B. 7. Buka BV upstream & downstream LCV-62303A/B & posisikan LIC-62303 ke AUTO (di panel STG) dengan setting - 46 % (setara dengan 50% level di lapangan). 8. Close Breaker E-6201-P1A/B di MCC. 9. Yakinkan BV drain condensate yang ke sewer terbuka dan BV ke T-2201 tertutup. 10. Buka BV minimum flow. Start E-6201-P1A/B : 1. Start E-6201-P1A/B dengan menekan tombol START di lapangan. 2. Buka BV discharge secara perlahan. Jaga tekanan dischrage pada minimum 5 kg/cm2g. 3. Posisikan pompa yang stand by ke AUTO (BV suction & discharge terbuka). 4. Pada saat STG belum running, yakinkan LV-62303B (produk) tertutup, jika perlu tutup BV upstream LV-62303A. 5. Pada saat STG sudah running, yakinkan LV-62303B terbuka (mengontrol) dan LV-62303A (min flow) tertutup. Condensate masih terbuang ke sewer. 6. Bila hasil analisa Fe steam condensate TS-6201 < 0,1 ppm, masukkan condensate ke T-2201 dengan membuka BV condensate ke T-2201 dan tutup BV drain di pipe rack. Stop E-6201-P1A/B : 1. Yakinkan STG sudah shut-down. 2. Posisikan selector pompa yg stand by ke MANUAL. 3. Tutup BV discharge pompa yg running. 4. Stop E-6201-P1A/B dg menekan tombol STOP. 5. Open breakernya di MCC bila perlu. 6. Drain condensate E-6201 bila perlu.

Switch E-6201-P1A ke E-6201-P1B (Atau Sebaliknya) : 1. Posisikan selector switch E-6201-P1B pada posisi MANUAL. 2. Start pompa E-6201-P1B sesuai prosedur diatas. 3. Lakukan switch pompa dengan membuka BV discharge pompa B secara perlahan dan diimbangi dengan menutup BV discharge pompa A secara perlahan. Jaga level E-6201 pada 50%. 4. Jika BV discharge pompa B sudah terbuka penuh dan BV discharge pompa A tertutup penuh, stop pompa A dengan menekan tombol STOP. 5. Buka BV discharge pompa A sekitar 25% dan posisikan selector switch E-6201-P1A pada posisi AUTO. 6. Jika akan dilakukan perbaikan pompa A, isolate pompa dengan tutup BV suction & discharge, kosongkan pompa A dan open breaker pompa di MCC. Prosedur Operasi Back-Up Turbine STG : 1. Sebelum memulai start-up STG, posisikan back-up ke AUTO agar saat Woodward 505 RESET, langsung ke posisi Governor Utama (Warna Lampu Hijau). 2. Saat terjadi Internal Trip dari Woodward sendiri, maka Back-up akan ambil alih ke posisi terakhir (Warna Lampu Merah), switch ke posisi MANUAL dan lakukan Raise/Lower jika diperlukan. 3. Jika terjadi External Trip (Generator trip atau turbine trip), control akan pindah ke Backup (Warna Lampu Merah). Jika GV opening tidak 0% (CLOSED), maka lakukan Emergency Trip dari panel Back-up (Tombol Warna Merah tertutup Cover) sampai GV = 0%.

Emergency Diesel Generator GE-6201 (Old EDG)


Spesikasi : Daya Voltage Freq

: 910 KVA / 728 kw : 525 V : 50 Hz

Penjelasan unit : Berfungsi untuk mensuplai power listrik ke MCC 1E pada saat supply power normal dari STG/KDM tidak ada. Penggeraknya menggunakan Diesel engine yang pada saat start menggunakan baterry. Unit ini dilengkapi dengan panel AMF (Automatic Modul Failure) untuk pengoperasiannya. Mode operasi : 1. AUTO Old EDG akan auto start oleh signal Under voltage MCC-1B (set:358 V) dan akan auto stop setelah signal under voltage hilang (Supply power normal masuk / ACB-T close) dan ACB-E di open. 2. MANUAL

Start / stop Old EDG secara manual baik pada posisi OFF LOAD (running test) maupun ON LOAD (untuk dibebani) Sinkronisasi : Old EDG dilengkapi panel Sinkron untuk melakukan sinkron atau melepas sinkron GE-6202 dengan STG / KDM (MCC-1B) baik dari ACB-E atau ACB-T secara manual. Distribusi MCC 1E : Emergency IA compressor Lube oil pump Lighting emergency UPS Interlock system Diesel Trip Oleh : Over Speed Lube Oil Press Low Cooling Water Temp. High Start Failure ACB-G Open Oleh : Over Current Earth Fault Throuble Shooting Speed hunting oleh : User unbaland Filter fuel kotor Water separator fuel jenuh Fuel unspec Temperature coling water naik oleh : Radiator kotor ACB-G posisi OPEN Motor / blade fan abnormal Tidak bisa Start oleh : Baterry untuk start diesel rusak Tidak bisa Auto Start oleh : Switch di AMF tidak pada posisi AUTO Switch dilapangan pada posisi LOCAL Tidak ada sinyal under voltage

Start & Stop EDG Lama Persipan Start : 1. Yakinkan level lube oil & air radiator penuh. 2. Yakinkan level fuel > 80%. 3. Yakinkan power supply untuk Control Panel sudah tersedia. 4. Yakinkan breaker 52E (ACB E) open. 5. Posisikan selector switch pada posisi OFF / Alarm Reset. Posisi Selector Switch : OFF / Alarm Reset MAINT

AUTO Interlock voltage Test Off Load Running tanpa beban Test On Load Running dengan beban tapi tanpa synchrone. 6. Close main breaker EDG (52G / ACB G) di Panel Local EDG. Start EDG Lama secara Manual (tanpa synchrone) : 1. Yakinkan breaker 52T (ACB T) Open. 2. Putar selector switch ke mode TEST Off LOAD jika EDG akan running tanpa beban atau mode TEST On LOAD untuk running EDG dengan beban tapi tanpa synchrone. 3. Engine akan start otomatis setelah delay timer 1 menit, yakinkan : Speed : 1500 Rpm. Voltage : 525 Volt. Frequency : 50 Hz. Jika ada penyimpangan voltage, atur voltage dengan menggunakan Voltage Control Switch. Jika ada penyimpangan speed, atur speed dengan menggunakan Speed Control Switch. 4. Tekan Close Breaker 52E, EDG siap dibebani. (Beban Min 100 KW & Max 700 KW). Start EDG Lama secara Manual (dengan synchrone) : 1. Yakinkan breaker 52T (ACB T) Close. 2. Yakinkan synchronizing scope pada posisi OFF. 3. Putar selector switch ke mode TEST On LOAD. 4. Engine akan start otomatis setelah delay timer 1 menit, yakinkan : Speed : 1500 Rpm. Voltage : 525 Volt. Frequency : 50 Hz. Jika ada penyimpangan voltage, atur voltage dengan menggunakan Voltage Control Switch. Jika ada penyimpangan speed, atur speed dengan menggunakan Speed Control Switch. 5. Putar synchronizing scope switch ke posisi ON. 6. Yakinkan indikasi jarum synchronizing berputar searah jarum jam. 7. Bila posisi jam 12, indikasi kedua lampu akan menyala hijau. 8. Tekan Close Breaker 52E, EDG siap dibebani. (Beban Min 100 KW & Max 700 KW). Stop EDG Lama secara manual : 1. Turunkan beban EDG sampai minimum 100 KW. 2. Tekan Open Breaker 52E. 3. Putar selectro switch ke mode OFF / Alarm RESET. 4. Engine akan Auto Stop setalah delay time 5 menit. 5. Open main breaker EDG (52G) di Local Panel bila diperlukan. Start EDG Lama secara AUTO : 1. MCC-1E online, breaker 52T posisi Close. 2. Yakinkan selector switch dalam posisi AUTO. 3. EDG akan Auto Start bila dapat signal Under Voltage dari MCC-1E. 4. Yakinkan : Speed :1500 rpm. Voltage : 525 volt. Frequency : 50 Hz. 5. Jaga Speed / frequency stabil dengan mengatur Speed Control Switch.

Stop EDG Lama secara AUTO : 1. Putar selector switch pada posisi AUTO. 2. Tekan Open breaker 52E. 3. Engine akan Auto Stop setelah delay time 5 menit.

Emergency Diesel Generator GE-6204-1/2 (New EDG)


Spesikasi : Daya Voltage Freq

: 1000 kw : 380 V : 50 Hz

Unit ini berfungsi untuk mensuplai power ke MSG-2 (khususnya amoniak storage) menggunakan trafo TRH-6 (380 V 6,6 Kv) pada saat power supply dr STG / KDM tidak ada (STG stand alone). Distribusi MSG-2 : K-9501 A/B/C P-9501 A/B/C New MCC-E : E-9501-K3/4 KMI (kasus emergency harus posisi OFF) Sistem operasi : Start / Stop New EDG dilakukan secara MANUAL di lokal panel Sinkronisasi : New EDG dilengkapi panel sinkron untuk melakukan sinkron antara New EDG-1 dengan New EDG-2. Untuk fasilitas sinkron antara New EDG-1/2 dengan TRH-6 tidak digunakan (tidak diaktifkan).

Trouble Shooting Speed hunting oleh : User unbaland Filter fuel kotor Water separator fuel jenuh Fuel unspec Tidak bisa Start oleh : Battery untuk start diesel rusak Level fuel tank Low, dilakukan make up Strainer fuel kotor, dilakukan ganti strainer Speed hunting, check strainer fuel dan monitor beban

Start, Stop & Switch EDG Baru Start New EDG GE/DE-6202-1/2 Persiapan start : 1. Yakinkan level oil di EDG GE/DE-6202-1/2 & air radiator penuh. 2. Yakinkan level fuel tangki solar (di dalam) > 80% & Battery stand by. 3. Posisikan AUTO untuk pompa Solar. 4. Yakinkan tersedia power untuk control panel. 5. Yakinkan main breaker EDG 1 CB/ EDG 2 CB posisi open. 6. Yakinkan Breaker Incoming Trafo TR Out CB posisi open. 7. Released Emergency push button ( panel engine dan control ) Start New EDG -1/2 : 1. Posisikan mode START / STOP engine ke MANUAL. 2. Tekan tombol RESET. 3. Yakinkan tidak ada alarm di local panel. 4. Start Generator 1/2 dengan menekan tombol STARTING GEN.1/2. 5. Yakinkan engine / generator running normal (voltage: 380 volt & freq: 50 Hz). 6. GENERATOR 1/2 siap dibebani. Pembebanan generator :. 1. Yakinkan CB-1 s/d 5 pada posisi Open di NEW MCC. 2. Tekan tombol CLOSE pada Breaker EDG 1 CB dan atau EDG 2 CB di lokal panel. 3. Tekan tombol CLOSE pada TR OUT CB di lokal panel. 4. Yakinkan generator normal (voltage: 380 volt & freq: 50 Hz). 5. Close CB-2 di NEW MCC. 6. Generator siap dibebani dengan meng-close-kan CB-4 dan CB-5 di NEW MCC. Stop New EDG GE/DE-6202-1/2 : 1. Kurangi beban Generator dengan mematikan motor yang running. 2. Open breaker CB-4 dan CB-5 di NEW MCC. 3. Open breaker TR OUT CB dengan menekan tombol CB OPEN TRAFO di local panel. 4. Open breaker Generator dg menekan tombol CB OPEN GEN.1/2 di local panel. 5. STOP NEW EDG GE/DE-6202-1/2 dengan menekan tombol STOP. Synchron / Unsynchron GEN 1 / GEN 2 Persiapan : 1. Yakinkan 1 Gen running normal. 2. Yakinkan 1 Gen siap distart. Pelaksanaan : 1. KEY SWITCH SUPPLY FROM posIsikan ke GEN. 2. SELECTOR SYN posisikan GEN. 3. MODE SYN SWITCH posisikan MANUAL. 4. Start Gen. yang standby sesuai prosedur. 5. Atur freq / voltage Gen.yang baru distart dg memutar INCREASE/DECREASE LOAD sampai putaran di SYNCHRONUOSCOPE & SYN CHECK RELAY pelan searah jarum jam. 6. Ketika jarum SYNCHRONUOSCOPE tepat ke jam12 & sinyal hijau nyala,CLOSE breaker Gen yang baru running dengan menekan tombol CB CLOSE. 7. Pindahkan beban ke Gen yang baru running min 100 KW & atur beban sesuai kebutuhan melalui INC/DEC load.

8. Jika salah satu Gen akan dimatikan, lakukan penurunan beban Gen.yang akan dimatkan sampai beban tersisa min100 kw. 9. Lakukan unsynchrone Gen dg menekan tombol CB OPEN GEN 1/2 (yang akan dimatikan). 10. STOP Gen 1/2 dg menekan tombol STOP GEN 1/2. (yang akan dimatikan).

Motor Control Centre

Basic Philosophy MCC adalah pusat pengontrolan dan distribusi power kesemua user (pabrik dan perkantoran). Beberapa trafo dipasang untuk memenuhi kebutuhan power sesuai voltagenya : TRH-1 : dari 11KV ke 6,9 KV untuk MSG-1 TRH-2 : dari 11 KV ke 525 V untuk MCC-A TRH-3 : dari 11 KV ke 525 V untuk MCC-B / MCC-E Peralatan Utama : MSG-1 : Distribusi power 6,9 KV untuk area proses dan utility. Supply power dari STG/KDM MCC-1A : Distribusi power 525 V untuk area Utility. Supply power dari STG/KDM MCC-1B : Distribusi power 525 V untuk area Proses dan MCC-1E Supply power dari STG/KDM dan dari EDG lama (bila diperlukan & Power STG/KDM tidak ada) MCC-1E : Distribusi power 525 V untuk user yang bersifat emergency. Supply power dari STG/KDM dan EDG lama (bila power dari MCC-B Atau STG/KDM tidak ada) MSG-2 : Distribusi power 6,9 KV Untuk area Ammonia Storage. Supply power normal dari STG/KDM dan atau dari New EDG bila power dari STG/KDM tidak ada atau STG pada operasi Stand Alone. DP 1/2 : Distribusi power untuk lighting dan Receptacle. UPS : untuk mensupply power ke : Cabinet Room Panels Control Room Panels Local Panel & Instruments Paging System Supply power UPS :

Normal :dari MCC-E via Inverter. Preventive : dari MCC-E via Bypass Maintenance. Emergency : dari Battery 110 VDC (bila power dari MCC-E tidak ada)

Desember 2003

Operation Department

Power Distribution

Power Distribution

Waste Water Treatment

1. Basic Philosophy Untuk mengolah /menetralkan limbah pabrik pada kondisi aman PH: 7 9 Air limbah yang sudah diolah dan telah memenuhi kriteria dikirim ke chemical pond milik KIE Sumber air limbah : Kondensat proses selama proses Cond striping belum running. Air blowdown dari waste heat boiler dan auxiliary boiler. Larutan yang keluar dari area MDEA solution. Air yang keluar di area penanganan bahan-bahan kimia seperti unit demineralisasi. Air hujan atau air pencuci di area machinery area (Chemical Desal, Chemical Cooling Tower, Gudang Chemical, Gudang limbah B3 , Pompa Ammonia loading , STG). Air limbah sebelum dibuang ke chemical pond KIE sebelumnya harus di netralkan lebih dulu Waste Water Treatment sampai memenuhi kriteria sebagai berikut : pH = 7.0 9.0 Cond = 0.30 S/cm. TSS = 15 ppm. Oil = 30 ppm. NH3 = 30 ppm. pH rendah pH tinggi : injeksi caustic soda : injeksi sulfuric acid

Blower udara disediakan untuk membuat homogen larutan caustic soda atau sulfuric acid, untuk netralisasi dan untuk memasukkan udara ke dalam pit.

pH di pit netralisasi dijaga sekitar 7 sampai 9.

Peralatan Utama : 1. T-2402 : untuk mengolah air buangan limbah ,khususnya air buangan regenerasi mixed bed. 2. T-2901/T-2902 : untuk mengolah air limbah dari : Air blowdown dr WHB & PKB. Air dari T-0304 & T-1101. Air dari penanganan chemical. Proses condensate yg terbuang.

2. Kondisi Operasi
WWT System LIA-2901 % < 80 LIA-1101 % < 60 LIA-2911 % < 80

62,9

23,3

18,7

3. Interlock System Jika level T- 0304 high / low , Action pompa P-0306 akan Auto start level = 80 % dan Stop pada level = 14,8 % Jika level T- 1101 high / low , Action pompa P-1101 akan auto start level = 60 % dan Stop pada level = 20 % Jika level T- 2902 high / low , Action pompa P-2901 akan auto start level 65 % dan stop pada level = 13,8 %

Process Flow Diagram

DCS Diagram

Desember 2003

Operation Department

10

4. Trouble Shooting Press sealing P-2901 A/B < 1 kg/cm. Yakinkan PI sealing P-2901A/B Stop P-2901 A/B untuk cleaning strainer sealing Press discharge P-2901 A/B rendah Yakinkan kondisi PI discharge P-2901 A/B bagus. Yakinkan level T-2902. Atur opening BV discharge pump sampai ada penunjukan press discharge pump 3 kg/cm. Yakinkan venting discharge pump ada aliran. Stop pompa, fill up water casing pump hingga over flow. Start pompa P-2901 A/B. Level T-2902 high Start blower K-2901. Start P-2901 A atau B untuk di sirkulasi. Request ke DCS untuk membuka ZV-2901 1/2 untuk mengontrol PH. Jika PH AT-2911 = 6 - 9 lakukan ekstra cek dengan ke laboratory. Jika hasil analisa lab. PH = 6 - 9 dan NH3 < 50 ppm,kirim WWT ke chem pond KIE. Pindahkan alihkan WWT ke T-2402,bila diperlukan. Strainer battery limit kotor Infokan ke mekanik untuk dilakukan cleaning strainer.

5. Start & Stop P-2901 A/B : P-2901 A/B ini bisa dirunningkan secara manual atau auto, dimana apabila running auto maka start atau stop berdasarkan signal dari level switch T-2902. Persiapan Start P-2901A/B : 1. Yakinkan breaker power untuk P-2901A/B sudah posisi ON di MCC. 2. Yakinkan level T-2902 > 50 %. 3. Yakinkan level oil bearing sekitar 70 %.

4. 5. 6. 7.

Isi casing P-2901A/B dengan raw water sampai penuh. Yakinkan BV line WWT di B/L sudah terbuka semua. Yakinkan AI-2911 dan LT-2911 sudah aktif. Putar shaft secara manual bila perlu.

Pelaksanaan Start P-2901A/B Secara Manual : 1. Buka BV AP-2901A/B. 2. Buka BV sirkulasi ke T-2901. 3. Tutup BV ke Battery Limit. 4. Posisikan selector switch P-2901A/B arah MANU. 5. Tekan tombol START P-2901 A atau P-2102B. 6. Yakinkan tidak ada kelainan suara baik sisi pompa ataupun motor. 7. Buka pelan-pelan BV discharge P-2901A/B sesuai kebutuhan (bila tekanan discharge > 2.5 Kg/cm2g). Stop P-2901A/B Secara Manual : 1. Kurangi pelan-pelan pembukaan BV discharge ke minimum. 2. Tekan tombol STOP. 3. Open breaker P-2901A/B di MCC bila perlu. Pelaksanaan Start / Stop P-2901 A/B Secara Auto : 1. Yakinkan BV AP-2901 A atau B open. 2. Yakinkan BV sirkulasi ke T-2901 terbuka dan BV ke Battery Limit tertutup. 3. Yakinkan BV discharge P-2901 A atau B terbuka 3 ulir untuk menjaga tekanan discharge > 2.5 Kg/cm2g. 4. Posisikan selector switch P-2901 A/B arah AUTO. 5. Pompa AUTOSTART bila LSH-2911= 65 % active. 6. Pompa AUTOSTOP bila LSL-2911 = 13.8 % active. Start & Stop K-2901 Persiapan : 1. Yakinkan power / breaker K-2901 di MCC posisi ON. 2. Yakinkan level oil bearing > 70 %. 3. Putar shaft secara manual bila perlu. Pelaksanaan Start K-2901 : 1. Buka BV discharge yang ke T-2901 dan T-2902. 2. Yakinkan BV discharge terbuka penuh. 3. Tekan tombol START K-2901. 4. Yakinkan tidak ada kelainan suara baik sisi motor maupun blower. 5. Yakinkan muncul bubbling di T-2901 dan T-2902. Stop K-2901 : 1. Tekan tombol STOP. 2. Open breaker K-2901 di MCC bila perlu Transfer WWT Dari T-2902 Ke Chemical Pond KIE : 1. Lakukan proses neutralisasi WWT di T-2901 & T-2902 agar pH-nya 6 9 dengan menambahkan asam sulfat atau natrium hidroksida. 2. Check analisa WWT, target : pH = 6 9 dan Beban Pencemaran Ammonia = 0.3 Kg Ammonia tiap 1 Ton Ammonia Product.

3. Bila target terpenuhi, kirim WWT ke Chemical Pond KIE melalui P-2901 A/B sesuai instruksi kerja Start P-2901A/B. 4. Buka BV transfer ke Chemical Pond KIE dan tutup BV sirkulasi ke T-2901 dan T-2902. 5. Posisikan switch Pompa dalam mode AUTO, pompa akan stop jika level T-2902 mencapai setting LSL-2911 yaitu 14.8 %. Start & Stop P-1101 Umum Untuk P-1101 bisa di runningkan secara manual atau auto, dimana posisi auto signal start/stop dari level switch T-1101. Persiapan : 1. Yakinkan BV line WWT yang menuju T-2901 sudah terbuka. 2. Yakinkan breaker P-1101 di MCC posisi ON. 3. Yakinkan level T-1101 > 50 %. 4. Yakinkan level oil bearing sekitar 70 %. 5. Yakinkan level switch LT-1101 aktif. 6. Putar shaft secara manual bila perlu. Pelaksanaan Start P-1101 : 1. Buka BV discharge sekitar 25%. 2. Posisikan MANU selector switch P-1101. 3. Tekan tombol start P-1101. 4. Yakinkan tidak ada kelainan suara baik sisi motor maupun pompa. 5. Tambah bukaan BV discharge pelan-pelan menuju terbuka penuh. Stop P-1101 secara manual : 1. Tekan tombol STOP P-1101. 2. Open breaker P-1101 di MCC bila perlu. Pelaksanaan Start / Stop P-1101 A atau B Secara Auto : 1. Yakinkan BV discharge P-1101 terbuka penuh. 2. Posisikan selector switch P-1101 arah AUTO. 3. Pompa AUTOSTART bila LSH-1101= 60 % active. 4. Pompa AUTOSTOP bila LSL-1101 = 20 % active. START / STOP P-0306 Umum Untuk P-0306 bisa di runningkan secara manual atau auto, dimana posisi auto signal start/stop dari level switch T-0304. Persiapan : 1. Yakinkan BV line WWT yang menuju T-2901 sudah terbuka. 2. Yakinkan breaker P-0306 di MCC posisi ON. 3. Yakinkan level T-0304 > 50 %. 4. Yakinkan level oil bearing sekitar 70 %. 5. Yakinkan level switch LT-2901 aktif. 6. Putar shaft secara manual bila perlu. Pelaksanaan Start P-0306 Secara Manual : 1. Buka BV discharge sekitar 25 %. 2. Posisikan MANU selector switch P-0306. 3. Tekan tombol start P-0306. 4. Yakinkan tidak ada kelainan suara baik sisi motor maupun pompa. 5. Tambah bukaan BV discharge pelan-pelan menuju terbuka penuh.

Stop P-0306 Secara Manual : 1. Tekan tombol STOP P-0306. 2. Open breaker P-0306 di MCC bila perlu. Pelaksanaan Start / Stop P-0306 Secara Auto : 1. Yakinkan BV discharge P-0306 terbuka penuh. 2. Posisikan selector switch P-0306 arah AUTO. 3. Pompa AUTOSTART bila LSH-1101= 80 % active. 4. Pompa AUTOSTOP bila LSL-1101 = 14.8 % active.

AMMONIA STORAGE

1. Basic Philosophy Fungsi unit ini adalah : Menerima, mendinginkan dan menyimpan amoniak cair dalam bentuk cair dengan tekanan mendekati Atmospheric. Loading amoniak cair ke kapal melalui loading arm. Peralatan utama pada unit ini antara lain : Presure control PIC-9501-2 melalui vaporizers E-9503 A/B. BOG K-9501-A/B/C.sebagai kontrolnya adalah PIC-9502. Presure control PIC-9501-1 melalui Flare yaitu dengan cara ammonia dibakar atau venting ke Atm. PSV-9501 A/B mengontrol tekanan lebih (0.150kg/cmg). PSV-9502 A/B mengontrol tekanan vacuum (22mmHO vac.) Pompa Ammonia P-9501-A/B/C untuk loading Ammonia cair ke Kapal melalui Loading Arm. Capasitas max : 1000 MT. Spesifikasi tanki penyimpanan amoniak T-9501 adalah : Kapasitas = 40.000 MT Tekanan = 0.150 kg/cm-g Vacuum = 22 mmHO Temperatur inner/outer = -34C/35C Sifat-sifat amoniak : Rumus kimianya Berat molekul Liquid Density(@ 1 atm) Titik didih normal Tekanan kritis Temperatur kritis Gas Specific Gravity BOG Compressor K-9501 A/B/C

: : : : : : :

NH 17.03 681,6 kg/m -33.3C. 116 kg/cm . 132.4 C 0.597

Boil Off Gas (BOG) compressor terdiri dari 3 unit yang mana 1 running dan yang 2 standby. BOG compressor yaitu untuk untuk mengontrol tekanan tanki ammonia pada batas range operasi ( 0,05 ~ 0,1 kg/cm2 atau 500 ~ 1000 mm H2O ). Ketiga BOG compressor tersebut memiliki type oil flooded screw machines, compressor di gerakkan langsung dengan motor 265 kw 6,6 KV dan putaran 2960 rpm. Proses compresi adalah hubungan metal dengan metal di antara kedua rotor dan dan di injeksikan lube oil di dalam dengan gas proses. Lube oil berfungsi melumasi dan banyak menyerap panas selama compresi unit menjaga discharge compressor temperature rendah. Compresi vapour press discharge di design 19.78 kg/cm2 dan oil di pisahkan pada oil sparation dan 4th stage coalescer dari compresi gas/vapor. Kandungan oil out let 4th stage coalescer 5 ppm dalam NH3. Gas hasil compresi masuk ke condenser E-9501, kemudian ammonia terconden dengan yang tidak tercondenmasuk ke drop leg V-9503. LV-9553 mengontrol NH3 cair dari drop leg ke economizer vessel V-9502. Liquid ammonia terakumulasi di V-9502 langsung di kirim ke NH3 storag T-9501. Tetapi sebagian di gunakan untuk refrigeration di purger E-9502 flash vapor dari V-9503 mengandung sejumlah kecil Non-condensables dan ammonia, masuk ke tube side E-9502 untuk mengkondensasikan ammonia dan memisahkan Non-condensables di purger sparator V-9504. Amonia liquid dari V-9502 ke E-9502 adalah terflash dengan low press, kemudian vapor di E-9502 masuk ke suction compressor . Pemisahan pada V-9504 amonia liquid di kirim ke T-9501 sedangakan Non-condensables gas langsung di vent ke atmosfir via PV-9563. Lube oil system di gunakan untuk pelumasan, pendingin compressor dan sebagai hdroulic untuk control slide valve ( load setter ) lube oil bersama Vpor ammonia bercampur (di mixed) di dalam compressor, dari discharge compressor langsung masuk ke lube oil sporator K-9501 V1 dimana lube oil sporator sebagai pemisah oil dari ammonia. Jadi lube oil terkumpul kembali di K-9501 V1 kemudian di pompakan K-9501 P1 ke lube oil cooler K-9501 E1 shell side. Pada K-9501 E1 amonia sebagai media pendingin masuk tube side. Panas lube oil telah di ambil oleh ammonia pendingin via thermosyphon. Ammonia pendingin setelah dari K-9501 E1 langsung masuk ke filter K-9501 F1 dan Compressor K9501.

BOG Controler BOG compressor memiliki PLC system sendiri, untuk mengeksekusi (execution) system interlock sesuai permintaan untuk mengamankan pada system operasi. BOG compressor dapat di lakukan start dan stop di local panel via HS-9551 A/B/C dan shut down via remote dari DCS dengan HS-9550 dan memilikib dua mode operasi yaitu auto dan manual pada selector switch HS-9552. Manual mode yaitu BOG compressor bisa di runningkan satu persatu, atau dua BOG compressor sesuia kebutuhan sedangkan auto mode yaitu dua BOG compressor start/running dan bekerja secara automatic.

BOG compressor juga tersedia selector switch LEAD/LAG mode pada HS-9553 yaitu untuk memilih BOG compressor running sebagai LEAD atau LAG di dalam mode auto. Set point LEAD untuk : On 700 mm H2O Off 350 mm H2O Set point LAG untuk: On 1000 mm H2O Off 750 mm H2O

Peralatan Pada BOG System : Lube oil separator K-9501 V1 A/B/C Untuk memisahkan lube oil dengan ammonia dan juga sebagai penampung lube oil. Maximum working press = 22 kg/cm2g paada 100 oC. 4th stage coalesce K-9501 V2 A/B/C Untuk menjerat LO yang lolos dari lube oil separator pada out let coalesce oil dalam ammonia 5 ppm w. Lube oil pump K-9501 E1 A/B/C. Type positive displacement pump, di gerakkan motor listrik dengan daya 5,5 kw, 525 volt. Lube oil cooler K-9501 E1 A/B/C. Type positive displacement pump, di gerakkan motor listrik dengan daya 5,5 kw, 525 volt. Untuk mendinginkan lube oil dalam shell side dan ammonia sebagai media pendingin pada tube side. Working press maximum = 24 kg/cm2 pada shell side dan 22 kg/cm2 pada tube side. Lube oil filter K-9501 F1 A/B/C. Untuk menyaring partikel dalam lube oil. Filter lube oil juga di lengkapi differential pressure switch, yang mana signal di kirim ke PLC BOG system sebuah alarm PDAH (pressure differential alarm high). Maximum pressure drop 1.4 kg/cm2, sedangkan working press LO filter = 24 kg/cm2g pada 100 oC. Condenser E-9501 A/B/C/D. Model air fan cooler yang di gerakkan motor listrik dengan daya = 30 kw 500 volt, working press maximum = 22 kg/cm2g. Condenser drop leg V-9503. Tempat condensasi ammonia dari condensor E-9501 A/B/C/D. Working press maximum = 22 kg/cm2g pada 100 oC. Purger E-9502. Type horizontal heat exchanger. Ammonia vapor non condensanle pada tube side dan ammonia pendingin pada shell side. Working press maximum = 12 kg/cm2g pada shell side dan 22 kg/cm2g pada tube side. Economizer vessel V-9502. Kolector ammonia yang di kirim ke T-9501. Working press maximum = 12 kg/cm2g pada 10 o C / -20 oC. Purger sparator V-9504. Untuk memisahkan non condensable gas dan ammonia yang terconden di kirim ke T-9501. Workong press maximum = 22 kg/cm2g pada 70 oC/-35 oC. Suction separator V-9501. Menampung vapor dari T-9501 dan sebagai pemisah antara ammonia vapor dengan liquid. Design press maximum = 22 kg/cm2g paad 70 oC/-35 oC.

Process Flow diagram

15

2. Kondisi Operasi Ammonia Storage T-9501 Capasitas (max.) Tekanan (max.) Vacuum Temperatur inner/outer Tekanan dijaga Fill rate Sendout rate

40.000 MT. 0.150 kg/cm-g. 22 mmHO. -34C/35C. 0.045 0.060 kg/cm. 62,500 kg/jam; - 33 C. 1.000 MT/jam.

Setting control valve Purger di screen monitor local panel sebagai berikut : PIC-9561 3.25 kg/cm2 posisi auto PIC-9563 17-20 kg/cm2 posisi auto LICA-9553 35.0% posisi auto LICA-9552 25.0% posisi auto LICA-9556 20.0% posisi auto LICA-9555 0.0%Non active BOG Compressor K-9501-A/B/C. Penggeraknya motor 265 kw/6.6kv/50Hz. Putaran 2960 rpm. Capasitas 1000 Nm/jam. Pressure discharge 19.78 kg/cm. Ammonia loading pump P-9501-A/B/C. Penggeraknya motor Capitas Type Recycle pump (JV-9501A/B/C)
T-9501 LIA-9501 % < 90 LIA-9503 mm < 27945 PICA-95011 PICA-95012 mmH2O 400 - 700 Opening (%) Variable TI-9505
0

260 kw/6.6kv/50Hz. 500 Nm/jam at 9.0 kg/cm. 4 stage vertical barrel. 350 Nm/jam.

TI-9509
0

-30 ~ -33

< 15

Ammonia Storage Level Pressure % LIA9501 35,8 610 mmH2O.g PICA95011

3. Interlock System Ammonia Loading Arm terdapat Alarm : XL-9583.Ready (DCS hijau); unready (DCS merah). ZAH-9581 Warning area. ZAHH-9582 Release area FV-9501 Close. XA-9587 .Emergency Release. Ammonia Storage T-9501 PAHH-9501-1 (0.14 kg/cm)ZV-9501 Close. PAH-9501-1 (0.135 kg/cm) PALL-9501-2 (0.01kg/cm)K-9501A/B/C, P-9501A/B/C Trip. PALL-9501-2 (0.015kg/cm) LAHH-9503 ZV-9501 Close. LAH-9503 LALL-9503..ZV-9502 Close, P-9501-A/B/C Trip. LAL-9503 LAH-9502 Ammonia loading pump shut down HS-9511-A/B/CLocal stop push bottom. LALL-9503 Level T-9501 low-low. PSLL-9501-1.Pressure T-9501 low-low. JAHH-9501-A/B/C(275kw)Load P-9501-A/B/C high-high.trip. JALL-9501-A/B/C(237kw)Load P-9501-A/B/C low-low.trip. HS-P9510ESD P-9501-A/B/C. PSHH-9503(13 kg/cm)P-9501-A/B/C.pressure header high-high trip. BOG K-9501A/B/C inter lock system sebagai berikut : PALL-9553 A/B/C(suction comp)= 0,07 kg/cm2 PALL-9502 (Press. T-9501) = 0,01 kg/cm2 PAHH-9554 A/B/C(Disch.comp) = 19.5 kg/cm2 TAHH-9553 A/B/C (Temp.disch.comp) 95.0 C LAL-9551 A/B/C (Lube Oil Sparator)= PDALL-9558 A/B/C (Different.L.O)= < 1.8 kg/cm2 TAHH-9555 A/B/C (Temp.L.O) 68.0 C

LAHH-9552 (Economizer level) = > 60% LAHH-9555 (Purger level shellside)= > 65% LAH-9554 (suct.sparator level)

4. Trouble shooting Tekanan T-9501 naik hingga mencapai 700 mmH2O. Yakinkan pressure header send out line tidak mengarah naik. Kurangi opening PV 9501-2 selama pressure header send out line masih normal atau rendah. Yakinkan BV bypass PV 9501-2 tertutup. Monitor performa BOG compressor dengan melihat indikasi flow suction BOG yang sedang running (normalnya sekitar 900-1000 NM3/H). Jika belum ada penurunan tekanan tangki maka start BOG Compressor yang stand by. Aktifkan/tambah 1 condenser saat BOG running 2 ea. (1 posisi auto, 1 manual). Dan bila tekanan masih mengarah naik, langkah terakhir aktifkan flare Z-9502 dengan mengatur opening PICA 9501-1. Tekanan T-9501 mengarah turun mendekati tekanan setting BOG Compressor yaitu 425-450 mmH2O Buka PV 9501-2 pada posisi manual dari DCS (hal ini dapat dilakukan pada kondisi normal operasi ataupun pada saat pengapalan). Stop BOG compressor bila tekanan tangki dibawah setting BOG dan indikasi Load BOG rendah. Tekanan di thermosyphon tinggi (>14 kg/cm2) yang berarti banyaknya ammonia vapor di system sirkulasi thermosyphon. Yakinkan condenser fan running normal. Start 3rd condenser fan ( E-9501-K1 A/B/C/D) untuk menambah pendinginan di Ammonia Condenser, hingga kondisi operasi normal tercapai. (tergantung kebutuhan, pilih besar atau kecil). Tekanan di thermosyphon rendah (< 10 kg/cm2) yang menyebabkan pendinginan di lube oil cooler tidak efektif. Yakinkan tidak ada kebocoran di system thermosyphon. Stop condenser fan bila kemungkinan penyebabnya adalah banyaknya ammonia yang berubah fase menjadi liquid karena pengaruh cuaca/ lingkungan. Yakinkan adanya bubling pada flow glass di piping ammonia cooler. Make up ammonia liquid dari P-9501 B/C. Bila terjadi power failure dan BOG Comp trip, sehingga tekanan T-9501 naik hingga mencapai 700 mmH2O Start EDG baru A & B untuk mensupply power ke BOG compressor dan condenser fan (E-9501 K1 A/B/C/D). Start BOG Compressor. Start 2 buah Fan condenser. Monitor penurunan tekanan tangki. Monitor tekanan di system thermosyphon,bila tinggi maka start satu condenser fan berikutnya. Start BOG compressor berikutnya bila belum ada penurunan tekanan. Start Fan condenser berikutnya bila ada kenaikan pressure di PICA9563. Mengisi E-9501 dengan membuka up stream LV-9555. Langkah terakhir,aktifkan flare Z-9502 untuk membakar ammonia vapor dengan sumber bahan bakar dari tabung LPG portable.

GT-9504, GT-9505 atau GT-9506 indikasi alarm. Yakinkan BV by pass PV 9563 serta control valvenya tertutup rapat. Yakinkan Vent dan drain yang menuju vent stack T-9501 tertutup. Dan bila telah tertutup maka cari penyebab lain kenapa detector ammoniak tersebut aktif, koordinasi dengan instrument. Terjadi hummering di send out line ammonia pada saat pengapalan (kemungkinan di pipa masih teraliri amoniak liquid bercampur dengan vapor). Yakinkan T TI-9511 & TI-9533 sudah equalis. Kurangi flow rate loading. Check temp. di LA,bila < - 30 deg C tambah bertahap rate loading. Level oli di Oil Separator (K-9501 V1) dibawah 50% LG upper. Yakinkan pada system tidak ada kebocoran. Lakukan extra check labolatorium oil content. Outlet coalescer K-9501-V2A/B/C max: 0.5 ppm. Stop BOG K-9501A/B/C bila ada bocoran atau oil lolos dari outlet coalescer. Lakukan make up oli (dapat dilakukan pada saat BOG compressor sedang running) bila bocoran atau lolos dari outlet coalescer masih dalam batas di izinkan. Indikasi PIC 9563 naik (normal 17-20 kg/cm2) dan menandakan adanya non condensable gas berlebih di system. Buka by pass PV 9563 dan monitor penurunan tekanan di purger E-9502. Start fan condenser E-9501 K1A/B/C/D bila condesasi kurang di purger skid. Bila indikasi tekanan turun, tutup kembali BV by pass nya. Terjadi kebocoran mekanikal seal di P-9501 A/B/C Buka BV glicol chamber ke mech.seal 15detik, kemudian tutup kebali dan monitor trend bocoran. Lakukan venting mek seal sampai yakin liquid keluar & tutup kembali. Monitor trend bocoran. Bila makin membesar, stop pompa loading. Start pompa yang stand by. Popping PSV 9501 (setting 1500 mmH2O) Yakinkan tekanan aktual T-9501 di PICA 9501-1/2 dan PI 9538 bila tekanan di bawah setting PSV maka tutup BV up streamnya. Info ke inspection. Bila tekanan aktualnya ternyata diatas setting PSV maka yakinkan BOG performanya bagus. Dan bila tekanan masih mengarah naik, aktifkan flare Z-9502 dengan mengatur opening PICA 9501-1. Pada saat pengapalan, indikasi FIC 9501 mempunyai perbedaan yang besar dengan flow aktual pengapalan. Lakukan pengecekan FIC 9501 dengan menghubungi pihak instrument. Temperature outlet condenser tinggi. Bila yang tinggi temperature NH3 maka runningkan 2nd fan condenser Jika yang tinggi temperature oli maka fill up dengan Ammonia.

5. Start & Stop Loading Amoniak Persiapan Cooling Down Pompa P-9501A/B/C : Yakinkan fasilitas utility station (nitrogen, air dan udara) tersedia : 1. Yakinkan fasilitas udara instrument tersedia. 2. Yakinkan electric power tersedia. 3. Yakinkan stock ammonia storage tersedia min 2000 MT (level sekitar 5%).

4. Lakukan leak test pada pompa P-9501A/B/C dengan nitrogen 1.7 kg/cm2g. 5. Purging nitrogen sampai oxygen content < 0,5%-vol pada sistem. Purging nitrogen dilakukan jika selesai pekerjaan maintenance pada pompa. 6. Tutup BV nitrogen V-9630 & V-9533 (downstream ZV-9502) serta pasang blind. 7. Yakinkan BV berikut ini pada posisi tertutup. BV suction P-9501A/B/C: V-9539, V-9540, V-9550, V-9551, V-9563 & V-9564. BV discharge P-9501A/B/C: V-9559, V-9547, V-9558, V-9546, V-9571 & V-9545. BV venting casing pump: V-9542, V-9553 & V-9566. BV venting suction pump: V-9597, V-9598 & V-9599. BV venting discharge pump: V-9549, V-9560 & V-9572. BV downstream JV-9501A/B/C. BV venting mech.seal 8. Sambungkan hose dari ( High point suction,drain discharge,drain d/s JV-9501 ) dan mechanical seal via distributor ke atmosfir. 9. Yakinkan BV berikut ini pada posisi terbuka. BV PI-9534A/B/C (discharge pompa) dan PI-9532A/B/C (suction pompa). BV upstream & downstream PSV-9504, PSV-9507 & PSV-9509 (suction pompa) BV upstream & downstream PSV-9505, PSV-9508 & PSV-9510 (discharge pompa) JV-9501A/B/C posisi netral dan terbuka 75 %manual (sebelumnya lakukan restroke) BV yang menuju ammonia storage V-9524, V-9525 & V-9526. BV outlet ammonia storage V-9532 & ZV-9502.

Pelaksanaan Cooling Down Pompa P-9501A/B/C : 1. Bila casing masih ada tekanan N2, depressure dengan membuka High point suction, drain discharge, drain downstream JV-9501 dan mechanical seal via distributor ke atmosfir kemudian arahkan hose outlet distributor tersebut ke bak kontrol yang berisi air. 2. Yakinkan glicol untuk mechanical seal sudah terisi. 3. Segera buka BV bypass BV suction crack open 1/8 - 1/4 ulir sekitar I menit untuk meyakinkan N2 yang tersisa terbuang semua kemudian switch vent dari bak kontrol ke downstream PV9501-2 (BV upstream PV-9501-2 closed, Vaporizer digunakan untuk jalur cooling down pompa). 4. Amati penurunan temperatur pada TI discharge pompa max -5 0C/jam, tetapi lebih lambat lebih bagus. 5. Bertahap tambah opening BV bypass suction untuk menurunkan temperature. 6. Buka BV suction pompa bila BV bypass-nya sudah terbuka penuh. 7. Bila temperature discharge - 20C dan terbentuknya icing di High point suction, drain discharge, drain d/s JV-9501 dan mechanical seal yang menandakan casing dan line sudah terisi penuh dengan liquid, maka tutup semua BV tersebut dan disconnect semua hosenya. 8. Buka BV venting suction,casing dan dicharge yang menuju ke storage. 9. Yakinkan BV suction terbuka penuh dan BV b/p-nya tertutup.

Cooling Down Send-out Line sampai Upstream Loading Arm : 1. Yakinkan BV berikut ini terbuka. Upstream dan downstream PSV-9506, PSV-9511, PSV-9512, PSV-9513 BV PDI-9535, PT-9503, PI-9536 dan PI-9540 BV upstream Strainer FV-9501 ZV-9503 BV upstream FV-9501 BV LT-9504 dan LG-9505 (Buffer Drum V-9505). 2. V-9753 (upstream ZV-9503) terbuka 1 - 1,5 ulir.

3. 4. 5. 6.

BV downstream FV-9501 (V-9579 dan V-9580) masing-masing terbuka 28%. BV bypass FV-9501 posisi tertutup. Aktifkan spray water ke bufter drum (V-9505). Atur opening BV bypass discharge pompa sampai ada aliran dan jaga jangan sampai hummering. 7. Monitor penurunan temperatur pada TI-9511 (mak -20 C / jam), bila masih kurang, tambah opening BV 2 bypass discharge pompa dan BV 2 upstream ZV-9503. 8. Pada system sudah icing & terisi ammonia cair penuh ( TI-9511 = -30C ), tutup V-9753 (BV upstream ZV) dan ZV-9503. Connect Manifold MLA dengan Kapal : 1. Koordinasi dengan Shipping mengenai kesiapan kapal. 2. Persiapkan ke kapal : Kabel Grounding ( pasang ditempat yang telah disediakan di kapal atau jika tidak ada tempel di body kapal ). Hose Nitrogen untuk purging. Kabel pendant. 3. On kan power ke lokal panel MLA : Tunggu beberapa detik akan ON (Nyala) lampu. Pengoperasian panel ada 2 yaitu panel lokal & pendant. 4. Tarik handle pin lock ke bawah, berarti posisi free lock. 5. Operate pendant untuk mengarahkan manifold MLA ke kapal. 6. Yakinkan EDS 1 & EDS 2 posisi tertutup. 7. Buka BV drain MLA V-9749; V-9750; V-9751 arahkan ke atmosfir dan yakinkan tidak ada bau ammonia / tidak bertekanan. 8. Buka cover blind 12 & 4 manifold MLA oleh Mechanic Team. 9. Connect manifold MLA liquid & vapor dengan kapal oleh Mechanic Team. Baut sudah terpasang 4 ea dan terikat kencang. MLA dari posisi I ke II (posisi unfreewheel ke freewheel) dan di panel lokal tekan tombol freewheel maka Z-9501 di DCS ready for loading (warna hijau). Connect/pasang baut bisa dilanjutkan sampai sempurna. Lepas Clamp flange EDS dan pasang baut lock 2 ea. 10. Leak test dengan Nitrogen manifold MLA dengan kapal; yakinkan BV Kapal dan V-9571 posisi tertutup. 11. Press up Nitrogen sampai dengan 4 ~ 5 kg/cm2g, lakukan leak test flange dengan snoopy. 12. Purging dengan Nitrogen sampai dengan Oksigen content dibawah 0.5%.

Pelaksanaan Cooling Down MLA : 1. Yakinkan ZV-9504 & ZV-9505 pada posisi terbuka. 2. Terlebih dahulu buang sisa Nitrogen ke atmosfir (Water drum) : Buka BV drain MLA V-9749; V-9750, V-9751, EDS 1 & EDS 2. Buka BV 16 inlet loading arm V-9584 pelan-pelan (crack opened). 3. Pindahkan aliran vapor amoniak dari atmosfir (Water drum) ke V-9505 (Buffer drum). Yakinkan BV V-9746 outlet Buffer Drum posisi terbuka. Tutup BV V-9749 inlet Water Drum. Buka BV drain V-9748. 4. Monitor penurunan temperature, hindari terjadinya hummering. 5. Atur opening V-9584 BV inlet loading arm : Yakinkan MLA icing. Bila level T-9501 rendah; grafitasi ke MLA kurang, bantu dengan start pompa P9501A/B/C, terlebih dahulu koordinasikan dengan Shipping.

6. Switch aliran dari Buffer Drum ke Kapal. Tutup BV V-9751; V-9748 (V-9751 ikat handle agar tidak tersentuh dan yakin BV tutup rapat). Buka BV-9749 arahkan ke atmosfir, menghindari ammonia terjebak dan pecah pada hose dengan Z-9751. Start Pompa P-9501A/B/C : 1. Yakinkan BV discharge & bypass-nya serta BV vent discharge pompa pada posisi tertutup. 2. Yakinkan pompa sudah dalam posisi cooling down. 3. Yakinkan ZV-9502, BV suction, BV vent suction & BV vent casing pompa terbuka penuh. 4. Lakukan restroke JV-9501. 5. JICA-9501/JV-9501 posisikan netral dan mode auto dengan setting 250 kWh terbuka 75%. 6. Hubungi Electrical Team untuk magger motor pompa, stand-bykan breaker motor pompa di MCC (posisi test ke service). 7. Hubungi Mechanical Team untuk make-up glycol dan putar shaft. Yakinkan chamber glicol terisi penuh dan buka BV glicol yang menuju ke mechanical seal hingga terlihat glicol keluar dari seal shaft dan icing yang ada disekitar mech seal hilang. 8. Posisikan bypass JSHH-9501 & JSLL-9501 di DCS. 9. Reset P-9501A/B/C dan lepas Interlock bypas-nya di Auxiliary Panel DCS. 10. Cooling down mechanical seal pump. Buka BV vent mechanical seal, yang menuju ke atmosfir ( bak control) sampai benarbenar ammonia cair keluar terlihat dari tubing bak control dan dari line yang ada orificenya icing , body mechanical seal icing bentuk melingkar. Tutup BV vent mechanical seal sebelum start pompa. 11. Hubungi KDM untuk pemakaian power. 12. Start pompa dengan menekan tombol START di Lapangan. Setelah start (pompa running) amati kelainan suara, vibrasi, serta kebocoran mechanical seal. Bila ada kelainan, stop pompa. Yakinkan tekanan discharge sekitar 12,5 kg/cm2g. Catatan: selama pompa runing dan stand by secara periodik (setiap 8 jam / satu shift sekali) crack open BV glicol yang ke mech seal selama 1 menit.

Loading ke Kapal : 1. Yakinkan posisi FV-9501 mode manual dengan opening 15%. 2. Yakinkan BV V-9584 inlet loading arm terbuka penuh. 3. Yakinkan temperature TI-9511 sekitar -32oC. 4. Atur rate loading melalui BV bypass discharge pompa & FV-9501 sesuai sequence loading. 5. Switch BV bypass discharge pompa ke BV main discharge pompa untuk menaikkan flow rate, monitor opening JICA-9501. 6. Start satu pompa lagi jika ingin menaikkan loading rate diatas 450 ton/jam. Stop Loading : 1. Kurangi loading rate sesuai sequence loading dari Shipping. 2. Yakinkan penurunan loading rate dengan melihat performance JV-9501. 3. Yakinkan maksimum rate 100 ton/jam sebelum stop pompa. 4. Koordinasi dengan Shipping untuk stop loading pump. 5. Tutup BV discharge pump bertahap sampai JV-9501 terbuka penuh (hati-hati jangan sampai menyentuh JALL ) dan BV inlet loading pump V-9584. 6. Tombol stop loading pump.

7. Off-kan breaker pompa PM-9501 di MCC. 8. Monitor tekanan send-out line dengan mengoperasikan PV-9501-2 atau Buffer Drum dengan monitor tekanan T-9501 sesuai range (400 - 700 mmH2O). Aktifkan Vaporizer E-9503A/B : 1. Yakinkan BV bypass dan BV drain PV-9501-2 tertutup. 2. Yakinkan BV upstream & downstream PV-9501-2 terbuka. 3. Buka BV sebagai berikut : BV menuju T-9501, V-9524 (inlet T-9501) dan V-9583 (Header outlet E-9503A/B). BV inlet & outlet Evaporator E-9503A/B. 4. PV-9501-2 bisa dioperasikan untuk mengatur tekanan. Disconnect Manifold MLA dengan Kapal : 1. Yakinkan : P-9501 A/B/C Stop. BV V-9584 inlet loading arm tertutup. BV kapal, EDS 1, dan EDS 2 posisi terbuka. Piping MLA tidak icing setelah dilakukan spray water oleh safety crew. BV Manifold sisi kapal tidak icing. 2. Buka BV V-9593 inlet Buffer Drum V-9505 untuk membuang sisa liquid ammonia di MLA, jika tekanan telah sama dengan Buffer Drum tutup kembali BV V-9593. 3. Koordinasi dengan Shipping untuk menutup BV kapal. Untuk kapal yang mempunyai 2 buah BV (BV manual dan BV hydraulic), keputusan untuk BV mana yang ditutup terlabih dahulu, diserahkan kepada personil kapal karena merupakan otoritas kapal. Khusus loading pada kapal Parna Berlian BV hydrualic sisi kapal bocor, sehingga dilakukan penutupan pada BV manual terlebih dahulu. 4. Sisa NH3 vapor arahkan ke V-9505 ( Buffer drum ) : Yakinkan drain valve V-9746; V-9748; V-9750 dan V-9751 terbuka. 5. Yakinkan benar-benar tidak icing dan press manifold < 0,1 kg/cm2g. 6. Pindahkan dari buffer drum ke water drum (atmosferik). Tutup V-9748 dan Buka V-9749. 7. Lepas baut lock pada EDS 1 & EDS 2 dan pasang clampnya. 8. Tutup EDS 1 dan EDS 2. 9. Purging ammonia dengan Nitrogen : Lakukan press de press hingga konsentrasi ammonia < 25 ppm (tidak tercium adanya bau amoniak dari keluaran purging). Yakinkan tidak ada tekanan. 10. Yakinkan Safety Team telah melakukan Pre-Disconnect Safety Check List. 11. Hubungi Shipping untuk melakukan disconnect oleh Mekanik Team. 12. Disconnect LA/Ship. 13. Switch MLA dari posisi II ke I (Freewheel ke unfreewheel) jika sisa baut 4 ea. 14. Yakinkan indikasi Z-9501 Loading Arm di DCS berubah warna dari hijau ke merah. 15. Yakinkan clamp EDS dan cover nozzel manifold terpasang. 16. Operasikan pendant untuk menempatkan LA pada posisi standbynya. 17. Handle lock MLA tarik ke atas, dan MLA posisi standby. 18. Offkan power pendant.

Start, Stop & Switch K-9501A/B/C Persiapan Start K-9501A/B/C :

1. Yakinkan utilitas seperti power, instrument air, service air, nitrogen dan potable water tersedia. 2. Yakinkan line sudah terisi ammonia vapor. 3. Yakinkan level lube oil tank cukup (100% level glass atas). 4. Yakinkan level ammonia di glass line oil cooler 100% level glass. 5. Yakinkan shaft K-9501A/B/C telah diputar. 6. Yakinkan breaker KM-9501A/B/C pada posisi ON (service). 7. Yakinkan BV instrumentasi sudah terbuka. - BV LT-9553, LT-9552, LT-9556, LT-9555. - BV 2 LS-9554. - BV PI-9562, PT-9551, PI-9565, PI-9564 dan PT-9563. 8. Yakinkan BV upstream PSV-9555/9556/9557 terbuka. 9. Yakinkan BV upstream & downstream control valve LV-9553, PV-9561, LV-9552, LV-9556 dan PV-9563 terbuka. 10. Yakinkan BV 2 top vessel V-9503 yang ke E-9502. 11. Yakinkan BV 12 ammonia vapor dari T-9501 (suction K-9501A/B/C) terbuka. 12. Yakinkan BV 8 outlet V-9501 (suction K-9501A/B/C) terbuka. 13. Yakinkan BV 6 inlet V-9501 (dari E-9502) terbuka. 14. Yakinkan setting control valve di screen monitor local panel sebagai berikut : PIC-9561 = 3 3,5 kg/cm2g posisi auto. PIC-9563 = 16 20 kg/cm2g posisi auto. LICA-9553 = 35% posisi auto. LICA-9552 = 25% posisi auto. LICA-9556 = 20% posisi auto. LICA-9555 0% Non active. PIC-9502 = 450 mmH2Og posisi auto. Start E-9501-K1A/B/C/D : 1. Yakinkan E-9501A/B/C/D sudah terisi ammonia. 2. Yakinkan breaker E-9501-KM1A/B/C/D pada posisi on (service). 3. Reset pada screen monitor bila ada alarm vibrasi high. 4. Buka BV inlet dan outlet E-9501A/B/C/D. 5. Start E-9501-K1A atau E-9501-K1B dengan menekan tombol START di lapangan. 6. Start E-9501-K1C atau E-9501-K1D dengan menekan tombol START di lapangan. 7. Yakinkan E-9501-K1A/B/C/D tidak ada kelainan suara. Start K-9501A/B/C : 1. Reset HS-9556 (CP-9552) di local panel. 2. Yakinkan di screen monitor tidak ada alarm dan posisi READY TO START. 3. Yakinkan load setter pada posisi minimum dengan mode manual. 4. Posisikan selector switch pada pilihan AB, BC atau CA. Selector switch berfungsi bila K9501A/B/C running posisi auto mode. 5. Posisikan selector switch pada posisi MANUAL (HS-9552) untuk K-9501A/B/C. 6. Posisikan selector switch pada posisi AUTO untuk K-9501-P1A/B/C (lube oil) yang akan distart. 7. Start K-9501A/B/C dengan menekan tombol START di Lapangan. 8. Segera setelah K-9501-P1A/B/C running, bila load setter belum minimum, tekan tombol UNLOAD sampai load setter minimum (muncul slide valve @ minimum di screen monitor). 9. Naikkan load secara perlahan sesuai kebutuhan. 10. Posisikan AUTO untuk load setter K-9501A/B/C. 11. Monitor dan yakinkan K-9501A/B/C tidak ada kelainan suara.

Stop K-9501A/B/C : 1. Posisikan load setter pada posisi MANUAL. 2. Turunkan load K-9501A/B/C melalui load setter sampai minimum (muncul slide valve @ minimum di screen monitor). 3. Stop K-9501A/B/C dengan menekan tombol STOP (HS-9551) di local panel. 4. Bila check valve bocor, tutup BV discharge 4th stage coalescer (K-9501-V2). Switch K-9501A/B/C : 1. Start K-9501A/B/C yang stand-by sesuai prosedur start K-9501A/B/C. 2. Pindahkan load dari K-9501A/B/C yang running ke K-9501A/B/C yang baru running. 3. Stop K-9501A/B/C yang akan dimatikan sesuai prosedur stop K-9501A/B/C. Keterangan: Pada kondisi normal operasi untuk switch K-9501 A/B/C, tidak harus di lakukan parallel terlebih dahulu. Bila K-9501A/B/C tidak running semua dalam jangka waktu tertentu, monitor trend kenaikan tekanan ammonia tank T-9501 (tidak melebihi 700 mmH2Og). Switch K-9501A/B/C dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu stop K-9501A/B/C yang running, kemudian lakukan start K9501A/B/C.

Loading Arm Operation Pengoperasian Loading Arm pada saat Connect : 1. Yakinkan level oil minimum 90%. 2. Posisikan power control ON melalui selector switch MAIN ISOLATOR/CONTROL ON. Selector switch terdapat pada panel kontrol, diluar cabinet. Selanjutnya lampu indikasi CONTROL ON akan menyala. Pompa akan running untuk supply tekanan ke pressure accumulator. Selama operasi/service, power control harus selalu pada posisi ON. 3. Yakinkan tekanan oli diatas 200 kg/cm2g. 4. Lepas pengunci Loading Arm dengan cara melepas mechanical interlock yang terdapat pada tiang utama Marine Loading Arm (MLA). 5. Untuk menggerakkan MLA, pilih menu PANEL melalui selector switch SELECTION PANEL/PENDANT. 6. Gerakkan MLA (Triple Swivel Assmbly) untuk mendekatkan flange outlet ke manifold kapal dengan menekan tombol yang sesuai (Lift / Down, Forward/Backward, Left/Right). 7. Selanjutnya pilih PENDANT melalui selector switch SELECTION PANEL/PENDANT untuk menggerakkan TRIPLE SWIVEL ASSEBLY dengan menggunakan PENDANT. Pilih lokasi pengoperasian MLA sehingga secara jelas dapat melihat flange connection pada kapal dan MLA. (PENDANT : Aux. Control panel yang bisa moving sehingga bisa memilih lokasi pengoperasian yang sesuai). 8. Lepas blind plate yang terdapat pada ujung nozzle MLA. 9. Gerakkan nozzle MLA mendekati nozzle vessel dan lakukan connect menggunakan QCDC (Quick Connection and Disconnection Coupling). Yakinkan gasket telah terpasang. 10. Segera setelah flange MLA terhubung dengan flange manifold vessel, posisikan rotary switch pada MRSD (Manual Release Sefety Device) pada Position 2 (MLA Connected). Position 2 berarti bahwa interlocking untuk ERC (Emergency Release Coupling) aktif. 11. Selanjutnya aktifkan FREEWHEEL ON untuk memposisikan MLA pada posisi freewheel. Posisi freewheel tetap dijaga selama MLA connect dengan kapal untuk menghindari adanya stress jika kapal mengalami pergerakan. 12. Lakukan adjustment pada support MLA dan lakukan penguncian. 13. Connect hose ammonia vapor return line MLA dengan flange vapor pada vessel menggunakan QCDC. Yakinkan gasket telah terpasang.
Pengoperasian Loading Arm pada saat Disconnect :

1. Loading sudah selesai dan MLA akan dilepas dari vessel manifold. MLA terlebih dahulu harus dikosongkan dan yakin sudah tidak ada lagi sisa ammonia yang tertinggal didalam MLA (sesuai WI-OPR-001-001 Ammonia Loading). 2. Naikkan dan kunci support pada MLA. 3. Putar rotary switch pada MRSD ke POSITION 1, selanjutnya posisi freewheel akan mati. Pada kondisi ini MLA kembali pada posisi DRIVE MODE. Lampu indikasi FREEWHEEL ON akan mati. 4. Disconnect flange connection baik pada sisi liquid maupun vapor antara MLA dan kapal. 5. Kembalikan MLA pada posisi penyimpanan (Inboard arm - vertical, Slewing movements posisi tengah / pergerakan memutar, outboard arm - masuk kedalam). Pada posisi yang benar, inboard arm dari MLA akan terkunci secara otomatis. 6. Matikan Power Kontrol.

Gangway Operation Menempatkan Gangway pada Dek Kapal : 1. Yakinkan power untuk gangway tersedia. 2. Pastikan gangway pada posisi tegak pada lantai paling atas sebelum dinaikkan atau diturunkan. 3. Pastikan semua tombol emergency stop dalam keadaan tidak tertekan. 4. Tunggu informasi dari SHIPPING bahwa gangway dapat disandarkan ke kapal. 5. Posisikan switch power control panel ke posisi on hingga lampu ready on (menyala). 6. Cabut pin gangway dari lock, yakinkan lampu traffic hijau mati dan lampu traffic merah menyala. 7. Pilih dan tekan lantai tujuan. 8. Tekan tombol emergency stop. 9. Pasang pin gangway pada posisi mengunci (masuk), yakinkan lampu traffic hijau menyala dan lampu traffic merah mati. 10. Gunakan tongkat pemutar winch untuk menyandarkan tangga gangway ke kapal. 11. Yakinkan sudut kemiringan tangga gangway aman. 12. Kunci support tangga gangway di dek kapal. 13. Apabila diperlukan, naikkan atau turunkan ke lantai yang lain, ikuti prosedur di atas.

Melepaskan Gangway dari Dek Kapal : 1. Tunggu informasi dari SHIPPING bahwa gangway dapat dilepaskan dari kapal. 2. Lepas support tangga gangway di dek kapal. 3. Gunakan tongkat pemutar winch untuk melepaskan tangga gangway dari kapal. Posisikan tangga gangway pada posisi tegak. 4. Pastikan tombol emergency stop dalam keadaan tidak tertekan. 5. Posisikan switch power control panel ke posisi on hingga lampu ready on (menyala). 6. Cabut pin gangway dari lock, yakinkan lampu traffic hijau mati dan lampu traffic merah menyala. 7. Tekan tombol lantai 4. 8. Tekan tombol emergency stop. 9. Pasang pin gangway pada posisi mengunci (masuk), yakinkan lampu traffic hijau menyala dan lampu traffic merah mati.

Start & Stop Z-9502 Persiapan Start Z-9502 : 1. Yakinkan ammonia vapor line 8 yang ke ammonia flare sudah dipurging nitrogen.

2. Yakinkan natural gas (NG) tersedia sebagai fuel untuk pilot burner. 3. Jika NG tidak tersedia, yakinkan LPG botol dengan regulator setting 1 kg/cm2g sudah terpasang. LPG dapat digunakan juga sebagai fuel. 4. Yakinkan power supply 110 Volt AC tersedia untuk ignition dan Flare Control Panel. 5. Yakinkan BV 1 V-9738 lines NG Mixing NH3 vapor tertutup. 6. Yakinkan ammonia flare bottom tidak ada air dengan membuka BV drain bottom. 7. Yakinkan PV-9501-1 sudah direstroke sebagai pengontrol tekanan T-9501. 8. Yakinkan Automatic Temperature Control sudah diset high dan low (900o F dan 300o F). 9. Yakinkan PCV-9502 (NG Mixing dengan vapor Ammonia lines 8) dan PCV-9597 (Fuel NG to Pilot Burner) mengontrol dengan baik (set 1.0 kg/cm2 dan 1.9 kg/cm2). 10. Jika menggunakan LPG, yakinkan BV 2 V-9735 lines NG header tertutup. Start Z-9502 dengan NG : 1. Yakinkan PV-9501-1 posisi masih tertutup (posisi High Select dari DCS). 2. Yakinkan BV yang ke vent atmosfir T-9501 tertutup. 3. Buka BV 6 V-9516, V-9523, dan V-9521 (BV u/s dan d/s PV-9501-1). 4. Buka BV 3 ke ammonia flare. 5. Buka BV NG V-9735 (BV-2 NG Header) dan BV ke PI-9596 (line NG ke pilot flare). 6. Buka BV 1 upstream PCV-9597, monitor PI-9596 (1.9 kg/cm2g, line NG ke pilot flare). 7. Posisikan Selector Switch power supply ON pada HS-9590 (SS-Power On/Off), indikasi power ON nyala XL-9592 (Lampu indikasi On / Off). 8. Posisikan pilot ignition HS-9591 pada posisi MANUAL (ignition bekerja secara terus menerus). 9. Posisikan ON power supply 110 Volt ignition pada stack match box. 10. Yakinkan api telah menyala dan monitor kenaikan temperature flare di Panel Z-9502. 11. Jika temperature lebih besar dari 600 oF, buka PV-9501-1 dari DCS sesuai kebutuhan, monitor trend kenaikan atau penurunan temperature di panel Z-9502. 12. Posisikan pilot ignition HS-9591 pada posisi AUTO (ignition bekerja secara auto berdasarkan setting temperature). Start Z-9502 dengan LPG : 1. Yakinkan PV-9501-1 posisi masih tertutup (posisi High Select dari DCS). 2. Yakinkan BV yang ke vent atmosfir T-9501 tertutup. 3. Buka BV 6 V-9516, V-9523, dan V-9521 (BV u/s dan d/s PV-9501-1). 4. Buka BV 3 ke ammonia flare. 5. Buka BV 1 V-9737 LPG line ke pilot flare. 6. Buka BV LPG regulator. 7. Posisikan Selector Switch power supply ON pada HS-9590 (SS-Power On/Off), indikasi power ON nyala XL-9592 (Lampu indikasi On / Off). 8. Posisikan pilot ignition HS-9591 pada posisi MANUAL (ignition bekerja secara terus menerus). 9. Posisikan ON power supply 110 Volt ignition pada stack match box. 10. Yakinkan api telah menyala dan monitor kenaikan temperature flare di Panel Z-9502. 11. Jika temperature lebih besar dari 600 oF, buka PV-9501-1 dari DCS sesuai kebutuhan, monitor trend kenaikan atau penurunan temperature di panel Z-9502. 12. Posisikan pilot ignition HS-9591 pada posisi AUTO (ignition bekerja secara auto berdasarkan setting temperature).

Stop Z-9502 : 1. Yakinkan tekanan T-9501 sudah lebih kecil dari 700 mmH2Og dan tekanan sudah terkontrol dengan K-9501A/B/C. 2. Tutup PV-9501-1. 3. Tutup BV 3 ammonia vapor ke Z-9502. 4. Tutup BV NG atau LPG ke Z-9502. 5. Pada Flare Control Panel local switch ke posisi OFF. Power supply 110 Volt AC ke pilot ignition. Kontrol pilot ignition HS-9591. Power supply ke HS-9590. 6. Buka BV d/s PV-9501-1 ke vent atmosfir T-9501.

Make-up Ammonia ke K-9501-E1A/B/C Persiapan : 1. Connect hose pada BV high point 3/4 vapor ammonia lines inlet E-9501 ke drum berisi air sebagai persiapan untuk depress bila tekanan di Ammonia Cooler System lebih besar / sama dengan tekanan discharge P-9501-B/C. 2. Lakukan persiapan start P-9501B atau P-9501C sesuai WI-OPR-001-001 Ammonia Loading. 3. Yakinkan bahwa K-9501-A/B/C tidak running untuk menjaga tekanan Ammonia Cooler rendah. 4. Yakinkan bahwa E-9501-K1A~D tetap running untuk menjaga tekanan Ammonia Cooler rendah. 5. Jaga Ammonia Cooler pada tekanan 10 kg/cm2G atau lebih kecil dari tekanan Discharge P9501-B atau C. 6. Yakinkan BV drain PI-9534B (P-9501B) dan PI-9534C (P-9501C) posisi tertutup. 7. Lakukan Cooling Down Tubing Ammonia Filler dari P-9501B atau P-9501C ke inlet Ammonia Cooler system K-9501-E1A/B/C dengan cara sebagai berikut : Tutup BV make up Ammonia Cooler inlet K-9501-E1A/B/C. Buka BV drain upstream BV make up Ammonia Cooler inlet K-9501-E1A/B/C untuk diarahkan ke drum berisi air. Buka BV upstream PI-9534 B atau C secara pelahan untuk memulai cooling down line tubing. Jika cooling down tubing sudah sempurna(Icing), tutup BV drain u/s BV make up Ammonia Cooler inlet K-9501-E1A/B/C yang diarahkan ke drum berisi air. Tutup BV upstream PI-9534 B atau C Tubing Ammonia Filler ke Ammonia Cooler system BOG K-9501A/B/C. 8. Yakinkan BV by pass Ammonia Cooler dari lines 4 vapor amonia ke lines 2 liquid amonia tertutup, untuk memastikan bahwa amonia cair mengalir ke Ammonia Cooler Pelaksanaan : 1. Start P-9501-B atau C sesuai WI-OPR-001-001 Ammonia Loading. 2. Buka secara perlahan BV PI-9534-B atau C discharge P-9501-B atau C tubing lines yang menuju Ammonia Cooler system BOG Compresor K-9501-A/B/C. 3. Buka secara perlahan BV Ammonia Liquid ke spool 2 Ammonia Liquid lines inlet Ammonia Cooler BOG K-9501ABC. 4. Pada prosess pengisian extra monitor bila ada kelainan-kelainan. 5. Yakinkan pengisihan Ammonia Liquid pada Ammonia Lube Oil Cooler benar-benar ada aliran dengan parameter sebagai berikut : Ada bunyi/desir aliran di piping. Terbentuk icing pada piping.

Nampak Bubbling di sight glass lines Ammonia cooler outlet K-9501-E1A/B/C. 6. Yakinkan tekanan 10 kg/cmG Ammonia Introduce up strem spool 2 lines Ammonia Liquid ke Ammonia Lube Oil Cooler. Bila press 12 kg/cmG crack open BV venting Ammonia vapor inlet Ammonia Condenser E-9501-K1ABCD, yang mana diharapkan Ammonia masuk/mengalir. 7. Monitor Level Ammonia pada Sight Glass lines Ammonia Cooler outlet Ammonia Lube Oil Cooler K-9501-E1ABC benar-benar sudah penuh. Durasi 20 menit dari mulai memasukkan amonia. 8. Tutup BV PI-9534-B atau C discharge P-9501-B atau C tubing lines yang menuju Ammonia Cooler system BOG Compresor K-9501-A/B/C. 9. Tutup BV Ammonia Introduce ke spool 2 Ammonia Liquid Lines inlet Ammonia Cooler BOG Compresor A/B/C. 10. Stop Ammonia Loading Pump P-9501-B atau C sesuai WI-OPR-001-001. 11. Kosongkan tubing lines discharge P-9501-B atau C dari PI-9534-B atau C yang menuju Ammonia Cooler system BOG Compresor K-9501-A/B/C dengan membuka BV drain up strem Pressure Gauge Ammonia Cooler system BOG Compresor A/B/C dan bila sudah yakin kosong tutup kembali.

Pengosongan Pompa P-9501A/B/C Persiapan : 1. Breaker motor PM-9501-A/B/C posikan Off atau test. 2. Hose, connector hose, distributor hose tersedia. 3. Water shower, RW , PA , N2 tersedia. 4. Flashing hose dan distributor dengan PA untuk meyakinkan hose kering tidak ada air. 5. Purging dengan N2 hose dan distributor untuk mengusir Oksigen. 6. Connect hose pada BV low point drain dengan distributor sebagai berikut : Suction pump. Bottom casing pump. Discharge d/s check valve. Down strem JV-9501-A/B/C kalau connector pada distributor cukup. Down strem PV-9501-2.untuk outlet distributor (untuk release ke vaporizer E-9503A/B). 7. Connect hose pada distributor untuk release ke pond / Atm. 8. Yakinkan bahwa hose dan connector tidak bocor. 9. Tutup BV Ammonia loading pump sebagai berikut : Suction dan by pass pump. Venting dan PSV suction pump. Venting Casing dan mech.seal pump. Venting dan PSV discharge pump. Discharge dan by pass pump. Down strem JV-9501-A/B/C. Up strem PV-9501-2. untuk release loading lines via ZV-9503. Pelaksanaan : 1. Yakinkan hose dan distributor bebas dari N2, sedangkan cara mereleasenya buka BV sebagai berikut : Dari distributor ke pond / kolam yang terisi air (BV buka penuh).

2. 3.

4. 5. 6.

7. 8.

Low point drain down strem PV-9501-2 (BV buka sedikit asal ada aliran). Low point drain suction pump (BV buka sedikit asal ada aliran). Drain bottom Casing pump (BV buka sedikit asal ada aliran). Low point drain discharge pump (BV buka sedikit asal ada aliran). Low point drain d/s check valve discharge pump (BV buka sedikit asal ada aliran). Low point drain down strem JV-9501-A/B/C (BV buka sedikit asal ada aliran). Yakin bahwa hose dan distributor bebas N2, kemudian tutup BV point 1 tersebut diatas. Memulai pengosongan pompa dengan buka BV sebagai berikut : Pada sisi distributor BV buka penuh yang dari atau ke : Low point drain down strem PV-9501-2. Low point drain suction pump. Drain bottom casing pump. Buka BV Low point drain down stream PV-9501-2 (buka penuh) Pada sisi pompa buka BV sampai ada aliran / icing : Low point drain suction pump( buka 10 %). Drain bottom casing pump( buka 10 % ). Monitor tekanan ammonia tank T-9501, bila trend melebihi dari batas operasi kurangi bukaan BV ( point c ) yang dari pompa atau start BOG K-9501A/B/C (sesuai prosedur). Monitor sampai icing tidak ada pada hose yang terconnect dengan distributor. Bila icing tidak ada buka BV low point drain hose yang sudah terconnect (selain point c) dengan distributor untuk meyakinkan benar-benar amonia cair tidak ada di piping suction discharge dan ammonia pump. Yakinkan tidak ada icing pada hose, suction pump press < 0.3 kg/cm2G dan temperature discharge pump trend mengarah positip. Tutup BV low point drain loading pump sebagai berikut : Suction pump. Bottom casing pump. Discharge pump. Discharge d/s check valve. Down stream JV-9501-A/B/C Down stream PV-9501-2. Catatan: Normalkan PV-9501-2 dengan buka BV u/s PV-9501-2 dan tutup ZV-9503.

Purging N2 : 1. Connect hose pada high point vent suction pump dengan N2 pada utility station. Catatan : Hose terlebih dahulu flushing dengan PA dan purging dengan N2. 2. Pada sisi distributor buka BV yang dari atau ke : Pond/kolam yang sudah terisi air untuk merelease vapor sisa. Low point drain suction pump. Drain bottom casing pump. Low point drain d/s check valve discharge pump. Low point drain d/s JV-9501A/B/C. Catatan : Jangan merendam hose dari pompa ke pond terisi air ( khususnya drain bottom casing pump ) bila pompa press suction < 0.3 kg/cm2.G yaitu untuk menghindari air pond masuk ke pompa. 3. Buka BV N2 utility station dan BV N2 supplay pada high point suction pump ( buka 2 ulir dengan flow = 10 Nm3/Jam minta info DCS ). 4. Yakinkan press N2 pada suction pump > 0.3 kg/cm2.G. 5. Pada sisi pompa buka BV yang ke distributor sebagai berikut: Drain bottom casing pump ( buka 10% ).

6.

7.

8. 9.

Low point drain d/s check valve discharge pump (buka 2 ulir). Low point drain d/s JV-9501A/B/C (buka 2 ulir). Catatan : Jaga press N2 suction pump > 0.3 kg/cm2.G dengan mengatur BV pompa yang ke distributor tersebut diatas. Bila melakukan press de press maximum press 1.7 kg/cm2.G (karena rekomendasi press up N2 untuk mech.seal max.= 1,7 kg/cm2.G). Monitor selama purging N2 press tetap stabil = 0.3 kg/cm2.G Trend kenaikan temperature indikasi discharge pump mengarah positip. Bila tidak terasa bau nyengat Ammonia pada venting yang ke pond, maka yakinkan low point drain yang belum dibuka sampai tidak bau nyengat ammonia adalah sebagai berikut : Buka BV Low point drain suction pump. Buka BV Discharge pump. Catatan: Yakinkan sampai tidak bau nyengat ammonia. Purging dirasa cukup (tidak ada bau nyengat ammonia atau kandungan ammonia dibawah 25 ppm) hubungi SHE untuk diyakinkan bahwa pompa siap untuk diserahkan maintenance ( untuk dirperbaiki). Lakukan continue purging bila pompa akan segera diperbaiki maintenance. Bila pompa tidak segera diperbaiki, maka lakukan blanket dengan positip press N2= 0.5 kg/cm2.G. Disconnect hose bila tidak digunakan lagi dan rapikan pada tempatnya.

Mechanical Seal : Dengan adanya pergantian mechanical seal pompa P-9501B dari jenis lama single mechanical seal menjadi jenis baru tandem mechanical seal, maka terdapat perubahan mode operasi P-9501B dari sisi mechanical seal sesuai rekomendasi dari Inspeksi sebagai berikut : Penamaan 4 buah BV yang berhubungan dengan mechanical seal P-9501B: BV-1 : dekat mechanical seal BV-2 : BV ke vent atmosfir BV-3 : BV diatas reservoir ( sisi atas ) BV-4 : BV diatas reservoir ( sisi bawah ) dan BV ini selalu terbuka

BV-3

BV-4

PI

BV-2

BV-1

Pompa Standby dan Pompa Running 1. BV-1 dan BV-2 posisi tertutup 2. BV-3 dan BV-4 posisi terbuka

Cooling Down Mechanical Seal 1. Tutup BV-3 2. Buka BV-1 dan BV-2 3. Lakukan cooling down mechanical seal sampai line icing (sebagai tanda sudah ada ammonia liquid) 4. Setelah proses cooling down selesai, tutup BV-1 dan BV-2 5. Setelah yakin tidak ada ammonia liquid di line venting, buka BV-3. Tanda-tanda terjadinya problem kebocoran mechanical seal yaitu: 1. Tekanan reservoir glycol naik, atau 2. Level reservoir glycol naik. Pada saat pompa stand-by dan running, monitor kondisi level dan tekanan reservoir glycol (kondisi normal : level 100 % dan tekanan 0 psig), apabila ada perubahan cepat informasi ke DCS.

You might also like