You are on page 1of 9

MODUL 11

Akuntansi Perpajakan(3 SKS)


Oleh: Rahmawati,SE,MM

AKTIVA TETAP
Aktiva tetap adalah harta yang dapat digunakan lebih dari satu tahun dalam kegiatan usaha, atau aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yan gdigunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Menurut PSAK 16 benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatau aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan suatu aktiva tetap terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan PPn Masukan dan satuan biaya dapat diatribusikan secara lansung dalam membawa aktiva tersebut ke kondisi yang membuat aktiva tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudakan setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian. Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara lansung yaitu; a. biaya pengiriman barang awal (initial delevery) dan biaya simpan dan bongkar muat (handling cost) b. Biaya pemasangan (installation costs) c. Biaya professional seperti arsitek dan insyinyur Sedangkan menurut fiscal harga perolehan aktiva tetap adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan, sednagkan dalam halrga perolehan aktiva tetap adalah sejumlah yang sesungguhnya dikeluarkan, sedangkan dalam hal pengalihan harta nilai perolehannya adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan. Dlaam UU No.7 tahun 1983 harga perolehan atau harga penjualan dalam hak terjadi jual beli harta yang tidak dipengaruhi hubungan istimewa sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 18 adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima, sedangkan apabila terdapat hubungan istimewa adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima. Pengertian harta adalam ayat tersebut adalah harta tidak bergerak, atau aktiva tetap.

Jenis aktiva tetap

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Rahmawati,SE,MM AKUNTANSI PERPAJAKAN

1. Tanah, umur tanah , jumlah tidak berkurang, sehingga tanah tidak disusutan. Tetapi jika nilai tanah berkurang, misalnya karena tanah tersebut dipakai sebagai bahan baku suatu produk maka nilai tanah dapat disusutkan. Prinsip ini tidak berbeda dari ketentuan yang berlaku untuk perpajakan. Nilai tanah yan tercantum dalam neraca adalah harga perolehan tanah yang terdiri dari a. Harga pembelian b. Ongkos-ongkos seperti biaya balik nama dan biay anotaris c. Biaya pematangan tanah d. Biaya pengurusan surat surat izin sehubungan dengan tanah. 2. Gedung , adalah folongan aktiva yan gumurnya terbatas sehingga harus disusutkan. Nilai gedung dalam neraca dicatat sesuai dengan harga perolehannya. Bangunan dapat diperoleh memalui pembelian atau karena dibangun sendiri. a. Yang termasuk nilai perolehan melalui pembelian adalah; i. Harga beli ii. Biaya perbaikan sampai gedung dapat dipakai iii. Biaya lain-lain seperti biaya balik nama b. Yan gtermasuk nilai perolehan melalui pembangunan adalah; i. Harga kontrak dengan kontraktor ii. Biaya pengawasan iii. Biay arsitek iv. Biaya bunga selama periode apabila gedung dibiayai dari pinjaman 3. Mesin dan peralatan, golongan aktiva mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan disajikan dalam neraca sesuai dengan harga perolehannya, yang terdiri; a. Harga beli b. Ongkos angkut c. Biaya asuransi sampai aktiva siap dioperasikan d. Biaya pemasangan e. Biaya percobaan Yang teramsuk dalam harga perolehan aktiva tetap adalah biaya biaya yang digolongkan kedalam belanja modal (capital ekpenditure). Apabila terjadi pengeluaran pada saat pemakaian aktiva untuk menambah umur atau kapasitas, pengeluaran ini harus dikapitalisasikan. Kapitalisasi adalah pengeluaran yang menambah nilai aktiva tetap. 4. Kapitalisasi Biaya Bunga Ke Harga Perolehan Sumber pembiyaan suatu proyak pembangunan biasanya terdiri dari modla itu sendiri dan modal asing yaitu dari pinjaman. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Rahmawati,SE,MM AKUNTANSI PERPAJAKAN

Ada 8 syarat yang harus dipenuhi apabila biaya bunga hendak dikapitalisasikan. a. Biaya pembangunan aktiva dapat diakumulasikan secara terpisah b. Diperlukan jangka wkatu yang cukup lama untuk membangun atau memproduksi aktiva yang bersangkutan c. Pembangunan atau produksi tersebut memerlukan biaya yang besar, sehingga melibatkan perusahaan dengan biaya bunga yang tinggi d. Sepanjang ketiga persyaratan telah dipenuhi, bunga dapat dikapitalisasi adalah aktiva (qualyfing assets), berikut; i. Aktiva yang dibangun atau dproduksi untuk digunakan sendiri, termasuk aktiva yang dibangun atau diproduksi oleh pihak lain dengan sitertai pembayaran uang muka atau pembayaran termin sesuai dengan tahap kemajuan pekerjaan ii. Aktiva yang dimaksudkan untuk dijual atau disewakan, yan gdibangun atau diproduksi sebagai proyek tersendiri. e. Aktiva yang tidak memenuhi persyaratan kapitalisasi bunga (non qualifing assets) adalah sebagai berikut; i. Maka Persediaan barang berulang-ulang ii. Aktiva yang sedang digunakan atau telah siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan iii. Aktiva yang sedang tidak digunakan dalam kegiatan perolehan laba perusahaan dna tidak sedang dilakukan kegiatan untuk membuat aktiva tersebut siap untuk dipakai atau, dnegan perkataan lain kegiatan diperlukan untuk penyelesaian terhenti. f. Jumlah bunga yang dikapitalisasi adalah bagian dari biaya bunga selama periode kontruksi yang secara teoritis dapat dihindarkan bila pembangunan aktiva tidak dilakukan. Jumlah bunga yang dikapitalisasi dalam suatu periode rata-rata untuk aktiva selama periode yang bersangkutan. a. Bila pinjaman tertentu berhubungan dengan qualifing assets maka tingkat bunga pinjaman tersebut digunakan sebagai tarip kapitalisasi b. Bila akumulasi pengeluaran rata-rata untuk aktiva melebihi jumlah pinjaman yang khusus diperuntukkan bagi aktiva tersebut maka untuk pinjaman lainnya (diluar pinjaman khusus) digunakan tarif bunga rata-rata g. Periode kapitalisasi dimulai dan terus berlansung selama tiga kondisi berikut dipenuhi; a. Pengeluaran untuk aktiva telah dilakukan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Rahmawati,SE,MM AKUNTANSI PERPAJAKAN akuntansi ditentukan dengan menerapkan tingkat bunga atas jumlah akumulasi pengeluaran yang diproduksi secara rutin atau

b. Aktivitas dalam rangka persiapan aktiva untuk dipakai sedang berlansung c. Biaya bunga sedang terjadi/berjalan. Periode ini berakhir pada saat aktiva secara substansial selesai dan siap untuk digunakan. Bila perusahaan menangguhkan secara cukup lama sampai kegiatan dimulai lagi. h. Informasi yang harus diungkapkan sehubungan dengan kapitalisasi bunga adalah; a. Jumlah bunga yang timbul selama periode bersangkutan b. Jumlah bunga yang dibebankan dalam periode yang besangkutan c. Jumlah bunga yang dkapitalisasi 5. Biaya Bongkar dan Nilai Harga Buku Aktiva Tetap, ada kalanya aktiva lama harus dibongkar untuk membangun aktiva yang baru, misalnya pembangunan gedung. Untuk akuntansi biaya bongkar dapat dikapitalisasi, tapi tidak untuk pajak. Untuk memperoleh penyusutan harus dilakukan sebagai berikut; a. Harga perolehan dikurangkan dari jumlah awal golongan bangunan b. Sisa buku bangunan yang ditarik/dijual dibebankan sebagai biaya pada tahun terjadinya penarikan harta c. Jumlah nilai atau harga penggantian asuransinya merupakan penghasilan Kriteria Aktiva Tetap menurut Pajak a. Dimiliki dan digunakan dalam usaha atau dimiliki untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan, dengan suatu masa manfaat yang lebih dari setahun b. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal Leasehold Improvement Merupakan jenis bangunan yang diperuntukkan bagi kantor atau tempat usaha, sehingga dalam perpajakan aktiva tersebut dikelompokkan kedalam golongan bangunan. Sesuai dengan keputusan mentri keuangan, bangunan disusutkan dengan tarif 5% dari nilai perolehannya sehingga biaya partisi tersebut harus disusut selama 20 tahun. Berhubung karena masa sewa kurang dari 20 tahun maka lama penyusutan menurut perpajakan menjadi lebih panjang. Oleh karena itu ada 3 alternatif cara penyusutan atas leasehold improvment yaitu; a. Disusut semala masa sewa dengan alasan bahwa pengeluaran biaya modal tersebut hanya bermanfaat selama sewa semua kegiatan sehubungan dengan perolehan aktiva yang bersangkutan, pengkapitalisasi bunga harus terhenti

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Rahmawati,SE,MM AKUNTANSI PERPAJAKAN

b. Disusut sesuai dengan ketentuan fiskla yaitu dengan tarif 5 % dari nilai perolehan sehingga pengeluaran biaya modal tersebut disusut 20 tahun. c. Disusut dengan tarif 5% setahun sesuai dengan ketentuan fiskal, tetapi pada akhir masa sewa sisa nilai buku dibebankan sekaligus

PENJUALAN AKTIVA TETAP. Pada dasarnya, tidak satupun perusahaan bermaksud dan merencanakan untuk menjual aktiva tetapnya, karena aktiva tetap dibeli dimaksudkan untuk dipergunakan selama umur ekonomisnya untuk menjaga kelangsungan usaha (entah untuk berproduksi, dijadikan tempat usaha, dijadikan peralatan kerja, dan lain sebagainya). Akan tetapi ada kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan perusahaan menjual aktiva tetapnya, antara lain: 1. Karena perusahaan kekurangan supply dana, sehingga perusahaan dengan terpaksa menjual aktiva tetap-nya untuk memperoleh tambahan dana entah untuk modal kerja, atau untuk memenuhi kewajiban (bayar hutang) jangka pendek/panjang-nya. 2. Karena perusahaan berganti jenis product, sehingga mesin-mesin dan peralatan tertentu tidak diperlukan lagi (tidak memberi manfaat lagi). Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang memproduksi fast moving product, misalnya: Perusahaan Apparel, perubahan trend mode akan membuat perusahaan tidak mempergunakan mesin untuk jenis pengerjaan bagian tertentu lagi. 3. Karena perusahaan berganti technology, misalnya: perusahaan menjual semua computer ber spesifikasi Pentium III, karena perusahaan akan membeli computer yang berspefisifikasi Pentium IV. Atau perusahaan menjual monitor non-flat karena akan menggunakan flat-monitor. 4. Karena perusahaan akan ditutup (berhenti beroperasi) karena alasan tertentu. Prosedur dan Perlakuan Akuntansi atas penjualan Aktiva Tetap Pada garis besarnya prosedur dan jurnal penjualan aktiva tetap hanya terdiri dari 2 (dua) langkah saja, yaitu:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Rahmawati,SE,MM AKUNTANSI PERPAJAKAN

Tahap 1: Update Buku Aktiva yang dijual Tahap 2: Hapus Aktiva Tetap Contoh Kasus: Pada tanggal 18 April 2008, PT. ROYAL BALI CEMERLANG menjual salah satu mesin produksinya seharga Rp 15,000,000. Dahulunya dibeli pada tanggal 22 February 2005 dengan harga perolehan sebesar Rp 25,000,000. Catatan: PT. Royal Bali Cemerlang menggunakan metode garis lurus untuk menghitung penyusutan aktiva tetapnya, tanpa Salvage Value (nilai residu), umur ekonomis (life time) mesin diperkirakan 8 Tahun. Posisi Aktiva Tetap Mesin PT. Royal Bali Cemerlang per 31 Des 2007 adalah sebagai berikut: Perolehan = Rp 25,000,000 Accum Deprec = (Rp 8,854,167) ---------------------------------------Nilai Buku = Rp 16,145,833

Prosedur dan Perlakuan-nya:

Tahap 1: Update Buku Aktiva Tetap [-]. Hitung Penyusutan 01 January 18 Maret 2008: Karena mesin dijual pada tanggal 18 April 2008, dimana tanggal 18 sudah melewati tengah bulan, oleh karenanya untuk bulan April dianggap mesin telah dipergunakan selama satu bulan penuh (jika dibawah tanggal 15 maka dianggap belum dipergunakan), maka. Penyusutan 01 Jan 18 Apr 2008: 4/12 x (25,000,000/8) = Rp 1,041,667 [-]. Bebankan Penyusutan dengan jurnal: Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Rahmawati,SE,MM AKUNTANSI PERPAJAKAN

[Debit]. Depreciation = Rp 1,041,667 [Credit]. Accum Deprec = Rp 1,041,667 Catatan: Jurnal di atas akan menambah "Depreciation Cost" dan menambah "Accum Deprec" mesin sebesar Rp 1,041,667 Sehingga "Accum Deprec Mesin" per tanggal 18 April 2008 adalah: Accum Deprec per 31 Dec 2007 = Rp 8,854,167 Accum Deprec 01 Jan-18 Apr 2008 = Rp 1,041,667 ------------------------------------------------------------Accum Deprec per 18 April 2008 = Rp 9.895,833 Dan nilai "Buku Aktiva Tetap Mesin" per 18 April 2008 adalah: Rp 25,000,000 Rp 9,895,833 = Rp 15,104,167

Langkah berikutnya adalah penghapusan Tahap 2: Penghapusan Aktiva Tetap Mesin Aktiva Tetap Mesin dihapus dengan jurnal: [Debit]. Kas/Piutang = Rp 15,000,000,[Debit]. Accum Deprec Mesin = Rp 9,895,833 [Debit]. Rugi Penjualan Aktiva = Rp 104,167 [Credit]. Aktiva Tetap Mesin = Rp 25,000,000

Jurnal di atas akan: atau ; Tahun 2005 Penyusutan fiskal 11/12 x 25000000 Jumlah 2.854.583 Rahmawati,SE,MM AKUNTANSI PERPAJAKAN

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

2006 2007 2008 NSBF per 1/4 / 2008(31/3/2008) Harga jual Rugi fiskal

25000000 x12,5% Idem 3/12x25000000x12,5%

3.125000 3.125.000 781.250 9.895.833 15.104.167 15.000.000 104.167

(-). Menghapus Aktiva Tetap Mesin dan Akumulasi penyusutannya. Penghapusan terjadi karena posting Aktiva Tetap Mesin di masukkan di credit (berlawanan dengan perolehan aktiva tetap mesin yang berada di debit) dan Deprec Accum di masukkan ke sisi Debit (berlawanan dengan saldonya yang berada di sisi credit). (-). Mencatat Kas masuk atau mengakui piutang sebesar nilai penjualan (-). Mengakui Rugi Penjualan Aktiva Tetap sebesar selisih antara harga perolehan dengan (Kas+ Accum Deprec), dengan kata lain selisih antara nilai buku aktiva tetap setelah di-update dengan nilai penjualan.

Laba/Rugi Penjualan Aktiva Tetap Pada Laporan Laba/Rugi Fiskal


Laba/Rugi atas PENJUALAN AKTIVA TETAP adalah Obyek pajak PPh Badan, sehingga dalam Laporan Laba/Rugi Fiskal, Laba/Rugi Penjualan Aktiva Tetap juga masuk ke dalam pendapatan lain-lain, bernilai positif jika untung, dan bernilai negative jika rugi. Sedangkan pada SPT PPh Badan (Pasal 29), Laba/Rugi atas PENJUALAN AKTIVA TETAP di masukkan pada kelompok Laba/Rugi Penjualan Aktiva". Revaluasi Aktiva Tetap Penilaian kembali aktiva tetap atau harta dalam akuntansi pada umumnya tidak diperkenankan. Alasan menurut PSAK 19 adalah penilaian aktiva yang pelaing objektif adalah harga perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah khususnya ketentuan perpajakan. Dengan kata lain jika pemerintah memperkenankan maka pajak akan mengikuti Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Rahmawati,SE,MM AKUNTANSI PERPAJAKAN

Penilaian kembali aktiva tetap dalam perpajakan hanya diperkenankan apabila terjadi ketidaksesuain antara unsur-unsur biaya dengan penghasilan karena perkembangan harga. Ketidakserasian antara biaya atau penghasilan, yang dapat mengakibatkan timbulnya beban yang tidak wajar, disebabkan perubahan kebijakan dibidang moneter karena perkembangan harga yang mencolok atau

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Rahmawati,SE,MM AKUNTANSI PERPAJAKAN

You might also like