You are on page 1of 38

TEKTONIK LEMPENG

Anggota: 1. Tri Ardiyanto 2. Muhammad Irkham Islami 3. Rizky Dermawan Haq 4. Oinori Gloria Bunga Patricia

Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB)

Perkembangan Teori Tektonik Lempeng


Teori Tektonik Lempeng merupakan pengembangan dari teori Pengapungan Benua Wegener.

Konsep Dasar Tektonik Lempeng


Dua jenis kerak : Kerak Benua (Si - Al) dan Kerak Samudera (Si - Ma) Bagian luar dari kulit bumi secara fisik dapat dibagi menjadi Litosfer dan Astenosfer

Arus Konveksi sebagai Tenaga Pengerak Lempeng.

Ada 2 model yang menjelaskan mekanisme tektonik lempeng: (a) sel arus konveksi panas yang hanya terbatas di astenosfer, (b) sel arus konveksi panas yang melibatkan seluruh mantel.

Lempeng-lempeng utama
Lempeng Afrika Lempeng Antarktika Lempeng Australia Lempeng Eurasia Lempeng Amerika Utara Lempeng Amerika Selatan Lempeng Pasifik

Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.

Pergerakan Lempeng (Plate Movement)

Lempeng dan Pergerakannya

Batas Divergen
Lempeng saling menjauhi satu sama lain. Terbentuk rekahan pada lantai samudera dan keluarnya magma yang berasal dari mantel bumi. Contoh: Pematang Tengah-Atlantik (Mid Atlantic Ridge)

Batas Konvergen
Ketika dua lempeng bertemu dan bertabrakan satu sama lain. Terbentuk busur gunungapi pada lempeng benua. Contoh: Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese Island Arc).

Batas konvergen ada 3 macam, yaitu


1. Konvergensi Oceanic Continental 2. Konvergensi Oceanic-oceanic 3. Konvergensi Continental-continental

Konvergensi Oceanic Continental


Ketika salah satu kerak masuk ke bawah kerak lainnya, maka kerak tersebut akan meleleh kembali menjadi magma dan karena kerapatannya lebih rendah akan bergerak ke permukaan. Sebagai hasilnya akan terbentuk gugusan busur gunung berapai di sepanjang perbatasan kerak benua. Contoh: pegunungan Andes.

Konvergensi Oceanic-oceanic
Ketika salah satu kerak masuk ke bawah kerak lainnya, maka kerak tersebut akan meleleh kembali menjadi magma dan kerena kerapatannya lebih rendah akan bergerak ke permukaan. Sebagai hasilnya akan terbentuk gugusan busur kepulauan vulkanik. Contoh: palung Mariana

Konvergensi Continental-continental
Ketika terjadi tumbukan antara kerak lautan dengan kerak benua dalam waktu yang sangat lama, kerak benua yang terdapat di atas kerak lautan juga akan terbawa bertumbukan dengan kerak benua lain. Berhubunga kerak benua memiliki kerapatan lebih rendah, maka ia tidak dapat tersubduksi. Akibatnya kedua kerak benua yang tumbukan tersebut akan saling tindih dan bertumpuk membentuk pegunungan. Contoh: pegunungan Himalaya

Batas Transform
Dimana dua lempeng saling bergesekan satu sama lain. Contoh: Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di California, USA

GERAK LEMPENG
DAYA PENGGERAK (Driving Forces)

- Slab Pull - Push Ridge - Basal Drag

Basal Drag Arus konveksi terjadi berskala besar di mantel atas disalurkan melalui astenosfer, sehingga pergerakan didorong oleh gesekan (shearing) antara astenosfer dan litosfer Slab suction Arus konveksi lokal memberikan tarikan ke bawah pada lempeng di daerah penunjaman di palung (trench). Slab suction ini bisa terjadi dalam kondisi geodinamik dimana basal drag terus bekerja pada lempeng lempeng tersebut memasuki mantel, meskipun sebetulnya tarikan lebih banyak bekerja pada kedua sisi lempengan. Slab suction mempercepat gerakan lempeng yang awalnya disebabkan oleh basal drag.

Slab pull sebagai Mekanisme Pengerak Lempeng Holmes (1944) menyatakan bahwa lempeng samudra yang semakin tua akan mengalami pertambahan berat berat. Sehingga gerakan lempeng juga mungkin disebabkan oleh berat lempeng yang mendingin dan memadat yang turun ke mantel di palung samudera.Slab pull sendiri sangat mungkin menjadi salah satu gaya terbesar yang bekerja pada lempeng. Gerakan lempeng dapat terjadi karena gabungan dari basal drag,slab suction, dan slab pull. Ketiganya juga dapat berperan untuk membentuk zona regangan di tengah lempeng yang memungkinkan terbentuknya terjadinya pemekaran.

Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi.

Kondisi Geologi Dinamis Indonesia


Kepulauan Indonesia terbentuk karena proses pengangkatan sebagai akibat dari penunjaman (subduksi). Lempeng (kerak) yang saling berinteraksi adalah Kerak Samudera Pasifik dan Hindia yang bergerak sekitar 2-5 cm per tahun terhadap Kerak Benua Eurasia. Jadi Indonesia merupakan tempat pertemuan 3 lempeng besar sehingga Indonesia merupakan salah satu daerah yang memiliki aktivitas kegempaan yang tertinggi di dunia. Terdapat dua sabuk gunung api yang melewati Indonesia yaitu Sirkum Mediteranean sebagai akibat penunjaman Kerak Samudera Hindia ke dalam Kerak Benua Eurasia, dan Sirkum Pasifik sebagai akibat penunjaman Kerak Samudera Pasifik ke dalam Kerak Benua Eurasia.

Pergerakan Relatif Lempeng Tektonik di Indonesia

Indo-plate
Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia.Garis biru melambangkan batas antar lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan kumpulan gunung berapi.

TERIMA KASIH

You might also like