You are on page 1of 2

No Urut NPM TTD

: 15 : 0108137 :

Kebutuhan khusus akan perilaku etis dalam profesi


Masyarakat kita telah memberikan pengertian khusus atas istilah profesional. Arti istilah profesional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan peraturan masyarakat. Sebagai contoh, Akuntan publik sebagai profesional, mengakui adanya tanggung jawab kepada masyarakat, klien, serta rekan praktisi, termasuk perilaku yang terhormat, meskipun itu berarti pengorbanan diri. Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku profesional yang tinggi oleh setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa yang diberikan oleh profesi, tanpa memandang individu yang menyediakan jasa tersebut. Sedangkan perbedaan kantor akuntan publik dan profesional lainnya, kantor akuntan publik memiliki hubungan khusus dengan para pemakai laporan keuangan yang berbeda dengan bentuk hubungan antara profesional lain dengan para pemakai jasanya. Sebagai contoh, pengacara biasanya bertugas dan dibayar oleh klien dan mempunyai tanggung jawab utama menjadi pembela bagi klien tersebut. Sedangkan kantor akuntan publik bertugas dan dibayar oleh perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan, tetapi yang mendapat manfaat utama dari audit ini adalah pemakai laporan keuangan. Seringkali auditor tidak mengetahui atau tidak mempunyai hubungan dengan para pemakai laporan keuangan tetapi sering melakukan pertemuan dan mengadakan hubungan yang berkesinambungan dengan personil klien. Berikut ini adalah cara-cara paling penting dimana akuntan publik dapat memperlakukan diri mereka secara profesional dan melaksanakan audit serta jasa terkait yang bermutu tinggi : Ujian CPA, Pengendalian mutu, Peer review, PCAOB dan SEC, kode perilaku profesional, Seksi praktik AICPA, kewajiban hukum, Persyaratan pendidikan yang berkelanjutan, GAAS dan interpretasi.

Kode Perilaku Profesional


Kode etik ini terdiri dari empat bagian : Prinsip : standar perilaku etis ideal yang dinyatakan dalam istilah filosofis ( ini tidak dapat diberlakukan ) Peraturan perilaku : standar minimum dari perilaku etis yang dinyatakan sebagai peraturan spesifik ( ini dapat diberlakukan ) Interpretasi peraturan perilaku : Interpretasi atas peraturan perilaku oleh divisi etika profesional dari AICPA ( ini tidak dapat diberlakukan, tetapi para praktisi harus memberikan alasan jika terjadi penyimpangan )

Kaidah etika : Penjelasan yang diterbitkan dan jawaban atas pertanyaan tentang peraturan perilaku yang diserahkan kepada AICPA oleh para praktisi dan pihak lain yang berkepentingan dengan persyaratan etis ( ini tidak dapat diberlakukan, tetapi para praktisi harus memberikan alasan jika terjadi penyimpangan )

Prinsip-prinsip perilaku profesional : Tanggung jawab dalam mengemban tanggung jawabnya sebagai profesional, para anggota harus melaksanakan pertimbangan profesional dan moral yang sensitif dalam semua aktivitas mereka. Kepentingan publik : para anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak sedemikian rupa agar dapat melayani kepentingan publik, menghargai kepercayaan publik, serta menunjukkan komitmennya pada profesionalisme. Integritas : untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik, para anggota harus melaksanakan seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan tingkat integritas tertinggi. Objektivitas dan indebendensi : anggota harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya. Keseksamaan : anggota harus memperhatikan standar teknis dan etis profesi, terus berusaha keras meningkatkan kompetensi dan mutu jasa yang dibebankannya, serta melaksanakan tanggung jawab profesional sesuai dengan kemampuan terbaiknya. Ruang lingkup dan sifat jasa : anggota yang berpraktik bagi publik harus memperhatikan prinsip-prinsip kode perilaku profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan disediakannya.

Kaidah adalah penjelasan oleh komite eksekutif dari divisi etika profesional tentang situasi faktual khusus. Peraturan perilaku yang terdapat dalam kode perilaku profesional AICPA diterapkan pada semua anggota AICPA atas semua jasa yang diberikan, apakah anggota tersebut berpraktik atau tidak berpraktik sebagai akuntan publik, kecuali dinyatakan secara khusus dalam kode etik tersebut. Setiap peraturan diterapkan pada jasa atestasi, dan kecuali dinyatakan sebaliknya, juga diterapkan ke semua jenis jasa yang disediakan oleh kantor akuntan publik seperti jasa perpajakan dan manajemen.

You might also like