You are on page 1of 29

1

Kisah sebenarnya Kisah Nyata Masa Kini // source : http://tw.myblog.yahoo.com/cfc500 Almarhum Cucu Perempuan

Sebagai permulaan kisah ini, terlebih dahulu silahkan melihat berita dari media massa di bawah ini : Memundurkan Kendaraan, Seorang Kakek Melindas Cucu Perempuannya Sendiri The United Daily laporan oleh Ji bonn, y yngho, cng zngxn Taoyuan county in Taiwan 2010.04.10 03:03 am

Direktur Pabrik Bahan Baku Tenun Hailei , Li yy, kemarin lusa (tanggal 8) mengendarai mobil membawa istri dan cucu perempuannya yang berusia dua tahun (Li yxun) ke pabrik Kuanyin township in Taoyuan county untuk melakukan peninjauan, saat memundurkan mobil, karena tanpa disengaja ia melindas cucunya yang sudah turun terlebih dahulu, mereka sekeluarga diliputi kesedihan. Dalam interogasi di kantor polisi Kuanyin Li yeyi (59 tahun , penduduk Taoyuan) menyalahkan diri sendiri, ia menangis , sampai tidak mampu berkata-kata, Li yilian ayah dari Li yaxuan duduk disebelahnya, sangat bersedih, namun ia menguatkan diri dan terus berusaha menenangkan ayahnya dengan cara menepuk-nepuk punggungnya. Polisi menjelaskan bahwa Li Yilian selama ini bertugas di Kantor Pusat Hailei di Taipei, ia menitipkan puterinya kepada kedua orangtuanya (suami-istri Li Yeyi). Namun ternyata pagi hari itu saat Li yeyi mengajak isterinya Yang Chunling dan cucunya Li Yaxuan untuk meninjau pabrik , terjadi sebuah peristiwa tragis. Menurut olah TKP oleh pihak polisi, saat itu Yang Chunling bersama cucunya duduk di bangku belakang, karena turun hujan, bapak Li yeyi menghentikan mobilnya sebentar di daerah bongkar muatan, setelah turun dari mobil ia menggendong cucunya turun, dan dibawa ke depan pintu lift di sebelah kanan depan mobil, yang berjarak kira-kira 10 meter. Yang Chunling juga turun dari mobil untuk menekan tombol lift, Li Yeyi kembali naik mobil untuk bersiap membawa mobilnya ke lokasi parkir, keduanya tidak memperhatikan bahwa cucunya telah lari ke arah kanan belakang mobil. Polisi mengatakan , dari permukaan tanah sampai ke kaca jendela belakang kira-kira 130 cm , namun anak tersebut tinggi badanya hanya 90cm, oleh karena itu bapak Li dari spion tidak bisa melihat bahwa cucunya sedang lari dengan cepat kearah belakang mobil.

Saksi mata, yaitu penanggung jawab umum di pabrik, Li yln, memberitahukan kepada polisi bahwa dia menyaksikan anak tersebut jatuh tertabrak oleh mobil yang sedang mundur, saat itu dia berteriak "Aaa! Cepat berhenti !" Namun tidak bisa mencegah peristiwa tragis tersebut. Setelah anak tersebut jatuh, dia tergilas oleh ban mobil, tulang kepalanya berubah bentuk, tulang lehernya patah, dari mulut dan hidungnya mengalir darah, setelah pihak pemadam kebakaran menerima kabar langsung mengutus anggotanya untuk datang, mereka berjumpa dengan Bapak Li dengan tatapan kosong berdiri menggendong tubuh cucunya yang sudah tidak bernyawa. Gadis kecil itu segera dibawa ke rumah sakit, namun sudah tidak tertolong lagi. Setelah pemeriksaan, kasus tersebut telah diklarifikasi, dan demi pertimbangan perasaan dan hubungan keluarga, setelah interogasi ia diperbolehkan untuk pulang. Donglin xinwen juga memuat berita yang sama...

9 April 2011, di Cetya Zhenming kotapraja Sanyi di Kota Miaoli Taiwan, Saudara Sedharma, Li yeyi, mengisahkan kisah nyata mengenai cucu perempuannya yang bolak balik ke alam Yin dan Yang kemudian berubah menjadi seorang bocah laki-laki : Mahaguru, ketua cetya, saudara dan saudari Sedharma, salam sejahtera semuanya. Kemarin, satu tahun yang lalu, 8 April, pagi hari antara pukul 9.20 sampai setengah sepuluh telah terjadi sebuah peristiwa besar di keluarga kami, yaitu cucu perempuan saya meninggal dunia karena terlindas oleh mobil yang saya kemudikan sendiri, pada saat itu hati ini sepenuhnya terasa sakit, sampai saat ini bila teringat masih terasa sedikit sakit, pada hari itu juga kami segera memohon pada Acarya Lezhi untuk menyeberangkan arwahnya, hadir di lokasi untuk melakukan ritual, saat ritual berlangsung, di angkasa muncul bulatan bulatan cahaya prajna, saat itu saya juga kuranhg paham bahwa itu adalah cahaya prajna, kemudian setelah datang di Cetya Zhenming, tahun lalu saat ritual pemujaan pada Dewa Indra juga muncul banyak cahaya Prajna, saat itu barulah saya tahu bahwa itu adalah cahaya Prajna. Setelah perisitiwa tadi, di Vihara Zen Zhong Tai juga mengutus empat grup saudara dan saudari Sedharma untuk melakukan pelafalan selama 8 jam . Kemudian dari saudara Sedharma Meihua kami mengenal ketua cetya yang bernama Ding Yiming dari Kota Sanchong, ia menyarankan supaya kami ke rumah ketua cetya untuk berkonsultasi, hari itu saya tidak ada waktu jadi istri saya yang mewakili untuk pergi, setelah ia kembali, ia mengatakan kepada saya bahwa dia menuliskan nama enam orang, termasuk nama kami suami istri , putera kami, menantu , almarhum cucu saya dan kakak perempuannya, total adalah enam nama, kami memohon supaya Saudara Ding Yiming (ketua cetya) melihatnya, setelah dia melihatnya sejenak, ia

mengatakan bahwa dalam beberapa nama ini ada yang sudah meninggal dunia. Tentu saja kami yang sudah berpengalaman dalam hal ini, apapun yang dikatakan oleh orang yang melakukan pengelihatan secara roh, kami berusaha supaya dia tidak bisa mempelajari apa yang sebenarnya terjadi, istri saya juga tidak mengatakan apapun, ketua cetya mengatakan bahwa gadis kecil itu yang meninggal dunia, karena setelah diperiksa tidak terlihat tubuh jasmani gadis itu, dia mengatakan bahwa meskipun gadis kecil ini bisa lolos dari petaka tersebut, usianya juga tidak akan bisa lebih dari tiga tahun, karena kehidupan lampau gadis ini adalah seorang Acarya yang bertumimbal lahir menginginkan tubuh pria namun salah memasuki janin wanita, maka ia kembali dengan cepat, setelah dia kembali (ke alam lain) ia akan segera kembali lagi ke keluarga kami. Dalam masa masa itu, menantu saya sering merasakan seperti ada satu orang anak anak di sisinya, termasuk semua staff kantor kami juga merasakan hal demikian. Ada suatu malam dimana menantu saya dengan jelas menyaksikan seseorang berdiri di ujung ranjangnya, ini bukan mimpi. Tidak berapa lama kemudian ketua cetya, saudara Ding Yiming datang ke rumah kami, saat melihat menantu saya ia berkata bahwa menantu saya telah hamil (namun saat itu bahkan menantu saya tidak tahu bahwa dia telah hamil), setelah dua minggu pergi memeriksakan kandungan, ternyata ia sungguh hami, sesudah itu dia tidak lagi merasakan ada anak kecil yang berdiri disampingnya. Dalam samadhi ketua cetya, Mahaguru memberikan petunjuk bahwa kelak akan ada tiga hal terjadi : 1. Almarhum cucu perempuan saya akan segera kembali ke keluarga kami. 2. Anak yang akan lahir ini adalah bayi laki-laki ( Karena pernah salah masuk ke janin wanita, kali ini kembali lagi pasti janin laki-laki) 3. Saat anak ini lahir pasti ada tanda lahirnya, tanda itu akan ada di bagian kepala. Pada saat kehamilan pertama menantu saya, posisi janinnya tidak benar, maka harus dilakukan operasi cesar, kehamilan kedua juga melalui operasi cesar, pada kelahiran yang ketiga ini 2 bulan sebelumnya dokter juga mengatakan bahwa kali ini juga harus melalui operasi cesar (karena 2 kehamilan sebelumnya juga melalui cesar), setelah mengetahuinya saya segera memeriksa kalender lunar, kemudian berkonsultasi pada ketua cetya, ketua cetya mengatakan lebih baik memilih tanggal 8 bulan empat (tanggal ini merupakan hari baik, sama seperti yang saya pikirkan), saat menantu saya memberitahu dokter mengenai pemilihan tanggal operasinya, dokter memberitahunya apakah dia bisa menunggu sampai tanggal 8 bulan 4 ? (Dokter mengkhawatirkan sebelum tanggal 8 bulan 4 sudah lahir duluan) Karena dokter mengatakan demikian, maka dalam hati saya mulai risau, saya segera berkonsultasi pada saudara Ding Yiming, dia mengatakan : Mengenai hal ini, Anda tenang saja, Mahaguru memberi petunjuk bahwa

anak itu akan lahir bila beratnya sudah mencapai sekitar 2800 gram, saya mengatakan kepada menantu saya supaya membuat janji dengan dokter pada tanggal 8 bulan 4 (namun dalam hati kami masih merasa risau) Akhirnya pagi pk 5, tanggal 8 bulan 4 , perut menantu saya mulai terasa sakit, bila melahirkan secara alami, maka waktu kelahirannya mungkin ada pada pk 09 sampai 11, pada pkl 10:40 ketua cetya menelepon saya bertanya apakah sudah lahir, saya mengatakan bahwa putera saya belum mengabari saya, ketua cetya mengatakan : "baru saja cucu Anda datang melapor kepada saya, saya telah menghantarnya kembali ! " Akhirnya pada pk.10:56 anak itu lahir (Ternyata benar lahir diantara pukul 9 sampai 11 pagi, lahir dengan berat 2750 gram). Bayi laki-laki, ini membuktikan hal kedua yang dikatakan oleh ketua cetya, bayi itu memiliki sisi kanan kepala terdapat tanda lahir sebesar empat kuku, hal ini membuktikan pernyataan ketiga dari ketua cetya, kami sekeluarga dengan penuh suka cita menyambut kedatangan si kecil. Saya juga berharap supaya kesaksian ini dikabarkan, supaya orang lain tahu, jika menemui suatu kesulitan, juga ada yang perlu diajarkan, peristiwa ini terjadi pada saya sendiri, saya bisa menjadi bukti. Istri Saudara Li Yeyi, yaitu Saudari Yang Chunling mengatakan : "Kita mempunyai tambahan cucu, semua menjadi lebih sibuk, jadi kami mengambil seorang TKW untuk membantu, tak terduga setelah memilih satu TKW, belakangan baru tahu bahwa TKW yang kami pilih dipanggil "A Xuan", bernama sama dengan cucu perempuan saya yang meninggal dunia tahun lalu Li Yaxuan, kemudian juga dijumpai oleh kami bahwa bayi laki-laki yang baru lahir perlu dilakukan pemotongan akar lidah (Karena bagian bawah akar lidah terlampau ketat, setelah dilakukan pemotongan untuk membuka sedikit , maka kelak dalam berbicara tidak akan menemui rintangan) , tak disangka dia mempunyai masalah yang sama dengan almarhum cucu perempuan kami (Li Yaxuan) ! Ini sungguh merupakan kasus salah memasuki janin, kisah mengenai datang dan pergi ke alam yin dan yang , di masa kini !" Ketua cetya, Saudara Ding Yiming mengatakan : "Saudara Li Yeyi dan saudari Yang Chunling sering berdana bagi vihara, berdana pada sangha, berdana pada fakir miskin, dan berbagai aktivitas Bodhi di dunia manusia , sehingga barulah ada berkah yang menakjubkan seperti saat ini !"

Jika ada pertanyaan lain, semua orang yang ada saat itu, maupun yang berhubungan dengan kejadian ini dengan suka hati rela menjelaskan kepada Anda : Person Perusahaan Li daxing ( ) - (Dulunya adalah Hailei company // ) HP Li Yeyi ( ) 0930-930180

Orang yang berhubungan Ding Yiming HP 0926-396999 Puteriku source : Oleh : Lianhua Shzhn ( ) Hilang

Ketua Cetya Zhenming ( ) kemana 213

Entah Enlightenment

Magazine

Sekarang saya akan menceritakan sebuah kisah nyata kepada Anda sekalian. Nama saya adalah Lianhua Shuzen ( ) berasal dari Guangdong Cina, telah bersarana kepada Mahaguru selama 12 tahun, setiap hari saya melafalkan sutra dan mantra di rumah. Peristiwa ini terjadi pada pagi hari tanggal 28 Sept 2009, puteri saya Lianhua Yantong ( ) telah hilang di rumah makan pagi di dekat rumah kami, saya mencarinya kemana-mana, sangat panik, tidak tahu harus bagaimana... Puteriku telah hilang selama lebih dari dua bulan, pada masa-masa ini tidak dapat diungkapkan bagaimana kondisi perasaanku, dalam hati ini hanya teringat Mahaguru, saya yakin Mahaguru akan memberikan pertolongan Nya, pasti puteriku akan selamat berkumpul kembali di rumah. Karena sejak puteriku menghilang saya mencari kesana kemari, sehingga waktu untuk melafalkan sutra dan mantra semakin sedikit. Pada 25 Oktober saya berkunjung ke Vihara Vajragarbha Hongkong untuk bersujud pada Mahaguru, Buddha Bodhisattva , Mahadewi Bunda Emas Yaochi (Yaochijinmu) dan para Dharmapala. Saat itu saya sampai bersujud seribu kali, kemudian memperoleh bantuan dari Acarya Lian Hui ( ) memohon satu ciamsi (bambu ramal) dari Mahadewi Bunda Emas, syair ciamsi nya sebagai berikut : Dngshn sh shu zhng Mendaki gunung menyeberangi sungai, Xingd Saudara ynqn dan kerabat n tin saat de memperoleh hn. hari dingin. n. ketenangan

Xng y h tu rn y hun. Keberuntungan menunggu datangnya sang pemimpin melakukan panggilan Qun Anda ji dan su keluarga bo akan r kembali zhng bersuka huan. cita

Saya mohon petunjuk pada Acarya Lian Hui mengenai makna ciamsi tersebut. Acarya mengatakan : "Puteri Anda pasti kembali, tunggu begitu Mahaguru muncul, maka dia akan segera kembali pada Anda. Ciamsi

Mahadewi Bunda Emas sangat manjur, sebaiknya Anda tekun melafalkan Mantra Hati Mulacarya." Setiap hari di rumah saya melafalkan Sutra Raja Agung Avalokitesvara, Mantra Hati Padmakumara, Mantra Hati Mahadewi Bunda Emas, Sutra Pembebasan Melalui Samadhi dan Prajna Yang Diajarkan Oleh Mahadewi Bunda Emas Yaochi, menekuni Sadhana Pertobatan, dengan tulus bersujud pada Mahaguru, Buddha Bodhisattva, Mahadewi Bunda Emas Yaochi dan Para Dharmapala, dengan setulus hati memohon. Demikian selama 10 hari, saya sangat panik, bagaikan semut di panci panas. Beruntung saya memperoleh bantuan dari saudara Sedharma, yang menyarankan supaya saya pergi ke di Perkumpulan Puja Bakti Bersama Puming menjumpai Acarya Lianhua Shaodong ( ) untuk mohon petunjuk dan adhistana, Acarya memberi petunjuk supaya saya setiap hari melafalkan "Om Guru Liansheng menitahkan puteriku Lianhua Yantong segera kembali dengan selamat, Siddhi Hum" sebanyak 1080 x. Tiap kali saya mengikuti puja bakti bersama di Perkumpulan Puja Bakti Puming, Acarya Shaodong selalu memberi saya semangat dan memberikan adhistana dan abhiseka, serta melakukan pelimpahan jasa kepada puteri saya di saat upacara api homa, ini membuat saya sungguh berterima kasih . Semua saudara Sedharma di Puming juga memberikan banyak bantuan dan dorongan semangat . Ada seorang saudari Sedharma yang memberitahu saya bahwa kekuatan dari pelafalan Sutra Raja Agung sangatlah unggul, di Ksitigarbhasala saya berikrar melafal 1000 kali Sutra Raja Agung, sesampainya di rumah saya merasa 1000x tidak cukup, saat itu juga saya kembali berikrar untuk melafal 3000x dalam waktu 10 hari, tanpa tidur dan tanpa henti saya melafal genap 3000 x , pahala dilimpahkan kepada Lianhua Yantong (puteriku). Pada Upacara Ritual Ragavidyaraja 29 November, saya menyerahkan formulir pelimpahan jasa pelafalan kepada Acarya Shaodong untuk disempurnakan di dalam tungku api homa, di upacara tersebut saya juga mempersembahkan hatta kepada Acarya, Acarya dengan welas asih mendoakan semoga kondisi rumah tangga saya dapat paripurna, segala yang diharapkan dapat sesuai kehendak, semuanya tenteram dan manggala. Saat itu hati saya bagaikan menelan pil penenang hati, benar-benar melepaskan segala tekanan batin ini. Pada malam hari tanggal 30, puteri saya sungguh menelepon ke rumah melalui kios telepon,yang telah hilang tanpa kabar selama dua bulan akhirnya muncul dengan mujijat, dalam hati ini ada suka cita yang tak terungkapkan, sungguh dipenuhi rasa syukur, meskipun saat itu puteri saya belum sampai di rumah,namun kami telah memperoleh kabar suaranya, sampai pada 5 Desember, akhirnya puteri saya selamat sampai di rumah. Disini saya sungguh menyampaikan rasa syukur saya pada Mahaguru, dan terima kasih atas belas kasih dari para Acarya dan saudara saudari

Sedharma, sehingga kami dapat membuat keluarga menjadi paripurna kembali, segalanya seusai dengan kehendak ; Sebagai siswa, saya sangat berhutang budi, bersembah sujud pada Mahaguru, seumur hidup siswa tidak akan melupakan budi ini. Saya juga menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang tulus dari Acarya Lianhua Shaodong dan Acarya Lian Hui, serta bantuan semua umat Zhenfo zong. Melewati peristiwa ini, membuat saya semakin kokoh keyakinan pada Sadhana Tantra Zhenfo, menyadari bahwa siapapun asalkan punya ketulusan pasti akan memperoleh adhistana dari Mahaguru, Buddha Bodhisattva, Mahadewi Bunda Emas Yaochi dan Para Dharmapala. Kami sekeluarga menghormati Guru, menitik beratkan Dharma dan tekun bersadhana, meleburkan Buddha Dharma dalam kehidupan sehari-hari, menyelamatkan diri sendiri dan para insan, berusaha mencapai pencerahan dan merealisasikan Kebuddhaan. Penekun Raja Agung source : by : Acarya Lian He ( ) Sutra Menghasilkan Enlightenment Sarira Berkilauan Magazine 202

Ayahnda dari Saudari Sedharma Xiofng, yaitu sdr. chn dnghu , dari Seattle, tekun melafalkan Sutra Raja Agung Avalokitesvara Gowng gunshyn zhnjng selama 15 tahun, setiap hari tidak pernah berhenti. Pada 6 Agustus 2009 beliau meninggal dunia, setelah dikremasi menghasilkan 30 butir lebih sarira berbagai warna, Mahaguru memuji bahwa itu merupakan bukti terlahir di Tanah Murni. Sdr. Chen donghui lahir pada tahun 1935, berkat bimbingan dan bantuan dari puterinya, pada 1992 bersarana kepada Mahaguru, dengan nama Dharma : Lianhua Donghui. Pada tahun 1994 setelah beliau mengidap stroke, beliau mulai melafalkan Sutra Raja Agung, selama 15 tahun ini total sudah melafalkan puluhan ribu kali. Setiap hari paling sedikit melafal 25 kali, selama ini tidak pernah berhenti satu haripun ! Lianhua Donghui biasa melafalkan sutra setelah makan, beliau sangat berkonsentrasi, sangat sepenuh hati. Saat melafal sutra , tidak ada orang yang dapat mengganggunya, televisi tidak dinyalakan, telepon dan telepon genggampun dimatikan, melaflakan sutra dengan penuh konsentrasi. Hidupnya sangat tertata, memiliki kekonsistenan yang kokoh, hal baik yang telah beliau lakukan tidak akan dengan mudah dicampakkan begitu saja. Setelah beliau menyelesaikan sepuluh ribu kali pelafalan Sutra Raja Agung, banyak hal dalam hidupnya yang berjalan sesuai dengan kehendak, tidak hanya demikian, beliau mulai menggunakan pelafalan sutra ini untuk diamdiam membantu melimpahkan jasa bagi orang yang sedang dilanda penderitaan.

Lianhua Donghui yang terkena stroke pada tahun 1994 memperoleh adhistana dari Mahaguru, pernah mencapai kesembuhan 90%. Setelah lewat 8 tahun, beliau yang telah melafalkan sekian puluh ribu kali Sutra Raja Agung, di bawah adhistana belas kasih Mahaguru dan Buddha Bodhisattva kembali lolos dari bahaya kedua yang mengancam nyawanya, yaitu pebengkakan pembuluh aorta perut. Penyakit ini sangat parah, setiap saat bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan menyebabkan kematian, dalam kondisi sangat mendadak dia menemui penyakit ini dan kesembuhan. Pada tahun 2005, Lianhua Donghui kembali mendapati bahwa dia harus menjalani operasi bypass jantung, saat itu Mahaguru sedang dalam pertapaan. Puterinya sdri.Xiaofeng mengirmkan fax ke Taman Arama Zhenfo untuk memohon adhistana. Mereka sekeluarga dengan sekuat tenaga terus mendaraskan Mantra Hati Mahaguru selama tiga hari tiga malam tanpa henti. Akhirnya Mahaguru menampakkan diri dihadapan ranjang Lianhua Donghui, memancarkan cahaya adhistana kepadanya, sehingga operasi dapat berjalan dengan lancar. Lianhua Donghui bersyukur dan berkata : "Dalam hidupku ini, Mahaguru telah menyelamatkan nyawa saya tiga kali." Pada 2009 saat akhir perjalanan hidupnya, Lianhua Donghui terus melafalkan sutra tanpa henti, walau sedang sakit keras beliau juga tetap demikian. Dia sama sekali tidak pernah emosi, bahkan selalu berterima kasih pada keluarga , kerabat dan para perawat yang telah menjaganya. Hatinya lembut, lapang dada, mudah memaafkan. Penyakitnya ada satu ciri khas, yaitu dia sama sekali tidak pernah merasa kesakitan, dia sama sekali tidak merasakan apa - apa , hal semacam ini sangat jarang dijumpai. Akhirnya walau mengalami sakit keras , terbaring di ranjang sampai kulit gatal dan terluka, dia juga tidak pernah mengeluh, terus melanjutkan penjapaan mantra dan pelafalan sutra. Dari sini kelihatan bahwa beliau telah menyatu dengan sakitnya. Di hari saat Lianhua Donghui meninggal dunia, sdri. Xiaofeng di Seattle memohon Mahaguru menuntun kesadaran ayahnya. Yang membuat orang merasa takjub adalah, saat itu Mahaguru dengan lugas mengatakan : "sudah terseberangkan !" Mahaguru yang welas asih di dunia tanpa wujud, setiap saat sedang menjaga para siswa. Setelah jenasah Lianhua Donghui dikremasi, banyak menghasilkan sarira dan bunga sarira, berkilauan seperti mutiara, ada yang berwarna emas, ada yang perak, ada yang merah darah, ada yang kuning transparan, diantaranya sarira merah yang paling besar berukuran kira-kira 0.8mm. Yang paling menakjubkan adalah, beberapa sarira ini juga menghasilkan

foto-foto

cahaya.

Menyaksikan beberapa sarira tersebut dan mendengarkan kesaksian nyata ini, para siswa memahami, sesungguhnya hal yang paling menakjubkan dan tak terperikan di dunia ini adalah keunggulan adhistana Mahamulacarya dan Sadhana Tantra Zhenfo. Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara Yang Cepat Memberi Tanggapan source : Enlightenment Magazine 195 ; oleh : Bhiksu Lianyu of High King Avalokitesvara can see http://www.lighten.org.tw/light/images/stories/195p50.jpg here :

photo

Mahaguru Liansheng mengatakan bahwa Sutra Raja Agung Avalokitesvara ( - Gowng gunshyn zhnjng) merupakan sutra yang harus dilafalkan pada sadhana tiap hari oleh siswa Zhenfo, juga merupakan sebuah sutra sejati yang dapat mengentaskan dari dukha dan segala kesulitan, namun sangat sedikit orang yang pernah menyaksikan rupang Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara. Dr Wng zzh yang seringkali bolak balik Seattle dan Taiwan, saat berada di Taiwan pada awal Maret tahun ini, pada satu kesempatan ia pergi bertamasya, dalam perjalanan dia melewati sebuah Perusahaan Benda Seni Rupang Buddha, dia merasakan suatu semangat yang meluap dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat, tiba-tiba ia melihat dihadapannya ada sebuah rupang berwarna yang kuno dan selama ini tidak pernah ia saksikan, ia bertanya pada pemilik toko, itu rupang Bodhisattva siapa ? Pemilik toko memberitahunya bahwa itu adalah Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara. Sdr Wang terkejut, ternyata itu adalah rupang Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara yang selama ini Sutra Raja Agung sering ia lafalkan, maka ia menanyakan harganya kepada pemilik toko. Karena bentuk yang demikian sangat jarang dijumpai, apalagi ini barang antik, sehingga harganya tidak murah, harga pembukaan yang dilontarkan oleh pemilik toko termasuk tinggi. Meskipun sdr.Wang menyukainya, namun karena akhir-akhir ini terjadi krisis keuangan di dunia, banyak perusahaan yang merugi, dia sendiri juga sedang mengalami kesulitan perekonomian. Akhirnya hanya bisa mengagguminya saja, kemudian ia menelepon ibunya untuk berdiskusi, dalam hati dia berdoa dihadapan rupang Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara : jika piutang perusahaan dalam jumlah besar dapat terkumpul, maka dia akan membeli rupang Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara untuk disemayamkan di Vihara Vajragarbha Seattle supaya para umat dari segala penjuru dapat menghaturkan penghormatan, mengharap supaya semua dapat banyak melafal Sutra Raja Agung demi mengatasi krisis moneter.

10

Kemudian, dia menyetir dalam perjalanan pulang melalui tol, kemudian terjadi sebuah keajaiban pada saat berada di jalan persimpangan bawah, belum sampai 5 jam meninggalkan toko tersebut, akuntan kantornya menelepon mengabarkan bahwa semua piutang usaha dalam jumlah besar telah terkumpulkan dengan lengkap, kejadian ini sungguh terlampau cepat, terlampau ajaib. Karena dia sendiri telah mengalami cepatnya mukjijat dari Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara, maka sdr Wang segera membeli rupang tersebut, kemudian oleh ibunya dibawa ke Vihara Vajragarbha Seattle, pada hari itu pihak vihara memohon kepada Mahaguru Liansheng untuk melakukan abhiseka peresmian pratima Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara, disemayamkan di altar Vihara Vajragarbha Seattle, mengundang para budiman dari berbagai penjuru untuk datang ke Vihara Vajragarbha Seattle, untuk menghaturkan pemujaan pada Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara yang sangat cepat memberikan respon batin ini, tekun melafalkan Sutra Raja Agung Avalokitesvara untuk mengubah kondisi kesulitan ekonomi diri sendiri, demi memperlancar aktivitas kebajikan dan pembinaan diri. Kisah Kontak Batin Mantra Guanyin Jubah Putih (Pandaravasini)

Tekun Melafalkan Mantra Pandaravasini (Guanyin jubah putih) / ( - baiyi dashi shenzhou) Mata Jingzu Dipulihkan Wang Yuyang (Dinasti Qing) menuturkan : "Di Jingzhao, Kabupaten Baodi, ada seorang yang bermarga "Wang" bernama Jingzu. Pada saat berusia 17 tahun dia mengalami kecelakaan yang membutakan matanya. Kemudian dia tekun melafalkan Mantra Pandaravasini. Pada masa Kangxi tahun Jisi (26 April 1689 , ia bermimpi seorang ibu yang berpenampilan sederhana mendatanginya, dengan jarinya ia membuka mata kanan Jingzu, kemudian dengan menggunakan penjepit kecil, dari mata Jingzu, ia menarik keluar seutas otot berdarah yang panjangnya kira-kira 1 inchi ; Kemudian membuka mata kanan Jingzu, juga menarik keluar otot berdarah sepanjang 1 inchi, namun putus di tengah. Kemudian ibu itu mengatakan kepadanya : "Mata Anda telah pulih." Pagi hari saat dia terbangun, ia mampu melihat sekitar dengan sangat jelas, hanya saja mata kanan masih sedikit kurang jelas. Karena kejadian ini, akhirnya mereka sekeluarga menjapa mantra ini dengan tekun tanpa pernah bermalasan, semuanya tulus dan menghormati. " Di Panshan , ada seorang Bhiksu Zen bernama Zhuo-an, yang menyusun kisah ini dalam "Kisah Wang Jingzu" - wang jingzu chuan disana diceritakan dengan jelas mengenai kisah diatas. Kemudian kisah ini semakin tersebar untuk menambah keyakinan dan memberikan pelajaran mengenai karma.

11

Source

Buku

Catatan

Mujijat

Bodhisattva

Avalokitesvara

Nm dc dbi jikjinn gungd lnggn gunshyn ps mohesa (3x) nm nm f nm jinn f nm sng

jik

gunshyn

ps

dzhdu OM Kya lo f du Kya lo f du Kya ho f du lo kya f du lo kya f du su p h tin lu shn d lu shn rn l nn nn l shn yqi ziyng hu wichn nm mhobrblum

Kesaksian Mengenai Bhaisajyaguru - Mujijat Tersembuhkan Dari Kanker

Buddha

5 tahun lalu aku pernah melewati lembah kematian. Saya adalah seorang peneliti ilmiah yang memperoleh didikan keras dalam hal-hal ilmiah. Sejak di bangku kuliah sampai kemudian bekerja di lembaga penelitian, saya selalu berkutat dengan hal-hal yang dapat dibuktikan kebenarannya, namun saya telah menderita kanker ginjal yang mengancam nyawa. Sejak menemui penyakit ini, sampai pengobatannya, ada beberapa mujijat dan hal-hal yang tak terperikan telah saya alami. Pada prosesnya, demi menemukan jawaban "Kenapa harus aku ?" saya sudah mengerahkan banyak usaha dalam bidang psikologi, saya juga mohon petunjuk dari banyak psikolog yang sukses, juga telah mengikuti banyak kegiatan hypnosis untuk mengetahui kehidupan lampau. Melangkah di usia pertengahan, pekerjaan saya mengalami kegagalan, kehancuran kehidupan rumah tangga, sepertinya semua kesialan yang ada di dunia secara bertubi-tubi menghujam tubuh saya. Banyak ketidak beruntungan, penderitaan batin, saat saya membutuhkan pembebasan, saya mengharap bisa memperoleh bantuan dari metode meditasi dalam Buddhisme. Melalui kira-kira sepuluh tahun penekunan meditasi, saat saya menginjak usia 60 tahun, (juga merupakan saat melangkah ke masa tua) , barulah saya menderita penyakit kanker yang ditakuti oleh manusia.

12

Saat saya melalui masa yang sangat sukar itu, saya mampu melampauinya dengan selamat. Saya justru berterima kasih pada semua kesukaran yang pernah saya alami dulu, karena pada saat itulah saya mengalami suatu mujijat. Saat ini saya akan menuturkan beberapa mujijat semasa proses kesembuhan saya. Demi membalas budi Buddha, saya akan membagikannya kepada Anda sekalian kabar mengenai perlindungan belas kasih dan dahsyatnya adhistana dari Bhaisajyaguru-vaidurya-prabhaBuddha. - Yaoshi-liuli-guang-fo 1. Pada masa saya menekuni meditasi, sudah lama sekali saya tidak melafalkan sutra. Satu bulan sebelum saya mendapati penyakit ini, saat saya membereskan lemari pakaian, tiba-tiba saya menemukan satu sutra, yaitu Bhaisajyaguru-vaidurya-prabha-tathagata-mula-pranidhana-sutr a - Yaoshi Liuli guang rulai benyuan jing Saya juga tidak mengetahuinya kapan sutra tersebut bisa masuk kedalam lemari pakaian saya tiba-tiba saya sangat bersemangat untuk melafalkannya setiap hari, apakah ini berarti adalah suatu petunjuk bahwa saya akan mendapati penyakit kanker yang bersembunyi ini ? 2. Satu minggu sebelum sakit, saya pergi menemani teman , karena teman saya ada urusan maka dia harus tinggal di Chendong , terpaksa saya sendiri kembali ke selatan. Setelah membeli tiket kereta, ada waktu satu jam menunggu, saya gunakan untuk berjalan-jalan di dekat, disana saya melihat sebuah toko Buddhist dan saya membeli sebuah kaset lagu Bhaisajyaguru abhisecani dharani (Yaoshi guanding zhenyan), seminggu kemudian saya sakit, dan kebetulan kaset inilah yang menemani saya melewati ujian pintu kematian dan kembali sehat. 3. Dua hari sebelum sakit, mobil yang baru saya beli, bagian penyemprot air di wiper kacanya tidak berfungsi, kebetulan tanki penyemprot airnya ada disebelah kanan mobil, ternyata tankinya bocor. Dua hari kemudian, karena kencing darah, saya masuk rumah sakit untuk menjalani chek up, barulah ditemukan ada tumor ganas di ginjal kanan yang harus segera diangkat , kejadian tersebut sungguh bertepatan dengan kondisi sakit saya. 4. Setengah tahun sebelum saya menemui penyakit tersebut, pada suatu pagi saya duduk bermeditasi diatas ranjang, tanpa sadar saya memasuki mimpi dan melihat ada dua ekor merak yang menghampiri saya, dengan memekarkan ekor yang indah, mereka mengatakan : "Anda sudah keracunan !" Tiba-tiba saya merasakan sekujur tubuh saya seperti keracunan, tiba-tiba saya terbangun. Namun saya terus terpikirkan mimpi ini. Ternyata mimpi itu merupakan peringatan atas kesehatan saya. Sedangkan merak bermakna kebangkitan kembali setelah melewati petaka, setelah melalui ini semua, apakah ini bukan merupakan peringatan ? 5. Setelah menemui penyakit tersebut, di RS.Chang Gung melakukan pemeriksaan kandung kemih dan CT scan, harus menunggu hasilnya selama satu minggu, itu merupakan saat saat yang paling menderita, satu satunya

13

cara menenangkan diri adalah setiap malam menjapakan Mantra Bhaisajyaguru Buddha. Tiba-tiba saya menyaksikan ada sebuah tulisan mantra sansekerta terbang menghampiri, saat saya menerimanya dengan tangan, tiba-tiba ia dengan sendirinya melebur masuk ke bagian ginjal saya, setelah sadar, semua rasa sakit telah sirna, batin saya sangat tenang, apakah ini kedatangan Bhaisajyaguru Buddha untuk mengadhistana ? 6. Setelah mendapati penyakit ini, saya mulai terbiasa setiap malam melafalkan Bhaisajyaguru Sutra, kemudian melakukan meditasi selama 1 jam. Karena penuaan, maka jika tidak memakai kacamata saya tidak jelas melihat huruf, sedangkan pada saat meditasi saya melepas kacamata. Namun setelah meditas, saat saya melafalkan sutra lagi, saya bisa melihat tiap huruf dengan jelas, sepuluh menit kemudian saya baru menyadari bahwa pada saat meditasi telah melepas kacamata, tapi kenapa sekarang dapat melihat dengan jelas walau tidak mengenakan kacamata ? 7. Setelah melakukan operasi, saya bermeditasi, saya menyaksikan ada seseorang yang memancarkan cahaya lazuardi putih sangat terang benderang, Beliau berjalan ke arah saya, tiba-tiba saya merasakan sebuah kekuatan penghisap yang menghisap saya masuk kedalam cahaya, saat itu seakan akan sekujur tubuh saya tiap sel saya seakan dimasuki oleh daya yang sangat dahsyat , sakitnya bukan main ; Namun tak berapa lama kemudian saya merasa tubuh saya sangat nyaman , selama ini berlum pernah senyaman ini, saya berpikir ingin terus berada dalam lautan cahaya tersebut, saat pikiran tsb muncul , saya terlempar kembali ke lantai, sosok bercahaya itu mundur dan lenyap. Setelah bangkit dari meditasi, sekujur tubuh saya berkeringat, setelah itu tubuh saya makin sehat. Penyembuhan saya ini sangat berhubungan dengan keyakinan dan pelatihan meditasi, namun saat saya menerima kabar penyakit ganas ini, tidak peduli kesempatan hidup lima tahun demikian kecil, saya tidak pernah memohon kepada Buddha Bodhisattva supaya saya bisa terus hidup. Saya hanya tanpa henti menjapakan mantra Bhaisajyagurubuddha. Tidak peduli seperti apa sakitnya, saya selalu mengatakan kepada diri sendiri : "Biarlah aku menerimanya." Demikianlah saya melampaui apa yang harus saya lampaui ! Mengenai penulis kesaksian : Lulusan electrical machinery National Taiwan University dan master's degree research institute Elektronik Jiaotong University, Pernah menjadi manager di Perush semiconductor Motorola, saat ini menjabat sebagai Research Assistant Zhongshan scientific research institute . 22th Tekun Bersadhana Akhirnya Beryukta dgn Kalacakra INTRO : "Saat itu masih muda dan baru saja terjun ke masyarakat, hanya ingin mengejar harta, jadi selain menekuni Sadhana Guruyoga, juga

14

menambahkan dengan Sadhana Jambhala Kuning, namun karena karmawarana, maka sama sekali tidak pernah memperoleh kontak batin." "Bahkan mertua saya yang seumur-umur melarang saya untuk bersarana di Zhenfozong, pada saat akhir hidupnya mengatakan kepada saya : "Anda harus ingat jika saya telah meninggal dunia, kelak saat Anda berjumpa dengan Buddha Hidup Liansheng, harus membantu saya menyampaikan rasa terima kasih saya !" *** 22 Tahun Tekun Bersadhana Akhirnya Beryukta Dengan Kalacakravajra ( -shilun jingang) Wawancara dengan Pandita Lokapalasraya You Jinchan ( ) Dari Cetya Chan-guang di Yilan Taiwan ( ) oleh : xiaoxiao Dalam dunia Buddhisme, Zhen fozong merupakan sebuah sekte yang mengutamakan "Menghormati Guru, Menitikberatkan Dharma, Tekun Bersadhana." penekunannya ada silsilah, ada tahapan dan ada tata caranya. Namun diantara 5,000,000 siswa sarana di seluruh dunia, yang dapat melaksanakan sesuai dengan instruksi dan mencapai kemajuan, yang setiap langkahnya membawa kemajuan, yang terus maju walaupun menghadapi berbagai rintangan, apalagi yang mampu memperoleh realisasi, dikhawatirkan dari 10 atau 100 ribu hanya ada satu saja. Semua sisanya jika bukan karena disibukkan oleh urusan pekerjaan, keturunan dan lain sebagainya, berarti karena afinitas dengan Buddha kurang mendalam, namun sebagian besar prosentasenya adalah karena karakternya yang malas. Pada 24 Mei 2008, saat puja bakti akhir pekan di Vihara Vajragarbha Seattle, Mahaguru Buddha Hidup Liansheng, dalam Dharmadesananya mengatakan : "......Yang mencapai yukta dalam Sadhana Kalacakravajra, Hevajra (Xijingang) dan berbagai Sadhana Vajra lainnya, akan mampu mencapai Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga. Saya pernah mengatakan, Pandita Dharmadhuta Liangyong dari Brazil ( - liangyong jiangshi) (ket : Saat ini beliau adalah Acarya Lian He) dia sudah beryukta dengan Kalacakravajra ; Dan lagi saudara Sedharma Jinchan dari Cetya Changuang di Yilan, dia juga beryukta dengan Kalacakravajra." Pandita Lokapalasraya You Jinchan dari Cetya Chan-guang di Yilan, telah menekuni sadhana Tantra Zhenfo selama 22 tahun, ketekunan dan kedisiplinannya sungguh membuat segan yang mengetahui. Atau mungkin setelah membaca laporan wawancara ini Anda akan mempunyai pendapat yang sama : "Dia memang sudah seharusnya memperoleh yukta." Mencari Penyembuhan Bagi Sinusitis Diderita Sejak Kecil

15

Pandita Lokapalasraya (ket : selanjutnya saya tulis zhujiao untuk mempersingkat) Jinchan yang tahun ini berusia 45 tahun adalah penduduk Yilan, lahir dari keluarga petani yang miskin, saat SMP dia mulai mengidap sinusitis akut, sampai mengalami kemunduran dalam daya ingat, sehingga mudah lupa, karena saat SMA tidak bisa lulus diterima masuk ke sekolah yang diharapkan, maka dia memutuskan untuk masuk ke Sekolah Bisnis, Police College kemudian memperoleh sebuah pekerjaan tetap. Jinchan zhujiao sejak kecil sudah timbul banyak pertanyaan terhadap kehidupan manusia, saat menginjak usia 7-8 tahun menyaksikan jenasah neneknya di dalam peti mati, selain merasa takut, juga menimbulkan kesan khusus terhadap kematian. Kemudian menghadapi berbagai hal yang tidak sesuai harapan dalam hidup, ditambah belenggu penyakit, sehingga membuatnya haus akan tumpuan bagi jiwa, jadi saat menjalani wajib militer dia berdevosi kepada Bodhisattva Avalokitesvara (Guan-shi-yin pusa) dan melafalkan Mahakaruna-dharani (Da-bei-zhou). Karena ketulusannya, ia sering memperoleh kontak suara mantra tanpa henti, dan sampai akhirnya membuat berkahnya mencukupi, berjodoh dengan Guru Yang Tercerahkan di masa ini, yaitu Buddha Hidup Liansheng. Saat itu pada satu hari libur di masa wajib militer, di sebuah kios buku, You jinchan zhujiao membeli buku Pembangkitan Roh karya Master ShengyanLu, sepulangnya ia melakukan sesuai dengan yang tertulis di buku, akhirnya dalam waktu 50 menit telah berhasil membangkitkan roh, dia merasa sangat tertarik, juga mengetahui bahwa semua yang dituliskan oleh penulis adalah sejati, karena saat itu dia sudah pernah membaca Vajracchedika Sutra dan Hrdya sutra serta beberapa teks mengenai dasar Buddhisme, dan buku Mahaguru Lu tidak terpisah dari pemikiran dua sutra agung tersebut, sangat sesuai dengan kebenaran, sehingga pada Maret 1986, dia memutuskan untuk bersarana di Zhen fozong. Setiap Saat Menjapa Mantra , Telah Menekuni Lebih Dari 1000x Homa Sejak bersarana, ia mulai bersadhana. Ketekunan Jinchan zhujiao sungguh luar biasa, "Saat itu masih muda dan baru saja terjun ke masyarakat, hanya ingin mengejar harta, jadi selain menekuni Sadhana Guruyoga, juga menambahkan dengan Sadhana Jambhala Kuning, namun karena karmawarana, maka sama sekali tidak pernah memperoleh kontak batin." Penjapaan mantra merupakan keahlian Jinchan zhujiao. Sejak dia menekuni sadhana Tantra Zhenfo, dia telah melepaskan Mahakaruna dharani yang telah dia kuasai, ia memutuskan untuk menekuni Mantra Hati Guru sebagai yang utama, pada awalnya ia menjapa mantra panjang, kemudian menjapa mantra pendek, menjapanya sejak pagi sampai malam, semakin tekun. Ada satu waktu dia menjadi tukang parkir, meskipun setiap hari sibuk berlarian kesana kemari untuk melayani pelanggan, namun senantiasa mengingat Mahaguru ada di atas kepala, sama sekali tidak pernah lenyap. Menurut Jinchan zhujiao, menjapa mantra merupakan hal yang

16

dilaksanakan seumur hidup, kemanapun melangkah selalu menjapa, satu sesi penjapaan saja bisa memakan waktu berjam jam, namun yang terutama adalah selalu mengendalikan pikiran setiap saat, mengutamakan pengendalian hati. Oleh karena itu dia tidak menyarankan penggunaan alat penghitung mantra, karena menurutnya itu menyebabkan pecahnya konsentrasi, justru tidak sekuat japamala dalam membantu konsentrasi. Sampai saat ini Jinchan zhujiao telah melafalkan tak terhitung banyaknya berbagai macam mantra, masing-masing paling tidak dia japakan sebanyak 300 ribu , 600 ribu atau bahkan 1 juta kali, apalagi Mantra Hati Guru, dia telah melafal dengan sangat tekun selama 3 tahun. Buddha Bodhisattva telah mengaturnya, sehingga kondisi perkerjaan Jinchan zhujiao senantiasa stabil, sehingga pada saat di kantor, begitu ada waktu luang jika bukan sedang menjapa mantra, maka dia akan mempergunakannya untuk membaca buku Mahaguru. Kecepatan membaca saya sangat lambat, pasti tidak akan melihatnya hanya sambil lalu saja. Artikel yang berunsur cerita asalkan sudah pernah membacanya ini sudah cukup, untuk yang menyangkut Zen harus dibaca dengan seksama, jika menyangkut sadhana bahkan tiap tahapannya harus dibaca sampai mengerti baru bisa melanjutkan. Jadi meskipun waktu sangat terbatas, dan walaupun kebanyakan buku Mahaguru hanya pernah membacanya sekali, karena membacanya dengan seksama, maka saya mengambil buku yang manapun akan mampu mengingat isinya apa saja." Kemudian sejak Mahaguru mengajarkan Maha-sadhana api homa, setiap hari Jinchan zhujiao datang ke Cetya untuk melakukan pujana agung, selama ini telah mencapai lebih dari 1400 kali. Dia masih ingat kondisi yukta pertama kali dengan api homa, sebelumnya ada banyak fenomena manggala yang muncul, seperti misalnya bermimpi api suci membakar tubuh dan lain sebagainya ; sedangkan pada hari saat beryukta, dia sedang tidur di apartemen, tiba-tiba atap diatas ranjang sirna, semua berganti dengan pemandangan angkasa penuh bertaburan bintang, tak lama kemudian, semua bintang tersebut berjatuhan ke dalam kamar. Oleh karena telah berhasil melakukan sadhana sampai timbul cahaya terang, sejak saat itu dia sering dalam tidur merasakan angkasa terang benderang, harus keluar dari rumah baru bisa mengetahui bahwa saat itu sedang malam hari. Seperti yang dituturkan oleh Jinchan zhujia : "Sebagian besar waktu saya gunakan untuk bersadhana, hidup, waktu, uang, pikiran , semua dipersembahkan pada Zhen fozong." Selain menjapa mantra, membaca dan menekuni api homa, setiap hari dia juga tekun menjalankan sadhana gabungan Guruyoga dengan yidamyoga kemudian memasuki samadhi mendalam, inilah tugas pembinaan diri yang harus ia laksanakan setiap hari. Sekeluarga Mendukung, Ibu Terlahir Di Sukhavatiloka

Jika Jinchan zhujiao adalah seorang sadhaka yang menekuni penyepian, maka ketekunannya itu masih bisa dimaklumi . Namun beliau adalah

17

seorang upasaka, selain harus ke kantor, masih ada istri dan anak yang harus dijaga, namun bagaimana caranya sehingga beliau bisa menyeimbangkan antara bersadhana dengan kehidupan rumah tangga ? "Keluarga saya yang menyesuaikan diri dengan saya, bukan saya yang menyesuaikan, saya menjalani kehidupan bersadhana, mereka semua tidak merintangi , bahkan saya juga menekankan supaya mereka juga tekun bersadhana, misalnya kedua anak saya yang masih kecil yang duduk dibangku sekolah, semua tekun menjapa mantra hati Guru dan Manjusri Bodhisattva" zhujiao juga mengatakan : "Bahkan mertua saya yang seumur-umur melarang saya untuk bersarana di Zhenfozong, pada saat akhir hidupnya mengatakan kepada saya : "Anda harus ingat jika saya meninggal dunia, kelak saat Anda berjumpa dengan Buddha Hidup Liansheng, harus membantu saya menyampaikan rasa terima kasih saya !" Ternyata, saat penyakit mertuanya semakin parah, jinchan zhujiao membantunya melakukan api homa, bahkan pernah memperoleh adhistana pertolongan dari Mahaguru dan Dharmapala, akhirnya setelah mertuanya meninggal dan dikremasi menghasilkan beberapa sarira ! Sehingga akhirnya mereka sekeluarga sejak awal telah menjadi keluarga Satyabuddha . Saat ayahnya ada waktu luang, ia pasti datang ke cetya untuk melakukan pemeriksaan, bahkan ibu mertuanya telah menjadi seorang pendukung Dharma yang agung, setiap hari beliau datang ke cetya untuk menyapu dan merapikan, juga sangat tekun bersadhana.

Mahaguru pernah mengatakan : "Zhen fozong merupakan sekte yang sangat mujarab dan terdapat kontak batin nyata." , sungguh Jinchan zhujiao (Pandita Lokapalasraya Jinchan) menyaksikan mujijat tersebut saat meninggalnya ibunda. Ibu You (ibunda dari jinchan zhujiao) meninggal pada tahun 1998 karena tumor ganas di paru-paru , sebelumnya dokter sudah memberitahu mengenai kondisi penyakitnya, dan harus diopname, namun sang ibu tidak ingin, maka zhujiao ingin sang ibu tekun menjapa mantra demi kesehatan, meskipun beliau tidak sanggup bervisualisasi, namun tetap tekun menjapa Mantra Hati Guru, tanpa henti. Sampai sepuluh tahun berlalu, sampai akhirnya ada anggota keluarga yang menyarankan bahwa sakit sang ibu tidak bisa hanya bergantung pada keyakinan agama saja, harus ke dokter dan menjalani penyembuhan ; Saat itu Jinchan zhujiao sangat khawatir, dalam samadhi pernah memohon petunjuk Ucchusma-vajra ( - huiji jinggang), beliau memperoleh petunjuk "Waktu sudah tidak banyak lagi, segera melafalkan nama Buddha" . Ternyata tiga bulan kemudian sang ibu meninggal dunia. Sebelum saat-saat terakhirnya, sang ibu yang sama sekali tidak mengerti metode tubuh dalam Tantrayana, tiba-tiba lehernya bisa berdenyut naikturun dari bawah ke atas selama setengah jam lamanya, kemudian ubunubunnya terbuka, dan kesadarannya keluar dari sana.

18

Satu setengah tahun kemudian, sang ibu hadir dalam mimpi zhujiao, beliau hadir dalam wujud Padmakumara Putih yang tinggi besar dan murni, pada tahun ketujuh, sang ibunda datang lagi, kali ini sekujur tubuhnya biru lazuardi, bahkan mengucapkan kalimat Zen kepada zhujiao : "Amituofo Mama adalah Buddha. Amituofo Mama adalah Buddha." Jinchan zhujiao mengatakan : " Ibu saya buta huruf, seumur hidup hanya menjapa Mantra Hati Padmakumara, mampu merealisasi Sambhogakaya Padmakumara, dan merealisasikan Buddhatta." Samaya Guru dan Siswa, Akhirnya Beryukta Dengan Kalacakra-vajra Ketekunan bersadhana jinchan zhujiao menuruti instruksi Dharma, telah dijalani sekian lama, Mahaguru tidak mungkin tidak tahu. Saat beberapa kali berjumpa dengan Mahaguru, Mahaguru selalu mengingatkan beliau : "Kelak tidak peduli bagaimanapun berkembangnya kondisi , jangan sampai melanggar sumpah samaya." Agustus tahun 2000, sebelum Mahaguru melakukan transmisi agung Mahasadhana Kalacakra, jinchan zhujiao telah berjumpa dengan Mahaguru di Amerika, sekembalinya ke Taiwan, beliau dengan jelas mendengar suara dari angkasa : "Dalam kehidupanmu kali ini harus menekuni Sadhana Kalacakra-vajra." Saat itu ia sedang menekuni Sadhana Yamantaka-vajra. Apalagi merasa wujud Kalacakra terlalu banyak detail yang sukar divisualisasikan, jadi meski telah menerima abhiseka namun tidak berpikir untuk menekuninya. Sampai pada Oktober 2007, saat Mahaguru melakukan transmisi Sadhana Vajrakila Sejati Kalacakra di Kuala Lumpur, bertepatan dengan saat hidupnya sedang berada di titik terendah, saat mendengar bahwa Sadhana Vajrakila Kalacakra ini dapat menghasilkan yukta yang cepat, bahkan dapat menolong insan, dalam hatinya muncul seberkas harapan ; Mungkin juga ini merupakan sebuah kesempatan. Sehingga sekembalinya dari Malaysia , di Taiwan beliau dengan seksama sesuai instruksi pergi ke pemakaman mencari bahan untuk pasir lima warna, serta di rumah mendirikan sebuah altar mandala Kalacakra yang sangat Agung, dan mulailah bersadhana dengan sepenuh hati, setiap hari kira-kira selama lebih dari delapan jam. Dalam hatinya mengharap harus segera mencapai yukta, supaya Mahaguru gembira, untuk menjadi persembahan bagi Mahaguru kelak saat kembali lagi ke Taiwan. Akhirnya pada 25 April 2008, jinchan zhujiao merasakan yukta, meski belum menyaksikan vajrakila memancarkan cahaya, namun setelah memasuki samadhi dan mengamati kedalam , beliau menjumpai sebuah prana misterius di angksa, kemudian menyaksikan segumpal asap yang dapat berdenyut, kondisi itu sungguh sukar digambarkan, tak berapa lama asap tersebut berpindah ke tubuh sendiri, mendadak tubuh tidak nampak lagi, timbul Samadhi Agniprabha, sehingga pada saat berada dalam

19

Samadhi

Kalacakra,

tanpa

disadari

telah

beryukta.

18 Mei , timbul suatu arus semangat disekujur tubuhnya, tiba-tiba beliau ingin menulis surat kepada Mahaguru , menjelaskan berbagai fenomena yukta ini, hanya saja saat belum menerima surat balasa, Mahaguru sudah mengumumkannya di Dharmadesana puja bakti 24 Mei. 29 Mei , malam harinya, jinchan zhujiao bermeditasi sampai pukul 2 dini hari, karena masih belum bisa tidur, maka beliau mengendalikan batin pada sunya, akhirnya Mahaguru memberinya sebuah stempel yang bercorak Kalacakra yab-yum, beserta satu tinta merah, beliau dengan gembira mempersembahkannya balik kepada Gurudara, karena mendengar Gurudara mengatakan : "Sadhana yang demikian agung ini , hendaknya melakukan pujana agung." Setelah beliau tersadar oleh kalimat tersebut, maka seketika dengan tulus mempersembahkannya. Selain itu, pada 27 Mei, Jinchan zhujiao juga menerima surat balasan dari True Buddha Foundation yang menuliskan : "Mahaguru telah membabarkan bahwa Anda telah memperoleh fenomena yukta, segeralah mengikat samaya dengan Kalacakra." Maka pada 1 Juni, beliau dengan khidmat melakukan api homa Kalacakra dan membuat ikatan samaya agung. Dan pada hari itu setelah menekuni Sadhana Kalacakra memasuki samadhi, melakukan visualisasi prana memasuki nadi tengah, saat melakukan , dalam samadhi muncul angkasa biru, dipermukaan bumi hanya ada satu pilar cahaya biru yang menembus langit , setelah pilar cahaya sirna, muncullah kembang api yang indah. 2 Juni ,siang hari saat melakukan sadhana singkat tahap inti Kalacakra, saat melakukan visualisasi, Kalacakra sungguh hadir dihadapan,dari cakra anahata Kalacakra memancarkan asap yang berbentuk cakra ; Setelah zhujiao mengundang Yidam untuk menyatu dengannya, melafalkan mantra 700 kali. Kemudian saat berbaring untuk istirahat dan melakukan penjapaan mantra melalui nadi tengah, menemui tubuhnya lenyap, hanya menyisakan angkasa dan sebuah pelangi. Jinchan zhujiao mengatakan : "Biasanya saya tidak menikmati hiburan apapun, semua waktu digunakan untuk bersadhana." Saat ini dapat beryukta dengan Kalacakra, adalah karena saat berada dalam kondisi paling sulit dan tiada harapan, juga demi membalas budi Mahaguru, juga ingin membuktikan bahwa Mahasadhana ini adalah sejati, sehingga beliau bisa tekun penuh semangat, ditambah lagi ketekunan bersadhana selama 22 tahun, barulah menghasilkan siddhi seperti saat ini. Ujian Mara Berdatangan, Terus Tekun dan Tekun

Kehidupan sadhaka tidak selalu akan mulus, saat karmawarana tiba

20

waktunya muncul maka ia akan muncul, apalagi bagi penekun Mahasadhana atau yang akan meperoleh Siddhi agung, maka rintangan mara akan lebih besar. Menurut penuturan jinchan zhujiao, dua tahun belakangan, rintangan mara datang bertubi, termasuk permasalahan dalam cetya dan permasalahan ekonomi, seakan telah membuatnya mati-matian. Contohnya adalah Cetya Changuang ini berdiri tahun 1990 selama ini dioperasikan dengan cara mengontrak, demi perkembangan selanjutnya, dengan pinjaman , beliau membeli sebidang tanah, tahun lalu saat Mahaguru datang untuk menetapkan arah, juga memberikan jempol sambil mengatkan "Zan" tiga kali (Zan = memuji), dan mengatakan bahwa jika tanah ini didirikan vihara atau digunakan untuk ritual shengji , semua akan menjadi sangat berkembang. Namun mempertimbangkan permasalahan ekonomi para umat, dan demi segera melunasi pinjaman, zhujiao juga menginfestasikan hasil kerjanya, siapa sangka sejak bulan agustus tahun lalu terus menurun, sampai beliau hampir bangkrut. "Dua tahun ini , sungguh makin tekun, makin tidak baik, makin tekun makin sial, makin mempunyai tekad, makin miskin, tidak melakukannya benar, makin dilakukan makin salah." Jinchan zhujiao menceritakan kondisi. Namun , Jinchan zhujiao adalah seorang sadhaka sejati, merupakan sadhaka Zhenfo yang sejati. Beliau mengatakan : "Walau sangat menderita, namun batin saya masih terang, asalkan masih ada nafas, saya akan terus berusaha, karena saya tidak pernah ragu terhadap Anuttarasamyaksambodhi dari Mahaguru, terhadap Sadhana Tantra Zhenfo juga tidak pernah luntur, jadi saya pasti akan memperoleh apa yang menjadi tujuan saya." "Tidak peduli dalam hidup harus melalui berapa penderitaan, tidak boleh ada sesal, ratusan rintangan tidak masalah, terus tekun dan tekun." Jinchan zhujiao tak lupa memberi semangat pada saudara Sedharma : "Terima kasih pada semua ketidak lancaran, semua kesialan, karena tanpa itu semua, saya juga tidak mungkin bisa demikian tekun sampai saat ini mencapai yukta." Kelak, jinchan zhujiao akan terus tekun sampai ke abhiseka tahap dua dan kemudian tahap tiga, dengan adanya yukta Kalacakra, kelak sadhana pasti akan lebih berdaya, kemudian jika nidana telah mencukupi, beliau akan memohon Sadhana tahap lanjutan pada Mahaguru. Kesembuhan Penyakit Mata Dengan Keyakinan, Ketekunan dan Bakti

Oleh Lianhua Weicin Dikutip oleh Zhiwei Zhu

21

Dari buku Usnishavijaya Budha Locani

Pada tahun 1999 awal bulan 4, ibu saya melakukan kesalahan yang sangat fatal, obat tetes mata yang sudah kadaluarsa diteteskan lagi ke dalam mata, sehingga efek lanjutannya terasa sakit kepala, sakit kepala seperti ini berlanjut hingga seminggu lebih dan belum kunjung sembuh.

Pada tanggal 9 April ibu saya memeriksakan matanya ke dokter spesialis mata, menurut pemeriksaan dokter, ibu saya telah kena penyakit katarak, tekanan pada mata terlalu tinggi sampai 25 derajat, tekanan mata orang normal tidak lebih dari 20 derajat, menurut perkiraan dokter, bila sampai parah akan berakibat kehilangan penglihatan. Dokter membuka resep obat mata yang harus ditetes pada pagi dan malam hari, setelah satu minggu kemudian harus kembali memeriksakan lagi ke dokter.

Saat itu hati saya risau dan kuatir, bila benar-benar akan kehilangan penglihatan, kami harus bagaimana? Akankah ibu saya sejak hari ini dan untuk seterusnya harus menanggung hidup dalam kegelapan? Masalah ini sangat membuat kami sedih, saya tidak berani memikirkannya lagi, batin saya tidak bisa tenang.

Tiba-tiba saya teringat status saya adalah siswa Satya Budha, hanya perlu dengan tulus hati memohon pada Mahaguru Budha Hidup Liansheng memancarkan cahaya memberkati ibu saya, ibu saya akan menemui kemujuran, semua ketidakberuntungan berubah menjadi keberuntungan.

Sejak saat itu saya mulai melatih sadhana peredam malapetaka untuk ibu saya, setulus hati memohon kepada Namo Mahaguru Budha Hidup Liansheng, Namo Usnishavijaya Dharani berwelas asih memberkati ibu saya dan menyeberangkan roh pengganggu ibu saya ke Tanah Suci Budha, sehingga karma buruk, penyakit ibu saya akan terkikis. Penyakit katarak akan cepat sembuh, menyingkirkan malapetaka, menambah usia, memperkuat jodoh Budha Dharma, ibu saya juga mengembangkan Bodhicitta untuk mencetak Sutra Ksitigarbha Bodhisatva Purva Pranidhana sebanyak 1.000 buku dan melaksanakan pelepasan satwa.

Saya juga memohon pada para biksu Lama di Hongkong Lei Zang Si agar bersedia mengajarkan saya membaca 'Sutra Sabda Budha Tentang Mata Terang'. Menurut Acharya Lian Shiang sutra ini harus dibaca pada pagi-pagi saat matahari akan terbit barulah bisa manjur. Lalu saya menganjurkan ibu saya agar setiap hari pagi-pagi membaca 7 kali 'Sutra

22

Sabda Budha Tentang Mata Terang' dan membaca Mantra Hati Padmakumara hingga beberapa kali putaran japamala.

Seminggu kemudian, pada tanggal 16 April ibu saya kembali mengontrol matanya, kata dokter tekanan matanya ada sedikit memulih dan menganjurkan ibu saya agar terus melanjutkan meneteskan obat mata, setelah 3 minggu kembali mengontrol lagi hasil lanjutannya.

Ketika saya membantu ibu saya melatih sadhana peredam malapetaka sebanyak 9 kali sadhana, pada tanggal 21 April pagi-pagi sekali saya bermimpi matahari memancarkan sinar yang sangat terang. Saya merasa bahwa sinar ini berasal dari Budha Bodhisatva, Budha Bodhisatva memancarkan sinar yang terang mengadhistana. Ini adalah salahsatu firasat baik, sehingga iman dan kegembiraan saya yang tak terhingga terhadap Dharma Tantra Satya Budha.

Pada tanggal 22 April setelah para umat Hongkong Lei Zang Si menyelesaikan ritual Ratnakalasa Raja Naga, dibawah bimbingan Acharya Lian Shiung dan para biksu Lama, para umat membaca Tathagata Usnishavijaya Dharani, kemudian jasa-jasanya dilimpahkan kepada arwah penggangu ibu saya. Saya sangat berterima kasih kepada Acharya, para biksu dan segenap umat yang telah berwelas asih membantu, dan juga beruntung bahwa ibu saya memiliki berkah yang bagus sekali sehingga mendapat uluran tangan dari para umat sekalian. Dan saya juga menelepon interlokal ke Kanada mencari Acharya Lian Han untuk memohon Acharya Lian Han berwelas asih melaksanakan ritual untuk mengadhistana ibu saya. Acharya Lian Han langsung menyetujuinya, serta menyuruh saya mengirim foto ibu saya guna memudahkan dalam ritual. Saya juga sangat berterima kasih kepada Acharya Lian Han yang berwelas asih meluangkan waktunya, walaupun penuh kesibukan untuk melaksanakan ritual bagi ibu saya.

Pada tanggal 9 Mei, ibu saya kembali memeriksakan penyakitnya, kata dokter bahwa obat tetes mata itu telah dapat mengendalikan kondisi penyakitnya, serta dokter menghimbau agar tetap menetes obat mata sampai jangka waktu tertentu. Setiap bulan rutin memeriksakan mata, saya sempat mewakili ibu saya melaksanakan ritual peredam malapetaka 49 kali, dan berhasil membaca sampai ribuan kali Tathagata Usnishavijaya Dharani dengan jasa pahalanya dilimpahkan kepada ibu tercinta.

Setelah melewati masa pengobatan selama beberapa bulan, pada tanggal 28 September ibu saya kembali memeriksakan matanya, kata dokter tekanan mata ibu saya sudah kembali normal, benar-benar suatu hal yang harus dirayakan.

23

Disini siswa bernamaskara pada Maha Mula Acharya Budha Hidup Liansheng, Budha Locani Usnishavijaya yang berwelas asih memancarkan sinar terang memberkati ibu saya. Sehingga ibu saya bisa terbebas dari karma penyakitnya, penyakit katarak menjadi sembuh.

Siswa Lianhua Weicin Mukjizat Hilangnya Tumor

Oleh Lianhua Judy Dikutip oleh Zhiwei Zhu Dari buku Usnishavijaya Budha Locani

Awal tahun ini (1997) kebetulan masih cuti, saya sekeluarga berencana berlibur ke Eropa. Sungguh tak disangka-sangka, suatu hari bagian bawah perut saya terasa nyeri dan segera pergi ke dokter untuk diperiksa.

Lewat check-up USG saya dinyatakan gejala 'selaput dalam rahim mengalami pergeseran' di kedua sisi indung telur terjadi penggumpalan darah yang disebut sebagai tumor.

Menurut penjelasan dokter spesialis kandungan, cara penyembuhan satu-satunya adalah membuang seluruh rahim tersebut berikut indung telurnya, kecuali itu tidak ada jalan lain lagi.

Ini sebabkan karena: 1. Tumor itu terbungkus oleh selapis selaput yang tipis, beratnya mencapai 5 ons (sebesar telur ayam). Kapan saja tumor itu bisa membesar, yang bisa menyebabkan selaput pecah. Bila pecah akan terjadi radang pada selaput isi perut, dan bila terlambat melakukan operasi, bahaya akan mengancam jiwa.

24

2. Tumor yang seberat 5 ons itu tidak mudah menyusut. 3. Karena saat bersalin pernah melakukan operasi, sehingga timbul lendir yang lekat. Jadi tidak dapat diatasi dengan operasi kecil melalui sinar laser.

Oleh sebab itu, kondisi demikian harus menjalani operasi pembedahan, tidak bisa tanpa membuang seluruh rahim. Semua dokter spesialis kandungan juga sependapat, sehingga hati saya pedih mendengarnya! Bila memang saya memiliki karma buruk demikian, bagaimana tidak malu dan menyesal! Saya mengerti benar bahwa rahim adalah alat keremajaan dan unsur kesehatan tubuh seseorang, saya tidak mau melakukan operasi pengangkatan rahim itu. Saya sudah benar-benar pasrah. Harapan saya pertama-tama adalah dalam musim semi ini pergi ke Seattle untuk menghadiri Upacara Dharma serta memohon adhistana Mahaguru.

Semua persiapan sudah saya siapkan dengan baik, agar lebih tenang, saya mengundang pengacara untuk membuat surat warisan. Tidak disangka karena suatu sebab, akhirnya saya batalkan untuk berangkat ke Seattle.

Melewati hari-hari yang sulit itu, saya banyak melihat buku-buku tentang kematian. Seperti Mati Delapan Menit, Melewati Pintu Hidup Mati, Sutra Tibet Menyelamatkan Para Arwah Yang Menderita. Juga merenungi apa yang sering Mahaguru katakan, yaitu 'Bila seseorang yang belum mencapai Pencerahan, saat akan meninggal bagaikan dalam mimpi, tak bisa memegang kendali. Sungguh menakutkan!'

Tiba-tiba saya teringat pada kesaksian dari sdr. Lianhua Ruencheng yang tulisannya ditempel di vihara Lei Chang Si, Hongkong. (cat: pernah dipost di Padmakumara pada bulan Mei 2011) Ia begitu tekun membaca Mantra Usnishavijaya Dharani, akhirnya tulangnya yang telah rapuh dengan ajaib tumbuh kembali. Saya juga harus sembuh seperti dia. Maka saya juga harus giat dan gigih melaksanakannya.

Rutinitas saya sehari-hari meliputi bersadhana, membaca Mantra Hati Mahaguru, Usnishavijaya Dharani, Mantra Acalanatha, dan Mantra Catur Sarana. Setiap kali membaca mantra, saya melakukan visualisasi yang mendetail, memvisualisasikan Budha Bodhisatva memancarkan sinar putih pada tubuh saya, menghapus karma penyakit saya.

Sebulan telah berlalu, dokter spesialis melakukan pemeriksaan dengan USG, ternyata tumor tersebut menyusut 1/3 bagian. Dokter mengatakan bahwa hal ini tidak mungkin terjadi. Seketika itu saya sangat bersyukur dan terharu, saya merasakan ada mukjizat pada diri saya.

25

Budha dan Bodhisatva telah menjauhkan saya dari pintu kematian. Kepercayaan diri saya lebih terdorong lagi! Setiap hari dengan keyakinan, saya makin giat dan terus bersadhana!

Setiap bulan, saya memeriksakan diri ke dokter spesialis, ternyata tumor saya semakin hari semakin mengecil. Dokter dengan keheranan mencatat rutinitas sehari-hari saya sebagai penelitian.

Sembilan bulan telah berlalu, tumor yang bagaikan mimpi buruk itu telah hilang sama sekali! Dalam masa-masa itu, saya tidak menjalankan operasi apapun, juga tidak minum obat apapun, hanya setiap bulan disuntik obat penghenti haid.

Sekarang saya sudah benar-benar sehat kembali. Saya dengan tulus bersujud dan berterima kasih pada Mahaguru Budha Hidup Liansheng, dan para Budha Bodhisatva di sepuluh penjuru!

Saya juga sangat berterima kasih pada Acharya dan teman-teman yang telah memberi semangat pada saya, di saat-saat sedang dilanda penyakit yang akut ini!

Hormat saya, LIanhua Judy. Bangkit dari Kursi Roda

Oleh Lianhua Meicin Dikutip oleh Zhiwei Zhu Dari buku Usnishavijaya Budha Locani

Para saudara/i sedharma, salam sejahtera semuanya. Ibunda saya pada pertengahan bulan Juli 1996 di Malaysia tiba-tiba mengalami stroke, lumpuh separoh badan, berbaring di atas

26

ranjang selama berbulan-bulan. Setelah diperiksa dokter spesialis menyatakan, bahwa saluran darah di otak terhambat sehingga mempengaruhi syarafnya.

Belakangan tampak sembuh, ia memohon Hu kepada Mahaguru Budha Hidup Liansheng, dengan berbagai macam usaha dari para dokter untuk menyembuhkannya, penyakitnya sudah mulai membaik. Tetapi masih membutuhkan pertolongan orang lain dan dengan bantuan tongkat baru bisa berjalan pelan-pelan.

Kali ini ibunda bersama sekeluarga khusus datang dari Malaysia ke New York untuk ikut berpartisipasi dalam upacara besar peresmian Vajra Lei Zang Si, maksud kedatangan kali ini adalah memohon adhistana dan Hu dari Mahaguru Budha Hidup Liansheng.

Setelah ibunda saya diadhistana langsung oleh Mahaguru serta diberikan 2 lembar Hu untuk diminum; karena kami ibu dan anak berkumpul bersama di New York, maka saya memintanya untuk tinggal bersama saya selama beberapa hari.

Hari itu, sungguh berafinitas bisa membawa serta ibunda dan sekeluarga berpartisipasi dalam ritual keagamaan pembacaan Tathagata Usnishavijaya Dharani yang dipimpin oleh Dharmacarya Lian Cin. Setelah kami semuanya melafalkan lebih dari 30 kali, saya bersama biksu Lian Cin dan umat semuanya berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.

Ibunda saya juga ingin berfoto bersama biksu Lian Cin. Karena biksu Lian Cin sedang duduk di lantai jadi saya menuntun ibunda turun dari kursi dan duduk bersama. Setelah berfoto, para umat sedharma bangkit berdiri, kami juga membantu menuntun ibu saya untuk berdiri dan memberi tongkat kepada beliau. Tak disangka ibu saya dapat menggapai tangan saya tanpa menggunakan tongkat dan dengan sendirinya dapat bangkit berdiri serta dapat berjalan sendiri dengan perlahan-lahan! Hal ini membuat kita gembira seketika, sampai-sampai biksu Lian Cin juga terlihat keheranan! Tak disangka mukjizat menjapa mantra begitu cepat memperlihatkan hasil!

Untuk lebih membuktikan kenyataan ini, biksu Lian Cin menyuruh ibu saya bernamaskara di hadapan Mandala beberapa kali, ternyata ibu saya di depan umum mampu bernamaskara berkali-kali, kemudian dengan sendiri berjalan perlahan-lahan. Pemandangan ini membuat kita terharu dan meneteskan air mata kebahagiaan. Inilah bukti yang paling nyata dari maha adhistana Mahaguru Budha Hidup Liansheng, kemanjuran Hu serta pahala yang luarbiasa dari dharani. Terlebih-lebih lagi berterima kasih kepada welas asih biksu Lian Cin yang setiap hari menyelenggarakan pembacaan seribu kali mantra dharani, mantra Sata Aksara, membimbing kami dalam sadhana. Anumodana tak terhingga!

27

New York, Siswa Lianhua Meicin Mukjizat Hilangnya Tumor

Oleh Lianhua Judy Dikutip oleh Zhiwei Zhu Dari buku Usnishavijaya Budha Locani

Awal tahun ini (1997) kebetulan masih cuti, saya sekeluarga berencana berlibur ke Eropa. Sungguh tak disangka-sangka, suatu hari bagian bawah perut saya terasa nyeri dan segera pergi ke dokter untuk diperiksa.

Lewat check-up USG saya dinyatakan gejala 'selaput dalam rahim mengalami pergeseran' di kedua sisi indung telur terjadi penggumpalan darah yang disebut sebagai tumor.

Menurut penjelasan dokter spesialis kandungan, cara penyembuhan satu-satunya adalah membuang seluruh rahim tersebut berikut indung telurnya, kecuali itu tidak ada jalan lain lagi.

Ini sebabkan karena: 1. Tumor itu terbungkus oleh selapis selaput yang tipis, beratnya mencapai 5 ons (sebesar telur ayam). Kapan saja tumor itu bisa membesar, yang bisa menyebabkan selaput pecah. Bila pecah akan terjadi radang pada selaput isi perut, dan bila terlambat melakukan operasi, bahaya akan mengancam jiwa. 2. Tumor yang seberat 5 ons itu tidak mudah menyusut. 3. Karena saat bersalin pernah melakukan operasi, sehingga timbul lendir yang lekat. Jadi tidak dapat diatasi dengan operasi kecil melalui sinar laser.

28

Oleh sebab itu, kondisi demikian harus menjalani operasi pembedahan, tidak bisa tanpa membuang seluruh rahim. Semua dokter spesialis kandungan juga sependapat, sehingga hati saya pedih mendengarnya! Bila memang saya memiliki karma buruk demikian, bagaimana tidak malu dan menyesal! Saya mengerti benar bahwa rahim adalah alat keremajaan dan unsur kesehatan tubuh seseorang, saya tidak mau melakukan operasi pengangkatan rahim itu. Saya sudah benar-benar pasrah. Harapan saya pertama-tama adalah dalam musim semi ini pergi ke Seattle untuk menghadiri Upacara Dharma serta memohon adhistana Mahaguru.

Semua persiapan sudah saya siapkan dengan baik, agar lebih tenang, saya mengundang pengacara untuk membuat surat warisan. Tidak disangka karena suatu sebab, akhirnya saya batalkan untuk berangkat ke Seattle.

Melewati hari-hari yang sulit itu, saya banyak melihat buku-buku tentang kematian. Seperti Mati Delapan Menit, Melewati Pintu Hidup Mati, Sutra Tibet Menyelamatkan Para Arwah Yang Menderita. Juga merenungi apa yang sering Mahaguru katakan, yaitu 'Bila seseorang yang belum mencapai Pencerahan, saat akan meninggal bagaikan dalam mimpi, tak bisa memegang kendali. Sungguh menakutkan!'

Tiba-tiba saya teringat pada kesaksian dari sdr. Lianhua Ruencheng yang tulisannya ditempel di vihara Lei Chang Si, Hongkong. (cat: pernah dipost di Padmakumara pada bulan Mei 2011) Ia begitu tekun membaca Mantra Usnishavijaya Dharani, akhirnya tulangnya yang telah rapuh dengan ajaib tumbuh kembali. Saya juga harus sembuh seperti dia. Maka saya juga harus giat dan gigih melaksanakannya.

Rutinitas saya sehari-hari meliputi bersadhana, membaca Mantra Hati Mahaguru, Usnishavijaya Dharani, Mantra Acalanatha, dan Mantra Catur Sarana. Setiap kali membaca mantra, saya melakukan visualisasi yang mendetail, memvisualisasikan Budha Bodhisatva memancarkan sinar putih pada tubuh saya, menghapus karma penyakit saya.

Sebulan telah berlalu, dokter spesialis melakukan pemeriksaan dengan USG, ternyata tumor tersebut menyusut 1/3 bagian. Dokter mengatakan bahwa hal ini tidak mungkin terjadi. Seketika itu saya sangat bersyukur dan terharu, saya merasakan ada mukjizat pada diri saya. Budha dan Bodhisatva telah menjauhkan saya dari pintu kematian. Kepercayaan diri saya lebih terdorong lagi! Setiap hari dengan keyakinan, saya makin giat dan terus bersadhana!

29

Setiap bulan, saya memeriksakan diri ke dokter spesialis, ternyata tumor saya semakin hari semakin mengecil. Dokter dengan keheranan mencatat rutinitas sehari-hari saya sebagai penelitian.

Sembilan bulan telah berlalu, tumor yang bagaikan mimpi buruk itu telah hilang sama sekali! Dalam masa-masa itu, saya tidak menjalankan operasi apapun, juga tidak minum obat apapun, hanya setiap bulan disuntik obat penghenti haid.

Sekarang saya sudah benar-benar sehat kembali. Saya dengan tulus bersujud dan berterima kasih pada Mahaguru Budha Hidup Liansheng, dan para Budha Bodhisatva di sepuluh penjuru!

Saya juga sangat berterima kasih pada Acharya dan teman-teman yang telah memberi semangat pada saya, di saat-saat sedang dilanda penyakit yang akut ini!

Hormat saya, LIanhua Judy.

You might also like