Professional Documents
Culture Documents
1. Definisi
Tuberkulosis atau sering juga disebut TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Umumnya menyerang organ paru namun dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya. Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah India dan China dengan penderita TB
terbanyak di dunia.
Hari TB sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret.
2. Kebijakan
a. Visi
Tuberkulosis tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat
b. Misi.
1) Menjamin bahwa setiap pasien TB mempunyai akses terhadap pelayanan yang bermutu,
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematiaan karena TB.
2) Menurunkan resiko penularan TB
3) Mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat TB
c. Tujuan
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB, Memutuskan rantai penularan, serta
mencegah terjadinya Multi Drug Resistance (MDR), sehingga TB tidak lagi merupakan masalah
kesehatan masysrakat Indonesia.
d. Target.
Target program penanggulangan TB adalah tercapainya penemuaan pasien baru TB BTA positif
paling sedikit 70% dari perkiraan dan penyembuhkan 85% dari semua pasien tersebut serta
mempertahankannya. Target ini diharapkan dapat menurunkan tingkat prevalensi dan
kematiaan akibat TB hingga separuhnya pada tahun 2010 dibanding tahun 1990, dan mencapai
tujuan Millenium Development Goals (MDG) pada tahun 2015.
e. Kebijakan
1) Penanggulangan TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi.
2) Penanggulangan TB dilaksanakan dengan menggunakan strategis Directly Observed
Treatment Shortcourse (DOTS)
3) Penguatan kebijakan untuk meningkatkan komitmen daerah terhadap program
penanggulangan TB.
4) Penguatan strategi DOTS dan pengembangannya ditujukan terhadap peningkatan mutu
pelayanan, kemudahan akses untuk penemuaan dan pengobatan sehingga mampu
memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya MDR-TB.
5) Penemuaan dan pengobatan dalam rangka penanggulangan TB dilaksanakan oleh seluruh
Unit Pelayanan Kesehatan (UPK), meliputi Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta,
Rumah Sakit Paru (RSP), Balai Pengobatan Penyakit Paru Paru (BP4), Klinik Pengobatan lain
serta serta Dokter Praktek Swasta (DPS)
6) Penanggulangan TB dilaksanakan melalui promosi, penggalangan kerja sama dan kemitraan
dengan program terkait, sektor pemerintah, non pemerintah dan swasta dalam wujud
Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TB (Gerdunas TB).
7) Peningkatan kemampuan laboratorium.
8) Obat anti Tuberkulosa (OAT) untuk penanggulangan TB diberikan kepada patien secara
cuma-cuma dan dijamin ketersediaannya.
9) Ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten dalam jumlah yang memadai untuk
meningkatkan dan mempertahankan kinerja program.
10) Penanggulangan TB lebih diprioritaskan kepada kelompok miskin dan kelompok rentan
terhadap TB.
11) Pasien TB tidak dijauhkan dari keluarga, masyarakat dan pekerjaannya.
12) Memperhatikan komitmen international yang memuat dalam MDGs
f. Strategi
1) Peningkatan komitmen politis yang berkesinambungan untuk menjamin ketersediaan
sumber daya dan menjadikan penanggulangan TB suatu prioritas.
2) Pelaksanaan dan pengembangan srtategis DOTS yang bermutu dilaksanakan secara bertahap
dan sistematis.
3) Peningkatan kerjasama dan kemitraan dengan pihak terkait melalui kegiatan advokasi,
komunikasi dan mobilisasi sosial.
4) Kerjasama dengan mitra internasional untuk mendapatkan komitmen dan bantuan sumber
daya.
5) Peningkatan kinerja program melalui kegiatan pelatihan dan supervisi, pemantauan dan
evaluasi yang berkesinambungan
g. Kegiatan
1) Penemuan dan pengobatan
2) Perencanaan
3) Pemantauan dan evaluasi
4) Peningkatan SDM (pelatihan,supervisi)
5) Penelitian
6) Promosi
7) Kemitraan
h. Strategi DOTS
Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen, yaitu:
1) Komitmen politis
2) Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya
3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus
yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan
4) Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu
5) Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil
pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
b. Diagnosa pasti
1) Pemeriksaan laboratorium – BTA positif
2) Pemeriksaan rontgen
c. Pengobatan TB
Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah
kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman
terhadap OAT (Obat Anti Tuberkulosis).
Penggunaan OAT lapis kedua seperti golongan aminoglikosida (misalnya kanamisin) dan
golongan kuinolon tidak dianjurkan diberikan kepada pasien baru tanpa indikasi yang jelas
karena potensi obat tersebut jauh lebih rendah daripada OAT lapis pertama. Di samping
itu dapat juga meningkatkan terjadinya risiko resistensi pada OAT lapis kedua.
4) Kategori Anak
DOSIS UNTUK KATEGORI ANAK
Jenis Obat BB < 10 kg BB 10-19 kg BB 20-32 kg
Isoniasid 50 mg 100 mg 200 mg
Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg
Pirasinamid 150 mg 300 mg 600 mg