You are on page 1of 3

LAPORAN KASUS E-CASE Ileus Letak Tinggi pada Foto Abdomen 3 Posisi ABSTRAK Ileus adalah gangguan / hambatan

pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut. Ileus dibagi menjadi dua jenis, yaitu ileus obstruktif dan ileus paralitik. Ileus obstruktif atau disebut juga ileus mekanik merupakan keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke bagian distal atau anus dikarenakan adanya sumbatan/hambatan mekanik yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose pada segmen usus tersebut. Ileus paralitik atau adynamic ileus ialah keadaan di mana usus gagal/ tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya akibat kegagalan neurogenik atau hilangnya peristaltik usus tanpa adanya obstruksi mekanik. Dengan gambaran radiologi yang dibuat menggunakan foto abdomen 3 posisi, dapat dilihat ada tidaknya tanda-tanda ileus dan juga untuk menentukan jenis ileus yang dialami oleh pasien. Isi Pasien laki-laki berusia 33 tahun datang ke IGD RSUD Temanggung dengan keluhan nyeri perut (+) yang muncul secara tiba-tiba. Pasien juga mengeluh mual (+). Tidak ada keluhan muntah (-), pusing (-), nyeri kepala (-). Pasien belum pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya dan riwayat gejala yang sama pada keluarga disangkal. Pada pemeriksaan tandatanda vital didapatkan tekanan darah 130/80mmHg, nadi 92x/menit, resirasi 20x/menit, dan suhu 36,4oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak kesakitan, kepala dan thoraks dalam batas normal, pemeriksaan abdomen secara inspeksi perut terlihat cembung (+), suara peristaltic (+) 18x/menit, perkusi terdengar pekak (+), palpasi teraba distensi (+), nyeri tekan (+) pada regio epigastrik, hepar dan lien tidak teraba. Ekstremitas dalam batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan jumlah leukosit 14,3rb/uL. Pemeriksaan foto polos abdomen tiga posisi didapatkan gambaran herring bone appearance, distensi usus halus dan step ladder sign pendek. Diagnosis Ileus obstruktif letak tinggi Terapi - Inf RL 20 tpm - Lacedim 2 x 1gr - Torasic 3 x 1 amp - Ranitidine 2 x 1 amp Diskusi

Pada kasus ini, pasien mengalami gejala berupa nyeri perut yang muncul secara tiba-tiba disertai dengan perasaan mual. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital masih dalam batas normal, namun pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak kesakitan dan abdomen tampak cembung dan teraba distensi, dengan nyeri tekan pada regio epigastrik. Pembesaran organ tidak teraba. Pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan jumlah leukosit yang meningkat sebesar 14,3rb /uL. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik tersebut masih belum dapat dipastikan penyebab gangguan pada pasien sehingga dilakukan foto abdomen 3 posisi untuk membantu menegakkan diagnosis pasien. Pada foto abdomen 3 posisi yang dilakukan, yaitu posisi tegak, terlentang dan lateral dekubitus didapatkan gambaran herring bone appearance, distensi usus halus dan step ladder sign pendek-pendek. Tanda-tanda tersebut merupakan gambaran khas pada ileus obstruktif letak tinggi. Gambaran herring bone tersebut merupakan gambaran yang terjadi karena terdapat distensi usus halus menyebabkan usus halus tersebut saling berhimpitan sehingga pada saat dilakukan foto tampak gambaran seperti tulang ikan yang disebut herring bone appearance. Gambaran step ladder sign dapat dinilai berdasarkan air-fluid level yang terlihat pada foto posisi lateral decubitus, pada kasus ini gambaran yang ditemukan adalah step ladder sign pendek yang menunjukkan gangguan pasase terdapat usus halus atau ileus letak tinggi. Ileus sendiri merupakan gangguan / hambatan pasase isi usus yang menunjukkan tanda adanya obstruksi usus akut. Ileus dibedakan menjadi dua macam, yaitu ileus obstruktif dan ileus paralitik. Ileus obstruktif adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke bagian distal atau anus dikarenakan adanya sumbatan/hambatan mekanik yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen usus tersebut, sedangkan ileus paralitik merupakan keadaan di mana usus gagal/ tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya akibat kegagalan neurogenik atau hilangnya peristaltik usus tanpa adanya obstruksi mekanik. Berdasarkan lokasinya, ileus obstruktif dibedakan menjadi ileus letak tinggi dan ileus letak rendah. Pada ileus letak tinggi terjadi obstruksi yang mengenai usus halus, yaitu dari gaster hingga ileum terminal. Sedangkan pada ileus letak rendah terjadi obstruksi yang mengenai usus besar, yaitu dari ileum terminal hingga rectum. Kesimpulan Ileus merupakan gangguan / hambatan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut. Ileus dibedakan menjadi dua macam, yaitu ileus obstruktif dan ileus paralitik. Ileus obstruktif adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke bagian distal atau anus dikarenakan adanya sumbatan/hambatan mekanik yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen usus tersebut. Berdasarkan lokasinya, ileus obstruktif dibedakan menjadi ileus letak tinggi dan ileus letak rendah. Pada ileus letak tinggi terjadi obstruksi yang mengenai usus halus, yaitu dari gaster hingga ileum terminal. Sedangkan pada ileus letak rendah terjadi obstruksi yang mengenai usus

besar, yaitu dari ileum terminal hingga rectum. Pada kasus ini, dari foto polos abdomen 3 posisi terlihat gambaran distensi dari usus halus dan herring bone appearance serta terlihat adanya gambaran step ladder sign pendek-pendek sehingga diagnosis radiologi pasien menuju kepada ileus obstruktif letak tinggi. Referensi Rasad, Sjahriar. 2005. Radiologi Diagnostik edisi Kedua. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta Patel, Pradip R. 2007. Lecture Notes Radiologi. Erlangga : Jakarta Librianty, Nurfanida. 2008. Catatan Praktis Radiologi. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya : Palembang. Penulis Doni Revai, Stase Ilmu Radiologi, RSUD Temanggung, Temanggung - Jawa Tengah

You might also like