Asuhan Persalinan Normal Tujuan Memahami langkah-langjah pengambilan keputusan klinik Menjelaskan asuhan sayng ibu dan bayi Menjelaskan prinsip dan praktik pencegahan infeksi Menjelaskan manfaat dan cara pencatatan medik asuhan persalinan Menjelaskan hal-hal penting dalam melakukan rujukan 7 Langkah Utama MKK Pengumpulan data utama dan relevan untuk membuat keputusan Menginterpretasikan data dan mengidentifikasi masalah 3. Membuat diagnosis atau menentukan masalah yang terjadi/dihadapi Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan intervensi untuk mengatasi masalah Menyusun rencana pemberian asuhan atau intervensi untuk solusi masalah Melaksanakan asuhan/intervensi terpilih Memantau dan mengevaluasi efektifitas asuhan atau intervensi 1. Cara Pengumpulan Data Anamnesis dan observasi langsung : Berbicara dengan ibu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai kondisi ibu dan mencatat riwayatnya. Mengamati perilaku ibu dan apakah ibu terlihat sehat atau sakit, merasa nyaman atau nyeri. Pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan laboratorium, USG, Rontgen, dsb. Catatan medik 2. Interpretasi Data
Untuk membuat diagnosis, diperlukan:
Data yang lengkap dan akurat Kemampuan untuk menginterpretasi/analisis data Pengetahuan esensial, intuisi dan pengalaman yang relevan dengan masalah yang ada 3. Membuat Diagnosis & Mengenali Masalah Diagnosis: G2P1A0, hamil 37 minggu, ketuban pecah dini 2 jam Masalah : kehamilan yang tidak diinginkan atau takut untuk menghadapi persalinan Contoh: Ibu hamil dengan bayi makrosomia (diagnosis jelas) dan bayi dengan selamat dilahirkan tetapi tetap harus diwaspadai adanya masalah (hipoglikemia BBL atau perdarahan pascapersalinan e.c. atonia uteri) 4. Menilai Kebutuhan dan Persiapan Menghadapi Masalah Birth Preparedness and Complication Readiness Contoh: Ibu hamil dengan PEB dengan tekanan darah yang tidak terkontrol maka perlu konsultasi dengan spesialis obstetri terdekat Contoh kasus Distosia Bahu: – Mendadak dihadapi dan harus ditangani penolong tanpa bantuan siapapun. Bila tidak terlatih maka ia tidak tahu tanda-tanda distosia bahu sehingga tidak tahu apa yang perlu disiapkan. – Bayi tidak dapat dilahirkan dan kemudian meninggal dunia karena penolong tidak terampil untuk mengatasi hal tersebut 5. Menyusun rencana asuhan atau intervensi Rencana asuhan/intervensi untuk ibu mengacu pada kajian data, identifikasi kebutuhan/kesiapan asuhan/ intervensi, dan menilai kemampuan yang dimiliki. Agar ibu bersalin ditangani secara baik dan terlindungi dari berbagai masalah atau penyulit potensial dapat mengganggu kualitas pelayanan, kenyamanan dan keselamatan ibu dan bayi. Rencana asuhan harus dijelaskan dengan baik kepada ibu dan keluarganya agar mereka mengerti manfaat yang diharapkan dan upaya untuk menghindarkan ibu dan bayi dari masalah yang mungkin terjadi. Contoh asuhan Asuhan Kala I denyut jantung janin: setiap ½ jam frekuensi dan lamanya kontraksi uterus: setiap ½ jam nadi: setiap ½ jam Asuhan pada Tali Pusat Menumbung Pemberian oksigen nasal 6L/menit Mengatur posisi ibu bersalin Pemantauan DJJ 6. Melaksanakan Asuhan Laksanakan secara tepat waktu dan aman. Kenali dan hindarkan akibat buruk penyulit Pastikan ibu dan/atau BBL menerima asuhan atau perawatan yang mereka butuhkan. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang alternatif dan pilihan intervensi yang sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi Perhatikan: penolong sering dihadapkan pada pilihan yang sulit karena ibu dan keluarga meminta ia menentukan intervensi padahal hal ini terkait dengan hak klien dan kewajiban petugas untuk memperoleh hasil terbaik 7. Memantau dan Evaluasi Hasil Penerapan Intervensi Tentukan apakah perlu di kaji ulang atau diteruskan sesuai dengan rencana kebutuhan saat itu. Proses kajian data, membuat diagnosis, memilih intervensi, menilai kemampuan, implementasi asuhan atau intervensi dan evaluasi adalah proses sirkuler (melingkar). Jika saat evaluasi terjadi perubahan kondisi ibu atau BBL, sesuaikan asuhan yang diberikan untuk menangani kebutuhan tersebut. Asuhan atau intervensi bermanfaat apabila masalahnya selesai atau memberi dampak yang menguntungkan terhadap diagnosis yang telah ditegakkan. Asuhan dan intervensi harus efisien, efektif, dan dapat diaplikasikan pada kasus serupa dimasa Faktor-Faktor Yang Menentukan Pilihan Asuhan Bukti-bukti ilmiah Rasa percaya ibu terhadap penolong persalinan Pengalaman saudara atau kerabat untuk kasus yang serupa Tempat dan kelengkapan fasailitas kesehatan Biaya yang diperlukan Akses ketempat rujukan Luaran dari sistem dan sumberdaya yang ada