Professional Documents
Culture Documents
Hukum shalat sunnah dua rekaat sebelum maghrib adalah sunnah, diberi pahala orang yang
melakukannya dan tidak berdosa orang yang tidak melakukannya. Namun demikian kesunatan
shalat dua rekaat qabliyah mghrib adalah ghair mu’akkad (tidak dikuatkan).
Demikianlah beberapa hadits yang menerangkan tentang shalat dua rekaat sebelum maghrib dan
terlihat dengan jelas dalam beberapa hadist diatas bahwa shalat dua rekaat sebelum maghrib itu
pernah dilakukan dimasa rasulullah. Mengenai derajat hadits- hadist yang berkaitan dengan
shalat dua rekaat sebelum maghrib, Imam Nawawi dalm kitabnya Al-majmu’ memberikan
komentar sebagai berikut :
“Hadits-hadits ini (yang berkaitan dengan shalat dua rekaat sebelum maghrib) adalah shahih
serta jelas menunjukan kesunahannaya”.
1. Imam Nawawi,
Ia adalahseorang ulama ahli fiqh dan hadis. Beliau berkata dalam kitabnya Al-majmu’
syarah al muhazzab IV/8 :
“Dalam kesunnatan shalat dua rekaat sebelum maghrib terdapat dua pandangan yang
mahsyur di kalangan khurasa. Namun pendapat shahih diantara keduanya adalah “
Sunnatnya shalat dua rekaat sebelum maghrib itu”.
“Dari Tahwus rah., ia berkata :”Ibnu umar pernah ditanya tentang shalat dua rekaat
sebelum maghrib. Beliau menjawab : “Saya tidak seorang pun dimasa nabi SAW.
melakukannya”. (HR Abu dawud, II : 26).
Namun terhadap pernyataan Ibnu Umar tersebut, Imam Nawawi dalam kitab Majmu,
mengemukakan jawaban Imam Baihaqi dan para ulama Hadis lainnya sebagai berikut
:
“Imam baihaqi dan para ulama hadits lainnya telah memberikan jawaban terhadap
pernyataan Ibnu umar tersebut yakni bahwasanya Ibnu umar telah menafikan sesuatu
yang tidak ia ketahui sedangkan yang demikian itu telah ditetapkan oleh shahabat-
shahabat lain yang justru mengetahuinya”. Maka wajiblah mendahulukan riwayat
dari mereka yang menetapkan (sunnahnya shalat dua rekaat sebelum maghrib itu)
dikarenakan mereka lebih banyak dank arena mengetahui sesuatu yang tidak
diketahui oleh Ibnu umar”.
E. Kesimpulan
Dengan demikian, maka hadis riwayat Abu Dawud yang menyebutkan tentang
pernyataan Ibnu umar itu tidaklah menggugurkan riwayat yang lain tentang shalat
dua rekaat sebelum maghrib yang JUSTRU JUMLAHNYA LEBIH BANYAK
SERTA JELAS MENGARAH KEPADA KESUNATANNYA dan DERAJAT HADIS-
HADIS ITUPUN SHAHIH MENURUT AHLI HADIS. juga kaidah ushul fiqh yang
sudah disepakati mengatakan:
“MEREKA YANG MENETAPKAN (SUATU HUKUM) DIDAHULUKAN DARI YANG
MENAFIKANNYA”.
Rujukan :