You are on page 1of 9

Nama : Ajeng Puspitorini Tahun Masuk : Juli 2012 Judul : Hubungan Antara Hiperkolesterolemia Dengan Peningkatan Enzim Transaminase

Hati Pada Pasien Non-Alkoholic Fatty Liver

I.1. Latar Belakang Masalah


Pada Penelitian ini latar belakang masalah yang terjadi adalah banyaknya pasien yang menderita hiperkolesterolemia pada dekade modern ini. Dengan meninggalkan pola hidup sehat terutama pola makan yang banyak mengandung kolesterol dan asam lemak jenuh tanpa diimbangi olahraga yang berlangsung secara menahun dimana biasanya pada saat melakukan test medical check up pasien baru menyadari bahwa kadar kolesterolnya didalam darah meningkat. Dan tanpa disadari juga terjadi peningkatan kadar enzim transaminase hati yaitu peningkatan kadar enzim Gamma GT, SGOT dan SGPT. Dimana peningkatan kadar enzim transaminase hati tsb lama lama bisa menyebabkan suatu penyakit yang disebut dengan perlemakan hati atau fatty liver disease. Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Kolesterol merupakan sejenis molekul lemak atau yang menyerupainya dan merupakan jenis khusus lipid yang disebut juga sebagai steroid. Steroid sendiri adalah lipid yang memiliki struktur kimia khusus yang terdiri dari 4 cincin atom karbon. Di dalam darah kita ditemukan tiga jenis lipid yaitu kolesterol, trigliserid, dan fosfolipid. Senyawa lipid dengan apoprotein ini dikenal dengan nama lipoprotein. Dengan menggunakan ultrasentrifugasi, pada manusia dapat dibedakan enam jenis lipoprotein yaitu high-density lipoprotein (HDL), lowdensity lipoprotein (LDL), intermediate-density (IDL), very low density lipoprotein (VLDL), kilomikron dan lipoprotein a kecil (Lp(a)). Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk menghindari hal ini. Walaupun tidak semua kolesterol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolesterol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolesterol HDL merupakan kolesterol yang dapat melarutkan kolesterol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg. Obati kolesterol dengan obat kolesterol alami akan lebih efektif daripada dengan obat obatan kimia. Penelitian Cooper pada 2000 laki-laki yang sehat didapatkan peningkatan kadar kolesterol total dengan bertambahnya umur. Akan tetapi kadar HDL kolesterol akan tetap konstan sedangkan kadar LDL cenderung meningkat. Sedangkan pada 589 perempuan didapatkan respons peningkatan kolesterol sedikit berbeda yaitu kadar

LDL kolesterol cenderung meningkat lebih cepat sedangkan kadar HDL kolesterol juga meningkat sehingga rasio kadar kolesterol total atau HDL menjadi rendah. Perlemakan hati itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan secara garis besar yaitu 1. Non-Alkoholic fatty liver dimana penyebabnya bukan karena intake alkohol yang terlalu lama 2. Alkoholic fatty liver dimana penyebabnya memang disebabkan oleh intake alkohol jangka panjang atau lama. Pada penelitian ini saya akan membahas lebih jauh yang kaitannya bukan karena disebabkan intake alkohol yang jangka panjang. Fatty liver sendiri biasanya tidak menimbulkan gejala apa apa pada pasien. Hanya saja pasien mengeluhkan rasa tidak enak pada perut bagian kanan atas. Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit fatty liver adalah dengan pemeriksaan usg abdomen bagian atas atau sering disebut liver abdomen. Uji enzim hati ini sering menjadi satu satunya petunjuk adanya cedera sel pada penyakit hati dini atau lokal karena perubahan ringan kapasitas ekskretorik mungkin tersamar akibat kompensasi dari bagian hati yang lain yang masih fungsional. Untiuk pasien dengan penyakit yang ringan atau sedang,kerusakan yang hilang timbul paling baik dipantau dengan memeriksa secara berkala kadar enzim serum. Salah satu makna klinis penting pengukuran GGt adalah sebagai indikator pemakaian alkohol. Secara garis besar latar belakang yang ingin saya sampaikan disini bahwa dalam penelitian ini ada 5 point utama yaitu: Penyakit Fatty liver merupakan salah satu penyakit yang terjadi di seluruh dunia terutama pada mereka yang mengalami obesitas Ingin menjelaskan secara teoritis hubungan patofisiologi terjadi penyakit perlemakan hati atau fatty liver yang berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol didalam darah Pola makan masyarakat di era modern ini yang cenderung banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol serta gaya hidup yang tidak sehat Studi preventif untuk mencegah terjadinya penyakit perlemakan hati dengan mengetahui berbagai macam makanan sehat dan juga gaya hidup yang sehat Diharapkan setelah membaca penelitian ini pembaca dapat mengerti hubungan antara tingginya kadar kolesterol didalam darah yang juga dapat meningkatkan kadar enzim transaminase hati yang berdampak pada terjadinya penyakit fatty liver non-alkoholic atau penyakit perlemakan hati bukan krn akibat konsumsi alkohol jangka lama.

I.2. Perumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut : Apakah ada hubungan kadar kolesterol yang tinggi dengan peningkatan enzim transaminase hati pada penyakit non-alkoholic fatty liver ?

I.3. Tujuan Penelitian


a.Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol yang tinggi dengan peningkatan enzim transaminase hati pada penyakit non-alkoholic fatty liver. b.Tujuan Khusus Untuk melihat peningkatan LDL kolesterol pada penyakit fatty liver khususnya yang non-alkoholic. Dan menganalisis korelasi antara peningkatan kadar enzim transaminase hati dengan hiperkolesterolemia.

I.4. Manfaat Penelitian


a. Manfaat teoritis : 1. Bagi penulis penelitian ini sangat berguna sebagai sarana belajar dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang 2. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pencegahan terjadinya hiperkolesterolemia mengingat pada penderita hiperkolesterolemia merupakan salah satu penyebab penyakit fatty liver khususnya yang non alkoholic fatty liver. b. Manfaat praktis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai pertimbangan melakukan pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap pada penderita hiperkolesterolemia.

Kerangka Konsep

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN II. 1. Setiap partikel LDL mengandung sekitar 1500 kolesterol ester dalam inti berminyak. Inti ini dikelilingi oleh mantel yang mengandung 500 molekul kolesterol, 800 molekul fosfolipid dan satu molekul apoprotein B100 (4,5). Metabolisme lipoprotein dapat dibagi menjadi tiga jalur yaitu: 1. Jalur metabolisme eksogen Lemak eksogen adalah lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun yang berasal dari hati. 2. Jalur metabolisme endogen Kolesterol dan trigliserid disintesis di dalam hati dan disekresi sebagai lipoprotein VLDL, yang akan berubah menjadi IDL dan dihidrolisis menjadi LDL. Sebagian dari LDL ini akan dibawa ke hati dan sebagian lagi akan dioksidasi oleh reseptor scavenger A (SRA) di makrofag dan akan menjadi sel busa (foam cell). 3. Jalur reverse kolesterol Suatu proses transport yang membawa kolesterol dari jaringan kembali ke hati, lipoprotein yang berperan adalah HDL. Definisi Pengertian Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak steroid (waxy steroid). Lemak ini ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Lemak ini adalah sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon dengan Rumus molekul C27H46O.

Steroid lainnya termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis. Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Kolesterol dapat dibuat secara sintetik. Kolesterol sintetik saat ini mulai diterapkan dalam teknologi layar lebar (billboard) sebagai alternatif LCD.

Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol HDL merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg. Kadar kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengan simvastatin. Metabolisme Kolesterol

Kolesterol tersusun atas komposisi utama yaitu triasilgliserol,kolesterol ester dan fosfolipid. Untuk membantu kerja lipid tersebut supaya lipid berada dalam cairan tubuh dan dapat terdistribusi dengan baik maka diperlukan suatu Lipoprotein. Pembagian Lipoprotein itu sendiri dapat berdasarkan ukuran,densitas,mobilitas dan juga bisa berdasarkan pada apoprotein yang terkait. Sifat dari apoprotein memungkinkan terjadinya agregasi dari partikel lipoprotein untuk membentuk strukur yang lebih besar.

Fungsi metabolik dari lipoprotein dapat dibagi menjadi dua : 1. Membawa triasilgliserol dari usu atau hepar ke jaringan perifer ( CM, VLDL ) 2. Membuang kelebihan kolesterol dari perifer ke hepar ( HDL ). FATTY LIVER Seiring dengan perubahan gaya hidup modern terutama di kota besar seperti kurangnya aktifitas fisik, banyak konsumsi makanan berlemak dan tinggi karbohidrat yang berlebihan dapat menyebabkan perlemakan hati atau dikenal dengan istilah fatty liver. Fatty liver merupakan penyakit hati kronis yang sering terjadi di masyarakat selain penyakit hati akibat virus. Fatty liver dapat menyerang di segala usia, namun yang tersering pada usia diatas 30 tahun. Biasanya penderita tidak mengetahui kalo menderita fatty liver dan baru mengetahuinya saat melakukan medical check up. Biasanya ditandai dengan adanya peningkatan SGOT, SGPT tanpa disertai adanya infeksi hati (hepatitis) akibat virus serta didukung oleh hasil USG abdomen. Fatty liver ini tidak berbahaya namun jangka panjang fatty liver dapat menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati. Pengertian Fatty liver adalah suatu keadaan dimana adanya penimbunan lemak yang berlebihan di sel-sel hati. Dalam kondisi normal,hati mengandung lemak. Namun bila kadar lemaknya sudah lebih dari 10% dari berat hati itu sendiri, maka sebagian sel-sel hati yang sehat akan diganti dengan sel lemak. Hati akan berubah warnanya menjadi kuning mengkilat karena berlemak, membesar dan lebih berat dari keadaan normal. Inilah yang disebut dengan fatty liver ( perlemakan hati ). Pada penelitian ini kita akan meneliti klasifikasi berat ringannya fatty liver yang didasarkan pada perlemakan hati yang disebabkan dengan obesitas karena banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol bukan yang disebabkan oleh alkohol.

Patologi Perubahan lemak merupakan intra sitoplasmik akumulasi trigliserida (lemak netral). Pada awalnya, hepatosit menyajikan vakuola lemak kecil (liposom) disekitar inti (perubahan lemak microvesicular). Pada tahap ini, sel-sel hati dipenuhi oleh tetesan lemak beberapa yang tidak menggantikan inti pusat. Pada tahap akhir, ukuran vakuola meningkat, mendorong nukleus ke pinggiran sel, memberikan karakteristik meteri cincin penampilan. Vesikel ini dengan baik digambarkan dan optik kosong karena melarutkan lemak selama pemprosesan jaringan. Vakuola besar mungkin menyatu dan menghasilkan lemak kista, yang lesi ireversibel. Macrovesikular steatosis adalah bentuk paling umum dan biasanya dikaitkan dengan alkohol, diabetes, obesitas dan kortikosteroid. Cacat dalam metabolisme lemak bertanggung jawab untuk patogenesis dari Fatty Liver Disease, yang mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam konsumsi energi dan pembakarannya, sehingga penyimpanan lipid, atau bisa menjadi konsekuensi dari resistensi perifer terhadap insulin, dimana pengangkutan asam lemak dari jaringan adiposa ke hati meningkat. Penurunan atau penghambatan molekul reseptor ( PPAR-alfa, PPAR-gamma, SREBP1) yang mengontrol enzim yang bertanggung jawb untuk oksidasi dan sintesis asam lemak tampaknya berkontribusi terhadap akumulasi lemak. Steatosis hati dianggap reversibel dan beberapa nonprogresif sejauh jika penyebab yang mendasarinya dikurangi atau diapus.

Penanganan Fatty liver Tidak ada pengobatan khusu atau pembedahan untuk mengatasi perlemakan hati. Tujuan dari pengobatan adalah menghilangkan penyebabnya atau mengobati penyakit yang mendasarinya, antara lain : 1. Menurunkan berat badan sebesar 0,5 kg per minggu secara bertahap 2. Menurunkan lemak darah seperti kolesterol maupun trigliserida dengan diet maupun obat dari dokter 3. Menurunkan kadar gula darah bila menderita diabetes 4. Hindari minum alkohol 5. Diet rendah lemak dan karbohidrat 6. Makan makanan dengan gizi yang seimbang 7. Tingkatkan aktivitas dengan melakukan olahraga secara teratur 8. Pemberian antioksidan seperti vitamin E Ada beberapa makanan yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya fatty liver yaitu harus menghindari makanan yang mengandung produk hewani yang berlemak terutama gorengan, berlemak dan juga makanan yang diawetkan. Harus mengurangi karbohidrat seperti gula, roti dan nasi putih serta produk produk mie instan. Hindari juga susu dan produk susu seperti susu sapi, keju dan butter serta semua makanan yang mengandung margarine.

Kerangka Pikir
Obesitas, Banyak mengkonsumsi makanan dengan kandungan tinggi lemak, Kurang olahraga, Obesitas, DM dan Hipertensi

Hiperlipidemia

1. Hiperkolesterol emia

2. Hipertrigliseridemia

3. Hiperlipidemia (campuran 1 & 2)

Peningkatan Enzim Transaminase Hati pada darah

Formulasi sel lemak pada hati berwarna kuning mengkilap

Fatty Liver Non-Alkoholic

You might also like