You are on page 1of 21

LOGO

ANTICIPATORY GUIDANCE

&
POTTY TRAINING PUPPIES

Ns. Ni Luh Diah Ayu Sita Dewi, S.Kep

LOGO

ANTICIPATORY GUIDANCE
Ns. Ni Luh Diah Ayu Sita Dewi, S.Kep PRODI D III KEPERAWATAN STIKES KEPANJEN

ANTICIPATORY GUIDANCE
Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak

Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematian pada anak Kepribadian adalah factor pendukung terjadinya kecelakaan Orang tua bertanggungjawab terhadap kebutuhan anak, menyadari karakteristik perilaku yang menimbulkan kecelakaan waspada terhadap faktor-faktor lingkungan yang mengancam keamanan anak

Sibling Rivalry
Keluarga mendapat bayi baru (krisis bagi toddler) Toddler tidak membenci atau marah pada bayi, tetapi karena:
Perubahan merasa ada saingan Perhatian ibu terbagi Kebiasaan rutin menjadi berubah

Menyebabkan anak bertingkah laku invantil Perlu persiapan toddler (sejak bayi dalam kandungan)

Anticipatory Guidance
Usia 12 18 bulan
Mengantisipasi adanya tingkah laku dari toddler Penyapihan bertahap Jadwal waktu makan yang rutin Pencegahan bahaya kecelakaan yang potensial Perlunya ketentuanketentuan/peraturan/aturan disiplin dengan lembut dan cara-cara untuk mengatasi negatifistik dan tempertantrum Mainan baru (motorik, bahasa, pengetahuan dan ketrampilan sosial)

Usia 18 24 bulan
Pentingnya persahabatan sebaya dalam bermain Pentingnya persiapan anak untuk kehadiran bayi baru Kesiapan fisik dan psikologis anak untuk toilet training Berkembangnya rasa takut seperti pada kegelapan atau suara keras Tanda-tanda regresi pada waktu anak mengalami stress

Usia 24 36 bulan
Kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam kegiatan dengan cara meniru Toilet training dan sikap menghadapi keadaan-keadaan seperti mengompol atau BAB dicelana Keunikan dari proses berfikir toddler mis: melalui bahasa yang digunakan ketidakmampuan melihat kejadian dari perspektif yang lain Disiplin berstruktur dengan benar dan nyata, ajukan alas an yang rasional, hindari kebingungan dan salah pengertian

Jenis Kelamin
Factor-faktor Yang Menyebabkan Kecelakaan

Usia Lingkungan

Prasekolah
Usia 3 tahun Meningkatkan minat anak dalam hubungan yang luas Menekankan pentingnya batas-batas/peraturanperaturan Mengantisipasi perubahan perilaku yang agresif (menurunkan ketegangan/ tension) Menawarkan kepada anaknya alternative-alternatif pilihan pada saat anak bimbang Perlunya perhatian ekstra. Usia 4 tahun Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa. Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual Menekankan pentingnya batas-batas yang realistic dari tingkah lakunya Usia 5 tahun Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah Meyakinkan bahwa usia tersebut merupakan periode tenang pada anak

Bimbingan Terhadap ORTU

Usia Sekolah
Usia 6 tahun Usia 7 10 tahun Usia 11 12 tahun
Kebutuhan mendorong anak berinteraksi dengan temannya Pencegahan kecelakaan dan keamanan Peningkatan inters keluar rumah Respek terhadap kebutuhan anak akan privacy dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda Kebutuhan akan kemandirian Interes beraktivitas di luar rumah Perubahan pada wanita memasuki prapubertas Menyiapkan anak tentang perubahan tubuh saat pubertas Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat Sex education yang adekuat dan informasi yang akurat

Cara Pencegahan
a
Pemahaman tingkat perkembangan dan tingkah laku anak Kualitas asuhan meningkat

Lingkungan aman

Pencegahan Terhadap Kecelakaan


Masa Bayi
Jenis kecelakaan (Aspirasi benda, jatuh, luka bakar, keracunan, kurang O2) Pencegahan Aspirasi (bedak, kancing, permen) Kurang O2 (plastic, sarung bantal) Jatuh (tempat tidur ditutup, pengaman, tidak pakai kursi tinggi) Luka bakar (cek air mandi sebelum dipakai) Keracunan (simpan bahan toxic dilemari)

Masa Toddler
Jenis kecelakaan (Jatuh/luka, tenggelam, keracunan/terbakar, tertabrak, aspirasi dan asfiksia) Pencegahan Awasi jika dekat sumber air Ajarkan berenang Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan Cek air mandi sebelum dipakai Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman Jangan biarkan kabel listrik menggantung/mudah ditarik Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance

Pra Sekolah
1
Mengontrol lingkungan Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat membahayakan anak Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya (obyek panas, benda tajam, akibat naik sepeda misalnya, main di jalan, lari mengambil bola/layangan, menyeberang jalan)

2
Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya Jauhkan korek api dari jangkauan Mendidik anak (cara menyeberang jalan, arti rambu-rambu lalulintas, cara mengendarai sepeda yang aman)

Pencegahan Terhadap Kecelakaan


Usia Sekolah
Anak sudah berpikir sebelum bertindak Aktif dalam kegiatan (mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang) Perawat mengajarkan keamanan Aturan lalu-lintas Aturan yang aman dalam berenang Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya (gergaji, alat listrik) Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar

Remaja
Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat (fraktur, luka pada kepala) Kecelakaan karena olah raga Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor sebelumnya ada negosiasi antara orang tua dengan remaja Menggunakan alat pengaman yang sesuai Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah raga

Ns. Ni Luh Diah Ayu Sita Dewi, S.Kep PRODI D III KEPERAWATAN STIKES KEPANJEN

Potty Training Puppies Toilet Training

Toilet Training
Toilet Training pada anak adalah latihan menanamkan kebiasaan pada anak untuk aktivitas buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya (toilet).

Keuntungan dilakukan Toilet Training

Kemandirian

2 Mengetahui bagian-bagian tubuh dan fungsinya

Faktor-faktor yang mendukung Toilet Training pada anak


1. Kesiapan fisik
Usia telah mencapai 18-24 bulan Dapat jongkok kurang dari 2 jam Mempunyai kemampuan motorik kasar seperti duduk dan berjalan Mempunyai kemampuan motorik halus seperti membuka celana dan pakaian

2. Kesiapan Mental
Mengenal rasa ingin berkemih dan devekasi Komunikasi secara verbal dan nonverbal jika merasa ingin berkemih Keterampilan kognitif untuk mengikuti perintah dan meniru perilaku orang lain

Faktor-faktor yang mendukung Toilet Training pada anak (cont...)


3. Kesiapan Psikologis
Dapat jongkok dan berdiri ditoilet selama 5-10 menit tanpa berdiri dulu Mempunyai rasa ingin tahu dan penasaran terhadap kebiasaan orang dewasa dalam BAK dan BAB Merasa tidak betah dengan kondisi basah dan adanya benda padat dicelana dan ingin segera diganti

4. Kesiapan Anak
Mengenal tingkat kesiapan anak untuk berkemih dan devekasi Ada keinginan untuk meluangkan waktu untuk latihan berkemih dan devekasi pada anaknya Tidak mengalami koflik tertentu atau stress keluarga yang berarti (Perceraian)

Cara-cara melakukan Toilet Training

Teknik Lisan

Teknik Modeling

Hal-hal yang perlu diperhatikan selama Toilet Training


1
Hindari pemakain popok sekali pakai

Ajari anak mengucapkan kata-kata yang berhubungan dengan BAK dan BAB Motivasi anak untuk melakukan rutinitas ke kamar mandi seperti cuci tangan dan kaki sebelum tidur dan cuci muka disaat bangun tidur Jangan marah bila anak dalam melakukan toilet training

Tanda anak siap untuk melakukan Toilet Training


Tidak mengompol dalam waktu beberapa jam sehari minimal 3-4 jam Anak berhasil bangun tidur tanpa mengompol Anak mengetahui saat merasa ingin BAK dan BAB dengan menggunakan kata-kata pup Sudah mampu memberi tahu bila celana atau popok sekali pakainya sudah basah dan kotor Bila ingin BAK dan BAB anak memberi tahu dengan cara memegang alat kelamin atau minta ke kamar mandi Bisa memakai dan melepas celana sendiri Memperlihatkan ekspresi fisik misalnya wajah meringis, merah atau jongkok saat merasa BAB dan BAK Tertarik dengan kebiasaan masuk ke kamar mandi seperti kebiasaan orang sekitarnya Minta diajari menggunakan toilet Mampu jongkok 5-10 menit tanpa berdiri dulu

Perempuan
Perlengkapan Toilet khusus anak-anak Bangku kecil sebagai pijakan (jika menggunakan toilet untuk dewasa)

Laki-laki
Perlengkapan Toilet khusus untuk BAK Tambahkan dudukan pada toilet bila BAB (bangku kecil untuk pijakan kakinya)

Posisi Minimalkan cipratan BAK atau BAK Tempatkan bokong dan vagina benarbenar di atas toilet Duduk dengan kedua lutut terbuka lebar Ajarkan anak untuk membersihkan (atau menepuk-nepuk) alat kelaminnya dari arah depan ke arah belakang Buat anak tetap asyik dan betah duduk berlama-lama dengan menaruh buku, sticker, atau memutar lagu favoritnya di dekat toilet

Posisi Minta anak mendorong penisnya lurus ke bawah sebelum dia duduk di atas toilet Bila anak memilih berdiri, pastikan posisinya sudah tepat Kedua kaki terbuka lebar, dan ia tepat di depan toilet Biarkan dia melihat ayahnya, atau tunjukkan bagaimana cara mengarahkan penisnya Beri dia sticker yang lucu begitu dia berhasil mengenainya Jika anak BAB, jangan lupa siapkan buku atau lagu-lagu di dekatnya

You might also like