You are on page 1of 6

I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah penduduk sebesar 32.380.687 jiwa pada tahun 2010 merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar ke-3 di Indonesia. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk tersebut, kebutuhan air bersih juga mengalami peningkatan yang cukup pesat. Namun berdasarkan analisis DPU Satker Pengembangan Air Minum Jawa Tengah, cakupan pelayanan air minum pada daerah perkotaan di Provinsi Jawa Tengah baru mencapai 38% dari seluruh penduduk perkotaan. Pelayanan tersebut dilakukan oleh 35 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang melayani kurang lebih 4.450.000 jiwa. Pada sisi lain, sumber air baku di Jawa Tengah melimpah baik di daerah pegunungan maupun sumber air baku lainya tetapi tidak semua kabupaten atau kota memiliki sumber air baku tersebut. Kota Tegal merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki jumlah penduduk 248.722 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebesar 61.513, pada tahun 2008. Namun dari keseluruhan jumlah penduduk tersebut tercatat hanya 11.882 pelanggan atau sekitar 19,32% penduduk yang terlayani oleh PDAM Kota Tegal sehingga belum semua penduduknya dapat menikmati air bersih dari PDAM. Permasalahan yang dihadapi PDAM Kota Tegal dalam upaya pelayanan air bersih ini adalah tidak adanya sumber air baku yang mencukupi baik secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Apalagi jika musim kemarau tiba, beberapa wilayah di Kota Tegal mengalami krisis air bersih. Melihat hal tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merencanakan untuk mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) secara Regional yang telah dikembangkan yaitu SPAM Regional Kawasan Kabupaten Brebes, Kota Tegal, dan Kabupaten Tegal (Bregas). Pengembangan SPAM tersebut di targetkan untuk meningkatkan kapasitas produksi air minum wilayah Propinsi Jawa

I-2

Tengah sebesar 650 liter per detik yang akan terbagi untuk 3 (tiga)
wilayah. Yaitu 200 liter per detik untuk kawasan Kabupaten Brebes, 200

liter per detik untuk Kota Tegal dan debit air sebesar 250 liter per detik untuk kawasan Kabupaten Tegal (Slawi). Oleh karena itu dengan adanya tambahan debit air sebesar 200 liter per detik, PDAM Kota Tegal diharapkan untuk dapat memanfaatkannya dengan baik yaitu dengan cara memperbaiki sistem yang ada, meningkatkan kapasitas distribusi air dan melakukan pengembangan jaringan guna menyalurkan tambahan debit yang telah dialokasikan untuk wilayah Kota Tegal tersebut. Maka dengan adanya alokasi debit air dan juga anggaran untuk melakukan pengembangan jaringan tersebut perlu dilakukan kegiatan Perencanaan Pengembangan Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum PDAM Kota Tegal. 1.2. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam perencanaan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum PDAM Kota Tegal antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kurangnya debit air minum yang tersedia untuk melayani kebutuhan air bersih penduduk Kota Tegal Tidak adanya sumber air baku yang dapat digunakan sebagai sumber air baku alternatif. Jaringan sistem penyediaan air minum belum mampu melayani seluruh penduduk di wilayah Kota Tegal Adanya debit air minum tambahan (200 lt/detik) yang belum dimanfaatkan. Tidak adanya jaringan sistem penyediaan air minum baru untuk memanfaatkan debit air minum tambahan 200 lt/detik. Tidak adanya Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk melakukan perencanaan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum

I-3

1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ada di Kota Tegal khususnya PDAM Kota Tegal maka akan dilakukan pembatasan masalah yang akan dibahas, yaitu : 1. 2. 3. 4. Jaringan sistem penyediaan air minum belum mampu melayani kebutuhan air bersih penduduk Kota Tegal Adanya debit air minum tambahan sebesar 200 lt/detik yang belum dimanfaatkan Tidak adanya jaringan sistem penyediaan air minum baru untuk memanfaatkan debit air minum tambahan 200 lt/detik. Tidak adanya Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk melakukan perencanaan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum 1.4. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang digunakan dalam perencanaan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum PDAM Kota Tegal antara lain 1 Bagaimana kondisi eksisting sistem penyediaan air minum di Kota Tegal yang meliputi karakteristik wilayah pelayanan, sumber air baku, jaringan transmisi, cakupan pelayanan, tingkat pelayanan, jenis-jenis pelayanan dan kebutuhan dasar air penduduk Kota Tegal saat ini ? 2 Bagaimana rencana pengembangan sistem penyediaan air minum di Kota Tegal sesuai dengan tingkat pertumbuhan penduduk, rencana tata ruang kota dan adanya debit tambahan sebesar 200 liter per detik? 3 Berapa anggaran biaya yang diperlukan untuk merencanakan pengembangan sistem tersebut? 1.5. Tujuan Tujuan dari perencanaan ini adalah: 1 Mengevaluasi permasalahan yang ada pada pelayanan sistem penyediaan air minum eksisting PDAM Kota Tegal.

I-4

Menyusun perencanaan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum PDAM Kota Tegal untuk memanfaatkan debit air minum tambahan sebesar 200 lt/detik dalam rangka peningkatan pelayanan air minum.

Merencanakan

anggaran

biaya

yang

dibutuhkan

untuk

investasi

pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum PDAM Kota Tegal serta biaya operasional dan pemeliharaannya. 1.6. Ruang Lingkup 1.6.1. Ruang Lingkup Tempat dan Waktu Perencanaaan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum akan dilaksanakan di Kota Tegal. Sedangkan waktu pelaksanaan akan dimulai pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2011. 1.6.2. Ruang Lingkup Masalah Lingkup masalah adalah evaluasi dan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum di Kota Tegal yang mencakup batasan masalah sebagai berikut 1. Melakukan studi terhadap jumlah penduduk berkaitan dengan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum dan investasi jangka panjang. 2. Melakukan studi kebutuhan air minum yang berkaitan dengan rencana pemanfaatan sumber daya air baku di wilayah tersebut. 3. Melakukan studi Pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum berkaitan dengan karakteristik wilayah, jenis pipa, aksesoris pipa dan sistem pengalirannya. 4. Menentukan jalur rencana pemasangan perpipaan dan juga elevasi permukaan tanahnya. 5. Menyusun RAB perencanaan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum PDAM Kota Tegal. 6. Menyusun standart operasi dan pemeliharaan sistem distribusi air minum.

I-5

Pembatasan masalah dilakukan agar permasalahan yang sedang dibahas tidak keluar dari tujuan yang diharapkan. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum di Kota Tegal. Pada pembahasan mengenai evaluasi dan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum akan difokuskan pada hal-hal sebagai berikut : 1. Evaluasi sistem distribusi 2. Evaluasi daerah dan tingkat layanan 3. Perencanaan jaringan sistem penyediaan air minum 4. Pengembangan sistem distribusi 5. Pengembangan daerah pelayanan distribusi air minum 6. Perencanaan jalur perpipaan 7. Perencanaan pemasangan perpipaan 8. Rencana anggaran biaya 1.7. Manfaat Manfaat dari Perencanaan Pengembangan Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum PDAM Kota Tegal meliputi manfaat untuk penulis, pemerintah dan penduduk. Penjelasan masing-masing manfaat tersebut terdapat dalam uraian berikut ini : 1.7.1. Manfaat untuk Penulis Sebagai sarana melatih dan mengembangkan kerangka berpikir secara ilmiah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman terutama mengenai perencanaan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum. 1.7.2. Manfaat untuk PDAM Sebagai pedoman atau rujukam bagi PDAM Kota Tegal dalam merencanakan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum untuk penduduk di Kota Tegal, sehingga penduduk dapat terlayani air minum dari PDAM Kota Tegal.

I-6

1.7.3. Manfaat untuk Penduduk Dengan adanya kajian ilmiah tentang perencanaan pengembangan jaringan sistem penyediaan air minum, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air minum penduduk di Kota Tegal.

You might also like