Professional Documents
Culture Documents
Moningka , SpOT
PEMERIKSAAN BEDAH
Pendahuluan
Primary Survey (ABCDE).
Resusitasi. Pemeriksaan Tambahan thp Primary Survey dan
Resusitasi. Secondary Survey. Pemeriksaan Tambahan thp Secondary Survey. Pemantauan dan Re-evaluasi berlanjut. Penanganan Definitif. Follow up
1. Primary Survey
A. : Airway. (Menjaga Airway dgn kontrol Servical).
B. : Breathing. (Menjaga Pernafasan dgn Ventilasi).
RESPONS BUKA MATA. Spontan Thp Suara Thp nyeri . Tidak ada ........
4. 3. 2. 1.
RESPONS MOTORIK TERBAIK. Ikut Perintah 6. Melokaliser Nyeri .. 5. Fleksi Normal . 4. Flexsi Abnormal (Dekortikasi) 3. Extensi Abnormal (Deserebrasi) Tidak ada (Flasid) .. RESPONS VERBAL. Berorientasi Baik Berbicara ngacau (Bingung) ... Kata2 tak teratur . Suara tak Jelas Tidak ada .
2. 1.
5. 4. 3. 2. 1.
2. RESUSITASI
OXYGANISASI dan VENTILASI.
Pengelolaan SYOK (Jalur Infus dgn RL yg
4.SECONDARY SURVEY
ANAMNESE.
Riwayat Trauma (Mechanisme of Injury). Riwayat AMPLE (Alergy, Medication, Past illness, Last meal, Enviroment)
6. PEMANTAUAN & RE-EVALUASI 7. PENANGANAN DEFINITIP. 8. FOLLOW UP (soap) S : SUBJEKTIP O : OBJEKTIP A : ASSESSMENT P : PLANNING PENANGANAN
TERIMA KASIH
STERILISASI
CARA-CARA STERILISASI
1.OTOKLAF Pemanasan dengan uap panas 115C-125C atau lebih bertekanan tinggi ( 2-4 atm) selama 10-15 menit 2.Air Panas Mendidih Dibiarkan mendidih selama 10-30 (utk membunuh spora ) 3.Api Pada pembedahan kecil,cepat dan darurat
4.Uap Kering (Drying Sterilisation ) Alat-alat dimasukkan dalam electric-oven sterilisator dengan suhu 120C-160C selama 1-4 jam.Untuk bahan-bahan yang tidak dapat disterilkan dengan otoklaf atau direbus seperti minyak,powder 5. Rendam dalam bahan kimia atau desinfektan Uap formalin,lar.sublimat 1/1000,lar.hibitane 5 %, lar.Savlon, glutardehyde
6. Gas etilen okside Digunakan untuk alat-alat yang akan rusak bila kena panas 7. Radiasi Sinar gamma dosis tinggi
ASEPSIS Upaya membunuh semua mikroorganisme dengan cara mekanis dan atau fisis
ANTISEPSIS Segala upaya untuk membunuh semua mikroorganisme dengan bahan kimia atau Antiseptikum
Desain kamar bedah yang khusus dan sterilisasi teratur dengan uap formalin /sinar ultraviolet
- Alat-alat/perlengkapan operasi
- Personil bedah
Memakai pakaian khusus, topi dan masker. Cuci tangan menururt Fuerbringer : Tangan dibilas dengan air mengalir dan sabun cair lalu disikat mulai dari ujung jari/kuku jari,tapak tangan,punggung tangan, lengan sampai batas siku selama 10 lalu dibilas dengan air, bilas dengan alkohol 70 % dan keringkan tangan /lengan dengan handuk steril. Waktu pembedahan operator/asisten memakai baju dan sarung tangan steril
Sarung Tangan
ST yg dipakai berulang harus disterilisasi. ST yg robek saat dipakai harus segera dilepas / diganti Jika dipakai untuk prosedur yang lama ST harus diganti sesudah digunakan selama 2 jam atau lebih. Cuci tangan dengan sabun / antiseptik sebelum dan sesudah memakai ST. Dapat dipakai Double Gloves (2ST) sekaligus jika dibutuhkan seperti pada: Tindakan oeprasi yang berlangsung lama (>60 menit). Daerah operasi yang sulit/sempit sehingga banyak manuver. Berhubungan dengan darah/cairan tubuh yang sangat banyak. Memakai ST yang bukan disposable (bukan 1x pakai).
- Kulit penderita
Rambut dicukur, memakai pakaian khusus kemudian desinfeksi kulit sekitar lapangan operasi mulai dari sentral ke perifer sampai 2 x dengan desinfektan Usus Sterilisasi usus dengan cara : Mekanis Makanan kurang serat Obat pencahar atau enema kolon Obat-obatan Gol.Aminoklikosid,eritromisin atau metronidazole
ANTISEPSIS
Adalah suatu methode untuk mengontrol infeksi dgn menghancurkan bakteri yg kontak dgn cara kimiawi / chemical.
Antisepsis kekuatannya kurang dan tidak dapat menghancurkan bentuk spora dari pertumbuhan bakteri. CONTOH ANTISEPTIKUM Carbolic acid (5 %). Jodoform (Bethadine)10 % Lysol (0,3 %). Silver Nitrate (1 ). Mercury Bichloride (0,1 %). Chloracide (2 %). Hydrogen Peroxide / H2O2 (2-3 %). Chloramine (25 %). K. Permanganat 1 (5%). Aniline Dyes / Gentian V. Tintura Jodii (5-10 % Alkohol). Rivanol / Boor water. Ethyl Alcohol (70 %). Furacilline / Sulfonamide.
TERIMA KASIH
MINOR SURGERY
Instrumen Dasar
PISAU : Scalpel. Bistouri. GUNTING : Kasar & Halus. Lurus & Bengkok (Metzembaum). PINSET : PEMEGANG JARUM : Anatomis. Needle Holder. Chirurgis. Nedle Holder with Scissor.
Benang Absorbabel
Suatu bahan benang operasi steril yg terbuat dari derivat kollagen dari mammalia yang sehat yg dpt diserap oleh tubuh. Terbuat dari bahan polymer synthetic, yg dapat diserap oleh jaringan mammalia hidup.
COMPOSITION : Submucosa (sheep intestine). Poly-glycolic acid. Co-polymer of glycolide. Polyester of p-dioxane.
- Surgical Silk. Silkworms Spun. - Nylon (Ethylon). Polyamide Polymer. - Polypropylene (Prolene). Polymer of Propylene. - Ethibond. Polyesther Fibers. - Surgical Stainless Steel. Iron, Nickel, Chrom.
TERIMA KASIH
LUKA
Jenis-jenis Luka
Contused-lacerated wounds caused by knocks or blows Cuts or incised wounds Surgical cuts Wounds caused by stabbing or puncture Bite wounds Excoration and dcollement Shot wounds Wounds caused by scalds or burns Wounds caused by frostbite Wounds caused by acids or caustic solutions Actinic necrosis
Klasifikasi Luka
1. LUKA TERBUKA.
- Luka akut
Clean Wound. Clean contaminated Wound. Contaminated Wound. Dirty and infected Wound. - Luka kronik
2. LUKA TERTUTUP.
Penilaian Luka
PENATALAKSANAAN
PENILAIAN LUKA
PREPARASI LUKA PENUTUPAN LUKA
DRESSING
PREPARASI LUKA
ANESTESI
Umum Parenteral
DEBRIDEMENT
Tahapan Penanganan
Perhatikan waktu penanganan (Golden periode).
Hentikan perdarahan. Bersihkan (wound Toilet) / Debridement (Eksisi).
Follow up Luka
Nyeri.(Color, Dolor, Odem, Fungsiolesa). Sekret. Demam. Perhatikan pengobatannya.
Granulated Wound AIDS (Acquired Immuno Deficiency) Chronic Wound Pressure Sore (Decubitus). Perivasculer Disease (Varicosis Ulcer). Ulcus Carsinomatous Rheumatoid Arthritis (Tophy). Diabetes Melitus (krn Perubahan Microangiopathic).
Mechanical Traction / Pressure Chronic Irritation Disturbed blood supply Infection Oedema Foreign Bodies Surgical Technique Suture Material and Suturing Technique Wound Dressing Medication (e.g. Local Anaesthetics, Topical Steroids Antibiotics)
TERIMA KASIH
TETANUS
TERIMA KASIH
TRAUMA KAPITIS
TERIMA KASIH
LUKA BAKAR
PENYEBAB
1. Thermal Burn - Flash/Flame Burn - Contact Burn - Scald Burn 2. Chemical Burn - Acid Burn - Alkaline Burn 3. Sun Burn
4. Electrical Burn -Circuit, Arus (+) - Flame , Arus ((-), Ledakan - Lightned Burn ( Petir )
5. Radiation Burn
Derajat 1 : mengenai epidermis Derajat 2 : mengenai dermis Derajat 3 : mengenai seluruh ketebalan kulit
Komplikasi
KOMPLIKASI DALAM 24 JAM I : - SYOK NEUROLOGIS. - SYOK HYPOVOLEMIS. MENDADAK. - KEGAGALAN PERNAPASAN. - KEGAGALAN JANTUNG. - KEGAGALAN GINJAL. - GG-AN KES. CAIRAN/ ELECTROLIT. KOMPLIKASI LANJUT - HYPERTROPIC/KONTRACTUR SCAR. - KELOID & MALIGNANCY. - MALNUTRISI. - SEPSIS YANG BERKELANJUTAN. KOMPLIKASI DLM MGG I - INFEKSI SEKUNDER (SEPSIS). - DILATASI LAMBUNG - ILEUS PARALYTIC. - ULCUS CURLING. - KONTRAKSI ESCHAR.
Akibat ekstravasasi cairan intravaskuler Komponen cairan : - Volume replacement ( akibat syok ) dewasa : 2000 cc ( secepatnya ) anak : 40 cc/kgBB ( secepatnya ) - Terapi cairan luka bakar Sesuai formula Baxter pada dewasa dan Modifikasi Brooks pada anak dengan monitor urine - Cairan maintenance
Perawatan luka
mencegah degradasi luka dengan : -debridemant - eschariotomi - nekrotomi Mengurangi evaporating dan mencegah kehilangan panas Enteral nutrisi dini Fisioterapi Latihan pergerakan dini sesuai program
Penanggulangan di TKP
-Pastikan jalan nafasnya baik & bersih. -Singkirkan ketempat aman, kmd Infus & berik O2 (bila ada). - Lepaskan semua yg mencekat (baju / ikat pinggang / dasi / cincin / jam tangan / giwang dan lain lain). -Bersihkan, Dinginkan dgn air mengalir (syarat < jam, LLB <20%) -Tutup dgn kain bersih / selimut / blanket / aluminium foil. -Segera evakuasi pasien ke pusat kesehatan terdekat.
TERIMA KASIH