You are on page 1of 2

Antibiotika Antibiotika merupakan kelompok zat antibakteri yang diproduksi oleh suatu mikroorganisme tertentu.

Pada konsentrasi yang berbeda antibiotika dapat menghambat mikroorganisme yang lain sesuai dengan flora mikroba tersebut bedasarkan sifat kerjanya antibiotika dibedakan atas dua, yaitu antibiotika yang bersifat bakteriostatik yaitu menghambat pertumbuhan bakteri dan bersifat bakteriosidal yaitu bekerja membunuh bakteri (Schunack dkk., 1990). 3. Tetrasiklin Tetrasiklin adalah antibiotika yang memiliki spektrum luas yang diperoleh dari spesies Streptomyces nimosuss. Golongan Tetrasiklin mudah diserap dalam saluran pencernaan dan menyebar luas dalam jaringan, tetapi antibiotika ini sukar menembus kedalam cairan serebrospinal (Santos, 2005). 4. Penisilin Antibiotika ini pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming dari jamur Penicillium notatum pada tahun 1928 dan digunakan untuk membunuh bakteri secara langsung atau melemahkan bakteri sehingga kemudian dapat dibunuh dengan sistem kekebalan tubuh. Penisilin lebih aktif terhadap golongan Gram positif. Toksisitas Penisilin lebih rendah dibandingkan antibiotika lainnya, sebagian besar efek samping yang ditimbulkan adalah reaksi hipersensitivitas (Siswadono dan Soekardjo, 1995).

Gentamisin adalah antibiotika derivat aminoglikosida dengan spektrum yang luas dan aktif untuk melawan organisme Gram positif dan Gram negatif termasuk Pseudomonas sp., Proteus sp., dan Staphylococcus sp. Pemberian jangka pendek gentamisin 0,3% secara tunggal tanpa kombinasi disamping biayanya murah juga sangat efektif untuk melawan organisme berspektrum luas terutama Pseudomonas aeruginosa (Lutan dan Wajdi, 2001).

Tetrasiklin, Gentamisin dan Klindamisin merupakan antibiotik yang mekanisme aksinya mengganggu sintesa protein bakteri. Hambatan biosintesis protein pada sel bersifat sitostatik, karena dapat menghentikan pertumbuhan serta pembelahan sel. Jika sel tersebut dipindahkan ke media bebas antibiotika, maka akan tumbuh kembali setelah antibiotika berkurang dari sel tersebut kecuali Streptomisin yang mempunyai aktivitas bakterisid. Dimana, ia berikatan dengan ribosom 30s dan menyababkan kode mRNA salah dibaca oleh tRNA, sehingga terbentuk protein abnormal dan non fungsional. Sedangkan Kloramfenikol menghambat enzim peptidil trasferase sebagai katalisator untuk membentuk ikatan-ikatan peptida dan proses sintesis protein kuman (Anonimus, 2008). Penisilin dan Vankomisin merupakan antibiotika yang aksi mekanismenya mengganggu sintesa dinding sel selama pembelahan, dimana antibiotika tidak mengikat PBP (Penicillin Binding Protein), tapi langsung mengikat ujung peptida d-alanyl-d-alanin pada prekursor peptidoglikan sehingga menghambat reaksi transpeptidase, maka terjadi perubahan tekanan osmotis dalam sel bakteri lebih tinggi dari pada di luar sel sehingga terjadi kerusakan dinding sel atau lisis pada sel terutama pada bakteri yang peka (Mutschler, 1991).

You might also like