You are on page 1of 2

E.Coli adalah baktri coliformyang sering ditemukan pada faces manusia dan hewan berdarah panas.

Organism. Organisme ini tersebar luas di alam biasanya lazim terdapat dalam sel pencernaan manusia dan hewan. E. coli tersebar diseluruh dunia dan ditularkan bersama air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses. Escherichia coli berbentuk batang, bervariasi dari bentuk koloid sampai berbentuk seperti filamen yang panjang; tidak berbentuk spora; motil dan filamen perithin beberapa galur tidak memiliki flagella; bersifat Gram negative.

E. coli bersifat aerob atau kualitatif anaerob, dapat tumbuh pada media buatan. Beberapa sifat E. coli antara lain pertumbuhan optimum pada suhu 37C, dapat tumbuh pada suhu 15C pH 7,0 tapi tumbuh juga pada pH yang lebih tinggi (Merchant dan Parker,1961) 45C, tumbuh baik pada

Koloni terlihat basah, mengkilat, tidak bening, bulat dan dengan tepi yang terlihat halus dan rata. Koloni muda terlihat granuler halus dan makin tua menjadi granuler kasar. Escherichia coli menghasilkan asam dan gas dari glukosa, laktosa, fruktosa, maltosa, dapat atau tidak memfermentasi sukrosa, rafinosa, salisin, eskulin, dulsitol dan gliserol; bervariasi dalam memfermentasi sakrosa dan salisin, pektin dan adonitol jarang.

Escherichia

coli

menghasilkan

katalase,

tidak

mencairkan gelatin,

membentuk

indol,mereduksi

nitrat,mengoksidasi dan mengasamkan air susu tanpa peptonisasi,mengoksidasi kentang sehingga berwarna coklat gelap,tidak menghasilkan gas H2S (Merchant dan Parker, 1961).

E. coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen, yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E. coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik . Jadi adanya E. coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum tersebut pernah terkontaminasi kotoran manusia dan mungkin dapat mengandung patogen usus. Oleh karenanya standar air minum mensyaratkan E. coli harus absen dalam 100 ml.

Berbagai cara pengujian E. coli telah dikembangkan, tetapi analisis konvensional yang masih banyak dipraktekkan adalah dengan 4 tahap analisis yang memerlukan waktu 5-7 hari. Empat tahap analisis tersebut adalah Uji Pendugaan dengan metode MPN ( most probable number ), Uji penguat pada medium selektif, Uji lengkap dengan medium lactose broth, serta Uji Identifikasi dengan melakukan reaksi IMViC (indol, methyl red, VoguesPraskauer, dan citrate). Jadi untuk dapat menyimpulkan E. coli berada pada air atau makanan diperlukan seluruh tahapan pengujian di atas. Apabila dikehendaki untuk mengetahui serotipe dari E. coli yang diperoleh untuk memastikan apakah E.coli tersebut patogen atau bukan maka dapat dilakukan uji serologi

Dalam pengujian e colli dilakukukan beberapa tahap yaitu tahap pertma adalah uji pendugaan dalam uji pendugaan ini Hasil positif ini ditandai dengan terbentuknya koloni yang berwarna hijau metalik ataupun adanya ungu di tengah koloni. Hijau metalik ini disebabkan karena adanya bakteri coliform yang tumbuh sehingga terjadi fermentasi laktosa yang dapat membentuk asetaldehid dan juga bereaksi dengan sulfit dari medium sehingga basic fuchsin dan medium agar akan dilepas dan akhirnya akan terbentuk warna mengkilap seperti logam. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian indol hasilnya positif ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna merah cherry dipermukaan biakan.. pengujian berikutnya adlah uji merah metail dalam pngujian ini hsilnya positif ditandai dengan perubahan warna merah setelah ditambahkan 5 tetes merah metil. pengujian yang ketiga adalah Uji VP dalam pengujian ini hasilnya negative karena yg terbentuk warna putih keruh seharusnya warna yg terbentuk sesuai tiori adalah warna merah menyala setelah penambahan 12 tetes alfanaftol dan 4 tetes koh 40 %. pengujian terakhir adlah uji sitrat menggunakan media SCA hasilnya positif ditandai dengan perubahan warna pada biakan.

Setelah melakukan beberapa tahap pngujian dpat disimpulkan bahwa air minum kemasan hidro tersebut positif mengandung bakteri ecolli. menurut mentri kesehatan no 1098/menkes/sk/VII/2003 tentng persyaratan air minum dalam kemasan mensyaratkan bahwa ecolli 0/100 ml dalam air minum.jadi dapat disimpulkan bahwa air minum kemasan hydro tidak aman untuk dikonsumsi karana tidak memenuhi persyaratan/tidak memenuhi standar keamnan pangan.

You might also like